Sunteți pe pagina 1din 31

SOP PERAWATAN LUKA

RUMAH SAKIT SOP PERAWATAN LUKA

NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN

RSI AL-IKHLAS
PEMALANG

TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH DIREKTUR


STANDAR
OPERASIONAL Dr. Anindya kusuma W
PROSEDUR NIP.

PENGERTIAN Perawatan luka adalah merupakan penanganan luka yang terdiri atas
membersihkan luka, menutup, dan membalut luka sehingga dapat
membantu proses penyembuhan luka.

1. Menjaga luka dari trauma


TUJUAN 2. Imobilisasi luka
3. Mencegah perdarahan
4. Mencegah kontaminasi oleh kuman

KEBIJAKAN

Persiapan Alat :
1. Perban
2. Plaster
PROSEDUR 3. Gunting
4. Kassa steril
5. Kassa Gulung
6. Kapas
7. Bak Instrument
8. Pinset anatomis dan sirugis
9. Gunting debridement/ Jaringan
10. Obat luka sesuai kebutuhan
11. Bengkok
12. Handscoun
13. Masker
Langkah kerja :
A. Luka Terbuka
1. Kriteria Luka
Luka terbuka merupakan keadaan dimana kulit robek, luka terbuka
dapat terkontaminasi kuman yang dapat mengakibatkan infeksi.
Luka sayat, luka tusuk dan luka bakar merupakan luka terbuka
yang biasanya dikarenakan oleh benda benda yang tajam
misalnya pisau, cutter, jarum, mesin pemotong, mesin panas dll.
1) Prosedur Kerja
a) Persiapan Pasien
Jaga privasi pasien
Identifikasi luka apakah perlu rujukan atau cukup
perawatan diklinik
Posisikan pasien senyaman mungkin
b) Persiapan Perawat
Mencuci tangan
Menempatkan peralatan didekat pasien
Memakai APD
2) Tahap Kerja
a) Menjaga privasi pasien
b) Mengatur posisi sehingga luka terlihat jelas
c) Buka balutan
d) Tekan atau deep pada luka jika terjadi perdarahan sampai
perdarahan berhenti, jika perdarahan tidak berhenti segera
rujuk ke rumah sakit
e) Membersihkan luka
f) Melakukan debridement jika terdapat jaringan
nekrotik/jaringan mati
g) Mengeringkan luka dan memberikan obat topical sesuai
kebutuhan
h) Menutup luka dengan kassa steril atau plaster
i) Merapikan pasien
j) Melakukan dokumentasi kejadian.

B. Luka Tertutup
1. Kriteria Luka
Luka tertutup merupakan luka dalam yang biasanya di karenakan
oleh benda tumpul. Pada luka tertutup akan terdapat memar dan
bengkak.
2. Persiapan Pasien
a. Jaga privasi pasien
b. Identifikasi luka apakah perlu rujukan atau cukup perawatan
diklinik
c. Posisikan pasien senyaman mungkin
3. Persiapan Perawat
a. Mencuci tangan
b. Menempatkan peralatan didekat pasien
c. Memakai APD
4. Tahap Kerja
a. Menjaga privacy pasien
b. Mengatur posisi sehingga luka terlihat jelas
c. Identifikasi luka/ memar, jika besar dan berada pada bagian
kepala, dada, dan perut maka perlu dibawa ke Rumah sakit,
jika kecil cukup perawatan di klinik.
d. Memberikan kompres air dingin tujuannya untuk
menghilangkan rasa sakit dan mengurangi memar
e. Memberikan obat topical sesuai kebutuhan
f. Merapikan pasien
g. Melakukan dokumentasi kejadian

UNIT TERKAIT POLIKLINIK


IGD
KEPERAWATAN
SOP MENRIMA PASIEN DI POLIKLINIK

RUMAH SAKIT SOP MENRIMA PASIEN DI POLIKLINIK

NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN

RSI AL-IKHLAS
PEMALANG
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH DIREKTUR
STANDAR
OPERASIONAL Dr. Anindya kusuma W
PROSEDUR NIP.

PENGERTIAN Menerima pasien yang datang ke poliklinik umum maupun spesialis


untuk mendapat pelayanan keesehatan

Pasien segera mendapat pelayanan kesehatan yang sesuai dengan


TUJUAN kebutuhannya.

1. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor


KEBIJAKAN 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang standar Pelayanan Rumah
Sakit
2. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit

PROSEDUR
1. Perawat memanggil pasien yang datang ke poliklinik sesuai
nomer antrian
2. Perawat melakukan pengkajian dan dicatat dalam rekam
medik
3. Perawat mengukur tekanan darah, frekuensi nadi, frekuensi
napas, suhu dan dicatat dalam rekam medic
4. Perawat menyerahkan rekam medik ke dokter di polikllinik
5. Perawat mengarahkan pasien ke dokter di poliklinik
UNIT TERKAIT 1. Poli umum
2. Poli spesialis
3. Keperawatan
4. Rekam medic
5. Farmasi
SOP MENIMBANG BERAT BADAN BAYI

RUMAH SAKIT SOP MENIMBANG BERAT BADAN BAYI

NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN

RSI AL-IKHLAS
PEMALANG

TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH DIREKTUR


STANDAR
OPERASIONAL Dr. Anindya kusuma W
PROSEDUR NIP.

PENGERTIAN Cara menimbang berat badan bayi adalah suatu kegiatan yang harus
dilakukan untuk menegetahui tumbuh kembang bayi

1. Sebagai acuan piata laksanaan untuk melihat pertunbuhan


TUJUAN bayi
2. Mencegah terjadinya dehidrasi
3. Mengetahui terpenuhinya gizi bayi
4. Melihat keadaan bayi
5. Sebagai acuan tindakan selanjutnya
1. Peraturan Direktur RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo
KEBIJAKAN No.445/221/417.407/2015 tentang Kebijakan Pelayan Medis
2. Keputusan Direktur RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo
No.445/300/417.407/2015 tentang Pelayanan Pasein

PROSEDUR 1. Perawat mencuci tangan


2. Menyiapkan alat untuk menimbang badan bayi
3. Timbangan disetel dengan penunjuk angka pada angka nol
4. Lepaskan baju bayi, timbang bayi dan baca jarum timbangan
pada lokasi mana, tulis hasil distatus
5. Bayi diangkat kembali ketempat tidurnya, perhatikan
lingkungan bayi jangan sampai bayi kedinginan
6. Bereskan peralatan
7. Informasikan berat badan bayi kepada orang tuanya
8. Laporkan pada dokter bila ada perubahan berat badan bayi
yang serius
UNIT TERKAIT 1. NICU
2. Perinatal
3. Poliklinik
4. IGD
SOP MEMASANG EKG

SOP MEMASANG EKG


RUMAH SAKIT
NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN

RSI AL-IKHLAS
PEMALANG
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH DIREKTUR
STANDAR
OPERASIONAL Dr. Anindya kusuma W
PROSEDUR NIP.

PENGERTIAN Suatu tindakan yang dilakukan yang bertujuan untuk merekam


jantung.

TUJUAN

KEBIJAKAN

1. Persiapan alat
a. Alat monitor EKG lengkap dan siap pakai
PROSEDUR
b. Kapas alkohol dalam tempatnya
c. Jelly EKG
d. Kapas / kassa lembab
e. Pasien dan lingkungan:
2. Pasien dan lingkungan
a. Keluarga diberi tahu penjelasan tentang tujuan dan tindakan
yang akandilakukan
b. Posisi pasien diatur terlentang datar
c. Baju bagian atas pasien dibuka
3. Pelaksanaan
a. Membuka dan melonggarkan pakaian bagian atas, bila pasien
memakai jam jamtangan, kalung dan logam lainnya dilepas
b. Membersihkan kotoran dan lemak menggunakan kapas alkohol
pada daerah dada, kedua pergelangan dan kedua tungkai
dilokasi pemasangan manset elektroda
c. Mengoleskan jelly EKG pada permukaan elektroda. Bila tidak
ada jelly gunakan kapas basah
d. Memasang manset elektroda pada kedua pergelangan tangan
dan kedua tungkai
e. Memasang arde
f. Menghidupkan monitor EKG
g. Menyambung kabel EKG pada kedua pergelangan tangan dan
kedua tungkai pasien untuk rekam ektremitas lead (I, II, II,
AVR, AVF) dengan cara sebagai berikut:
1) Warna merah pada tangan kiri
2) Warna hijau pada kaki kiri
3) Warna hitam pada kaki kanan
4) Warna kuning pada tangan kiri
h. Memasang elektroda dada untuk rekam precardial lead
i. Melakukan kalibrasi 10mm dengan kecepatan 25 mm volt/detik
j. Memuat rekam secara berurutan sesuai dengan lead yang
terdapat pada mesin EKG
k. Melakukan kalibrasi kembali setelah perekam selesai
l. Memberi idantitas pasien pada hasil rekaman: Nama, Umur,
Tanggal dan jam rekaman serta nomor lead dan nomor rekam
medik
4. Evaluasi
a. Hati-hati
b. Teliti dan cermat
c. Sabar

UNIT TERKAIT 1. Poliklinik


2. IGD
3. Keperawatan
SOP MENIMBANG BERAT BADAN

SOP MENIMBANG BERAT BADAN


RUMAH SAKIT

NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN

RSI AL-IKHLAS
PEMALANG
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH DIREKTUR
STANDAR
OPERASIONAL Dr. Anindya kusuma W
PROSEDUR NIP.

PENGERTIAN Cara menimbang berat badan adalah suatu kegiatan yang harus
dilakukan untuk mengetahui tumbuh kembang pasien

Mengetahui berat badan


TUJUAN
Sasaran: Petugas medis
KEBIJAKAN

Sarana :
PROSEDUR 1. Timbangan
2. Buku catatan
Prosedur :
1. Memastikan timbangan badan berfungsi dengan baik dengan
cara mengatur penunjuk angka tepat diangka nol, dengan
cara menggunakan tangan dominan memutar atau menggeser
pengatur timbangan
2. Meminta pasien melepas sepatu / sandal dan meletakkan
barang bawaan yang berat Permisi ibu, tolong sepatunya
dilepas sebentar.
3. Meminta ibu naik keatas timbangan ,dengan posisi
berhadapan dengan pemeriksan Bapak/ibu silakan naik keatas
timbangan dan harap menghadap saya.
4. Memperhatikan jarum penunjuk berhenti, dari arah depan
tegak lurus dengan angka
5. Mengiformasikan hasil pengukuran pada Pasien Bapak/ibu
berdasarkan hasil pengukuran yang saya lakukan berat badan
bapak/ibu.Kg.
6. Mencatat pada kartu status atau buku.
7. Menanyakan kepada ibu apakah ada yang ditanyakan tentang
hasil pengukuran berat

UNIT TERKAIT 1. Poliklinik


2. IGD
3. Keperawatan
SOP MENGUKUR SUHU

SOP MENGUKUR SUHU


RUMAH SAKIT
NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN

RSI AL-IKHLAS
PEMALANG
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH DIREKTUR
STANDAR
OPERASIONAL Dr. Anindya kusuma W
PROSEDUR NIP.

PENGERTIAN Merupakan tatacara pemeriksaan suhu tubuh. Suhu tubuh merupakan


indikator untuk menilai keseimbangan antara pembentukan dan
pengeluaran panas. Rentang suhu tubuh dapat diukur dengan
menggunakan termometer air raksa melalui oral, rektal, maupun axila
dan menggunakan termometer digital.

Pengukuran suhu tubuh dilakukan untuk mengetahui rentang suhu


TUJUAN tubuh.

KEBIJAKAN

Alat dan bahan:


1. Termometer
2. Tiga buah botol
PROSEDUR a. Botol pertama berisi larutan sabun
b. Botol kedua berisi larutan desinfektan
c. Botol ketiga berisi larutan air bersih
3. Bengkok
4. Kertas/tissue
5. Vaselin/jelly
6. Buku catatan suhu
7. Sarung tangan
Prosedur :
1. Pemeriksaan Suhu Oral
a. Jelaskan prosedur pada klien.
b. Cuci tangan
c. Gunakan sarung tangan
d. Atur posisi pasien.
e. Tentukan letak bawah lidah.
f. Turunkan suhu termometer dibawah 34 o C 35 o C.
g. Letakkan termometer di bawah lidah sejajar dengan
gusi.
h. Anjurkan mulut dikatupkan selama 3 menit.
i. Angkat termaometer dan baca hasilnya.
j. Catat hasil.
k. Bersihkan termometer dengan kertas tisu.
l. Cuci dengan air sabun, desinfektan dan bilas dengan
air bersih, dan keringkan.
m. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

2. Pemeriksaan Suhu rectal


a. Jelaskan prosedur pada klien.
b. Cuci tangan
c. Gunakan sarung tangan
d. Atur posisi pasien.
e. Tentukan termometer dan atur pada nilai nol lalu
oleskan vaselin jelly
f. Letakkan telapak tangan pada pada sisi glutea pasien
dan masukkan termometer ke dalam rektal jangan
sampai berubah tempatnya dan ukur suhu.
g. Setelah 3-5 menit angkat termaometer dan baca
hasilnya.
h. Catat hasil.
i. Bersihkan termometer dengan kertas tisu.
j. Cuci dengan air sabun, desinfektan dan bilas dengan
air bersih, dan keringkan.
k. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
3. Pemeriksaan suhu aksila
a. Jelaskan prosedur pada klien.
b. Cuci tangan
c. Gunakan sarung tangan
d. Atur posisi pasien.
e. Tentukan letak aksila dan bersihkan daerah aksila
dengan menggunakan tisu.
f. Letkkan termometer pada daerah aksila dan lengan
pasien fleksi diatas dada.
g. Setelah 3-10 menit angkat termaometer dan baca
hasilnya.
h. Catat hasil.
i. Bersihkan termometer dengan kertas tisu.
j. Cuci dengan air sabun, desinfektan dan bilas dengan
air bersih, dan keringkan.
k. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

UNIT TERKAIT 1. Poliklinik


2. IGD
3. Keperawatan
SOP MENGUKUR TEKANAN DARAH

SOP MENGUKUR TEKANAN DARAH


RUMAH SAKIT
NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN

RSI AL-IKHLAS
PEMALANG
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH DIREKTUR
STANDAR
OPERASIONAL Dr. Anindya kusuma W
PROSEDUR NIP.

PENGERTIAN Merupakan tatacara pemeriksaan tekanan darah. Tekanan darah


merupakan indikator untuk menilai sistem kardiovaskuler bersamaan
dengan pemeriksaan nadi.

Mengetahui nilai tekanan darah.


TUJUAN

KEBIJAKAN

Alat dan bahan:


1. Sphigmomanometer (tensi meter) yang terdiri dari:
PROSEDUR a. Manometer air raksa dan klep penutup dan pembuka.
b. Manset udara
c. Slang karet
d. Pompa udara dari karet dan sekrup pambuka penutup.
2. Stetoskop.
3. Buku catatan nadi.
4. Pena

Prosedur :
1. CARA PALPASI
a. Jelaskan prosedur pada klien.
b. Cuci tangan
c. Atur posisi pasien.
d. Letakkan lengan yang hendak diukur pada posisi telentang.
e. Lengan baju dibuka.
f. Pasang manset pada lengan kanan/kiri atas sekitar 3 cm
diatas fossa cubiti (jangan terlalu ketat maupun terlalu
longgar).
g. Tentukan denyut nadi arteri radialis dekstra/sinistra.
h. Pompa balon udara manset sampai denyut nadi arteri
radialis tidak teraba.
i. Pompa terus sampai manometer setinggi 20 mm Hg lebih
tinggi dari titik radialis tidak teraba.
j. Letakkan diafragma stetoskop diatas nadi brachialis dan
kempeskan balon udara manset secara perlahan dan
berkesinambungan dengan memutar skrup pada pompa
udara berlawanan arah jarum jam.
k. Catat hasil.
l. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
2. CARA AUSKULTASI
a. Jelaskan prosedur pada klien.
b. Cuci tangan
c. Atur posisi pasien.
d. Letakkan lengan yang hendak diukur pada posisi telentang.
e. Lengan baju dibuka.
f. Pasang manset pada lengan kanan/kiri atas sekitar 3 cm
diatas
fossa cubiti (jangan terlalu ketat maupun terlalu longgar).
g. Tentukan denyut nadi arteri radialis dekstra/sinistra.
h. Pompa balon udara manset sampai denyut nadi arteri
radialis tidak teraba.
i. Pompa terus sampai manometer setinggi 20 mm Hg lebih
tinggi dari titik radialis tidak teraba.
j. Letakkan diafragma stetoskop diatas nadi brachialis dan
dengarkan.
k. Kempeskan balon udara manset secara perlahan dan
berkesinambungan dengan memutar skrup pada pompa
udara berlawanan arah jarum jam.
l. Catat tinggi air raksa manometer saat pertama kali
terdengar kembali denyut.
m. Catat tinggi air raksa manometer
1) Suara Korotkoff I : menunjukkan besarnya tekanan
sistolik secara auskultasi.
2) Suara Korotkoff IV/V : menunjukkan besarnya
tekanan diastolik secara auskultasi.
n. Catat hasilnya pada catatan pasien.
o. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

UNIT TERKAIT 1. Poliklinik


2. IGD
3. Keperawatan
4. Kebidanan
SOP MENGGANTI BALUTAN

SOP MENGGANTI BALUTAN KERING


RUMAH SAKIT
NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN

RSI AL-IKHLAS
PEMALANG
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH DIREKTUR
STANDAR
OPERASIONAL Dr. Anindya kusuma W
NIP.
PROSEDUR

PENGERTIAN Mengganti balutan yang kotor dengan balutan yang bersih

1. Meningkatkan penyembuhan luka dengan mengabsorbsi cairan


TUJUAN dan dapat menjaga kebersihan luka
2. Melindungi luka dari kontaminasi
3. Dapat menolong hemostatis ( bila menggunakan elastis verband )
4. Membantu menutupnya tepi luka secara sempurna
5. Menurunkan pergerakan dan trauma
6. Menutupi keadaan luka yang tidak menyenangkan

KEBIJAKAN

1. Persiapan Alat
a. Set ganti balut steril (pinset cirrurgis, pinset anatomis, kasa,
dan lidi kapas).
PROSEDUR b. Kasa steril tambahan atau bantalan penutup (kalau perlu).
c. Handscoen bersih dan handscoen steril.
d. Handuk.
e. Bethadine, alkohol 70%, kapas bulat, dan lidi kapas steril.
f. Nierbeken/bengkok.
g. Korentang steril.
h. Kantong plastik tempat sampah.
i. Baki instrumen/meja dorong dan perlak / pengalas.

2. Persiapan Pasien
a. Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang tujuan dan
prosedur yang akan dilakukan.
b. Menjamin pemenuhan kebutuhan privacy klien.
c. Mengatur ketinggian tempat tidur untuk memudahkan
pekerjaan.

3. Tahap Kerja
a. Mencuci tangan.
b. Menyiapkan dan mendekatkan peralatan.
c. Membuka set ganti balut.
d. Menambahkan kasa steril dan lidi kapas steril secukupnya
kedalam set ganti balut.
e. Memakai handscoen bersih.
f. Meletakkan handuk menutup bagian tubuh privasi klien yang
terbuka.
g. Meletakkan perlak dibawah luka.
h. Mengatur posisi yang nyaman dan tepat untuk perawatan
luka.
i. Membuka plester searah tumbuhnya rambut dan membuka
balutan secara hati-hati, masukkan balutan kotor kedalam
kantong plastik yang sudah disediakan.
j. Membuka handscoen bersih dan ganti dengan handscoen
steril.
k. Membersihkan sekitar luka dengan alkohol swab :
l. Membersihkan dari arah atas kebawah disetiap sisi luka
dengan arah keluar menjauh dari luka (1 alkohol swab untuk
1 kali usapan).
m. Membersihkan sisi sebelah luka dari bagian atas ke bawah
diikuti sisi sebelahnya dengan arah usapan menjauh dari luka
(1 alkohol swab untuk 1 kali usapan).
n. Mengolesi luka dengan bethadine mulai dari tengah luka.
o. Menutup luka dengan kasa steril, dan fiksasi dengan plester
pada pinggiran kasa pembalut.
p. Menuliskan tanggal dan waktu mengganti balutan pada
plester dan tempelkan pada balutan.
q. Merapihkan klien dan membereskan alat-alat
r. Melepaskan handscoen dan mencuci tangan.
UNIT TERKAIT Poliklinik
IGD
Keperawatan
Kebidanan
SOP UP HECTING

SOP UP HECTING
RUMAH SAKIT
NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN

RSI AL-IKHLAS
PEMALANG
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH DIREKTUR
STANDAR
OPERASIONAL Dr. Anindya kusuma W
NIP.
PROSEDUR

PENGERTIAN Merupakan tindakan pengangkatan jahitan

Untuk meningkatkan proses penyembuhan jaringan dan juga untuk


TUJUAN mencegah infeksi. Bila luka telah kuat dan sembuh primer, maka
jahitan atau benangnya dapat diangkat. Seringkali dalam 5 10 hari
pasca operasi.

KEBIJAKAN

1. Persiapan alat up Hecting


a. Gunting angkat jahitan
b. Handscoen steril
PROSEDUR c. Pinset anatomis 2 buah
d. Nierekken(bengkok)
e. Handuk kecil
f. Gunting verban
g. Kassa secukupnya
h. Larutan chlorin 0,5 %
i. Perlak
j. Tempat sampah medis
k. Kapas alcohol
l. Plester
m. Betadhine
2. Penatalaksanaan
a. Beritahu klien tindakan yang akan dilakukan
b. Pasang sampiran / tirai
3. Pelaksanaan
a. Pasang perlak dan pengalasnya dibawah daerah yang akan
dilakukan perawatan
b. Cuci tangan dengan sabun dan di air mengalir
c. Pakai sarung tangan
d. Atur posisi klien senyaman mungkin
e. Buka balutan luka lama dan buang ke bengkok
f. Kaji luka (pastikan luka kering)
g. Angkat dan tahan bagian luar jahitan dengan pinset,
kemudian potong benang di bawah simpuldengan gunting
up hecting.
h. Cabut benang dari kulit secara perlahan
i. Bersihkan luka dengan kassa betadine
j. Lakukan tindakan antisepsis
k. Tutup kembali luka dengan kassa steril
l. Pasang plester
m. Rapikan pasien
n. Bereskan alat
o. Lepas sarung tangan
p. Rendam alat dan sarung tangan dalam larutan chlorin 0,5
%
q. Cuci tangan

UNIT TERKAIT Poliklinik


IGD
Kerperawatan
Kebidanan
SOP MENGHITUNG DENYUT NADI

SOP MENGHITUNG DENYUT NADI


RUMAH SAKIT
NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN

RSI AL-IKHLAS
PEMALANG
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH DIREKTUR
STANDAR
OPERASIONAL Dr. Anindya kusuma W
NIP.
PROSEDUR

PENGERTIAN Meraba dan menghitung denyut nadi pada bagian bagian tubuh
tertentu
TUJUAN 1. Untuk mengetahui kerja jantung
2. Untuk membantu menemukan diagnose
KEBIJAKAN Semua peralatan yang ada di instalasi gawat darurat(IGD) harus
dibersihkan secara rutin dan sesuai dengan bahannya untuk mencegah
karatan

PROSEDUR 1. Pasien diberitahu supaya tenang


2. Pada waktu terhitung denyut nadi pasien harus benar-benar
istirahat boleh tidur atau dengan duduk
3. Menghitung denyut nadi dengan tiga jari (jari telunjuk, jari
tengah, jari manis) diatas arteri selama satu menit atau dihitung
selama seperempat menit, hasil dikalilkan empat atau setengah
menit hasil dikalikan dua.
4. Untuk anak anak dihitung selama satu menit
5. Hasilnya dicatat pada buku yang telah disiapkan

UNIT TERKAIT - - Medis


SOP MENGGUNAKAN ALAT NEBULIZER

SOP MENGGUNAKAN ALAT NEBULIZER


RUMAH SAKIT
NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN

RSI AL-IKHLAS
PEMALANG
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH DIREKTUR
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
Dr. Anindya kusuma W
NIP.

Memberikan penjelasan kepada petugas Instalasi Gawat Darurat (IGD)


PENGERTIAN dalam penggunaan alat Nebulizer

TUJUAN - Agar petugas Instalasi Gawat Darurat (IGD) mengerti tentang cara
penggunaan alat Nebulizer

Untuk membantu pasien dengan penyempitan jalan napas


KEBIJAKAN

1. Periksa kelengkapan alat


PROSEDUR 2. Pastikan bahwa alat alat dalam keadaan bersih
3. Dekatkan alat pada penderita
4. Masukan aquadest sesuai dengan ukuran ke dalam kotak
penampung cairan bagian bawah
5. Masukan obat ( Misalnya Ventolin) sesuai advis kemudian
campurkan aqua sampai batas yang ditentukan pada tabung
penampungan cairan bagian atas
6. Setelah dipastikan bahwa aliran listrik PLN 220 Volt, maka
masukan
stop kontak ke dalam tegangan listrik
7. Perhatikan dalam beberapa detik akan terlihat kepulan asap
8. Alat bantu pernapasan dipasangkan pada hidung,mulut pasien
9. Dalam waktu kurang lebih 15 menit maka alat akan berhenti
sendiri
10. Alat bantu napas dapat dilepas dan dibersihkan begitu pula
dengan
kotak / tabung penampung cairan, selanjutnya di lap dengan
kain yang kering
11. Rapikan alat dan kembalikan pada tempatnya untuk siap dipakai
lagi

UNIT TERKAIT - Instalasi Farmasi


- Instalasi rawat Inap
- IPSRS
SOP CUCI TANGAN BIASA DAN ANTISEPTIK
CUCI TANGAN BIASA DAN ANTISEPTIK
RUMAH SAKIT NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN

RSI AL-IKHLAS
PEMALANG
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH DIREKTUR
STANDAR
OPERASIONAL Dr. Anindya kusuma W
NIP.
PROSEDUR

PENGERTIAN Menggosok tangan dari kotoran dengan sabun/antiseptic dan dibilas


dengan air mengalir

Menjaga kebersihan perorangan


TUJUAN Mencegah terjadinya infeksi silang
KEBIJAKAN Sebelum dan sesudah melakukan tindakan

1. Kuku dalam keadaan pendek


2. Melepaskan semua aksesoris pada tangan dan gulung lengan baju
PROSEDUR sampai siku
3. Melakukan inspeksi lengan dan jari, adanya luka/sayatan
4. Menjaga agar tangan dan pakaian tidak menyentuh wastafel (jika
samapai menyentuh cuci tangan diulang)
5. Mengalirkan air hindari percikan pada pakaian
6. Membasahi tangan dan lengan bawah, mempertahankannya lebih
rendah dari siku
7. Menaruh sedikit sabun/anti septik
8. Menggosok kedua lengan dengan cepat, selama 5 10 detik
9. Menggosok punggung tangan dan sela-sela jari
10. Menggosok jari-jari secara melingkar minimal 5 kali
11. Menggosokkan ujung-ujung jari ke telapak tangan yang lain
12. Membilas tangan dan lengan sampai bersih
13. Menutup krna dengan siku (bila kran harus ditutup dnegan tangan
cuci kran terlebih dahulu sebelum membilas tangan)
14. Mengeringkan tangan dengan handuk
UNIT TERKAIT Medis
SOP MENYIAPKAN PASIEN USG

SOP MENYIAPKAN PASIEN USG


RUMAH SAKIT NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN

RSI AL-IKHLAS
PEMALANG
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH DIREKTUR
STANDAR
OPERASIONAL Dr. Anindya kusuma W
NIP.
PROSEDUR

PENGERTIAN Ultrasonografi (USG) adalah suatu pemeriksaan diagnostik non


invasif dengan menggunakan gelombang frekuensi tinggi kedalam
abdomen
Mendeteksi adanya massa diabdomen.
TUJUAN Membedakan antara kista yang berisi air atau massa padat.
Mengevaluasi dan memetakan organ di abdomen sebelum
dilakukan biopsi.
Mengevaluasi kelainan-kelainan lain yang terdapat dalam
rongga abdomen.

KEBIJAKAN
1. Persiapan Alat :
a. Status atau rekam medik klien.
b. Hasil pemeriksaan diagnostik sebelumnya.
PROSEDUR c. Formulir pesanan pemeriksaan USG.
2. Persiapan Klien :
a. Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang tujuan dan
prosedur yang akan dilakukan.
3. Tata Cara
a. Melaporkan / membuat perjanjian dengan petugas USG.
b. Mencuci tangan.
c. Membawa klien ketempat pemeriksaan dengan menggunakan
kursi roda atau meja dorong (sesuai kondisi klien) bersama
rekam medik dan formulir USG klien.
d. Menjelaskan kepada klien prosedur yang akan dilalkukan.
e. Menjamin kebutuhan privacy klien.
f.Mengatur posisi klien (berbaring pada tempat pemeriksaan dan
mengolesi jelly / lubricant pada area permukaan kulit yang
akandiperiksa).
g. Untuk USG kandung kemih : 2 jam sebelum pemeriksaan
klien diberi banyak minum dan diminta menahan buang air
kecil sampai pemeriksaan selesai.
h. Merapihkan klien dan membawa klien kembali keruang
perawatan.
i. Mencuci tangan.

UNIT TERKAIT Medis


SOP MENGGUNAKAN ALAT BACA RONTGEN

PENGGUNAAN ALAT BACA RONTGEN


RUMAH SAKIT NO.DOKUMEN NO.REVISI HALAMAN

RSI AL-IKHLAS
PEMALANG
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH DIREKTUR
STANDAR
OPERASIONAL Dr. Anindya kusuma W
NIP.
PROSEDUR

PENGERTIAN Memberikan penjelasan kepada petugas Instalasi gawat darurat


(IGD) dalam menggunakan alat baca rontgen.
TUJUAN Agar setiap petugas Instalasi Gawat Darurat (IGD) mengetahui cara
menggunakan alat baca rontgen.

KEBIJAKAN Agar semua petugas Instalasi Gawat Darurat (IGD) bisa


menggunakan alat baca rontgen dengan benar

PROSEDUR 1. Hubungkan alat ke sumber listrik


2. Tekan saklar kearah on
3. Lampu menyala, letakkan film R depan layar lampu
4. Pertahankan posisi yang sesuai
5. Matikan lampu dengan menekan saklar kearah off
6. Putuskan lampu rontgen dari sumber arus listrik.

UNIT TERKAIT - - IPSRS

S-ar putea să vă placă și