Sunteți pe pagina 1din 46

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT)


DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI
SEKOLAH DASAR NGORESAN SURAKARTA

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan


Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

Amallia Ardana Reswari


G.0009012

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Surakarta
comm2i0t 1to2 user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi dengan judul: Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Usia
Terjadinya Menarche pada Siswi Sekolah Dasar Ngoresan Surakarta

Amallia Ardana Reswari, NIM: G0009012, Tahun: 2012

Telah diuji dan sudah disahkan di hadapan Dewan Penguji Skripsi


Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
Pada Hari Rabu, Tanggal 26 September 2012

Pembimbing Utama
Nama : Rosalia Sri Hidayati, dr., M.Kes ...........................................
NIP : 19470927 197610 2 001

Pembimbing Pendamping
Nama : Arif Suryawan, dr, AIFM ...........................................
NIP : 19580327 198601 0 001

Penguji Utama
Nama : Slamet Riyadi, dr., M.Kes ...........................................
NIP : 19600418 199203 1 001

Penguji Pendamping
Nama : Bagus Wicaksono, Drs.,MSi ...........................................
NIP : 19620901 198903 1 003

Surakarta,..................................

Ketua Tim Skripsi Dekan FK UNS

Muthmainah, dr., M.Kes Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr., Sp.PD-KR-FINASIM
NIP 19660702 199802 2 001 NIP 19510601 197903 1 002

commit to user

ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang
pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah dan
disebutkan dalam daftar pustaka.

Surakarta, Oktober 2012

Amallia Ardana Reswari


NIM. G0 009012

commit to user

iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ABSTRAK

Amallia Ardana Reswari, G0009012, 2012. Hubungan Indeks Massa Tubuh


(IMT) dengan Usia Terjadinya Menarche pada Siswi Sekolah Dasar Ngoresan
Surakarta. Skripsi Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret,
Surakarta.

Latar Belakang : Menarche atau menstruasi pertama merupakan salah satu dari
banyak manifestasi pubertas dan tanda remaja awal pada anak perempuan. Variasi
saat timbulnya menarche dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah
berat badan. Dalam penelitian ini berat badan diukur menggunakan parameter
Indeks Massa Tubuh (IMT). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
adanya hubungan IMT dengan usia menarche.

Metode Penelitian : Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan


pendekatan studi cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah
purposive sampling. Besar sampel sebanyak 43 siswi. Penelitian ini dilaksanakan
pada bulan April 2012 di SD Ngoresan Surakarta. Data penelitian diperoleh
dengan kuesioner dan pengukuran langsung terhadap berat dan tinggi badan.
Analisis statistik yang digunakan adalah Chi-Square.

Hasil penelitian : Hasil analisis Chi-Square didapatkan p = 0.001 (p < 0,05). Dari
hasil analisis tersebut menunjukkan hubungan yang bermakna.

Simpulan penelitian : Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa


terdapat hubungan positif antara IMT dengan usia menarche.

Kata kunci : menarche, IMT

commit to user

iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ABSTRACT

Amallia Ardana Reswari, G0009012, 2012. The Corelation of Body Mass


Index (BMI) with Occurrence of Menarches onset in Female Students of
Ngoresan Elementary In Surakarta. Mini Thesis Medical Faculty Sebelas Maret
University, Surakarta.

Background : Menarche or first menstruation is one of the many manifestations


of puberty and early adolescence marks in girls. Variety of menarche age is
influenced by various factors, one of which is body weight. In this study, body
weight was measured using parameters Body Mass Index (BMI). The purpose of
this study was to determine the relationship of IMT with the age of menarche.

Methods : This study was an observational analytic with cross sectional study
approach. The sampling technique used was purposive sampling. Sample was as
many as 43 students. The research was conducted in April 2012 in Ngoresan
Elementary, Surakarta. Data were obtained by questionnaire and direct
measurement of the weight and height. The statistical analysis used was Chi-
Square.

Results : Chi-Square analysis results obtained p = 0.001 (p < 0.05). From the
results of this analysis showed a significant association

Conclusion : Based on this study it can be concluded that there is a positive


relationship between BMI and age of menarche.

Keywords : Menarche, body mass index

commit to user

v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PRAKATA

Alhamdulillahhirobbilaalamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan


ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan berkah, nikmat, hidayah, dan
ridho-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul
Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Usia Terjadinya Menarche
pada Siswi Sekolah Dasar Ngoresan Surakarta. Penelitian tugas karya akhir ini
merupakan salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana
Pendidikan Dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulis menyadari bahwa penelitian tugas karya akhir ini tidak akan
berhasil tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu dengan penuh
rasa hormat ucapan terima kasih yang dalam saya berikan kepada:
1. Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr., Sp.PD-KR-FINASIM selaku Dekan
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Muthmainah, dr., M.Kes dan Nur Hafidha Hikmayani,dr.,MclinEpid selaku
Tim Skripsi FK UNS, atas kepercayaan, bimbingan, koreksi dan perhatian
yang sangat besar sehingga terselesainya skripsi ini.
3. Rosalia Sri Hidayati, dr., M.Kes selaku Pembimbing Utama yang telah
menyediakan waktu untuk membimbing hingga terselesainya skripsi ini.
4. Arif Suryawan, dr selaku Pembimbing Pendamping yang tak henti-hentinya
bersedia meluangkan untuk membimbing hingga terselesainya skripsi ini.
5. Slamet Riyadi, dr., M.Kes selaku Penguji Utama yang telah memberikan
banyak kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini.
6. Bagus Wicaksono, Drs.,MSi selaku Penguji Pendamping yang telah
memberikan banyak kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini.
7. Yang tercinta kedua orang tua saya, kakak dan seluruh keluarga besar yang
senantiasa mendoakan tiada henti, dan memberikan support dalam segala hal
sehingga terselesaikannya penelitian ini.
8. Segenap Staf Skripsi FK UNS dan Staf Laboratorium Biologi dan Fisiologi
FK UNS untuk segala bantuan & kemudahan.
9. Sahabat-sahabat terdekat, Intan, Nisa, Dinda, Lita, Dendy R, Isowedha, Blue
dorange, Mas Ali, Wawe dan teman-teman angkatan 2009 atas semangat dan
bantuan yang tak henti-henti dan waktu yang selalu tersedia.
10. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu proses
penelitian tugas karya akhir ini yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.
Meskipun tulisan ini masih belum sempurna, penulis berharap skripsi ini
dapat bermanfaat bagi pembaca. Saran, koreksi, dan tanggapan dari semua pihak
sangat diharapkan.

Surakarta, September 2012

commit to user
Amallia Ardana Reswari

vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR ISI

PRAKATA.............................................................................................................. vi
DAFTAR ISI........................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. ix
DAFTAR TABEL .................................................................................................. x
DAFTAR GRAFIK ................................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Perumusan Masalah ........................................................................ 2
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 2
D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................ 4
A. Tinjauan Pustaka............................................................................. 4
1. Menarche................................................................................... 4
a. Fisiologi Menstruasi............................................................. 5
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Menarche................... 6
2. Obesitas dan Indeks Massa Tubuh........................................... 7
a. Obesitas ................................................................................. 7
b. Indeks Massa Tubuh (IMT) ................................................. 9
3. Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Usia Menarche....... 11
B. Kerangka Pemikiran........................................................................ 13
C. Hipotesis .......................................................................................... 13
BAB III METODE PENELITIAN...................................................................... 14
A. Jenis Penelitian................................................................................ 14
B. Lokasi Penelitian............................................................................. 14
C. Subyek Penelitian............................................................................ 14
D. Teknik Sampling ............................................................................. 14
enmeiltittioanu.s.e..r.................................................. 15
E. Identifikasi Variabecl oPm

vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

F. Definisi Operasional Variabel Penelitian ...................................... 15


G. Rancangan Penelitian...................................................................... 16
H. Cara Kerja Penelitian ...................................................................... 16
I. Teknik Analisis Data ...................................................................... 16
BAB IV HASIL PENELITIAN........................................................................... 17
BAB V PEMBAHASAN.................................................................................... 20
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN.................................................................. 23
A. Simpulan.......................................................................................... 23
B. Saran ................................................................................................ 23
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................24
LAMPIRAN ...........................................................................................................27

commit to user

viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran ................................................................13


Gambar 2. Skema Penelitian .................................................................................16
Gambar 3. Gambar Hubungan IMT dengan Usia Menarche ................................19

commit to user

ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Klasifikasi Status Gizi Menurut IMT pada Penduduk Asia Pasifik .........10
Tabel 2. Klasifikasi Status Gizi Menurut IMT pada Orang Indonesia ..................11
Tabel 3. Klasifikasi BMI Menurut Umur...............................................................11
Tabel 4. Distribusi Sampel Berdasarkan Usia ..........................................................17
Tabel 5. Distribusi Sampel Berdasarkan IMT .......................................................18
Tabel 6 Distribusi Sampel Berdasarkan Menarche ...............................................18
Tabel 7. Tabel Hubungan IMT dengan Usia Menarche ........................................19

commit to user

x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Pernyataan Kesediaan Persetujuan Mengikuti Penelitian 27


Lampiran 2. Lembar Kuesioner ............................................................................28
Lampiran 3. Rekam Medik Hasil Pemeriksaan pada Penelitian ...........................30
Lampiran 4. Hasil Penelitian Siswi Sekolah Dasar Ngoresan Surakarta ..............31
Lampiran 5. Hasil Analisis Statistik Crosstabs, Chi-Square................................32
Lampiran 6. Surat Ijin Penelitian di Sekolah Dasar Ngoresan Surakarta ............34

commit to user

xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Menarche adalah suatu permulaaan masa menstruasi (Dorland, 2002).
Studi epidemiologis mengungkapkan fenomena yang menunjukkan fakta
bahwa usia menarche wanita di berbagai belahan dunia akhir-akhir ini
semakin cepat. Penurunan usia menarche mungkin mencerminkan gizi yang
lebih baik dan membaiknya kesehatan umum (Nelson, 2000).
Kini usia menarche telah bergeser ke usia yang lebih muda yang disebut
menarche dini (Wiknjosastro,2009), yaitu antara 10-11 tahun (Must, 2005).
Menurut Mundell (2005), disebutkan bahwa obesitas pada anak perempuan
membantu timbulnya pubertas dini. Timbulnya pubertas tersebut ditandai
dengan terjadinya menarche (Soetjiningsih, 2004). Dampak terjadinya
menarche dini antara lain terhambatnya pertumbuhan, stress emosional dan
peningkatan risiko terjadinya kanker payudara (Halim, 2008) serta
meningkatnya Penyakit Menular Seksual (PMS) dan kehamilan yang tidak
disengaja (Martaadisoebrata, 2005). Selain itu, juga dapat meningkatkan risiko
kelainan kardiovaskuler (Lakshman, 2009).
Demikian pula di Indonesia, Departemen Kesehatan Republik Indonesia
melaporkan terjadi penurunan usia menarche di Indonesia. Hasil sebuah
penelitian menunjukkan dari 302 siswa ada 17 siswi yang mengalami
kelebihan berat badan dan 9 siswi (52,9%) di antaranya mengalami menarche
dini dan 8 siswi (47,1%) tidak mengalami menarche dini (Sunarto dan
Mayasari, 2010).
Banyak hal yang mempengaruhi usia menarche, di antaranya : status
gizi, pola makan, status ekonomi keluarga, dan aktifitas olahraga. Perbaikan
nutrisi akan berdampak kepada penurunan usia menstruasi pertama (Acharya,
2006). Menarche dini lebih cenderung ditemui pada wanita dengan status gizi
yang baik. Hal ini dikarenakan status gizi mempengaruhi maturitas sistem
commit to user

1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

endokrin (Uche-Nwachi dkk., 2007). Status gizi dapat diinterpretasikan dari


Indeks Massa Tubuh (IMT) seseorang.
IMT adalah salah satu cara penilaian status gizi seseorang. IMT
ditentukan oleh Berat Badan dan Tinggi Badan. IMT sangat mempengaruhi
status gizi dalam kaitannya terhadap usia menarche. Hal ini disebabkan oleh
adanya Adypocyte-derived hormone Leptin yang berasal dari lemak tubuh
yang diduga dapat mempengaruhi masa awal pubertas. Peningkatan kronis
kadar leptin dalam darah dapat menyebabkan peningkatan kadar LH.
Peningkatan LH berhubungan dengan peningkatan estradiol dan awal
menarche (Edward, 2007). Jadi, penurunan usia menarche berkaitan dengan
meningkatnya IMT.
Masih banyak perdebatan hubungan antara komposisi tubuh dan
perkembangan pubertas (Kaplowitz, 2008). Oleh sebab itu, perlu dilakukan
peneletian lebih lanjut dengan studi cross sectional yang bersifat analitik
tentang hubungan antara perubahan komposisi tubuh dan tahap perkembangan
pubertas (Louis, 2008).
Hal inilah yang menjadikan alasan penulis melakukan penelitian
mengenai hubungan status nutrisi dengan usia menarche pada anak perempuan
melalui Indeks Massa Tubuh. Dalam hal ini, subjek yang akan di teliti adalah
siswi SD Ngoresan Surakarta.

B. Rumusan Masalah
Adakah hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan usia terjadinya
menarche pada siswi SD Ngoresan Surakarta ?

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT)
dengan usia menarche pada siswi SD Ngoresan Surakarta.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui rata-rata Indeks Massa Tubuh (IMT) anak
perempuan di SD Ngoresan, Surakarta .
b. Untuk mengetahui rata-rata usia menarche pada anak perempuan di SD
Ngoresan, Surakarta.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Ilmiah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan data tentang
hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan usia menarche pada
siswi SD Ngoresan Surakarta.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada
masyarakat khususnya pada anak perempuan tentang adanya hubungan
Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan usia menarche, sehingga dapat
menjadi pertimbangan dalam menghadapi menarche.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB II LANDASAN
TEORI

A. Tinjauan Pustaka
1. Menarche
Pada saat seorang bayi perempuan dilahirkan ovariumnya mengandung
ratusan ribu sel telur tetapi belum berfungsi, ketika seorang perempuan
memasuki usia pubertas baru ovariumnya mulai berfungsi dan terjadi
proses yang disebut siklus menstruasi. Dalam satu siklus terjadi perubahan
pada dinding rahim sebagai akibat dari produksi hormon-hormon oleh
ovarium, yaitu dinding rahim makin menebal sebagai persiapan jika terjadi
kehamilan. Ketika ada sel telur yang matang akan mempunyai potensi
untuk dibuahi oleh sperma hanya dalam 24 jam. Bila ternyata tidak terjadi
pembuahan maka sel telur akan mati dan terjadilah perubahan pada
komposisi kadar hormon yang akhirnya membuat dinding rahim tadi akan
luruh disertai perdarahan, inilah yang disebut menstruasi (BKKBN,2003).
Pubertas adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa
dewasa melibatkan perubahan fisiologi dan psikologi (Prawirohardjo,
2009). Urutan peristiwa pubertas wanita yaitu Thelarche (permulaan
perkembangan payudara) dimulai pada usia rata-rata 10,5 tahun.
Adrenarche (Pertumbuhan rambut pubis dan ketiak) pada usia rata-rata 11
tahun. Kegiatan pertumbuhan mulai pada usia rata-rata 11,5 tahun, dan
menarche (permulaan periode menstruasi) mulai pada usia rata-rata 12,8
tahun (Rayburn & Carey, 2001).
Menarche yaitu menstruasi pertama sebagai akibat perdarahan lucut
estrogen. Menstruasi adalah pendarahan secara periodik dan siklik dari
uterus, disertai pelepasan atau deskuamasi endometrium (Wiknjosastro,
2009).

commit to user

4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

a. Fisiologi menstruasi
Pada masa kanak-kanak indung telur (ovarium) dikatakan masih
berisirahat dan baru bekerja pada masa pubertas (Wiknjosastro, 2009) .
Pada siklus haid endometrium dipersiapkan secara teratur untuk
menerima ovum setelah terjadi ovulasi, di bawah pengaruh secara
ritmik hormon-hormon ovarium : estrogen dan progesteron. Proses
ovulasi harus ada suatu kerja sama yang harmonis antara korteks
serebri, hipotalamus, hipofise, dan ovarium selain itu juga dipengaruhi
oleh glandula tireodea, korteks adrenal, dan kelenjar endokrin lain
(Wiknjosastro, 2009).
Pada tiap siklus haid FSH (Follicle Stimulating Hormone)
dikeluarkan oleh lobus anterior hipofise yang menimbulkan beberapa
folikel primer yang dapat berkembang dalam ovarium. Folikel ini akan
berkembang menjadi folikel de Graaf yang membuat estrogen. Estrogen
ini menekan produksi FSH, sehingga lobus anterior hipofise dapat
mengeluarkan hormon gonadotropin yang kedua, yakni LH (Luteinising
Hormone) (Wiknjosastro, 2009).
Produksi kedua hormon gonadotropin (FSH dan LH) adalah
dibawah pengaruh releasing hormones (RH) yang disalurkan dari
hipotalamus ke hipofise. Penyaluran RH ini sangat dipengaruhi oleh
mekanisme umpan balik estrogen terhadap hipotalamus. Selain itu juga
mendapat pengaruh dari luar, seperti cahaya, bau-bauan melalui bulbus
olfaktorius, dan hal-hal psikologik (Wiknjosastro, 2009).
Bila penyaluran releasing hormones berjalan baik maka produksi
gonadotropin akan baik pula, sehingga folikel de Graaf selanjutnya
makin lama makin menjadi matang dan makin banyak berisi likuor
follikuli yang mengandung estrogen. Estrogen mempunyai pengaruh
terhadap endometrium yang menyebabkan endometrium tumbuh dan
berproliferasi disebut masa proliferasi (Wiknjosastro, 2009).
Di bawah pengaruh LH folikel de Graaf menjadi lebih matang,
mendekati permukaancoomvm
ariitutm
o ,usdearn kemudian terjadilah ovulasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Setelah ovulasi terjadi, dibentuklah korpus rubrum, yang akan menjadi


korpus luteum di bawah pengaruh hormon LH dan LTH (luteotrophic
hormones). Korpus luteum menghasilkan hormon progesteron.
Progesteron ini mempunyai pengaruh terhadap endometrium yang telah
berproliferasi dan menyebabkan kelenjar-kelenjarnya berkeluk-keluk
dan bersekresi (masa sekresi) (Wiknjosastro, 2009).
Bila tidak ada pembuahan, korpus luteum berdegenerasi dan
mengakibatkan kadar estrogen dan progesteron menurun. Menurunnya
kadar estrogen dan progesteron menimbulkan efek pada arteri yang
berkeluk-keluk di endometrium. Tampak dilatasi dan statis dengan
hiperemia yang diikuti oleh spasme dan iskemia. Setelah itu terjadi
degenerasi serta perdarahan dan pelepasan endometrium yang nekrotik.
Proses ini disebut haid atau menstruasi (Wiknjosastro, 2009).

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi menarche


Faktor-faktor yang mempengaruhi menarche sebagai berikut :
1) Faktor genetik (keturunan) dan ras
Dalam penelitian didapatkan perbedaan rata-rata umur
menarche pada ras yang berbeda (Michae,2001). Perbedaan ini
merupakan manifestasi dari faktor genetik. Ada pendapat lain yang
mengatakan bahwa pengaruh ini diturunkan dari ibu ke anak
gadisnya (Green,1986) .
2) Faktor Gizi
Gizi yang lebih baik dianggap sebagai faktor kesehatan umum
yang terpenting. Waktu pubertas mungkin bergantung pada
pencapaian berat badan kritis, rasio kritis jaringan adiposa terhadap
massa tubuh yang tidak berlemak dan tingkat tertentu dari maturitas
tulang. Penuruna kalori kronis menurunkan sekresi FSH dan LH.
Apabila terjadi kurng gizi,berat badan rendah atau diet ketat, dapat
menunda terjadinya pubertas atau perkembangan menjadi
lambat.Sedangkan pcaodmamreitmtoajauspeurtri yang mengalami obese sedang,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

menarche terjadi lebih awal dan perjalanan menjadi pubertas


menjadi lebih cepat. Diabetes juga dihubungkan dengan pubertas
yang lebih awal (Christine dan Kathleen, 2006).
3) Kesehatan umum
Badan yang lemah atau penyakit yang mendera seorang
anak gadis seperti penyakit kronis maupun cacat kongenital,
terutama yang mempengaruhi masukkan makanan dan oksigenasi
jaringan dapat memperlambat menarche. Demikian pula obat-
obatan. (Wiknjosastro, 2009)
4) Sosial Ekonomi
Parada et al (2008) melakukan penelitian di negara Kosovo
antara usia menarche dengan status sosial ekonomi dan menemukan
perbedaan yang signifikan bahwa terdapat hubungan antara usia
menarche dengan status ekonomi keluarga.
5) Lingkungan
Rangsangan-rangsangan yang kuat dari luar, misalnya berupa
film-film seks (blue flim), buku-buku bacaan dan majalah-majalah
bergambar seks, godaan dan rangsangan dari kaum pria,
pengamatan secara langsung terhadap perbuatan seksual atau coitus
masuk ke pusat pancaindera diteruskan melalui striae terminalis
menuju pusat yang disebut pubertas inhibitor (Kartono, 1992).
Rangsangan yang terus-menerus, kemudian menuju
hipotalamus dan selanjutnya menuju hipofise pars anterior, melalui
sistem portal. Hipofise anterior mengeluarkan hormon yang
merangsang kelenjar untuk mengeluarkan hormon spesifik. Kelenjar
indung telur memproduksi hormon estrogen dan progesteron
(Kartono, 1992).
Hormon spesifik yang dikeluarkan kelenjar indung telur
memberikan umpan balik ke pusat pancaindera dan otak serta
kelenjar induk hipotalamus dan hipofise, sehingga mengeluarkan
hormon berfluktuacsoi.mm
Dietntgoaunserdikeluarkannya hormon tersebut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

mempengaruhi kematangan organ-organ reproduksi. (Kartono,


1992)

2. Obesitas dan Indeks Massa Tubuh (IMT)


a. Obesitas
Kelebihan berat badan adalah suatu kondisi dimana perbandingan
berat badan dan tinggi badan melebihi standar yang ditentukan.
Sedangkan obesitas adalah kondisi kelebihan lemak, baik di seluruh
tubuh atau terlokalisasi pada bagian-bagian tertentu. Obesitas
merupakan peningkatan total lemak tubuh, yaitu apabila ditemukan
kelebihan berat badan >20% pada pria dan >25% pada wanita karena
lemak (Ganong , 2003).
Obesitas merupakan kelainan dari sistem pengaturan berat badan
yang ditandai oleh akumulasi lemak tubuh yang berlebihan (Pamela et
al., 2005).
Obesitas didefinisikan sebagai keadaan di mana adanya
peningkatan yang sangat berlebihan pada massa jaringan adiposa
(lemak). Obesitas bisa disalahartikan sebagai peningkatan berat badan
yang sangat berlebihan bagi kebanyakan masyarakat. Namun, konsep
ini tidak begitu relevan karena konsep obesitas tidak bisa diambil
akibat peningkatan berat badan semata-mata melainkan adanya
peningkatan masa jaringan adiposa (Gabriel Uwaifo, 2009).
Obesitas terjadi karena adanya gangguan keseimbangan energi
yang dapat disebabkan oleh faktor eksogen (obesitas primer) sebagai
akibat nutrisional (90%) dan faktor endogen (obesitas sekunder) akibat
kelainan hormonal, sindrom, atau defek genetik (10%) (Hidayat et al,
2006).
Berdasarkan distribusi lemak, obesitas dibedakan menjadi :
1) Obesitas Tipe Android atau Tipe Sentral
Badan berbentuk gendut seperti gentong, perut membuncit ke
depan, banyak didacpoam
tkm
anit ptoaduasekraum pria. Tipe ini cenderung akan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

timbul penyakit jantung koroner, diabetes, dan stroke (Hidayat et al,


2006).
2) Obesitas Tipe Ginoid
Banyak pada kaum wanita terutama yang telah masuk masa
menopause, panggul dan pantatnya besar, dari jauh tampak seperti
buah pir (Hidayat et al, 2006).

b. Indeks Massa Tubuh


IMT digunakan berdasarkan rekomendasi FAO/WHO/UNO tahun
1985 (Susilowati, 2008). IMT merupakan alat yang sederhana untuk
memantau status gizi orang, khususnya yang berkaitan dengan
kekurangan dan kelebihan BB (Syarif, 2003).
Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan cara termudah untuk
memperkirakan obesitas serta berkolerasi tinggi dengan masa lemak
tubuh (Lisbet, 2004).
Untuk mengetahui nilai IMT ini, dapat dihitung dengan rumus
berikut:
Menurut rumus metrik:
BeratbadanKg
IMT
Tinggi badanm2

Atau menurut rumus Inggris:

IMTBerabtadanlb Tinggbiadanin 70
2

Kekurangan perhitungan menggunakan indeks masa tubuh adalah:


1) Pada olahragawan: tidak akurat pada olahragawan (terutama atlet
bina) yang cenderung berada pada kategori obesitas dalam IMT
disebabkan olahragawan mempunyai massa otot yang berlebihan
walaupun presentase lemak tubuhnya dalam kadar yang rendah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

10

Sedangkan dalam pengukuran berdasarkan berat badan dan tinggi


badan, kenaikan nilai IMT adalah disebabkan oleh lemak tubuh.
2) Pada kelompok bangsa: tidak akurat pada kelompok bangsa tertentu
karena harus dimodifikasi mengikut kelompok bangsa tertentu.
Sebagai contoh IMT yang melebihi 23,0 adalah berada dalam
kategori kelebihan berat badan dan IMT yang melebihi 27,5 berada
dalam kategori obesitas pada kelompok bangsa seperti Cina, India,
dan Melayu (CORE, 2007) .

Kelebihan perhitungan menggunakan Indeks Massa Tubuh adalah :


1) Biaya yang diperlukan tidak mahal
2) Untuk mendapat nilai pengukuran, hanya diperlukan data berat
badan dan tinggi badan seseorang.
3) Mudah dikerjakan dan hasil bacaan adalah sesuai nilai standar yang
telah dinyatakan pada tabel IMT.

Tabel 1. Klasifikasi Status Gizi menurut IMT pada Penduduk Asia


Pasifik (IOTF, WHO 2000)
Kategori BMI (kg/m2) Risk of Co-morbidities
Rendah (tetapi resiko terhadap
Underweight < 18.5 kg/m2 masalah-masalah klinis lain
meningkat)
Batas
18.5 - 22.9 kg/m2 Rata rata
Normal
Overweight: > 23
At Risk 23.0 24.9 kg/m2 Meningkat
Obese I 25.0 - 29.9kg/m2 Sedang
Obese II > 30.0 kg/m2 Berbahaya

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

11

Tabel 2. Klasifikasi Status Gizi menurut IMT pada Orang


Indonesia
Kelebihan BB tingkat berat > 27,0
Gemuk Kelebihan BB tingkat ringan > 25,0-27,0
Normal > 18,7-25,0
Kekurangan BB tingkat ringan 17,0-18,5
Kurus Kekurangan BB tingkat berat < 17,0
(Susilowati, 2008)

Tabel 3. Klasifikasi BMI menurut Umur


Kategori Jarak persentil
Kurus BMI menurut umur < 5 persentil

Normal BMI menurut umur 5 - < 85 persentil


Resiko obesitas BMI menurut umur 85 - < 95 persentil
Obesitas BMI menurut umur 95 persentil
(NCHS dalam Mayoclinic, 2007)

3. Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Usia Menarche


Berbagai kajian menunjukkan bahwa ukuran tubuh seseorang, dengan
indikator Indeks Massa Tubuh (IMT) maupun Berat Badan (BB), berperan
pada mulainya pubertas seseorang. Menarche (menstruasi pertama)
disepakati sebagai tanda mulainya pubertas, meskipun berbagai perubahan
fisik, jasmani dan perubahan sistem hormon tubuh telah mendahului proses
tersebut. Menarche terjadi bila produksi estrogen dari folikel ovarium telah
mencukupi untuk pertumbuhan dan perlepasan endometrium
(Wiknjosastro, 2009).
Menarche secara individual sangat berkait BB seseorang. Menarche
didahului signal waktu terjadi pada hipothalamus, kelenjar pituitari depan
mensekresi gonadotropin, selanjutnya merangsang produksi hormon steroid
seksual (dari kelenjar gcoonmam
d)it tdoaunsermenyebabkan perubahan sistem
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

12

reproduksi ke arah pubertas dan kematangan seksual. Semuanya ini


didorong oleh peningkatan sekresi hormon yang merangsang pelepasan
gonadotropin (Gonadotropin-Releasing Hormone =GnRH). Pada wanita
gizi kurang (undernourished women) dapat terjadi perlambatan pubertas
(Amenorhoea) dan atau siklus reproduksi an-ovulatoir (Wiknjosastro,
2009).
Kematangan seksual wanita lebih tergantung pada tumbuh kembang
dan ukuran tubuh dibandingkan usia kronologis, di mana faktor gizi (status
gizi sebagai refleksi keseimbangan asupan dan pemenuhan kebutuhan
tubuh) sebagai regulator. Dari pengamatan nampak bahwa anak-anak
yang mengalami pubertas lebih awal biasanya lebih tinggi serta lebih berat
dibandingkan dengan rekan seusia. Jaringan lemak tubuh juga penting
dalam memproduksi dan memetabolisir hormon steroid yang
mempengaruhi awal pubertas (Wiknjosastro, 2009).
Nutrisi mempengaruhi kematangan seksual pada gadis yang mendapat
menstruasi pertama lebih dini, gadis tersebut cenderung lebih berat dan
lebih tinggi pada saat menstruasi pertama dibandingkan dengan gadis lain
yang belum menstruasi pada usia yang sama. Sebaliknya pada gadis yang
menstruasinya terlambat, beratnya lebih kecil daripada yang sudah
menstruasi pada usia yang sama, walaupun Tinggi Badan (TB) gadis sama.
Pada umumnya, seorang gadis menjadi matang lebih dini akan memiliki
Body Mass Index (Indeks Masa Tubuh, IMT) yang lebih tinggi dan mereka
yang matang terlambat memiliki IMT lebih kecil pada usia yang sama
(Soetjiningsih, 2004).
Peristiwa menarche sangat erat hubungannya dengan masa puncak
kurva kecepatan penambahan tinggi badan. Masa ini ditentukan oleh
berbagai faktor, tetapi yang terpenting adalah faktor genetik. Sangat erat
hubungan antara umur menarhe ibu dengan putrinya, dan lebih erat lagi
antar umur menarhe perempuan bersaudara. Faktor lain yang berperan
penting adalah status gizi, gadis gemuk akan mendapat menarhe lebih awal
daripada yang kurus. Semucoampmenitytaokiut skerronik yang menggangu status gizi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

13

atau oksigenasi jaringan akan memperlambat pola maturasi pubertas,


terutama waktu menarche (Arifin,2008 ).

B. KERANGKA PEMIKIRAN

Usia 10 11 tahun

IMT lebih IMT normal IMT kurang

Gizi baik Gizi normal Gizi kurang


- Genetik dan - Genetik dan
Kesehatan umum Kesehatan umum Kesehatan umum
Ras Ras
baik normal kurang
- Faktor gizi - Faktor gizi
- Kesehatan
- Kesehatan
umum Hipotalamus Hipotalamus Hipotalamus umum
- Sosial mensekresi hormon mensekresi hormon mensekresi hormon - Sosial
Ekonomi Ekonomi
gonadatropin baik gonadatropin normal gonadatropin
- Lingkungan
- Lingkungan kurang baik

Pematangan seksual Pematangan seksual


Pematangan seksual berjalan dengan
berjalan dengan
berjalan dengan baik kurang baik
normal

Usia Usia Usia Usia Usia Usia


menarche menarche menarche menarche menarche menarche
cepat lambat cepat lambat cepat lambat

Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran

C. HIPOTESIS
Hipotesis penelitian ini : ada hubungan Indeks Massa Tubuh dengan usia
terjadinya menarche pada siswi SD Ngoresan Surakarta.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

14

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional.
Yang dimaksud dengan penelitian analitik yaitu penelitian yang hasilnya tidak
hanya berhenti pada taraf pendiskripsian, akan tetapi dilanjutkan sampai taraf
pengambilan simpulan yang dilakukan dengan menggunakan uji statistik
untuk menganalisis data yang diperoleh. (Arief, 2004).

B. Lokasi Penelitian
Sekolah Dasar Ngoresan Surakarta

C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang digunakan adalah siswi Sekolah Dasar Ngoresan
Surakarta kelas IV-V
1. Kriteria inklusi :
a. Perempuan berusia 10-11 tahun
b. Tercatat sebagai siswi Sekolah Dasar tersebut
c. Mau menjalani penelitian ini dengan sukarela.
2. Kriteria eksklusi :
a. Tidak bersedia menjalani penelitian
b. Data tidak lengkap (lupa mengingat usia datangnya menarche)
c. Cacat congenital
d. Mengkonsumsi obat-obatan
D. Teknik Sampling
Sampel pada penelitian ini diambil berdasarkan purposive sampling
karena pengambilan sampel berdasarkan kriteria tertentu, yaitu kriteria inklusi
dan eksklusi.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

15

E. Besar Sampel
Bila subjek penelitian <100, maka semua diambil sebagai sample
sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi (sampling jenuh/total
sampling) (Arikunto, 2006) . Subjek berjumlah 43 siswi.

F. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas (independent variable)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Indeks Massa Tubuh (IMT).
2. Variabel terikat (dependent variable)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Usia Menarche.
3. Variabel perancu yang dapat dikendalikan dalam analisis
usia
4. Variabel perancu yang tidak dapat dikendalikan dalam analisis
Faktor psikis dan faktor keturunan.

G. Definisi Operasional variabel


1. Variabel terikat
Usia Menarche
Definisi : menstruasi pertama kali diukur dalam satuan tahun.
Alat Ukur : kuesioner
Skala : nominal
2. Variabel bebas
Indeks Massa Tubuh
Definisi : indikator status gizi subjek penelitian untuk mengetahui
derajat kegemukan dengan rumus sebagai berikut :
BeratbadanKg
IMT
TinggibadanmTinggibadanm
Alat Ukur : timbangan berat badan merk Camry dengan ketelitian
0,1kg dan alat pengukur tinggi badan merk Microtoise
GEA dengan ketelitian 0,1 cm.
commit to user
Skala : nominal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

16

H. Cara Kerja dan Teknik Pengumpulan data


Penelitian menggunakan media kuesioner dan pengukuran langsung
terhadap berat badan dan tinggi badan sampel.

I. Teknik Analisis Data


Usia menarche kelompok siswi gemuk dan tidak gemuk dibandingkan,
kemudian ditentukan selisih rata-ratanya, diuji secara statistik dengan Chi-
Square (menggunakan sistem SPSS for Microsoft Windows release 17.0.), dan
didapatkan nilai p (probabilitas untuk menarik simpulan salah).

J. Rancangan Penelitian

Siswi SD Ngoresan Surakarta

Pengukuran berat badan dan tinggi badan

IMT lebih IMT normal IMT kurang

Kuesioner Kuesioner Kuesioner

Menarche
dini Menarche Menarche Menarche Menarche Menarche
lambat dini lambat dini lambat

Gambar 2. Skema Penelitian

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

17

BAB IV
HASIL PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2012 di SD Ngoresan Surakarta.


Subjek penelitian adalah perempuan usia 9-11 tahun, terdaftar sebagai siswi SD
tersebut, dan bersedia mengikuti penelitian dengan sukarela. Penelitian dilakukan
pada saat peralihan jam setelah siswi-siswi melakukan jalan sehat. Penelitian
dilaksanakan di ruang kelas dengan membagikan kuesioner. Saat melakukan
pengisian kuesioner, sebelumnya dilakukan penyuluhan untuk memberi tahu
maksud dari pertanyaan pertanyaan yang ada dalam kuesioner. Hasil pengisian
kuesioner dikumpulkan pada hari tersebut. Berikut ini adalah hasil yang dilakukan
di SD Ngoresan Surakarta untuk mengetahui hubungan Indeks Massa Tubuh
dengan usia menarche.
Siswa perempuan kelas IV-V berjumlah 45 siswi. Pada saat diadakan
penelitian yang termasuk kriteria eksklusi adalah siswi yang tidak hadir dan tidak
dapat mengingat data-data yang dibutuhkan. Dari faktor inklusi dan eksklusi maka
sampel yang didapat sebanyak 43 orang.
Data penelitian diperoleh dari kuesioner dan pengukuran langsung Berat
Badan dan Tinggi Badan. Hasil penelitian sebagai berikut:

Tabel 4. Distribusi Sampel Berdasarkan Usia


Usia (tahun) Jumlah
9 2
10 20
11 21
Jumlah ( ) 43

Tabel 4 memaparkan distribusi sampel berdasarkan kelompok usia. Sampel


berusia 11 tahun menempati urutan terbanyak (21 orang) dalam populasi sampel,
commit to user
sedangkan usia 9 tahun hanya terdiri dari 2 orang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

18

Tabel 5 . Distribusi Sampel Berdasarkan IMT


IMT Jumlah Persentase
Kurang 28 65,12
Normal 13 30,23
Obesitas 2 4,65
Jumlah ( ) 43 100

Tabel 5 memaparkan distribusi sampel berdasarkan IMT. Sampel yang


memenuhi kriteria (43 orang) diukur Berat Badan dan Tinggi Badan untuk
menentukan IMT. Pengukuran ini menghasilkan data sampel IMT kurang
sebanyak 65,12% ; normal 30,23% dan obesitas sebanyak 4,65 %.
Tabel 6 . Distribusi Sampel Berdasarkan Menarche
Menarche Jumlah Persentase
Belum 31 72,09
Sudah 12 27,91
Jumlah ( ) 43 100

Tabel 6 memamparkan distribusi sampel berdasarkan menarche. Penilaian


menggunakan kuesioner. Dinilai dengan melihat usia pertama kali mengalami
menstruasi oleh siswi. Maka dilihat dari jumlah sampel 43 siswi, terdapat 31 siswi
dengan presentase 72,09% belum mengalami menstruasi sedangkan 12 siswi
dengan presentase 27,91 % sudah mengalami menstruasi.
Data hasil penelitian diuji secara statistik dengan Chi Square (SPSS 17.0 for
Windows). Uji statistik dengan tingkat keyakinan 95% didapatkan nilai p = 0,001
(p < 0,05). Terdapat hubungan positif antara IMT dengan usia awal menarche,
sehingga dapat dikatakan bahwa IMT memiliki hubungan yang secara statistik
signifikan terhadap usia awal menarche.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

19

Tabel 7. Tabel Hubungan IMT dengan Usia Menarche

menarche

belum sudah Total

IMT kurang 25 3 28

normal 6 7 13

obesitas 0 2 2
Total 31 12 43

Tabel 7 di atas diperoleh dari hasil Chi Square terhadap hasil penelitian.
Tabel tersebut menunjukkan hubungan usia menarche berdasarkan IMT. Sampel
yang gemuk semuanya sudah mengalami menarche, sedangkan sampel dengan
IMT kurang berjumlah 28 siswi, 25 siswi belum menarche.

25

20

15

10 menarche belum
menarche sudah
5

0
kurang cukup
obesitas
IMT

Gambar3. Gambar Hubungan IMT dengan Usia Menarche

Gambar di atas menunjukkan dengan lebih jelas perbedaan usia menarche


berdasarkan status IMT. Gambar tersebut memberikan informasi bahwa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

20

perempuan gemuk mengalami menarche lebih cepat daripada perempuan tidak


gemuk.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB V
PEMBAHASAN

Penelitan ini dilakukan pada 43 anak perempuan siswi SD Ngoresan


Surakarta. Penelitian dilakukan dengan mengambil data primer melalui kuisioner
dan pengukuran Berat Badan dan Tinggi Badan secara langsung kepada siswi SD
tersebut. Dari hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan usia terjadinya
menarche antara siswi dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) kurang, normal, dan
obesitas.
Dari hasil penelitian didapatkan usia menarche dari responden di SD
Ngoresan Surakarta adalah sebagai berikut, terdapat siswi belum menarche
sebanyak 31 orang dengan presentase 72,09% sedangkan 12 siswi dengan
presentase 27,91 % sudah mengalami menstruasi. Menurut Waryana (2010) usia
menarche tersebut bervariasi, tetapi banyak faktor yang mempengaruhi cepat atau
lambatnya usia menarche.
Hasil yang diperoleh data status gizi responden yang dinilai melalui
perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT). Responden dikategorikan dalam 3
kategori IMT yaitu IMT kurang, IMT normal, dan IMT obesitas. Pengukuran ini
menghasilkan data sampel IMT kurang sebanyak 28 orang dengan presentase
65,12% ; normal sebanyak 13 orang dengan presentase 30,23% dan obesitas
sebanyak 2 orang dengan presentase 4,65 %.
Menurut Aishah (2011), pada remaja dengan kelebihan gizi, menarche juga
terjadi lebih dini. Hal ini diasosiasikan dengan kadar leptin yang disekresikan oleh
kelenjar adiposa. Peningkatan kronik dari konsentrasi leptiin di perifer turut
memacu peningkatan serum LH, baik pada siang maupun malam hari. LH
merupakan hormon yang dihasilkan di hipofisis anterior dan dapat dijadikan
parameter menilai pubertas pada wanita. Serum LH yang lebih dini dari
seharusnya berimbas kepada peningkatan serum estradiol yang kemudian berakhir
dengan menarche dini. Leptin sebagai produksi dari gen ob pada penderita
obesitas mempengaruhi maturasi ovarium.
commit to user

21
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

22

Seperti yang telah dijelaskan bahwa berat badan memiliki peranan penting
dalam siklus menstruasi, bila terjadi kekurangan atau kelebihan dapat
memunculkan gangguan siklus menstruasi, bila terjadi kekurangan atau kelebihan
dapat memunculkan gangguan menstruasi. Anak obesitas memiliki jaringan lemak
yang tebal di dalam tubuhnya, lemak ini menghasilkan hormon esterogen yang
berperan penting dalam proses menstruasi.
Jaringan lemak dalam tubuh yang sedikit dapat menyebabkan keterlambatan
menarche, semakin banyak kandungan lemak maka makin banyak pula
kandungan esterogen yang diproduksi, sehingga dapat menimbulkan menarche
dini. Kemampuan reproduksi berada di bawah kontrol hipotamalus dengan
sinkronisasi oleh susunan saraf pusat yang dipengaruhi oleh kecepatan
metabolisme. Kecepatan metabolisme sendiri tergantung pada keadaan gizi.
Penambahan lemak selama pertumbuhan sangat berperan pada mekanisme
tersebut di atas. Penambahan lemak memberi kontrol terhadap sekresi hormon
gonadotrophin, sehingga jaringan lemak merupakan sumber esterogen di luar
hipofisis. Dengan demikin eskresi esterogen juga dipengaruhi oleh berat badan
atau lemak tubuh. (Rahman, 1999), sehingga gizi merupakan salah satu syarat
primer agar perkembangan dan pertumbuhan berjalan normal (Aswin dkk,1982).
Untuk mengamati pengaruh kegemukan terhadap usia menarche diperlukan
pengukuran yang waktunya cukup lama dengan membandingkan IMT sebelum
dan setelah menarche. Namun, dalam penelitian ini hanya dilakukan satu kali
pengukuran sehingga perlu dilakukan lebih lanjut dengan membandingkan IMT
sebelum dan setelah menarche.
Dari hasil perhitungan statistik dengan menggunakan Chi-Square dari SPSS
17.0 for windows, dengan tingkat keyakinan 95% didapatkan nilai p < . Dapat
disimpulkan bahwa H1 diterima dan H0 ditolak. Hal ini menunjukkan terdapat
hubungan yang bermakna antara IMT (kurang, normal, dan obesitas) dengan usia
menarche pada siswi SD Ngoresan Surakarta. Hal ini sesuai dengan beberapa
penelitian salah satunya Rismania (2008) yang dilakukan di SDN Papahan,
Karanganyar menunjukkan adanya hubungan obesitas dengan kejadian menarche
commit to user
dini. Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan Suciwiningsih (2005), yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

23

dilakukan pada remaja SMP I dan II Kemalang, Kabupaten Klaten didapatkan


hubungan status gizi dengan usia menarche. Hal ini membuktikan teori Behrman
(2000) bahwa penurunan usia menarche pada abad lalu mungkin mencerminkan
nutrisi yang lebih baik serta membaiknya kesehatan umum. Serta sesuai dengan
Prawirohardjo (2010) yang menyatakan dalam dasawarsa terakhir ini usia
menarche di Indonesia telah bergeser ke usia yang lebih muda.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan
yang secara statistik bermakna, yaitu terdapat hubungan positif antara usia
menarche dan IMT.

B. Saran
1. Perlu dilakukannya penelitian lebih lanjut dengan memasukkan faktor-
faktor lain yang mempengaruhi menarche, dimana pada penelitian ini
belum sempat diteliti, misalnya lingkungan.
2. Perlu dilakukan penyuluhan kepada orang tua yang mempunyai anak
perempuan tentang pentingnya gizi seimbang bagi anak perempuan masa
pubertas untuk mencapai usia menarche normal.
3. Dari hasil penelitian perlu pemberian informasi atau pendidikan mengenai
kesehatan reproduksi oleh tenaga pendidik kepada anak-anak mengenai
pentingnya status gizi normal.

commit to user

24
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR PUSTAKA

Acharya, A., Reddaiah, P., Baridalyne, N (2006). Nutritional Status and Menarche
in Adolescent Girls in an Urban Resettlement Colony of South Delhi. DalamIndian
Journalof CommunityMedicine. New Delhi: Centreof Community Medicine
Arief TQ, M (2004) . Pengantar Metodologi Penelitian untuk Ilmu Kesehatan.
Surakarta
Arifin (2008) . Tumbuh Kembang Remaja. http://www.blog.rusari.com Diakses
Februari 2012
Arikunto, Suharsimi, (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek
Edisi Revisi IV. Jakarta : Rineka Cipta
Aswin, dkk, (1982). Hubungan Antara Ukuran-Ukuran Antropometrik Dengan
Umur Menarche Pelajar-Pelajar Putri Sekolah Lanjutan Pertama di Kodya
DIY. Laporan Penelitian UGM, Yogyakarta, pp: 45-60.
Behrman, Richard. E, Robert Kliegmann, dkk. (2000). Ilmu Kesehatan Anak
Nelson Edisi 16 Volume 1. Jakarta : EGC.
BKKBN (2003). Pubertas dan Kematangan Seksual pada Remaja.
http://www.bkkbn.go.id/hgweb/ma75pubertas.html diakses Maret 2012
Centre for Obesity Research and Education, 2007. Body Mass Index: BMI
Calculator. Didapat dari: http://www.core.monash.org/bmi.html - Diakses pada
Maret 2012.
Edward, O., Uche, N., Odekunle, dkk (2007). Mean Age of Menarche in Trinidad
and Its Relationship to Body Mass Index, Ethinicity and Mothers Age of
Menarche. Online Journal of Biological Sciences 7 (2): 66-71.
Ganong, W. F (2003) . Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ganong. Edisi 22,
Jakarta:EGC
Green, M (1986). Interpretation of Symptoms and Sign in Differents Age Periods,
4th ed. WB. Sounders Company, Philadelphia.pp :26-38.
Halim, Felicia (2008). Mengenali Pubertas Dini Pada Anak. www.kapanlagi.com
diakses Februari 2012.
Handerson Christine, Kathleen Jones (2006). Konsep Kebidanan. Buku
Kedokteran.Jakarta.
Hidayat B, Hidayati S.N, Irawan R (2006). Obesitas.
http://www.pediatrik.com/buletin/06224113652-048qwc.pdf
Kartono (1992). Psikologi Wanita. Mengenal Gadis Remaja dan Wanita Dewasa.
Bandung : Mandar Maju.
Kaplowitz P.B., 2008, Link Between Body Fat and Timing Puberty. Pediatrics. 121:
208-217.
commit to user

25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

26

Lakshman (2009). Early Age at Menarche Associated with Cardiovascular


Disease and Mortality. The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism.
Vol. 94: 4953-4960.
Lisbet C.A (2004). Hubungan antara obesitas berdasarkan klasifikasi Indeks
Massa Tubuh dengan kejadian sindroma metabolik pada karyawan bank.
Nexus Medicus. 16:20-25
Louis, G.M., Grat, L.E., Marcus, M., Ojeda, S.R., Pesxovitz Oh, Witchel SF,dkk.
(2008). Environmental factors and puberty timing : expert panel research
needs. Pediatrics, 121: 192-207.
Martaadisoebrata, Djamhoer (2005). Obstetri dan Ginekologi Sosial. Jakarta :
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Michae (2001). Menarche. http://www.myDr.com.au/menarche.htm diakses
Maret 2012
Mundell, E.J (2005). Pubertas Timbul Lebih Dini Pada Anak-Anak Perempuan
Dengan Berat Badan Berlebih. http//www.kalbe.co.id diakses Februari
2012
Must (2005). Pubertas Timbul Lebih Dini Pada Anak-Anak Perempuan Dengan
Berat Badan Berlebih. http//www.kalbe.co.id diakses Februari 2012
Notoatdmojo, S (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Eka Cipta.
Paath, Rumdasih & Heryati (2005). Komponen Zat Gizi. Jakarta. PT. Dian
Rakyat
Pacarada M, Lulaj S, Kongjeli G, Obertinca B (2007). Impact of Socio-Economic
Factors on Onset of Menarche in Kosovar Girls. BMJ. Avaible from:
http://www.cjmed.net/journal/ArticleInfo/id/291?PHPSESSID=472024dcc8d
dacb7185cf1a8157560a2 diakses Februari 2012
Pamela, C. Champe., & Richard A. Harvey (2008) . Obesity and Health. In
Pamela, C. Champe., ed. Lippincotts Illustrated Reviews: Biochemistry. 4th
edition USA: Williams & Wilkins., 349-355.
Prawiroraharjo, S (2010). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo
Rahman, Prasetyo. (1999). Hubungan antara Status Gizi dengan Umur Menarche
pada Pelajar Putri SLTP di Yogyakarta. Yogyakarta : FKUGM. Skripsi
Rismania, Putri ( 2008). Hubungan Antara Obesitas Dengan Kejadian Menarche
Dini di SDN Papahan Karanganyar. Surakarta: Kebidanan UNS. Karya Tulis
Ilmiah
Rayburn, Willian, Criptopher Carey (2001). Obstetri dan Ginekologi. Jakarta .
Widya Medica
Soetjiningsih (2004). Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta:
Sagung Seto commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

27

Suciwiningsih, Mufid. (2005). Hubungan antara Status Gizi dan Usia Terjadinya
Menarche pada Siswi SMP Kelas 1Di SMPN I Dan II Kemalang Kabupaten
Klaten. Surakarta : FKUNS. Skripsi
Sunarto., Mayasari I,D (2010). Hubungan Kelebihan Berat Badan dengan
Menarche Dini. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. ISSN: 2086-
3098
Susilowati (2008). Pengukuran Status Gizi dengan Antropometri Gizi. Depok :
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Ahmad Yani Cimahi
Syarif, D.R. (2003). Childhood obesity: evaluation and management. Naskah
lengkap national obesity simposium II, Surabaya.
Uche-Nwachi, E.O., dkk. (2007). Mean Age of Menarche in Trinidad and Its Relationship to
Body Mass Index Ethinicity and Mothers Age of Menarche. Dalam OnLine Journal of
Biological Sciences. Trinidad: SciencePublications
Uwaifo, Gabriel I (2009). Obesity. Available from:
http://emedicine.medscape.com/ article/123702- overview Diakses Februari
2012
Waryana (2010). Gizi Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Rihama.
Wiknjosastro, Hanifa (2009). Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

28

Lampiran 1

LEMBAR PERNYATAAN
PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT)
KESEDIAAN MENGIKUTI PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,


Nama : ...................................... Umur : ..........................................
Alamat : ...............................................................................................
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya telah memberikan
PERSETUJUAN
Untuk dilakukan pemeriksaan tinggi badan, berat badan, dan pertanyaan yang
berkaitan dengan perkembangan seksual terhadap :
Nama : ____ _
Umur : ___
Setelah membaca dan mendapat penjelasan serta memahami sepenuhnya tentang
penelitian,
Judul Penelitian : Hubungan Indeks Masa Tubuh dengan Usia Menarche
pada siswi SD Ngoresan Surakarta
Nama Peneliti : Amallia Ardana Reswari
Instansi Penelitian : Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret
Demikian pernyataan persetujuan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa
paksaan.

Surakarta, April 2012


Yang meneliti Yang membuat pernyataan

( Amallia Ardana R ) (__ _)


commit to user Nama dan Tanda Tangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

29

Lampiran 2

LEMBAR KUESIONER
Petunjuk pengisian
1. Mohon dibaca dengan cermat sebelum mengisi!
2. Jawablah pertanyaan dengan singkat dan jelas!

Nama :
Kelas :
Tanggal lahir :
Umur :

A. Data Umum
1. Pada usia berapa adik pertama kali mengalami menstruasi/datang bulan?
..................................................................................................................

2. Sebutkan kapan adik pertama kali mengalami menstruasi? (jika masih


ingat)
Tanggal.............. ; Bulan............;Tahun...............

3. Apakah jenis acara televisi yang biasa Adik tonton? (kuis, Film,kartun,dll)
..................................................................................................................

4. Sebutkan jenis bacaan yang Adik suka (novel, cerpen)?


..................................................................................................................

5. Apakah Adik suka melihat gambar atau sinetron dewasa?


..................................................................................................................

6. Apakah setiap hari Adik minum susu?


..................................................................................................................

7. Jika iya, dalam sehari berapa gelas Adik minum susu?


...........................................c.o..m
...m
...i.t....to...u..s.e..r.................................................
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

30

8. Apakah Adik suka makan makanan cepat saji? (misal KFC, CFC, Mc
Donald, dll)
..................................................................................................................

9. Jika iya, sebutkan jenis makanan cepat saji yang suka Adik makan! (ayam
goreng, hamburger, pizza, dll)?
..................................................................................................................

10. Apakah Adik suka makan mie instan atau snack seperti chiki?
..................................................................................................................

(Rismania, 2008)

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

31

Lampiran 3
REKAM MEDIK HASIL PEMERIKSAAN
PADA PENELITIAN

Identitas Pribadi
Nama : ............................................................................................
Tempat, tanggal lahir : ............................................................................................
Alamat Rumah : ............................................................................................
Anak ke : ................... dari ..................... bersaudara
Identitas Orang Tua
Nama : ............................................................................................
Tempat, tanggal lahir : ............................................................................................
Pekerjaan : ............................................................................................
Pendidikan : ............................................................................................
Penyakit yang diderita
(jika ada) : ............................................................................................
Pemeriksaan Fisik
Tinggi Badan : .......... m
Berat Badan : .......... kg
Kg
Indeks Masa Tubuh : m)2
(

Tanda Tangan Pemeriksa

( ___ _)

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

32

Lampiran 4
NO NAMA USIA MENARCHE IMT
1 ZA 11 belum 16.6
2 S 11 belum 13.45
3 C 11 belum 15.73
4 E 10 belum 14.65
5 A 10 belum 19.66
6 I 11 belum 14.26
7 T 10 belum 18.76
8 CK 11 belum 17.98
9 M 10 belum 15.06
10 SK 11 belum 17.34
11 F 11 belum 24.65
12 D 11 belum 13.69
13 EL 11 belum 19.23
14 EM 11 belum 17.12
15 SA 10 belum 15.01
16 Y 10 belum 14.69
17 IZ 10 belum 15.01
18 AD 10 belum 19.81
19 IA 10 belum 15.82
20 R 10 belum 17.85
21 H 11 belum 13.51
22 CY 10 belum 14.34
23 AA 10 belum 14.7
24 DT 10 belum 15.43
25 K 10 belum 14.17
26 RA 9 belum 16.64
27 L 10 belum 14.87
28 AV 10 belum 13.82
29 AS 9 belum 15.59
30 T 10 belum 18.31
31 N 11 belum 16.64
32 DK 11 sudah 17.32
33 Z 11 sudah 18.55
34 DD 11 sudah 23.14
35 FN 10 sudah 16.62
36 AN 10 sudah 20.77
37 AG 10 sudah 21.00
38 W 11 sudah 18.73
39 IH 11 sudah 19.81
40 P 11 sudah 25.2
41 AF 11 sudah 18.97
42 FR 11 sudah 40.34
43 TN 11 sudah 15.73
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

33

Lampiran 5

GET FILE='D:\skripsi\data spss.sav'.


CROSSTABS
/TABLES=IMT BY menarche
/FORMAT=AVALUE TABLES
/STATISTICS=CHISQ RISK
/CELLS=COUNT
/COUNT ROUND CELL.

Crosstabs
[DataSet1] D:\skripsi\data spss.sav

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

IMT * menarche 43 100.0% 0 .0% 43 100.0%

IMT * menarche Crosstabulation

Count

menarche

belum sudah Total

IMT kurang 25 3 28

cukup 6 7 13

obesitas 0 2 2

Total 31 12 43

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2-


Value df sided)
a
Pearson Chi-Square 13.628 2 .001

Likelihood Ratio 13.905 2 .001

Linear-by-Linear Association 13.306 1 .000

N of Valid Cases 43
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

34

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2-


Value df sided)
a
Pearson Chi-Square 13.628 2 .001

Likelihood Ratio 13.905 2 .001

Linear-by-Linear Association 13.306 1 .000

N of Valid Cases 43

a. 3 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum


expected count is ,56.

Risk Estimate

Value
a
Odds Ratio for IMT (kurang /
cukup)

a. Risk Estimate statistics cannot be


computed. They are only computed for a
2*2 table without empty cells.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

35

Lampiran 6

commit to user

S-ar putea să vă placă și

  • Ps or I Glossitis
    Ps or I Glossitis
    Document3 pagini
    Ps or I Glossitis
    Handy Nugraha
    Încă nu există evaluări
  • Ps or I Glossitis
    Ps or I Glossitis
    Document3 pagini
    Ps or I Glossitis
    Handy Nugraha
    Încă nu există evaluări
  • Absubm
    Absubm
    Document20 pagini
    Absubm
    Handy Nugraha
    Încă nu există evaluări
  • Leukoplakia Affa
    Leukoplakia Affa
    Document14 pagini
    Leukoplakia Affa
    Eddie Wyatt
    Încă nu există evaluări
  • 653.full Converted - En.id
    653.full Converted - En.id
    Document12 pagini
    653.full Converted - En.id
    Handy Nugraha
    Încă nu există evaluări
  • Jurding Handy Kevin
    Jurding Handy Kevin
    Document9 pagini
    Jurding Handy Kevin
    Handy Nugraha
    Încă nu există evaluări
  • 068
    068
    Document20 pagini
    068
    raissutan
    Încă nu există evaluări
  • HT Ped
    HT Ped
    Document30 pagini
    HT Ped
    Handy Nugraha
    Încă nu există evaluări
  • Resp
    Resp
    Document24 pagini
    Resp
    Handy Nugraha
    Încă nu există evaluări
  • Laporan Kasus Ca Mammae
    Laporan Kasus Ca Mammae
    Document41 pagini
    Laporan Kasus Ca Mammae
    Mahardhika Kartikandini
    Încă nu există evaluări
  • Vertigo
    Vertigo
    Document6 pagini
    Vertigo
    Neno Ciecwemhanieysand Slalouwhappyie
    Încă nu există evaluări
  • Cover Preskes M. Basroni
    Cover Preskes M. Basroni
    Document1 pagină
    Cover Preskes M. Basroni
    Handy Nugraha
    Încă nu există evaluări
  • Jurding Jantung
    Jurding Jantung
    Document17 pagini
    Jurding Jantung
    Handy Nugraha
    Încă nu există evaluări
  • Skin Test Tinjauan Baru
    Skin Test Tinjauan Baru
    Document10 pagini
    Skin Test Tinjauan Baru
    qiqiqiqiqi
    Încă nu există evaluări
  • Heparin
    Heparin
    Document18 pagini
    Heparin
    anenz
    Încă nu există evaluări
  • Impetigo Krustosa
    Impetigo Krustosa
    Document27 pagini
    Impetigo Krustosa
    KartikaEkaWulandari
    Încă nu există evaluări
  • Epidermal Necrolysis
    Epidermal Necrolysis
    Document21 pagini
    Epidermal Necrolysis
    Handy Nugraha
    Încă nu există evaluări
  • Pedoman Audit Medis
    Pedoman Audit Medis
    Document16 pagini
    Pedoman Audit Medis
    Desi
    100% (7)
  • Lusia Wahyu Beribe
    Lusia Wahyu Beribe
    Document93 pagini
    Lusia Wahyu Beribe
    Rasyid Ridla
    Încă nu există evaluări
  • Pptgizibalitasmster2 160421003908
    Pptgizibalitasmster2 160421003908
    Document26 pagini
    Pptgizibalitasmster2 160421003908
    faisal syahrian
    Încă nu există evaluări
  • 79 152 1 SM
    79 152 1 SM
    Document4 pagini
    79 152 1 SM
    dewi
    Încă nu există evaluări
  • TOR Pendampingan Ibu Hamil
    TOR Pendampingan Ibu Hamil
    Document3 pagini
    TOR Pendampingan Ibu Hamil
    Firdasari Karim
    Încă nu există evaluări
  • Pnatalcare
    Pnatalcare
    Document28 pagini
    Pnatalcare
    Handy Nugraha
    Încă nu există evaluări
  • Toxo Lap Orang
    Toxo Lap Orang
    Document5 pagini
    Toxo Lap Orang
    Handy Nugraha
    Încă nu există evaluări
  • BAB I Kranio
    BAB I Kranio
    Document4 pagini
    BAB I Kranio
    Meylina Ratriani
    Încă nu există evaluări
  • Tata Laksana Ppok
    Tata Laksana Ppok
    Document68 pagini
    Tata Laksana Ppok
    Tommy Nainggolan
    Încă nu există evaluări
  • Tata Laksana Ppok
    Tata Laksana Ppok
    Document68 pagini
    Tata Laksana Ppok
    Tommy Nainggolan
    Încă nu există evaluări
  • Reparasi Dna
    Reparasi Dna
    Document1 pagină
    Reparasi Dna
    Rizka Andhazsari Santoso
    Încă nu există evaluări
  • Reparasi Dna
    Reparasi Dna
    Document1 pagină
    Reparasi Dna
    Rizka Andhazsari Santoso
    Încă nu există evaluări