Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1PENGKAJIAN
1. Indentitas klien
GNA adalah suatu reaksi imunologi yang sering ditemukan pada anak umur 3-7
tahun lebih sering pada pria
Klien mengeluh kencing berwarna seperti cucian daging, bengkak sekitar mata
dan seluruh tubuh. Tidak nafsu makan, mual , muntah dan diare. Badan panas
hanya sutu hari pertama sakit.
Pertumbuhan :
Perkembangan :
5. Pengkajian Perpola
Suhu badan normal hanya panas hari pertama sakit. Dapat terjadi
kelebihan beban sirkulasi karena adanya retensi natrium dan air, edema pada
sekitar mata dan seluruh tubuh. Klien mudah mengalami infeksi karena adanya
depresi sistem imun. Adanya mual , muntah dan anoreksia menyebabkan
intake nutrisi yang tidak adekuat. BB meningkat karena adanya edema.
Perlukaan pada kulit dapat terjadi karena uremia.
b. Pola eliminasi :
Klien tidak dapat tidur terlentang karena sesak dan gatal karena adanya
uremia. keletihan, kelemahan malaise, kelemahan otot dan kehilangan tonus
f. Persepsi diri :
Klien cemas dan takut karena urinenya berwarna merah dan edema
dan perawatan yang lama. Anak berharap dapat sembuh kembali seperti
semula
g. Hubungan peran :
5. Pemeriksaan PenunjangLaboratorium
- LED meningkat.
- Kadar HB menurun.
2 Potensial kelebihan volume cairan b.d. retensi air dan natrium serta disfungsi
ginjal.
3 Potensial terjadi infeksi (ISK, lokal, sistemik) b.d. depresi sistem imun.
Rencana Rasional
karbohidrat.
3. TKTP berfungsi menggantikan
4. Anjurkan Pasien untuk tirah
4. Tirah baring meningkatkan
baring
mengurangi penggunaan energi.
5. Berikan latihan selama
pembatasan aktifitas. 5. Latihan penting untu
kmempertahankan tunos otot
6. Rencana aktifitas denga waktu
istirahat. 6. Keseimbangan aktifitas dan
istirahat mempertahankan
7. Rencanakan cara progresif untuk
kesegaran.
kembali beraktifitas normal ;
evaluasi tekanan darah dan haluaran 7. Aktifitas yang bertahap
protein urin. menjaga kesembangan dan tidak
mmemperparah proses penyakit
2. Potensial kelebihan volume cairan b.d. retensi air dan natrium serta disfungsi
ginjal.
Rencana Rasional
- Hipokalemia : kram
abd,letargi,aritmia
- Hiperfosfatemia:
hiperefleksi,parestesia, kram
otot, gatal, kejang
3. Potensial terjadi infeksi (ISK, lokal, sistemik) b.d. depresi sistem imun
Rencana Rasional
6.Pantau tanda dan gejala ISK dan 4.Urine keruh mmenunjukan adanya
ISK.
5.Kateter dapat menjadi media
Rencana Rasional
1. Pantau tanda dan gejala krisis 1. Krisis hipertensi
hipertensi (Hipertensi, takikardi, menyebabkan suplay darah ke
bradikardi, kacau mental, organ tubuh berkurang.
penurunan tingkat kesadaran,
2. Tekanan darah yang tinggi
sakit kepala, tinitus, mual,
menyebabkan suplay darah
muntuh, kejang dan disritmia).
berkurang.
2. Pantau tekanan darah tiap jam
3. Efektifitas obat anti hipertensi
dan kolaborasi bila ada
penting untuk menjaga
peningkatan TD sistole >160
adekuatnya perfusi jarringan.
dan diastole > 90 mm Hg
4. Posisi tidur yang rendah
3. Kaji keefektifan obat anti
menjaga suplay darah yang
hipertensi
cukup ke daerah cerebral
4. Pertahankan TT dalam posisi
rendah
Rencana Rasional
2. Jaga kulit tetap kering dan 2,3. Kulit yang kering dan bersih
bersih tidak mudah terjadi iritasi dan
3. Bersihkan & keringkan daerah
mengurangi media pertumbuhan
perineal setelah defikasi
kuman.
4. Rawat kulit dengan
menggunakan lotion untuk 4. Lotion dapat melenturkan kulit
daerah pruritus.
5. Sabun yang keras dapat
5. Hindari penggunaan sabun menimbulkan kekeringan kulit dan
yang keras dan kasar pada kulit sabun yang kasar dapat menggores
klien kulit.
3.4ANALISA DATA
NO ETIOLOGI MASALAH
DX KEPERAWATAN
Proteinuria
Intoleransi aktivitas
Merusak glomerulus
Gangguan filtrasi
albumin ikut dalam urine
Edema
Hipertensi
Odema
hemoliticus group A
odema
3.5IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Melakukan implementasi sesuai dengan intervensi dengan memegang
prinsip sebagai berikut :
3.6EVALUASI
Dari setiap tindakan yang dilakukan secara paripurna untuk mengatasi masalah
keperawatan akan didapatkan hasil sebagai berikut :
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Glomerunefritis merupakan penyakit perdangan ginjal bilateral.
Glomerulonefritis akut paling lazim terjadi pada anak-anak 3 sampai 7 tahun
meskipun orang dewasa muda dan remaja dapat juga terserang, perbandingan
penyakit ini pada pria dan wnita 2:1.
GNA ialah suatu reaksi imunologis pada ginjal terhadap bakteri atau virus
tertentu.Yang sering terjadi ialah akibat infeksi 2. Tidak semua infeksi streptokokus
akan menjadi glomerulonefritis, hanya beberapa tipe saja. Timbulnya GNA didahului
oleh infeksi ekstra renal, terutama di traktus respirotorius bagian kulit oleh kuman
streptokokus beta hemolitikus golongan A tipe 12, 4, 16, 25 dan 49. Dari tipe tersebut
diatas tipe 12 dan 25 lebih bersifat nefritogen dibanding yang lain. Mengapa tipe
tersebut lebih nefritogen dari pada yang lain tidak di ketahui.
12 Novita L. 2009. Glomerulonefritis Akut (GNA) dan gagal Ginjal Akut (GGA).
Pekanbaru, Riau: Faculty of Medicine-University of Riau.
13 http://www.kalbefarma.com/files/cdk/files/08_KlarifikasiHistopatologik.pdf/08_Klarifika
siHistopatologik.html. Accessed 16 juni 2012.
14 http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/11_HematuriPadaAnak.pdf/11_HematuriPadaAna
k.html. Access 16 juni 2012.
15 http://pkukmweb.ukm.my/~danial/Streptococcus.html .
http://www.uam.es/departamentos/medicina/patologia/19-20x.JPG . Accessed 16 juni,
2012
16 Rasyid H., Wahyuni S. Immunomechanisms Of Glomerulonephritis. The
Indonesian Journal of Medical Science 2009; Vol 1 (5): 289-297.