Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Untuk membedakan dengan pasien lain yang nama depannya serupa atau mirip sehingga
mengurangi kemungkinan tertukarnya status
2. Mengapa ditanyakan dan ditulis tanggal lahir, umur tahun dan bulan?
Untuk memperkirakan:
Mengetahui apakah pasien masih dalam masa pertumbuhan atau sudah berhenti
Pertumbuhan gigi-geligi masih termasuk periode gigi susu/ decidui , campuran/ mixed
atau tetap/ permanent.
Gigi yang sudah erupsi sudah sesuai dengan umur pasien (menurut umur erupsi gigi).
Menetapkan jenis alat ortodontik yang tepat untuk digunakan (alat cekat atau lepasan,
alat aktif atau fungsional)
Untuk memperkirakan waktu /lama perawatan yang diperlukan
Apakah perawatan bisa segera dilaksanakan atau harus ditunda
Berapa lama dibutuhkan perawatan aktif dan berapa lama diperlukan untuk periode
retensi
Mengapa diukur dan dituliskan berat badan dan tinggi badan pasien?
Untuk melihat status gizi pasien karena berhubungan dengan proses pertumbuhan gigi, tulang
dan rahang.
3. Apa yang dimaksud menarche & apa hubungannya dengan perawatan orto?
Untuk menentukan waktu yang tepat dalam melakukan pencetakan. Pada pasien perempuan
yang sedang menstruasi terjadi menstruasi gingvitis, sehingga apabila dilakukan pencetakan
akan menghasilkan model studi yang tidak tepat.
4. Mengapa diukur dan dituliskan berat badan dan tinggi badan pasien?
Untuk melihat status gizi pasien karena berhubungan dengan proses pertumbuhan gigi, tulang
dan rahang.
13. Tujuan & bagaimana mengisi riwayat penyakit, penyakit apa yang berhubungan
dengan perawatan ortodonti?
Penyakit yang berhubungan dengan perawatan ortodontik:
Penyakit diabetes melitus, (karena akan menyebabkan resorpsi tulang alveolar)
Sifilis menyebabkan kelainan bentuk dan malposisi gigi
Gangguan keseimbangan endokrine akan menyebabkan resorpsi yang tidak normal
sehingga menyebabkan erupsi lambat dan gigi tetap
Kekurangan nutrisi dan penyakit : rickets (kekurangan vitamin D), Scorbut (kekurangan
vitamin C), beri-beri (kekurang vitamin B1) mengakibatkan maloklusi yang hebat.
14. Fungsi isian & jenis penggunaan obat yang mempengaruhi perawatan ortodonti?
Hal penting yang harus diketahui meliputi saat terakhir berobat, pernah dirawat inap di
rumah sakit atau tidak, dan obat-obatan apa saja yang pernah digunakan. Hal-hal lain yang
lebih luas meliputi riwayat alergi, riwayat transfusi darah, dan masalah terhadap jantung atau
demam rematik.
Biasa dilakukan pada anak-anak. Jika kebiasaan ini berlanjut sampai periode gigi tetap dapat
menimbulkan :
a. Gigi insisif rahang atas protusif dan gigi insisif rahang bawah linguoversi
b. Openbite anterior
c. Penyempitan lengkung rahang atas
Pada saat jari berada dalam mulut mandibula RA dan RB terpisah keseimbangan dalam
arah vertikal berubah ekstrusi gigi posterioropenbite anterior
Saat jari berada dalam mulut lidah akan tertekan ke bawah tekanan lidah terhadap
permukaan palatum berkurangsementara pada saat menghisap tekanan pipi akan
meningkattekanan paling besar terjadi pada sudut mulut sehingga penyempitan lengkung
rahang berbentuk V.
19. Terangkan mekanisme kebiasan bernafas lewat mulut dan jenis maloklusinya?
Kebiasaan bernafas melalui mulut akibat gangguan kronis pada naso respiratorius
misalnya rhinitis kronis, deviasi septum hidung, kelenjar adenoid membesar, polip hidung.
Hubungan dengan adanya gangguan pertumbuhan maksila akibatnya: terjadi penyempitan
lengkung RA, palatum tinggi dan berjejal.
Kurangnya pertumbuhan maksila pada pernafasan oronasal terjadi akibat perubahan posisi
lidah posisi lidah mendatar pada rongga mulutsehingga tidak dapat berperan normal
pada perkembangan maksila pada saat posisi lidah pada dasar rongga mulut daya-daya
ke maksila tidak seimbang. Hiperaktivitas fungsional otot-otot ekspresi wajah terutama otot
buksinatorius menghalangi perkembangan maksila ke lateral.
20. Terangkan mekanisme kebiasan mengigit bibir, kuku, jari & jenis maloklusinya?
Kebiasaan buruk-disfungsi oral:
- Menghisap dot (pacifier sucking)
- Menghisap jempol (thumb sucking)
- Menghisap jari (finger sucking)
- Menyelipkan lidah (tongue thurst)
- Menghisap atau menggigit bibir (lip sucking or bitting)
- Menghisap pipi (cheek sucking)
- Menggigit kuku atau pensil
Untuk itu tanyakan kepada pasien atau orang tuanya tentang :
Jenis : Macam kebiasaan buruk yang dilakukan
Kapan : Umur pasien waktu melakukan kebiasaan
Durasi : berapa lama melakukan kebiasaan
Frekuensi : Berapa kali per jam per hari dilakukan kebiasaan tersebut, sering/tidaknya
melakukan kebiasaan
Intensitas : Seberapa kuat / keras atau tidaknya kebiasaan buruk yang dilakukan
Posisi : Bagaimana dan di bagian mana dilakukan ?
Apakah ada hubungan antara bad habit yang dilakukan dengan keadaan maloklusi pasien
Fungsi sistem orofasial yang terganggu merupakan penyebab yang umum dari
didapatnya anomali. Hal umum berikutnya adalah kebiasaan buruk. Walaupun kebiasaan
menghisap yang berbeda akan menyebabkan abnormalitas yang berbeda / bervariasi, tetapi
tidak selalu berhubungan dengan penyebab langsung.
Kebiasaan menggigit bibir , kuku dan jari biasanya dilakukan pada bibir bawah yang
terus menerus diletakkan diantara gigi insisif rahang bawah dan rahang atas sehingga
menyebabkan gigi insisif rahang atas labioversi
oleh faktor keturunan, kebiasaan jelek seperti menghisap jari dan menghisap bibir
bawah, mendorong lidah ke depan, kebiasaan menelan yang salah serta bernafas
melalui mulut.
Crossbite: Crossbite adalah suatu keadaan jika rahang dalam keadaan relasi sentrik
terdapat kelainan-kelainan dalam arah transversal dari gigi geligi maksila terhadap
gigi geligi mandibula yang dapat mengenai seluruh atau setengah rahang, sekelompok
Openbite: Open bite adalah keadaan adanya ruangan oklusal atau insisal dari gigi saat
Diastema : suatu keadaan adanya ruang di antara gigi geligi yang seharusnya berkontak.
1. Ruang antar gigi (spaces) yaitu terjadi kelainan bunyi saat mengucapkan semua huruf
terutama s, sh, z, zh kecuali huruf n dan y.
2. Lebar lengkung yaitu terjadi kelainan saat mengucapkan huruf s, z, th.
3. Open bite yaitu terjadi kelainan bunyi saat mengucapkan huruf s, sh, z, zh, th, dan
kadang-kadang pada huruf t dan d.
4. Derajat protrusi yaitu terjadi kelainan bunyi saat mengucapkan huruf s, sh,z, zh.
5. Pada gigi yang rotasi kelainan bunyi yang terjadi sama dengan kelainan pada ruang antar
gigi.
25. Fungsi dan jenis perawatan RS yang berhubungan dengan perawatan ortodonti?
Fungsi mengetahui jenis perawatan RS adalah untuk mengetahui penyakit yang pernah atau
yang sedang diderita pasien dapat menggangu proses pertumbuhan, perkembangan rahang
dan erupsi gigi normal. Untuk mengetahui penyakit yang diderita pasien dapat mengganggu
proses perawatan ortodontik yang akan dilakukan. Untuk mengetahui penyakit yang
kemungkinan dapat menular kepada operator.
26. Fungsi dan jenis operasi yang berhubungan dengan perawatan ortodonti?
Fungsi dari operasi yang berhubungan dengan perawatan ortodonti adalah untuk
memperbaikis esuatu yang dapat mengganggu atau menghambat perawatan ortodonti yang
akan dilakukan.
Jenis operasi: odontektomi, frenektomi, bedah celah bibir dan palatum, pemotongan torus.
b. Normal
c. Lebar
Klasifikasi
Hypereuryprosop Low facial skeleton x-78.9
Euryprosop 79-83.9
Mesoprosop Average facial skeleton 84-87.9
Leptoprosop High facial skeleton 88-92.0
Hyperleptoprosop 93-x
30. Bagaimana cara menentukan dan fungsi pengisian profil muka? Maloklusi?
Profil muka: menurut Graber (1972) dikenal tiga tipe muka yaitu:
a. Cembung (convex), bila titik pertemuan Lcb-:ca berada didepan garis GI-Pog
b. Lurus (straight), bila titik pertemuan Lcb-Lca berada tepat pada garis GI-Pog
c. Cekung (concave), bila titik pertemuan Lcb-Lca berada dibelakang garis GI-Pog
Untuk menentukan profil muka digunakan 4 titik anatomis Glabella (Gl), Lip Contour atas
(Lca), Lip Contour bawah (Lcb) dan Pogonion (Pog) serta garis referensi GI-Pog sebagai
acuan:
a. Glabella (Gl) : Titik terendah dari dahi terletak pada tengah-tengah diantara alis mata
kanan dan kiri
b. Lip contour atas (Lca) : Titik terdepan bibir atas
c. Lip contour bawah (Lcb) : Titik terdepan bibir bawah
d. Pogonion (Pog) : Titik terdepan dari dagu didaerah symphisis mandibula.
31. Bagaimana cara menentukan dan fungsi pengisian jenis tonus bibir? Maloklusi?
Otot-otot mastikasi dan otot-otot bibir. Serabut otot bersifat elastis, mempunyai dua macam
ketegangan (tonus), aktif dan pasif. Pada waktu kontraksi terdapat ketegangan yang aktif dan
apabila dalam keadaan dilatasi terdapat ketegangan pasif. Dengan demikian pada waktu
istirahat otot-otot mastikasi dan bibir mempunyai tonus yang dalam keadaan normal terdapat
keseimbangan yang harmonis, bila tidak normal tonus otot sangat kuat (hypertonus) atau
sangat lemah (hipotonus) dapat menimbulkan anomali pada lengkung gigi akibat adanya
ketidakseimbangan antara tekanan otot di luar dan di dalam mulut.
Palpasi: pemeriksaan dilakukan dengan cara meraba daerah sekitar TMJ pasien, apabila
terdapat sesuatu yang abnormal seperti benjolan atau fluktuasi, maka kemungkinan terdapat
kelainan pada TMJ-nya
Auskultasi: untuk metode ini diperlukan suatu alat bantu, yaitu stetoskop. Dilakukan dengan
cara meletakkan ujung stetoskop pada daerah tragus, kemudian mendengarkan dengan
seksama apakah terdapat bunyi (berupa klik atau yang lainnya) yang abnormal atau tidak.
Apabila terdapat bunyi abnormal tersebut, maka kemungkinan terdapat kelainan pada TMJ.
Mesiolinguoversi: bagian mesial dari gigi RB terlalu ke lingual, sedangkan bagian distalnya
normal.
Palatoversi : bagian mesial dan distal gigi terlalu ke palatal (untuk RA)
38. Istilah mesial out distal in digunakan pada malposisi ?
Rotasi
1. Mesioversi : bagian mesial dari gigi tidak berada pada lengkung yang normal. Terdapat
dua macam posisi yaitu
a. Mesiolabioversi (untuk gigi anterior) / mesiobuccoversi (untuk gigi posterior): bagian
mesial dari gigi tersebut terlalu ke labial/bukal, sedangkan bagian distalnya normal.
b. Mesiolinguoversi (untuk RB) / mesiopalatoversi (untuk RA): bagian mesial dari gigi
tersebut terlalu ke lingual/palatal, sedangkan bagian distalnya normal.
2. Distoversi : bagian distal dari gigi tidak berada pada lengkung yang normal. Terdapat dua
macam posisi yaitu :
a. Distolabioversi (untuk gigi anterior) / distobuccoversi (untuk gigi posterior) : bagian
distal dari gigi tersebut terlalu ke labial/bukal, sedangkan bagian mesialnya normal.
b. Distolinguoversi (untuk rahang bawah) / distopalatoversi (untuk rahang atas): bagian
distal dari gigi tersebut terlalu ke lingual/palatal, sedangkan mesialnya normal
3. Linguoversi : bagian mesial dan distal gigi tersebut terlalu ke lingual
4. Labioversi : bagian mesial dan distal gigi tersebut maju ke labial
5. Intraversi : gigi tersebut berada jauh dari garis oklusi
6. Supraversi: posisi gigi melewati dataran oklusi
7. Axiversi : gigi tersebut tumbuh pada inklinasi aksial yang salah
8. Torsiversi : gigi tersebut berputar dalam sumbu panjang giginya
9. Transversi : perubahan pada urutan posisi gigi
Debris Index (DI) = (permukaan gigi yang terdapat plak) / (4 x gigi yang diperiksa) x 100%
Calculus index, dengan gigi penentu : 16, 11, 26 (bagian bukal) dan 36, 31, 46 (bagian lingual)
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah higiene mulut pasien akan
menghambat perawatan yang akan dilakukan. Apa perlu dilakukan scaling terlebih dahulu
atau tidak.
Standar WHO untuk OHI-S baik 0 s/d 1,2 ; sedang 1,3 s/d 3,0; buruk 3,1 s/d 6,0
44. Mengapa sebelum perawatan orto harus terbebas dari penyakit periodontal?
Karena dalam melakukan perawatan orto membutuhkan keadaan periodontal yang sehat.
46. Bagaimana menentukan frenulum rendah/ tinggi? Apa nama tesnya? Jelaskan!
Dengan Blanch test. Bibir bawah/atas ditarik keluar dan ke atas, perhatikan regio yang
menjadi pucat.
47. Bagaimana menentukan lidah besar/ normal? Maloklusi apa akibat lidah abnormal?
Cara pemeriksaan dengan menekan lidah pasien menggunakan kaca mulut, pasien
diinstruksikan untuk mengucapkan aaa.
53. Bagaimana menentukan garis median normal pada pasien? Intra &ekstra oral?
Intraoral: amati posisi garis tengah gigi RA dan RB terhadap sutura palatina mediana
Ekstraoral: tarik garis dari nasal, tengah bibir atas, menton.
54. Bagaimana memeriksa garis median pasien normal atau tidak normal?
Amati posisi garis tengah gigi rahang atas dan rahang bawah terhadap sutura palatina
mediana jika didapatkan penyimpangan, kearah mana penyimpangannya dan ukur seberapa
besar penyimpangan tersebut.
55. Apa yang dimaksud overjet Bagaimana memeriksanya? Berapa nilai normal?
Overjet: jarak horizontal antara gigi insisif RA dengan permukaan labial gigi insisif RB
Nilai normal: 1-3 mm.
Cara: ukur pada model studi pada keadaan oklusi sentrik, ukur jarak dari permukaan labial
gigi insisif RB sampai bagian incisal gigi insisif RA
56. Apa yang dimaksud overbite? Bagaimana memeriksanya? Berapa nilai normal?
Overbite: jarak vertikal antara gigi insisif RA dan RB
Nilai normal: 2-4 mm
Cara: mengukur pada model studi pada keadaan oklusi sentrik, beri tanda pada bagian labial
gigi insisif RB untuk menandakan ujung incisal gigi insisif RA. Ukur dari ujung incisal gigi
insisif RB sampai tanda tersebut
57. Jelaskan jenis overbite (arah vertikal)?
1. True deep overbite: maloklusi kelas II divisi 2 dengan freeway space yang besar
2. Pseudo-deep overbite: maloklusi kelas II dengan freeway space yang kecil
58. Apa yang dimaksud crossbite? Bagaimana memeriksanya? Jenis crossbite?
Crossbite: Suatu kelainan letak dan posisi gigi dalam hubungan buko-lingual dan labio-
lingual.
62. Apa yang dimaksud dengan kurva spee, monsoon dan kurva kompensasi?
Kurva spee adalah lengkung mandibular oklusal plane yang dilihat dari lateral secara antero-
posterior mulai dari titik puncak bonjol caninus RB sampai dengan titik puncak buccal cusp
dari gigi molar RB dan diteruskan ke anterior border ramus mandibula.
Kurca monson adalah lengkung mandibular dilihat dari arah posterior yang menyentuh titik
puncak bonjol bukal dan lingual dari gigi molar RB kanan dan kiri.
Kurva dari mandibula berbentuk konkav dan maxilla berbentuk konveks, kurva-kurva ini
saling mengkompensasi satu sama lain sehingga disebut sebagai kurva kompensasi.
64. Bagaimana cara menentukan erupsi pasien cepat, lambat atau normal?
Bisa dengan melihat waktu erupsi gigi, yaitu :
GIGI RA (tahun) RB (tahun)
I1 7-8 6-7
I2 8-9 7-8
C 11-12 9-10
P1 10-11 10-11
P2 10-11 11-12
M1 6-7 6-7
M2 12-13 11-13
M3 17-21 17-21
Menentukan waktu erupsi pasien juga dapat dilihat dengan mengamati gigi region
sebrangnya, contohnya apabila gigi 11 belum erupsi sedangkan regio sebrangnya sudah
erupsi maka gigi tersebut termasuk erupsi yang lambat, dan sebaliknya.
65. Apa yang dimaksud dengan agenesis dan supernumerer? Sebutkan jenisnya!
Agenesi adalah tidak adanya benih gigi yang tumbuh atau tidak tumbuhnya gigi sama sekali.
Jenisnya adalah:
Anodontia : gigi tidak tumbuh seluruhnya baik pada RA maupun RB.
Oligodontia (anodontia partial) : beberapa gigi tidak tumbuh pada RA maupun RB.
Supernumerer (hyperdontia) adalah munculnya gigi tambahan selain gigi tetap/sulung yang
seharusnya. Biasanya berkaitan dengan kelainan genetic seperti cleft, deidocranial dysostosis,
ehlers-donlos syndrome, dan fabry-anderson syndrome. Jenisnya adalah :
66. Apa yang akan terjadi jika terdapat agenesi/supernumerer? Apa perawatannya?
Jika terdapat agenesi biasanya terdapat diastema dan malposisi gigi yang ada. Perawatan
yang dapat dilakukan adalah perawatan orthodonsia (merapatkan diastema yang ada), dan
perawatan prostodonsia (jembatan / implant).
Jika terdapat gigi supernumerer biasanya terjadi crowding dan maloklusi, bentuk gigi yang
ada biasanya berbentuk conus, tuberculate (banyak bonjol) atau odontoma (tidak beraturan).
Perawatan yang dapat dilakukan adalah dengan perawatan orthodonsia (merapikan kembali
lengkung gigi-geligi), atau dilakukan ekstraksi untuk memberikan ruang yang cukup untuk
gigi tetap untuk tumbuh. Jika gigi tetap yang akan tumbuh terjadi fusi, biasanya dilakukan
pembedahan.
67. Mengapa dilakukan pemeriksaan deviasi TMJ pada status ortho? Bagaimana cara
memeriksanya?
Pemeriksaan deviasi TMJ dilakukan untuk melihat kelainan dalam pembukaan mulut.
Kelainan ini dapat bersifat tetap ataupun sementara. Deviasi TMJ dapat disebabkan oleh
kelainan intra oral, sehingga pada status perlu dilakukan pemeriksaan agar setelah perawatan
ortho TMJ tetap atau menjadi normal.
1. Tangan operator memegang dagu pasien dengan posisi ibu jari di depan.
2. Operator mendorong dagu pasien ke arah dalam, lalu instruksikan pasien untuk membuka
mulut maksimal secara perlahan, lalu tutup kembali.
3. Lihat apakah pembukaan sejajar atau segaris dengan median line, dan ketika penutupan
kembali ke posisi semula atau tidak.
PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
68. Apa fungsi berbagai jenis pemeriksaan radiologi untuk perawatan orthodonti?
Pemeriksaan radiologi dilakukan untuk menentukan rencana atau jenis perawatan yang akan
dilakukan. Jenis foto radiologi yang dapat dilakukan yaitu :
1. Lateral cephalometry, sebagai analisis cefalometri untuk perawatan yang akan dilakukan,
dapat juga melihat keadaan TMJ.
2. Panoramic, untuk melihat kelainan rongga mulut secara keseluruhan atau adanya
kelainan atau penyakit sistemik. Pada foto ini juga dapat dilihat ukuran dan bentuk
condylus.
3. Intra oral, untuk melihat adanya karies gigi.
4. MRI (magnetic resonance imaging), untuk pasien dengan disc displacement, dapat
melihat struktur tulang pada TMJ.
69. Kapan kita memerlukan foto panoramik, foto periapikal, foto sefalometri dan foto
handwrist?
Foto Panoramik merupakan pemeriksaan radiologi utama dalam diagnosis ortodonti
dibandingkan dengan pemeriksaan radiologi lainnya. Hal ini dikarenakan pada foto
panoramik, gambaran gigi geligi beserta jaringan periodontal, struktur tulang rahang dan
sendi TMJ dapat dilihat dalam satu film. Oleh karena itu foto panoramik diperlukan
ketika akan mendiagnosa setiap kasus orthodonti.
Foto Periapikal, foto ini dilakukan ketika pada foto panoramik menunjukkan
kemungkinan adanya kondisi patologis, misalnya kehilangan gigi kongenital atau
malposisi benih gigi.
Foto Sefalometri dilakukan jika dibutuhkan penilaian maloklusi hubungannya dengan
struktur tulang tengkorak.
Foto Handwrist, dilakukan untuk mengetahui sisa pertumbuhan kraniofasial, dalam
kasus-kasus dimana dokter harus memutuskan apakah dilakukan bedah ortoghnatik
misalnya dalam kasus maloklusi kelas II atau maloklusi skeletal, akan lebih
menguntungkan jika sisa pertumbuhan kraniofasial pasien dapat diketahui terlebih
dahulu sebelum dilakukan perawatan.
Untuk mengetahui perbedaan posisi gigi geligi kanan dan kiri dalam arah sagutal dan
transversal, membandingkan posisi gigi geligi sebelah kanan dan sebelah kiri garis median,
sehingga diharapkan kedudukan gigi geligi menjadi simetris.
71. bagaimana cara memeriksanya?
1) Beri tanda berupa titik pada permukaan incisal dan oklusal gigi RA dan RB :
I1 dan I2 : pertengahan incisal
C : puncak bonjol
P1 dan P2 : puncak bonjol bukal
M1 : Central fossa
2) Tentukan bidang referensi untuk RA dan RB :
RA : midpalatal raphe (garis median maksila) yang ditarik dari dua titik yaitu
anterior pada rugae palatina kedua dan posterior yaitu pada batas antara palatum
keras dan lunak tepatnya pada pertengah fovea palatina, garis ini disebut juga dengan
bidang tuberositas.
RB : titik anterior lebih mudah dicari dengan menggunakan mental spine film atau
menggunakan frenulum lingualis.
3) Bandingkan posisi gigi geligi sebelah kiri dan sebelah kanan garis median dengan
menggunakan orthocross.
PERBEDAAN PANJANG LENGKUNG
72. Apa tujuan dilakukan analisis perbedaan panjang lengkung (Arch Length
Discrepancy)
Untuk mengetahui perbedaan panjang lengkung rahang dengan panjang lengkung gigi, yang
kemudian informasi ini akan berguna dalam menentukan etiologi, diagnosis, dan rencana
perawatan yang akan dilakukan.
Metode kessling adalah suatu cara untuk menyusun lengkung gigi dari model aslinya dengan
cara memotong atau memisahkan gigi geligi baik maksila maupun mandibula kemudian
disusun kembali dalam bentuk lengkung yang dikehendaki sesuai posisi aksisnya.
ANALISIS BOLTON
79. Jelaskan interpretasi hasil analisis bolton serta cara membaca tabel boltonnya?
a. Jika rasio anterior > 77,2% atau rasio total > 91,3% maka ukuran geligi maksila benar
dan ukuran geligi mandibula terlalu besar dibandingkan seharusnya.
- Gunakan ukuran gigi maksila yang benar tersebut untuk melihat ukuran gigi
Mandibula yang seharusnya pada tabel Bolton.
- Ukur gigi mandibula dari pasien
- Kurangi dengan ukuran gigi mandibula dari tabel
- Hasil pengurangan ini merupakan selisih kelebihan ukuran gigi mandibula.
b. Jika rasio anterior < 77,2% atau rasio total < 91,3 % maka ukuran geligi mandibula
benar dan ukuran geligi maksila terlalu besar dibandingkan seharusnya.
- Gunakan ukuran gigi mandibula yang benar tersebut untuk melihat ukuran gigi
maksila yang seharusnya pada tabel Bolton.
- Ukur gigi maksila dari pasien.
- Kurangi dengan ukuran gigi maksila dari tabel.
- Hasil pengurangan ini merupakan selisih kelebihan ukuran gigi maksila.
80. Apakah hubungan hasil analisis bolton terhadap perawatan ortodonti ?
Perawatan ortodonti dapat dilakukan dengan memajukan (ekspansi) gigi atau slicing gigi
sesuai dengan selisih yang didapat dari hasil analisis Bolton.
ANALISIS HOWES
81. Apa tujuan dilakukan analisis howes?
Analisis Howes digunakan untuk mengetahui apakah basis apikal cukup untuk memuat gigi
geligi pasien. Keadaan gigi berjejal (crowding) tidak hanya disebabkan ukuran gigi yang
terlalu besar tetapi juga dapat disebabkan lengkung basal tulang rahang yang terlalu kecil.
Analisis ini hanya digunakan untuk rahang atas.
82. Apa yang dimaksud dengan basis apikal? Bagaimana cara mengukurnya?
Basis Apikal atau lebar lengkung rahang adalah jarak antara titik terdalam fossa kanina yang
diukur dari titik pada ujung apeks gigi 1.4 sampai dengan gigi 2.4.
83. Apakah interpretasi hasil persentasi dan selisih analisis howes terhadap perawatan
orto?
1. 100 X Basis Apikal 100 X .. mm
= = .%
Jumlah mesio distal 16 26 mm
Selisih = ........ mm
ANALISIS PONT
85. Apa tujuan dilakukan analisis pont?
Analisis Pont digunakan untuk menentukan lebar lengkung ideal yang didasarkan pada lebar
mesiodistal mahkota keempat insisif rahang atas. Dasar pemikirannya adalah makin besar
ukuran lebar mesiodistal 4 gigi insisif RA, makin besar pula lebar lengkung gigi antara P1
dan M1 supaya tidak terjadi crowding.
Table Pont
Penderita Pont Selisih
14 24 ... mm ... mm ... mm
16 26 ... mm ... mm ... mm
Cara pengukuran analisis Pont. Dapat dilakukan di model gigi atau secara langsung pada gigi
pasien untuk pengukuran lebih akurat pada saat pemeriksaan gigi.
Sumber: Color Atlas of Dental Medicine Orthodontic Diagnosis (Rakosi)
ANALISIS MOYERS
89. Apa tujuan dilakukan analisis moyers?
Untuk mengevaluasi jumlah ruang yang tersedia pada lengkung rahang agar didapat
keberhasilan dalam pengaturan gigi permanen dan pengaturan oklusal yang dibutuhkan(
occlusal adjustment).
90. Kapan kita memerlukan analisis moyers?
Analisis Moyers merupakan analisis gigi campuran (mixed dentition).
DIAGNOSIS
94. Tuliskan klasifikasi dibidang ortodonti?
Klasifikasi Maloklusi
1. Klasifikasi Angle
a. Kelas I (Neutrooclusion) : Mesiobukal cusp M1 rahang atas berada pada
mesiobukal groove rahang bawah.
Klas I Angle
(sumber : Thomas Rakosi Color Atlas of Dental Medicine)
b. Kelas II (Distoclusion) : Gigi geligi rahang bawah lebih retrusi (lebih distal)
daripada gigi geligi rahang atas. Kelas II Angle memiliki 2 divisi, yaitu
i. Divisi 1 : Kelas II Angle dengan gigi incisor maksila labioversi
Kelas II Angle, Divisi 1
(sumber : Thomas Rakosi Color Atlas of Dental Medicine)
ii. Divisi 2 : Kelas II Angle dengan gigi incisor maksila linguoversi.
Kelas I skeletal
b. Kelas 2 skeletal : dimana rahang bawah pada keadaan oklusi, terletak lebih ke
belakang dalam hubungannya dengan rahang atas, dibandingkan pada Klas 1
skeletal.
Kelas II skeletal
c. Kelas 3 skeletal : dimana rahang bawah pada keadaan oklusi terletak lebih ke
depan daripada kelas 1 skeletal.
Kelas III skeletal
95. Tuliskan beserta ciri khas yang menyertai, klasifikasi Angle modifikasi Dewey?
Dewey mengusulkan modifikasi maloklusi Angle kelas I menjadi 5 tipe dan maloklusi Angle
kelas III menjadi 3 tipe.
1. Kelas I Angle memiliki 5 tipe modifikasi, yaitu :
a. Tipe 1 : Gigi anterior berjejal
b. Tipe 2 : Gigi anterior Protrusi
c. Tipe 3 : Gigi anterior crossbite
d. Tipe 4: Gigi posterior crossbite
e. Tipe 5 : Mesial drifting gigi posterior
S adalah pusat sela tursika dan N adalah nasion di ujung depan sutura frotonasalis. Titik A
adalah titik terdalam pada garis median mandibula. Perbedaan antara SNA dan SNB adalah 30.
98. Apa yang dimaksud diagnosis ortodonti? Perbedaan dengan diagnosis umum?
Diagnosis ortodonti: suatu studi dan interpretasi data klinik untuk menetapkan ada tidaknya
maloklusidalam perawatan ortodonti
Menurut Moyers ( 1988 ) diagnosis ortodonti: adalah perkiraan yang sistematis, bersifat
sementara,akurat yang ditujukan untuk penentuan problema klinis dan perencanaan
perawatan
Menurut Houston dkk ( 1992 ) , tujuan pemeriksaan pasien adalah untuk merekam informasi
yangberkaitan dengan keadaan maloklusi sebagai dasar untuk menentukan penyebabnya
RENCANA PERAWATAN
102. Bagaimana rencana perawatan dilakukan di bidang ortodonti?
Berdasarkan etiologi, diagnosis dan analisis model.
103. Apa yang dimaksud dengan perawatan observasi, preventif, interseptif dan kuratif?
Beri contoh.
Observasi : Mengamati tumbuh kembang
Preventif : Antisipasi perkembangan masalah maloklusi (contoh: pencabutan
supernumerary teeth sebelum malposisi gigi, space maintenance)
Interseptif : suatu prosedur ortodonsi yang dilakukan pada maloklusi yang baru atau
sedang dalam proses terjadi dengan tujuan memperbaiki ke arah oklusi normal (contoh :
Gigi hilang dining ruang menyempit (space regainer) : ortodonsi interseptif)
Kuratif : perawatan pengobatan (contoh: alat lepasan (removable)
104. Ada dua komponen alat lepasan orto, jelaskan, sebutkan macam, fungsinya?
A. Komponen Aktif :
1. Auxilliary Springs (Z-Springs, Spring tertutup) : menggerakkan gigi secara
anteroposterior
2. Busur Labial / Labial Arch / Labial Bow : meretraksi lengkung gigi
3. Skrup Ekspansi / Expansion Screw:mengekspansi lengkung gigi
B. Komponen Pasif :
1. Klamer / Clasp : sebagai komponen retentif
2. Busur Labial / Labial Arch / Labial Bow (dalam keadaan pasif) :
mempertahankan lengkung
105. Tuliskan jenis tanggul gigitan? Apa arti tanggul gigitan 30, 45, 60 dan 90 derajat?
Apa fungsinya?
Macam tanggul gigitan:
1) Tanggul gigitan anterior, akan berkontak dengan gigi insisif bawah sehingga gigi
posterior tidak berkontak. Tanggul gigitan anterior berfungsi untuk memperbaiki
gigitan dalam gigi anterior/ anterior deep bite, membebaskan penguncian antar bonjol
pada perawatan kelainan bukolingual segmen bukal (cross bite posterior).
(1) Datar/ horisontal, bersudut 90 dengan sumbu panjang gigi insisif rahang bawah.
Menghasilkan komponen daya seluruhnya ke apikal
(2) Tanggul gigitan miring/ inclined:
a. Sudut 30 terhadap bidang insisal/ oklusal. Menghasilkan komponen daya ke
anterior : apikal = 1 : 2
b. Sudut 45 terhadap bidang insisal/ oklusal. Menghasilkan tekanan ke anterior
sama dengan tekanan ke apikal (1 : 1)
c. Sudut 60 terhadap bidang insisal/ oklusal. Komponen daya ke anterior dan
ke apikal (2 : 1)
2) Tanggul gigitan posterior, digunakan untuk membebaskan gigitan bersilang anterior
atau terdapat abnormalitas bukolingual.
STATUS
110. Apa syarat pengisian status?
Pengisian status harus dilakukan dengan lengkap dan jelas. Salah satu komponen status
yang harus dilengkapi adalah identitas pasien yang meliputi:
1) Identifikasi pasien
- Nama lengkap: untuk mencegah terjadinya pertukaran status
- Jenis kelamin: terdapat perbedaan waktu, kecepatan, jumlah pertumbuhan dan
perkembangan pasien. Misalnya, ukuran rahang pada laki-laki lebih besar dari pada
wanita, proses pertumbuhan dentofasial lebih cepat selesai pada wanita daripada
laki-laki, seperti pendewasaan, proses penulangan dan proses erupsi gigi terjadi
lebih awal pada wanita dari pada laki-laki.
- Tanggal lahir/umur: untuk mengetahui usia berdasarkan chronological age (umur
kalender)
- TB/BB: untuk melihat status gizi pasien karena berhubungan dengan proses
pertumbuhan tulang, gigi, dan rahang.
- Menarche (perempuan): untuk menentukan waktu yang tepat melakukan
pencetakan. Pada perempuan yang sedang menstruasi terjadi menstruasi gingivitis,
sehingga apabila dilakukan pencetakan tidak akan didapatkan hasil model studi
yang tepat.
- Alamat: untuk mengetahui status sosial, status ekonomu dan keadaan lingkungan
sekitar pasien.
- Pekerjaan/sekolah: untuk mengetahui status ekonomi dan tingkat pendidikan pasien
- No.telp: untuk memudahkan menghubungi pasien kembali
- No.CMKG: untuk memastikan bahwa pasien sudah terdaftar di RSGM Unpad dan
tercantum dalam medical record.
- Nama mahasiswa: merupakan nama operator yang merawat pasien tersebut.
2) Anamnesis
Anamnesis adalah proses tanya jawab antara dokter gigi dengan pasien dan atau
orangtua pasien mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan pertumbuhan,
perkembangan, kebiasaan-kebiasaan, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan
kelainan-kelainan di dalam mulut dan wajah pasien.
Data-data yang perlu didapatkan dari anamnesis:
- Riwayat Kesehatan Umum: meliputi bagaimana kondisi kesehata pasien secara
umum yang terlihat langsung dari penampakan tubuh dan berdasarkan tanya jawab
terhadap pasien tersebut, apakah baik, sedang atau buruk.
- Riwayat Penyakit: apakah pasien yang bersangkutan pernah mengalami sakit
penyakit untuk mencegah terjadinya hal-hal yang bersifat komplikasi ketika
dilakukan perawatan dental.
- Operasi: untuk mengantisipasi komplikasi apabila pasien yang bersangkutan
memiliki riwayat operasi yang dapat menimbulkan hal-hal yang bersifat komplikasi
ketika dilakukan perawatan dental.
- Kelainan Kongenital: untuk mengantisipasi komplikasi apabila pasien yang
bersangkutan memiliki kelainan congenital yang dapat menimbulkan hal-hal yang
bersifat komplikasi ketika dilakukan perawatan dental.
- Penggunaan obat: apabila diketahui jenis obat apa yang sedang atau pernah
digunakan pasien, operator dapat mengetahui kontraindikasi ataupun indikasi
terhadap obat yang akan diberikan dalam perawatan dental juga dalam jenis
perawatan dental apa yang cocok yang akan dilakukan.
- Trauma dental: dengan mengetahui ada tidaknya trauma dental pada pasien akan
mempermudah operator (dokter gigi) untuk menentukan jenis perawatan yang akan
dilakukan yang tidak kontraindikasi dengan trauma dental yang pernah diderita
pasien apabila ada.
- Kebiasaan buruk: menghisap ibu jari, mendorong lidah, bernapas melalui mulut
Dengan mengetahui kebiasaan buruk pasien yang bersangkutan dapat mempermudah
dokter gigi dalam hal penentuan etiologi dari maloklusi yang terjadi dan jenis
perawatan yang paling cocok yang akan dilakukan dengan adanya kebiasaan buruk dari
pasien. Dapat juga membantu dokter gigi dalam hal mengantisipasi pasien untuk
melakukan kebiasaan buruknya tersebut guna keberhasilan perawatan dental.
- Keluhan utama: gangguan estetik/gangguan pengunyahan/gangguan bicara
Untuk mengetahui jenis perawatan yang akan dilakukan terhadap kasus pasien sesuai
dengan gangguan yang terjadi dan sesuai dengan keinginan pasien berdasarkan
gangguan yang dirasakannya.
3) Pemeriksaan klinis, baik pemeriksaan intraoral dan ekstraoral
4) Pembuatan studi model.
5) Analisis foto Rontgen.
6) Analisis foto profil dan foto muka (wajah).
7) Penentuan diagnosis
8) Analisis etiologi
9) Perencanaan perawatan
10) Prognosis
PENCETAKAN
112. Syarat pencetakan untuk pasien orthodonti
1) Cetakan sulkus: didorong sejauh mungkin sehingga dapat mencetak daerah anatomi
processus alveolaris dan pertemuan dengan basis maksila-mandibula
2) Sayap sendok cetak dibuat lebih tinggi atau dengan peninggian
3) Pencetakan dilakukan saat posisi istirahat.
DISKUSI
123. Hal yang perlu dipersiapkan saat melakukan diskusi yaitu:
Sebelum diskusi mahasiswa harus menyiapkan model studi yang telah diberi basis segi
tujuh disertai data pasien, melakukan analisis dan rencana perawatan.
124. Hal yang perlu dilakukan setelah diskusi dengan dosen pembimbing diskusi:
Melakukan pemendaman model studi dan membuang pola lilin dan mengganti dengan
akrilik. Setelah dipendam dan dilakukan pemasakan akrilik. Plat akrilik dipoles, di acc-kan,
dan dilakukan insersi. Aktivasi pertama dilakukan 7 hari setelah insersi.
POLA LILIN
126. Syarat pola lilin dengan skrup atau tanpa skrup ekspansi antara lain:
1) Pola lilin dibuat setipis mungkin untuk memberikan kenyamanan pada pasien, dan
diberi ketebalan yang cukup untuk memberikan kekuatan ketika digunakan di dalam
mulut.
2) Pola lilin beradaptasi baik dengan mukosa mulut, tepi pola lilin beradaptasi dengan
kontur permukaan servikal di palatinal/lingual gigi dengan pas masuk daerah
interdental membentuk verkeilung, tanpa ada celah tempat terselipnya makanan.
3) Untuk rahang atas, pola lilin dibuat selebar mungkin, tepi distal sampai mencapai
daerah perbatasan palatum molle dan palatum durum, di bagian tengah melengkung ke
anterior sehingga cukup luas daerah palatinal yang bebas agar tidak menggangu fungsi
lidah sewaktu mengunyah dan bicara.
4) Untuk rahang bawah, daerah di bagian lingual mandibula sempit maka sehingga perlu
di pertebal menjadi satu setengah ketebalan malam (3mm), di daerah sulcus lingualis
tempat perlekatan frenulum linguale pola lilin dipersempit agar tidak mengganggu
gerakan lidah.
5) Jika disertai bite riser dibuat penebalan malam membentuk dataran gigitan sejajar
bidang oklusal atau tegak lurus inklinasi gigi insisivus bawah. Peninggi gigitan ini
tidak boleh menekan jaringan lunak (mukosa) di dalam mulut. Setelah model malam
baik, kemudian dioklusikan, gigi insisvus bawah berkontak dengan peninggi gigitan
tepat dipertengahan antero-posterior dataran dan pada gigi posterior terdapat jarak
interoklusal 2 4 mm (tidak boleh melebihi free way space pasien).
PEMOLESAN
127. Syarat pemolesan dan jika alat ada skrup ekspansinya
1) Tepi plat tidak ada yang tajam sehingga tidak melukai jaringan lunak beradaptasi
dengan baik.
2) Permukaan plat dihaluskan dan dipoles menggunakan alat poles.
INSERSI
128. Syarat insersi dan instruksi terhadap pasien
1) Syarat insersi:
(1) Persiapan alat. Plat akrilik telah dipoles, tidak ada bagian yang tajam terutama tepi
plat akrilik bagian anatomis dan ujung kawat.
(2) Penyesuaian pelat dasar/ bite riser. Pelat dasar beradaptasi baik pada gigi,
palatum, dan gusi. Daerah gigitan yang terbebas 2-3 mm.
(3) Penyesuaian komponen retensi, alat dipasang dan dilepas dengan mudah tapi
memiliki daya retentif yang baik
(4) Penyesuaian komponen aktif, alat mudah ditempatkan
(5) Pengenalan alat pada pasien mengenai cara memasang alat dengan cara menekan
plat akrilik, dan cara melepas alat dengan cara melepas komponen retensi pada
gigi.
2) Instruksi terhadap pasien:
(1) Alat dipakai sepanjang waktu setiap hari, minimal 6 jam
(2) Penggunaan alat sewaktu makan akan mengalami kesulitan pada awal pemakaian,
sehingga perlu adaptasi setelah beberapa hari pemakaian
(3) Pasien diberitahu jika pada awal pemakaian mulut aka terasa penuh, dan
menyebabkan air liur berlebih, sulit menelan, dan sulit berbicara. Pembicaraan
normal dapat dicapai dalam 24-48 jam
(4) Menghindari makanan yang bergula dan lengket, seperti dodol
(5) Setelah digunakan makan alat dibersihkan menggunakan pasta gigi dan sikat gigi.
Jika alat sedang tidak digunakan disimpan di dalam wadah yang kuat untuk
mencegah alat hilang dan rusak
(6) Jika terasa sakit, atau melukai jaringan mukosa saat penggunaan alat pasien segera
menghubungi dokter, menghindari pemakaian alat yang terputus
(7) Pasien datang kontrol 1 minggu sekali
(8) Aktivasi alat aktif dilakukan antara 1-4 minggu sekali.
AKTIVASI
129. Aktivasi berbagai komponen:
1) Pegas Z. Aktivasi dengan memperbesar lus. Lus I diperbesar ke anterior dibagian
mesial. Lus II diperbesar ke anterior di bagian distal. Aktivasi paralel akan mendorong
ke anterior secara seimbang.
2) Koil. Aktivasi dengan mengurangi plat akrilik 1mm, memperbesar koil, menekan
bagian koil sehingga dapat menggerakan 1/3 mesiodistal gigi yang digerakkan.
3) Pegas tertutup. Aktivasi dengan membuka lus sama seperti aktivasi pada pegas z.
4) C refraktor. Cara aktivasi dengan mengecilkan lengkung U atau memotong lengan
bebas pada hook, mengurangi plat akrilik 1mm. Aktivasi 1-2 mm
5) Busur labial. Cara aktivasi dengan mengecilkan kedua lengkung U, mengurangi
bagian pelat akrilik 1mm. Busur labial bergerak 1mm ke arah palatinal
6) Sekrup ekspansi. Aktivasi dengan cara menggerakkan alat pemutar sekrup ekspansi
searah dengan anak panah. Satu kali menggerakan alat pemutar sekrup akan berputar
sebanyak putaran. Aktivasi dilakukan setiap minggu sebanyak putaran.