Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
I. Biodata
A. Identitas Ibu
Nama : Ny. C
Umur : 26 tahun
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Status Perkawinan : Kawin
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Lampaseh
No. CN : 757085
DX : Plasenta Previa
Tanggal masuk : 13 Desember 2010
Tanggal pengkajian : 21 Desember 2010
B. Identas Suami
Nama : Tn. Z
Umur : 32 tahun
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Lampaseh
K. Riwayat Psikologis
Pasien mengatakan cemas dengan kondisinya dan juga kondisi kehamilannya
yang sekarang, karena waktu kehamilan yang pertama pasien tidak pernah keluar
darah seperti sekarang ini, pasien takut keguguran karena banyak darah yang
keluar, pasien tampak cemas, dan sering menanyakan tentang kondisi
kehamilannya.
L. Riwayat Sosial
Pasien mengatakan sebelum sakit akrab dengan masyarakat dan mengikuti
kegiatan sosial, sejak sakit tidak pernah, hanya komunikasi dengan suami dan
perawat, interaksi dengan pasien satu ruangan tidak ada.
M. Riwayat Spiritual
Pasien mengatakan sebelum sakit menjalankan shalat 5 waktu dan berdoa agar
kehamilannya tidak ada masalah, sejak sakit pasien shalat 5 waktu jarang dan
berdoa demi kesembuhannya.
III.Pemerikasan Umum
a. K/U : Baik
b. Kesadaran : compos mentis
c. TTV :
Td : 100/70 mmHg
N : 82 x/i
RR : 20 x/i
T : 36,2 oC
d. BB : 50 kg selama dirawat
d. TTP : 28 Desember 2010
e. C3P1A1
f. Gerakan janin (+)
B. Palpasi
Leopoid I : 3 jari diatas pusat
Leopoid II : puka, DJJ = 155x/i
Leopoid III : Kepala
Leopoid IV : Konvergen
V. Laboratorium
a. Pemeriksaan Hematologi
Dara Rutin
WBC : 14,0 x 103 UL
HGB : 7,6 9 / dl
PLT : 88 x 103 UL
b. Foto Abdomen : USG
ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
DS 1.
= - DS : Perdarahan Resiko tinggu
- Pasien mengatakan keluar darah melalui kekurangan
vaginanya. volume darah
- Pasien mengatakan darah yang keluar
berwarna merah segar
DO :
- Keluar darah (+)
- TD 100/70 mmHg
- N 80 x/i
- RR 20 x/i
- T 36,2 oC
- IUFD RL 20 HS/i
- HB 7,9 9/dl
3. DS : Kurangnya Ansietas
- Pasien mengatakan cemas dengan pengetahuan
kehamilannya sekarang tentang
- Pasien mengatakan takut keguguran karna kehamilan
banyak darah yang keluar yang
DO : bermasalah
- Pasien tampak cemas
- Pasien sering menanyakan tentang kondisi
kehamilannya
RENCANA KEPERAWATAN
No DX. Kep Tujuan/KH Intervensi Rasional Implement Evaluasi
asi
1. Pasien Kaji tentang Untuk mengetahui Mengkaji S:
melaporkan tidak banyak banyaknya pengeluaran tentang Pasien mengatakan
keluarnya darah pengeluaran darah darah dan penentuan banyaknya keluar darah
intervensi yang sesuai pengeluaran melalui vaginanya
Pasien tampak Observasi TTV darah
rileks Ketidaknormalan Ttv Mengukur pasien mengatakan
Observasi tanda- dapat mengakibatkan TTV darah yang keluar
tanda kekurangan sesuatu yang tidak berwarna merah
cairan dan monitor diinginkan segar
perdarahan
Untuk mencegah O:
Pantau kadar terjadinya hipoksia dan -keluar darah (+)
elektrolit darah syok hipovolemik -TD 100/70 mmHg
-N 80 x/i
Periksa golongan Untuk mengetahui -RR 20 x/i
darah untuk kondisi/tingkah keparahan -T 36,2 oC
antisipasi transfusi yang dirasakan pasien -IUFD RL 20 HS/i
- HB 7,9 g/dl
Jelaskan pada Persiapan untuk
pasien untuk kekurangan darah A = Resiko tinggi
mempertahankan kekurangan volume
cairan yang masuk Untuk mencukupi cairan darah
dengan banyak yang hilang
minum P = Intervensi
dilanjutkan
Untuk
kesela
matan
ibu
dan
bayi
yang
dikand
ung
3 III - Pasien tampak Beri Memberi dukungan dan penkes tentang kehamilan yang bermasalah
tenang dan duku Untuk Menjelaskan tentang keperawatan dan prognosa penyakit
rileks ngan menin
dan gkatka
penk n
es pemah
tenta aman
ng dan
keha kerja
milan sama
berm denga
asala n tetap
h memb
erikan
inform
asi
tentan
Perta g
hank status
an janin
kolta
n
mata Untuk
dan mengu
berko rangi
muni kecem
kasi asan
deng yang
an dirasa
tenta kan
ng, pasien
hang
at
dan Akan
empa memb
ti uat
yang klien
tepat mudah
mengu
ngkap
Perta kan
hank perasa
an annya
hubu dan
ngan mau
salin bekerj
g a sama
perca
ya
deng
an Untuk
komu mengu
nikas rangi
i ansieta
terbu s dan
ka ketida
ktahua
n
Jelas
kan Dapat
tenta memb
ng antu
prose klien
s dalam
keper menye
awat lesaika
an n
dan masala
prog hnya
nosa
peny
akit Menur
unkan
perhati
Ident an/me
ifikas ningka
i tkan
kopin relaksa
g si dan
yang menin
konst gkatka
ruksi n
kema
mpuan
keping
Ajark
an
tekni
k
relak
sasi
nasaf
dala
m
CATAT PERKEMBANGAN
Nama : Ny. C
Ruang : Rawat Ibu
DX : Plasenta Previa
A= Ansietas
P= Intervensi dilanjutkan
22.50
I= memberi penkes kepada pasien dan
keluarganya
A= Ansietas
Hidung
Reaksi alergi : Pasien mengatakan bahwa dirinya tidak mempunyai reaksi alergi pada apapun.
Cara mengatsinya :-
Pernah mengalami flu : Pasien mengatakan pernah mengalami flu, dalam setahun pasien bisa
mengalami flu sampai 2 kali.
Sinus : Fungsi penghirup pasien masih baik,tidak terdapat polip, tidak ada tanda-tanda peradangan,
pasien mengatakan tidak pernah mengalami perdarahan pada sinus.
Mulut dan tenggorokan
Gigi geligi : Gigi tampak bersih, gigi masih utuh.
Kesulitan/gangguan bicara: Pasien tidak mengalami kesulitan dan gangguan dalam bicara.
Kesulitan menelan : Tidak terdapat pembesaran kelenjar thyroid sehingga pasien mengatakan tidak
ada kesulitan dalam menelan tapi kalo buwat makan selalu mual.
Pemeriksaan gigi terakhir : Pasien mengatakan tidak pernah periksa karena tidak ada gangguan pada
giginya.
Pernapasan
Suara paru : Vesikuler
Pola nafas : Baik/ teratur
Batuk : Pasien tidak mengalami batuk
Sputum : Tidak ada sputum
Nyeri : Tidak ada keluhan nyeri pada saat bernafas.
Kemampuan melakukan aktifitas : Dalam melakukan aktifitas seperti ambulasi, makan, BAB pasien
dibantu oleh keluarga.
Batuk darah : Pasien mengatakan tidak pernah mengalami batuk darah.
Sirkulsi
Nadi periver : Pasien tidak mengalami sianosis.
Capillary refill : kembali < 2 detik
Ditensi vena jugularis : Tidak ada bendungan vena jugularis
Suara jantung : S1-S2 normal
Suara jantung tambahan : Tidak ada bunyi jantung tambahan
Irama jantung(monitor) : Regular
Nyeri : Tidak ada nyeri yang dirasakan pasien
Edema : Tidak ada edema
Perubahan warna : Kulit pasien terlihat pucat
Clubbing : Tidak ada tanda clubbing pada jari pasien.
Keadaan ekstermitas : Pasien tidak mengalami edema pada ekstremitas, kekuatan otot dalam
rentang normal, pasien terpasang infus RL 20 tpm di tangan sebelah kiri.
Nutrisi
Berat badan : 55 kg
Tinggi badan : 157 cm
Status gizi : IMT
Kurang
Jenis diet : Nasi biasa
Nafsu makan : Kurang
Rasa mual : Pasien mengatakan merasa mual
Muntah : Pasien mengatakan muntah setiap kali makan nasi
Intake cairan : Pasien mengatakan kurang dalam minum, paling kira-kira 5 gelas setiap harinya
Eliminasi
BAB
Pola rutin : Pasien mengatakan buang air besar 1 x/hari
Penggunaan pencahar : Pasien tidak menggunakan obat pencahar
Kolostomi/ieostomi : Tidak
Konstipasi/opstipasi : Pasien tmengatakan tidak mengalami susah buang air besar
Diare : Pasien mengatakan tidak mengalami diare
BAK
Pola rutin : 4x/hari
Inkontenesia : Pasien tidak mengalami inkontinensia urin
Infeksi : Pasien mengatakan tidak merasa nyeri pada saat BAK
Hematuri : Pasien tidak mengalami hematuri
Kateter : Pasien terpasang kateter sejak dari IGD
Urin out put : 200 cc
Pemeriksaan payudara : payudara pasien tidak mengeluarkan ASI, tidak ada benjolan dan
pembengkakan pada payudara, puting pasien inferted.
Keluhan genetalia : Pasien mengatakan tidak ada keluhan pada organ genetalianya Perbedaan
ginekologi : Tidak ada
Pengaruh perbedaan terhadap kehidupan seksualitas : Pasien mengatakan tidak ada pengaruh yang
berarti tentang masalah organ kewanitaan terhadap seksualitas.
Pemeriksaan papsmear terakhir : Pasien mengatakan tidak pernah melakukan pemeriksaan pap smear.
Keputihan : Pasien mengatakan tidak pernah mengalami keputihan.
Penggunaan kateter : Pasien tidak terpasang kateter
Neurologist
Tingkat kesadaran : Composmentis
Disorientasi : Pasien mengatakan sekarang ada di Rumah Sakit Wirasana, pasien mengatakan
sekarang jam 12.30, pasien mengatakan yang menungguinya adalah ibu. Pasien tidak mengalami
disorientasi tempat, waktu, dan orang.
Tidak tampak terjadinya disoerientasi.
Tingkah laku : pasien bertingkah laku baik dan kooperatif dengan perawat
Riwayat epilepsy/kejang perkinson : Pasien mengatakan dirinya tidak pernah mengalami epilepsi
ataupun kejang.
Reflek : Reflek patella positif
Kekuatan menggenggam: Pasien mmempunyai kekuatan menggenggam baik, kekuatan otot 5-5/5-5.
Muskuleskeletal
Kekuatan otot : Kekuatan otot pasien masih baik 5-5/5-5,tidak ada keluhan terkait kekuatan otot.
Pergerakan ekstermitas : Pergerakan ekstremitas masih baik
Nyeri : Pasien mengatakan tidak ada keluhan nyeri pada ekstremitas atas dan bawah.
Kekakuan : Pasien tidak mengalami kekakuan ekstremitas.
Pola latihan gerak : Pasien masih terlihat lemas, pasien bisa berjalan tapi di bantu sama keluarganya.
Kulit
Warna : Warna kulit pucat
Intergritas : Baik
Turgor : Turgor kulit baik
VI. Kesehatan lingkungan
Kebersihan : Baik
Bahaya : Tidak ada bahaya dalam pasien
Polusi : Tidak ada asap motor, pembakaran sampah
VII. Psikososial
1. Pola pikir dan persepsi:
Alat Bantu yang di gunakan : Pasien tidak menggunakan alat bantupenglihatan, alat bantu
pendengaran, alat bantu keamanan, tapi pasien di bantu sama keluarganya bila berjalan.
Kesulitan yang dialami : pasien mengatakan kepalanya sering pusing, badannya juga merasa lemas.
2. Persepsi diri
Hal yang sangat di pikirkan saat ini : Pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan segera mempunyai
anak.
Harapan setelah menjalani perawatan : Pasien mengatakan setelah menjalani perawatan di rumah sakit
semoga dirinya bisa benar-benar sembuh.
Perubahan yang dirasa sakit: Pasien mengatakan pusing dan lemes.
3. Suasana hati : Cemas
Rentang perhatian : Sangat diperhatikan oleh suami & keluarga
4. Hubungan atau komunikasi
a. Bicara bahasa utama
Pasien dapat berbicara dengan jelas, hambatan dalam berkomunikasi dan berhubungan dengan orang
lain adalah pasien lebih sering menyimpan apa yang dirasakannya sendiri, tanpa bercerita dengan
orang lain.
b. Tempat tinggal
Pasien masih ikut dengan orang tuanya.
Kehidupan keluarga
Adat istiadat yang di anut : Pasien dan keluarga berasal dari suku Jawa, dan adat yang dianut adalah
yang umum dan biasa pada suku Jawa
Pembuatan keputusan dalam keluarga : Dalam keluarga pasien suami adalah seseorang yang
dianggap berpengaruh.
Pola komunikasi : Pola komunikasi yang ada dikeluarga pasien kurang baik karena pasien terlalu
pendiam dan selalu menyimpan masalah yang sedang dialaminya tanpa diceritakan pada suaminya
ataupun keluarga yang lain.
Keuangan : Keuangan keluarga pasien termasuk kurang, karena dalam keluarga pasien hanya suami
Ny. R yang bekerja dan pekerjaannya hanya Wiraswasta yaitu supir.
V. Prioritas Masalah
1. Gangguan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d Pengeluaran nutrisi yang berlebihan dan
intake kurang.
2. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b.d kehilangan cairan.
3. Gangguan citra diri b.d perubahan penampilan sekunder akibat kehamilan
4. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan tubuh, penurunan metabolisme sel
RENCANA KEPERAWATAN
13.00 WIB
13.10 WIB
13.15 WIB
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Klien : Ny.R Usia : 20 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan Riwayat Obstetri :
Tgl Masuk RS/ Persalinan : 30 Desember 2011/ Hiperemisis Gravidarum
Tgl Pengkajian : 02 Januari 2012
1. Pengkajian
a Sirkulasi
Perhatikan riwayat masalah jantung, udema pulmonal, penyakit vaskuler perifer atau stasis
vaskuler (peningkatan resiko pembentukan thrombus).
b Integritas ego
Perasaan cemas, takut, marah, apatis, serta adanya factor-faktor stress multiple seperti
financial, hubungan, gaya hidup. Dengan tanda-tanda tidak dapat beristirahat, peningkatan
ketegangan, stimulasi simpatis.
c Makanan/cairan
Malnutrisi, membrane mukosa yang kering pembatasan puasa pra operasi insufisiensi
Pancreas/ DM, predisposisi untuk hipoglikemia/ ketoasidosis.
d Pernafasan
Adanya infeksi, kondisi yang kronik/batuk, merokok.
e Keamanan
Adanya alergi atau sensitive terhadap obat, makanan, plester dan larutan.
Adanya defisiensi imun
Munculnya kanker/adanya terapi kanker
Riwayat keluarga, tentang hipertermia malignan/reaksi anestesi
Riwayat penyakit hepatic
Riwayat tranfusi darah
Tanda munculnya proses infeksi.
2. Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul\
a) Perubahan Perfusi Jaringan b.d perdarahan
b) Devisit Volume Cairan b.d perdarahan
c) Gangguan rasa nyaman: Nyeri b.d luka post operasi
d) Intoleransi Aktivitas b.d kelemahan, penurunan sirkulasi
e) Gangguan Integritas Kulit b.d tindakan pembedahan.
f) Resiko tinggi Infeksi s.d perdarahan, luka post operasi
3. Rencana Asuhan Keperawatan
a) DX 1 : Perubahan Perfusi Jaringan b.d perdarahan
Tujuan : diharapkan suplai/ kebutuhan darah ke jaringan terpenuhi
Kriteria Hasil :
Conjunctiva tidak anemis
Acral hangat
Hb normal
Muka tidak pucat
Tidak lemas
TTV dalam batas normal ; Suhu : 36-37 0 C, TD : 120/80 mmHg, RR :18-20x/menit, Nadi
: 80-100 x/menit
Intervensi :
1) Jelaskan penyebab terjadi perdarahan
R/ Pasien paham tentang kondisi yang dialami
2) Monitor tanda-tanda vital
R/ Tensi, nadi yang rendah, RR dan suhu tubuh yang tinggi menunjukkan gangguan
sirkulasi darah
3) Kaji tingkat perdarahan setiap 15 30 menit
R/ Mengantisipasi terjadinya syok
4) Kolaborasi pemberian cairan infus isotonik
R/ Cairan infus isotonik dapat mengganti volume darah yang hilang akiba perdarahan.
5) Kolaborasi pemberian tranfusi darah bila Hb rendah
R/ Tranfusi darah mengganti komponen darah yang hilang akibat perdarahan.
b) DX 2 : Devisit Volume Cairan b.d perdarahan
Tujuan: Tidak terjadi devisit volume cairan, seimbang antara intake dan output baik jumlah
maupun kualitas.
Kriteria Hasil :
Tanda vital dalam batas normal (N: 120-60 x/mnt, S; 36-37,50 c, RR : < 40 x/mnt )
Turgor elastik , membran mukosa bibir basah, mata tidak cowong, UUB tidak cekung.
Intervensi:
1) Kaji kondisi status hemodinamika.
R/ Pengeluaran cairan akibat operasi yang berlebih merupakan faktor utama masalah
2) Ukur pengeluaran harian
R/ Jumlah cairan ditentukan dari jumlah kebutuhan harian ditambah dengan jumlah cairan
yang hilang selama masa post operasi dan harian
3) Berikan sejumlah cairan pengganti harian
R/Tranfusi mungkin diperlukan pada kondisi perdarahan masif
4) Evaluasi status hemodinamika
R/ Penilaian dapat dilakukan secara harian melalui pemeriksaan fisik.
5) Pantau intake dan output
R/ dapat meningkatkan laju filtrasi glomerulus membuat keluaran tak adekuat untuk
membersihkan sisa metabolisme.
c) DX 3 : Gangguan rasa nyaman: Nyeri b.d luka post operasi
Tujuan : Klien dapat beradaptasi dengan nyeri yang dialami
Kriteria Hasil :
Mengungkapkan nyeri dan tegang di perutnya berkurang
Skala nyeri 0-1 ( dari 0 10 )
Dapat melakukan tindakan untuk mengurangi nyeri
Kooperatif dengan tindakan yang dilakukan
TTV dalam batas normal ; Suhu : 36-37 0 C, TD : 120/80 mmHg, RR :18-20x/menit, Nadi
: 80-100 x/menit
Intervensi :
1) Pertahankan tirah baring selama masa akut
R/ Meminimalkan stimulasi atau meningkatkan relaksasi
2) Terangkan nyeri yang diderita klien dan penyebabnya.
R/ Meningkatkan koping klien dalam melakukan guidance mengatasi nyeri
3) Ajarkan teknik distraksi
R/ Pengurangan persepsi nyeri
4) Kolaborasi pemberian analgetika
R/ Mengurangi onset terjadinya nyeri dapat dilakukan dengan pemberian analgetika oral
maupun sistemik dalam spectrum luas/spesifik
5) Kaji intensitas, karakteristik, dan derajat nyeri
R/ Pengkajian yang spesifik membantu memilih intervensi yang tepat
d) DX 4 : Intoleransi Aktivitas b.d kelemahan, penurunan sirkulasi
Tujuan : Kllien dapat melakukan aktivitas tanpa adanya komplikasi
Kriteria Hasil : klien mampu melakukan aktivitasnya secara mandiri
Intervensi :
1) Kaji tingkat kemampuan klien untuk beraktivitas
R/ Mungkin klien tidak mengalami perubahan berarti, tetapi perdarahan masif perlu
diwaspadai untuk menccegah kondisi klien lebih buruk
2) Kaji pengaruh aktivitas terhadap kondisi luka dan kondisi tubuh umum
R/ Aktivitas merangsang peningkatan vaskularisasi dan pulsasi organ reproduksi, tetapi dapat
mempengaruhi kondisi luka post operasi dan berkurangnya energi
3) Bantu klien untuk memenuhi kebutuhan aktivitas sehari-hari.
R/ Mengistiratkan klilen secara optimal.
4) Bantu klien untuk melakukan tindakan sesuai dengan kemampuan /kondisi klien
R/ Mengoptimalkan kondisi klien, pada abortus imminens, istirahat mutlak sangat
diperlukan
5) Evaluasi perkembangan kemampuan klien melakukan aktivitas
R/ Menilai kondisi umum klien.
e) DX 5 : Gangguan Integritas Kulit b.d tindakan pembedahan
Tujuan : Memperbaiki integritas kulit dan proteksi jaringan
Kriteria Hasil :
Tidak terjadi kerusakan integritas kulit
Intervensi :
1) Berikan perhatian dan perawatan pada kulit
R/ Jaringan kulit yang mengalami kerusakan dapat mengganggu suplai nutrien dan sangat
rentan terhadap tekanan serta trauma.
2) Lakukan latihan gerak secara pasif
R/ Meningkatkan mobilisasi
3) Lindungi kulit yang sehat dari kemungkinan maserasi
R/ maserasi pada kulit yang sehat dapat menyebabkan pecahnya kulit
4) jaga kelembaban kulit
R/ untuk tetap menjaga kulit yang sehat agar tetap lembab
BAB III
LAPORAN KASUS
1. BIODATA
a. Identitas passion
Nama : Ny. T
Jenis kelaminn : perempuan
Umur : 24 tahun
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Pendidikan : SMU
n. therapy
No Nama obat Dosis
1 IVFD RL 20 gtt/I
2 Inj ketorolac 1 amp/ 12 jam
3 Inj gentamycin 1 amp/12 jam
4 Inj ceftriaxone 1 amp/12 jam
5 Inj vit c 1 amp/12 jam
6 Inj transamin 1 amp/12 jam
7 Inj alinamin 1 amp/12 jam
DATA FOKUS
ANALISA DATA
o. diagnosa keperawatan
1. nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan akibat tindakan operasi ditandai
dengan Pasien mengatakan nyeri pada luka SC, Skala nyeri 4-5 nyeri sedang, Post op hari ke-
1, ekspresi wajah meringis, Terdapat luka insisi operasi pada daerah abdomen, KU lemah.
2. Resiko tinggi Infeksi berhubungan dengan adanya luka post operasi SC ditandai dengan
Klien mengatakan panas pada luka post SC, Ku lemah, Terdapat luka insisi pada daerah
abdomen 12 cm, pada luka post SC tampak merah dan bengkak, T : 37,8C RR: 24x/I TD :
120/80 mmHg HR: 89 x/I, HB =11,2 gr % HT = 34,0%, Leukosit = 20.800/mm3,
Trombosit= 321.000
3. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan adanya luka operasi ditandai dengan Klien
mengatakan susah mengangkat kedua tungkai bawah, Post op hari ke-1, KU lemah, Nampak
luka insisi operasi pada daerah abdomen 12 cm. kekuatan otot +3.
p. Intervensi keperawatan
No diagnosa Tujuan / kriteria Intervensi Rasionalisasi
1 Dx 1 Tujuan : Klien - Kaji intensitas, -Pengkajian yang
dapat beradaptasi karakteristik, dan spesifik membantu
dengan nyeri yang derajat nyeri memilih intervensi
dialami yang tepat
Kriteria Hasil : - Pertahankan tirah -Meminimalkan
-Mengungkapkan baring selama masa stimulasi atau
nyeri dan tegang akut. meningkatkan
di perutnya relaksasi
berkurang -Terangkan nyeri
-Dapat melakukan yang diderita klien -Meningkatkan
tindakan untuk dan penyebabnya. koping klien dalam
mengurangi nyeri melakukan guidance
-Kooperatif -Ajarkan teknik mengatasi nyeri
dengan tindakan distraksi - Pengurangan
yang dilakukan -Kolaborasi persepsi nyeri
-TTV dalam batas pemberian - Mengurangi onset
normal ; Suhu : analgetika terjadinya nyeri dapat
36-37 0 C, TD : dilakukan dengan
120/80 mmHg, RR pemberian analgetika
:18-20x/menit, oral maupun sistemik
Nadi : 80-100 dalam spectrum
x/menit luas/spesifik
2 Dx 2 Tujuan: Tidak -Kaji kondisi -Perubahan yang
terjadi infeksi keluaran/dischart terjadi pada dishart
selama perawatan yang keluar ; dikaji setiap saat
perdarahan dan jumlah, warna, dan dischart keluar.
luka operasi.\ bau dari luka Adanya warna yang
Kriteria Hasil : operasi. lebih gelap disertai
Tidak ada bau tidak enak
tanda tanda mungkin merupakan
infeksi, seperti : tanda infeksi.
merah, panas, -Terangkan pada -Infeksi dapat timbul
bengkak, fungsio klien pentingnya akibat kurangnya
laesa perawatan luka kebersihan luka.
selama masa post
operasi.
-Lakukan -Berbagai kuman
pemeriksaan biakan dapat teridentifikasi
pada dischart. melalui dischart.
-Lakukan -Inkubasi kuman
perawatan luka pada area luka dapat
. menyebabkan infeksi.
-Terangkan pada -Berbagai
klien cara manivestasi klinik
mengidentifikasi dapat menjadi tanda
tanda inveksiobat nonspesifik infeksi;
demam dan
peningkatan rasa
nyeri mungkin
-kolaborasi dengan merupakan gejala
dokter dalam infeksi.
pemberian therapy -mengurangi resiko
infeksi pada klien
3 DX3 Tujuan : Kllien
) - Kaji tingkat
) - Mungkin klien tidak
dapat melakukan kemampuan klien mengalami
aktivitas tanpa untuk beraktivitas perubahan berarti,
adanya komplikasi tetapi perdarahan
Kriteria Hasil : masif perlu
klien mampu diwaspadai untuk
melakukan menccegah kondisi
aktivitasnya secara klien lebih buruk
mandiri 2) - Kaji pengaruh
2
aktivitas terhadap Aktivitas merangsang
kondisi luka dan peningkatan
kondisi tubuh vaskularisasi dan
umum pulsasi organ
reproduksi, tetapi
dapat mempengaruhi
kondisi luka post
operasi dan
3) - Bantu klien untuk berkurangnya energi
memenuhi 3 - Mengistiratkan
kebutuhan aktivitas klilen secara optimal.
sehari-hari.. 4)
4) - Bantu klien untuk
melakukan tindakan - Mengoptimalkan
sesuai dengan kondisi klien, pada
kemampuan abortus imminens,
/kondisi klien istirahat mutlak
5) - Evaluasi sangat diperlukan
perkembangan - Menilai kondisi
kemampuan klien umum klien.
melakukan aktivitas
-
- kolaborasidengan
dokter dalam -membantu
pemberian therapy mempercepat
obat mobilitas fisik klien
CATATAN PERKEMBANGAN
KEADAAN
TIPE BB BAYI KOMPLIKASI UMUR
NO
PERSALINAN LAHIR WAKTU NIFAS SEKARANG
LAHIR
1. Partus aterm 3380 gr Menangis Tidak ada 2 hari
(LBK) spontan
DATA OBJEKTIF
DATA SUBYEKTIF
Ibu mengatakan nyeri pada daerah bekas Nampak meringis pada saat
robekan perineum. memindahkan badannya.
TFU : 2 jari dibawah pusat.
Ibu mengeluh nyeri pada kedua Posisi : Ditengah-tengah
payudara. Kontraksi : Baik
Ibu mengeluh bayinya menolak disusui, Tampak kedua payudara tegang dan
karena ASI tidak ada. keras.
Anak menolak untuk disusui karena ASI
Ibu sering bertanya bagaimana cara belum ada , sehingga anak diberi susu
merawat payudara adan bagaimana cara formula.
meneteki yang baik.
Tampak ibu bertanya-tanya tentang
Ibu mengeluh sakit kepala perawatan ibu post partum dengan cara
merawat bayi.
Ibu mengeluh sangat lelah
Rawat gabung
Ibu bertanya bagaimana cara merawat Luka perineum derajat II, sudah dijahit
bayi dirumah. Dan di rawat dengan kompres bethadine.
ANALISA DATA
2. DS : Ketidak nyamanan
Ibu mengeluh nyeri pada Post payudara : Nyeri
kedua payudara. partum
Ibu mengeluh bayi menolak
disusui karena ASI tidak ada. Peningkatan
Ibu sering bertanya bagaimana vaskularisasi payudara
cara merawat payudara dan
bagaimana cara meneteki yang Duktus alveolar aktif /
baik. terisi Asi
DO :
Tampak kedua payudara Pemanfaat
tegang dan keras. an yang tidak adekuat
Anak menolak untuk disusui
karena ASI belum ada, Penumpuk
sehingga diberi susu formula. an Asi pada duktus
Alveolar
Penekanan
syaraf sensoris
Ketidakny
amanan Payudara
DS :
3. Ibu bertanya bagaimana cara Kurangnya
merawat bayi dirumah pengetahuan tentang
DO : cara merawat Bayi
Tampak ibu bertanya-tanya Post
tentang perawatan ibu post Partum
partum dengan cara merawat
bayi. Perubahan
peran
Kebutuahnan dukungan
meningkat
Sumber stress
meningakat
Ketidak
lengkapan informasi
tentang proses post
DS : partum Perubahan pola
4. Ibu mengeluh jam tidurnya istirahat (Tidur).
kurang yaitu hanya 5 jam/24 Kurangnya
jam. pengetahuan tentang
Ibu mengeluh sering terbangun proses post partum
pada malam hari, karena
anaknya sering terbangun
untuk disusui atau karena Post partum
popoknya basah.
DO : Perubahan
Klien nampak pucat psikis
Klien nampak lelah.
Nampak banyak pengunjung Peran baru
yang datang. sebagai ibu
Ibu tampak lelah
Stress psikologis
DS Kecemasan
5. Ibu menanyakan tentang Merangsan
keadaannya dan bayinya g RAS
Ibu berharap cepat kembali
kerumah Perubahan
DO pola istirahat (Tidur)
Kelahiran anak pertama
Ibu tampak cemas
Perubahan
peran
Kebutuahn
an dukungan meningkat
Sumber stress
meningaka
t
Ketidak lengkapan
informasi tentang proses
post
partum
Kecemasan
IMPLEM ENTASI
DP HARI JAM
TGL IMPLEMENTASI PARAF
2. Jumat 10.05
1. Mengkaji tingkat nyeri
23-05- Nyeri masih dirasakan, namun agak berkurang
2003 Payudara tidak setegang semula
10.102. Menganjurkan untuk mengompres payudara dengan
handuk basah lebih kurang 15-30 menit
10.203. Mengajarkan Massase pada payudara agar Asi bisa keluar
lancar
Asi mau keluar, anak bisa disusui dengan baik pada kedua
payudara.
10.304. Menganjurkan pemberian kompres Air Dingin pada
payudara yang Bengkak
Payudara tidak terlalu bengkak seperti sebelumnya
10.405. Menganjurkan penggunaan Bra yang tepat
Ibu mengetahui manfaatnya dan mau melaksanakan
anjuran
Duduk
" Ibu harus duduk dikursi dengan santai dalam posisi tegak.
" Supaya bayi bias ditidurkan diatas topangan tangan ibunya
dengan enak, maka perlu diganjal dengan bantal atau
selimut yang dilipat. Tangan sebelah yang lain memegang
buah dada secara mengapit dipangkal areola
mammaedengan 2 jari, yaitu jari telunjuk dan ibu jari.
Jagalah supaya bayi dapat memasukkan papilla mammae
sampai dengan daerah areola mammae menutup hidung
bayi.
" Lama menyusui sebelah mammae 5-10 menit.
" Selanjutnya agar bayi sendawa, bayi didudukkan setengah
duduk diatas pangkuan ibu atau didepan bahu kiri dengan
menyandarkan dada bayi kemudian ditepuk-tepuk dengan
miring kekanan atau kekiri.
" Sebelum dan sesudah menyusukan ibu harus mencuci
tangan dan membersihkan mulut bayi dan buah dada.
Berbaring pada ibu yang lemah/sesudah melahirkan :
" Ibu berbaring pada sebelah mammae yang akan disusukan
dan punggung ibu diganjal dengan bantal.
" Lengan ibu pada sebelah mammae yang disusukan
menopang bayi mulai dari leher bayi, leher bayi terletak
disendi siku lengan bawah, kedudukan mulut bayi diatas
dan disesuaikan dengan papilla mammae.
" Tangan ibu yang lain memambantu memasukkan papilla
mammae secara menjepit dengan telunjuk dan ibu jari agar
supaya hidung bayi tidak melekat pada mammae ibu.
" Lama menyusui 5-10 menit lalu diganti pada mammae
sebelah.
" Kemudian bayi ditidurkan dengan posisi miring kekanan.
" Sebelum dan sesudah menyusui ibu mencuci tangan.
3. Menekankan pentingnya diet / nutrisi yang seimbang
" Klien mampu menyebutkan makanan yang bergizi yang
dapat dikonsumsi.
4. Menjelaskan perlunya pembersihan perianal serta
penggantian balutan
" Klien mengungkapkan mengerti cara perawatan perianal.
5. Waspadakan klien untuk menghindari konstipasi , Bab
teratur , laksative ringan, dan pelunak faeces bila perlu.
" Klien sudah bisa BAB secara normal
6. Berdiskusi tentang lochea sampai 4 minggu
" Klien mulai mengerti tentang prubahan perubahan
pengeluaran cairan selama nifas.
7. Menjelaskan ambulasi dini : bangkit dan berjalan.
" Klien mengerti manfaat latihan ambulasi dini
5. Jumat 13.00
23-05-
2003
13.05
13.10
13.25
CATATAN PERKEMBANGAN
HARI
DP TGL JAM E V A L U A S I PARAF
1. Sabtu 08.00 S:
24-05 " Nyeri masih dirasakan
" Susah bergeser karena sakit pada daerah perineum
O:
" Tidak ditemukan adanya tanda-tanda REEDA.
" Klien mulai mengerti cara melakukan tehnik pernafasan
yang benar.
" Klien mampu melakukan duduk secara normal (santai).
A : Nyeri persisten
P : Lanjutkan intervensi 4,6,7
2. Sabtu 08.05 S:
24-05- " Nyeri masih dirasakan, namun agak berkurang.
2003 " Payudara tidak setegang semula.
O:
" Asi sudah keluar, anak sudah bisa disusui dengan baik
pada kedua payudara ibu.
" Ibu mengetahui manfaat ASI dan mau melaksanakan
anjuran petugas.
A : Nyeri pada kedua payudara berkurang, dan tidak setegang
sebelumnya , sebagian masalah teratasi.
P : Lanjutkan intervensi 2,3,4.
3. Sabtu 0825
S :
24-05- " Ibu mengatakan mengerti tentang apa yang sudah
2003 dijelaskan
" Ibu mengatakan akan melaksanakan anjuran dari petugas.
O:
" Mampu memperagakan cara perawatan dan pengurutan
payudara.
" Sudah bisa BAB secara normal.
" Mengerti cara perawatan perineum, cukup kooperatif, dan
punya keingintahuan yang cukup tinggi bagaimana cara
merawat di rumah.
A : Kemampuan intelektual klien cukup tentang perawatan post
partum meningkat.
P : -
S :
4. Sabtu 08.30" Ibu mengatakan jam tidurnya sudah mencukupi yaitu 6-8
24-05- jam sehari.
2003 " Ibu sudah jarang terbangun pada malam hari, sebab ada
suaminya dan keluarga yang menemani bergantian untuk
mengganti popok pada malam hari.
O:
" Klien tidak pucat lagi.
" Klien nampak segar
" Pengunjung datang sesuai jam besuk.
A : Gangguan pola istirahat (tidur) dapat teratasi.
P :-