Sunteți pe pagina 1din 6

CRITICAL REVIEW

TEKNIK ANALISIS KULAITATIF:


METODE FGD
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Analisis
Kualitatif

DISUSUN OLEH
ARIESA ERTAMY (08151004)

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota


Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Kalimantan
Balikpapan
2017
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Focus Group Discussion (FGD) atau diskusi kelompok terfokus merupakan salah satu
metode pengumpulan data yang lazim digunakan pada penelitian kualitatif sosial, tidak
terkecuali pada penelitian keperawatan. Metode ini mengandalkan perolehan data atau
informasi dari suatu interaksi informan atau responden berdasarkan hasil diskusi dalam suatu
kelompok yang berfokus untuk melakukan bahasan dalam menyelesaikan permasalahan
tertentu. Data atau informasi yang diperoleh melalui teknik ini, selain merupakan informasi
kelompok, juga merupakan suatu pendapat dan keputusan kelompok tersebut. Keunggulan
penggunaan metode FGD adalah memberikan data yang lebih kaya dan memberikan nilai
tambah pada data yang tidak diperoleh ketika menggunakan metode pengumpulan data lainnya,
terutama dalam penelitian kuantitatif (Lehoux, Poland, & Daudelin dalam Afiyanti, 2008).
FGD sebagai suatu metode pengumpulan data memiliki berbagai kelebihan/kekuatan dan
keterbatasan. Metode menjadi popular sebagai salah satu alternatif dalam mengumpulkan data
kualitatif dalam berbagai penelitian. Hal ini terbukti dengan banyaknya publikasi penelitian
yang menggunakan metode pengumpulan datanya melalui metode FGD. Oleh karena itu, untuk
mengetahui prinsip dasar, prosedur, instrumen data dan interpretasi FGD sebagai alat analisis
kualitatif ditulislah critical review ini.

2. Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya critical review ini adalah sebagai berikut;
1) Mengetahui prinsip dasar FGD dalam analisis kualitatif.
2) Mengetahui prosedur FGD dalam analisis kualitatif.
3) Mengetahui instrument data FGD dalam analisis kualitatif.
4) Mengetahui bagaimana intepretasi FGD dalam analisis kualitatif.
B. PEMBAHASAN
Berbagai penelitian kualitatif banyak menggunakan metode FGD sebagai alat
pengumpulan data. Sebagai salah satu metode pengumpulan data, metode FGD memiliki
berbagai kekuatan dan keterbatasan dalam penyediaan data/informasi. Kegunaan dari metode
FGD adalah (Indrizal, 2014); 1) untuk merancang kuesioner survey. Hasil FGD sangat
mungkin bermanfaat dalam pembuatan kuesioner survey. Mungkin ada pertanyaan-pertanyaan
baru yang perlu ditambahkan atau dirubah yang tidak terpikirkan sebelumnya; 2) untuk
menggali informasi yang mendalam mengenai pengetahuan, sikap dan persepsi. Dari suatu
studi yang menggunakan FGD biasanya akan dapat menghasilkan istilah-istilah baru yang
bersumber dari pengetahuan dan penafsiran masyarakat lokal; 3) untuk mengembangkan hipotesa
penelitian, dan; 4) untuk mengumpulkan data kualitatif dalam studi proses-proses penjajagan,
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi pembangunan. Seiring perubahan paradigma baru
pembangunan yang makin banyak menggunakan pendekatan partisipatif (Participatory Approach),
FGD semakin luas pula digunakan dalam setiap pengkajian kualitatif selama proses-proses
pembangunan untuk tujuan pemberdayaan masyarakat.

Kekuatan utama metode FGD adalah kemampuan menggunakan interaksi antar


partisipan untuk memperoleh data yang lebih padat yang tidak diperoleh dari hasil wawancara
mendalam. Metode FGD lebih informatif dibanding dengan data yang diperoleh dengan
metode-metode pengumpulan data lainnya. Hal ini dimungkinkan karena partisipasi individu
dalam memberikan data dapat meningkat jika mereka berada dalam suatu kelompok diskusi.
Metode FGD juga memiliki beberapa keterbatasan sebagai alat pengumpulan data. Dari segi
analisis, data yang diperoleh melalui FGD memiliki tingkat kesulitan yang tinggi untuk
dianalisis dan banyak membutuhkan waktu. Selain itu, kelompok diskusi yang bervariasi dapat
menambah kesulitan ketika dilakukan analisis dari data yang sudah terkumpul. Pengaruh
seorang moderator atau pewawancara juga sangat menentukan hasil akhir pengumpulan data.
Selain itu, dari segi pelaksanaan, metode FGD membutuhkan lingkungan yang kondusif untuk
keberlangsungan interaksi yang optimal dari para peserta diskusi. Dalam penggunaan metode
FGD membutuhkan kombinasi dengan alat pengumpulan data lainnya (misalnya: dengan
content analysis) untuk meningkatkan kekayaan data dan menjadikan data yang dihasilkan
menjadi lebih bernilai dan lebih informatif untuk menjawab permasalahan suatu penelitian.

Pada suatu jurnal membahas bahwa prosedur FGD dilaksanakan dalam 2 sesi dimana
tiap sesi dipandu oleh 3 fasilitator diskusi. Selanjutnya pada pelaksanaannya pertanyaan pada
sampel penelitian berupa pertanyaan terbuka (open-ended question), dapat bebas
mengungkapkan opini terhadap pertanyaan yang dikemukakan. Pelaksanaan dari diskusi
dipimpin oleh moderator sehingga, forum dapat menjadi lebih kondusif dan terstruktur.

Dapat disimpulkan bahwa, instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam metode
FGD adalah diskusi. Diskusi yang dilakukan adalah diskusi yang terarah dengan adanya fokus
masalah atau topik yang jelas untuk didiskusikan dan dibahas bersama. Topik diskusi
ditentukan terlebih dahulu. Pertanyaan dikembangkan sesuai topik dan disusun secara
berurutan atau teratur alurnya agar mudah dimengerti peserta. Fasilitator mengarahkan diskusi
dengan menggunakan panduan pertanyaan tersebut. Biasanya lama diskusi berkisar antara 60
sampai dengan 90 menit. Jika waktu terlalu pendek dikhawatirkan diskusi dan pembahasan
masih terlalu dangkal sehingga data yang diperoleh sangat terbatas. Sedangkan jika waktu
terlalu lama, dikhawatirkan peserta lelah, bosan atau sangat menyita waktu sehingga
berpengaruh terhadap konsentrasi dan perhatian peserta.

Pada salah satu jurnal hasil penelitian menggunakan metode FGD diharapkan dapat
menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan pendekatan yang dapat digunakan untuk
peningkatan kualitas layanan Jurusan Teknologi Industri FT UM. Hal yang membedakan
antara penelitian yang diajukan ini dengan penelitian kualitas layanan yang terdahulu adalah
tidak menggunakan pendekatan kuantitatif untuk mengidentifikasi faktor penentu kualitas
layanan jurusan seperti yang dilakukan oleh Houston (2008) dan Tsinidou, dkk. (2010), namun
penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bertujuan mengeksplorasi pendapat
mahasiswa secara terfokus dengan melakukan diskusi kelompok (focus group discussion)
(Larasati, 2013). Pada Jurnal Afiyanti (2008) penggunaan metode FGD digunakan dalam
penelitian keperawatan untuk mempelajari fenomena kehidupan dan isu-isu sosial yang dialami
manusia sepanjang rentang kehidupan. Sebagai contoh, penggunaan metode FGD pada area
keperawatan komunitas telah digunakan oleh Oluwatosin (2005) dalam mengembangkan alat
pengkajian untuk mempelajari kesehatan suatu komunitas dan Carey (1994) menggunakan
metode FGD untuk mengeksplorasi kepercayaan dan perilaku masyarakat terhadap AIDS.
Powell et al. (1996) juga menggunakan metode FGD untuk meningkatkan validitas dari suatu
alat ukur kesehatan mental. Peneliti lainnya yaitu Millar et al. (1996) telah mengumpulkan data
tentang tingkat kepuasan perawat dan kliennya terhadap pelayanan kesehatan melalui metode
FGD.
Penggunaan metode FGD dapat digunakan pada tema apa saja yang ingin dibahas atau
diteliti. Untuk mengintepretasikan data menggunakan metode FGD tidak semudah
melaksanakannya. Karena, diskusi tidak menghasilkan data yang dapat langsung diolah.
Tetapi, data mentah yang masih memerlukan untuk diolah dengan menggunakan analisis lain,
seperti; content analysis.

C. PENUTUP
Metode FGD merupakan salah satu metode, teknik dan instrumen pengumpulan data
dalam pendekatan kualitatif. Metode ini terbukti banyak digunakan untuk pengumpulan data
di berbagai proyek penelitian kualitatif.. FGD semakin banyak digunakan sebagai metode,
teknik dan instrumen penelitian, termasuk dalam untuk kegiatan pengkajian penjajagan,
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi pembangunan. FGD memiliki prinsip-
prinsip, karakteristik dan prosedur pelaksanaan yang khas. Pemahaman atas hal ini akan sangat
membantu keberhasilan penelitian seseorang yang menerapkannya.
Walaupun teknik FGD mungkin sangat efektif, cepat, dan ekonomis dalam menyediakan
data/informasi, tetapi tidak selalu menjadi teknik/cara yang paling tepat untuk mengumpulkan
data/informasi. Metode FGD membutuhkan seorang moderator yang terlatih dan handal untuk
dapat memfasilitasi diskusi dengan tepat, pelaksanaannya membutuhkan lingkungan yang
kondusif, dan kelompok diskusi yang bervariasi, dan hasil dari pengumpulan datanya memiliki
tingkat kesulitan yang tinggi untuk dianalisis. Pada situasi khusus, dibutuhkan pertimbangan
lain untuk menggunakan teknik/metode pengumpulan data lainnya agar penyediaan data
menjadi lebih kaya dan lebih informatif.
DAFTAR PUSTAKA

Afiyanti, Yati. 2008. Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 12, No. 1, Maret 2008; hal 58-
62; Focus Group Discussion (Diskusi Kelompok Terfokus) Sebagai Metode
Pengumpulan Data Penelitian Kualitatif. Universitas Indonesia: Depok.
Indrizal, Edi. 2014. Diskusi Kelompok Terarah Focus Group Discussion (FGD). Univesitas
Andalas: Padang.
Larasati, Aisyah, dkk. 2013. Jurnal Teknologi Dan Kejuruan, Vol. 36, No. 2, September
2013:197 204; Penerapan Focus Group Discussion Untuk Mengevaluasi Kualitas
Layanan Jurusan Teknologi Industri. Univesitas Negeri Malang: Malang.

S-ar putea să vă placă și