Sunteți pe pagina 1din 7

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI PASIEN TBC (TUBERKOLOSIS)

DENGAN KEPATUHAN BEROBAT PASIEN TBC YANG BEROBAT DI UPT


PUSKESMAS MANTUP KABUPATEN LAMONGAN

Haris Prastya Aditama, Arifal Aris

…………......……….…… …… . .….ABSTRAK…… … ......………. …… …… . .….

WHO estimates a third of the world population was stricken with TB disease and three
million people die each year from tuberculosis, at public clinical center of Mantup Lamongan.
tuberculosis patients continues to rise. in January-October 2012 amounted to 95 people, and of 95
patients with tuberculosis of 31people (32.6%) healed, 3 people (3.15%) default or give medication
(not compliant medication), 1 (1, 05%) died and 60 people (63.15%) are still in treatment. The
study aims to determine the relationship of Knowledge and Motivation Patient Compliance with TB
with TB patients medicinize medicinize in public clinical center of Mantup Lamongan.
Analytical methods research design using a cross-sectional approach. Study population of
60 people, 50 of samples that fit the inclusion criteria were determined by using a sampling method
Total Sampling. Data of this study is the result of a closed kuisioner answers from Knowledge
patients with TB and TB patient motivation and observation visits to the clinic for TB patients do
treatment. Analysis of experimental data using Multiple Linear Regression, with significance level
0.05.
Results of the research showed that most respondents have good knowledge that is of 25
persons (50.0%) and most of the respondents have good motivation that is of 28 persons (56.0%)
and adhere to treatment programs by 49 people (98.0% ). The research results obtained calculate
the size of the F 14.367. By using the confidence level (confidence interval) 95% or α = 0.05 and
then from F distribution table obtained value 14 367. By comparing the Fcalculate the Ftable, then
Fcalculate (14 367)> Ftable (3:20) and as large as 0.000 significance (p <0,05). H0 rejected the results
are variable means knowledge and motivation tuberculosis patients showed significant (and
significant) of TB patient compliance medicinize medicinize in public clinical center of Mantup
Lamongan.
Thus it is necessary to provide a information on tuberculosis patients regarding the
treatment of patients with TB in order to avoid failure or dropping out drugs in patients with
tuberculosis in public clinical center of Mantup Lamongan.

Keywords: Knowledge, Motivation Patients with TB, Compliance Medicinize

PENDAHULUAN. …… . … …. berlalu, penyakit TBC belum dapat di


berantas. Penyakit TBC masih terus
Tuberkulosis (TBC) bukanlah membandel, dan cendrung meningkat.
penyakit baru di masyarakat. Penyakit TBC (Kapanlagi.com,2006).
sudah dikenal sejak zaman purba. Robert Penyakit TBC adalah infeksi menular
Koch, seorang dokter dari Jerman berhasil yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium
menemukan Bakteri Tahan Asam (BTA) tubercolusis. Bakteri ini merupakan bakteri
penyebab TBC dan mengembangkan ekstrak basil yang sangat kuat sehingga memerlukan
vaksin utuk mencegah dan menyembuhankan waktu yang lama untuk mengobatinya,
penyakit TBC pada tahun 1882 dan obatnya disamping rasa bosan karena harus minum
sudah dipakai secara luas. Meskipun obat dalam waktu yang lama seseorang
demikian, jauh sesudah era Robert Koch penderita kadang-kadang juga berhenti

SURYA 33 Vol.02, No.XV, Agust 2013


Hubungan Pengetahuan Dan Motivasi Pasien Tbc (Tuberkolosis) Dengan Kepatuhan Berobat
Pasien TBC Yang Berobat Di UPT Puskesmas Mantup Kabupaten Lamongan

minum obat sebelum massa pengobatan sebanyak 50 Pasien.Sampel pada penelitian


belum selesai hal ini dikarenakan penderita kali ini adalah Seluruh Pasien TBC yang
belum memahami bahwa obat harus diminum masih dalam masa pengobatan di UPT
seluruhnya dalam waktu yang telah Puskesmas Mantup Kabupaten Lamongan yg
ditentukan, serta pengetahuan yang kurang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 50
tentang penyakit sehingga akan Pasien. Dalam penelitian ini menggunakan
mempengaruhi kepatuhan untuk berobat tehnik Total Sampling (sampling jenuh) dan
secara tuntas. di uji menggunakan analisis regresi linier
Berdasarkan data Dinas Kesehatan berganda (multiple linier regression).
Lamongan, pada tahun 2006 ditemukan
1.109 penderita tuberkulosis. Pada 2007 HASIL .PENELITIAN …
ditemukan 1.085 penderita. Data tuberkulosis
dinas kesehatan lamongan 2008 menunjukan 1. Data Umum
bahwa dari 976 penderita, 909 penderita Karakterisrik Responden
sembuh, 59 penderita yang dropout 1) Karakteristik Responden
pengobatan, 3 gagal konversi, 2 pindah dan 3 berdasarkan Jenis Kelamin
meninggal. Sedangkan untuk 2009 sampai 0%
triwulan 2 di temukan 521 penderita dan 94%
Jenis Kelamin
0%
mengenai usia produktif, 25-65 tahun.. 36%
Penderita tuberkolusis di puskesmas Laki Laki
Mantup pada tahun 2010 berjumlah 87 orang 32
64%
sebanyak 82 orang sembuh,2 default atau Perempua
putus obat (tidak patuh berobat) dan 3 n 18
meninggal dan tahun 2011 berjumlah 93
orang sebanyak 88 orang sembuh,4 default Gambar.1 Distribusi frekuensi karakteristik
atau putus obat (tidak patuh berobat) dan 1 responden berdasarkan jenis kelamin
meninggal dan pada tahun 2012 bulan
Januari-Oktober berjumlah 95 orang, dan dari Dari Gambar 1. di atas menunjukan
95 orang penderita TBC sebanyak 31 orang bahwa sebagian besar responden berjenis
(32,6%) sembuh, 3 orang (3,15%) default kelamin Laki-laki berjumlah 32 orang
atau putus obat (tidak patuh berobat), 1 orang (64,0%). Dan sebagian kecil responden
(1,05%) meninggal dan 60 orang (63,15%) berjenis kelamin Perempuan berjumlah 18
masih dalam masa pengobatan. Berhasil orang (36,0%).
atau tidaknya pengobatan tuberculosis
tergantung pada pengetahuan pasien, keadaan 2) Karakteristik Responden
sosial ekonomi serta dukungan dari keluarga. berdasarkan tingkat pendidikan
Tidak ada upaya dari diri sendiri atau 4% Pendidikan
motivasi dari keluarga yang kurang 14% Tidak
memberikan dukungan untuk berobat secara sekolah 2
tuntas akan mempengaruhi kepatuhan pasien SD 26
30% 52%
untuk mengkonsunsi obat (Dr.Indan Enjang, SMP 15
2002).
SMA 7
METODE PENELITIAN.… … .…
Gambar 2. Distribusi frekuensi karakteristik
Desain yang digunakan dalam responden berdasarkan tingkat pendidikan
penelitian ini adalah Analitik dengan Dari Gambar 2. di atas menunjukan
pendekatan cross sectional..Populasi dalam bahwa sebagian besar responden
penelitian ini adalah Seluruh Pasien TBC berpendidikan SD sebanyak 26 orang
yang masih dalam masa pengobatan di UPT (52,0%) dan sebagian kecil responden tidak
Puskesmas Mantup Kabupaten Lamongan bersekolah sebanyak 2 orang (4,0%).

SURYA 34 Vol.02, No.XV, Agustus 2013


Hubungan Pengetahuan Dan Motivasi Pasien Tbc (Tuberkolosis) Dengan Kepatuhan Berobat
Pasien TBC Yang Berobat Di UPT Puskesmas Mantup Kabupaten Lamongan

3) Karakteristik Responden Berdasarkan Dari gambar 5. diatas


berdasarkan umur menunjukan bahwa sebagian besar responden
2% mempunyai jumlah keluarga 3 orang
Umur sebanyak 16 orang atau (32,0%) dan
22%
sebagian kecil responden jumlah keluarga 2
< 10 th 1
orang sebanyak 10 orang atau (20,0%).
56% 20-30 th
11 2. Data Khusus
20% 1) Responden berdasarkan tingkat
Gambar.3 Distribusi frekuensi karakteristik pengetahuan
responden berdasarkan jenis kelamin
Dari Gambar 3 di atas menunjukan Pengetahuan
bahwa sebagian besar responden berumur 0% 10%
>40 tahun sebanyak 28 orang (56,0%) dan
sebagian kecil responden berumur >10 tahun Kurang 5
sebanyak 1 orang (2,0 %). 50%
40% Cukup 20
4) Karakteristik Responden Baik 25
berdasarkan pekerjaan

Gambar 6. karakteristik responden


6%
Pekerjaan berdasarkan tingkat pengetahuan
4% 12%
Tidak Bekerja 6 Berdasarkan Gambar 6. dapat dilihat
Petani 39 bahwa sebagian besar responden mempunyai
78%
PNS 2 Pengetahuan Baik sebanyak 25 orang atau
Wiraswasta 3
(50,0%) dan sebagian kecil responden
mempunyai Pengetahuan kurang sebanyak 5
orang atau (10,0%).
Gambar.4 Distribusi frekuensi karakteristik
responden berdasarkan pekerjaan 1) Responden berdasarkan tingkat
motivasi
Berdasarkan dari Gambar 4. diatas
menunjukan bahwa sebagian besar responden 0% 2% Motivasi
sebagai buruh tani/petani sebanyak 39 orang 27%
atau (78,0%) dan sebagian kecil responden Kurang 1
sebagai PNS sebanyak 2 orang atau (4,0%) . 71%
Cukup 21
5) Karakteristik Responden
berdasarkan Jumlah keluarga Baik 28
Gambar 5. Distribusi frekuensi karakteristik
responden berdasarkan jumlah keluarga Gambar.7 Distribusi karakteristik responden
berdasarkan jenis kelamin
Jumlah Keluarga
Berdasarkan Gambar 7. dapat dilihat
26% 20% 2 Orang 10 bahwa sebagian besar responden mempunyai
3 Orang 16 Motivasi Baik sebanyak 28 orang atau
32% (56,0%) dan sebagian kecil responden
4 Orang 11
mempunyai Motivasi kurang sebanyak 1
22% >4 Orang 13 orang atau (2,0%).

SURYA 35 Vol.02, No.XV, Agustus 2013


Hubungan Pengetahuan Dan Motivasi Pasien Tbc (Tuberkolosis) Dengan Kepatuhan Berobat
Pasien TBC Yang Berobat Di UPT Puskesmas Mantup Kabupaten Lamongan

3). Responden berdasarkan PEMBAHASAN .… .…


kepatuhan berobat
0%
2% Kepatuhan
0% 1. Hubungan Pengetahuan pasien TBC
dengan Kepatuhan berobat pasien TBC
Tidak yang berobat di UPT Puskesmas
Patuh 1 Mantup Lamongan 2013
98%
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat
Patuh 49 bahwa sebagian besar responden mempunyai
Gambar 8. Distribusi karakteristik responden Pengetahuan Baik sebanyak 25 orang atau
berdasarkan kepatuhan berobat. (50,0%) dan sebagian kecil responden
Berdasarkan Gambar 8. menunjukan mempunyai Pengetahuan kurang sebanyak 5
bahwa sebagian besar responden Patuh yaitu orang atau (10,0%). Dari Hasil penelitian
sebanyak 49 orang atau (98,0%) dan menunjukkan bahwa variabel Pengetahuan
sebagian kecil responden Tidak Patuh yaitu (X1) memiliki nilai t hitung (4.003) > nilai t
sebanyak 1 orang atau (2,0%). tabel (2.01) dan signifikansi sebesar 0.000
(p<0,05),Berarti variabel pengetahuan
4). Responden berdasarkan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan
Pengetahuan,motivasi,kepatuhan berobat pasien TBC yang berobat di UPT
berobat Puskesmas Mantup Lamongan.
Tabel 1. Distribusi Pengetahuan,Motivasi Faktor-faktor yang mempengaruhi
dan Kepatuhan berobat Pasien pengetahuan diantaranya ada Faktor
TBC di UPT Puskesmas Mantup Eksternal meliputi : Kebudayaan,
Kabupaten Lamongan Bulan kebudayaan dimana kita hidup dibesarkan
Februari-April 2013 mempunyai pengaruh besar terhadap
pembentukan sikap kita. (syaifudin, 2003).
Kepat Informasi, informasi adalah keseluruhan
Pengetahuan makna dapat diartikan sebagai pemberitahuan
uhan
sesering adanya informasi baru bagi
Tot Ti Tota terbentuknya sikap terhadap hal tersebut.
Motivasi da
Kur Cuk Bai al Pat l Sedangkan Faktor internal meliputi:
k 1)Pendidikan, pendidikan adalah setiap usaha
ang up k uh
pat pengaruh pelindung dan bantuan yang
uh diberikan kepada anak yang tertuju pada
N 1 0 0 1 0 1 1 kedewasaan GBHN Indonesia tentang
Kurang
% 2.0 0 0 2 0 2.0 2 menngidentifikasi lain bahwa pendidikan diri
N 0 4 17 21 21 0 21 dalam dan dari luar sekolah dan berlangsung
Cukup seumur hidup. (Notoadmodjo, 2005).
% .0 8 34 42 42 .0 4.2 Dari Tabel 4.2 di atas menunjukan
N 4 16 8 28 28 0 28 bahwa sebagian besar responden
Baik berpendidikan SD sebanyak 26 orang (52,0%)
% 8 32 16 56 56 .0 56
dan sebagian kecil responden tidak
N 5 20 25 50 49 1 50
Total bersekolah sebanyak 2 orang (4,0%). Maka
% 10 40 50 100 98 2.0 100 dalam hal ini pendidikan tidak berpengaruh
Berdasarkan Tabel 1. menunjukan terhadap pegetahuan seseorang.Mungkin
bahwa sebagian besar responden memiliki Pengalaman akan lebih mendalam dan lama
pengetahuan cukup dan motivasi cukup yaitu membekas.Selain itu Usia, Pekerjaan,
sebanyak 17 orang atau (34.0%) dan Pendapatan dan Informasi berpengaruh juga
sebagian kecil responden memiliki terhadap Pengetahuan seseorang,(Syaifudin,
pengetahuan kurang dan motivasi kurang 2005)
yaitu sebanyak 1 orang atau (2,0%). Dari paparan di atas bisa di
simpulkan bahwa tidak hanya pendidikan

SURYA 36 Vol.02, No.XV, Agustus 2013


Hubungan Pengetahuan Dan Motivasi Pasien Tbc (Tuberkolosis) Dengan Kepatuhan Berobat
Pasien TBC Yang Berobat Di UPT Puskesmas Mantup Kabupaten Lamongan

saja yang mempengaruhi pengetahuan 3. Hubungan Pengetahuan dan Motivasi


seseorang namun pengalaman dan informasi pasien TBC dengan Kepatuhan berobat
dari petugas kesehatan yang selalu pasien TBC yang berobat di UPT
memberikan penyuluhan-penyuluhan Puskesmas Mantup Lamongan.
kesehatan kepada masyarakat dapat
Dari Tabel 13 diperoleh nilai Fhitung
mempengaruhi tingkat pengetahuan pasien
sebesar 14.367. Dengan menggunakan tingkat
TBC yang berobat di UPT Puskesmas
kepercayaan (confidence interval) 95% atau α
Mantup Lamongan dan pengetahuan pasien
= 0,05 maka dari table distribusi F diperoleh
TBC mempengaruhi kepatuhan berobat
nilai 14.367. Dengan membandingkan nilai
pasien TBC yang berobat di UPT Puskesmas
Fhitung dengan Ftabel, maka Fhitung (14.367) >
Mantup Lamongan.
Ftabel (3.20) dan signifikansi sebesar 0.000
2. Hubungan Motivasi pasien TBC
(p<0,05). Keputusannya adalah H0 ditolak dan
dengan Kepatuhan berobat pasien TBC
Ha diterima artinya variabel pengetahuan dan
yang berobat di UPT Puskesmas
motivasi pasien TBC berpengaruh nyata
Mantup Lamongan 2013
(significant) terhadap kepatuhan berobat
Berdasarkan Tabel 7 dapat dilihat
pasien TBC yang berobat di UPT Puskesmas
bahwa sebagian besar responden mempunyai
Mantup Lamongan, jadi dapat disimpulkan
Motivasi Baik sebanyak 28 orang atau
bahwa H0 ditolak dan Ha diterima artinya
(56,0%) dan sebagian kecil responden
variabel pengetahuan dan motivasi pasien
mempunyai Motivasi kurang sebanyak 1
TBC berpengaruh nyata (significant) terhadap
orang atau (2,0%). Sedangkan
kepatuhan berobat pasien TBC yang berobat
Hasil penelitian menunjukkan variabel
di UPT Puskesmas Mantup Lamongan.
Motivasi (X2) memiliki nilai t hitung (4.674)
Berhasil atau tidaknya pengobatan
> nilai t tabel (2.01) dan signifikansi sebesar
tuberculosis tergantung pada pengetahuan
0.000 (p<0,05),Berarti variabel Motivasi
pasien, motivasi, keadaan sosial ekonomi
berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan
serta dukungan dari keluarga. Tidak ada
berobat pasien TBC yang berobat di UPT
upaya dari diri sendiri atau motivasi dari
Puskesmas Mantup Lamongan. Menurut
keluarga yang kurang memberikan dukungan
Suprihanto (2003) Motivasi seseorang sangat
untuk berobat secara tuntas akan
dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu: Faktor
mempengaruhi kepatuhan pasien untuk
Internal: faktor yang berasal dari dalam diri
mengkonsunsi obat (Dr.Indan Enjang,
individu itu sendiri dan Faktor Eksternal
2002).Adapun Faktor-faktor yang
yaitu faktor yang berasal dari luar diri
mempengaruhi ketidakpatuhan menurut
individu itu sendiri, yaitu:Keluarga, Orang
Niven (2002) antara lain adalah Faktor
lain atau teman, lingkungan dan petugas
Pemahaman tentang instruksi tidak
kesehatan. Dari uraian di atas
seorangpun dapat mematuhi instruksi jika
bisa di simpulkan bahwa sebagian besar
dia salah paham tentang instruksi yang
responden memiliki motivasi yang baik dan
diberikan. Kadang hal ini disebabkan oleh
motivasi pasien TBC berpengaruh
kegagalan profesional kesehatan dalam
terhadapkepatuhan berobat pasien TBC dan
memberikan informasi yang lengkap,
semuanya tidak lepas dari dukungan keluarga
penggunaan istilah medis dan memberikan
dan petugas kesehatan yang selalu
instruksi yang harus diingat oleh pasien.
memberikan motivasi pada pasien TBC yang
Faktor kualitas interaksi antara profesional
berobat di UPT Puskesmas Mantup
kesehatan dan pasien merupakan bagian yang
Lamongan agar tetap patuh terhadap
penting dalam menentukan derajat
pengobatan yang sedang di jalani.
kepatuhan. Hal ini bisa dilaksanakan dengan
bersikap ramah dan memberikan informasi
dengan singkat dan jelas. Faktor isolasi sosial
dan keluarga dapat menjadi faktor yang
sangat berpengaruh dan menentukan

SURYA 37 Vol.02, No.XV, Agustus 2013


Hubungan Pengetahuan Dan Motivasi Pasien Tbc (Tuberkolosis) Dengan Kepatuhan Berobat
Pasien TBC Yang Berobat Di UPT Puskesmas Mantup Kabupaten Lamongan

keyakinan dan nilai kesehatan individu dan Arikunto,Suharsimi. (2006). Prosedur


dapat juga menentukan tentang program Penelitian Suatu Pendekatan
pengobatan yang dapat mereka terima. Praktek,PT.Rineka Cipta, Jakarta.
Faktor Motivasi dapat diperoleh dari diri
sendiri, keluarga, teman, petugas kesehatan Amirudin, R, 2006. Faktor Keberhasilan
dan lingkungan sekitarnya. Faktor Konversi pada Penderita TB Paru di
Pengetahuan Semakin tinggi tingkat Puskesmas Jongaya Tahun 2006.
pengetahuan seseorang semakin besar Laporan Penelitian, FKM Unhas.
kemungkinan untuk patuh pada suatu Makasar.
program pengobatan. Selain itu kurangnya Depkes RI. (2005). Kesehatan Jiwa Bagian
tingkat pengetahuan penderita tentang yang Terintegral dari
penyakit Tuberculosis paru yang masih yang Kesehatan.Diambil tanggal 20
rendah, dimana dengan pendidikan yang Desember 2012 dari
rendah maka akan berpengaruh terhadap http://www.depkes.go.id
pengetahuan seseorang (Heryanto, 2002).
Depkes RI, (2007). Pedoman Penyakit
KESIMPULAN DAN SARAN. … Tuberkulosis dan
1. Kesimpulan Penanggulangannya. Edisi2. Jakarta
1) Terdapat hubungan yang signifikan antara Depkes RI, (2006). Pedoman Nasional
Pengetahuan pasien TBC (Tuberkolosis) Penangulangan Tuberkulosis. Jakarta
dengan Kepatuhan berobat pasien TBC
2) yang berobat di UPT Puskesmas Mantup Elizabeth T. Anderson (2007). Buku Ajar
Lamongan. Keperawatan Komunitas Teori dan
3) Terdapat hubungan yang signifikan antara Praktik. Edisi 3. Jakarta :EGC.
Motivasi pasien TBC (Tuberkolosis) Hurlock, E. B. (1999). Psikologi
dengan Kepatuhan berobat pasien TBC Perkembangan: Suatu Pendekatan
yang berobat di UPT Puskesmas Mantup Sepanjang Rentang Kehidupan.
Lamongan. Jakarta: Erlangga
4) Terdapat hubungan yang signifikan antara
Pengetahuan dan Motivasi pasien TBC Kementrian Kesehatan, Strategi Nasional
dengan Kepatuhan berobat Pasien TBC Pengendalian TB di Indonesia: 2011-
yang berobat di UPT Puskesmas Mantup 2014. Kementrian Kesehatan:
Lamongan. Jakarta, Indonesia.

2. Saran Kementrian Kesehatan RI.(2011).Rencana


Untuk penelitian yang akan datang Aksi Nasional Programatic
hendaknya menggunakan metode yang lain Managemen Of Drug Resistance
dan mengambil sampel lebih banyak lagi dan Tuberculosis Pengendalian
melakukan penelitian yang lebih luas Tuberkolosis Indonesia 2011-
khususnya tentang pengetahuan dan motivasi 2014.Jakarta
pasien TBC terhadap kepatuhan berobat Maslow, A, (1970). Motivation and
pasien TBC lebih luas khususnya tentang Personality, New York: Harper and
pengetahuan dan motivasi pasien TBC Row.
terhadap kepatuhan berobat pasien TBC.
Nasrul Efendi, (2002). Dasar-dasar
. . .DAFTAR PUSTAKA . . . Keperawatan kesehatan Masyarakat
A. Aziz Alimul. (2007). Riset keperawatan edisi 2.Jakarta : EGC.
dan Teknik Penulisan Iilmiah,
Jakarta.Salemba Medika.. Ngalim Purwanto,(2007). Psikologi
pendidikan. Bandung: remaja
rosdakarya.

SURYA 38 Vol.02, No.XV, Agustus 2013


Hubungan Pengetahuan Dan Motivasi Pasien Tbc (Tuberkolosis) Dengan Kepatuhan Berobat
Pasien TBC Yang Berobat Di UPT Puskesmas Mantup Kabupaten Lamongan

Niven Neil, 2002. Perlaku Kesehatan, WHO, Tuberculosis Indonesia Facts, TB


Dalam : Psilokogi Kesehatan. Edisi program Progress Report, 2004. Di
ke-2. Penerbit Buku Kedokteran akses di http:/ www. Pustekom.com
EGC, Jakarta. 2005
Nursalam,(2007).Konsep dan Penerapan
Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan . Jakarta : PT.
Salembah Medika.
Nursalam,(2008).Konsep dan Penerapan
Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan . Jakarta : PT.
Salembah Medika.
Notoatmodjo, Soekidjo . (2007). Ilmu
Kesehatan Masyarakat. : PT.
Rineka Cipta .Jakarta.
Notoatmodjo, Soekidjo., (2005). Pendidikan
dan Perilaku Kesehatan. Penerbit
Rineka Cipta. Jakarta.
Perkumpulan Pemberantasan TB Indonesia,
(2011). TB di Indonesia Peringkat %
Dunia. Jakarta.Diakses melalu isitus
http://www.ppti.info/index.php/comp
onent/content /article/46-arsip-
ppti/141-tbc-di-indonesia-peringkat-
5-dunia .Diakses pada tanggal 23
Oktober 2012
Sunaryo,(2004). Psikologi untuk
keperawatan. Jakarta:EGC
Subijakto, (2011).Hubungan Pengetahuan
tentang Tuberkulosis Paru dengan
Kepatuhan Berobat Pasien
Tuberkulosis Paru di Puskesmas,
Proposal Skripsi, Jakarta.. Diakses
pada tanggal 20 Oktober 2012.
Simamora, Jojor, (2004). Faktor yang
Mempengaruhi Ketidakteraturan
Berobat Penderita TB Paru di
Puskesmas Kota Binjai Tahun 2004.
Tesis, Pascasarjana USU. Medan.
Syaifudin.S.(2003). Tubercolosisi Paru.di
akses di .(http://www.Swara
_Merdeka.com) , pada tanggal 15
November 2012

SURYA 39 Vol.02, No.XV, Agustus 2013

S-ar putea să vă placă și