Sunteți pe pagina 1din 9

TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENOMORAN DI TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN

RUMAH SAKIT PERMATA BUNDA PURWODADI TAHUN 2015

Siti Rokaiyah*), Retno Astuti Setijaningsih, SS, MM**)


*) Alumni Universitas Dian Nuswantoro Semarang
**) Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang
Email : Ssiti.rokaiyah@gmail.com

ABSTRACK

The numbering system is a giving numbering system to the patient's medical record in
the hospital during treatment. Based on the initial survey Permata Bunda Hospital Purwodadi
use a numbering system Unit Numbering System. However, there is still duplication of number
medical record by the number of data 230, it will result in delays in care and medical information
that is not sustainable. Research aims to describe the implementation of the numbering system
in place in the patient registration Permata Bunda Hospital Purwodadi.
This type of research is descriptive method with cross sectional approach. The
population was medical records clerk Permata Bunda Hospital Purwodadi which amounted to
10 officers and taken with total sampling technique. Collecting data using interviews and
observation guidelines.
Based on the results of research implementation numbering system in place Permata
Bunda Hospital Purwodadi registration obtained 87.5% of the officers tracking number medical
record in the Main Indeks Patient Card (KIUP) because most officers do not understand about
KIUP, 83.33% of nurses who gave the message that the Identity Card Medication (KIB) is
always taken whenever treatment to outpatients, less accuracy in typing clerk at the register
name as spelling, numbering means covering (KIUP, KIB, Register, Bank number), there is no
Standard Operating Procedures (SOP) regarding the provision of record numbers medical, and
Policy numbering system becomes one with the Standard Operational Prosedure.
Suggested to the officer to carry out the functions well that the responsibility of each,
holding technical guidance / training, the need for a small paper to write down the name of the
appropriate spelling for patients who do not carry KIB, and needs to be made a new information
management system complete patient enrollment, as well as draft revision of policies and
Standard Operational Prosedure numbering then socialized.

Keywords :Numbering, Function Officer, Facilities, Policy, SOP, Duplication.


Bibliography : 22 (1992-2015)

ABSTRAK

Sistem penomoran adalah sistem pemberian nomor rekam medis untuk pasien saat
berobat di rumah sakit. Berdasarkan survei awal Rumah Sakit Permata Bunda Purwodadi
menggunakan sistem penomoran Unit Numbering System. Akan tetapi, masih terdapat
duplikasi nomor rekam medis dengan jumlah data 230, hal tersebut akan mengakibatkan
terhambatnya pelayanan dan informasi medis yang tidak berkesinambungan. Penelitian
bertujuan untuk menggambarkan pelaksanaan sistem penomoran di tempat pendaftaran pasien
di RSPB Purwodadi.
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan cross
sectional. Populasi penelitian ini adalah petugas rekam medis RSPB Purwodadi yang berjumlah
10 petugas dan diambil dengan teknik total sampling. Pengumpulan data menggunakan
pedoman wawancara dan observasi.
Berdasarakan hasil penelitian pelaksanaan sistem penomoran ditempat pendaftaran
Rumah Sakit Permata Bunda Purwodadi diperoleh 87,5% petugas melakukan pelacakan
nomor rekam medis dalam Kartu Iindeks Utama Pasien (KIUP) karena sebagian petugas
kurang paham tentang KIUP, 83,33% perawat yang memberi pesan agar Kartu Identitas
Berobat (KIB) selalu dibawa setiap kali berobat kepada pasien rawat jalan, kurang ketelitian
petugas dalam mengetikkan nama sesuai ejaan pada register, sarana penomoran yang meliputi
(KIUP, KIB, Register, Bank nomor), tidak ada Standar Prosedur Operasional (SPO) tentang
pemberian nomor rekam medis, dan Kebijakan sistem penomoran menjadi satu dengan SPO.
Disarankan kepada petugas untuk menjalankan fungsi dengan baik yang menjadi
tanggungjawab masing-masing, mengadakan bimbingan teknik / pelatihan, perlu adanya kertas
kecil guna menuliskan nama sesuai ejaan untuk pasien yang tidak membawa KIB, dan perlu
dibuat sistem informasi baru pengelolaan pendaftaran pasien secara lengkap, serta rancangan
revisi kebijakan dan SPO penomoran yang kemudian disosialisasikan.

Kata Kunci :Penomoran, Fungsi Petugas, Sarana, Kebijakan, SPO, Duplikasi,


Kepustakaan : 22 (1992-2015)

PENDAHULUAN Sistem Penomoran adalah pemberian


nomor rekam medis yang untuk pasien saat
Rumah sakit sebagai salah satu berobat di rumah sakit. Sistem pemberian
pelayanan kesehatan yang diharapkan dapat nomor secara Unit Numbering System (UNS)
memberikan kepuasan pelayanan. Usaha yaitu setiap pasien datang pertama kali ke
meningkatkan pelayanan salah satunya Rumah Sakit diberikan satu nomor rekam
dilakukan oleh bagian rekam medis. Rekam medis yang dipakai selamanya untuk
medis adalah yang mempunyai kunjungan berikutnya.(2)
tanggungjawab atas semua dokumen rekam
medis serta penyediaannya yang sangat Sistem penomoran Rumah Sakit
berpengaruh kepada kelancaran pelayanan Permata Bunda Purwodadi sudah
kesehatan di rumah sakit. menggunakan UNS dalam memberikan
nomor rekam medis pada pasien yaitu hanya
Rekam medis merupakan berkas yang memberikan satu nomor rekam medis
berisikan catatan tentang identitas pasien, berlaku untuk satu pasien. Dokumen rekam
pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan medis disimpan dengan sistem penjajaran
pelayanan lain yang diberikan kepada Straight Numberical Filling (SNF) yaitu
pasien.(1) Dokumen rekam medis adalah penyimpanan rekam medis secara berturut -
sebagai sumber informasi yang bertujuan turut sesuai dengan urutan nomornya dalam
untuk menunjang tercapainya tertib rak. Sarana yang digunakan dalam
administrasi guna meningkatkan mutu memberikan nomor rekam medis kepada
pelayanan kesehatan di rumah sakit. Untuk pasien berupa KIUP elektronik, sehingga jika
menghasilkan rekam medis yang baik dan ada pasien lama tanpa KIB berkunjung dapat
memuat informasi yang lengkap dan di cari identitas pribadi pasien dalam
berkesinambungan sehingga keselamatan komputer dengan kata kunci nama pasien
pasien terjaga, maka perlu diperhatikan dan alamat. Dengan adanya sarana tersebut
manajemen rekam medis khususnya sistem dapat mempercepat pelayanan pendaftaran
penomoran. namun petugas harus lebih teliti dalam
pencarian identitas pasien dalam KIUP.
Fungsi petugas dalam pemberian nomor Duplikasi nomor rekam medis adalah
rekam medis sangat diperlukan agar tidak suatu nomor rekam medis ganda yang
terjadi penggandaan nomor rekam medis, dimiliki pasien maupun satu nomor rekam
selain itu peran petugas pendaftaran dalam medis dimiliki oleh beberapa pasien.
penjelasan mengenai Kartu Identitas Berobat Duplikasi nomor rekam medis akan
(KIB) agar dibawa setiap kali berobat sangat mempengaruhi sistem pengambilan kembali
berpengaruh pada ketertiban administrasi Dokumen rekam Medis. Selain itu, dapat
sehingga akan lebih cepat dalam melayani juga mengakibatkan kesalahan dalam
pasien lama yang berobat kembali. melakukan tindakan medis karena diagnosa
atau pengobatan terakhir yang tercatat
Berdasarkan survei awal yang bukan merupakan catatan terakhir yang
dilakukan saat magang bulan Maret 2015, digunakan pada saat pasien mendapatkan
diketahui bahwa penulisan nama pelayanan medis sehingga riwayat penyakit
disesuaikan dengan identitas pasien dan pasien tidak terkontrol dan dapat
diberikan satu nomor rekam medis. Akan menyebabkan pelayanan terganggu.
tetapi masih terdapat kejadian mengenai
duplikasi nomor rekam medis pada dokumen Dengan alasan tersebut diatas, maka
rekam medis. Duplikasi yang terjadi bukan peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
hanya satu pasien dengan dua nomor rekam dengan mengambil judul Tinjauan
medis tetapi ada juga satu pasien memiliki Pelaksanaan Sistem Penomoran di Tempat
tiga nomor rekam medis.Berdasarkan data Pendaftaran Pasien Rumah Sakit Permata
rumah sakit terdapat data 222 pasien yang Bunda Purwodadi tahun 2015
memiliki dua nomor rekam medis, dan 8
pasien yang memiliki tiga nomor rekam TUJUAN PENELITIAN
medis.
Menggambarkan bagaimana pelaksanaan
Hal tersebut dapat disebabkan karena sistem penomoran di tempat pendaftaran
fungsi petugas rekam medis di pendaftaran pasien di Rumah Sakit Permata Bunda
tidak menjelaskan pentingnya kartu identitas Purwodadi tahun 2015.
berobat (KIB) saat periksa kembali ke rumah
sakit. Selain itu kurangnya ketelitian dalam Tujuan Khusus
mencari data identitas pasien yang mengaku
a. Menganalisis fungsi petugas di Tempat
pasien baru maupun pasien lama di dalam
Pendaftaran Pasien Rumah Sakit
Kartu Indeks Utama Pasien (KIUP)
Permata Bunda Purwodadi.
elektronik, sehingga pasien akan dianggap
b. Mengidentifikasi sarana penomoran
pasien baru dan diberikan nomor rekam
Rekam Medis di Tempat Pendaftaran
medis baru. Tidak adanya daftar
Pasien Rumah Sakit Permata Bunda
penggunaan dokumen rekam medis
Purwodadi.
sehingga kemungkinan terjadi penggunaan
c. Mengidentifikasi SPO penomoran Rekam
nomor rekam medis ganda (duplikasi) lebih
Medis di Tempat Pendaftaran Rumah
sering. Dengan hanya mementingkan
Sakit Permata Bunda Purwodadi.
kecepatan pelayanan tanpa melihat identitas
d. Mengidentifikasi kebijakan penomoran
pasien dengan benar akan menyebabkan
Rekam Medis di Tempat Pendaftaran
duplikasi nomor rekam medis.
Rumah Sakit Permata Bunda Purwodadi.
METODE PENELITIAN berkaitan dengan pemberian nomor
rekam medis. Pengendalian nomor
Jenis penelitian yang dilakukan adalah rekam medis dilaksanakan oleh petugas
penelitian deskriptif untuk mengetahui di bagian pendaftaran karena sistem
gambaran sistem penomoran di tempat pemberian nomor rekam medis di
pendaftaran Rumah Sakit Permata Bunda pendaftaran sudah menggunakan
Purwodadi. Pendekatan yang dilakukan sistem komputerisasi yaitu bank nomor,
adalah menggunakan pendekatan cross nomor rekam medis keluar dengan
sectional. Waktu pelaksanaan penelitian sendirinya setelah petugas merekam
dilaksanakan pada bulan Juni 2015 di data dan selesai mendaftar pasien.
Rumah Sakit Permata Bunda Purwodadi
bagian Pendaftaran. Populasi dalam Fungsi petugas pendaftaran salah
penelitian ini adalah seluruh petugas satunya adalah membuatkan KIB dan
pendaftaran di Rumah Sakit Permata Bunda menyerahkan dengan pesan agar
Purwodadi berjumlah 8 orang, kepala Unit dibawa kembali setiap kali berobat.(7)
Rekam Medis (URM) dan petugas Petugas pendaftaran di Rumah Sakit
Assembling. Total populasi pada penelitian Permata Bunda Purwodadi sudah
ini adalah 10 petugas. Metode pengumpulan menjalankan tugas, seperti mendaftar
data dengan pedoman wawancara dan pasien rawat jalan, rawat inap dan
menggunakan check list sebagai alat gawat darurat, membuatkan KIB dan
observasi. Pengolahan data dilakukan menyerahkan kepada pasien untuk
secara bertahap yaitu editing, tabulasi pasien rawat inap dengan pesan agar
kemudian disajikan dalam dua bentuk yaitu selalu dibawa saat berobat kembali.
tabel dan teks, hasilnya dibandingkan Akan tetapi terdapat perbedaan dengan
dengan teori yang ada. teori yaitufungsi petugas pendaftaran
dalam memberikan dan menjelaskan
HASIL DAN PEMBAHASAN KIB agar dibawa setiap kali berobat
dijalankan oleh perawat.Sehingga hal
1. Fungsi Petugas tersebut dapat menyebabkan duplikasi
nomor rekam medis karena dari hasil
Berdasarkan hasil wawancara 75%
observasi terdapat beberapa perawat
responden menyebutkan tugas sebagai
yang tidak menjelaskan agar KIB selalu
petugas pendaftaran adalah
dibawa setiap kali berobat kepada
memberikan pelayanan pendaftaran
pasien. Padahal fungsi KIB adalah untuk
pasien rawat jalan, rawat inap dan
mengetahui nomor rekam medis pasien.
gawat darurat. Sedangkan 25% (7)
Apabila pasien tidak membawa KIB,
menjawab memperoleh informasi
akan berpengaruh pada pengetikan
tentang identitas pasien, memberikan
nama pasien, karena nama yang
nomor rekam medis dan membuatkan
disebutkan tidak selalu sama dengan
KIB kepada pasien.
ejaan. Sehingga duplikasi nomor rekam
Berdasarkan hasil wawancara medis bisa terjadi sehingga informasi
kepada 1 petugas Assembling, diperoleh medis tidak berkesinambungan.(7) Oleh
hasil bahwa tidak ada tugas pokok dan sebab itu seharusnya fungsi petugas
fungsi petugas assembling yang pendaftaran untuk pasien rawat jalan
dalam menyerahkan KIB dengan petugas salah mengetikkan ejaan
menjelaskan yang dilaksanakan oleh nama pasien. Karena dalam
perawat poliklinik harus dituangkan menggunakan KIUP petugas
secara tertulis dalam SPO dan di mengalami kendala jika pasien lupa
sosialisasikan, sehingga perawat membawa KIB/KTP/ kartu identitas
menjalankan tugas yang menjadi lainnya sehingga petugas terkadang
tanggungjawab perawat yaitu melakukan kesalahan saat
menyerahkan dan menjelaskan merekam nama pasien karena
pentingnya KIB kepada pasien rawat nama yang disebutkan belum tentu
jalan.(12) sama dengan ejaan penulisan.
Untuk mengurangi terjadinya
2. Sarana Penomoran duplikasi nomor maka perlu adanya
a. KIUP kertas kecil yang digunakan untuk
Berdasarkan hasil observasi menuliskan nama terang pasien
petugas pendaftaran Rumah Sakit sesuai ejaan nama dan petugas
Permata Bunda Purwodadi selalu menggunakan KIUP guna
menggunakan KIUP elektronik melacak nomor rekam medis.
untuk melacak nomor rekam medis b. KIB
dan data pasien dalam komputer. Berdasarkan penelitian
Berdasarkan tabel 4.3 diketahui diketahui bahwa petugas
bahwa petugas selalu bertanya pendaftaran selalu membuatkan KIB
kepada pasien sudah pernah untuk pasien baru dengan
berobat atau belum dengan hasil presentase 100%, menanyakan KIB
persentase 100%, menanyakan apabila pasien lama berobat
nama dan alamat untuk pasien lama kembali dengan presentase 100%,
yang tidak membawa KIB guna menjelaskan kepada pasien rawat
melacak nomor rekam medis jalan agar KIB dibawa kembali
dengan hasil persentasi 100%. setiap kali berobat oleh perawat
Akan tetapi hanya terdapat 87,5% masing-masing poliklinik dengan
petugas melakukan pencarian presentase 83,33% dari 6 perawat.
identitas di KIUP. KIUP di RSPB Hal tersebut dapat menyebabkan
tidak dicetak, hanya diabadikan pasien tidak membawa KIB ketika
dalam database komputer saja. periksa selanjutnya sehingga akan
Berdasarkan hasil wawancara mempersulit dalam pencarian
terdapat kendala dalam melakukan nomor rekam medis, karena nama
pencarian nomor rekam medis di yang diucapkan belum tentu sama
KIUP elektronik yaitu jika komputer dengan ejaan yang dituliskan. Hal
mengalami gangguan atau ini dapat menyebabkan terjadinya
kerusakan pada sistem, pasien tidak duplikasi nomor rekam medis.
membawa KIB / KTP / Kartu sebaiknya pasien yang lupa
identitas lainnya sehingga petugas membawa KIB dapat diberikan
kesulitan pada saat mencari nama biaya administrasi pengganti
dengan ejaan yang beda dengan pencetakan KIB karena KIB berisi
pengucapannya, selain itu apabila nomor rekam medis dan identitas
pasien, KIB ini wajib diberikan suatu 3. SPO Penomoran
pelayanan kesehatan kepada Berdasarkan hasil observasi di
pasien.(2). Rumah Sakit Permata Bunda tidak
c. Buku Register terdapat SPO penomoran. Akan tetapi
Dari hasil observasi di sudah ada SPO pendaftaran pasien.
pendaftaran Rumah Sakit Permata Dengan tidak adanya SPO secara tertulis
Bunda Purwodadi diperoleh data tentang tugas diatas dapat menyebabkan
sebagai berikut : duplikasi nomor rekam medis, karena
1) Register rawat jalan, rawat inap petugas merasa tidak mempunyai
dan gawat darurat dibuat dalam kewajiban tersebut. SPO merupakan
satu buku register. suatu aturan instruksi atau langkah-
2) Register berupa manual dan langkah yang telah disetujui bersama
elektronik. Register elektronik untuk melaksanakan berbagai kegiatan
digunakan untuk mencocokkan dan fungsi pelayanan sehingga
dengan register manual. membantu mengurangi kesalahan.(20)
3) Pencatatan secara manual Salah satu tugas petugas
identitas pasien dalam buku pendaftaran adalah membuatkan dan
register dilaksanakan ketika memberikan KIB pasien dengan pesan
pasien sudah selesai diperiksa agar dibawa setiap kali berobat dan
dan Dokumen Rekam Medis tugas pendaftaran pasien lama adalah
sudah kembali ke pendaftaran. melacak nomor rekam medis dalam
KIUP.(5) Oleh karena itu perlu adanya
Buku register berguna untuk rancangan revisi SPO yang menjelaskan
merekap kunjungan pasien.(2) Agar cara mendaftar pasien baru maupun
register register elektronik dapat lama secara detail kemudian
digunakan, karena dengan adanya disosialisasikan.
register elektronik akan 4. Kebijakan Penomoran
mempercepat pelayanan dan Berdasarkan hasil observasi
memperoleh data kunjungan yang diperoleh hasil kebijakan penomoran
valid. Maka perlu dibuat sistem rekam medis berdasarkan SK direktur
informasi baru pengelolaan yaitu Unit Numbering Sistem (UNS) yang
pendaftaran pasien secara lengkap. menjadi satu dalam protap penerimaan
pasien rawat jalan, kebijakan tersebut
d. Penggunaan Nomor Rekam Medis tidak dijelaskan maksud dari UNS. Dalam
Buku penggunaan nomor menjalankan pelayanan rekam medis
rekam medis di Rumah Sakit agar lebih baik perlu adanya suatu
Permata Bunda Purwodadi berupa kebijakan yang mengacu pada prosedur
elektronik yaitu menggunakan bank kerja suatu rumah sakit. Dari hasil
nomor. Nomor rekam medis baru penelitiandi Rumah Sakit Permata Bunda
akan otomatis muncul saat petugas Purwodadi sudah terdapat kebijakan
mendaftar pasien. Akan tetapi, perlu pemberian nomor rekam medis yang
adanya petugas yang disatukan dengan SPO pendaftaran
bertanggungjawab jika sewaktu- pasien rawat jalan yaitu Unit Numbering
waktu nomor rekam medis dalam System dimana setiap pasien datang
bank nomor habis.
pertama kali ke Rumah Sakit diberikan medis. Akan tetapi, masih saja ada
satu nomor rekam medis yang dipakai pasien lama yang tidak membawa
selamanya untuk kunjungan berikutnya.(2) KIB saat berobat kembali dengan
Kebijakan adalah pernyataan atau alasan lupa.KIB diserahkan kepada
ketentuan umum yang menuntun atau pasien oleh perawat untuk pasien
menyalurkan pemikiran menjadi Rawat Jalan.
pengambilan keputusan oleh bawahan, c. Buku register
serta memberikan arah ke mana Buku register di Rumah Sakit
organisasi tersebut akan dikemudikan, Permata Bunda Purwodadi secara
kebijakan tersebut dibuat sebelum elektronik dan manual. Buku register
adanya SPO.(15)Oleh karena ituperlu yang digunakan adalah pencatatan
adanya rancangan revisi kebijakan secara manual yang dilakukan
penomoran serta kebijakan jika terjadi setelah selesai pelayanan di
duplikasi nomor rekam medis. poliklinikdan DRM sudah kembali ke
pendaftaran. Register elektronik
SIMPULAN DAN SARAN hanya digunakan untuk
mencocokkan data dengan register
Simpulan manual.
d. Buku Penggunaan nomor rekam
1. Fungsi Petugas
medis
Fungsi petugas dalam memberikan
Buku penggunaan nomor
KIB dijalankan oleh perawat, sehingga
rekam medis di pendaftaran Rumah
terdapat beberapa perawat yang tidak
Sakit Permata Bunda Purwodadi
memberi pesan kepada pasien agar KIB
sudah berupa bank nomor. Akan
selalu dibawa setiap kali berobat.
tetapi tidak ada petugas yang
2. Sarana Penomoran
bertanggungjawab apabila sewaktu-
a. KIUP
waktu nomor rekam medis habis.
KIUP digunakan untuk melacak
3. SPO Penomoran
nomor rekam medis dalam
SPO di Rumah Sakit Permata
komputer. Akan tetapi dalam
Bunda Purwodadi belum ada yang
penelitian keketahui bahwa hanya
menjelaskan cara memberikan nomor
87,5% petugas yang menggunakan
rekam medis. Hanya saja sudah ada
KIUP untuk melacak nomor rekam
SPO pendaftaran pasien baru, pasien
medis karena petugas mengalami
lama RJ / RI / GD. Selain itu tidak ada
kendala yaitu pasien lupa membawa
SPO tentang menyatukan nomor yang
KIB / KTP / kartu identitas lainnya
duplikasi.
sehingga petugas terkadang
4. Kebijakan Penomoran
melakukan kesalahan saat merekam
Kebijakan pemberian nomor rekam
nama pasien karena nama yang
medis tertera pada SPO penerimaan
disebutkan belum tentu sama
pasien lama rawat jalan adalah Unit
dengan ejaan penulisan
Numbering System, dalam SPO tersebut
b. KIB
tidak ada penjelasan mengenai sistem
KIB yang diberikan kepada
tersebut.
pasien sudah berupa Embozing
Card disertai barcode nomor rekam
Saran 3. SPO
a. Perlu adanya rancangan revisi SPO
1. Fungsi Petugas yang menjelaskan cara pemberian
a. Perlu perbaikan ettitude dari nomor rekam medis Unit Numbering
prosedur tetap yang detail dan System.
ditetapkan sistem reward and b. Perlu dituangkan secara tertulis
punishment (hadiah dan hukuman) dalam SPO dan disosialisasikan
guna menjalankan tugas pokok mengenai fungsi petugas
sesuai protap yang ditetapkan. pendaftaran yang dijalankan perawat
b. Perlu di laksanakan bimbingan untuk pasien rawat jalan dalam
teknis / pelatihan tentang rekam mendistribusikan KIB dengan
medis kepada petugas pendaftaran. menjelaskan agar pasien selalu
c. Perawat selalu menjelaskan kepada membawa KIB setiap kali berobat
pasien rawat jalan agar selalu yang dilaksanakan oleh perawat.
membawa KIB untuk setiap kali
berobat dan disampaikan bahwa 4. Kebijakan
dikenakan biaya tambahan untuk a. Perlu adanya rancangan revisi
mengganti pencetakan KIB jika kebijakan penomoran serta
pasien tidak membawa. kebijakan jika terjadi duplikasi nomor
d. Perlu adanya penanggung jawab rekam medis.
untuk mengatasi apabila sewaktu-
waktu nomor rekam medis pada DAFTAR PUSTAKA
bank nomor habis.
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
2. Sarana Indonesia No 269. Tentang Rekam
a. Perlu adanya kertas kecil yang Medis. 2008
digunakan untuk menuliskan nama 2. Huffman,Edna K. Health Information
terang untuk pasien yang tidak Management. Physician Record
membawa kartu identitas guna Company, Berwyn Illinois. 1992.
keperluan pencarian nomor rekam 3. Departemen Kesehatan Republik
medis dalam KIUP. Indonesia (Direktorat Jendral Pelayanan
b. Perlu sistem informasi baru guna Medis). Pedoman Pengelolaan Rekam
pencarian nomor rekam medis Medis Rumah Sakit di Indonesia, revisi I,
dalam KIUP yaitu dengan Jakarta. 1997.
menggunakan kata kunci nama, 4. Rustiyanto, Ery. Etika Profesi Perekam
alamat, tanggal lahir dan nama ibu. Medis & Informasi Kesehatan. Graha
c. Perlu dibuat sistem informasi baru Ilmu. Yogyakarta. 2009.
pengelolaan pendaftaran pasien 5. Departemen Kesehatan Republik
secara lengkap agar mempermudah Indonesia (Direktorat Jendral Pelayanan
dalam mengetahui jumlah kunjungan Medis). Pedoman pengelolaan dan
pasien. prosedur Rekam medis rumah sakit.
Revisi 2. Jakarta. 2006
6. Siswanto, H.B. Pengantar
Manajemen.Jakarta: Bumi Aksara.2005
7. Aldafikin, Muhammad. Prosedur di 17. Suharto, Edi. Analisa Kebijakan Publik
bagian rekam medis. Rineka Cipta. (Panduan Praktis Mengkaji Masalah dan
Jakarta.2011 Kebijakan Sosial). Alfabeta. Bandung.
8. Tugas pokok dan fungsi Assembling 2010
dalam pelayanan rekam medis. 18. Notoadmodjo, S. Metodologi Penelitian
https://nurfidians.wordpress.com/2010/06 Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta. 2005
/07/assembling/ (diakses 21 Mei 2015) 19. Notoadmodjo, S. Metode Penelitian
9. Jogiyanto. Analisis dan Desain Sistem kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta. 2012.
Informasi. 2005. [homepage on the 20. Yusbar. Manajemen Rumah Sakit.2011
internet].from:http://www.academia.edu/7 [home page on the internet]
534109/Pengertian_Sistem_Menurut_Jo http://yusbar2011.blogdetik.com/manaje
giyanto_H (diakses pada tanggal 13 Mei men-rumah-sakit/standar-prosedur-
2015) operasio-spo/ (diakses pada tanggal 26
10. Pratama, IP AE.Sistem Informasi Dan Mei 2015)
Implementasinya (Teori Dan Konsep 21. Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian
Sistem Informasi Disertai Berbagai Kualitatif. PT Remaja
Contoh Praktiknya Menggunakan Rosdakarya.Bandung. 2004
Perangkat Lunak Open Source). 22. Weiss, Donald H. Pelatihan dan
Informatika. Bandung. 2004 penyuluhan di tempat kerja. Binarupa
11. Budi, SC. Manajemen unit kerja rekam Aksara-Amacom. Jakarta. 1994
medis. Quantum Sinergis Media.
Yogyakarta. 2011
12. Huffman, EK. Health Information
Management (edited by Jennifer Cofer
Part 2 of translation by Erkadius). Apikes
Dharma Lanbaw. Padang. 1999
13. Departemen Kesehatan RI Sekretariat
Jenderal. Pedoman Tenik Sarana Dan
Prasarana Rumah Sakit Kelas C. Pusat
sarana, prasarana dan peralatan
kesehatan. 2007
14. Sabarguna, BS. Buku Pegangan
Mahasiswa Manajemen Rumah Sakit.
Sagungseto. Jakarta. 2009
15. Siswanto, H.B. Pengantar Manajemen.
Bumi Aksara. Jakarta. 2005
16. Surat Keputusan direktur Rumah Sakit
Permata Bunda nomor
05/016.01/SK/IV/2014. Buku Pedoman
Penyelenggaraan Rekam medis Rumah
Sakit Permata Bunda. 2014

S-ar putea să vă placă și