Sunteți pe pagina 1din 14
PEMERINTAH KABUPATEN MUNA 2011/201 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allon SWT, yang atas rahmat- Nya maka pemulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “ASKEP ASMA BRONKILA”. Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran KMB IL Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan- kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis, Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelessikan makalah ini Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin, Raha, Februari 2012 Penulis Kata pengantar. = Dafiar isi e BAB I PENDAHULUAN. A Latar Belakang 8, Rumusan Masalah ¢ Tyjuan Penulisan BAB II PEMBAHASA......... 11. Pengertian 12. Etiologi 13. Patofisiologi 14, Tanda dan Gejala 15. Pemeriksaan Penunjang 16, Penatalaksanaan Medik BAB IIKonsep Askep. BAB III Penutup. DAFTAR ISI B A. Kesimpulan B, Saran Dafar Pustaka BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit jantung. Sebenamya apa sh itu?Penyakit jantung adalah penyakit yang mengganggu sistem pembuluh darah, dalam hal ini adalah Jantung dan urat-urat darah. Jika orang mendengar ia kena penyakit jantung, biasanya kebanyakan orang akan berpikir orang tersebut sakit jantung atau jantungnya sakit. Namun sebenamya, jenis-jenis penyakit Jjantung itu sendiri bervariasi, seperti; jantung koroner, tekanan darah tinggi, serangan jantung, stroke, sakit di dada (anginan) dan penyakit Jantungrematik. Olehnya itu kami sebagai mahasiswa yang tentunya masih membutuhkan banyak ilmu ingin membahas masalah masalah yang menyerang janting khususnya gangguan-gangguan yan g berhubungan dengan infeksi pada sistem kardiovaskuler, 8, Rumusan Masalah Infeksijantung (perikarditis, endokarcitis dan miokarditis) merupakan kkasus infeksi yang menyerang pada sistem kardiovaskuler, oleh yaitu kami akan membahas secara rinci mengenai konsep medik samapi tindakan kkeperawatan apakah yang dilakukan dalam mengatasi masalah infeksi tersebut. C. Tujuan Penulisan Makalah ini disusun dengan harapan biss memberikan manfaat yang berarti khususnya bagi teman-teman mahasiswa dan mahasiswi AKADEMI KEPERAWATAN pemerintah kabupaten muna mengenai infeksi jantung (perikarditis, endokarditis dan miokanditis) BABII PEMBAHASAN ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN INFEKSI JANTUNG (PERIKARDITIS, ENDOKARDITIS DAN MIOKARDITIS) PERIKADITIS Perikarditis adalah peradangan perikardium parietal, perikardium viseral atau kedua-duanya. Terbagi atas perikarditis akut dan kronik Perikarditis Akut Etiologi Infeksi virus, infeksi bakteri spesifik atau non-spesifik, uremia, trauma, sindrom pasca infark miokard, sindrom pasca perikardiotomi, neoplasma dan idiopatik. Manifestasi klinis Trias klasiknya adalah nyeri dada substernal atau parasternal yang kadang- kadang menjalar ke bahu, pericardial friction rub dan kelainan EKG yang khas. Dari pemeriksaan fisik juga dapat ditemukan pembeseran janting, peningkatan tekanan vena, hepatomegali, edema kaki dan mungkin tanda-tanda tamponade. Pemeriksaan penunjang Pada pemeriksaan EKG ditemukan elevasi segmen ST, depresi segmen PR dan sinus takikardia. Setelah beberapa waktu dapat ditemukan inversi gelombang T. sebagai komplikasi dapat ditemukan aritmia supraventrikular, termasuk vibrilasi atrium. Foto thoraks tampak normal bila efusi perikard hanya sedikit, tetapi bila banyak dapat terlihat bayangan jantung membesar seperti botol air. Adanya inflamasi dapat diketabui dari peningkatan LED dan leukositosis, Pemeriksaan Jain dilakukan atas dasar indikasi bila terdapat kecurigaan mengenai etiologinya, misalnya test tuberkulin. Komplikasi _efusi perikardial Penatalaksanaan Terapi bergantung dari penycbabnya. Misalnya diberikan salisilat atau obat anti- inflamas —non-steroid Iain bila penyebabnya virus atau idiopatik. Bila gejala tidak membaik, dapat diberikan kortikoseroid. Sebagian besar kasus sembuh sendini dalam beberapa minggu. Sebagian kambuh kembali, hanya sedikit yang menjadi kronik dan jarang yang, menjadi perikarditis konstriktif bila berasal dari virus atau idiopatik.Perikarditis Kronik Konstriktif’ Terjadi penebalan difus perikardium akibat inflamasi yang terjadi sebelumnya sehingga Iuas ruangan jantung berkurang. Akibatnya cursh jantung berkurang dan tekanan pengisian berkurang, Etiologi Merupakan kelanjutan dari perikarditis akut Manifestasi klinis Keluhan berupa rasa lelah, lemah, dispnea saat bekerja, orptopnea dan keluhan gagal jantung lainnya. Pada pemeriksaan fisik ditemukan peningkatan tekanan ena jugularis, bunyi jantung melemah, dapat terdengar perikardial knock, pulsus paradoksus, hepatosplenomegali, ikterus, ascites dan edema Pemeriksaan penunjang EKG memperlihatkan penurunan voltase pada lead di ektremitas. Foto thoraks menunjukkan Klasifikasi perikardium, kadang dapat terlihat kardiomegali Dengan Ekokardigrafi dapat dideteksi penebalan yang terjadi namun sulit. Untuk memastikan diagnosis dapat dilakukan kateterisasi jantung kiri dan kanan, Penatalaksanaan Perikardioekiomi adalah satu-satunya pengobatan yang dapat dilakukan. ENDOKARDITIS Endokarditis infektif atax endokardit mikroorgan bakterial adalah penyakit infeksi oleh me pada endokard atau katub jantung, Etiologi Mikroorganisme yang dapat menimbulkan penyakit ini paling banyak adalah streptococcus. viridans untuk endokarditis subakut dan stapilococcus aureus untuk endokarditis infektif akut, Etiologi lain adalah streptococcus faecalis, streptokok dan stafilokok lain, bakteri gram negatif aerob dan anaerob, jamur, virus dan kandida Faktor predisposisi adalah kelainan katub jantung, terutama penyakit jantung rematik, kafub aorta bikuspid, prolaps kartu mitral dengan regungitas, katub buatan, katub yang floppy pada sindrom marfan, tindakan bedah gigi atau orofaring yang baru, tindakan pembedahan pada saluran urogenital atau saluran nafas, pecandu narkotik intravena, kelainan katub bawaan, Iuka bakar, hemodialisa, penggunaan kateter vena sentral dan pemberian nutrisi parenteral yang lama. Manifestasi klinis Endokarditis infektif akut lebih sering terjadi pada jantung normal. Penyakit timbul mendadak. Tanda-tanda infeksi lebih menonjoi seperti panas yang tinggi dan menggigil, jarang ditemukan jari tabuh dan janeway lesions (bercak kemerahan pada telapak tangan dan kaki). Terdapat tanda-tanda pada mata berupa ptekia kanjungtiva, perdarahan retina, kebutaan, tanda-tanda endoftalmitis, dan panoftalmitis. Emboli biasanya lebih sering terjadi dan umumnya menyangkut pada arteri yang lebih besar sehingga menimbulkan infark atau abscs paru dan scbagainya. Bising jantung baru atau perubahan bising jantung, dapat terjadi Endokarditis infektif subakut hampir selalu mengenai jantung abnormal. Gejala timbul lebih kurang 2 minggu setelah masa inkubasi. Keluhan umum yang sering dirasa adalah demam tidak terlalu tinggi, letih, lesu, banyak keringat malam, nafsu makan berkurang, berat badan menurun, sakit kepala dan sakit sendi. Bila terjadi emboli akan timbul keluhan seperti paralisis, sakit dada, hematuria, sakit perut, buta mendadak, sakit pada jari tangan dan sakit pada kulit Demam berlangsung terus-menenus, remiten, intemiten atau sama sekali tidak teratur, dengan puncak panas 38 - 40° C dan terjadi pada sore atau malam hari Sering disertai menggigil pada suhu badan yang tinggi, diikuti keringat banyak Anemia, pembesaran hati dan limfa dapst terjadi. Gejala emboli dan vaskuler dapat terjadi berupa ptekia pada mukusa tenggorokan, mata dan juga pada semua bagian kulit, terutama pada dada. Bagian tengah ptekia biasanya lebih pucat dan dapat terjadi pada retina yang discbut Roth’s spot. Emboli yang timbul di bawah kuku jari tangan dan kaki berbentuk linear berupa bercak kemerahan, cisebut splinter hemorrhage. Lesi yang lebih spesifik (ada yang mengatakan patognomonik) adalah Osler’s nodes, yaitu penonjolan kulit berwarna kebiruan/kemerahan yang memiliki sifat khas berupa rasa nyeri, terdapat pada kulit tangan (tenar dan hipotenar) dan kaki, terutama pada ujung jari. Emboli besar dapat menimbulkan gangguan syaraf sentral dan psikiatri, IMA, aneurisma mikotik, sesak nafas, glomerulonefritis, gazal ginjal, serta infark ginjal. Tanda-tanda kelainan jantung penting untuk menentukan adanya kelainan katub dan kelainan bawaan. Tanda yang lain adalah sesak nafas, takikardi, aritmia, sianosis atau jari tabuh. Pada stadium akhir terjadi gagal jantung dan lebih sering terjadi pada insufisiensi mitral dan aorta Komplikasi Pada semua organ adalah dapat terjadi komplikasi bila terjadi emboli yang infektif. Komplikasi gagal jantung yang sering ditemukan adalah gagal jantung sedang sampai berat, dan pada endokarditis akut sering disebabkan oleh ruptur aorta dan oot papilaris. Emboli arteri sering terjadi pada otak, paru, arteri koronaria, limfa, ginjal, anggota gerak, usus, mata dan lain-lain. Aneurisma nekrotik dapat terjadi pada endokarditis infektif. Gangguan neurologi yang terjadi dapat berupa gangguan kesadaran, gangguan jiwa (psikotik) dan meningoensefalitis steril Pemeriksaan penunjang Pada pemeriksaan laboratorium terdapat leukositosis (neutrofilia), anemia normositik normokrom, peningkatan LED, immunoglobulin serum meningkat, Uji fraksi gamaglobulin positif, total hemolitik komplemen dan komplemen C dalam serum menurun, serta kadar bilirubin darah yang sedikit meningkat. Pada pemeriksaan urin di dapatkan proteinuria dan mikrohematuria, Pembiakan darah dilakukan 1 — 3 minggu untuk mencari mikroorganisme yang mungkin berkembang biak agak lama. Darah diambil tiap hari berturut-turut selama 2—S hari sebanyak 10 ml, sebelum diberikan aktibiotik. Bila antibiotik telah diberikan, hentikan selama 3 — 7 hari. Paling kurang 2 kali pembiakan harus memberikan hasil yang sama Pada hasil yang positif dilakukan uji resistensi terhadap antibiotik. Foto thoraks dilakukan untuk mencari tanda-tanda gagal jantung kongestif sebagai komplikasi yang sering, adanya bercak infiltrat kecil multiple pada penyalahguna narkotik iniravena dan kalsifikasi katub. EKG diperlukan untuk mencari infark tersembunyi yang disebabkan emboli atau vegetasi pada arteri koromria dan gangguan hantaran yang discbabkan endokarditis Ekokardiografi perlu untuk melihat vegetsi pada katud aorta, terutama vegetasi yang besar (> 5 mm), melihat dilatasi atau hipertropi atrium atau ventrikel yang progresif, mencari penyakit yang menjadi predisposisi endokarditis dan melihat penutupan ketub mitral yang lebih dini Penatalaksanaan Pengobatan akan berhasil baik bila dimulai sedini mungkin, obat tepat (terutama sesuai dengan ujiresistensi) dan waktu yang cukup. Pengobatan empiris untuk endokarditis akut adalah dengan Nafsilin 2 g/4 jam, Ampisilin 2 g/4 jam dan Gentomisin 1,5 mg/kgBB/® jam. Sedangkan untuk endokarditis sub akut cukup dengan Ampisilin dan Gentamisin. Resiko mortalitas dan morbiditas tinggi pada tindakan bedah yang terlalu awal, tetapi bila pembedahan terlambat dilakukan Klien dapat meninggal karena hemodinamik yang buruk atau komplikasi berat. Indikasi bedah adalah gagal jantung yang tidak dapat diatasi dengan obat-obatan, septikemia yang tidak berespon dengan pengobatan antibiotik, emboli multipel, endokarditis relaps, endokarditis pada katub buatan, perluasan infeksi perikardial, endckanditis pada Jesi jantung bawean dan endokarditis karena jamur. Prognosis Klien tanpa komplikasi yang berat dengan pemakaian antibiotik yang adekuat, prognosis umumnya baik. Prognosis buruk bila ditemukan mikroorganisme yang resisten terhadap antibiotik, payah jantung, pengobatan terlambat, baktcremia, infeksi terjadi setelah pemasangan, Klien geriatti tanpa disertai demam dan keadaan umum yang buruk. MIOKARDITIS Miokarditis adalah peradangan pada miokardium yang dapat disebabkan oleh virus atau infeksi bakteri, reaksi hipersensitifitas atau terjadi dengan endokarditis, atau perikarditis Gejala penyakit bersifat non-spesifik antara lain menggigil, demam, anoreksia, nyeri dada, dyspnea dan disritmia. Bila terjadi effusi.perikardial akibat perikarditis maka dapat menimbulkan bahaya terjadinya tamponade perikardial (kompresi). Tindakan terapeutik menggunakan antibiotk dan tirah baring, Steroid digunakan untuk keadaan peradangan akut, sedangkan digitalis untuk mengatasi disritmia atau kegagalan jantung BAB IIL KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN Data subjektif , meliputi Kelelahan, kelemahan, riwayat demam reumatik, penyakit jantung kongenital, IMA, bedah jantung. palpitasi, sinkop, riwayat penyakit penyakivkegagalan ginjal, penurunan rekwensi atau jumlah urine, nyeri pada dada yang tidak hilang dengan nitrogliserin, nafas pendek dan memburuk pada malam hari, riwayat infeksi virus, dalam penanganan gigi, program terapi immunosupresi, SLE, dan Jain sebagainya. Data objektif , meliputi: Takikardia, penurunan tekanan darah, dispnea dengan akiifitas, disritmia, pembesaran jantung, friction rub, murmur diastolik, mitral stenosis/insufisiensi, trikuspid stenosis/insufisiensi, gallop, edema, peningkatan tekanan vena jugularis, ptekia konjungtiva atau membran mukosa, hemorrhage splinter, nodus osler, lesi janeway, urine pekat gelap, perilaku distraksi, batuk, ronkhi, pemafasan dangkal, demam, dan lain scbagainya B, DIAGNOSA KEPERAWATAN Adapun diagnosa keperawatan yang mucul pada infeksi jantung (perikarditis, endokarditis dan miokarditis) yaitu : 1. Nyeriberhubungan dengan inflamasi miokardium atau perikardium, 2. Infolerasi aktifitas berhubungan dengan inflamasi dan degenerasi sel-sel tot miokard. Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengn akumulasi cairan dalam kantung perikardia (perikarcitis) 4. Resiko tinggi terhadap perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan embolisasi trombus/vegetasi katub sekunder terhadap endokarditi c, PERENCANAAN KEPERAWATAN 1. Nyeri berhubungan dengan inflamasi miokardium atau perikardium ; efek-efek sistemik dari infeksi ; iscemik jaringan (miokardium) ditandai dengan nyeri dada, penyebaran ke Ieheripunggung, nyeri sendi, nyeri meningkat dengan inspirasi dalam, gerakan/aktifitas, posisi, demam, menggigil Kriteria has: Reneana tindakan =: Mengidentifikasi _metode yang Kaji keluhan yeni dada, memberi penghilangan perhatikan awitan dan faktor Melaporkan nyeri hilang/terkontrol pemberat _atau__penurun. Mendemonstrasiken _penggunaan ketrampilan relaksasi dan aktifitas pengalih sesiai —indikasi untuk situasi individual Perhatikan petunjuk non-verbal dari ketidaknyamanan Berikan lingkungan yang tenang dan tindakan/—_kenyamanan, misalnya perubahan —_posisi masase punggung, dukungan emosional Berikan aktifitas hiburan yang tepat Berikan obat-obstan —_sesuai indikasi Berikan oksigen suplemen sesuai indikasi 2. Intolerasi aktifitas berhubungan dengan inflamasi dan degenerasi sel-sel otot miokard ; pembatasan pengisian jantung/kontraksi ventrikel/penurunan curah jantung toksin dari. organisme penginteksi ditandai dengan keluhan kelemahan/keletihanidispnea dengan aktifitas, perubahan dalam tanda vital karena aktifitas, adanya tanda-tanda gogal jantung kronik. Reneana tindakan = Kriteria hasl = Klien melaporkan/menunjukkan peningkatan yang dapat diukur dalam toleransi aktifitas Klicn mendemonstrasikan penurunan tanda fisiologis intolerans Klien mengungkapkan pemahaman tentang pembatasan terapeutik yang diperlukan Kaji respon Klien terhadap aktifitas Pantau frekwensifirama _jantung, tekanan darah dan _ frekwensi pernafasan sebelum/setelah aktifitas dan selama diperlukan Pertahankan tirah baring sclama periode demam dan sesuai indikasi Rencamakan perawatan dengan periode —istimahavtidur —tanpa gangguan Bantu klien dalam program latihan progresif bertahap —_sesegera mungkin untuk turun dari tempat tidur, mencatat respon dan tanda vital serta toleransiklien pada peningkatan aktifitas Evaluasi_ —_respon_—_emosional terhadap situasi dan berikan

S-ar putea să vă placă și