Sunteți pe pagina 1din 8

RUMUS-RUMUS UN SESUAI KISI-KISI UN 2016 MGMP FISIKA SMA/MA KOTA SEMARANG

RUMUS UN FISIKA SESUAI KISI-KISI UN 2016 Jika a = b =x, dengan sudut = 60o, maka R = x3
MGMP FISIKA SMA/MA KOTA SEMARANG Jika a = b =x, dengan sudut = 90o, maka R = x2
Jika a = b =x, dengan sudut = 120o, maka R = x
BAGIAN 1 : Pengukuran, Vektor dan Kinematika
Selisih 2 vektor
Membaca alat ukur harus tepat (akurat) dan teliti (presisi), 2 2
dengan mempertimbangkan caara melihat dengan tegak S= + 2 .
lurus dan satuan yang digunakan alat ukur. Jika a = b =x, dengan sudut = 60o, maka S = x
a. Jangka Sorong Jika a = b =x, dengan sudut = 90o, maka R = x2
4 5 Jika a = b =x, dengan sudut = 120o, maka S = x3
Resultan tiga vektor atau lebih dihitung dengan cara
analisis (menguraikan vektor menjadi komponen-
komponennya)
0 10
= F1. cos 1 + F2. cos 2 + F3. cos 3
Skala utama : 4, 7 cm (lihat bagian atas)
Skala nonius : 0, 8 mm = 0,08 cm (bagian bawah) dan
Hasil pembacaan : 4,78 cm = (4,780 0,005) cm = F1. sin 1 + F2. sin 2 + F3. sin 3

b. Mikrometer Sekrup Resultan vektornya dapat dinyatkan :


2
= ( )2 +
Dengan arah
20
tan =

a. Gerak lurus
c. Ampermeter/Voltmeter
GLB
Memasang amperemeter harus dilakukan seri, s=vxt
sedangkan voltmeter dilakukan secara parallel seperti GLBB
gambar di bawah ini vt = v0 + at
vt2 = v02 + 2as
V s = v0.t + at2
A s = (v0+vt) . t
Grafik v-t
Jarak = Luas daerah di bawah kurva
Contoh Pembacaan alat ukur Voltmeter Grafik s t
Kemiringan kurva adalah kecepatan

4 6 Untuk gerak vertikal


12 V A 2 8 Pecepatan a diganti percepatan gravitasi g
0 10
Jarak s diganti h
3V Jika ke atas g negatif, jika ke bawah g npositif

b. Gerak melingkar beraturan

Kecepatan sudut :
2
= 2 . f =
Hubungan kecepatan sudut dan linear :
v = . R
Dari gambar diatas Hubungan roda-roda
= = , 1. Bersinggungan dan berhubungan dengan tali
v1 = v2
1.R1 = 2.R2
Besaran Vektor : segala besaran yang mempunyai nilai dan
2. Dua roda yang sepusat
arah. Contoh; perpindahan, kecepatan, percepatan, gaya,
momen gaya, momentum 1 = 2
1 2
Besaran Skalar : Besaran yang hanya mempunyai nilai saja. =
Contoh ; jarak, kelajuan, pelajuan, momen inersia, usaha, 1 2
energi, daya
Resultan dan selisih 2 vektor:
Resultan 2 vektor MGMP FISIKA SMA/MA KOTA SEMARANG
2 2 Sekretariat : SMA Negeri 4 Semarang
R= + +2 .
Jln. Karangrejo Raya 12 A Semarang

Rumus-Rumus Fisika UN 2016 - 1 | P a g e


RUMUS-RUMUS UN SESUAI KISI-KISI UN 2016 MGMP FISIKA SMA/MA KOTA SEMARANG

C. Gerak Parabola Kesetimbangan Benda tegar


Persamaan posisi ( x ; y ): Benda dikatakan setimbang jika jumlah/resultan gaya pada
X = v0x. t = v0 cos . t benda tersebut sama dengan nol. Syarat benda dikatakan
Y = v0y.t gt2 = v0 sin . t g t2 setimbang jika :
1. Fx = 0 2. Fy = 0 3. = 0
Persamaan kecepatan ( vx dan vy ) ;
vx = v0 cos Menurut jenisnya kesetimbangan dibagi menjadi 3 yaitu:
vy = v0 sin gt kesetimbangan labil, stabil dan indiferen.

Besar kecepatan :
vy
v v x2 v 2y tan
dan arahnya : vx
a b c
Hal-hal khusus :
1. Waktu mencapai ketinggian maksimum :
a. Keseimbangan stabil (mantap)
v sin Jika benda diubah sedikit dari kedudukan seimbang semula
t y max 0
g kemudian dilepaskan, benda akan kembali ke tempat
kedudukan seimbang semula. Keseimbangan ini ditandai
2. Ketinggian maksimum : jika kedudukan diubah sedikit titik beratnya naik (gambar
v02 sin 2 a).
Ymax b. Keseimbangan Labil (goyah)
2g
Jika benda diubah sedikit dari kedudukan seimbang semula
3. Waktu untuk mencapai titik terjauh /waktu melayang kemudian dilepaskan, benda tidak akan kembali ke tempat
di udara/ waktu mencapai tanah: kedudukan seimbang semula, melainkan akan terus jatuh
2v 0 sin hingga tercapai keseimbangan baru. Keseimbangan ini
t x max ditandai jika kedudukan diubah sedikit titik beratnya turun
g (gambar b).
4. Jarak terjauh : c. Keseimbangan indeferen (sembarang = normal = netral)
2 2
v .2sin cos v sin2
0 0
Jika benda diubah sedikit dari kedudukan seimbang semula
Xmax kemudian dilepaskan, benda tetap seimbang, jadi
g g
memperoleh keseimbangan baru. Keseimbangan ini
atau Xmax = v0 cos . txmax ditandai jika kedudukan diubah sedikit titik beratnya tidak
Xmax = V0. cos . txmax naik dan tidak turun (gambar c).
Hal yang penting lain
1. Jarak maksimum terjauh jika benda dilempar dengan Menggeser dan Mengguling
sudut 45 Suatu benda mula-mula diam dan seimbang stabil. Jika
2. Ketinggian maksimum terbesar dicapai jika benda
benda dipengaruhi gaya luar, maka benda tersebut akan
dilempar dengan sudut 90
3. Benda yang dilempar dengan sudut elevasi 1 dan 2 mempunyai 4 ke-mungkinan, yaitu :
akan mencapai jarak yang sama, jika jumlah keduanya Tetap diam, F = 0, = 0.
90 ( 1 + 2 = 90)
Menggeser, F 0, = 0.
Mengguling, F = 0, 0.
BAGIAN 2 : Dinamika Gerak Menggeser dan mengguling, F 0, 0.
HUKUM NEWTON TENTANG GERAK
Hubungan gaya, massa dan percepatan Momen Inersia
F = m. a Partikel : I = M R
2

Gaya Gesek Bola pejal : I = 2/5 MR


2
, k = 2/5
fs = s. N ; fk = k. N Bola rongga : I = 2/3 MR
2
, k = 2/3
s = koefisien gesek statis Silinder pejal: I = MR
2
,k=
k = koefisien gesek kinetis Cincin : I = MR
2
,k=1
fs = gaya gesek statis Kecepatan benda tegar pada bidang miring
fk = gaya gesek kinetik
Tetapi ingat 2
=
a. Jika F>fs maka gaya gesek = fk +1
b. Jika F = fs maka gaya gesek = fs Percepatan pada bidang miring:
c. Jika F<fs maka gaya gesek = F .
a=
Percepatan benda karena gaya F
Untuk menentukan letak titik berat benda homogen 2
dimensi a=
. . . . . .
X= dan Y=

Rumus-Rumus Fisika UN 2016 - 2 | P a g e


RUMUS-RUMUS UN SESUAI KISI-KISI UN 2016 MGMP FISIKA SMA/MA KOTA SEMARANG

Energi kinetik total benda yang bertranslasi dan berrotasi Aplikasi Hukum Bernoulli
2 2
EK = Ektrans + EKrot = mv + I. b. Tangki Bocor
Atau = 2
2
EK = (k +1) mv =2
Momentum Sudut v = kecepatan keluarnya air (m/s)
L = I. h = jarak lubang ke permukaan air
Hukum Kekekalan Momentum Sudut y = jarak lubang ke permukaan tanah
I11 = I2 x = jarak mendatar jatuhnya air

c. Pipa Venturi tanpa manometer


FLUIDA STATIS
Tekanan . .
v1 = dan v1 = .
Tekanan
P=
Ingat : Pipa 1 adalah pipa yang besar
Tekanan Hidostatis
Ph = . g. h
d. Tabung Pitot
Tekanan Mutlak
P = P0 + gh . . .
v=
Pipa U
Berisi 2 fluida
1 g h1 = 2 g h2 BAGIAN 3 : Energi, Momentum dan Impuls
1. h1 = 2. h2 Usaha
Hukum Archimides W = F. S. Cos
Gaya Apung Usaha = perubahan Energi Kinetik
Fa = f. g. Vf 2
W = Ek = m (v2 v1 )
2

Berat Semu di dalam fluida (tercelup seluruhnya) Usaha = perubahan Energi Potensial
w = w - Fa W = Ep = m g (h1 h2)
=
Hukum Kekekalan Energi mekanik
EM1 = EM2
Perbandingan massa jenis benda dan fluida (tercelup EK1 + EP1 = EK2 + EP2
sebagian) mgh1 + mv12 = mgh2 + mv22
= v22 v12 = 2 g (h1 h2)

Hukum kekekalan momentum


Jika terdapat lebih dari 1 cairan :
m1v1 + m2v2 = m1v1 + m2v2
. . .
b =
Hubungan Impuls dan momentum
Hukum Pascal F. t = m (v2 v1)

= Nilai koefisien elastisitas


Atau jika yang diketahui jari-jari
e= atau e =
= sehingga tinggi pantulan ke-n
hn = e2n. h0
Ayunan Balistik
FLUIDA DINAMIS m1v1 + m2v2 = (m1+m2)v
dengan
Persamaan Kontinuitas v = 2. . dan h = L (1 cos )
A1.v1 = A2.v2
r12.v1 = r22.v2 Jenis-jenis Tumbukan
Azas Bernoulli Langkah 1: cari V
1 1 . .
P1 .v12 .g .h1 P2 .v22 .g .h2 V =
2 2
Langkah 2 : ketemu v1 dan v2
Aplikasi Hukum Bernoulli v1 = V + e (V v1)
a. Pipa mendatar v2 = V + e (V v2)
2 2
p1 - p2 = ( v2 v1 ) Nilai e:
Lenting:e = 1, Tidak lenting: e = 0 Lenting sebagian : 0<e<1

Rumus-Rumus Fisika UN 2016 - 3 | P a g e


RUMUS-RUMUS UN SESUAI KISI-KISI UN 2016 MGMP FISIKA SMA/MA KOTA SEMARANG

BAGIAN 4 : KALOR Persamaan Gas Ideal


Perpindahan Kalor pV = n R T
Konduksi pV = NkT
. .
= = PENTING
R = 8314 J/kmol.K. Jika satuan p, V, T dan n adalah Pa, m3, Kelvin
Konveksi
dan kilomol.
= . . R = 8,314 J/mol.K. Jika satuan p, V, T dan n adalah Pa, m3, Kelvin
Radiasi dan mol.
R = 0,082 L.atm/mol. K . Jika satuan p, V, T dan n adalah atm, L,
= = . . .
Kelvin dan mol.
Contoh konveksi = angin darat angin laut k = 1,38 x 10 -23 J/K
Azas Black
Qlepas = Q terima Hubungan Energi Kinetik gas dan Suhu Mutlak Gas
Gas monoatomik
m1c1T1 = m2 c2T2
3
m1c1 (T1-Tc) = m2c2 (TC -T2) = .
2
Ingat : yang melepas kalor yang suhunya lebih tinggi
Gas diatomik
5
Kalor untuk perubahan wujud = .
2
Q = m. L
PEMUAIAN BENDA
Kelajuan efektif gas
Panjang Luas Volume . .
= 3 = 3 = 3
Koef Muai
Pertambahan L = L0 T A = A0 T V = V0 T
Nilai Akhir Lt = L0 + L At = A0 + A Vt =V0 + V
Energi Dalam gas ideal
Hubungan koefisien Muai : Teori Ekuipartisi Energi
1. = 3 1
= .
2. = 2 2
3. = 3/2 Gas monoatomik f = 3 Gas diatomik f = 5
Energi dalam
TIP DAN TRIK PEMUAIAN U = N.
1. Untuk benda cair pasti menggunakan
2. Untuk mencari volume cairan yang tumpah BAGIAN 5 : Gelombang, Optik dan Elastisitas
a. Jika volume cairan gak penuh :
Vtumpah = Vtcairan - Vt wadah Elastisitas Pegas
b. Jika volume wadah tidak diabaikan (isi cairan penuh) Tegangan ( ) dan regangan (e)
Vtumpah = V0. T. (cairan - wadah)
= dan e=
Modulus Elastis Pegas (E)
Teori Kinetik Gas .
Jumlah mol E= =
.
Gaya pemulih pada pegas (F)
= = . .
F= . = . dengan k =
M = massa molekul gas ( gram/moal atau kg/kmol)
Hubungan gaya (F) dengan pertambahan panjang pegas (x)
m = massa total gas ( gram atau kg) F = k. X
N = jumlah molekul maka
NA = bilangan avogadro = 6,02 x 1023 molekul/mol
= 6,02 x 1026 molekul/kmol =
Energi pada pegas
Massa satu molekul
EP = W = k x2
=
Susunan Pegas
Persamaan Gas a. Seri
1 1 1 1
= = + +
Tekanan Pada Gas Ideal b. Paralel
= + +
= .

Rumus-Rumus Fisika UN 2016 - 4 | P a g e


RUMUS-RUMUS UN SESUAI KISI-KISI UN 2016 MGMP FISIKA SMA/MA KOTA SEMARANG

Persamaan Gelombang Berjalan Difraksi Cahaya


Y = A sin (t kx) Difraksi Celah Tunggal
Berkas Gelap :
Arah getar pertama kali ke atas A (+), jika arah rambat ke d. sin = m , m = 1,2,3,4
kanan tanda hubung t dan kx adalah negatif. d = lebar celah
Bilangan gelombang = Difraksi pada kisi
Pola difraksi maksimum (terang)
Kecepatan sudut =2 . = d. sin = m , m =0, 1,2,3
Cepat rambat gelombang
. Pola difraksi minimum (gelap)
= . = =
. d. sin =(m- ) , m = 1,2,3,4
Cepat getar/kecepatan partikel dengan :
= = . . cos( ) 1
d
N
N = tetapan kisi d = lebar celah
Urutan GEM dari ( frekwensi rendah ke tinggi ,panjang
geleombang panjang ke pendek, energi rendah ke tinggi)
adalah :
Intensitas Bunyi
Radio, TV, radar, infrared, sinar tampak, uv, sinar X, sinar P P
Manfaat GEM : I= =
1. Radio dan TV : untuk komunikasi, radio dan TV A 4r
2. Gel. Mikro/radar : pemanas mikrowave, komunikasi
Perbandingan Intensitas Bunyi
radar, anallisis struktur molekul dan atom
3. Infrared : pemetaan sumber alam dan diagnosa =
penyakit
Taraf Intensitas Bunyi
4. Ultraviolet : asimilasi tumbuhan, membunuh penyakit
5. Sinar X : untuk kesehatan dan foto TI = 10 log , I0 = 10-12 W/m2
6. Gamma : medeteksi datangnya pasokan minyak
Jika terdapat n buah sumber bunyi
melalui saluran pipa dari tempat yang jauh
TI2 = TI1 + 10. Log n

Efek Dopler Jika terdapat perbedaan jarak r1 dan r2



= . TI2 = TI1 20 log

Keterangan:
pendengar mendekat, vp positif
Mikroskop
sumber bunyi menjauh vs positif a. mata tidak berakomodasi
Perbesaran
Interferensi Celah Ganda sn
s ob
M= x
Berkas terang s ob f ok
d sin = m
Panjang tubus : d = sob + fok
y
d m. ; m = 0, 1, 2, 3 b. mata berakomodasi maksimum
l Perbesaran

Berkas gelap
sob s
d sin = (m- ) M= x n 1
sob f ob
y
d ( m 1 ). m = 1, 2, 3, Panjang tubus : d = sob + sok
l 2
Dengan sok = - sn
m = orde ke.. Perhatian : untuk mencari sob atau sob
d = jarak antar celah 1 1 1
= +
y = jarak terang /gelap ke-m ke terang pusat
l = jarak ceah ke layar

Jarak antar berkas (terang-gelap berurutan) Teropong


Teropong Bintang
..l
y Panjang teropong : d = fob + fok dan Perbesarannya
2d f ob
M=
MGMP FISIKA SMA/MA KOTA SEMARANG f ok
Sekretariat : SMA Negeri 4 Semarang
Jln. Karangrejo Raya 12 A Semarang
Rumus-Rumus Fisika UN 2016 - 5 | P a g e
RUMUS-RUMUS UN SESUAI KISI-KISI UN 2016 MGMP FISIKA SMA/MA KOTA SEMARANG

Teropong Bumi Kapsitas Kapasitor


Panjang teropongnya : d = fob + 4 fp + fok Besar kapasitansi kapasitor keping sejajar (berisi udara/ruang
Perbesarannya hampa )adalah :
f ob =
M=
f ok A : luas tiap keping(m2) d : jarak antar keping
0 = permitivitas ruang hampa = 8,85 x 10-12 C2/Nm2
Teropong panggung
Yang khas pada teropong ini adalah okulernya adalah Jika di dalam kedua keping diberi bahan yang mempunyai
lensa cekung konstanta dieletrik r atau K, maka kapasitansi kapasitornya
menjadi
Panjang teropong d = fob + fok dan Perbesarannya
= = .
f ob
M=
f ok Hubungan antara muatan Q, kapasitas kapasitor C dan
potensial V
BAGIAN 6 : LISTRIK, MAGNET DAN FISIKA MODERN Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut :
=
Gaya Listrik
C : Kapasitansi kapasitor (F) Q : muatan yang tersimpan (C)
Besar gaya Listrik
. V : beda potensial (V)
F=k
Mencari titik yang resultan gaya = nol. Jika terdapat dua
buah muatan yang terpisah pada jarak r, maka letak Rangkaian Kapasitor
muatan ketiga harus ditempatkan pada jarak x dari a. Rangkaian Seri kapasitor
muatan 1 pada
(a) Jika kedua muatan sejenis
=
( )

(b) Jika kedua muatan tidak sejenis


= 1 1 1 1 1
( + ) ...
Ingat : usahakan Q1 yang kecil dan tanda minus ndak usah C s C1 C 2 C 3 Cn
dimasukkan
Besar muatan pada kapasitor-kapasitor yang dirangkai
Medan Listrik seri adalah sama:
Besar Medan Listrik Q = Q 1 = Q2 = Q3
Besar potensial ujung-ujung kapasitor adalah
E=k V1 = Q/C1 V2 = Q/C2 V3 = Q/C3
Mencari titik yang medan listrik = nol. Jika terdapat dua
buah muatan yang terpisah pada jarak r, maka letak titik V = V 1 + V2 + V3
tersebut berada pada jarak x dari muatan 1 pada b. Rangkaian Paralel Kapasitor
(a) Jika kedua muatan sejenis
=
( )
(b) Jika kedua muatan tidak sejenis
=
( + )
Ingat : usahakan Q1 yang kecil dan tanda minus ndak usah
dimasukkan

C p C1 C 2 C 3 .... C n
HUKUM II Khirchoff
Jumlah aljabar tegangan dari rangkaian tertutup sama Besar muatan pada kapasitor-kapasitor yang dirangkai
dengan nol paralel memenuhi persmaan:
+ i. R = 0 Q = Q1 + Q2 + Q3
Q1 = C1. V ; Q2 = C2. V ; Q3 = C3. V
Tegangan antara dua buah titik :
VAB = + i. R Besar potensial ujung-ujung kapasitor yang dirangkai
paralel adalah sama :
V1 = V2 = V3 = V
Energi yang tersimpan pada kapasitor
1 1 1 Q2 MGMP FISIKA SMA/MA KOTA SEMARANG
W C .V 2 Q.V
2 2 2 C Sekretariat : SMA Negeri 4 Semarang
Jln. Karangrejo Raya 12 A Semarang

Rumus-Rumus Fisika UN 2016 - 6 | P a g e


RUMUS-RUMUS UN SESUAI KISI-KISI UN 2016 MGMP FISIKA SMA/MA KOTA SEMARANG

INDUKSI MAGNETIK KAWAAT BERARUS RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK


Induksi magnetik kawat lurus panjang Reaktansi induktif (XL) dan Kapasitif(XC)
. XL = . L dan XC =
= .
2 .
Induksi magnetik kawat melingkar Impedansi Total:
= . .N
.
Z= + ( )
Induksi magnetik Solenoid. Sudut fase rangkaian:
Di Ujung : tan =
B = o.I. N/L Faktor Daya
Di pusat
B = 0. I. N/L Cos =
Induksi Magnetik di pusat toroid Rangkaian Resonansi
= . .N Pada rangkaian resonansi impedansi minimum, arus
.
Fluks magnetik: maksimum dan daya maksimum. Besar frekewensi resonansi
= B. A. Cos dinyatakan dengan:
1
0 = 4 x 10-7 Tm/A = Atau =
. 2 .

GGL INDUKSI ELEKTROMAGNETIK EFEK FOTOLISTRIK


GGL Induksi oleh perubahan fluks Efek Fotolistrik
Jika cahaya dengan frekwensi f lebih besar dari frekwensi
= = ambang logam f0 mengenai logam maka elektron akan

terpental keluar. Besar energi kinetik saat elektron keluar dari
GGL induksi karena perubahan B permukaan logam dirumuskan dengan persamaan:
EK = W W0
= . . = . . = hf hf0 = h (f f0)

Dengan
GGL karena perubahan luas W = energi total (J atau eV)
= - Blv sin W0 = energi ambang (J atau eV) = fungsi kerja logam ( J/ eV)
-19
Konversi satuan : 1 eV = 1,6 x 10 J
GGL karena perubahan sudut
= N. B. A. sin t = m. sin t Kesimpulan elektron dapat terlepas (efek fotolistrik terjadi)
jika :
Dengan a. Frekwensi cahaya yang mengenai logam lebih besar dari
frekwensi ambang logam
m = N B A
b. Energi cahaya yang mengenai logam lebih besar dari
Prinsip kerja Trafo fungsi kerja logam (energi ambang logam)

= Panjang gelombang de Broglie


De Broglie mengusulkan sifat dualisme gelombang-partikel,
Dan
yaitu materi apapun memiliki sifat sebuah gelombang
Ps = Pp
(diwakili panjang gelombang ) dan sifat sebuah partikel
Vs I s = Vp I p
(diwakili momentum p). Panjang gelombang de Broglie dapat
dinyatakan dengan :
GAYA MAGNETIK = h / p = h /mv
Dua buah Kawat lurus berarus panjang gelombang ini dibenarkan oleh diamatinya difraksi
. . elektron oleh Davisson dan Germer.
F= L
.

EFEK COMPTON
Kawat tunggal berarus listrik
Dalam peristiwa hamburan ini, terjadi pergeseran dalam
F = B. I. L. sin
panjang gelombang sinar X, yaitu panjang gelombang
terhambur () lebih besar dari panjang gelombang awalnya
Muatan bergerak dalam medan magnetik
(0). Fenomena ini dikenal sebagai efek hamburan Compton.
F = B. Q. V sin
Dimana pergeseran panjang gelombang () dapat
dinyatakan
Jejari muatan yang bergerak melingkar dalam daerah medan
magnetik h
. = - 0 = (1 cos )
R= .
m0c
-31
dengan m0 = massa elektron = 9,1 x 10 kg.

Rumus-Rumus Fisika UN 2016 - 7 | P a g e


RUMUS-RUMUS UN SESUAI KISI-KISI UN 2016 MGMP FISIKA SMA/MA KOTA SEMARANG

FISIKA INTI Menggunakan radioisotop Co-60 untuk mengontrol


Penyusun inti atom adalah proton dan netron. Selisih beberapa jenis kanker.
massa inti atom dengan massa penyusun atom (massa Menggunakan U-235 untuk pembangkit listrik tenaga Nuklir
proton dan netron) disebut defect massa. Jika terdapat (PLTN)
suatu inti atom dengan nomor atom Z dan nomor massa A, Menggunakan radioisotop Tc-99 untuk mendeteksi adanya
massa defect adalah: tumor.
Menggunakan C-14 untuk menentukan usia fosil
m = (Z. mp + (A-Z) mn) - minti Radiasi sinar beta dari Sr90 untuk industri kertas (ketebalan)

Dengan mp = massa proton (sma) Kegunaan yang lain : Penentukan kebocoran pipa dalam
mn = massa netron tanah, sterilisasai makanan, membuat bibit unggul

Energi Ikat inti dinyatakan dengan persamaan : Hukum Gauss


Ei = m. 931 MeV
EA cos
Energi Ikat per nukleon dinyatakan dengan persamaaan
2
EN = = Fluks listrik (Vm = Nm /C )
E = medan listrik (N/C = V/m)
2
A = luas penampang (m )
Dimana A adalah nomor massa atom tersebut
=sudut yang dibentuk antara medan listrik dengan normal
bidang
RADIOAKTIVITAS
Rapat Muatan
Waktu paruh dan tetapan peluruhan
Jika waktu paruh disimbolkan dengan T dan tetapan = = = .
peluruhan adalah , maka persamaan matematisnya adalah
Potensial Listrik
0,693
= q
V k
r
Peluruhan radio aktif. Jika mula-mula jumlah zat Sedangkan beda potensial dua buah titik yang berjarak r2 dan
radioaktif adalah N0 dan waktu paruhnya adalah T, r1 adalah (anggap terjadi perpindahan dari titik 1 ke titik 2)
maka setelah t, jumlah zat radioaktif yang tersisa Nt
1 1
adalah: V kq
1 r2 r1
= .
2 Energi Potensial Listrik
Besar Energi potensial listrik
Bagian-bagian Reaktor atom dan fungsinya: .
=
Moderator : Memperlambat laju netron dan
Besar Usaha memindahkan muatan dari titik 1 ke titik 2
pendingin primer. Bahan moderator air berat atau
adalah :
grafit. W = - EP = - (EP2 EP1)
Batang kendali : mengatur populasi dan menangkap
netron cepat. Bahan batang kendali adalah baja atau Tanda negatif artinya melawan gaya konservatif
kadmium berlapis boron.
Fluida pendingin: tempat untuk melewatkan energi Hubungan antara V dan E
kalor yang dihasilkan dari reaksi fisi. Pendingin beruba 1. 2 (dua) buah keping sejajar.:
karbondioksida atau air. V
Perisai (Shielding) tempat komponen reaktor untuk E atau V E.d
d
melindungi bahaya radiasi bagai para pekerja dan
terbuat dari bahan baja tebal. Tetapi ingat potensial sebuah titik akibat 2 keping sejajar
dinyatakan dengan persamaan:
Reaksi Fisi dan Fusi V = E. r (di dalam keping, r <d) dan V = E.d ( luar keping,
Reaksi fisi adalah reaksi terpecahnya inti berat ketika r>d)
ditembaki dengan proton sehingga menjadi inti yang
2. Bola Konduktor berongga.:
lebih ringan. a. di dalam bola ( r < R),
Reaksi fusi adalah reaksi bergbungnya dua inti ringan
q
membentuk satu inti yang lebih berat dengan E = 0 dan V k
membebaskan energi sangat besar. R
b. di permukaan bola ( r = R) dan di luar (r>R)
Pemanfaatan radioisotop Bagi kehidupan q q
Menggunakan sinar untuk mendeteksi kebocoran pipa.
Ek dan V k
r2 r
Menggunakan radioisotop iodin untuk mengetahui
kelenjar tiroid,

Rumus-Rumus Fisika UN 2016 - 8 | P a g e

S-ar putea să vă placă și