Citra, Sassi dan Shafira saling bertetangga dan sering bersama-sama
berangkat menuju kantor. Untuk sampai jalan raya agar bisa naik kendaraan umum, mereka diharuskan melalui suatu gang yang diantara rumah tersebut terdapat peliharaan burung beo. Tiap kali tiga perempuan tersebut melalui depan rumah orang yang memiliki peliharaan beo, selalu saja si burung beo bilang tiga warna. Sassi mulai merasa curiga kalau burung beo tersebut sudah tahu akan warna celana dalam mereka bertiga. Untuk memastikan hal tersebut betul atau tidak, mereka mengadakan kesepakatan buat mengenakan warna celana dalam yang sama. Di esok harinya mereka kembali melalui gang tersebut, si beo mengucapkan Hitam, hitam, hitam. Ketiga perempuan itu terkagum kagum dan tercengang. Di hari selanjutnya, secara tepat juga si beo mampu menebak warna celana dalam mereka seraya mengatakan Pink, pink, pink. Citra memiliki siasat yang agak konyol. Bagaimana jika besok kita tak sama sekali mengenakan celana dalam ? Coba, Akan berkata apa si beo usil itu ? Di esok harinya saat mereka melewati kembali, si beo di dalam sangkarnya tersebut mondar-mandir kayak kebingungan. Citra dan teman-temannya tersebut mulai tertawa sebab dapat ngerjain burung beo yang suka usli tersebut. Namun tertawa mereka tidak langsung lama, karena si beo bilang, lurus, lurus, keriting. Pencuri Ikan di Hukum Seumur Hidup
Setelah melewati proses peradilan, seorang narapidana muda akhirnya
dijebloskan ke dalam sel penjara. Hari pertama, seorang napi tua bertanya padanya: "Usiamu masih sangat muda kok sudah masuk penjara, kejahatan apa yang telah kamu perbuat?" "Saya mencuri ikan pak", jawab narapidana muda itu dengan singkat. Narapidana tua: "Kamu dapat vonis berapa tahun?" "Saya dihukum seumur hidup pak dengan masa percobaan 2 tahun" Dengan rasa heran napi tua itu bertanya lebih jauh : "Pencurian ikan kok sampai dihukum seberat ini, apa ikan yang kamu curi itu ikan paus?" Narapidana muda: "Saya hanya membom ikan di dalam sebuah waduk pak, dengan sebuah detonator tenggelam, kemudian 3 ekor ikan mengambang di permukaan air" Narapidana tua: "Kasus ini kan hanya kasus biasa, paling-paling kamu ditahan 2 hari saja" Narapidana muda: "Pokok masalahnya adalah, tidak lama kemudian mengapung pula mayat beberapa orang penyelam" Narapidana tua: "Hahaha, pantas saja kamu masuk penjara, ternyata yang kamu bom tidak cuma ikan saja, melainkan manusia juga ikut terkena bom tersebut". Dan akhirnya narapidana tua tercengang dan tertawa akan penjelasan narapidana muda tersebut. Situasi kembali normal dan mereka bersama-sama berbincang-bincang dalam penjara.