Sunteți pe pagina 1din 25

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan
suatu bentuk pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu keperawatan
selalu mengikuti perkembangan ilmu lain, mengingat ilmu keperawatan
merupakan ilmu terapan yang selalu berubah mengikuti perkembangan
zaman. Demikian juga dengan pelayanan keperawatan di Indonesia, kedepan
diharapkan harus mampu memeberikan pelayanan kepada masyarakat secara
professional sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat serta teknologi
bidang kesehatan yang senantiasa berkembang. Pelaksanaan asuhan
keperawatan disebagian besar rumah sakit Indonesia umumnya telah
menerapkan pendekatan ilmiah melalui proses keperawatan.
Di dalam dunia keperawatan, masyarakat secara umum masih
memandang profesi keperawatan sebagai profesi asistensi dokter atau pekerja
social yang sifatnya membantu orang sakit atas instruksi-instruksi dokter
bahkan dikalangan praktisi perawatpun kadang-kadang masih memiliki
pandangan yang tidak utuh terhadap profesinya sendiri, hal ini dapat dilihat
dari beberapa pelayanan kesehatan, pelayanan keperawatan masih bersifat
vocasional belum sepenuhnya beralih ke pelayanan yang professional.
Untuk itulah paradigma dalam keperawatan sangat membantu
masyarakat secara umum maupun perawat khususnya dalam menyikapi dan
menyelesaikan berbagai persoalan yang melingkupi profesi keperawatan
seperti aspek pendidikan dan pelayanan keperawatan, praktik keperawatan
dan organisasi profesi.

B. RUMUSAN MASALAH

C. TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI
1. DEFINISI PARADIGMA
a. Fegurson
Paradigma adalah pola pikir dalam memahami dan menjelaskan
aspek-aspek tertentu dari setiap kenyataan.
b. Poerwanto P (1997)
Paradigma adalah satu perangkat bantuan yang memiliki nilai
tinggi dan cara pandang dasar yang khas dalam melihat, memikirkan,
member makna, menyikapi dan memilih tindakan mengenai suatu
kenyataan atau fenomena kehidupan manusia.
c. Adam Smith (1975), Gaffar (1997)
Paradigma adalah suatu cara dalam mempersepsikan atau
memandang sesuatu. Paradigma menjelaskan sesuatu dalam
memahami suatu tingkah laku. Paradigma memberikan dasar dalam
melihat, memandang, memberi makna, menyikapi dan memilih
tindakan terhadap berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan.
Menurut Depkes RI 1989, Paradigma adalah hubungan teori-teori
yang membentuk susunan yang mengukur teori itu berhubungan satu
dengan yang lain sehingga menimbulkan hal-hal yang perlu diselidiki.
Menurut Fegurson, Paradigma adalah pola piker dalam memahami dan
menjelaskan aspek tertentu dari setiap kenyataan. Menurut Thomas Kuhn
1979, Paradigma sebagai model, pola atau pandangan dunia yang dilandasi
pada dua karakteristik yaitu penampilan dari kelompok yang menunjukkan
keberadaannya terhadap sesuatu yang diyakini dan terbuka untuk
penyelesaian masalah dalam kelompoknya.
Jadi, paradigma adalah suatu cara pandang mendasar atau cara kita
melihat, memikirkan, memaknai menyikapi, serta memilih tindakan atas
fenomena yang ada. Paradigm merupakan suatu diagram atau kerangka
berpikir yang menjelaskan suatu fenomena. Paradigm mengandung
berbagai konsep yang terkait dengan fokus keilmuannya.
2. DEFINISI PARADIGMA KEPERAWATAN
Menurut La Ode Jumadi (1999) paradigma keperawatan adalah suatu
cara pandang yang mendasar atau cara kita melihat, memikirkan, memberi
makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap fenomena yang ada
dalam keperawatan. Paradigma keperawatan merupakan suatu cara
pandang yang mendasar atau cara kita melihat, memikirkan, member
makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap berbagai fenomena
yang ada dalam keperawatan. Selain itu, perawatan merupakan bagian dari
sistem pelayanan kesehatan dan salah satu faktor yang memenuhi
tercapainya pembangunan nasional, oleh karena itu tenaga keperawatan
berada ditatanan pelayanan kesehatan terdepan dengan kontakpertama dan
terlama dengan klien, yaitu selama 24 jam perhari dan 7 hariperminggu,
maka perawat perlu mengetahui dan memahami tentang
paradigmakeperawatan, peran, fungsi dan tanggung jawab sebagai perawat
profesional agardapat memberikan pelayanan keperawatan yang optimal
dalam memberikan asuhankeperawata pada klien. Perawat harus selalu
memperhatikan keadaan secaraindividual dari segi bio, psiko, sosial,
spiritual dan cultural.
Jadi paradigma keperawatan merupakan suatu pandangan global yang
dianut olehmayoritas kelompok ilmial (keperawatan) atau hubungan
berbagai teori yang membentuk suatu susunan yang mengatur hubungan
diantarateori tersebut guna mengembangkan model konseptual dan teori-
teori keperawatan sebagai kerangka kerja keperawatan. Dengan demikian
paradigm keperawatan memberi arah kepada perawat dalam menyikapi
dan menyelesaikan masalah dan berbagai persoalan yang melingkupi
profesi keperawatan seperti aspek pendidikan dan pelayanan keperawatan
serta kehidupan profesi.
Paradigma memiliki fungsi antara lain :
a. Menyikapi dan menyelesaikan berbagai persoalan yang melingkupi
profesi keperawatan sebagai aspek pendidikan dan pelayanan
kperawatan, praktik dan organisasi profesi.
b. Membantu individu dan masyarakat untuk memahami dunia
keperawatan kita dan membantu kita untuk memahami setiap
fenomena yang terjadi disekitar kita.

B. UNSUR-UNSUR PARADIGMA KEPERAWATAN


Keperawatan sebagai ilmu juga memiliki paradigma sendiri dan sampai
saat ini paradigma keperawatan masih berdasarkan empat komponen yang
diantaranyamanusia, keperawatan, kesehatan dalam rentang sehat-sakit dan
lingkungan. Sebagai disiplin ilmu, keperawatan akan selalu berkembang
untuk mencapai profesi yang mandiri seiring dengan perkembangan ilmu dan
teknologi kesehatan sehinggaparadigma keperawatan akan terus berkembang.

C. KONSEP PARADIGMA KEPERAWATAN


1. Konsep Manusia
Manusia adalah makhluk bio psiko sosial dan spiritual yang
utuh, dalam artimerupakan satu kesatuan utuh dari aspek jasmani dan
rohani serta unik karena mempunyai berbagai macam kebutuhan sesuai
tingkat perkembangannya (Konsorsium Ilmu Kesehatan, 1992). Manusia
adalah sistem yang terbuka senantiasa berinteraksi secara tetap dengan
lingkungan eksternalnya serta senantiasa berusaha selalu
menyeimbangkan keadaan internalnya (homeoatatis), (Kozier, 2000)
Manusia memiliki akal fikiran, perasaan, kesatuan jiwa dan raga, mampu
beradaptasi dan merupakan kesatuan sistem yang saling berinteraksi,
interelasi dan interdependensi (La Ode Jumadi, 1999 :40).
Jadi, konsep manusia menurut paradigma keperawatan adalah
manusia sebagai sistem terbuka, sistem adaptif , personal dan
interpersonal yang secara umum dapat dikatakan holistik atau utuh.
Konsep manusia terdiri dari :
a. Manusia sebagai makhluk hidup
b. Manusia sebagai makhluk holistic.
Terdiri dari :
Bio Bios = Hidup
Manusia empunyai suatu susunan system organ tubuh
Mempunyai kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya
Tidak lepas dari hokum alam : lahir,berkembang, mati.
Psiko psicha = jiwa, roh, sukma
Mempunyai struktur kepribadian
Mempunyai daya pikir, kecerdasan
Mempunyai kebutuhan psikologis, berkembang
Spiritual
Mempunyai keyakinan / mengakui adanya tuhan
Memiliki pandangan hidup, dorongan hidup yang sejalandengan
sifat religious yang dianutnya.
Kultural
Mempunyai nilai budaya yang berbeda
c. Manusia sebagai system
Sistem adalah suatu kesatuan yang bekerja sama serta tidak dapat
di pisah-pisahkansatu dengan yang lain untuk mencapai
tujuan.Sebagai sistem terbuka , manusia dapat mempengaruhi dan
dipengaruhi olehlingkungannya, baik lingkungan fisik, biologis,
psikologis maupun sosial dan spiritualsehingga perubahan pada
manusia akan selalu terjadi khususnya dalam pemenuhankebutuhan
dasarnya.Sebagai sistem adaptif manusia akan merespon terhadap
perubahanlingkungannya dan akan menunjukan respon yang adaptif
maupun responmaladaptif. Respon adaptif akan terjadi apabila
manusia tersebut mempunyaimekanisme koping yang baik
menghadapi perubahan lingkungannya, tetapiapabila kemampuannya
untuk merespon perubahan lingkungan yang terjadirendah maka
manusia akan menunjukan prilaku yang maladaptif .Sebagai sarana
pelayanan atau askep dan praktek keperawatan. manusia adalah
klienyang dibedakan menjadi individu, keluaarga dan masyarakat.
Individu sebagai klien
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagi kesatuan untuh
dariaspek bio-psiko-sosial-spiritual. Peran perawat pada individu
sebagaiklien pada dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya
mencakupkebutuhan bio-psiko-sosio-piritual karena adanya
kelemahan fisik danmental, keterbatasan pengetahuan, kurang
kemauan menujukemandirian pasien.
Keluarga sebagai klien
Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan
eratsecara terus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain, baik
secaraperoraan maupun secara bersama- sama didalam lingkungan
sendiri atau masyarakat secara keseluruhan.keluarga dalam
fungsinya mempengaruhi dalam rangka membantukeluarga
meningkatkan kemampuan untuk menyelesaikan
maslahkesehatan.Perawat berperan sebagai pendeteksi adanya
masalah kesehatanpemberi askep pada anggota keluarga yang
sakit, coordinator pelayanan kesehatan, fasilitator, pendidik dan
penasehat keluarga sejauh menyangkut masalah-maslah kesehatan
yang dihadapi.
Masyarakat sebagai klien
Masyarakat adalah suatu pranata yang terbentuk karena
integrasiantara manusia dan budaya dalam lingkunganya bersifat
dinamis danterdiri dari individu, keluarga, kelompok dan
komunitas yangmempunyai tujuan dan norma sebagai system nilai,
seperti halnyakeluarga.

2. Konsep Keperawatan
Konsep keperawatan dikembangkan dari paradigma keperawatan
yang disepakati sebagai bentuk pelayanan professional yang merupakan
kajian integraldari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan berbentukperawatan bio-psiko-sosial-kultural-spiritual yang
komprehensif, ditunjukan kepadaindividu, keluarga, kelompok dan
komunitas, baik sakit maupun sehat sertamencakup seluruh kehidupan
manusia. Keperawatan berupa bantuan yang diberikankarena adanya
kelemahan fisik dan atau mental, keterbatasan pengetahuan,
sertakurangya kemampuan melaksanakan kegiatan sehari-hari secara
mandiri. Bantuanjuga ditujukan kepada penyediaan pelayanan kesehatan
utaa dalam upayamengadakan perbaikan system pelayanan kesehatan
sehingga memungkinkan setiaporang mencapai hidup sehat dan produktif.

3. Kosep Kesehatan
Sehat adalah suatu keadaan yang dinamis dimana individu
menyesuaikan diridengan perubahan perubahan lingkungan internal dan
eksternal untukmemepertahankan keadaan kesehatannya. Adapun faktor
lingkungan internal yangmempengaruhi adalah psikologis, dimensi
intelektual dan spiritual dan prosespenyakit. Faktor faktor lingkungan
eksternal adalah faktor faktor yang beradadiluar individu yang mungkin
mempengaruhi kesehatan antara lain variabellingkungan fisik, hubungan
sosial dan ekonomi.Salah satu ukuran yang dipakai untuk mengukur
tingkat atau status kesehatanadalah rentang sehat sakit. Rentang sehat
sakit merupakan skala hipotesa yangberjenjang untuk mengukur keadaan
seseorang. Tingkat sehat seseorang berada padaskala yang bersifat
dinamis, individualis, dan tergantung pada faktor faktor
yangmempengaruhi kesehatan. Menurut model ini, keadaaan sehat selalu
berubah secarakonstan, dimana rentang sehat sakit berada diantara dua
kutub yaitu sehat optimaldan kematian. Apabila status kesehatan kita
bergerak kearah kematian kita beradadalam area sakit (illness area), tetapi
apabila status kesehatan kita bergerak ke arahsehat maka kita berada
dalam area sehat (wellness area).

4. Konsep Sehat Sakit


Pengertian Sehat Menurut WHO yaitu sehat berarti keadan yang
sempurna dari fisik, mental dan sosial, tidakhanya bebas dari penyakit
atau cacat. Menurut Perkins, sehat adalah suatu keadaan keseimbangan
yang dinamis antara bentuktubuh dan fungsinya yang dapat mengadakan
penyesuaikan sehinggatubuh dapat mengatasi gangguan dari luar.Sehat
adalah keadaan seseorang yang dapat memenuhi kebutuhanpokoknya
sebagai umat manusia sesuai dengan tingkat dan derajatmasing-
masing.Sehat adalah keadaan seseorang yang dapat menguasai
keadaanlingkungan tanpa menimbulkan ketegangan dan tekanan serta
tidak menimbulkan ketidakseimbangan pada dirinya.
a. Pengertian Sakit
Menurut Parkins
Sakit adalah suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang
menimpaseseorang sehingga menimbulkan gangguan aktivitas
sehari-hari baikaktivitas jasmani, rohani dan sosial.
Menurut Websters New Collegiate Dictionary
Sakit adalah suatu kondisi dimana kesehatan tubuh lemah. Sakit
adalah keadaan yang disebabkan atau bermacam-macam hal,
bisasuatu kejadian, kelainan yang dapat menimbulkan gangguan
terhadapsusunan jaringan tubuh, baik fungsi jaringan itu sendiri
maupun fungsikeseluruhan.Keadaaan sehat sakit pada dasarnya
adalah :
Produksi interaksi seseorang dengan lingkungannya
Sebagai manifestasi keberhasilan atau kegagalan seseorang
dalammengadaptasi diri dengan lingkungannya.
Gangguan kesehatan disebabkan terjadinya ketidakseimbangan
antar faktor-faktor:
Penyebab penyakit (agent)
Tuan rumah (host) keadaan individu manusia
Lingkungan (environment)
Oleh karena pengetahuan sehat dan sakit tidak terlalu spesifik
maka para ahlisepakat menggunakan suatu rentang atau skala
seseorang. Salah satu ukuran yang dipakai adalah healthillnes
continum atau rentang sehat sakit. Rentang sehat sakit merupakan
skala hipotesa yang berjenjang untuk mengukur keadaan
seseorang. Tingkat sehat seseorang berada pada skala yang bersifat
dinamis, dan tergantung individualis dan tergantung pada faktor-
faktor yang mempengaruhi kesehatan. Menurut model ini keadaan
sehat selalu berubah secara konstan penyakit meningkat
menyebabkan tidak sehat perasaan sakit menurut kemampuan
fungsional. Konsep sehat digunakan sebagai landasan untuk
mencapai sasarankeperawatan derajat kesehatan yang optimal
untuk itu keperawatanmemberikan bantuan kepada indoividu,
keluarga dan masyarakat untuk dapat merawat dirinya sendiri.

5. Konsep Lingkungan
Lingkungan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah daerah (
kawasan dsb) yang termasuk didalamnya. Lingkungan adalah faktor
eksternal yangberpengaruh terhadap perkembangan menusia dan
mencakup antara lain lingkungansosial, status ekonomi dan kesehatan.
Fokus ingkungan yaitu lingkungan fisik,psikologi, sosial,budaya dan
spiritual. Lingkungan dibagi 2 yaitu :
Lingkungan dalam terdiri dari:
Lingkungan Fisik (Physical Enviroment)
Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan
ventilasi danudara. Faktor tersebut mempunyai efek terhadap
lingkungan fisik yang bersih yangselalu akan mempengaruhi pasien
dimanapun dia berada didalam ruangan harusbebas dari debu, asap,
bau-bauan. Tempat tidur pasien harus bersih, ruangan hangat,udara
bersih, tidak lembab, bebas dari bau-bauan. Lingkungan dibuat
sedemikianrupa sehingga memudahkan perawatan baik bagi orang
lain maupun dirinya sendiri.Luas, tinggi penempatan tempat tidur
harus memberikan memberikan keleluasaanpasien untuk beraktifitas.
Tempat tidur harus mendapatkan penerangan yang cukup,jauh dari
kebisingan dan bau limbah. Posisi pasien ditempat tidur harus
diatursedemikian rupa supaya mendapat ventilasi.
Lingkungan Psikologi (Psychologi Enviroment)
F. Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif
dapatmenyebabkan stress fisik dan berpengaruh buruk terhadap
emosi pasien. Olehkarena itu ditekankan kepada pasien menjaga
rangsangan fisiknya. Mendapatkansinar matahari, makanan yang
menarik dan aktivitas manual dapat merangsangsemua faktor untuk
membantu pasien dalam mempertahankan emosinya.Komunikasi
dengan pasien dipandang dalam suatu konteks lingkungan
secaramenyeluruh, komunikasi jangan dilakukan secara terburu-buru
atau terputus-putus.Komunikasi tentang pasien yang dilakukan
dokter dan keluarganya sebaiknyadilakukan dilingkungan pasien dan
kurang baik bila dilakukan diluar lingkunganpasien atau jauh dari
pendengaran pasien. Tidak boleh memberikan harapan yangterlalu
muluk, menasehati yang berlebihan tentang kondisi penyakitnya.
Selain itumembicarkan kondisi-kondisi lingkungna dimana dia
berada atau cerita hal-hal yangmenyenangkan dan para pengunjung
yang baik dapat memberikan rasa nyaman.
Lingkungan Actor (Social Environment)
Observasi dari lingkungan actor terutama huhbungan yang spesifik,
kumpulandata-data yang spesifik dihubungkan dengan keadaan
penyakit, sangat penting untukpencegahan penyakit.Dengan
demikian setiap perawat harus menggunakan kemampuan observasi
dalamhubungan dengan kasus-kasus secara spesifik lebih dari
sekedar data-data yangditunjukkan pasien pada umumnya. Seperti
juga hubungan komuniti denganlingkungan actor dugaannya selalu
dibicarakan dalam hubungna individu paien yaitulingkungan pasien
secara menyeluruh tidak hanya meliputi lingkungan rumah
ataulingkungan rumah sakit tetapi juga keseluruhan komunitas yang
berpengaruhterhadap lingkungan secara khusus.

Lingkungan luar ( kultur, adat, struktur masyarakat, status actor, udara,


suara,pendidikan, pekerjaan dan actor ekonomi budaya )
Lingkungan dengan kesehatan sangat berpengaruh karena dengan cara
terapilingkungan dapat membantu perawat dalam menjaga pola
pertahanan tubuhterhadap penyakit untuk meningkatkan pola interaksi
yang sehat dengan klien.Lingkungan dengan timbulnya penyakit yaitu
apabila lingkungan kita kotordan tidak bersih maka akan berpotensi
sekali untuk terciptanya banyak penyakit penyakit.

D. HUBUNGAN KEEMPAT KOMPONEN PARADIGMA


KEPERAWATAN
Lingkungan merupakan actor yang mempengaruhi kesehatan dimana
apabilalingkungan itu kotor maka kesehatan manusia akan terganggu
sehingga manusiaperlu merawat dirinya atau membutuhkan perawatan dari
orang lain. Keperawatandengan lingkungan juga sangat berpengaruh dimana
jika seseorang sedangrehabilitasi maka akan memerlukan lingkungan yang
bersih.

E. HAKEKAT PARADIGMA KEPERAWATAN


Suatu pelayanan esensial yang diberikan oleh perawat yang berdasarkan
cinta kasih kepada individu, keluarga dan masyarakat baik yang sehat
maupun sakit yangkhususnya mempunyai masalah kesehatan dalam upaya
mencapai derajat ksesehatansemaksimal mungkin yang meliputi upaya-upaya
preventif, promotif, kuratif, danrehabilitative dengan potensi yang ada
padanya.Pelayanan perawatan dilakukan dalam upaya meningkatkan
derajatkesehatan mencegah penyakit, penyembuhan, pemulihan serta
pemeliharaankesehatan dengan penekanan pada upaya pelayanan kesehatan
utama untukmemungkinkan setiap penduduk untuk mencapai kemampuan
hidup sehat danproduktif yang dilakukan sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawab dan etikaprofesi keperawatan.

F. PENDAPAT PARA AHLI MENGENAI PARADIGMA


KEPERAWATAN
1. Paradigma Keperawatan menurut Betty Neuman (System Model)
a. Manusia :
Fokus model Neuman ini didasarkan pada philosophy bahwa manusia
dipandang secara total sebagai suatu sistem yang multidimensional. 5
variabel subsistem manusia adalah :
Fisiologi : merupakan struktur fisik dan biokimia serta fungsi
tubuh manusia
Psikologis : adalah proses mental dan emosional manusia
Sosio kultural : hubungan antara manusia, culture yang mendasari
dan mempengaruhi aktivitas manusia
Spiritual : kepercayaan
Perkembangan : segala sesuatu proses yang berhubungan dengan
perkembangan manusia sepanjang siklus kehidupannya
b. Lingkungan :
Betty Neuman berpendapat bahwa lingkungan harus dilihat secara total.
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada disekitar manusia, baik
lingkungan internal maupun eksternal, dimana di dalamnya manusia
akan berinteraksi setiap saat. Interaksi manusia meliputi intrapersonal,
interpersonal dan ekstrapersonal yang dapat mempengaruhi
stabilitasnya sebagai suatu sistem. Neuman mengidentifikasi 3 jenis
lingkungan :
Lingkungan internal : adalah yang terdapat di dalam diri masing-
masing individu
Lingkungan eksternal : segala sesuatu yang berada di lluar diri
individu
Created environment (lingkungan yang diciptakan ) diartikan
sebagai lingkungan yang terbentuk dan
berkembang tanpa disadari oleh klien dan merupak simbol sistem
secara keseluruhan
c. Kesehatan :
Neuman melihat bahwa kesehatan merupakan suatu kondisi dimana
terdapat keserasian pada seluruh maupun sebagian variabel dalam diri
klien. Menurutnya, sistem klien akan bergeser ke arah sakit dan
kematian ketika banyak energi yang dibutuhkan tidak terpenuhi,
sedangkan sistem akan begeser ke arah kesehatan apabila energi yang
dibutuhkan terpenuhi (Neuman, 1995).
d. Keperawatan :
Neuman memandang keperawatan sebagai suatu profesi yang unik
yang konsentrasi/perhatiannya adalah terhadap semua variabel dalam
diri klien disertai respon individu saat menghadapi suatu stressor.
Keperawatan didefenisikan sebagai suatu tindakan untuk membantu
individu, keluarga dan masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan
yang optimal (tercapainya stabilitas sistem individu untuk menurunkan
stressor melalui serangkaian tindakan keperawatan).

2. Paradigma Keperawatan menurut Dorothy E Johnson (Behavioral


System Model)
a. Manusia :
Johnson berpendapat bahwa manusia memiliki dua sistem mayor yaitu
sistem biologis dan sistem behavior. Pengobatan merupakan fokus
untuk biologis sistem, sedangkan fokus keperawatan adalah behavioral
system (sistem perilaku).
b. Lingkungan :
Lingkungan berhubungan dengan dimana individu berada, dimana
perilaku individu dipengaruhi oleh hal-hal yang terjadi
dilingkungannya.
c. Kesehatan :
Merupakan suatu keadaan dimana tercapai suatu respon yang adaptif
secara fisik, mental, emosional dan sosial dari internal dan eksternal
stimulus yang mencapai stabilitas dan kenyamanan.
d. Keperawatan :
Tujuan primer keperawatan adalah mempercepat tercapainya keadaan
equilibrium dan perawat harus berkosentrasi pada semua kebutuhan
klien secara terintegrasi, namun fokus utamanya adalah
mempertahankan keseimbangan sistem perilaku ketika dalam keadaan
sakit.
3. Paradigma Keperawatan menurut Dorothea Orem (Self-Care Deficit
Theory of Nursing)
a. Manusia :
Orem memandang manusia secara total dan bersifat universal, dimana
mereka membutuhkan perkembangan dankemampuan perawatan diri
sendiri secara berkelanjutan. Manusia merupakan suatu kesatuan dari
fungsi biologi,simbolik dan sosial.
b. Lingkungan :
Lingkungan meliputi elemen lingkungan, kondisi lingkungan serta
perkembangan lingkungan.
c. Keperawatan :
Menurut Orem, keperawatan adalah suatu seni, pelayanan/bantuan dan
teknologi. Tujuan dari keperawatan adalahmembuat pasien dan
keluarganya mampu melakukan perawatan sendiri, diantaranya
mempertahankan kesehatan,mencapai kondisi normal ketika terjadi
kecelakaan atau bahaya, serta mengontrol, menstabilisasi
danmeminimalisasi efek dari pnyakit/kondisi yang kronis atau kondisi
ketidakmampuan.
d. Kesehatan :
Sehat adalah suatu kondisi ketika keseluruhan struktur dan fungsi
saling terintegrasi dengan baik. Hal inimemungkinkan manusia mampu
menghubungkan berbagai macam mekanisme secara psikologis,
fisiologis sertamelakukan interaksi dengan orang lain.

4. Paradigma Keperawatan menurut Sister Calista Roy (Adaption


Model)
a. Manusia :
Roy mengemukakan bahwa manusia sebagai sebuah sistem adaptif.
Sebagai sistem adaptif, manusia dapatdigambarkan secara holistic
sebagai satu kesatuan yang mempunyai input, control, output, dan
proses umpanbalik. Proses control adalah mekanisme koping yang
dimanifestasikan dengan cara adaptasi. Lebih spesifikmanusia di
definisikan sabagai sebuah sistem adaptif dengan aktivitas kognator
dan regulator untukmempertahankan adaptasi dalam empat cara
adaptasi yaitu : fungsi fisiologi, konsep diri, fungsi peran,
daninterdependensi.Dalam model adaptasi keperawatan, manusia
dijelaskan sebagai suatu sistem yang hidup, terbuka dan adaptif
yangdapat mengalami kekuatan dan zat dengan perubahan lingkungan.
Sebagai sistem adaptif manusia dapatdigambarkan dalam istilah
karakteristik sistem, Jadi manusia dilihat sebagai satu kesatuan yang
salingberhubungan antar unit fungsional secara keseluruhan atau
beberapa unit fungsional untuk beberapa tujuan.Sebagai suatu sistem
manusia juga dapat digambarkan dengan istilah input, proses control
dan umpan balik sertaoutput.Input pada manusia sebagai suatu sistem
adaptasi adalah dengan menerima masukan dari lingkungan luar
danlingkungan dalam diri individu itu sendiri. Input atau stimulus
termasuk variable satandar yang berlawanan yangumpan baliknya
dapat dibandingkan. Variabel standar ini adalah stimulus internal yang
mempunyai tingkat adaptasidan mewakili dari rentang stimulus
manusia yang dapat ditoleransi dengan usaha-usaha yang biasanya
dilakukan.Proses control manusia sebagai suatu sistem adaptasi adalah
mekanisme koping yang telah diidentifikasi yaitu subsistem regulator
dan subsistem kognator. Regulator dan kognator adalah digambarkan
sebagai aksi dalamhubunganya terhadap empat efektor cara adaptasi
yaitu : fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran daninterdependensi.
b. Lingkungan Stimulus :
Roy membedakan 3 jenis lingkungan, yaitu :
Fokal : mencakup lingkungan internal dan eksternal yang dihadapi
manusia
Kontekstual : adalah semua stimulus pada setiap situasi yang
berkontribusi memberikan pengaruh terhadaplingkungan fokal.
Residual : adalah faktor yang efeknya tidak jelas dalam suatu
kondisi. Menurut Roy, semua kondisi lingkungantersebut akan
mempengaruhi perkembangan dan perilaku manusia
c. Kesehatan :
Menurut Roy, kesehatan didefinisikan sebagai keadaan dan proses
menjadi manusia secara utuh dan terintegrasisecara keseluruhan.
Integritas atau keutuhan manusia menyatakan secara tidak langsung
bahwa kkesehatan ataukondisi tidak terganggu mengacu kelengkapan
atau kesatuan dan kemungkinan tertinggi dari pemenuhan
potensimanusia. Jadi Integritas adalah sehat, sebaliknya kondisi yang
tidak ada integritas kurang sehat. Definisi kesehatanini lebih dari tidak
adanya sakit tapi termasuk penekanan pada kondisi sehat
sejahtera.Dalam model adaptasi keperawatan, konsep sehat
dihubungkan dengan konsep adaptasi. Adaptasi yang bebasenergi dari
koping yang inefektif dan mengizinkan manusia berespon terhadap
stimulus yang lain. Pembebasanenergi ini dapat meningkatkan
penyembuhan dan mempertinggi kesehatan. Hal ini adalah
pembebasan energi yangmenghubungkan konsep adaptasi dan
kesehatan.Adaptasi adalah komponen pusat dalam model keperawatan.
Didalamnya menggambarkan manusia sebagaisistem adaptif. Adaptasi
dipertimbangkan baik proses koping terhadap stressor dan produk
akhir dari koping.Proses adaptasi termasuk fungsi holistic untuk
mempengaruhi kesehatan secara positif dan itu
meningkatkanintegritas. Proses adaptasi termasuk semua interaksi
manusia dan lingkungan terdiri dari dua proses. Bagianpertama dari
proses ini dimulai dengan pperubahan dalam lingkungan internal dan
eksternal yangmembutuhkansebuah respon. Perubahan perubahan itu
adalah stressor atau stimulus fokal dan ditengahi oleh factor-
faktorkonstektual dan residual. Bagian-bagian stressor menghasilkan
interaksi yang biasanya disebut stress. Bagiankedua adalah mekanisme
koping yang merangsang untuk menghasilkan respon adaptif dan
inefektif.Produk adaptasi adalah hasil dari proses adaptasi dan
digambarkan dalam istilah kondisi yang meningkatkantujuan-tujuan
manusia yang meliputi : kelangsungan hidup, pertumbuhan, reproduksi
dan penguasaan yang disebutintegritas. Kondisi akhir ini adalah
kondisi keseimbangan dinamik equilibrium yang meliputi peningkatan
danpenurunan respon-respon. Setiap kondisi adaptasi baru dipengaruhi
oleh adaptasi, sehingga dinamik equilibriummanusia berada pada
tingkat yang lebih tinggi. Jarak yang besar dari stimulus dapat
disepakati dengan suksesnyamanusia sebagai sistem adaptif. Jadi
peningkatan adaptasi mengarah pada tingkat-tingkat yang lebih tinggi
padakeadaan sejahtera atau sehat. Adaptasi kemudian disebut sebagai
suatu fungsi dari stimuli yang masuk dantingkatan adaptasi.
d. Keperawatan :
Roy (1983) menggambarkan keperawatan sebagai disiplin ilmu dan
praktek. Sebagai ilmu, keperawatanmengobservasi,
mengklasifikasikan dan menghubungkan proses yang secara positif
berpengaruh pada statuskesehatan. Sebagai disiplin, praktek,
keperawatan menggunakan pendekatan pengetahuan
untukmenyediakanpelayanan pada orang-orang. Lebih spesifik dia
mendefinisikan keperawatan sebagai ilmu da praktek daripeningkatan
adaptasi untuk meningkatkan kesehatan sebagai tujuan untuk
mempengaruhi kesehatan secarapositif. Keperawatan meningkatkan
adaptasi individu dan kelompok dalam situasi yang berkaitan
dengankesehatan, Jadi model adaptasi keperawatan menggambarkan
lebih spesifik perkembangan ilmu keperawatan dan praktek
keperawatan yang berdasarkan ilmu keperawatan tersebut. Dalam
model tersebut, keperawatan terdiri daritujuan keperawatan dan
aktivitas keperawatan.Keperawatan adalah berhubungan dengan
manusia sebagai satu kesatuan yang berinteraksi dengan
perubahanlingkungan dan tanggapan terhadap stimulus internal dan
eksternal yang mempengaruhi adaptasi. Ketika stressoryang tidak biasa
atau koping mekanisme yang lemah membuat upaya manusia yang
biasa menjadi koping yangtidak efektif, manusia memerlukan seorang
perawat. Ini tidak harus, bagaimanapun diinterpretasikan
untukmemberi arti bahwa aktivitas keperawatan tidak hanya diberikan
ketika manusia itu sakit. Roy menyetujui,pendekatan holistic
keperawatan dilihat sebagai proses untuk mempertahankan keadaan
baik dan tingkat fungsiyang lebih tinggi.Keperawatan terdiri dari dua
yaitu : tujuan keperawatan dan aktivitas keperawatan. Tujuan
keperawatan adalahmempertinggi interaksi manusia dengan
lingkungan. Jadi peningkatan adaptasi dalam tiap empat cara
adaptasiyaitu : (1) fungsi fisiologis; (2) konsep diri; (3) fungsi peran
dan (4) interdependensi. Dorongan terhadappeningkatan integritas
adaptasi dan berkontribusi terhadap kesehatan manusia, kualitas hidup
dan kematiandengan damai. Tujuan keperawatan diraih ketika stimulus
fokal berada dalam suatu area dengan tingkatanadaptasi manusia.
Ketika stimulus fokal tersebut berada pada area tersebut dimana
manusia dapat membuat suatupenyesuaian diri atau respon efektif.
Adaptasi membebaskan energi dari upaya koping yang tidak efektif
danmemnugkinkan individu untuk merespon stimulus yang lain.
Kondisi tersebut dapat mencapai peningkatanpenyembuhan dan
kesehatan. Jadi peranan penting adaptasi sangat ditekankan pada
konsep ini.Tujuan dari adaptasi adalah membantu perkembangan
aktivitas keperawatan yang digunakan pada proseskeperawatan
meliputi : pengkajian, diagnosa keperawatan , tujuan, intervensi dan
evaluasi. Adaptasi modelkeperawatan menetapkan data apa yang
dikumpulkan, bagaimana mengidentifikasi masalah dan tujuan
utama.Pendekatan apa yang dipakai dan bagaiman mengevaluasi
efektifitas proses keperawatan.Unit analisis dari pengkajian
keperawatan adalah interaksi manusia dengan lingkungan. Proses
pengkajiankeperawatan adalah interaksi manusia dengan lingkungan.
Proses pengkajian termasuk dalam dua tingkatpengkajian Tingkat
pertama mengumpulkan data tentang perilaku manusia, dalam tiap
empat cara penyesuaiandiri. Data-data tersebut dikumpulkan dari data
observasi penilaian respond an komuniokasi dengan individu. Daridata
tersebut perawat membuat keputusan sementara tentang apakah
perilaku dapat menyesuaikan diri atau tidakefektif. Tingkat kedua
pengkajian adalah mengumpulkan data tentang fokal, konstektual dan
residual stimuli.Selama tingkat pengkajian ini perawat
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku yang
diobservasipada pengkajian tingkat pertama. Keterlibatan ini penting
untuk menetapkan faktor-faktor utama yangmempengaruhi perilaku.

5. Paradigma Keperawatan menurut Imogene King (Interacting System


Framework and Middle RangeTheory of Goal Attainment)
a. Manusia :
Menurut King, manusia merupakan makhluk sosial yang rasional dan
selalu ingin tahu. Manusia memilikikemampuan untuk berfikir,
berpersepsi, perasaan, memilih dan menetapkan tujuan, serta membuat
keputusan.Karena itu, manusia memiliki 3 kebutuhan dasar :
Manusia membutuhkan informasi kesehatan yang dapat
digunakannya
Manusia membutuhkan pencegahan terhadap sakit
Manusia membutuhkan perawatan saat ia mengalami sakit
b. Lingkungan :
Lingkungan merupakan latarbelakang interaksi manusia, terdiri atas :
Lingkungan Internal : didalamnya terdapat transformasi energi
yang akan memungkinkan manusia untukmengatur perubahan
lingkungan eksternal
Lingkungan Eksternal : meliputi organisasi formal dan informal.
Keperawatan merupakan bagian darilingkungan klien.
c. Kesehatan :
Menurut King, kesehatan adalah suatu pengalaman dinamis pada
kehidupan manusia, dimana hal tersebutmerupakan penyesuaian
terhadap adanya stressor lingkungan baik internal maupun eksternal
denganmenggunakan sumber-sumber optimum sehingga dicapai
potensi yang maksimum dalam menjalankan aktivitassehari-hari.
d. Keperawatan :
Keperawatan didefenisikan sebagai proses aksi, reaksi dan interaksi
antara perawat dan klien yang saling tukarmenukar informasi tentang
persepsi keduanya dan kondisi keperawtan. Proses interaksi perawat-
klien melibatkankomunikasi, menentukan tujuan, eksplorasi dan
menyetujui makna dari tujuan.
Aksi : didefenisikan sebagai perilaku mental dan phisic
Reaksi : perilaku tidak spesifik, tapi bergantung pada perilaku aksi
Tujuan keperawatan : membantu individu untuk mempertahankan
kesehatan agar perannya dapat berfungsi.

6. Paradigma Keperawatan menurut Myra Estrin Levine (The


Conservation Model)
a. Manusia
Individu terus mempertahankan keutuhan mereka dalam interaksi
konstan dengan lingkungan mereka danmemilih, yang paling ekonomis
hemat, energi-sparing pilihan yang tersedia untuk menjaga integritas
mereka.Individu menjadi sentinent yang holistik, berpikir, berorientasi
masa depan dan masa lalu-sadar.Seorang holistik yang memiliki batas-
batas yang terbuka dan beradaptasi dengan lingkungan.Individu adalah
holistikSebuah makhluk sosial terpaduWhole tidak hanya dalam
aspek fisik tetapi juga berkaitan dengan aspek psychosocio-budaya dan
spiritualIndividu adalahsebuah identitas dan layak.Individu adalah
unik dalam persatuan dan kesatuan, merasa, percaya, berpikir dan
seluruh sistem dari sistem.
b. Kesehatan
Kesehatan menjadi Whole bukan hanya bebas dari penyakit atau
penyakit.Ditentukan oleh kemampuan untuk berfungsi secara cukup
normalHal ini secara kultural ditentukan dan dipengaruhi oleh etos dan
keyakinan.Kesehatan adalah keutuhan dan keberhasilan
adaptasi.Bukan hanya menyembuhkan bagian menderita, itu adalah
kembali ke kegiatan sehari-hari, kemandirian dankemampuan untuk
sekali lagi menjadi individu, mempunyai hubungan tanpa
kendala.Kesehatan dapat ditentukan secara sosial (melalui interaksi
mereka dengan orang lain yang signifikan).Kegagalan dalam
melakukannya adalah skenario negatif.
c. Lingkungan
Lingkungan adalah tempat orang tersebut terus-menerus dan secara
aktif terlibat.Lingkungan adalah di mana kita menjalani hidup
kita.Lingkungan terdiri dari semua pengalaman dari individu-
individu.Ini berkaitan dengan lingkungan internal (fisiologis) dan
eksternal (persepsi, operasional, dan konseptual).
d. Keperawatan
Keperawatan adalah interaksi manusia yang dirancang untuk
mempromosikan keutuhan melalui adaptasi. Asuhan keperawatan
adalah baik mendukung dan terapi (untuk mencapai tingkat maksimum
adaptasi).Promosi keperawatan konservasi melalui penggunaan empat
prinsip konservasi.Keperawatan menyadari bahwa setiap individu
membutuhkan cluster yang unik dan terpisah dari aktivitas.Integritas
individu adalah perhatian taat dan itu adalah tanggung jawab perawat
untuk membantu dia untukmembela dan mencari relization nya.Daerah
utama perhatian bagi perawat dalam pemeliharaan keutuhan seseorang.

7. Paradigma Keperawatan menurut Martha E Rogers (Unitary Human


Being)
a. Manusia
Manusia merupakan satu kesatuan yang utuh dan memiliki sifat dan
karakter yang berbeda-beda. Proseskehidupan manusia dinamis selalu
berinteraksi dengan lingkungan, saling mempengaruhi dan
dipengaruhi atausebagai system terbuka. Rogers juga mengkonsepkan
manusia sebagai unit yang mampu berpartisipasi secarakreatif dalam
perubahan.
b. Keperawatan
Rogers menyatakan bahwa ilmu keperawatan adalah Unitary Human
Being, yaitu manusia sebagai unit. Diamengartikan bahwa tidak ada
ilmu lain yang mempelajari manusia secara keseluruhan atau utuh.
Rogers menjelaskan keperawatan sebagai profesi yang
menggabungkan unsur ilmu pengetahuan dan seni. Keperawatan
adalah ilmu pengetahuan humanistik yang didedikasikan untuk
menghibur agar dapat menjaga dan memperbaiki kesehatan, mencegah
penyakit, dan merawat serta merehabilitasi seseorang yang sakit dan
cacat. Prakte professional keperawatan bersifat kreatif, imajinatif,
eksis untuk melayani orang, hal tersebut berakar dalamkeputusan
intelektual, pengetahuan abstrak dan perasaan mahkluk.
c. Kesehatan
Istilah kesehatan digunakan sebagai terminologi nilai yang ditentukan
oleh budaya atau individu. Kesehatan danpenyakit merupakan
manifestasi pola dan diangap menunjukkan pola perilaku yang
nilainya tinggi dan rendah.Rogers memandang konsep sehat-sakit
sebagai suatu ekspresi dari interaksi manusia dengan
lingkungannyadalam proses yang mendasar .
d. Lingkungan,
Lingkungan sebagai empat bangunan energi yang tidak dapat
direduksi yang diidentifikasi dengan pola danmanifestasi karakteristik
yang spesifik. Lingkungan mencakup segala sesuatu yang berada
diluar yang diberikanoleh bangunan manusia.

8. Paradigma Keperawatan menurut Paterson and Zderad: Teori


Keperawatan Humanistik (Humanistic Nursing Theory)
a. Manusia
Manusia dipandang dari kerangka kerja eksistensial melalui pilihan-
pilihan. Manusia sebagai individu yang pentingberhubungan dengan
orang lain di dalam waktu dan jarak. Manusia dikarakterkan sebagai
orang yang mampu,terbuka terhadap pilihan, mempuyai nilai, dan
manifestasi unik terhadap mereka yang dulu sekarang dan masadepan.
Aplikasi dalam dunia keperawatan adalah jelas bahwa manusia
memerlukan informasi.Merekamembutuhkan pilihan.Individu dan
kelompok membutuhkan kesempatan untuk membuat pilihan mereka
sendiri.
b. Kesehatan
Kesehatan adalah komponen penting dari seseorang, sebagai kualitas
dari kehidupan dan kematian.Hal ini bisadisebut sebagai lebih dari
tidak adanya penyakit. Kesehatan adalah sebagai pengalaman di dalam
proseskehidupan. Kesehatan bisa ditemukan pada kemauan seseorang
untuk terbuka kepada pengalaman kehidupanmereka terhadap fisik,
sosial, spiritual, kognitif atau keadaan emosi mereka.Implikasi
terhadap praktekkeperawatan membuka jarak yang luas untuk definisi
kesehatan.Kategori diagnosa bermanfaat hanya jika setujuterhadap
orang atau mereka yang ditunjuk. Hubungan bahwa perawatan
mempunyai hubungan dengan orang yangmenerima perawatan adalah
kritikal, bahkan lebih penting adalah kebutuhan akan penghargaan
terhadap hubunganyang eksis dalam kehidupan sehari-hari.
c. Keperawatan
Keperawatan adalah respon manusia terhadap satu orang kepada yang
lain dalam waktu yang dibutuhkan untukmencapai tujuannya untuk
mendapatkan kesehatan. Keperawatan juga adalah mengenai bentuk
individu yang unikdan berfokus pada seluruh bagian. Pada saat
seseorang sakit dan tubuh juga mengalami perubahan, ini
akanmempengaruhi dunia seseorang dan pengalaman mereka.
Pandangan klien tentang dunia adalah hal yang pentingdalam
keperawatan. Paterson dan Zderad mengatakan keperawatan
menunjukkan sebuah pertemuan spesial dari setiap manusia.
Keperawatan terlihat seperti campuran yang unik antara teori dan
metodologi.Teori bisa diartikulasikan dari kerangka kerja terbuka yang
didapatkan dari situasi manusia. Kerangka kerja ini digunakan untuk
memberikan dimensi kemungkinan dari keperawatan humanistic
manusia.Teori tidak bisa eksis tanpa praktekkeperawatan.Mereka
menyebut praktek keperawatan adalah metodologi, yang mengatakan
bahwa keperawatansebagai campuran yang unik antara seni dan
ilmu.Seni keperawatan diwujudkan dari interaksi antara perawat
danklien.Keperawatan sebagai seni yang sanggup untuk menggunakan
teori-teori diantara konteks kehidupan sebagaiperjuangan seseorang
untuk mencapai sesuatu yang mereka inginkan.

9. Paradigma menurut Hidegard E. Pepelau (keperawatan


psikodinamik)Keperawatan
Keperawatan didefinisikan oleh Peplau sebagai sebuah proses yang
signifikan, bersifat terapeutik, daninterpersonal. Keperawatan merupakan
instrument edukatif, kekuatan yang mendewasakan dan
menborongkepribadian seseorang dalam arah yang kreatif, konstruktif,
produktif, personal, dan kehidupan komunitas. Profesikeperawatan
memiliki tanggung jawab legaldi dalaam pemanfaatan keperawatan secara
vefektif berikut segalakonsekuensinya bagi klien.
a. Individu
Individu menurut eplau adalah organisme yang mempunyai
kemampuan untuk berusaha mengurangi keteganganyang ditimbulkan
oleh kebutuhan.
b. Kesehatan
Peplau mendefinisikan kesehatan sebagai sebuah symbol yang
menyatakan secara tidak langsung perkembanganprogresif dari
kepribadian dan proses kemanusiaan yang terus menerus mengarah
pada keadaan kreatif,konstruktif, produktif di dalam kehidupan
pribadi ataupun komunitas.
c. Lingkungan
Meskipun Peplau tidak secara langsung menyebutkan lingkungan
sebagai salah satu konsep utama dalamperawatan, ia mendorong
perawat untuk memperhatikan kebudayaan da adat istiadat klien saat
klien harusmembiasakan diri dengan rutinitas rumah sakit.
G. PENERAPAN PARADIGMA KEPERAWATAN DALAM PRAKTEK
KEPERAWATAN
Sebagai suatu profesi yang berbeda dengan profesi lain, keperawatan haruslah
memiliki suatu cara pandang yang berbeda dalam menyikapi setiap
permasalahan yang ada dalam profesinya. Dalam memberikan asuhan
keperawatan yang merupakan bentuk pelayanan profesional keperawatan,
hendaknya perawat harus memperhatikan seluruh aspek yang termasuk dalam
paradigma keperawatan, yaitu manusia sebagai makhluk holistik dan unik
dengan segala macam kebutuhannya, lingkungan internal mapun eksternal
yang didalamnya terdapat stressor-stressor yang akan mempengaruhi kondisi
sehat dan sakitnya manusia. Sehingga keperawatanharus berperan untuk
meningkatkan derajat kesehatan dan membantu manusia berada dalam
rentang kesehatanyang optimal.Dalam memberikan asuhan keperawatan
secara holistik, perawat juga hendak nya mengaplikasikan paradigma
keperawatan yang tepat yang telah dikemukakan oleh para ahli disesuaikan
dengan kondisi pasien, sehingga tujuanasuhan keperawatan akan tercapai.
Sebagai contoh dalam memberikan asuhan keperawatan di ruang rawat
inap,perawat menggunakan paradigma yang dikemukakan oleh Orem dimana
perawat membagi pasien berdasarkantingkat kemandirian pasien, sehingga
asuhan keperawatan dapat berjalan dengan maksimal dan efisien.

S-ar putea să vă placă și

  • Gastroenteritis
    Gastroenteritis
    Document19 pagini
    Gastroenteritis
    Judy Moore
    Încă nu există evaluări
  • Ceklist Perawatan Ostomy
    Ceklist Perawatan Ostomy
    Document4 pagini
    Ceklist Perawatan Ostomy
    syafir
    Încă nu există evaluări
  • 4693 9039 1 SM PDF
    4693 9039 1 SM PDF
    Document5 pagini
    4693 9039 1 SM PDF
    Judy Moore
    Încă nu există evaluări
  • Askep Glaukoma
    Askep Glaukoma
    Document24 pagini
    Askep Glaukoma
    Herlina
    Încă nu există evaluări
  • BAB I Gastroenteritis
    BAB I Gastroenteritis
    Document19 pagini
    BAB I Gastroenteritis
    Judy Moore
    Încă nu există evaluări
  • Plan of Action II
    Plan of Action II
    Document4 pagini
    Plan of Action II
    Judy Moore
    Încă nu există evaluări
  • Bab I
    Bab I
    Document18 pagini
    Bab I
    Judy Moore
    Încă nu există evaluări
  • Askep Bayi DG Cpap
    Askep Bayi DG Cpap
    Document5 pagini
    Askep Bayi DG Cpap
    Judy Moore
    Încă nu există evaluări
  • Makalah Ketoasidosis Metabolik FIX
    Makalah Ketoasidosis Metabolik FIX
    Document10 pagini
    Makalah Ketoasidosis Metabolik FIX
    Judy Moore
    Încă nu există evaluări
  • Daftarr Isi
    Daftarr Isi
    Document1 pagină
    Daftarr Isi
    Judy Moore
    Încă nu există evaluări
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Document20 pagini
    Bab I Pendahuluan
    Judy Moore
    Încă nu există evaluări
  • Bab I
    Bab I
    Document12 pagini
    Bab I
    Judy Moore
    Încă nu există evaluări
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Document9 pagini
    Bab I Pendahuluan
    Judy Moore
    Încă nu există evaluări
  • P (D/N) K
    P (D/N) K
    Document12 pagini
    P (D/N) K
    Judy Moore
    Încă nu există evaluări
  • 0
    0
    Document697 pagini
    0
    Judy Moore
    Încă nu există evaluări
  • Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat: Yadi Firmansyah 1 Comment
    Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat: Yadi Firmansyah 1 Comment
    Document26 pagini
    Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat: Yadi Firmansyah 1 Comment
    Judy Moore
    Încă nu există evaluări
  • Bab I
    Bab I
    Document21 pagini
    Bab I
    Judy Moore
    Încă nu există evaluări
  • Askep
    Askep
    Document11 pagini
    Askep
    Alia Ladziina
    Încă nu există evaluări
  • Metode Fungsional
    Metode Fungsional
    Document6 pagini
    Metode Fungsional
    Judy Moore
    Încă nu există evaluări
  • LP Perilaku Kekerasan
    LP Perilaku Kekerasan
    Document19 pagini
    LP Perilaku Kekerasan
    Aking Joy Knight
    Încă nu există evaluări
  • Makalah KDK
    Makalah KDK
    Document23 pagini
    Makalah KDK
    Judy Moore
    Încă nu există evaluări
  • MMMMJJJ
    MMMMJJJ
    Document10 pagini
    MMMMJJJ
    Judy Moore
    Încă nu există evaluări
  • Ceklist Induksi Tidur
    Ceklist Induksi Tidur
    Document3 pagini
    Ceklist Induksi Tidur
    Judy Moore
    Încă nu există evaluări
  • Makalah Waham
    Makalah Waham
    Document18 pagini
    Makalah Waham
    esty
    Încă nu există evaluări
  • MMMMMM
    MMMMMM
    Document2 pagini
    MMMMMM
    Judy Moore
    Încă nu există evaluări
  • Induksi Tidur
    Induksi Tidur
    Document17 pagini
    Induksi Tidur
    Judy Moore
    100% (2)
  • MMMMMM
    MMMMMM
    Document2 pagini
    MMMMMM
    Judy Moore
    Încă nu există evaluări
  • Mata 1
    Mata 1
    Document5 pagini
    Mata 1
    Judy Moore
    Încă nu există evaluări
  • Kegajean
    Kegajean
    Document43 pagini
    Kegajean
    Fajar Nurfau Qanuriee
    Încă nu există evaluări