Sunteți pe pagina 1din 8

COPING Ners Journal ISSN: 2303-1298

PENGARUH PEMBERIAN AIR REBUSAN DAUN ALPUKAT (Persea americana


Mill.) TERHADAP TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS II DENPASAR SELATAN
1
Anak Agung Ari Novia Sulistiawati, 2 Ni Ketut Guru Prapti, 3 Made Pande Lilik Lestari
1
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
2
Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
3
Perawat Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Bali

Abstract
Hypertension is an escalation of systolic blood pressure > 140 mmHg and diastolic blood pressure > 90
mmHg, on twice measurements after five minutes on a good rest. Hypertension treatment can use
pharmacological and non-pharmacological. Boiled avocado leaves-water is one of non-pharmacological
treatments. This research aims to find out the effect of boiled avocado leaves-water on blood pressure of
hypertension patients using a quasi experimental design, pretest-posttest with control group which are being
implemented on 30 samples that have been chosen with purposive sampling method. Data collection have
been done by interviewing the respondents about characteristic and measured their blood pressure with a
digital spygmomanometer. The result is it was successfully figured out a value of p=0,000 on systolic and
diastolic blood pressure, it means there were significant reduction of systolic and diastolic blood pressure of
the respondents. The other 15 samples on control group had value of p=0,027, it means there were
differences on systolic blood pressure of pretest and posttest which influenced by life style of the respondents
during the research. But, the diastolic blood pressure had value of p=0,571 which means there were no any
differences during the pretest or posttest of the control group. According to the Independent Sample T-test
trials, there were value of p=0,000 which means that boiled Avocado leaves-water influenced the blood
pressure of hypertension patients. Based on this research, it is recommended to all nurses to implement the
boiled avocado leaves-water to medicate hypertension in complementary way.

Key Words: Blood Pressure, Boiled Avocado Leaves-Water, Hypertension

PENDAHULUAN
Gangguan kardiovaskuler yang berdasarkan diagnosis oleh tenaga
sering dialami oleh masyarakat salah kesehatan dan atau riwayat minum obat
satunya adalah hipertensi. Hipertensi hanya 7,7% atau hanya 24,2% dari kasus
didefinisikan sebagai peningkatan hipertensi di masyarakat.
tekanan darah sistolik lebih dari 140 Penatalaksanaan hipertensi dapat
mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dilakukan secara farmakologi maupun
dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran non farmakologi. Penanganan hipertensi
dengan selang waktu lima menit dalam secara farmakologi memiliki efek
keadaan cukup istirahat (Pusat Data dan samping bermacam-macam tergantung
Informasi Kementerian Kesehatan RI, pada jenis obat yang digunakan dan
2014). Menurut WHO dan the seringkali pasien hipertensi memerlukan
International Society of Hypertension dua atau lebih obat antihipertensi untuk
(ISH), terdapat 600 juta penderita mencapai target tekanan darah yang
hipertensi di seluruh dunia dan tiga juta diinginkan (Direktorat Bina Farmasi
diantaranya meninggal setiap tahunnya. Komunitas dan Klinik, 2006).
Tujuh dari setiap sepuluh penderita Penatalaksanaan hipertensi secara
hipertensi tersebut tidak mendapatkan non farmakologis, yaitu dengan
pengobatan secara adekuat (WHO-ISH, modifikasi gaya hidup meliputi
2003; JNC 7, 2003 dalam Rahajeng & pengurangan berat badan, aktifitas fisik,
Tumirah, 2009). Penelitian yang diet rendah garam dan lemak (Direktorat
dilakukan oleh Rahajeng & Tumirah Bina Farmasi Komunitas dan Klinik,
(2011) menunjukkan prevalensi 2006). Terapi komplementer juga
hipertensi di Indonesia adalah 32,2%, merupakan salah satu upaya mengatasi
sedangkan prevalensi hipertensi dan mencegah komplikasi hipertensi

Vol.3, No.3, Edisi September-Desember 2015 37


COPING Ners Journal ISSN: 2303-1298

(Complementary and Alternative pengobatan medis konvensional terlalu


Medicine) (Yuliarti, 2011 dalam Ramadi, mahal. Dalam Profil Kesehatan Indonesia
2012). tahun 2009 menyatakan sebanyak
Terapi komplementer adalah terapi 90,49% penduduk yang mengobati
yang digunakan sebagai tambahan untuk sendiri penyakitnya menggunakan obat
terapi konvensional yang tradisional dan 5,53% menggunakan jenis
direkomendasikan oleh penyelenggaraan obat lainnya (Pusat Data dan Informasi,
pelayanan kesehatan individu (Potter & 2009). Jadi, peneliti tertarik untuk
Perry, 2009). Terapi dengan tanaman melakukan penelitian mengenai pengaruh
herbal merupakan salah satu bagian dari pemberian air rebusan daun alpukat
terapi komplementer yang telah (Persea americana Mill.) terhadap
dikembangkan dan dipergunakan secara tekanan darah pasien hipertensi di
luas di seluruh dunia (Tusilawati, 2010). Wilayah Kerja Puskesmas II Denpasar
Daun alpukat (Persea americana Mill.) Selatan.
adalah salah satu tanaman yang dapat
dimanfaatkan untuk menurunkan tekanan METODE PENELITIAN
darah (Nessbit, Stein & Kamas, 2010; Rancangan Penelitian
Talha, Priyanka & Akanksha, 2011). Penelitian ini merupakan penelitian
Daun alpukat mengandung kuantitatif yang menggunakan rancangan
flavonoid, saponin dan alkaloid penelitian quasi eksperimental design,
(Mardiyaningsih & Ismiyati, 2014). Zat yaitu pretest-posttest with control group
flavonoid berkhasiat sebagai diuretik yang bertujuan untuk mengetahui
yang mengeluarkan sejumlah cairan dan pengaruh pemberian air rebusan daun
elektrolit maupun zat-at yang bersifat alpukat (Persea americana Mill.)
toksik (Utami, 2008 dalam Faridah, terhadap tekanan darah pasien hipertensi.
2014). Sebagai antioksidan eksogen,
flavonoid bermanfaat dalam mencegah Populasi dan Sampel
kerusakan sel akibat stres oksidatif Populasi dalam penelitian ini
(Sulistyowati, 2006). adalah seluruh pasien hipertensi primer
Kelebihan obat tradisional adalah yang menjalani rawat jalan di wilayah
efek sampingnya yang relatif rendah serta kerja Puskesmas II Denpasar Selatan.
satu tanaman memiliki lebih dari satu Dari hasil studi pendahuluan diperoleh
efek farmakologi dan lebih sesuai untuk data pasien hipertensi pada Bulan Maret
penyakit-penyakit metabolik dan 2015 adalah 306 orang. Penelitian ini
degeneratif (Larasati, 2012). Menurut menggunakan teknik non-probability
penelitian yang dilakukan Barnes, Griner, sampling jenis purposive sampling.
McFann, dan Nahin tahun 2002 di Kriteria inklusi penelitian adalah
Amerika, menyatakan ada beberapa responden berjenis kelamin laki-laki,
alasan atau faktor yang mendorong berusia 4574 tahun, pasien hipertensi
masyarakat Amerika memilih primer yang menggunakan terapi
Complementary and Alternative Medicine farmakologi Amlodipine, memiliki
(CAM), yaitu: mereka meyakini bila tekanan darah sistolik 140160 mmHg
CAM dikombinasikan dengan atau tekanan darah diastolik 90 mmHg,
pengobatan medis konvensional akan dan bersedia menjadi responden dalam
lebih membantu dalam penyembuhan penelitian ini dan menandatangani lembar
(54,9%), karena tertarik untuk mencoba persetujuan menjadi responden.
(50,1%), karena profesional pengobatan Sedangkan kriteria ekslusi penelitian
konvensional menyarankan untuk adalah berdasarkan anamnesis terdapat
mencoba CAM (26%), dan 13% penyakit penyerta seperti jantung, gagal
pengguna CAM menyatakan bahwa ginjal, asma bronkiale, diabetes mellitus,

Vol.3, No.3, Edisi September-Desember 2015 38


COPING Ners Journal ISSN: 2303-1298

dan gastritis, sedang mengikuti program memperoleh intervensi berupa pemberian


latihan atau terapi komplementer lain, air rebusan daun alpukat satu kali sehari
dan responden menolak untuk setelah makan selama satu minggu dan
berpartisipasi. Terdapat 30 sampel dalam tetap menjalani terapi standar. Setelah
penelitian ini yang kemudian dibagi ke tujuh hari kemudian dilakukan post test
dalam dua kelompok, sehingga terdapat pengukuran tekanan darah kembali pada
15 orang responden pada kelompok kedua kelompok. Data yang diperoleh
perlakuan dan 15 orang responden pada kemudian dianalisis dengan bantuan
kelompok kontrol. program komputer.
Hasil uji normalitas menggunakan
Instrumen Penelitian uji Shapiro-wilk menunjukkan seluruh
Instrumen yang digunakan untuk data tekanan darah dalam penelitian ini
mengumpulkan data dalam penelitian ini terdistribusi normal. Sehingga dilakukan
adalah panduan pembuatan air rebusan analisis secara parametrik, yaitu
daun alpukat, lembar data karakteristik menggunakan uji paired sample t-test
responden, tabel karakteristik responden, dengan tingkat kemaknaan 5% untuk
prosedur pemeriksaan tekanan darah, menganalisis perubahan tekanan darah
lembar penilaian kegiatan, dan pada masing-masing kelompok.
spigmomanometer digital. Dalam Sedangkan uji independent sample t-test
pengumpulan data, peneliti dibantu oleh dengan tingkat kemaknaan 5% digunakan
dua orang asisten peneliti yang telah untuk menganalisis pengaruh pemberian
diberikan penjelasan mengenai penelitian air rebusan daun alpukat terhadap
yang akan dilaksanakan, tugas asisten, tekanan darah pasien hipertensi.
cara pengisian lembar data karakteristik
responden, dan langkah-langkah HASIL PENELITIAN
pengukuran tekanan darah menggunakan Tempat dan Waktu Penelitian
spigmomanometer digital. Penelitian ini dilakukan di wilayah
kerja Puskesmas II Denpasar Selatan.
Prosedur Pengumpulan dan Analisis Waktu penelitian ini berlangsung selama
Data satu bulan, yaitu pada tanggal 21 Maret
Setelah mengurus ijin untuk sampai dengan 20 April 2015.
melaksanaan penelitian dan melakukan
serangkaian persiapan, peneliti kemudian Karakteristik Responden Penelitian
mencari sampel penelitian. Setelah Karakteristik dasar responden
sampel memenuhi jumlah yang penelitian diperlihatkan pada tabel 1.
ditentukan, peneliti membagi sampel ke Responden berusia antara 4559 tahun
dalam dua kelompok dan memberikan sebanyak 20 orang dengan persentase
penjelasan mengenai penelitian yang 66,7%, 29 orang responden dengan
akan dilaksanakan. Setelah sampel setuju persentase 96,7% memiliki tekanan darah
untuk berpartisipasi dalam penelitian, sistolik yang diklasifikasikan sebagai
sampel diminta untuk menandatangani hipertensi stadium satu, 21 orang
lembar persetujuan menjadi responden responden dengan persentase 70,0%
(informed consent). memiliki tekanan darah diastolik yang
Pada kedua kelompok dilakukan diklasifikasikan sebagai hipertensi
pretest berupa pengukuran tekanan darah, stadium satu, 23 orang responden dengan
kemudian responden pada kelompok persentase 76,7% tidak memiliki faktor
kontrol melakukan kebiasaan sehari-hari risiko hipertensi oleh karena merokok, 24
dan hanya memperoleh terapi standar orang responden dengan persentase
untuk pasien hipertensi. Sedangkan, 80,0% tidak memiliki faktor risiko
responden pada kelompok perlakuan hipertensi oleh karena mengonsumsi

Vol.3, No.3, Edisi September-Desember 2015 39


COPING Ners Journal ISSN: 2303-1298

alkohol, serta 21 orang responden dengan keluarga dengan hipertensi.


persentase 70,0% memiliki riwayat
Tabel 1. Tabel Distribusi Karakteristik Responden

Umur Frekuensi Persentase (%)


4559 tahun 20 66.7
6074 tahun 10 33.3
Derajat Hipertensi Sistolik
Prehipertensi 0 0.0
Hipertensi stadium 1 29 96.7
Hipertensi stadium 2 1 3.3
Derajat Hipertensi Diastolik
Prehipertensi 1 3.3
Hipertensi stadium 1 21 70.0
Hipertensi stadium 2 8 26.7
Faktor Risiko Merokok
Ya 7 23.3
Tidak 23 76.7
Faktor Risiko Mengonsumsi Alkohol
Ya 6 20.0
Tidak 24 80.0
Faktor Risiko Riwayat Keluarga Dengan Hipertensi
Ya 21 70.0
Tidak 9 30.0

Tekanan Darah Pretest dan Posttest rata tekanan darah diastolik adalah 86,67
Kelompok Perlakuan dan Kelompok mmHg.
Kontrol Pada nilai pretest kelompok kontrol
Tabel 2 menunjukkan bahwa diperoleh rata-rata tekanan darah sistolik
berdasarkan data pretest, pada kelompok adalah 148,73 dan rata-rata tekanan darah
perlakuan diperoleh rata-rata tekanan diastolik adalah 95,33 mmHg. Sedangkan
darah sistolik adalah 148,27 mmHg dan pada hasil post test diperoleh rata-rata
rata-rata tekanan darah diastolik adalah tekanan darah sistolik adalah 147,67
98,47 mmHg. Sedangkan pada hasil post mmHg dan rata-rata tekanan darah
test diperoleh rata-rata tekanan darah diastolik adalah 94,93 mmHg.
sistolik adalah 136,40 mmHg dan rata-

Tabel 2. Hasil Analisis Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik pretest dan post test Kelompok Perlakuan dan
Kelompok Kontrol

Tekanan Darah Mean Pretest SD Mean Posttest SD t p


Kelompok Perlakuan
Sistolik (mmHg) 148.275.021 136.404.983 30.527 0.000
Diastolik (mmHg) 98.472.386 86.672.320 34.618 0.000
Kelompok Kontrol
Sistolik (mmHg) 148.735.548 147.675.192 2.477 0.027
Diastolik (mmHg) 95.334.186 94.933.654 0.581 0.571
(SD: Standar Deviasi; mmHg: milimeter raksa, satuan tekanan darah)

Hasil Analisis Tekanan Darah terdapat perbedaan yang signifikan antara


Berdasarkan tabel 2 dapat hasil pretest dan post test tekanan darah
dijelaskan bahwa hasil analisis pada sistolik (nilai t=30,527; p=0,000) dan
kelompok perlakuan menunjukkan diastolik (nilai t=34,618; p=0,000).

Vol.3, No.3, Edisi September-Desember 2015 40


COPING Ners Journal ISSN: 2303-1298

Sedangkan, hasil analisis pada kelompok Tabel 3 menunjukkan bahwa


kontrol menunjukkan terdapat perbedaan terdapat perbedaan yang signifikan pada
antara tekanan darah pretest dan post test hasil post test kelompok perlakuan dan
tekanan darah sistolik (nilai t=2,477; kelompok kontrol pada tekanan darah
p=0,027), namun tidak terdapat sistolik (nilai t=18,618; nilai p=0,000)
perbedaan pada tekanan darah diastolik dan diastolik (nilai t=14,836; p=0,000).
(nilai t=0,581; p=0,571).

Hasil Analisis Perbedaan Tekanan


Darah Post Test Kelompok Perlakuan
dan Kelompok Kontrol
Tabel 3. Hasil Analisis Perbedaan Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik Post Test Kelompok Kontrol dan
Kelompok Perlakuan

Tekanan Darah Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol t p


Sistolik (mmHg) 11.871.506 1.071.668 18.618 0.000
Diastolik (mmHg) 11.801.320 0.402.667 14.836 0.000

PEMBAHASAN monoksida, yaitu dapat meningkatkan


Pembahasan Hasil Penelitian keasaman darah. Darah akan menjadi
Berdasarkan hasil penelitian yang kental sehingga jantung akan dipaksa
dilakukan pada karakteristik usia bekerja lebih kuat lagi agar darah yang
responden, sebagian besar responden sampai ke jaringan mencukupi
yaitu 20 orang dengan persentase 66,7% (Komaling, Suba & Wongkar, 2013).
berusia antara 4559 tahun. Menurut Riwayat keluarga juga
Anggraini (2009), hipertensi terbanyak mempengaruhi angka kejadian hipertensi.
terjadi pada usia 4554 tahun dan Dilihat dari penelitian saat ini, sebagian
meningkat pada usia yang lebih tua. besar responden yaitu 21 orang dengan
Bertambahnya usia menyebabkan dinding persentase 70,0% memiliki riwayat
arteri mengalami penebalan akibat keluarga dengan hipertensi. Hal tersebut
adanya penumpukan zat kolagen pada sesuai dengan teori Kasper, et al. (2005);
lapisan otot, sehingga pembuluh darah Lemone dan Burke (2008) dalam
menyempit dan menjadi kaku. Martiningsih (2011) yang menyatakan
Dilihat dari kebiasaan merokok, bahwa faktor genetik berpengaruh dalam
hasil penelitian saat ini menemukan pengaturan sistem renin-angiotensin-
bahwa sebanyak tujuh orang responden aldosteron yang memengaruhi tonus
dengan persentase 23,3% memiliki vaskuler, transportasi garam dan air pada
kebiasaan merokok. Menurut Smeltzer ginjal yang berhubungan dengan
dan Bare (2002), merokok dapat perkembangan hipertensi.
meningkatkan tekanan darah karena Hasil analisis data menemukan
meningkatkan beban kerja jantung. bahwa terdapat perbedaan yang
Nikotin yang terdapat dalam rokok dapat signifikan pada tekanan darah sistolik dan
meningkatkan penggumpalan darah diastolik pretest dan post test pada
dalam pembuluh darah dan dapat kelompok perlakuan. Penurunan tekanan
menyebabkan pengapuran pada dinding darah merupakan salah satu efek dari
pembuluh darah. pemberian air rebusan daun alpukat
Hasil penelitian saat ini sebanyak 200 ml satu kali sehari selama
menemukan bahwa enam orang satu minggu. Daun alpukat mengandung
responden dengan persentase 20,0% flavonoid, saponin dan alkaloid (Redaksi
mengonsumsi alkohol. Alkohol memiliki Agromedia, 2009 dalam Ramadi, 2012).
efek yang hampir sama dengan karbon Zat flavonoid berfungsi sebagai diuretik

Vol.3, No.3, Edisi September-Desember 2015 41


COPING Ners Journal ISSN: 2303-1298

yang bekerja dengan cara membuang tinggal tidak tertera secara lengkap atau
kelebihan air dan natrium melalui alamat yang tercatat ternyata tidak
pengeluaran urine (Widharto, 2007). ditemukan. Selain itu waktu pelaksanaan
Flavonoid akan memengaruhi kerja dari penelitian bersamaan dengan jadwal
Angiotensin Converting Enzym (ACE) kuliah, sehingga peneliti harus
(Mills & Bone, 2000 dalam Ariestha, memaksimalkan waktu pada sore hari
2010). Penghambatan ACE akan untuk bertemu dengan responden. Dalam
menginhibisi perubahan angiotensin I penelitian ini juga tidak dilakukan
menjadi angiotensin II yang pengontrolan pada faktor-faktor perancu
menyebabkan vasodilatasi sehingga TPR seperti jenis diet, konsumsi garam,
turun dan dapat menurunkan tekanan aktivitas, dan tingkat stres.
darah (Mills & Bone, 2000; Saseen, &
Carter, 2005 dalam Ariestha, 2010). KESIMPULAN DAN SARAN
Selain sebagai diuretik, flavonoid Dari penelitian ini diperoleh hasil
juga bersifat sebagai antioksidan eksogen bahwa terdapat perbedaan yang
yang membantu dalam mencegah atau signifikan antara rata-rata tekanan darah
memperlambat kemajuan berbagai responden pada kelompok kontrol dan
oksidatif stres (Owolabi, Coke & Jaja, kelompok perlakuan. Sehingga dapat
2010; Sulistyowati, 2006). Flavonoid disimpulkan bahwa ada pengaruh
dapat bersifat sebagai antioksidan dengan pemberian air rebusan daun alpukat
cara menangkap radikal bebas, sehingga (Persea americana Mill.) terhadap
sangat penting dalam mempertahankan tekanan darah pasien hipertensi di
keseimbangan antara oksidan dengan wilayah kerja Puskesmas II Denpasar
antioksidan di dalam tubuh (Koncazak et Selatan.
al, 2004 dalam Sumardika & Jawi, 2012).
Berdasarkan uji statistik DAFTAR PUSTAKA
sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa Anggraini, D.A., Waren, A., Situmorang,
ada perbedaan tekanan darah sistolik E., Asputra, H., dan Siahaan, S.S.
pretest dan posttest kelompok kontrol. (2009). Faktor-faktor yang
Saat dilakukan penelitian, terdapat berhubungan dengan kejadian
responden yang memiliki kebiasaan hipertensi pada pasien yang berobat
merokok, mengonsumsi alkohol, di poliklinik dewasa puskesmas
memiliki kebiasaan makan yang berbeda, bangkinang periode januari sampai
tingkat aktivitas yang berbeda, serta juni 2008. Pekanbaru Fakultas
tingkat stres yang berbeda. Faktor risiko Kedokteran Universitas Riau.
hipertensi tersebut tidak dapat dikontrol
dalam penelitian ini. Sehingga, responden Ariestha, M. (2010). Efek seduhan daun
pada kelompok kontrol mengalami alpukat (persea americana mill)
perubahan tekanan darah khususnya terhadap tekanan darah normal
tekanan darah sistolik. Namun, tidak ada wanita dewasa. Skripsi diterbitkan.
perbedaan nilai tekanan darah diastolik Bandung Fakultas Kedokteran
pretest dan posttest kelompok kontrol. Universitas Maranatha.
Hal ini dapat terjadi karena tidak
diberikan intervensi apapun pada Barnes, P., Powell-Griner, E., McFann,
kelompok kontrol. K., dan Nahin R. (2002).
Complementary and alternative
Keterbatasan dan Hambatan medicine use among adults. CDC
Penelitian Advance Data Report United States
Data pasien yang tercatat di #343.
Puskesmas terutama mengenai alamat

Vol.3, No.3, Edisi September-Desember 2015 42


COPING Ners Journal ISSN: 2303-1298

(http://nccam.nih.gov/news/camsurv rsud bima ditinjau dari perspektif


ey.htm, diakses 30 Oktober 2014). keperawatan self-care orem. Tesis
diterbitkan. Depok Fakultas Ilmu
Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Keperawatan Universitas Indonesia.
Klinik. (2006). Pharmaceutical care
untuk penyakit hipertensi. Jakarta: Nesbitt, M., Stein, L., dan Kamas, J.
Departemen Kesehatan. (2010). Avocados, (online),
(http://www.aggie-
Faridah, V.N. (Maret 2014). Rebusan horticulture.tamu.edu, diakses 14
daun alpukat (Persia americana mill) Desember 2014).
dapat menurunkan tekanan darah
sistole dan diastole pada penderita Potter, P.A. dan Perry, A.G. (2009). Buku
hipertensi usia 45-59 tahun di desa ajar fundamental keperawatan:
turi kec. turi lamongan. Surya, konsep, proses, dan praktik. Jakarta:
(Online), Vol. 01 (No. XVII): 67-74, EGC.
(http://www.stikesmuhla.ac.id,
diakses 5 November 2014). Pusat Data dan Informasi. (2009). Profil
kesehatan indonesia 2008. Jakarta:
Komaling, J. K., Suba, B., & Wongkar, Departemen Kesehatan RI.
D. (2013), Hubungan mengonsumsi
alkohol dengan kejadian hipertensi Pusat Data dan Informasi Kementerian
pada laki-laki di desa tompasobaru ii Kesehatan RI. (2014). Hipertensi.
kecamatan tompasobaru kabupaten Jakarta: Kementerian Kesehatan
minahasa selatan. E-jurnal Republik Indonesia.
Keperawan e-Kp, 1 (1).
Rahajeng, E. dan Tuminah, S. (Desember
Larasati, P.L. (2012). Efek penurunan 2009). Prevalensi hipertensi dan
kadar glukosa darah kombinasi determinannya di indonesia. Majalah
eksgtrak etanol daun alpukat (persea kedokteran indonesia, (Online), Vol.
americana mill.) dan buah onyong 59, No. 12,
(luffa acutangula (L.) Roxb) pada (http://www.indonesia.digitaljournals
mencit putih jantan yang dibebani .org, diakses 14 November 2014).
glukosa. Skripsi diterbitkan. Depok
Fakultas Matematika dan Ilmu Ramadi, A. 2012. Perbedaan pengaruh
Pengetahuan Alam Universitas pemberian seduhan daun alpukat
Indonesia. (persea gratissima gaerth) terhadap
tekanan darah pada pasien
Mardiyaningsih, A. dan Ismiyati, N. hipertensi laki-laki yang perokok
(2014). Cytotoxic activity of dengan bukan perokok di wilayah
ethanolic extract of persea americana kerja puskesmas padang pasir kota
mill. leaves on hela cervical cancer padang tahun 2012. Skripsi
cell. Majalah obat tradisional, diterbitkan. Padang Fakultas
(Online), Vol. 19, Issue 1, p 24-28, Keperawatan Universitas Andalas.
(http://mot.farmasi.ugm.ac.id,
diakses 5 November 2014). Smeltzer, S.C. dan Bare, B.G. (2002).
Buku ajar keperawatan medikal
Martiningsih. (2011). Analisis faktor- bedah brunner & suddarth. Edisi 8.
faktor yang berhubungan dengan Jakarta: EGC.
terjadinya hipertensi primer pada
pasien di poliklinik penyakit dalam

Vol.3, No.3, Edisi September-Desember 2015 43


COPING Ners Journal ISSN: 2303-1298

Sumardika, W. dan Jawi, M. (2012). (http://eprints.undip.ac.id/17759/1/W


Ekstrak air daun ubijalar ungu iralis.pdf, diakses 2 Desember 2014).
memperbaiki profil lipid dan
meningkatkan kadar sod darah tikus Talha, J., Priyanka, M., dan Akanksha, A.
yang diberi makanan tinggi (2011). Hypertension and herbal
kolesterol. Jurnal ilmiah kedokteran plants. International research
medicina, (Online), Vol. 43, No. 2, journal of pharmacy, (Online), Vol.
(http://www.ojs.unud.ac.id, diakses 1 2, No. 8, (http://www.irjponline.com,
Desember 2014). diakses 3 Desember 2014).

Sulistyowati, Y. (2006). Pengaruh Tusilawati, B. (2010). Lima belas herbal


pemberian likopen terhadap status paling ampuh. Yogyakarta: Aulia
antioksidan (vitamin c, vitamin e, Press.
dan gluthation peroksidase tikus
hiperkolesterolemik, (Online), Widharto. (2007). Bahaya hipertensi.
Jakarta: PT. Sunda Kelapa Pustaka.

Vol.3, No.3, Edisi September-Desember 2015 44

S-ar putea să vă placă și