Sunteți pe pagina 1din 9

I.

Latar belakang

Antraks adalah penyakit menular akut dan sangat mematikan yang

disebabkan bakteri Bacillus anthracis yang berbentuk batang dengan ujung

persegi dan tajam, berpasang-pasangan ataupun berantai.. Antraks bermakna

"batubara" dalam bahasa Yunani, dan istilah ini digunakan karena kulit para

korban akan berubah hitam.Antraks paling sering menyerang herbivora-herbivora

liar dan yang telah dijinakkan.

Penyakit ini bersifat zoonosis yang berarti dapat ditularkan dari hewan ke

manusia, namun tidak dapat ditularkan antara sesama manusia . Penyakit telah

dikenal manusia sejak ribuan tahun yang lalu dan kejadian pada manusia sejak

zaman Romawi telah diketahui penyebabnya yaitu karena konsumsi daging dari

hewan yang terkena serangan penyakit antraks. Antraks dilaporkan terjadi di

hampir seluruh dunia baik di negara maju maupun berkembang seperti di Inggris,

Perancis, Jerman, Siberia, Iran, Tibet, Cina, India, Arabia, Amerika Selatan,

beberapa negara Afrika, Australia, Jepang dan Indonesia.

Di Indonesia kejadian antraks dilaporkan sejak tahun 1884 di daerah

Telukbetung (sekarang: Bandar Lampung) menyerang kerbau, tahun 1885 di

Buleleng (Bali), Rawas (Palembang) dan Lampung. Kemudian pada tahun 1886 di

Banten, Padang Barat, Kalimantan Barat dan Timur, Roti, Krawang, Madura,

Tapanuli, Palembang, Bengkulu dan Probolinggo (Mansjoer 1961). Selain

kejadian pada akhir abad yang lalu, sampai saat ini masih dilaporkan kejadian

antraks di hewan dan manusia. Kejadian antraks di peternakan sapi perah di

Boyolali (1990) menunjukkan gejala penyakit yang tidak khas, baik di hewan
maupun di manusia, sehingga didiagnosa sebagai penyakit lain. Setelah itu

kejadian di Citeureup, Bogor pada tahun 2001 dan antraks pada burung unta di

daerah Karawang, Jawa Barat, pada tahun 2002 menunjukkan bahwa daerah

endemis antraks di Jawa Barat pada khususnya dan Indonesia pada umumnya

masih tetap ada dan akan tetap merupakan ancaman bagi kesehatan ternak dan

manusia.
II. Identifikasi Masalah

Penyakit Antraks termasuk kelompok penyakit yang dapat menular dari

hewan ke manusia (Zoonosis). Hampir semua jenis hewan piara dan hewan liar

dapat diserangnya seperti: sapi, kerbau, macan, biri-biri, keledai, babi, singa,

menjangan, jaguar, kucing dahan, racoon, puma, beruang dan gajah. Beberapa

jenis hewan tertentu seperti anjing, kucing, amfibia Berdasar penelitan yang

selama ini telah dilakukan, pada manusia, dilaporkan tingkat kematian mencapai

18 persen (dari 100 kasus, 18 penderita meninggal).

Wabah antraks ini lebih sering mennyerang hewan-hewan herbivora

terutama sapi. Sapi merupakan salah satu hwan ternak yang paling banyak di

Indonesia terutama di provinsi Sulawesi Selatan,

Bakteri Bacillus antrhacis, penyebab wabah antraks, bersifat aerob, gram

positif, tidak motil, berkapsul, tahan asam dan membentuk spora. Spora antraks

ini akan terbentuk bila O2 berlebihan dan dapat bertahan di lingkungan selama 25

sampai 30 tahun. Selain itu, penyebab penyakit ini tahan pembekuan cepat pada

-72 C, tahan desinfektan dan panas. Di alam bebas bakteri ini membentuk spora

yang tahan puluhan tahun dalam tanah dan bisa menjadi sumber penularan pada

hewan dan manusia.

Secara umum, perawatan untuk penyakit antraks dapat dilakukan dengan

pemberian antibiotik, biasanya penisilin, yang akan menghentikan pertumbuhan

dan produksi toksin. Pemberian antitoksin akan mencegah pengikatan toksin

terhadap sel. Terapi tambahan, seperti sedation (pemberian obat penenang).


Namun, pada level toksin sudah menyebar dalam pembuluh darah dan telah

menempel pada jaringan maka toksin tidak dapat dinetralisasi dengan antibiotik

apapun. Walaupun dengan pemeberian antitoksin, antibiotik, atau terapi, pasien

tentu mempunyai rasio kematian.


III. Rumusan Masalah

1. Bagaimana penyakit antraks itu?

2. Bagaimana penularan penyakit antraks kepada manusia?

3. Bagaimana pencegahan dan penanggulangan penyakit antraks?


IV. Tujuan

1. Penulis ingin mejelaskan tentang penyakit antraks

2. Penulis ingin memaparkan cara-cara penularan penyakit antraks

3. Penulis ingin menganalisis pencegahan dan penanggulangan

penyakit antraks.
V. Kajian Pustaka

Penyakit antraks merupakan penyakit yang sangat berbahaya karena

tidak hanya menjangkit hewan saja tetapi dapat menular ke manusia.

Menurut drh. Suprodjo Hardjo Utomo MS APU Antraks merupakan


penyakit hewan yang dapat menular ke manusia dan bersifat akut yang
disebabkan baktei Bacillus anthracis yang bersifat aerob yang di alam
bebas akan membentuk spora yang tahan puluhan tahun dan bisa
manjadi sumber penularan pada hewan dan manusia.[
www.google.co.id/ARS Info/:Antrax(penyakit)]

Dari penelitian yang dilakukan oleh Balitvet disimpulkan bahwa

penularan wabah antraks pada manusia bisa lewat kontak langsung

spora yang ada di tanah, tanaman, maupun bahan dari hewan sakit.

Mengkonsumsi produk hewan yang terkena antraks dan menghirup

udara yang mengandung spora juga dapat menyebabkan penularan

penyakit antraks. Penyakit ini dapat ditangani dengan mengurangi

kontak langsung dengan hewan-hewan ternak, melakukan anamnesa

terarah, terapi supportif dan simptomatis,


VI. Metode Penelitian

Jenis penelitian berupa studikasus karena dilakukan melalui penelitian

lapangan.

Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Dengan

memperhatikan keadaan sapi.

Lokasi penelitian berada di desa Lekkong, kecamatan Cendana,

kabupaten Enrekang.

Sumber data berupa lisan yang berasal dari warga desa baik yang

memiliki hewan ternak maupun tidak dan tulisan kuisyoner kepada

warga.

Sampel yang akan dijadikan bahan penelitian berupa hewan ternak

yaitu sapi.

Pengumpulan data melalui observasi langsung ke lapangan

penelitian/peternakan, melakukan wawancara kepada pemilik hewan

ternak dan warga yang berada di sekitar peternakan.

Data yang terkumpul ditabulasi dan dianalisis secara kualitatif yaitu

memberikan penilaian atas intensitas kejadian.

Penelitian dilakukan selama ssatu bulan terhitung sejak tanggal 1

Desember 2010 sampai 31 Desember 2010


DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Antraks.

http://www.antaranews.com/berita/konsumsi-sapi-antraks-tiga-warga- tewas

http://www.poultryindonesia.com

http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews

http://drhyudi.blogspot.com/virus-antraks-serangwarga-maros

S-ar putea să vă placă și