Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
PENDAHULUAN
Kejang demam ialah kejang yang terjadi akibat kenaikan suhu tubuh di atas
38,4C tanpa adanya infeksi SSP atau gangguan elektrolit pada anak di atas usia 1
bulan tanpa riwayat kejang tanpa demam sebelumnya. Beberapa hal penting yang
berhubungan dengan definisi di atas adalah kejang terjadi pada usia di atas 1 bulan,
kejang di awali dengan demam tinggi kemudian anak kejang dan pasca kejang anak
kembali sadar. Anak yang kejang didahului demam disertai akut atau muntah-
muntah, perlu dipikirkan adanya gangguan elektrolit. Apabila kejang tidak diawali
demam tinggi perlu dipikirkan anak menderita epilepsi. Kejang demam terutama
kejang yaitu pada umur <12 bulan, suhu rendah sebelum kejang, dan riwayat
demam kompleks dan status epileptikus demam. Kejang demam sederhana adalah
kejang demam yang berlangsung singkat kurang dari 15 menit, bersifat umum dan
tidak berulang dalam 24 jam. Kejang demam kompleks adalah kejang yang
berlangsung lebih dari 15 menit, kejang bersifat fokal atau parsial menjadi umum
dan berulang dalam waktu 24 jam. Status epileptik demam adalah kejang yang
2
berlangsung lebih lama >30 menit, kejang dapat berupa gangguan kesadaran,
Faktor resiko timbul kejang demam berulang apabila kejang terjadi sebelum
usia 12 bulan, kejang yang terjadi pada suhu rendah berkisar 38C, timbulnya
kejang kurang dari 1 jam setelah timbulnya panas dan adanya riwayat kejang
demam pada keluarga. Jika ke empat faktor resiko ini ditemukan pada anak,
sebanyak 10-20%.2
Tatalaksana kejang demam terbagi atas 3 hal, yaitu pengobatan fase akut,
pada anak berumur kurang dari 1 tahun. Risiko menjadi epilepsi meningkat 7% atau
Pada laporan kasus ini, akan dibahas mengenai kejang demam kompleks pada
3
BAB II
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. I
4
Riwayat kebiasaan dan Lingkungan :
- Ayah seorang perokok
- Tinggal di daerah pedesaan
Anamnesis Makanan:
Asi 0 bulan- sekarang
Riwayat Imunisasi :
Belum pernah
PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum : sakit sedang
Kesadaran : Kompos mentis
2. Pengukuran
Tanda vital : Denyut jantung : 112 kali/menit
Suhu :37C
Respirasi : 30 kali/menit
Berat badan : 5 kg
Tinggi badan : 54 cm
Status gizi : Gizi baik (z score)
5
Kepala: Bentuk : Normocephal
Rambut : Warna hitam, tidak mudah dicabut, tebal
4. Leher :
Kelenjar getah bening : pembesaran (-)
Kelenjar tiroid : pembesaran (-)
5. Toraks :
a. Dinding dada/paru :
Perkusi : Sonor
6
b. Jantung :
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba pada SIC V linea midclavicula sinistra
Perkusi : Batas jantung kanan : SIC IV linea parasternal dextra
Batas jantung atas : SIC II linea parasternal sinistra
Batas jantung kiri : SIC V linea midclavicula sinistra
Auskultasi : Suara dasar : S1 dan S2 murni, regular
Bising :-
6. Abdomen :
Inspeksi : kesan datar
Auskultasi : bising usus (+) kesan normal
Perkusi : Bunyi : timpani
Asites : (-)
Palpasi : Nyeri tekan : (-)
Jenis Nilai
Wbc 6,8
Rbc 3,17
Hgb 9,3
Hct 31,0
Plt 396
Mcv 98
Mch 29,3
Mchc 30
7
RESUME
dengan keluhan kejang sejak 11 hari yang lalu. kejang pertama pasien tidak demam,
durasi >5 menit tapi kurang dari <15 menit. Setelah pasien masuk Rs.Buol, kejang
menjadi lebih sering namun durasi <5 menit. Setelah kejang pasien menangis.
Sebelum pasien mengalami kejang yang pertama, pasien mengalami BAB, dengan
kuning. Berampas (+), lendir (-), darah (-). Batuk (-), mual (-), muntah (-).
37C, Respirasi 30 kali/menit. Dari status gizi di dapatkan gizi baik (Z-score). Dan
Wbc 6,8
Rbc 3,17
Hgb 9,3
Hct 31,0
Plt 396
Mcv 98
Mch 29,3
Mchc 30
DIAGNOSA
Kejang Demam Kompleks + Susp. Bronkopneumonia
8
ANJURAN PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Pemeriksaan Foto Thoraks
- Pemeriksaan Elektrolit & GDS
- Pungsi Lumbal
- Pencitraan ( MRI/ Ct-Scan)
TERAPI
- IVFD Tridex 8 tpm
- Inj. Ceftriaxone 2 x 200 mg
- Inj. Dexamethasone 2 x 0,8 mg
- Depakene syr 2 x 1,5 cth
- Paracetamol drops 3 x 0,5 cc
Follow up
Tanggal SOA P
8 april 2016 S : - Rewel (+) - O2 (1-2 lpm)
Hari 1 - Demam (-) - IVFD RL 10 tpm
- kejang 4x tadi malam, 5x - Inj. Ceftriaxone 2x150
siang <15 menit mg
- BAB cair 4x, berampas (+), - Inj.Dexamethasone
lendir (+),darah (-), warna 2x0,8 mg
hijau kuning - Depakene syr 2 x 1 cth
O : - DJ : 103 kali/menit - Paracetamol syr 4 x
- R : 44 kali/menit 0,5 cc
- S : 36,6C - Phenytoin 50 mg +
Rh +/+ NaCl 0,9% 15 ml
A : kejang Demam Kompleks
9 april 2016 S : - Demam (+) - O2 (1-2 lpm)
Hari 2 - Kejang (+) banyak kali > 5x - IVFD Dex 5% +
durasi <15 menit ( hanya diazepam 1 amp 10
tpm
9
hitungan detik) habis kejang - Paracetamol syr 4 x
pasien sesak 0,5 cc
- BAB cair 2x malam habis - Inj. Ceftriaxone 2x200
kejang, pagi biasa. mg
O : - DJ : 136 kali/menit - Inj.Gentamicin 10 mg/
- R : 42 kali/menit Iv/hari
- S : 37,8C - Inj.Dexamethasone
Rh +/+ 2x0,8 mg
A : kejang Demam Kompleks - Depakene syr 2 x 1 cth
10 april S : - Demam (+) - O2 (1-2 lpm)
2016 - Kejang (+) > 3x durasi <15 - IVFD Dex 5% +
Hari 3 menit ( hanya hitungan detik) diazepam 1 amp 10
- BAB 1x pagi tpm
O : - DJ : 136 kali/menit - Paracetamol syr 4 x
- R : 42 kali/menit 0,5 cc
- S : 37,8C - Inj. Ceftriaxone 2x200
A : kejang Demam Kompleks mg
- Inj.Gentamicin 10 mg/
Iv/hari
- Inj.Dexamethasone
2x0,8 mg
- Depakene syr 2 x 1 cth
11 april S : - Demam - O2 (1-2 lpm)
2016 - Kejang (-) dari jam 5 subuh - Paracetamol syr 4 x
Hari 4 - BAB 1x berampas warna 0,5 cc
kuning - IVFD Dex 5% 10 tpm
O:- DJ : 112 kali/menit - Inj. Ceftriaxone 2x200
- R : 36 kali/ menit mg
- S : 37,1C - Inj.Gentamicin 10 mg/
A : kejang Demam Kompleks Iv/hari
10
- Inj.Dexamethasone
2x0,8 mg
- Depakene syr 2 x 1,5
cth
12 april S : - Demam (-) - O2 (1-2 lpm)
2016 - Kejang (-) - IVFD Dex 5% 10 tpm
Hari 5 - BAB (-) - Inj. Meropenem 125
O:- DJ : 128 kali/menit mg/12 jam
- R : 38 kali/ menit - Inj.Dexamethasone
- S : 37,C 2x0,8 mg
A : kejang Demam Kompleks - Phenytoin 10 mg
- Depakene syr 2 x 1,5
cth
Rencana pemeriksaan DR
13 april S : - Demam (-) - IVFD 5% 10 tpm
2016 - Kejang (-) - Inj. Meropenem 125
Hari 6 - BAB 2x berampas mg/12 jam
O:- DJ : 103 kali/menit - Inj.Dexamethasone
- R : 40 kali/ menit 2x0,8 mg
- S : 36,8C - Phenytoin 10 mg
Laboratorium darah terbaru - Depakene syr 2 x 1,5
WBC : 11,77 cth
RBC : 3,12
HGB : 9,9 Rencana CT-Scan
HCT : 29,8
PLT : 728
MCV : 95,5
MHC : 31,7
MCHC : 33,2
A : kejang Demam Kompleks
11
14 April S : - Demam (-) - IVFD 5% 10 tpm
2016 - Kejang (-) - Inj. Meropenem 125
Hari 7 - BAB 4x berampas mg/12 jam
O:- DJ : 120 kali/menit - Inj.Dexamethasone
- R : 32 kali/ menit 2x0,8 mg
- S : 36,5C - Phenytoin 10 mg
A : kejang Demam Kompleks - Depakene syr 2 x 1,5
cth
15 April S : - Demam (-) - Depakene syr 2 x 1,5
2016 - Kejang (-) cth
Hari ke 8 - BAB 3x berampas - AFF infus
O:- DJ : 128 kali/menit
- R : 42 kali/ menit
- S : 37,1C
Hasil Ct-Scan :
12
BAB III
DISKUSI
13
Pada pasien ini tidak ada riwayat kejang demam dalam kelurganya. Namun
menurut teori kejang demam dapat diturunkan secara autosom dominan melalui
kromoson 19p dan 8q dan anak lelaki lebih sering 2 kali menderita kejang daripada
anak perempuan.3
14
1. Darah lengkap
Jenis Nilai
Wbc 11,77
Rbc 3,12
Hgb 9,9
Hct 29,8
Plt 728
2. CT-scan
15
Definisi atrofi cerebri adalah menyusutnya otak yang disebabkan
oleh hilangnya sel, yang disebut neuron. Dua jenis atrofi cerebri yang
dapat terjadi umum dan fokus. Atrofi umum mengacu pada hilangnya
neuron seluruh otak, dan atrofi fokus mengacu pada hilangnya neuron
menyababkan kejang.
16
- Faktor ketika persalinan. Misalnya pada bayi yang mengalami
radang otak, radang selaput otak dan juga trauma kepala yang
ketika persalinan. Dimana waktu ketika kelahiran pasien mengalami asfiksia berat.
yaitu pengobatan fase akut, pengobatan profilaksis, dan edukasi orang tua :4,5
tekanan darah, pernapasan dan fungsi jantung. Suhu tubuh yang tinggi
17
- Diazepam intrarektal 0,5-0,75 mg/kgBB, atau jika BB<10kg
berikan pada waktu pasien demam (suhu rektal lebih dari 38C). Pilihan
hipotonia.
18
b. Adanya kelainan neurologis yang nyata sebelum atau
c. Kejang fokal
profilaksis kejang demam ada asam valproat yang sama atau bahkan
tua. Pada saat kejang sebagaian besar orang tua beranggapan bahwa
19
anaknya telah meninggal. Kecemasan ini harus dikurangi dengan cara
yang diantaranya: 2
prognosis baik
20
DAFTAR PUSTAKA
797.
kesehatan bayi dan anak di layanan primer tatalaksana kejang pada anak
2012.
www.ninds.nih.gov/disorders/cerebral-atrophy.htm
21