Sunteți pe pagina 1din 33

BAB I

PENDAHILUAN

1.1 Latar Belakang


Tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda tapi saling
berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan mempunyai
dampak terhadap aspek fisik sedangkan perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi
organ atau individu. Untuk pencapaian tumbuh kembang yang optimal tergantung pada potensi
biologisnya. Selain itu untuk mengetahui apakah pertumbuhan dan perkembangn anak dapat
berjalan secara optimal bisa dilakukan penilaian tumbuh kembang.
Pada masa kanak-kanak merupakan fase yang sangat penting bagi perkembangan anak.
Bila terdapat keterlambatan yang tidak diketahui sejak awal, maka perkembangan anak akan
terganggu hingga dewasa nanti.
Pada saat ini berbagai metode deteksi dini untuk mengetahui gangguan perkembangan
anak telah dibuat. Demikian pula dengan skrining untuk mengetahui penyakitpenyakit yang
potensial dapat mengakibatkan gangguan perkembangan anak. Karena deteksi dini kelainan
perkembangan anak sangat berguna, agar diagnosis maupun pemulihannya dapat dilakukan lebih
awal, sehingga tumbuh kembang anak dapat berlangsung seoptimal mungkin. Sayangnya,
banyak ahli kesehatan yang percaya bahwa tidak banyak yang dapat dikerjakan untuk mengatasi
kelainan ini dan mereka percaya pula bahwa kelainan yang ringan dapat normal dengan
sendirinya. Sikap seperti ini dapat menghambat pemulihannya, bahkan pada kasuskasus tertentu
dapat mengakibatkan cacat yang permanen.
(Soetjiningsih, 2004)
Hal tersebut membuat penulis merasa tertarik dan berminat untuk membuat Asuhan
Kebidanan Pada Anak A Usia 17 Bulan dengan Tumbuh Kembang Meragukan.
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktek penilaian perkembangan anak dengan menggunakan metode
DDTK diharapkan mahasiswa mampu mendeteksi adanya keterlambatan perkembangan pada
anak.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah melakukan penilain perkembangan anak dengan menggunakan metode DDTK,
diharapkan mahasiswa mampu :
a. Mahasiswa mampu melaksanakan pengkajian pada klien dengan kasus asuhan kebidanan pada
Anak A Usia 17 bulan dengan Tumbuh Kembang Meragukan.
b. Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah yang mungkin muncul dari hasil pengkajian
c. Mahasiswa mampu menentukan antisipasi masalah potensial yang mungkin terjadi
d. Mahasiswa mampu menentukan kebutuhan segera
e. Mahasiswa mampu merencanakan tindakan yang akan dilakukan sesuai dengan diagnosa
kebidanan dan masalah yang ada.
f. Mahasiswa mampu melaksanakan implementasi dari rencana yang telah disusun.
g. Mahasiswa mampu melaksanakan evaluasi atas tindakan yang telah dilakukan.

1.3 Manfaat
a. Mahasiswa dapat lebih mengerti dan memahami tentang Asuhan Kebidanan pada anak dengan
tumbuh kembang meragukan.
b. Memberikan pelayanan kesehatan kepada anak dengan tumbuh kembang meragukan secara
komprehensif dan menyeluruh sesuai dengan manajemen kebidanan.
c. Mengevaluasi institusi dalam pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standart pelayanan
operasional yang telah ditetapkan.
1.4 Metode Penulisan
1.4.1 Studi Kepustakaan
Dengan membaca dan mempelajari bukubuku referensi yang berhubungan dengan masalah
yang ditulis. Tujuannya agar mendapatkan data dasar yang teoritis dan bersifat ilmiah.
1.4.2 Observasi
Melakukan pengamatan langsung kepada anak
1.4.3 Wawancara
Mengadakan Tanya jawab langsung pada ibu atau keluarga untuk mengetahui keluhankeluhan
yang dirasakan oleh ibu, sehingga dapat memberikan intervensi yang tepat dan benar dengan
masalah perkembangannya.

1.5 Sistematika Penulisan


BAB I : Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang, tujuan yang terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus, metode
penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II : Tinjauan Pustaka
Berisi tentang teori tumbuh kembang, teori DDTK dan teori manajemen kebidanan varney.
BAB III : Tinjauan Kasus
Berisi tentang pengkajian data, identifikasi diagnosa/masalah, antisipasi masalah potensial,
identifikasi kebutuhan segera, intervensi, implementasi, dan evaluasi.
BAB IV : Pembahasan
Membahas ada tidaknya kesenjangan antara teori dengan kasus dan praktek dilapangan.
BAB V : Penutup
Berisi tentang kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA

BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1. KONSEP TUMBUH KEMBANG


2.1.1. Pengertian Tumbuh Kembang
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang terjadi pada tiap makhluk. Pada
manusia terutama anak-anak, proses tumbuh kembang ini terjadi dengan sangat cepat, terutama
pada periode tertentu.
(Depkes RI : 2004)
Tumbuh kembang sebenarnya mencakup 2 peristiwa, yaitu pertumbuhan dan
perkembangan.
Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, atau
ukuran atau dimensi tingkat sel, yang diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kg), ukuran
panjang (cm, meter).
Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan/ skill dalam struktur dan
fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil
dari proses pematangan.
(Soetjiningsih : 2004)

2.1.2. Faktor Faktor yang mempengaruhi Tumbuh Kembang


Secara umum terdapat 2 faktor yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak :
a. Genetik / Dalam
Yaitu faktor-faktor yang ada dalam diri anak itu sendiri baik faktor bawaan maupun
faktor yang diperoleh, termasuk :
1) Hal-hal yang diturunkan dari orang tua, kakek nenek atau generasi sebelumnya (warna rambut,
bentuk tubuh)
2) Unsur berfikir dan kesempatan intelektual (kesempatan berfikir)
3) Keadaan kelenjar zat-zat dalam
4) Emosi dan sifat-sifat (temperamen) tertentu
(Depkes RI : 2004)
Faktor genetik merupakan modal dasar mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang.
Melalui instruksi genetik yang berkembang di dalam sel telur yang telah dibuahi, dapat
ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat
berinteraksi dengan lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal.
(Soetjiningsih : 2004)
b. Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapainya atau tidaknya potensi
bawaan. Faktor lingkungan ini secara garis besar menjadi :
a) Faktor Lingkungan yang berpengaruh anak pada waktu masih di dalam kandungan (pranatal).
b) Lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak setelah lahir (postnatal).
Keterangan :
1. Faktor Lingkungan Prenatal
Faktor lingkungan prenatal berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin mulai dari
konsepsi sampai lahir, antara lain :
1) Gizi ibu pada waktu hamil
Gizi ibu yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun pada waktu sedang hamil,
lebih sering menghasilkan bayi BBLR atau mati dan jarang menyebabkan cacat bawaan. Anak
yang lahir dari ibu bergizi kurang dan hidup di lingkungan miskin maka akan mengalami kurang
gizi juga dan mudah terkena infeksi dan selanjutnya akan menghasilkan wanita dewasa yang
berat dan tinggi badannya kurang pula.

2) Mekanis
Trauma dan cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan kelainan pada bayi yang
akan dilahirkan. Demikian pula dengan posisi janin pada uterus dapat mengakibatkan talipes,
dislokasi panggul, tortikolis congenital palsi fasialis atau krania tabes.
3) Toksin/ Zat Kimia
Masa organogenesis adalah masa yang sangat peka terhadap zat-zat teratogen. Misal:
thalidomide, phenitosin, metadion, obat-obat anti kanker dapat menyebabkan kelainan bawaan.
Demikian pula ibu hamil yang perokok berat/ peminum alkohol kronis sering melahirkan bayi
BBLR, lahir mati atau cacat atau retardasi mental. Keracunan logam berat pada ibu hamil dapat
menyebabkan mikrosefali dan palsi serebral.
4) Endokrin
Hormon-hormon yang mungkin pada pertumbuhan janin adalah somatropoin, hormon
plasenta, hormon tiroid, insulin dan peptida-peptida lain dengan aktifitas mirip insulin (Insulin
Like Growth Factors / IGFS).
5) Radiasi
Radiasi pada janin sebelum umur kehamilan 18 bulan dapat menyebabkan kematian
janin, kerusakan otak atau cacat lainnya.
6) Infeksi
Infeksi intrauterin yang sering menyebabkan cacat bawaan adalah TORCH
(toxoplasmesis, rubella, cytomegalovirus, herpes simplex). Sedangkan infeksi yang lainnya dapat
menyebabkan penyakit pada janin adalah varisela, caxackie malaria, virus HIV, polio dan lain-
lain. Diduga setiap hiperpireksia pada ibu hamil dapat merusak janin.

7) Stress
Stress yang dialami ibu waktu hamil dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin antara
lain cacat bawaan, kelainan kejiwaan dan lain-lain.
8) Imunitas
Rpresus atau ABD inkontabilitas sering menyebabkan abortus, hidrops fetalistern ikterus
atau lahir mati.
9) Anoreksia Embrio
Oksigenasi janin mengalami gangguan pada plasenta atau tali pusat, menyebabkan berat
badan janin lahir rendah.
2. Faktor Lingkungan Post Natal
Bayi baru lahir harus berhasil melewati masa transisi, dari suatu sistem yang teratur yang
sebagian besar tergantung pada organ-organ ibunya, ke suatu sistem yang tergantung pada
kemampuan genetik dan mekanisme homeostatik bayi itu sendiri. Lingkungan post natal yang
mempengaruhi tumbuh kembang anak secara umum dapat digolongkan menjadi:
1) Lingkungan Biologis
a. Ras Suku Bangsa
Pertumbuhan somatik juga dipengaruhi oleh ras/ suku bangsa. Bangsa kulit putih/ Eropa
mempunyai pertumbuhan somatik yang lebih tinggi dari pada asia.
b. Jenis Kelamin
Dikatakan anak laki-laki lebih sering sakit dibanding anak perempuan, tetapi belum diketahui
secara pasti mengapa demikian.
c. Umur
Umur yang paling rawan adalah masa balita, dan oleh karena itu anak mudah sakit dan mudah
terjadi kurang gizi. Di samping itu masa balita merupakan dasar pembentukan kepribadian anak
sehingga diperlukan perhatian khusus.
d. Gizi
Makanan memegang peran penting yang sangat penting dalam tumbuh kembang anak, dimana
kebutuhan anak berbeda dengan orang dewasa, karena makanan bagi anak dibutuhkan juga untuk
pertumbuhan, dimana dipengaruhi oleh ketahanan makanan (food security) keluarga.
e. Perawatan Kesehatan
Perawatan kesehatan yang teratur, tidak saja kalau anak sakit, tetapi pemeriksaan kesehatan dan
menimbang anak secara rutin setiap bulan, akan menunjang pada pertumbuhan dan
perkembangan anak.
f. Kepekaan Terhadap Penyakit
Dengan imunisasi, maka diharapkan untuk terhindar dari penyakit-penyakit yang sering
menyebabkan cacat atau kematian.
g. Penyakit Kronis
Anak yang menderita penyakit menahun atau terganggu tumbuh kembangnya dan
pendidikannya. Di samping itu anak juga mengalami stress yang berkepanjangan akibat
penyakitnya.
h. Fungsi Metabolisme
Khusus pada anak, karena adanya perbedaan yang mendasar dalam proses metabolisme pada
berbagai umur, maka kebutuhan akan berbagai nutrien harus didasarkan atas perhitungan yang
tepat atau setidaknya memadai.
i. Hormon
Hormon yang bepengaruh terhadap tumbuh kembang antara lain : growth hormone, tiroid,
hormon seks, I?GFS dan hormon yang dihasilkan kelenjar adrenal.
2) Faktor Fisik :
a. Cuaca, Musim, Keadaan Geografis Suatu Daerah
Musim kemarau yang panjang dapat berdampak pada tumbuh kembang anak antara lain sebagai
akibat gagalnya panen, sehingga banyak anak yang kurang gizi.
b. Sanitasi
Sanitasi lingkungan memiliki peran cukup dominan dalam penyediaan lingkungan yang
mendukung kesehatan anak dan tumbuh kembangnya.
c. Keadaan rumah
Struktur rumah, ventilasi, cahaya dan kepadatan hunian.
d. Radiasi
Tumbuh kembang anak dapat tergantung akibat adanya radiasi yang tinggi.
3) Faktor Psikososial
a. Stimulasi
Stimulasi merupakan hal yang penting dalam tumbuh kembang anak. Anak yang mendapat
stimulasi yang terarah dan teratur akan lebih cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang
kurang/tidak mendapat stimulasi.
b. Motivasi Belajar
Motivasi belajar dapat ditimbulkan sejak dini dengan memberikan lingkungan yang kondusif
untuk belajar.
c. Ganjaran ataupun hukuman yang wajar
Yang penting hukuman harus diberikan secara objektif disertai pengertian dan maksud dari
hukuman, bukan hukuman untuk melampiaskan kebencian dan kejengkelan terhadap anak.

d. Stress
Stress pada anak juga berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya misalnya anak akan menarik
diri, rendah diri terlambat bicara, nafsu makan menurun.
e. Sekolah
Dengan mendapat pendidikan yang baik, maka diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup anak-
anak tersebut.
f. Cinta dan Kasih Sayang
Salah satu hak anak adalah hak untuk dicintai dan dilindungi.
g. Kualitas Interaksi Anak-Orang tua
Interaksi tidak ditentukan oleh seberapa lama kita bersama anak. Tetapi lebih ditentukan oleh
kualitas dari interaksi tersebut yaitu pemahaman terhadap kebutuhan masing-masing dan upaya
optimal untuk memenuhi kebutuhan tersebut yang dilandasi oleh rasa saling menyayangi.
4) Faktor Keluarga dan Adat Istiadat
a. Pekerjaan / Pendapatan Keluarga
Pendapatan keluarga yang memadai akan menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak.
b. Pendidikan ayah / Ibu
Dengan pendidikan orang tua yang baik, maka orang tua dapat menerima segala informasi dari
luar terutama tentang cara pengasuhan anak yang baik, bagaimana menjaga kesehatan anaknya,
pendidikannya dan sebagainya.
c. Jumlah Saudara
Jumlah anak yang banyak pada keluarga yang keadaan sosial ekonominya cukup akan
mengakibatkan berkurangnya perhatian dan kasih sayang yang diterima anak.

d. Jenis Kelamin dalam keluarga


Pada masyarakat tradisional, wanita mempunyai status yang lebih rendah dibandingkan laki-laki,
sehingga angka kematian bayi dan malnutrisi masih tinggi pada wanita.
e. Stabilitas Rumah Tangga
Tumbuh kembang anak akan berbeda pada keluarga yang harmonis, dibandingkan dengan
mereka kurang harmonis.
f. Keprihatinan orang tua
Keprihatinan orang tua terbuka tentu pengaruhnya berbeda terhadap tumbuh kembang anak, bila
dibandingkan dengan orang tua dengan keprihatinan tertutup.
g. Adat Istiadat dan Norma
Adat istiadat yang berlaku di tiap daerah berpengaruh terhadap tumbuh kembang.
h. Agama
Pengajaran Agama harus sudah ditanamkan pada anak sedini mungkin.
i. Urbanisasi
Salah satu dampak dari urbanisasi adalah kemiskinan dengan segala permasalahannya.
j. Kehidupan politik dalam masyarakat yang mempengaruhi prioritas kepentingan anak, anggaran
dan lain-lain.
Ada berbagai macam tes perkembangan yang sering digunakan dalam menilai perkembangan
anak yaitu :
1. Skala Yaumil-Mimi
Perkembangan mental.
Gerakan-gerakan kasar dan halus, emosi, sosial dan perilaku bicara.
a. Lahir sampai 3 bulan
Belajar mengangkat kepala.
Belajar mengikuti obyek dengan matanya.
Melihat ke muka orang dengan tersenyum.
Bereaksi terhadap suara / bunyi.
Mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan kontak.
Menahan barang yang dipegangnya.
Mengoceh spontan.
b. 3 sampai 6 bulan
Mengangkat kepala 90 dan mengangkat dada dengan bertopang dada.
Mulai belajar meraih benda-benda yang ada dalam jangkauan.
Menaruh benda-benda di mulut.
Tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak main.
c. 6 sampai 9 bulan
Dapat duduk tanpa dibantu.
Dapat tengkurap dan berbalik sendiri.
Dapat mengangkat meraih benda atau mendekati seseorang.
Memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk.
Bergembira ria dengan melempar benda-benda.
Mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan dan sembunyi-sembunyian.
d. 9 sampai 12 bulan
Dapat berjalan sendiri tanpa dibantu.
Dapat berjalan dengan dibantu.
Menirukan suara.
Mengulang bunyi yang didengar.
Belajar mengatakan 1 atau 2 kata.
Mengerti perintah sederhana atau larangan.
Berpartisipasi dalam permainan.
e. 12 sampai 18 bulan
Berjalan dan mengeksplorasi rumah.
Menyusun 2 atau 3 kotak.
Dapat mengatakan 5 dari 10 kata.
f. 18 sampai 24 bulan
Naik turun tangga.
Menyusun 6 kotak.
Menunjuk garis di kertas atau pasir.
g. 2 sampai 3 tahun
Belajar melompat, memanjat dengan 1 kaki.
Membuat jembatan dengan 3 kotak.
Menggambar lingkungan.
h. 3 sampai 4 tahun
Berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga.
Berjalan pada jari kaki.
Menggambar garis silang.
Mengenal 2 atau 3 warna.
Banyak bertanya.
i. 4 sampai 5 tahun
Melompat dan menari
Menggambar orang berdiri dari kepala, lengan, badan.
Menggambar segi empat dan segi tiga.
Pandai berbicara.
Mengenal 4 warna.
2. Pendidikan / Stimulasi yang perlu diberikan :
a. Akademik sederhana, pengenalan ruang, bentuk, warna, persiapan berhitung.
b. Pendidikan alam sekitar, sosialisasi, mengenal lingkungan masyarakat.
c. Menyanyi, menggambar.
d. Bermain bebas untuk mengembangkan fantasi dan memperkaya pengalaman.
e. Bahasa : bercakap-cakap, membaca gambar, bercerita, mengucap syair sederhana.
f. Membuat permainan dari kertas.
g. Bermain musik.
h. Mengenal tugas atau larangan.
i. Aktifitas sehari-hari (makan sendiri, minum sendiri, kontrol buang air kencing dan besar)

2.2 Konsep DDTK


2.2.1 Pengertian
Deteksi Dini Tumbuh adalah kegiatan/pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya
penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak pra sekolah.
Deteksi Dini Perkembangan adalah kegiatan/pemeriksaan untuk mengetahui
perkembangan anak normal atau ada penyimpangan.
2.2.2 Jenis Deteksi Dini Tumbuh Kembang
a. Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan
b. Deteksi dini perkembangan
c. Deteksi dini penyimpangan mental emosional
2.2.3 Alat Yang Diperlukan
- Lembar formulir DDTK
- Buku petunjuk sebagai referensi yang menjelaskan cara-cara melakukan test dan penilaian.
2.2.4 Prosedur DDTK terdiri dari 2 tahap :
a. Tahap Pertama
Secara periodik dilakukan pada semua anak yang berusia :
a) 3 6 bulan
b) 9 12 bulan
c) 18 24 bulan
d) 3 tahun
e) 4 tahun
f) 5 tahun
b. Tahap Kedua
Dilakukan pada anak yang dicurigai adanya hambatan perkembangan kemudian dilanjutkan
dengan evaluasi diagnostik lengkap.

2.2.5 Instrumen Tumbuh Kembang Anak


a. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP)
- Jadwal :
3, 6, 9....24, 30....72 bulan
- Pelaksana :
Tenaga kesehatan, guru TK, dan petugas terlatih.
- Alat / Instrumen :
1. Formulir
2. Alat Bantu
- Cara :
1. Tentukan umur
2. Pilih formulir sesuai umur bayi
3. Beritahukan pada ibu agar tidak raguragu dalam menjawab pertanyaan
- Interpretasi :
1. Hitung berapa jumlah jawaban YA
2. Jawaban TIDAK Perlu dirinci
- Intervensi :
1. S (YA = 9 10)
2. M (YA = 7 8)
3. P (YA = < 6)

b. Tes Daya Dengar (TDD)


- Tujuan :
Menemukan gangguan pendengaran sejak dini, agar dapat segera ditindak lanjuti untuk
tingkatkan kemampuan daya dengar dan bicara anak.
- Jadwal :
1. Tiap 3 bulan pada bayi umur < 12 bulan
2. Tiap 6 bulan umur 12 bulan ke atas
- Pelaksana :
1. Tenaga Kesehatan
2. Guru TK
3. PADU (Pusat Pendidikan Anak Dini Usia)
4. Petugas Terlatih
- Cara :
1. Tentukan Umur
2. Pilih formulir yang sesuai
3. Anak < 24 bulan ditanyakan pada orang tua jika jawaban YA bila bisa melakukan 1
bulan terakhir, jawaban TIDAK bila anak tidak bisa melakukan 1 bulan terakhir.
Anak > 24 bulan pertanyaan yang ditujukan pada orang tua untuk dikerjakan anak
- Interpretasi :
Mengalami kemungkinan gangguan pendengaran (ada 1 atau > jawaban tidak) cacat
- Intervensi :
Tindak lanjut sesuai buku paduan, rujuk ke RS bila tidak dapat ditanggulangi.

c. Tes Daya Lihat (TDL)


- Tujuan :
Deteksi dini kelainan daya lihat agar dapat segera ditanggulangi sehingga kesempatan
memperoleh ketajaman daya lihat menjadi lebih.
- Jadwal :
Tiap 6 bulan (3 6 tahun)
- Pelaksana :
1. Tenaga Kesehatan
2. Guru TK
3. PADU
4. Petugas Terlatih
- Alat :
1. Ruangan yang bersih
2. 2 kursi
3. Poster E
4. Alat penunjuk
- Cara :
1. Pilih ruangan bersih, tenang, penyinaran baik
2. Gantungkan poster E setinggi mata anak
3. Letakkan kursi sejauh 3 meter
4. Letakkan kursi untuk pemeriksa
5. Tunjukkan huruf E yang ada di poster, perintahkan anak untuk mengarahkan kartu E yang
dipegangnya sesuai dengan kartu E yang ada pada poster.
6. Tutup mata bergantian
7. Beri pujian
8. Tulis baris E terkecil yang bisa dilihat
- Interpretasi :
Kemungkinan mengalami gangguan penglihatan bila tidak bisa melihat baris ke 3 pada kartu E
- Intervensi :
Minta anak datang lagi
Bila tetap rujuk
d. KMME (Kuesioner Masalah Mental Emosional)
- Tujuan :
Deteksi dini penyimpangan masalah mental emosional pada anak pra sekolah
- Jadwal :
Tiap 6 bulan pada anak umur 36 72 bulan
- Alat :
KMME
- Cara :
1. Tanyakan secara jelas, satu persatu pada orang tua
2. Catat jumlah jawaban YA
- Interpretasi :
Bila ada jawaban YA kemungkinan +
- Intervensi :
1. Bila ada jawaban YA beri konseling pada orang tua dengan buku pedoman pola asuh anak
yang mendukung perkembangan. Lakukan evaluasi 3 bulan tetap rujuk.
2. Bila jawaban YA 2 / > rujuk
e. CHAT (Checklist for Autism in Toddlers)
- Tujuan :
Deteksi dini autis pada anak umur 18 36 bulan
- Jadwal :
Atas indikasi ada keluhan dari orang tua/pengasuh/guru TK mengenai :
1. Keterlambatan bicara
2. Gangguan komunikasi / interaksi sosial
3. Perilaku berulangulang
- Alat :
CHAT CARDS
- Cara :
1. Ajukan pertanyaan dengan lambat, dan jelas pada orang tua
2. Lakukan pengamatan kemampuan anak
3. Catat
- Interpretasi :
1. Resiko tinggi menderita autis tidak pada A3, A7, B2, B3, B4
2. Resiko rendah menderita autis tidak A7 dan B4
3. Kemungkinan gangguan pendengaran TIDAK jumlahnya 3 pada A1 A4, A6, A8, A9, B1,
B5
4. Anak dalam batas normal, bila tidak dalam kategori 1, 2, 3
- Intervensi :
Bila anak resiko menderita autis dan kemungkinan ada gangguan perkembangan rujuk ke RS
yang memiliki fasilitas kesehatan jiwa / tumbuh kembang anak
f. GPPH (Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas)
- Tujuan :
Deteksi Dini anak adanya gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas
- Jadwal :
Atas indikasi ada keluhan dari orang tua / pengasuh / guru TK mengenai :
1. Anak tidak bisa duduk tenang
2. Anak selalu bergerak tanpa tujuan dan tidak mengenal lelah
3. Perubahan suasana hati yang mendadak / impulsif
- Alat :
Formulir GPPH
- Cara :
1. Ajukan pertanyaan
2. Lakukan pengamatan
3. Keadaan diamati pada anak dimanapun dia berada
4. Catat
- Interpretasi :
Beri nilai
0 tidak ditemukan
1 kadang kadang
2 sering ditemukan
3 selalu ada
- Intervensi :
Bila total 13 uji ulang 1 bulan lagi
Anak dengan GPPH perlu dirujuk ke RS

2.3 Konsep Manajemen Kebidanan Varney


I. PENGKAJIAN

Untukmengetahui kapan dimulai dilakukan pengkajian pada


klien
Tanggal :
Jam :
A. Data Subjektif
1. Biodata
Anak
ma Anak : untuk mengenal, memanggil, dan menghindari terjadinya
kekeliruan.
ia : untuk mengetahui penilaian tumbuh kembang anak yang akan
dilakukan pada umur tersebut.
is Kelamin : untuk mencocokkan identitas sesuai nama bayi, serta menghindari
kekeliruan bila terjadi kesamaan nama dengan bayi lain.
ak ke : untuk mengetahui paritas dari orang tua
Orang Tua
ma : untuk mengenal/memanggil klien, serta sebagai penanggung
jawab terhadap anak.
mur : untuk mengetahui umur dari ibu serta suami.
ku : untuk mengetahui dari suku mana ibu dan suami berasal dan menentukan
cara pendekatan serta pemberian asuhan kepada anak.
ama : untuk mengetahui kepercayaan klien terhadap agama yang dianutnya dan mengenali hal-hal
yang berkaitan dengan masalah asuhan kebidanan
ndidikan : untuk mengetahui tingkat pengetahuan sebagai dasar dalam memberikan asuhan.
kerjaan : jenis pekerjaan dapat menunjukkan tingkat keadaan ekonomi keluarga juga dapat
mempengaruhi kesehatan.
nghasilan : mengetahui taraf hidup ekonomi dan berkaitan dengan status gizi pada
anak.
amat : untuk mengetahui tempat tinggal klien dan menilai apakah lingkungan
cukup aman bagi kesehatannya serta mempermudah untuk melakukan kunjungan ulang.
2. Alasan Datang
Untuk mengetahui alasan ibu datang ke puskesmas.
3. Keluhan Utama
Ditanyakan untuk mengetahui bagaimana kondisi anak.
4. Riwayat Kesehatan Sekarang
Untuk mengetahui apakah anak sekarang menderita suatu penyakit.
5. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Untuk mengetahui apakah anak pernah menderita penyakit menurun atau menular yang dapat
mempengaruhi perkembangannya sekarang.
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
Untuk mengetahui adakah penyakit menurun atau menular yang diderita anggota keluarga yang
bisa mempengaruhi kesehatan anak dan adakah keturunan kembar dalam keluarga.
7. Riwayat Prenatal, Natal, Postnatal dan Neonatal
a. Prenatal
Ditanyakan pada ibu ini kehamilan ke berapa, keluhan ibu pada saat hamil ini, periksa ke mana
dan sudah berapa kali periksa, mendapat obat apa saja setelah periksa.
b. Natal
Ditanyakan pada ibu melahirkan dimana, ditolong siapa, bagaimana caranya serta penyulit yang
dialami sewaktu ibu melahirkan.
c. Postnatal
Ditanyakan pada ibu mengeluarkan darah yang bagaimana, seberapa banyak, , ada luka jahitan.
d. Neonatal
Ditanyakan pada ibu tentang jenis kelamin, berat badan, panjang badan bayi yang dilahirkan.
8. Riwayat Imunisasi
Untuk mengetahui imunisasi apa saja yang telah didapat oleh bayi.
9. Pola Kebiasaan Sehari-hari
Untuk mengetahui bagaimana pola nutrisi, eliminasi, istirahat, aktivitas, personal hygiene.
10. Riwayat Psikososial dan Budaya
a. Psikologi
Bagaimana respon ibu dan keluarga terhadap kelahiran anaknya
b. Sosial
Apakah hubungan ibu dengan suami, keluarga serta petugas kesehatan baik atau tidak.
c. Budaya
Untuk mengetahui tradisi yang dianut keluarga yang merugikan termasuk pantang makanan,
minum jamu dan kebiasaan berobat jika sakit.
11. Riwayat Spiritual
Untuk mengetahui bagaimana sikap ibu terhadap agama yang diyakininya.

B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
aan umum : baik
daran : composmentis
afasan : normal (40 - 60 x/menit)
: normal (100 - 160 x/menit)
: normal (36,5 37,5 oC)
: apakah berat badan anak dalam keadaan normal
: apakah tinggi badan anak dalam keadaan normal
A : lingkar lengan anak menentukan status gizi anak
A : apakah lingkar kepala anak dalam keadaan normal
2. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Kepala : Simetris, tidak ada benjolan abnormal, rambut hitam, bersih
Wajah : Simetris, tidak kuning, tidak pucat
Mata : Simetris, sclera tidak ikterus, konjungtiva tidak pucat
Telinga : Simetris, tidak ada serumen.
Hidung : Simetris, tidak ada polip, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada
secret .
Mulut : Simetris, bibir tidak kering, tidak ada labiochizis, tidak ada labiopalatochizis, lidah
bersih.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan pembesaran kelenjar limfe
Dada : Simetris, tidak terlihat retraksi dada
Abdomen : Bentuk normal, tidak kembung
Genetalia : Bersih, tidak ada pengeluaran sekret
Ekstremitas
Atas : Pergerakan aktif, simertis, tidak ada polidaktil dan sindaktil
Bawah : Pergerakan aktif, simetris, tidak ada polidaktil dan sindaktil
b. Palpasi
Kepala : Tidak teraba benjolan abnormal.
Leher : Tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid, tidak teraba pembesaran kelenjar limfe,
dan tidak teraba pembesaran vena jugularis.
Abdomen : Tidak teraba benjolan abnormal
c. Auskultasi
Dada : Tidak terdengar ronchi atau wheezing
d. Perkusi
Abdomen : Tidak kembung

3. Pemeriksaan Penunjang
Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan
Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP)
1. Tanpa bantuan, apakah anak dapat mempertemukan Gerak Halus Ya Tidak
dua kubus kecil yang ia pegang? Kerincingan
bertangkai dan tutup panci tidak ikut dinilai
2. Apakah anak dapat jalan sendiri atau jalan dengan Gerak Kasar Ya Tidak
berpegangan ?
3. Tanpa bantuan apakah anak dapat bertepuk tangan atau Sosialisasi & Ya Tidak
melambai-lambai? Jawab tidak jika ia membutuhkan kemandirian
bantuan
4. Apakah anak dapat mengatakan papa ketika ia Bicara & Ya Tidak
memanggil/melihat ayahnya, atau mengatakan mama bahasa
jika memanggil/melihat ibunya? Jawab YA bila anak
mengatakan salah satu diantaranya
5. Dapatkah anak berdiri sendiri tanpa berpegangan Gerak Kasar Ya Tidak
selama kira-kira 5 detik
6. Dapatkah anak berdiri sendiri tanpa berpegangan Gerak Kasar Ya Tidak
selama kira-kira 30 detik atau lebih
7. Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah Gerak Kasar Ya Tidak
anak dapat membungkuk untuk memungut mainan di
lantai dan kemudian berdiri kembali
8. Apakah anak dapat menunjukkan apa yang Sosialisasi Ya Tidak
diinginkannya tanpa menangis atau merengek? Jawab Kemandirian
YA bila ia menunjuk, menarik atau mengeluarkan
suara yang menyenangkan
9. Apakah anak dapat berjalan disepanjang ruangan tanpa Gerak Kasar Ya Tidak
jatuh atau terhuyung-huyung?
10. Apakah anak dapat mengambil benda kecil seperti Gerak Halus Ya Tidak
kacang, kismis, atau potongan biskuit dengan
menggunakan ibu jari dan jari telunjuk

DENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH


Dx : An. ... Umur dengan tumbuh kembang meragukan.
Ds : Data yang diperoleh melalui anamnesa
Do : Data hasil pemeriksaan petugas kesehatan yang menunjang diagnosa.

III. ANTISIPASI DIAGNOSA/ MASALAH POTENSIAL


Untuk mengetahui masalah potensial yang mungkin terjadi dalam tumbuh kembang anak.

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


Menentukan tindakan yang akan segera dilakukan berdasarkan pada masalah potensial yang
terjadi (kolaborasi dengan dokter atau tenaga kesehatan lainnya).

V. INTERVENSI
x : An. ... Umur ... dengan tumbuh kembang meragukan
ujuan : - Perkembangan anak sesuai dengan usianya
- Anak tumbuh dan berkembang tanpa ada hambatan
Kriteria Hasil : Anak dapat melakukan semua tugas yang sesuai dengan usianya dengan
baik
ntervensi :
1. Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan dengan menggunakan metode DDTK.
R/ Ibu mengetahui tentang perkembangan anaknya terutama tentang keterlambatan yang harus
segera ditangani.
2. Jelaskan pada ibu tentang manfaat dari penilaian perkembangan dengan menggunakan metode
DDTK.
R/ DDTK merupakan metode skrining terhadap kelainan perkembangan tumbuh kembang anak.
3. Motivasi orang tua untuk tetap memberikan nutrisi yang sesuai usia anak
R/ Gizi baik dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.
4. Sarankan ibu untuk segera kontrol bila terdapat kelainan-kelainan dalam perkembangannya
R/ Untuk deteksi dini adanya kelainan perkembangan
5. Beritahu ibu tugas perkembangan selanjutnya
R/ Acuan untuk memberikan stimulus perkembangan
6. Anjurkan ibu untuk menimbang BB anak setiap bulan di Posyandu terdekat
R/ BB merupakan monitor pertumbuhan anak
VI. IMPLEMENTASI
Implementasi yang dilaksanakan adalah mengacu pada intervensi yang telah dibuat serta
menyesuaikan dengan situasi dan kondisi pasien.

VII.EVALUASI
Dilakukan untuk mengevaluasi keefektifan dan keberhasilan dari asuhan yang telah diberikan
dengan mengacu pada kriteria hasil.
BAB III
TINJAUAN KASUS

I. PENGKAJIAN
Hari/Tanggal : Sabtu, 19 november 2016
Jam : 09.30 WIB
A. DATA SUBYEKTIF
1. Biodata
Anak
Nama anak : An. A
Tempat & tanggal lahir : Malang, 13 Agustus 2009
Usia : 17 bulan
Jenis kelamin : Laki - laki
Anak ke : II
Orang Tua
Nama ibu : Ny. N Nama ayah : Tn. E
Umur : 33 tahun Umur : 41 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/ Bangsa : Jawa Suku/ Bangsa : Jawa
Pendidikan : SMEA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Penghasilan : - Penghasilan : Rp. 750.000,00/bln
Alamat : Jl. MT Haryono 6 D no.921
2. Alasan datang
Ibu mengatakan ingin memeriksakan tumbuh kembang anaknya
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan tidak ada keluhan pada anaknya.
4. Riwayat Kesehatan yang Lalu
Ibu mengatakan anaknya tidak pernah menderita penyakit menular maupun menurun. Ibu
mengatakan anaknya tidak pernah sakit parah sampai opname. Ibu mengatakan anaknya pernah
sakit pilek, batuk dan panas. Bila anak sakit ibu segera memeriksakan ke puskesmas dan sembuh
setelah minum obat dari puskesmas.
5. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan saat ini anaknya sehat, tidak sakit apapun.
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dari pihak keluarganya maupun suami tidak ada yang menderita penyakit
menular seperti penyakit kuning, TBC, dan penyakit typoid. Serta dalam keluarga tidak ada yang
menderita penyakit menurun seperti darah tinggi, kencing manis, jantung dan tidak ada riwayat
kembar.
7. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas
a. Prenatal
Selama hamil kondisi ibu baik, pada bulan pertama kehamilan ibu mengalami mual muntah tapi
mulai menghilang seiring bertambahnya usia kehamilan. Ibu mendapat vitamin, tambah darah
dan kalk secara teratur dari Bidan. Ibu rutin memeriksakan kehamilannya kebidan.
Natal
Ibu mengatakan melahirkan secara SC saat usia kehamilnya 8 bulan karena KPD dan letak
lintang. Ibu melahirkan ditolong oleh dokter di RSU.
c. Post Natal
Selama nifas tidak ada keluhan, ibu tidak demam. Ibu tidak mengalami perdarahan. Ibu
mengeluarkan darah nifas selama 40 hari. Bekas jahitan operasi baik, tidak ada infeksi.
d. Neonatal
Ibu mengatakan dalam waktu beberapa jam melahirkan, bayinya sudah bisa berak dan kencing.
Tali pusat baik dan tidak terjadi perdarahan.
8. Riwayat Imunisasi
Ibu mengatakan imunisasi anaknya lengkap.
9. Pola Kebiasaan SehariHari
a. Nurtisi
Setiap hari makan 3-4 x sehari dengan komposisi nasi centong dengan sayur dimakan habis
dan lauk pauk. Anak masih minum ASI 4-5 x sehari.
b. Eliminasi
BAB : 1 x/hari
BAK : 5-7 x/hari
c. Istirahat
Anak tidur siang 2-3 jam. Tidur malam 8-9 jam.
d. Aktivitas
Anak suka bermain dengan temannya dan dengan saudaranya didalam rumah. Siang hari kadang
anak bermain tapi kadang tidak.
e. Personal Hygiene
Anak mandi 2 x/hari, ganti baju tiap kali habis mandi, ganti celana dalam tiap kali kotor/basah.
10. Riwayat Psikososial dan Budaya
a. Psikologi
Ibu tampak senang menerima kelahiran anaknya. Anak diasuh oleh ibu dan ayah.
b. Sosial
Ibu mengatakan hubungan ibu dengan keluarga dan tetangga terjalin dengan baik juga dengan
petugas kesehatan juga terjalin dengan baik.
c. Budaya
Dalam keluarga masih melakukan selamatan 7 bulanan, tidak ada budaya pantang makanan,
tidak pernah minum jamu, jika keluarga sakit selalu dibawa ke petugas kesehatan.

B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : baik
Kesadaran : composmentis
Nadi : 100 x / menit
Pernafasan : 34 x /menit
Suhu : 36,6oC
BB : 7,1 kg
TB : 79 cm
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
epala : Bentuk normal, rambut hitam, bersih
Muka : Simetris, tidak pucat, tidak kuning.
Mata : Simetris, sklera tidak kuning, konjungtiva merah muda.
idung : Bersih, tidak ada sekret
igi dan Mulut : Bersih, tumbuh gigi susu, gigi tidak ada karies, lidah bersih
eher : Tidak terlihat adanya pembesaran pada kelenjar limfe, kelenjar tiroid, maupun vena jugularis.
ada : Simetris, tidak tampak retraksi dada
Abdomen : Bentuk normal, tidak tampak pembesaran hepar
enetalia : Bersih, tidak ada pengeluaran sekret
s : Atas : simetris, gerak aktif , tidak ada polidaktil dan sidaktil
Bawah : simetris, gerakan aktif, tidak ada polidaktil dan sidaktil

b. Palpasi
epala : Tidak teraba benjolan abnormal
eher : tidak teraba pembekakan kelenjar tyroid, kelenjar limfe maupun vena jugularis.
bdomen : tidak ada nyeri tekan, tidak teraba benjolan abnormal.
kstremitas : Atas : tidak oedem
Bawah : tidak oedem
c. Auskultasi
bdomen : Bising usus (+)
d. Perkusi
bdomen : tidak kembung
e. Perhitungan Umur anak
Tanggal Test : 11 Januari 2011
Tanggal Lahir : 13 Agustus 2009
Perhitungan umur sebagai berikut : 2011 01 11
2009 08 13 _
1 - 4 - 29
Jadi An A berumur 1 Tahun 5 Bulan
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan
Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP)
1. Tanpa bantuan, apakah anak dapat mempertemukan Gerak Halus Ya Tidak
dua kubus kecil yang ia pegang? Kerincingan
bertangkai dan tutup panci tidak ikut dinilai
2. Apakah anak dapat jalan sendiri atau jalan dengan Gerak Kasar Ya Tidak
berpegangan ?
3. Tanpa bantuan apakah anak dapat bertepuk tangan atau Sosialisasi & Ya Tidak
melambai-lambai? Jawab tidak jika ia membutuhkan kemandirian
bantuan
4. Apakah anak dapat mengatakan papa ketika ia Bicara & Ya Tidak
memanggil/melihat ayahnya, atau mengatakan mama bahasa
jika memanggil/melihat ibunya? Jawab YA bila anak
mengatakan salah satu diantaranya
5. Dapatkah anak berdiri sendiri tanpa berpegangan Gerak Kasar Ya Tidak
selama kira-kira 5 detik
6. Dapatkah anak berdiri sendiri tanpa berpegangan Gerak Kasar Ya Tidak
selama kira-kira 30 detik atau lebih
7. Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah Gerak Kasar Ya Tidak
anak dapat membungkuk untuk memungut mainan di
lantai dan kemudian berdiri kembali
8. Apakah anak dapat menunjukkan apa yang Sosialisasi Ya Tidak
diinginkannya tanpa menangis atau merengek? Jawab Kemandirian
YA bila ia menunjuk, menarik atau mengeluarkan
suara yang menyenangkan
9. Apakah anak dapat berjalan disepanjang ruangan tanpa Gerak Kasar Ya Tidak
jatuh atau terhuyung-huyung?
10. Apakah anak dapat mengambil benda kecil seperti Gerak Halus Ya Tidak
kacang, kismis, atau potongan biskuit dengan
menggunakan ibu jari dan jari telunjuk

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH


Dx : Anak A Usia 17 bulan dengan Tumbuh Kembang Meragukan
Ds : Ibu mengatakan tidak ada keluhan pada anaknya
Do : Keadaan Umum : baik
Kesadaran : composmentis
Nadi : 100 x / menit
Pernafasan : 34 x /menit
Suhu : 36,6oC
BB : 7,1 kg
TB : 79 cm
Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan :
- Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP)
Tidak terdapat kegagalan dalam KPSP

III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL


-
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
-
V. INTERVENSI
Dx : Anak A Usia 17 bulan dengan Tumbuh Kembang Meragukan
Tujuan : - Perkembangan anak sesuai dengan usianya
- Anak tumbuh dan berkembang tanpa ada hambatan
riterial Hasil : Anak dapat melakukan semua tugas yang sesuai dengan usianya dengan baik
.Intervensi
1. Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan dengan menggunakan metode DDTK
R/ Ibu mengetahui tentang perkembangan anaknya terutama tentang keterlambatan yang harus
segera ditangani
2. Jelaskan pada ibu tentang manfaat dari penilaian perkembangan dengan menggunakan metode
DDTK
R/ DDTK merupakan metode skrining terhadap kelainan perkembangan tumbuh kembang anak
3. Motivasi orang tua untuk tetap memberikan nutrisi yang sesuai usia anak
R/ Gizi baik dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak
4. Motivasi orang tua untuk tetap melatih motorik kasar anak
R/ Latihan yang terus diberikan akan membantu merpercepat kemajuan perkembangan anak
5. Sarankan ibu untuk segera kontrol bila terdapat kelainan - kelainan dalam perkembangannya
R/ Untuk deteksi dini adanya kelainan perkembangan
6. Beritahu ibu tugas perkembangan selanjutnya
R/ Acuan untuk memberikan stimulus perkembangan
7. Anjurkan ibu untuk menimbang BB anak setiap bulan di Posyandu terdekat
R/ BB merupakan monitor pertumbuhan anak

VI. IMPLEMENTASI
Dx : Anak A Usia 17 bulan dengan Tumbuh Kembang Meragukan
Implementasi :
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada orang tua anak yaitu dari hasil pemeriksaan dengan metode
DDTK dapat diketahui bahwa masih terdapat beberapa point motorik kasar yang tertinggal
dalam penilaian Kuesioner Pra Skrining Perkembangan
2. Menjelaskan pada ibu tentang manfaat dari penilaian perkembangan dengan menggunakan
metode DDTK yang sangat diperlukan karena apabila ada keterlambatan perkembangan dapat
segera dikonsultasikan dan segera dapat dilakukan penanganan dengan cepat.
3. Memotivasi orang tua untuk tetap memberikan nutrisi yang sesuai dengan usia anak supaya anak
mendapat gizi dan nutrisi yang baik untuk proses perkembangannya.
4. Memotivasi orang tua untuk tetap melatih motorik kasar anak agar dapat mencapai tingkat
perkembangan yang sesuai dengan usianya.
5. Menyarankan ibu untuk segera kontrol bila terdapat kelainankelainan dalam perkembangan
anak supaya ibu bisa mengerti dan tahu apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan apa yang
terjadi pada anaknya.
6. Memberitahu ibu tugas perkembangan selanjutnya yaitu :
- Jika kita menggelindingkan bola ke anak, maka anak dapat menggelindingkan/melemparkan
kembali bola pada anak.
- Anak dapat memegang sendiri cangkir/gelasdan minum dari tempat tersebut tanpa tumpah.
7. Menganjurkan ibu untuk menimbang berat badan anaknya setiap bulan untuk memonitor
pertumbuhan anak.

VII. EVALUASI
Tanggal : 11 Januari 2011
Jam : 10.00 WIB
x : Anak A Usia 17 bulan dengan Tumbuh Kembang Meragukan
S : Ibu mengatakan agak khawatir setelah mengetahui hasil pemeriksaan perkembangan anaknya
O : Anak dapat melakukan hampir dari semua perintah yang diberikan
A : Anak A Usia 17 bulan dengan Tumbuh Kembang Meragukan
P : - mengingatkan pada ibu untuk kembali kontrol 2 minggu lagi
- membagikan susu dan biscuit
- persiapan pasien pulang

BAB IV
PEMBAHASAN

Setelah melakukan asuhan kebidanan pada Anak A usia 17 bulan ditemukan bahwa
anak sekarang dalam keadaan sehat. Dalam penilaian didapatkan hasil masih terdapat kegagalan
pada beberapa point penilaian KPSP. Sehingga setelah melakukan pengkajian dari data subyektif
dan obyektif melalui tahap pengumpulan data dengan wawancara observasi, pemeriksaan umum
dan pemeriksaan fisik dapat ditegakkan diagnosa yaitu Anak A usia 17 bulan dengan tumbuh
kembang meragukan, tidak ada kesenjangan teori dengan prakteknya, terbukti semua anamnesa
sudah terkaji dengan baik.
Dalam identifikasi masalah tidak ditemukan masalah yang dialami klien. Pada masalah
potensial tidak ditemukan suatu masalah sehingga dalam identifikasi kebutuhan segera tidak
memerlukan tindakan segera.
Setelah diketahui diagnosa pada langkah berikutnya yaitu intervensi didapatkan penulis
mengintervensi sesuai apa yang dibutuhkan klien, pada dasarnya intervensi yang disusun sesuai
dengan penatalaksanaan pada umumnya. Dan pada langkah ini penulis tidak menemukan adanya
kesenjangan antara teori dan praktek.
Setelah merencanakan dalam langkah berikutnya yaitu implementasi telah dilakukan
tindakan sesuai protap dan kebutuhan klien serta senantiasa menghargai klien sehingga
hubungan antara petugas dan klien terjalin dengan baik, dan tidak ditemukan kesenjangan antara
teori dan praktek. Pada langkah terakhir yaitu evaluasi petugas melakukan penilaian kembali
dengan wawancara serta observasi keadaan klien dan tidak ditemukan kesenjangan antara teori
dan praktek.

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan pada Anak A Usia 17 bulan dengan Tumbuh
Kembang Meragukan, penulis menyimpulkan:
1. Pada pengkajian data asuhan yang diberikan sudah komprehensif untuk dapat menegakkan
diagnosa.
2. Pada identifikasi masalah/diagnosa asuhan yang diberikan sudah sesuai komprehensif dan dapat
menegakkan diagnosa.
3. Pada identifikasi masalah potensial juga dilakukan sesuai komprehensif dan langkah ini tidak
muncul masalah potensial.
4. Pada Identifikasi kebutuhan segera tidak dilakukan dengan komprehansif karena dalam kasus ini
tidak memerlukan kebutuhan yang segera.
5. Pada intervensi/perencanaan asuahan yang diberikan sudah dilakukan sesuai komprehansif dan
menyeluruh sesuai dengan teori dan praktek.
6. Pada implementasi/pelaksanaan asuhan sudah dilakukan sesuai komprehansif dan menyeluruh
sesuai dengan teori dan praktek.
7. Pada evaluasi asuhan yang diberikan sudah sesuai dengan komprehensif.
Data yang diperoleh pada asuhan kebidanan ini yaitu dari hasil wawancara dan observasi
langsung.

5.2 Saran
5.2.1 Bagi Petugas
1. Perlu ditingkatkan kerjasama yang baik antara pasien, keluarga pasien, serta paramedis dalam
proses asuhan kebidanan agar pelayanan kebidanan bertambah baik.
2. Dalam melakukan proses kebidanan perlu dilakukan asuhan secara menyeluruh agar tidak terjadi
komplikasi lebih lanjut.
3. Etika dan sopan santun diperhatikan dan diterapkan dalam menghadapi pasien maupun keluarga
pasien agar mereka tidak cemas dan percaya pada petugas kesehatan.

5.2.2 Untuk Mahasiswa


Manggali ilmu semaksimal mungkin untuk menambah pengetahuan dan keterampilan
mahasiswa tentang masalah masalah dan cara melakukan penilaian tumbuh kembang anak.

S-ar putea să vă placă și