Sunteți pe pagina 1din 6

Pasien perempuan usia 65 tahun datang dengan keluhan pasien mengeluhkan lemas, pusing.

1
hari sebelum masuk RS pasien pingsan 2 kali. Pasien tidak mau makan dan mengeluhkan
perutnya sakit. Sesak (-), mual (+), muntah (-), minum (+) normal, belum BAB 2 hari, BAK (+)
normal jernih Riwayat penyakit dengan keluhan serupa disangkal. Riwayat keluarga dengan
penyakit atau keluhan serupa disangkal. Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum
lemah, compos mentis, , tekanan darah 160/100 mmHg, nadi 90 x/menit regular, respirasi 22
x/menit tipe thoracoabdominal dan suhu 36o C. Pemeriksaan kepala-leher, konjungtiva anemis
+/+, sklera tidak ikterik, hidung, mulut, mandibula tidak didapatkan kelainan. Pemeriksaan
thorak, dan ekstremitas tidak didapatkan kelainan. Pemeriksaan abdomen auskultasi bising
ususperistaltik (+) normal, timpani pada perkusi, dari palpasi supel, terdapat nyeri tekan pada
regio abdomen terutama regio epigastrium, hepar dan lien tidak teraba, tidak terdapat nyeri ketok
sudut kostovertebra
Pemeriksaan penunjang : darah lengkap Hb 12,0 gr/dl, Hmt 38.4%; Angka Leukosit 14.72 .
103/Ul; Angka Eritrosit 4.11 .106/Ul; Angka Trombosit 309 .103/Ul; GDS 29 Mg%; Urea 60.5
Mg%; Creatin 1.61 Mg%.

Diagnosis

Diagnosis Hipoglikemia

Terapi

Terapi Infus D5% , Injeksi Ranitidin 2 x 1 gr, Injeksi Antasida 3 x 1, Injeksi Sotatic 3 x 1 mg,
Captopril 2 x 25 mg

Penanganan
Prinsip dari penanganan hipoglikemia adalah menaikkan kembali kadar gula darah yang rendah
sehingga mencapai kadar normalnya. Gejala hipoglikemia akan menghilang dalam beberapa menit
setelah penderita mengkonsumsi gula (dalam bentuk permen atau tablet glukosa) maupun minum
jus buah, air gula atau segelas susu. Seseorang yang sering mengalami hipoglikemia (terutama
penderita diabetes), hendaknya selalu membawa tablet glukosa karena efeknya cepat timbul dan
memberikan sejumlah gula yang konsisten. Baik penderita diabetes maupun bukan, sebaiknya
sesudah makan gula diikuti dengan makanan yang mengandung karbohidrat yang bertahan lama
(misalnya roti atau biskuit). Jika hipoglikemianya berat dan berlangsung lama serta tidak mungkin
untuk memasukkan gula melalui mulut penderita, maka diberikan glukosa intravena untuk
mencegah kerusakan otak yang serius. Seseorang yang memiliki resiko mengalami episode
hipoglikemia berat sebaiknya selalu membawa glukagon. Glukagon adalah hormon yang
dihasilkan oleh sel pulau pankreas, yang merangsang pembentukan sejumlah besar glukosa dari
cadangan karbohidrat di dalam hati. Glukagon tersedia dalam bentuk suntikan dan biasanya
mengembalikan gula darah dalam waktu 5-15 menit. Tumor penghasil insulin harus diangkat
melalui pembedahan. Sebelum pembedahan, diberikan obat untuk menghambat pelepasan insulin
oleh tumor (misalnya diazoksid). Penderita nondiabetes yang sering mengalami hipoglikemia,
dapat menghindari serangan hipoglikemia dengan sering makan dalam porsi kecil

ASUHAN KEPERAWATAN Ny. S DENGAN HIPOGLIKEMIA


A. PENGKAJIAN
1. PENGUMPULAN DATA
a. Biodata
Nama : Ny S
Umur : 65 Tahun.
Jenis Kelamin : Perempuan.
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Status Marietal : Kawin
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Bahasa yang digunakan : Indonesia
Alamat : Ds , Seikambing , Kec; Helvetia
Cara Masuk : Lewat Instalasi Rawat Darurat RSU Sari Mutiara
Identitas penanggung jawab
Nama : Tn. Z
Umur : 66 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Pegawai Negeri
Hubungan dengan pasien : Suami

b. Diagnosa Medis : Hipoglikemia


c. Keluhan Utama : lemas dan pusing
d. Riwayat penyakit sekarang
Pasien perempuan usia 65 tahun datang dengan keluhan pasien mengeluhkan lemas, pusing. 1 hari
sebelum masuk RS pasien pingsan 2 kali. Pasien tidak mau makan dan mengeluhkan perutnya
sakit

e. Riwayat kesehatan/ penyakit masa lalu


Riwayat penyakit dengan keluhan serupa disangkal.
f. Riwayat kesehatan keluarga
Riwayat keluarga dengan penyakit atau keluhan serupa disangkal.
g. Riwayat kajian fisik
Persepsi terhadap sehat sakit : Sehat adalah tidak merasa sakit dan sakit adalah seseorang yang
merasa sakit pada tubuhnya.
Kebiasaan : Terkadang klien minum kopi. Dulu klien suka makan cabe.
Klien masih suka makan makanan yang keras seperti jagung goreng, kacang goreng, peyek dan
kerupuk
Pola nutrisi : Klien makan 3 x sehari, terkadang pagi hanya makan roti dan
teh manis, klien tidak mempunyai jam makan, makan kalau selera makan dan terkadang klien
tidak selera makan
Pola istirahat / tidur : Pada siang hari klien tidur 1-2 jam dan pada malam hari klien
tidur 5-6 jam
Pola eliminasi : BAB 1x sehari dan BAK sebanyak 5-6 x sehari
Kebiasaan berolah raga : Klien tidak memiliki kebiasaan berolah raga
Kemampuan melakukan aktifitas : Klien kurang melakukan aktifitas karena bila klien melakukan
aktifitas yang berat maka klien akan merasa lemas

h. Riwayat psikologi
Emosi klien dalam keadaan stabil, klien tampak tenang, kooperatif saat berkomunikasi
dengan perawat dan klien melakukan sahalat 5 waktu walaupun terkadang ada yang tinggal,
klien juga ikut perwiritan ibu-ibu.

i. Riwayat Sosial Ekonomi


Klien dulunya bekerja sebagai petani, tetapi sekarang klien tidak bertani karena merasa
tubuhnya tidak kuat lagi. Sumber pendapatan dipenuni oleh anak klien yang bekerja di pabrik
dan jualan dan tinggal bersama klien
j. Riwayat Spiritual
Klien melakukan sholat 5 waktu, walaupun kadang ada yang tinggal, klien juga ikut
perwiritan ibu-ibu

k. Riwayat Psikososial
Klien memiliki komunikasi yang baik dengan keluarga yaitu suami, anak dan cucu yang
tinggal satu rumah dengan klien, maupun yang tinggal berdekatan dengan rumah klien. Klien
dapat berinteraksi dengan tetangga sekitar rumah dengan baik dan juga ikut dalam kegiatan
perwiritan ibu ibu

l. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Kesadaran klien compos mentis dan keadaan umum baik
Tanda vital : TD : 160 / 100 mmHg HR : 90 x/I BB : 51 kg
RR : 22 x/i T : 36O C TB : 147 cm
Kepala : Bentuk bulat, simetris dan anatomis. Tidak dijumpai tanda peradangan,
rambut menyebar merata dan beruban
Mata : Klien masih mampu melihat benda dengan jarak 2 M, walaupun agak
kabur, konjungtiva anemis
Telinga : Terkadang klien kurang mendengar suara lawan bicaranya dengan suara
normal
Hidung : Bentuk anatomis dan simetris, tidak dijumpai adanya perdarahan dan tanda
peradangan
Mulut / tenggorokan : Tidak dijumpai perdarahan dan tanda-tanda peradangan, gigi atas sebelah
kanan sudah banyak yang tanggal, gigi bawah masih banyak yang utuh
Pernafasan : Pola nafas reguler dengan frekuensi 24 x/I
Sirkulasi : Pada extremitas atas dan bawah tidak dijumpai adanya edema
Abdomen : Bentuk simetris, peristaltik 10 x/i, nyeri ulu hati tidak ada, lingkar perut
108 cm
Eliminasi (BAB/BAK) : BAB 1x sehari dan BAK 5-6 x sehari
Gastrointestinal : Di dalam teori di katakan bahwa salah satu perubahan fisik pada lansia
adalah perubahan Gastrointestinal di mana di dalam saluran GI ini dinding usus kehilangan
kekutan dan elastisitas seiring bertambahnya umur sehingga mengakibatkan gangguan pencernaan
dan penyerapan zat gizi sehingga dapat menimbulkan keadaan atau kondisi Hypoglikemia.
Neurologis : Klien tidak mengalami paralysis dan parese
Muskuloskletal : Mobilisasi baik tetapi klien mengurangi mobilisasi karena takut lemas,
klien tidak mengalami kiposis dan klien tidak mengalami kesulitan dalam melakukan ROM
Kulit : Elastis kulit berkurang karena faktor usia

m. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan darah lengkap Hb 12,0 gr/dl, Hmt 38.4%; Angka Leukosit 14.72 . 103/Ul; Angka
Eritrosit 4.11 .106/Ul; Angka Trombosit 309 .103/Ul; GDS 29 Mg%; Urea 60.5 Mg%; Creatin
1.61 Mg%.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. nutrisi kurang dari kebutuhan b.d Kurangnya asupan glukosa
b. Nyeri b.d kelemahan muskuloskeletal
c. Resiko cidera b.d penurunan kesadaran

S-ar putea să vă placă și