Sunteți pe pagina 1din 53

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

FORMAT PENGKAJIAN IBU HAMIL

I. Biodata
A. Identitas Ibu
Nama : Ny. C
Umur : 26 tahun
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Status Perkawinan : Kawin
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Lampaseh
No. CN : 757085
DX : Plasenta Previa
Tanggal masuk : 13 Desember 2010
Tanggal pengkajian : 21 Desember 2010

B. Identas Suami
Nama : Tn. Z
Umur : 32 tahun
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Lampaseh

II. Riwayat Kesehatan Saat Ini


A. Keluhan Utama
Pasien mengeluh keluar darah melalui vaginanya, pusing, lemas, keluar darah
berwarna merah segar, masih merasakan gerakan janin.
B. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang bersama suaminya kerumah sakit RSA dengan keluhan keluar
darah melalui vagina, pasien tidak tau penyebabnya, pasien mengatakan cemas
dengan kejadian ini, dan darah yang keluar berwarna merah segar dan tidak
disertai rasa nyeri.
C. Riwayat Kesehatan Yang Lain
Sebelumnya pasien pernah keguguran sekali tahun 2008 anak ke- 2 umur
kehamilan 3 bulan.
D. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan tidak ada keluarganya yang mengalami penyakit seperti yang
diderita pasien.
E. Riwayat Perkawinan
Pasien mengatakan sudah menikah 4 tahun dan pasien hanya memiliki suami
yang dicintainya.
F. Riwayat Menstruasi
Pasien menyatakan dalam sebulan selama 5 hari dan lancar tetapi pada tanggal 21
Maret 2010 pasien tidak mentruasi dan dinyatakan (+) hamil, mentruasi pertama
kali umur 12 tahun.
G. Riwayat Persalinan Yang Lain
Pasien mengatakan anak yang pertama lahir secara persalinan normal BB = 3,7 kg
dengan jenis kelamin laki-laki.
H. Riwayat Ginekologi
Pasien mengatakan tidak ada riwayat tumor, kista ataupun mioma uteri.
I. Pasien mengatakan memeriksa kehamilannya ketenaga medis yang ke 2x dan
sudah di USG, kehamilan anak pertama sering memeriksa kehamilan di bidan
desa, sebulan 2x.
J. Pola Kebiasaan
1. Pola nutrisi
Pasien mengatakan sebelum sakit makan 3x sehari, pasien juga makan bauh-
buahan dan cemilan, sejak sakit nafsu makan menurun, pasien mengatakan
porsi yang diberikan, mual (-), muntah (-), minum sehari 2 gelas aqua kecil =
500 cc.
2. Pola Eliminasi
Pasien mengatakan sebelum sakit tidur terganggu, kadang-kadang pasien
BAB dan BAK jarang 2 hari sekali, BAK berwarna agak kemerahan, BAB
dengan konsistensi agak lunak berwarna coklat.
3. Pola Istirahat dan Tidur
Pasien mengatakan sebelum sakit tidur terganggu, kadang-kadang pasien
merasakan nyeri pada pinggang, sering pusing bahkan cepat lelah sejak sakit
pasien gedrest total, pusing
4. Pola Kebersihan Diri
Pasien mengatakan sebelum sakit mandi lebih dari 3 x 4 sehari, sejak sakit
pasien jarang mandi dan hanya seka. Kuku bersih, performa rapi, rambut
disisir.
5. Pola Aktivitas
Sebelum sakit pasien melakukan aktivitas mandiri, sejak sakit aktivitas
dibantu keluarga, nyeri sendi.

K. Riwayat Psikologis
Pasien mengatakan cemas dengan kondisinya dan juga kondisi kehamilannya
yang sekarang, karena waktu kehamilan yang pertama pasien tidak pernah keluar
darah seperti sekarang ini, pasien takut keguguran karena banyak darah yang
keluar, pasien tampak cemas, dan sering menanyakan tentang kondisi
kehamilannya.
L. Riwayat Sosial
Pasien mengatakan sebelum sakit akrab dengan masyarakat dan mengikuti
kegiatan sosial, sejak sakit tidak pernah, hanya komunikasi dengan suami dan
perawat, interaksi dengan pasien satu ruangan tidak ada.
M. Riwayat Spiritual
Pasien mengatakan sebelum sakit menjalankan shalat 5 waktu dan berdoa agar
kehamilannya tidak ada masalah, sejak sakit pasien shalat 5 waktu jarang dan
berdoa demi kesembuhannya.

III.Pemerikasan Umum
a. K/U : Baik
b. Kesadaran : compos mentis
c. TTV :
Td : 100/70 mmHg
N : 82 x/i
RR : 20 x/i
T : 36,2 oC
d. BB : 50 kg selama dirawat
d. TTP : 28 Desember 2010
e. C3P1A1
f. Gerakan janin (+)

IV. Pemeriksaan Khusus


A. Inspeksi
Kepala : bersih dan rambut berwarna hitam, ketombe tidak ada
Mata : konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Penyudara : simettis, benjolan (-), putting susu menonjol ke luar
Paru-paru : simetris, bunyi nafas teratur
Abdomen : tidak terdapat luka Op urea (-)
Ekstremitas atas dan bawah = bisa bergerak bebas tanpa dibantu, kekuatan otot

B. Palpasi
Leopoid I : 3 jari diatas pusat
Leopoid II : puka, DJJ = 155x/i
Leopoid III : Kepala
Leopoid IV : Konvergen

V. Laboratorium
a. Pemeriksaan Hematologi
Dara Rutin
WBC : 14,0 x 103 UL
HGB : 7,6 9 / dl
PLT : 88 x 103 UL
b. Foto Abdomen : USG

VI. Therapy / Pengobatan


IVFD RL = 20 HS/i inj. Dexametaon 6 mg/6 jam
Prentin PVS 1x1
SF 1x1
PCT k/p 3x1
Mepedipin 3x2

ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
DS 1.
= - DS : Perdarahan Resiko tinggu
- Pasien mengatakan keluar darah melalui kekurangan
vaginanya. volume darah
- Pasien mengatakan darah yang keluar
berwarna merah segar
DO :
- Keluar darah (+)
- TD 100/70 mmHg
- N 80 x/i
- RR 20 x/i
- T 36,2 oC
- IUFD RL 20 HS/i
- HB 7,9 9/dl

2. DS : Kelainan Resiko terjadi


- Pasien mengatakan banyak keluar darah letak plasenta distres janin
melalui vagina
- Pasien mengatakan masih merasakan gerakan
janin
DO :
- Gerakan Janin (+)
- - DJJ 155 x/i
- - TFU 3 jari diatas pusar
- - Ps berdrest total

3. DS : Kurangnya Ansietas
- Pasien mengatakan cemas dengan pengetahuan
kehamilannya sekarang tentang
- Pasien mengatakan takut keguguran karna kehamilan
banyak darah yang keluar yang
DO : bermasalah
- Pasien tampak cemas
- Pasien sering menanyakan tentang kondisi
kehamilannya
RENCANA KEPERAWATAN
No DX. Kep Tujuan/KH Intervensi Rasional Implement Evaluasi
asi
1. Pasien Kaji tentang Untuk mengetahui Mengkaji S:
melaporkan tidak banyak banyaknya pengeluaran tentang Pasien mengatakan
keluarnya darah pengeluaran darah darah dan penentuan banyaknya keluar darah
intervensi yang sesuai pengeluaran melalui vaginanya
Pasien tampak Observasi TTV darah
rileks Ketidaknormalan Ttv Mengukur pasien mengatakan
Observasi tanda- dapat mengakibatkan TTV darah yang keluar
tanda kekurangan sesuatu yang tidak berwarna merah
cairan dan monitor diinginkan segar
perdarahan
Untuk mencegah O:
Pantau kadar terjadinya hipoksia dan -keluar darah (+)
elektrolit darah syok hipovolemik -TD 100/70 mmHg
-N 80 x/i
Periksa golongan Untuk mengetahui -RR 20 x/i
darah untuk kondisi/tingkah keparahan -T 36,2 oC
antisipasi transfusi yang dirasakan pasien -IUFD RL 20 HS/i
- HB 7,9 g/dl
Jelaskan pada Persiapan untuk
pasien untuk kekurangan darah A = Resiko tinggi
mempertahankan kekurangan volume
cairan yang masuk Untuk mencukupi cairan darah
dengan banyak yang hilang
minum P = Intervensi
dilanjutkan

2. II - Merasakan Mempertahankan hidrasi/pemasukan cairan


adanya Obse Ketida
gerakan janin rvasi knorm Mempertahankan tirati bareng
tanda alan
- TTU
tanda dapat
vital menga
mbatk
an hal-
hal
Moni yang
tor tidak
perda diingin
rahan kan
dan
statsu
janin Untuk
menge
tahui
tingkat
Perta kepara
hank han
an dan
hidra kondis
si/pe i
masu janinn
kan ya
caira
n
Untuk
memp
Perta ertaha
hank nkan
an pemas
tirati ukan
barin cairan
g dan
mengh
indari
dehidr
Persi asi
apan
untuk
SC Untuk
mence
gah
terjadi
nya
abitus

Untuk
kesela
matan
ibu
dan
bayi
yang
dikand
ung

3 III - Pasien tampak Beri Memberi dukungan dan penkes tentang kehamilan yang bermasalah
tenang dan duku Untuk Menjelaskan tentang keperawatan dan prognosa penyakit
rileks ngan menin
dan gkatka
penk n
es pemah
tenta aman
ng dan
keha kerja
milan sama
berm denga
asala n tetap
h memb
erikan
inform
asi
tentan
Perta g
hank status
an janin
kolta
n
mata Untuk
dan mengu
berko rangi
muni kecem
kasi asan
deng yang
an dirasa
tenta kan
ng, pasien
hang
at
dan Akan
empa memb
ti uat
yang klien
tepat mudah
mengu
ngkap
Perta kan
hank perasa
an annya
hubu dan
ngan mau
salin bekerj
g a sama
perca
ya
deng
an Untuk
komu mengu
nikas rangi
i ansieta
terbu s dan
ka ketida
ktahua
n

Jelas
kan Dapat
tenta memb
ng antu
prose klien
s dalam
keper menye
awat lesaika
an n
dan masala
prog hnya
nosa
peny
akit Menur
unkan
perhati
Ident an/me
ifikas ningka
i tkan
kopin relaksa
g si dan
yang menin
konst gkatka
ruksi n
kema
mpuan
keping
Ajark
an
tekni
k
relak
sasi
nasaf
dala
m
CATAT PERKEMBANGAN
Nama : Ny. C
Ruang : Rawat Ibu
DX : Plasenta Previa

No DX. Kep Tanggal Waktu Evaluasi


1. I 22/12/10 S= - Pasien mengatakan keluar darah melalui
vaginanya
- Pasien mengatakan pendarahan berkurang
dan darah keluar berwarna merah segar
- Pasien mengatakan demam

O = keluar darah (+)


TD = 100/70 mmHg
N = 84 x/i
RR = 22 x/i
T = 38,4 oC
IUFD RL 20 HS/i
HB = 7,9 g/dl

A= Resiko tinggi kekurangan volume darah


22.30
03.00
P= Intervensi dilanjutkan

I = Memasang tranfusi darah dan memberi


obat PCT
= Mengganti cairan infus NaCL

E= - Pasien mengatakan masih keluar darah


melalui vaginanya
- Pasien mengatakan demam berkurang
- TD = 100/70 mmHg
- N = 82 x/i
- RR = 22 x/i
- T = 37,5 oC
Masalah teratasi sebagian

2. II S= - Pasien mengatakan darah yang keluar


melalui vaginanya berkurang
- Pasien mengatakan masih merasakan
gerakan janin
22.45
O= - gerakan janin (+)
- Tfu = 3 jari diatas pusar
- Pasien berdrest total

A= Resiko terjadinya distres janin


P= Intervensi dilanjutkan

I= Menganjurkan pasien banyak minum dan


banyak istirahat

E= - Pasien mengatakan akan banyak minum


dan istirahat
- Pasien masih merasakan gerakan janin
- Gerakan janin (+)

Masalah teratasi sebagian

3. III 22/12/10 S= - Pasien mengatakan cemas berkurang


- Pasien mengatakan takut keguguran
karena darah masih keluar

O= - Pasien tampak cemas


- Pasien sering menanyakan tentang
kehamilannya

A= Ansietas

P= Intervensi dilanjutkan
22.50
I= memberi penkes kepada pasien dan
keluarganya

E= - pasien mengatakan sudah mengetahui


tentang penyakitnya
- Pasien terlihat mendengar pasien saran
dengan baik

Masalah teratasi sebagian

1. I 23/12/10 S= - Pasien mengatakan masih keluar darah


melalui vaginanya
- Pasien mengatakan tidak demam lagi

O = keluar darah (+)


TD = 100/70 mmHg
N = 80x/i
RR = 20 x/i
T = 36,5 oC

A= Resiko tinggi kekurangan volume darah

P= Intervensi dihentikan, karena pasien


dirujuk ke RUZA

Masalah teratasi sebagian

2. II S= - Pasien mengatakan perdarahan berkurang


- Pasien mengatakan masih merasakan
gerakan janin

O= - Gerakan janin (+)


- Pasien bedrest total

A= Resiko terjadi distress janin

P= Intervensi dihentikan, karena pasien


dirujuk ke RUZA

Masalah teratasi sebagian

3. III S= - Pasien mengatakan cemas berkurang


- Pasien mengatakan masih sakit keguguran

O= - pasien terlihat cemas


- Pasien menanyakan bagaimana
kehamilannya

A= Ansietas

P= Intervensi dihentikan, karena pasien


dirujuk ke RUZA

Masalah teratasi sebagian


PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN
WANITA DENGAN PERMASALAHAN REPRODUKSI

I. Identitas diri klien


Nama : Ny. R Inisial Suami : Tn. K
Umur : 20 tahun Usia : 23 tahun
Jenis kelamin : Perempuan Status Perkawinan : Nikah
Agama : Islam Agama : Islam
Pendididkan : SMA Pendidikan Terakhir : SMK
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Wiraswasta
Tanggal masuk RS : 30 Desember 2011
Sumber informsi : RM , Keluarga dan Pasien
Keluarga terdkat yang dapat segera di hubungi : Suami / keluarga
Tanggal , jam pengkajian : 02 Januari 2012 , jam 12.30 WIB
II. Status kesehatan saat ini
Keluhan Utama
Pasien mengatakan datang ke Rumah Sakit Dr. R. Goeteng Purbalingga pada tanggal 30 Desember
2011, pada saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan kalau berdiri pusing, perut mual muntah,
nafsu makan berkurang, lemes dan tidak bisa tidur.
Lamanya keluhan
Pasien mengatakan keluhannya dialami hampir setiap waktu.
Timbulnya keluhan
Bertahap
Factor yang memperberat
Pasien merasa pusing karena hampir setiap waktu mual muntah terus.
Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya :
Sendiri : pasien mengatakan bahwa untuk mengatasi keluhannya pasien berdoa kepada Tuhan karena
semua yang dialaminya merupakan sebuah cobaan.
Oleh orang lain : keluarga mengatakan apabila pasien merasa cemas, maka keluarga selalu ada
didekat pasien untuk memberinya dukungan.
Diagnosa medik : Hiperemisis Gravidarum
III. Riwayat kesehatan yang lalu
1. Penyakit yang pernah di alami
Kanak-kanak : pasien mengatakan bahawa dirinya tidak pernah mengalami penyakit saat masa
kecilnya.
Kecelakaan : pasien mengatakan bahwa dirinya pernah mengalami kecelakaan walaupun hanya
sekedar jatuh.
Pernah di rawat: pasien mengatakan sebelumnya belum pernah dirawat di rumah sakit.
2. Alergi
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi terhadap makanan, minuman ataupun obat-
obatan.
3. Imunisasi
Ibu pasien mengatakan bahwa Ny. R sudah di imunisasi lengkap
Reaksi : Masuk
Type : BCG, Campak, Polio, Hepatitis B, DPT
Tindakan : -
4. Kebiasaan
Pasien mengatakan tidak mempunyai kebiasaan seperti merokok, minum kopi, konsumsi obat-obatan
ataupun konsumsi alkohol.
5. Obat-obatan
Pasien tidak mengkonsumsi obat-obatan, kecuali obat yang diberikan Dokter saat pasien periksa.
IV. Pemeriksaan fisik dan keluhan fisik yang alami
keadaan umum
Kesadaran : Komposmetis
Vital sign : TD : 110/70 mmHg
S : 36,50C
R : 24 x/mnt
N : 80 x/mnt
Kepala
Bentuk : Mesocepal, bersih rambut hitam, tidak ada lesi dan tidak ada benjolan.
Keluhan yang berhubungan : pasien mengatakan kepalanya terasa pusing
Mata
Ukuran pupil : isokor
Ukuran akomodasi : Baik
Bentuk : Bulat
Konjungtiva : Anemis
Sklera : An ikterik
Fungsi penglihatan : Pasien mengatakan fungsi penglihatannya masih baik, pasien tidak
menggunakan alat bantu penglihatan.
Dua bentuk : Normal / simetris
Tanda-tanda radang : Tidak ada kemerahan pada mata, tidak ada tanda-tanda konjunctivitis.
Pemeriksaan mata terakhir: Pasien mengatakan tidak pernah memeriksakan keadaan matanya karena
pasien menganggap tidak ada gangguan pada mata.
Operasi : Pasien mengatakan tidak pernah melakukan operasi pada kedua matanya.
Kaca mata : Pasien tidak menggunakan kacamata.
Lensa kotak : Pasien juga tidak menggunakan lensa kotak.

Hidung
Reaksi alergi : Pasien mengatakan bahwa dirinya tidak mempunyai reaksi alergi pada apapun.
Cara mengatsinya :-
Pernah mengalami flu : Pasien mengatakan pernah mengalami flu, dalam setahun pasien bisa
mengalami flu sampai 2 kali.
Sinus : Fungsi penghirup pasien masih baik,tidak terdapat polip, tidak ada tanda-tanda peradangan,
pasien mengatakan tidak pernah mengalami perdarahan pada sinus.
Mulut dan tenggorokan
Gigi geligi : Gigi tampak bersih, gigi masih utuh.
Kesulitan/gangguan bicara: Pasien tidak mengalami kesulitan dan gangguan dalam bicara.
Kesulitan menelan : Tidak terdapat pembesaran kelenjar thyroid sehingga pasien mengatakan tidak
ada kesulitan dalam menelan tapi kalo buwat makan selalu mual.
Pemeriksaan gigi terakhir : Pasien mengatakan tidak pernah periksa karena tidak ada gangguan pada
giginya.
Pernapasan
Suara paru : Vesikuler
Pola nafas : Baik/ teratur
Batuk : Pasien tidak mengalami batuk
Sputum : Tidak ada sputum
Nyeri : Tidak ada keluhan nyeri pada saat bernafas.
Kemampuan melakukan aktifitas : Dalam melakukan aktifitas seperti ambulasi, makan, BAB pasien
dibantu oleh keluarga.
Batuk darah : Pasien mengatakan tidak pernah mengalami batuk darah.
Sirkulsi
Nadi periver : Pasien tidak mengalami sianosis.
Capillary refill : kembali < 2 detik
Ditensi vena jugularis : Tidak ada bendungan vena jugularis
Suara jantung : S1-S2 normal
Suara jantung tambahan : Tidak ada bunyi jantung tambahan
Irama jantung(monitor) : Regular
Nyeri : Tidak ada nyeri yang dirasakan pasien
Edema : Tidak ada edema
Perubahan warna : Kulit pasien terlihat pucat
Clubbing : Tidak ada tanda clubbing pada jari pasien.
Keadaan ekstermitas : Pasien tidak mengalami edema pada ekstremitas, kekuatan otot dalam
rentang normal, pasien terpasang infus RL 20 tpm di tangan sebelah kiri.
Nutrisi
Berat badan : 55 kg
Tinggi badan : 157 cm
Status gizi : IMT
Kurang
Jenis diet : Nasi biasa
Nafsu makan : Kurang
Rasa mual : Pasien mengatakan merasa mual
Muntah : Pasien mengatakan muntah setiap kali makan nasi
Intake cairan : Pasien mengatakan kurang dalam minum, paling kira-kira 5 gelas setiap harinya
Eliminasi
BAB
Pola rutin : Pasien mengatakan buang air besar 1 x/hari
Penggunaan pencahar : Pasien tidak menggunakan obat pencahar
Kolostomi/ieostomi : Tidak
Konstipasi/opstipasi : Pasien tmengatakan tidak mengalami susah buang air besar
Diare : Pasien mengatakan tidak mengalami diare
BAK
Pola rutin : 4x/hari
Inkontenesia : Pasien tidak mengalami inkontinensia urin
Infeksi : Pasien mengatakan tidak merasa nyeri pada saat BAK
Hematuri : Pasien tidak mengalami hematuri
Kateter : Pasien terpasang kateter sejak dari IGD
Urin out put : 200 cc

Pemeriksaan payudara : payudara pasien tidak mengeluarkan ASI, tidak ada benjolan dan
pembengkakan pada payudara, puting pasien inferted.

Keluhan genetalia : Pasien mengatakan tidak ada keluhan pada organ genetalianya Perbedaan
ginekologi : Tidak ada
Pengaruh perbedaan terhadap kehidupan seksualitas : Pasien mengatakan tidak ada pengaruh yang
berarti tentang masalah organ kewanitaan terhadap seksualitas.
Pemeriksaan papsmear terakhir : Pasien mengatakan tidak pernah melakukan pemeriksaan pap smear.
Keputihan : Pasien mengatakan tidak pernah mengalami keputihan.
Penggunaan kateter : Pasien tidak terpasang kateter
Neurologist
Tingkat kesadaran : Composmentis
Disorientasi : Pasien mengatakan sekarang ada di Rumah Sakit Wirasana, pasien mengatakan
sekarang jam 12.30, pasien mengatakan yang menungguinya adalah ibu. Pasien tidak mengalami
disorientasi tempat, waktu, dan orang.
Tidak tampak terjadinya disoerientasi.
Tingkah laku : pasien bertingkah laku baik dan kooperatif dengan perawat
Riwayat epilepsy/kejang perkinson : Pasien mengatakan dirinya tidak pernah mengalami epilepsi
ataupun kejang.
Reflek : Reflek patella positif
Kekuatan menggenggam: Pasien mmempunyai kekuatan menggenggam baik, kekuatan otot 5-5/5-5.

Muskuleskeletal
Kekuatan otot : Kekuatan otot pasien masih baik 5-5/5-5,tidak ada keluhan terkait kekuatan otot.
Pergerakan ekstermitas : Pergerakan ekstremitas masih baik
Nyeri : Pasien mengatakan tidak ada keluhan nyeri pada ekstremitas atas dan bawah.
Kekakuan : Pasien tidak mengalami kekakuan ekstremitas.
Pola latihan gerak : Pasien masih terlihat lemas, pasien bisa berjalan tapi di bantu sama keluarganya.
Kulit
Warna : Warna kulit pucat
Intergritas : Baik
Turgor : Turgor kulit baik
VI. Kesehatan lingkungan
Kebersihan : Baik
Bahaya : Tidak ada bahaya dalam pasien
Polusi : Tidak ada asap motor, pembakaran sampah

VII. Psikososial
1. Pola pikir dan persepsi:
Alat Bantu yang di gunakan : Pasien tidak menggunakan alat bantupenglihatan, alat bantu
pendengaran, alat bantu keamanan, tapi pasien di bantu sama keluarganya bila berjalan.
Kesulitan yang dialami : pasien mengatakan kepalanya sering pusing, badannya juga merasa lemas.
2. Persepsi diri
Hal yang sangat di pikirkan saat ini : Pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan segera mempunyai
anak.
Harapan setelah menjalani perawatan : Pasien mengatakan setelah menjalani perawatan di rumah sakit
semoga dirinya bisa benar-benar sembuh.
Perubahan yang dirasa sakit: Pasien mengatakan pusing dan lemes.
3. Suasana hati : Cemas
Rentang perhatian : Sangat diperhatikan oleh suami & keluarga
4. Hubungan atau komunikasi
a. Bicara bahasa utama
Pasien dapat berbicara dengan jelas, hambatan dalam berkomunikasi dan berhubungan dengan orang
lain adalah pasien lebih sering menyimpan apa yang dirasakannya sendiri, tanpa bercerita dengan
orang lain.
b. Tempat tinggal
Pasien masih ikut dengan orang tuanya.
Kehidupan keluarga
Adat istiadat yang di anut : Pasien dan keluarga berasal dari suku Jawa, dan adat yang dianut adalah
yang umum dan biasa pada suku Jawa
Pembuatan keputusan dalam keluarga : Dalam keluarga pasien suami adalah seseorang yang
dianggap berpengaruh.
Pola komunikasi : Pola komunikasi yang ada dikeluarga pasien kurang baik karena pasien terlalu
pendiam dan selalu menyimpan masalah yang sedang dialaminya tanpa diceritakan pada suaminya
ataupun keluarga yang lain.
Keuangan : Keuangan keluarga pasien termasuk kurang, karena dalam keluarga pasien hanya suami
Ny. R yang bekerja dan pekerjaannya hanya Wiraswasta yaitu supir.

Kesulitan dalam keluarga


Pasien mengalami kesulitan dalam keluarga terutama dalam berhubungan dan berkomunikasi, karena
pasien termasuk orang yang pendiam dan selalu memendam masalah yang dihadapinya tanpa
menceritakanya kepada suami ataupun keluarga yang lain.
5. Kebiasaan seksual
a. Gangguan hubungan seksual disebabkan kondisi sebagai berikut :
Pasien mengatakan tidak menggunakan alat kontrasepsi dalam bentuk apapun, pasien mengalami
menstruasi yang teratur
b. Pemahaman terhadap fungsi seksual : kurang pengetahuan
c. Masalah kebiasaan seksual yang di alami : pasien mengatakan bahwa tidak ada masalah terkait
kebiasaan seksual
6. Pertahanan koping
Pengambilan keputusan
( - ) sendiri
( Ya ) di Bantu orang lain, sebutkan : Suami dan keluarga
Yang disukai tentang diri sendiri : Pasien mengatakan tidak ada yang paling disukai dari dirinya,
pasien mensyukuri segala sesuatu yang telah diberikan Alloh SWT kepada dirinya.
Yang ingin di ubah dari kehidupan : Ingin menjadi keluarga yang sakinah , mawadah . dan
waromah, pasien juga ingin segera mendapatkan keturunan.
Yang di lakukan jika stress : Pasien mengatakan jika pasien mengatakan jika sedang mengalami
stress pasien lebih memilih untuk berdiam diri dan tidak menceritakannya kepada suami ataupun
keluarga yang lain. Pasien hanya berdoa dan memohon pertolongan pada Alloh SWT.
Apa yang di lakukan perawat agar anda nyaman dan aman : Pasien mengatakan perawat harus senyum
dan ramah serta tidak membedakan pasien.
7. System nilai kepercayaan
Siapa apa sumber kekuatan : Pasien mengatakan bahwa ALLAH SWT merupakan sumber kekuatan
yang luar biasa bagi pasien, sehingga pasien bisa bersabar dan menerima segala bentuk cobaan yang
dialaminya.
Apakah Tuhan, agama, kepercayan itu penting untuk anda : Sangat penting karena sebagai pedoman
dan tempat untuk memohon pertolongan.
Kegiatan agama atau kepercayaan yang ingin dilakukan selama di rumah sakit: Pasien mengatakan
bahwa ingin segera sembuh dan bisa melakukan kegiatan ibadah secara normal, di rumah sakit pasien
ingin melakukan sholat akan tetapi masih mengeluarkan darah dari kemaluannya.

Obat-obatan yang digunakan :


Ondan sentron
Antasid
Asam Folat
Dinenhydrinat
1V. Analisis Data

No Data Fokus Masalah Etiologi


1. DS : Pasien mengatakan mual muntah terus menerus sampe menganggu aktivitas
DO : -Pasien terlihat dibantu dalam pemenuhan ADL
-TD 110/70 mmHg
Intoleransi aktivitas Kelemahan umum
2. DS : Pasien mengatakan tidak nafsu makan
DO : Pasien terlihat lemas Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Pengeluaran nutrisi
yang berlebihan dan intake kurang
3. DS : Pasien mengatakan bila nanti umur kehamilanya bertambah maka perutnya akan bertambah
menjadi gendut
DO : Klien terlihat tampak malu Gangguan citra diri Perubahan penampilan sekunder akibat
kehamilan
4. DS : Pasien mengatakan badannya terasa lemas
DO :
-TD 110/70 mmHg
- Pasien terlihat dibantu dalam pemenuhan ADL
Intoleransi aktivitas Kelemahan umum

V. Prioritas Masalah
1. Gangguan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d Pengeluaran nutrisi yang berlebihan dan
intake kurang.
2. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b.d kehilangan cairan.
3. Gangguan citra diri b.d perubahan penampilan sekunder akibat kehamilan
4. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan tubuh, penurunan metabolisme sel
RENCANA KEPERAWATAN

Nama Klien : Ny.R Usia : 20 tahun


Jenis Kelamin : Perempuan Riwayat Obstetri :
Tgl Masuk RS/ Persalinan : 30 Des 2011/ Hiperemisis Gravidarum
Tgl Pengkajian : 02 Januari 2012

No Diagnosa Keperawatan Perencanaan


Tujuan Intervensi
1. Gangguan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d Pengeluaran nutris iyang berlebihan dan
intake kurang.
-Menjelaskan komponen diet seimbang prenatal, memberi makanan yang mengandung vitamin,
mineral, protein dan besi.
-Mengikuti diet yang dianjurkan.
-Mengkonsumsi suplemen zat besi / vitamin sesuai resep.
-Menunjukkan penambahan berat badan yang sesuai ( biasanya 1,5 kg pada ahir trimester pertama )
-Tentukan keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi dulu / sekarang dengan menggunakan batasan 24
jam. Perhatikan kondisi rambut, kulit dan kuku.
-Dapatkan riwayat kesehatan ; cacat usia ( khususnya kurang dari 17 tahun, lebih dari 35 tahun).
-Pastikan tingkat pengetahuan tentang kebutuhan diet.
-Berikan informasi tertulis / verbal yang tepat tentang diet pranatal dan suplemen vitamin / zat besi
setiap hari.
-Evaluasi motivasi / sikap dengan mendengar keterangan klien dan meminta umpa balik tentang
informasi yang di berikan.
-Tanyakan keyakinan berkenaan dengan diet sesuai budaya dan hal hal tabu selama kehamilan.
-Perhatikan adanya pika/mengidam. Kaji pilihan bahwa bukan makanan dan itngkat moitvasi untuk
memakannya.
-Timbang berat badan klien ; pastikan berat badan pregravid biasanya. Berikan informasi tentang
penambahan prenatal yang optimum.
-Tinjau ulang frekuensi dan beratnya mual/muntah. Kesampingkan muntah pernisiosa (hiperemesis
gravidarum)
-Pantau kadar hemoglobin (Hb)/Hematokrit (Ht)
-Tes urine terhadap aseton, albumin, dan glukosa.
-Ukur pembesaran uterus.
-Buat rujukan yang perlu sesuai idikasi ( misal pada ahli diet,pelayanan social )
-Rujuk pada program makanan Wanita, Bayi, Anak anak dengan tepat.
2. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b.d kehilangan cairan.
-Mengidentifikasi dan melakukan tindakan untuk menurunkan frekuensi dan keparahan
mual/muntah.
-Mengkonsumsi cairan dengan jumlah yang sesuai setiap hari.
-Mengidenifikasi tanda-tanda dan gejala-gejala dehidrasi yang memerlukan tindakan -Auskultasi
denyut jantung janin ( DJJ ).
-Tenutkan frekuensi/ beratnya mual/muntah.
-Tinjau ulang riwayat kemungkinan masalah medis lain (miasal; ulkus peptikum, gastritis,
kolesistisis).
-Anjurkan klien memperahankan masukan/keluaran, tes urin,dan penurunan bert badan setiap hari.
-Kaji suhu dan turgor kulit, membrane mukosa, tekanan darah (TD), suhu, masukan/keluaran,daan
berat jenis urine.
-Timbang berat badan klien daan banidngkan dengan standar.
-Anjurkan penigkatan mauskan minian berkarbonat, makan enam kali sehari dengan jumlah yang
sedikit, dan makanan tinggi karbohidrat (mis; popcorn,roti kering sebelum bangun tidur).
3. -Gangguan citra diri b.d perubahan penampilan sekunder akibat kehamilan
-Membuat gambaran diri lebih nyata
-Mengakui diri sebagai individu
-Menerima tanggung jawab untuk tindakan sendiri.
-Buat hubungan terapeutik perawat/pasien
-Tingkatkan Konsep diri tanpa penilaian moral
-Biarkan pasien menggambarkan dirinya sendiri.
-Nyatakan aturan dengan jelas tentang jadwal penimbangan,tetap melihat waktu makan dan minum
obat, dan konsekuensi bila tak mengikuti aturan.
-Beri respon terhadap kenyataan bila pasien membuat penyataan tidak relistis seperti saya
meningkatkan berat badan ;jadi saya benar-benar tidak apa-apa .
-Sadari reaksi sendiri terhadap perilaku pasien. Hindari perdebatan.
-Bantu pasien untuk melakuakn kontrol pada area selain dari makan/penurunan berat badan. Missal :
manajemen aktivitas harian, pilihan kerja/kesenangan.
4. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan tubuh, penurunan metabolisme sel. -Melaporkan
peningkatan rasa sejahtera/tingkat energi.
-Mendemonstrasikan peningkatan aktivitas fisik yang dapat diukur -Pantau respon fisiologis
terhadap aktivitas, missal ; perubahan TD atau frekuensi jantung/pernafasan.
-Buat tujuan aktivitas realistis dengan pasien.
-Rencanakan perawatan untuk memungkinkan periode istirahat.Jadwalkan aktivitas untuk periode bila
pasien mempunyai banyak energi. Libatkan pasien/orang terdekat dalam perencanaan jadwal.
-Dorong pasien untuk melakukan kapanpun mungkin, misal ; perawatan diri, bangin dari kursi,
berjalan.
-Beriakn latihan rentang gerak pasif/aktif pada pasien yang terbaring di tempat tidur.
-Pertahankan tempat tidur pada posisi rendah, singkirkan perabotan, bantu ambulasi.
-Berikan O2 suplemen sesuai indikasi.
CATATAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama Klien : Ny.R Usia : 20 tahun


Jenis Kelamin : Perempuan Riwayat Obstetri :
Tgl Masuk RS/ Persalinan : 30 Desember 2011/ Hiperemisis Gravidarum
Tgl Pengkajian : 02 Januari 2012

No Dx. Tgl/Jam Implementasi Keperawatan Respon Klien


1 02 Januari 2012
12.45 WIB

13.00 WIB

13.10 WIB

13.15 WIB

1.Mengkaji keluhan pasien


2. Memonitor tanda-tanda vital

3. Memotivasi pasien untuk mau makan


4. Menganjurkan pasien untuk meningkatkan istirahat
-Pasien mengatakan bahwa merasa pusing dan mual muntah

-TD : 110/70 mmHg


N : 80 x/mnt
RR : 22 x/menit S : 36,20C
-Pasien mampu mempraktekan dan kooperatif

-Pasien mengatakan akan mengikuti saran perawat

CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Klien : Ny.R Usia : 20 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan Riwayat Obstetri :
Tgl Masuk RS/ Persalinan : 30 Desember 2011/ Hiperemisis Gravidarum
Tgl Pengkajian : 02 Januari 2012

No Dx Tanggal/Jam Catatan Perkembangan Paraf


1 03 Januari 2012
09.00 WIB S : Pasien mengatakan masih lemes tapi sudah sedikit mau makan
O : Wajah klien sudah terlihat tidak agak pucat
TD : 110/70 mmHg
N : 82 x/menit
RR : 22 x/menit
S : 36,40C
A : Masalah teratasi sebagian
P : Hentikan intervensi
Pasien pulang pada tanggal 03 Januari 2012

1. Pengkajian
a Sirkulasi
Perhatikan riwayat masalah jantung, udema pulmonal, penyakit vaskuler perifer atau stasis
vaskuler (peningkatan resiko pembentukan thrombus).
b Integritas ego
Perasaan cemas, takut, marah, apatis, serta adanya factor-faktor stress multiple seperti
financial, hubungan, gaya hidup. Dengan tanda-tanda tidak dapat beristirahat, peningkatan
ketegangan, stimulasi simpatis.
c Makanan/cairan
Malnutrisi, membrane mukosa yang kering pembatasan puasa pra operasi insufisiensi
Pancreas/ DM, predisposisi untuk hipoglikemia/ ketoasidosis.
d Pernafasan
Adanya infeksi, kondisi yang kronik/batuk, merokok.
e Keamanan
Adanya alergi atau sensitive terhadap obat, makanan, plester dan larutan.
Adanya defisiensi imun
Munculnya kanker/adanya terapi kanker
Riwayat keluarga, tentang hipertermia malignan/reaksi anestesi
Riwayat penyakit hepatic
Riwayat tranfusi darah
Tanda munculnya proses infeksi.
2. Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul\
a) Perubahan Perfusi Jaringan b.d perdarahan
b) Devisit Volume Cairan b.d perdarahan
c) Gangguan rasa nyaman: Nyeri b.d luka post operasi
d) Intoleransi Aktivitas b.d kelemahan, penurunan sirkulasi
e) Gangguan Integritas Kulit b.d tindakan pembedahan.
f) Resiko tinggi Infeksi s.d perdarahan, luka post operasi
3. Rencana Asuhan Keperawatan
a) DX 1 : Perubahan Perfusi Jaringan b.d perdarahan
Tujuan : diharapkan suplai/ kebutuhan darah ke jaringan terpenuhi
Kriteria Hasil :
Conjunctiva tidak anemis
Acral hangat
Hb normal
Muka tidak pucat
Tidak lemas
TTV dalam batas normal ; Suhu : 36-37 0 C, TD : 120/80 mmHg, RR :18-20x/menit, Nadi
: 80-100 x/menit
Intervensi :
1) Jelaskan penyebab terjadi perdarahan
R/ Pasien paham tentang kondisi yang dialami
2) Monitor tanda-tanda vital
R/ Tensi, nadi yang rendah, RR dan suhu tubuh yang tinggi menunjukkan gangguan
sirkulasi darah
3) Kaji tingkat perdarahan setiap 15 30 menit
R/ Mengantisipasi terjadinya syok
4) Kolaborasi pemberian cairan infus isotonik
R/ Cairan infus isotonik dapat mengganti volume darah yang hilang akiba perdarahan.
5) Kolaborasi pemberian tranfusi darah bila Hb rendah
R/ Tranfusi darah mengganti komponen darah yang hilang akibat perdarahan.
b) DX 2 : Devisit Volume Cairan b.d perdarahan
Tujuan: Tidak terjadi devisit volume cairan, seimbang antara intake dan output baik jumlah
maupun kualitas.
Kriteria Hasil :
Tanda vital dalam batas normal (N: 120-60 x/mnt, S; 36-37,50 c, RR : < 40 x/mnt )
Turgor elastik , membran mukosa bibir basah, mata tidak cowong, UUB tidak cekung.
Intervensi:
1) Kaji kondisi status hemodinamika.
R/ Pengeluaran cairan akibat operasi yang berlebih merupakan faktor utama masalah
2) Ukur pengeluaran harian
R/ Jumlah cairan ditentukan dari jumlah kebutuhan harian ditambah dengan jumlah cairan
yang hilang selama masa post operasi dan harian
3) Berikan sejumlah cairan pengganti harian
R/Tranfusi mungkin diperlukan pada kondisi perdarahan masif
4) Evaluasi status hemodinamika
R/ Penilaian dapat dilakukan secara harian melalui pemeriksaan fisik.
5) Pantau intake dan output
R/ dapat meningkatkan laju filtrasi glomerulus membuat keluaran tak adekuat untuk
membersihkan sisa metabolisme.
c) DX 3 : Gangguan rasa nyaman: Nyeri b.d luka post operasi
Tujuan : Klien dapat beradaptasi dengan nyeri yang dialami
Kriteria Hasil :
Mengungkapkan nyeri dan tegang di perutnya berkurang
Skala nyeri 0-1 ( dari 0 10 )
Dapat melakukan tindakan untuk mengurangi nyeri
Kooperatif dengan tindakan yang dilakukan
TTV dalam batas normal ; Suhu : 36-37 0 C, TD : 120/80 mmHg, RR :18-20x/menit, Nadi
: 80-100 x/menit
Intervensi :
1) Pertahankan tirah baring selama masa akut
R/ Meminimalkan stimulasi atau meningkatkan relaksasi
2) Terangkan nyeri yang diderita klien dan penyebabnya.
R/ Meningkatkan koping klien dalam melakukan guidance mengatasi nyeri
3) Ajarkan teknik distraksi
R/ Pengurangan persepsi nyeri
4) Kolaborasi pemberian analgetika
R/ Mengurangi onset terjadinya nyeri dapat dilakukan dengan pemberian analgetika oral
maupun sistemik dalam spectrum luas/spesifik
5) Kaji intensitas, karakteristik, dan derajat nyeri
R/ Pengkajian yang spesifik membantu memilih intervensi yang tepat
d) DX 4 : Intoleransi Aktivitas b.d kelemahan, penurunan sirkulasi
Tujuan : Kllien dapat melakukan aktivitas tanpa adanya komplikasi
Kriteria Hasil : klien mampu melakukan aktivitasnya secara mandiri
Intervensi :
1) Kaji tingkat kemampuan klien untuk beraktivitas
R/ Mungkin klien tidak mengalami perubahan berarti, tetapi perdarahan masif perlu
diwaspadai untuk menccegah kondisi klien lebih buruk
2) Kaji pengaruh aktivitas terhadap kondisi luka dan kondisi tubuh umum
R/ Aktivitas merangsang peningkatan vaskularisasi dan pulsasi organ reproduksi, tetapi dapat
mempengaruhi kondisi luka post operasi dan berkurangnya energi
3) Bantu klien untuk memenuhi kebutuhan aktivitas sehari-hari.
R/ Mengistiratkan klilen secara optimal.
4) Bantu klien untuk melakukan tindakan sesuai dengan kemampuan /kondisi klien
R/ Mengoptimalkan kondisi klien, pada abortus imminens, istirahat mutlak sangat
diperlukan
5) Evaluasi perkembangan kemampuan klien melakukan aktivitas
R/ Menilai kondisi umum klien.
e) DX 5 : Gangguan Integritas Kulit b.d tindakan pembedahan
Tujuan : Memperbaiki integritas kulit dan proteksi jaringan
Kriteria Hasil :
Tidak terjadi kerusakan integritas kulit
Intervensi :
1) Berikan perhatian dan perawatan pada kulit
R/ Jaringan kulit yang mengalami kerusakan dapat mengganggu suplai nutrien dan sangat
rentan terhadap tekanan serta trauma.
2) Lakukan latihan gerak secara pasif
R/ Meningkatkan mobilisasi
3) Lindungi kulit yang sehat dari kemungkinan maserasi
R/ maserasi pada kulit yang sehat dapat menyebabkan pecahnya kulit
4) jaga kelembaban kulit
R/ untuk tetap menjaga kulit yang sehat agar tetap lembab

f) DX 6 : Resiko tinggi Infeksi s.d perdarahan, luka post operasi


Tujuan: Tidak terjadi infeksi selama perawatan perdarahan dan luka operasi.\
Kriteria Hasil :
Tidak ada tanda tanda infeksi, seperti : merah, panas, bengkak, fungsio laesa
Intervensi :
1) Kaji kondisi keluaran/dischart yang keluar ; jumlah, warna, dan bau dari luka operasi.
R/Perubahan yang terjadi pada dishart dikaji setiap saat dischart keluar. Adanya warna yang
lebih gelap disertai bau tidak enak mungkin merupakan tanda infeksi.
2) Terangkan pada klien pentingnya perawatan luka selama masa post operasi.
R/ Infeksi dapat timbul akibat kurangnya kebersihan luka.
3) Lakukan pemeriksaan biakan pada dischart.
R/ Berbagai kuman dapat teridentifikasi melalui dischart.
4) Lakukan perawatan luka
R/ Inkubasi kuman pada area luka dapat menyebabkan infeksi.
5) Terangkan pada klien cara mengidentifikasi tanda inveksi
R/ Berbagai manivestasi klinik dapat menjadi tanda nonspesifik infeksi; demam dan
peningkatan rasa nyeri mungkin merupakan gejala infeksi.

BAB III
LAPORAN KASUS
1. BIODATA
a. Identitas passion
Nama : Ny. T
Jenis kelaminn : perempuan
Umur : 24 tahun
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Pendidikan : SMU

Nama suami : Tn. D


Umur : 28 tahun
Alamat : jln samanhudi komplek asim kodim no 22 binjai
Pekerjaan : TNI AD
Pendidikan : SMU
b. Keluhan utama
Nyeri pada luka SC
c. Riwayat kehamilan dan persalinan
1. Gravida :G1P0A1
2. HPHT : 5-5-2012
3. TTP : 12-2-2013
4. Umur kehamilan : 32 mgg
5. Jenis persalinan : sectio caesaria
6. Plasenta lahir : lahir
7. Penolong : dokter
d. Riwayat menstruasi
Haid bulan sebelumnya bulan mei
Lamanya : 7 hari
Siklus : 30 hari

e. Riwayat kesehatan ibu


1. Riwayat masuk rumah sakit : Ny. T telah dilakukan operasi sectio caesaria sito pada hari
jumat tanggal 8 januari 2013. Ny. T post operasi SC jam 13:00 WIB. Pasien terbaring,
tiduran terus dan mengalami nyeri. Nyerinya dirasakan setelah 4 jam operasi dan hilang
timbul. Ny.T merasakan nyeri pada saat bergerak dengan skala 6. Nyeri dirasakan ketika
Ny.T bergerak, Nyerinya seperti ditusuk tusuk selama 10 menitan, nyeri berada di sekitar
abdomen.
2. Riwayat kesehatan yang lalu: klien mengatakan belum pernah hamil dan ini pertama kali
klien hamil dan melahirkan.
3. Riwayat kesehatan keluarga: Di keluarga Ny. T dan Tn. D tidak mempunyai penyakit
menular, seperti TBC, penyakit menurun seperti DM dan hipertensi.
f. Riwayat kontrasepsi
Klien mengatakan belum ada rencana dalam penggunaan alat KB.
g. Data kebiasaan sehari-hari
1. Pola nutrisi
Sebelum masuk RS : pasien makan 3 kali sehari, dengan lauk pauk dan sayuran,
minum 4-6 gelas/hari
Saat dikaji : pasien baru makan porsi dan minum 2 gelas setelah
operasi pada jam 13.00 WIB
2. Pola eliminasi
Sebelum masuk RS : pasien mengatakan BAB 1 x/hari dan BAK 4-6 x/hari
Saat dikaji : Ny. T BAK melalui selang kateter dan belum BAB
3. Pola aktivitas
Sebelum masuk RS : pasien mengatakan saat dirumah dia bisa mengerjakan
aktivitasnya sebagai ibu rumah tangga tanpa bantuan
Saat dikaji : pasien dapat beraktivitas dengan bantuan keluarga
terbaring di tempat tidur belum ada mobilisasi
4. Pola istirahat
Sebelum masuk RS : pasien biasanya tidur selama 7-8 jam/hari tanpa gangguan
Saat dikaji : pasien mengalami gangguan karena nyeri pada luka
operasi dan lingkungan yang ramai serta panas.
5. Pola seksual
Sebelum sakit : pasien mengatakan biasanya pola seksual 2 hari sekali
Saat dikaji : pasien mengalami gangguan seksual karena nyeri pada
luka operasi.
h. Adaptasi psikologis masa nifas
1) Pola interaksi klien dengan orang (tenaga kesehatan) menggunakan teknik wawancara
2) Ibu merasa senang bayinya lahir dengan selamat
3) Suasana hati klien gelisah, klien mengatakan selalu memikirkan bayinya dan selalu bertanya
tentang keadaan luka operasinya.
4) Klien berharap cepat sembuh dan ingin berkumpul kembali lagi dengan bayi dan
keluarganya
i. Riwayat social budaya
Hubungan klien :
a. Hubungan klien dengan keluarga dan masyarakat baik.
b. Selama di RS, interaksi klien dengan petugas kesehatan baik.
c. Yang paling berarti adalah suami, anak, dan keluarga.
j. Data spiritual
Klien seorang muslim, taat menjalankan sholat 5 waktu
k. Pengetahuan ibu tentang masa nifas
1.perawatan masa nifas: memberikan penjelasan agar mengetahui perawatan pada saat masa
nifas dengan melakukan personal hygiene.
2.perawatan payudara
Dilakukan sambil memperagakan/memberikan penjelasan agar perawatan buah dada
dilakukan setiap hari dengan cara masase dan puting susu ditarik keluar dan berikan HE
setiap mandi harus membersihkan mamae.
3. Perawatan perineum
Setiap kali BAB / BAk perineum ibu harus dibersihkan untuk mencegah terjadinya infeksi,
apabila pakaian dalam basah perlu diganti dengan pakaian dalam yang kering.
l. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum : lemah
2. Kesadaran : Composmentis
3. TTV : TD 120/80 mmHg, Nadi 89 x/menit, RR 24 x/menit, Suhu
37,8 oC
4. Pemeriksaan fisik
5. Kepala : rambut lurus, hitam, panjang sebahu, tidak beruban, tidak
ada luka
6. Muka : simetris, tampak menahan nyeri
7. Mata : bentuk simetris, sclera tidak ikterik, konjungtiva tidak
anemis, tidak ada gangguan dan alat Penglihatan
8. Hidung : lubang simetris, tidak ada sekret
9. Mulut : gigi masih utuh, lidah masih bersih, nafas tidak bau, bibir
tidak kering, mukosa lembab
10. Telinga : letak simetris, tidak ada serumen, masih berfungsi dengan
baik, tidak ada gangguan pendengaran
11. Leher : tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran kelenjaran
tyroid
12. Dada : bentuk simetris, tidak ada retraksi dada, payudara menonjol
besar, terapa hangat dan kencang, aerola hitam, putting menonjol, ASI belum keluar
13. Abdomen : terdapat luka jahitan SC 12 cm secara horizontal, masih
dibalut (hari pertama)
14. ektremitas : tidak ada edema, pada ektremitas atas terpasang IVFD RL
20 gtt/i, bentuk simetris, tidak ada luka
15. kulit : turgor elastic
16. genetalia : terpasang DC 18
m. pemeriksaan laboratorium
tanggal 07-01-2013
No Hasil Nilai normal
1 HB =11,2 gr % Pria 14-15. Wanita 12-16 gr%
2 HT = 34,0% 40-50%
3 Leukosit = 20.800/mm3 4000-10800/mm3
4 Trombosit= 321.000 150000-450000/ microliter
darah

n. therapy
No Nama obat Dosis
1 IVFD RL 20 gtt/I
2 Inj ketorolac 1 amp/ 12 jam
3 Inj gentamycin 1 amp/12 jam
4 Inj ceftriaxone 1 amp/12 jam
5 Inj vit c 1 amp/12 jam
6 Inj transamin 1 amp/12 jam
7 Inj alinamin 1 amp/12 jam

DATA FOKUS

- Pasien mengatakan nyeri pada luka SC


- Skala nyeri 4-5 nyeri sedang,
- ekspresi wajah meringis
- Terdapat luka insisi operasi pada daerah abdomen 12 cm
- KU lemah
- Klien mengatakan susah mengangkat kedua tungkai bawahnya
- Klien mengatakan panas pada luka post SC
- pada luka post SC tampak merah, bengkak
-T: 37,8C RR: 24x/I TD: 120/80 mmHg HR: 89 x/i
-HB =11,2 gr %
-HT = 34,0%
-Leukosit = 20.800/mm3
- Trombosit= 321.000
- kekuatan otot +3 dapat melawan gravitasi tapi tidak mampu melawan tahanan

ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1 DS: SC Nyeri
Pasien mengatakan nyeri
pada luka SC Insisi pada

DO: bagian depan dinding perut

- Skala nyeri 4-5 nyeri


sedang, Terputuenya kontuinitas
- Post op hari ke-1 jaringan
- ekspresi wajah meringis
- Terdapat luka insisi Nyeri
operasi pada daerah
abdomen
- KU lemah
2 DS : Klien mengatakan SC Gangguan mobilitas
susah mengangkat kedua fisik
Insisi pada
tungkai bawahnya
bagian depan perut
DO :
- Post op hari ke-1
Luka post
- KU lemah
operasi SC
- Nampak luka insisi
operasi pada daerah
Kelemahan penurunan
abdomen 12 cm. sirkulasi
-kekuatan otot +3 dapat
melawan gravitasi tetapi Gangguan mobilitas fisik
lemah
3 DS : Klien mengatakan SC Resiko infeksi
panas pada luka post SC
DO : Pembedahan
- Ku lemah pada bagian depan perut
- Terdapat luka insisi pada
daerah abdomen 12 cm Luka post operasi SC
- pada luka post SC
tampak merah, bengkak Resiko infeksi
T: 37,8C RR: 24x/I TD:
120/80 mmHg HR: 89 x/i
HB =11,2 gr %
HT = 34,0%
Leukosit = 20.800/mm3
Trombosit= 321.000

o. diagnosa keperawatan
1. nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan akibat tindakan operasi ditandai
dengan Pasien mengatakan nyeri pada luka SC, Skala nyeri 4-5 nyeri sedang, Post op hari ke-
1, ekspresi wajah meringis, Terdapat luka insisi operasi pada daerah abdomen, KU lemah.
2. Resiko tinggi Infeksi berhubungan dengan adanya luka post operasi SC ditandai dengan
Klien mengatakan panas pada luka post SC, Ku lemah, Terdapat luka insisi pada daerah
abdomen 12 cm, pada luka post SC tampak merah dan bengkak, T : 37,8C RR: 24x/I TD :
120/80 mmHg HR: 89 x/I, HB =11,2 gr % HT = 34,0%, Leukosit = 20.800/mm3,
Trombosit= 321.000
3. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan adanya luka operasi ditandai dengan Klien
mengatakan susah mengangkat kedua tungkai bawah, Post op hari ke-1, KU lemah, Nampak
luka insisi operasi pada daerah abdomen 12 cm. kekuatan otot +3.
p. Intervensi keperawatan
No diagnosa Tujuan / kriteria Intervensi Rasionalisasi
1 Dx 1 Tujuan : Klien - Kaji intensitas, -Pengkajian yang
dapat beradaptasi karakteristik, dan spesifik membantu
dengan nyeri yang derajat nyeri memilih intervensi
dialami yang tepat
Kriteria Hasil : - Pertahankan tirah -Meminimalkan
-Mengungkapkan baring selama masa stimulasi atau
nyeri dan tegang akut. meningkatkan
di perutnya relaksasi
berkurang -Terangkan nyeri
-Dapat melakukan yang diderita klien -Meningkatkan
tindakan untuk dan penyebabnya. koping klien dalam
mengurangi nyeri melakukan guidance
-Kooperatif -Ajarkan teknik mengatasi nyeri
dengan tindakan distraksi - Pengurangan
yang dilakukan -Kolaborasi persepsi nyeri
-TTV dalam batas pemberian - Mengurangi onset
normal ; Suhu : analgetika terjadinya nyeri dapat
36-37 0 C, TD : dilakukan dengan
120/80 mmHg, RR pemberian analgetika
:18-20x/menit, oral maupun sistemik
Nadi : 80-100 dalam spectrum
x/menit luas/spesifik
2 Dx 2 Tujuan: Tidak -Kaji kondisi -Perubahan yang
terjadi infeksi keluaran/dischart terjadi pada dishart
selama perawatan yang keluar ; dikaji setiap saat
perdarahan dan jumlah, warna, dan dischart keluar.
luka operasi.\ bau dari luka Adanya warna yang
Kriteria Hasil : operasi. lebih gelap disertai
Tidak ada bau tidak enak
tanda tanda mungkin merupakan
infeksi, seperti : tanda infeksi.
merah, panas, -Terangkan pada -Infeksi dapat timbul
bengkak, fungsio klien pentingnya akibat kurangnya
laesa perawatan luka kebersihan luka.
selama masa post
operasi.
-Lakukan -Berbagai kuman
pemeriksaan biakan dapat teridentifikasi
pada dischart. melalui dischart.
-Lakukan -Inkubasi kuman
perawatan luka pada area luka dapat
. menyebabkan infeksi.
-Terangkan pada -Berbagai
klien cara manivestasi klinik
mengidentifikasi dapat menjadi tanda
tanda inveksiobat nonspesifik infeksi;
demam dan
peningkatan rasa
nyeri mungkin
-kolaborasi dengan merupakan gejala
dokter dalam infeksi.
pemberian therapy -mengurangi resiko
infeksi pada klien
3 DX3 Tujuan : Kllien
) - Kaji tingkat
) - Mungkin klien tidak
dapat melakukan kemampuan klien mengalami
aktivitas tanpa untuk beraktivitas perubahan berarti,
adanya komplikasi tetapi perdarahan
Kriteria Hasil : masif perlu
klien mampu diwaspadai untuk
melakukan menccegah kondisi
aktivitasnya secara klien lebih buruk
mandiri 2) - Kaji pengaruh
2
aktivitas terhadap Aktivitas merangsang
kondisi luka dan peningkatan
kondisi tubuh vaskularisasi dan
umum pulsasi organ
reproduksi, tetapi
dapat mempengaruhi
kondisi luka post
operasi dan
3) - Bantu klien untuk berkurangnya energi
memenuhi 3 - Mengistiratkan
kebutuhan aktivitas klilen secara optimal.
sehari-hari.. 4)
4) - Bantu klien untuk
melakukan tindakan - Mengoptimalkan
sesuai dengan kondisi klien, pada
kemampuan abortus imminens,
/kondisi klien istirahat mutlak
5) - Evaluasi sangat diperlukan
perkembangan - Menilai kondisi
kemampuan klien umum klien.
melakukan aktivitas
-
- kolaborasidengan
dokter dalam -membantu
pemberian therapy mempercepat
obat mobilitas fisik klien

CATATAN PERKEMBANGAN

Nama : Ny. T umur : 24 tahun


No RM : 29 24 34 diagnosa : post section
caesaria
No Tgl/hr/ dx Implementasi Evaluasi
1 Tgl 7 -2 -mengkaji intensitas, karakteristik, S= klien mengatakan nyeri sudah
2013 dan derajat nyeri tidak ada
08:00 wib - mempertahankan tirah baring O= klien tampak tenang
DX 1 selama masa akut. A= masalah nyeri teratasi
-menerangkan nyeri yang diderita P= intervensi dihentikan
klien dan penyebabnya.
-mengajarkan teknik distraksi
-berkolaborasi pemberian therapy
obat
H:
- Inj ketorolac 1 amp / 8 jam
Tgl 7-2- -mengkaji kondisi keluaran/dischart S= klien mengatakan masih panas
2013 yang keluar ; jumlah, warna, dan bau pada luka post SC
10:00 wib dari luka operasi. O=pada luka post SC masih tampak
DX 2 H: warna luka masih merah , merah
bengkak dan panas A=masalah resiko infeksi teratasi
-menerangkan pada klien pentingnya sebagian
perawatan luka selama masa post P=
operasi. -Kaji pengeluaran pada luka
-melakukan pemeriksaan biakan -kolaborasi dengan dokter dalam
pada dischart. pemberian therapy obat
-melakukan perawatan luka I=
H: perawatan luka dengan -mengkaji pengeluaran pada luka
mengganti perban -berkolaborasi dengan dokter dalam
-menerangkan pada klien cara pemberian therapy obat
mengidentifikasi tanda infeksi obat E=masalah resiko infeksi teratasi
H: klien mengerti tanda tanda sebagian
infeksi dengan obat seperti merah, R= kaji kembali luka post SC
bengkak, bintik-bintik merah
-berkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian therapy
H:
- Inj gentamycin 1 amp/ 8jam
- Inj ceftriaxone 1gr/12 jam
Tgl 7-2- -mengkaji tingkat kemampuan klien S= klien mengatakan sudah bisa
2013 untuk beraktivitas mengankat tungkai bawahnya
12: 00 H: klien dapat melawan garvitasi O=klien tampak tenang, tingkat
wib tetapi lemah . kekuatan otot ROM kekuatan otot ROM : +5
DX 3 +4 A=masalah gangguan mobilisasi
-mengkaji pengaruh aktivitas fisik sudah teratasi
terhadap kondisi luka dan kondisi P=intervensi dihentikan
tubuh umum
- membantu klien untuk memenuhi
kebutuhan aktivitas sehari-hari.
-membantu klien untuk melakukan
tindakan sesuai dengan kemampuan
/kondisi klien
H: klien mampu melakukan aktivitas
dengan bantuan
-mengevaluasi perkembangan
kemampuan klien melakukan
aktivitas
H: tingkat kekuatan otot klien dapat
melawan gravitasi tetapi lemah
-berkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian therapy obat
H:
- IVFD RL 20 gtt/i
Tgl 8 -2- -mengkaji kondisi keluaran/dischart S= klien mengatakan tidak panas
2013 yang keluar ; jumlah, warna, dan bau pada luka post SC
08:00 wib dari luka operasi. O=pada luka post SC sudah tidak
DX 2 H: warna luka post operasi SC tidak ada merah dan bengkak T : 36,8C
merah dan tidak bengkak panas TD ; 120/80 mmHg HR: 80 x/I RR:
-menerangkan pada klien pentingnya 20 x/i
perawatan luka selama masa post A=masalah resiko infeksi teratasi
operasi. P= intervensi dihentikan
H: klien mengikuti apa yang
diterangkan perawat
-melakukan pemeriksaan biakan
pada dischart.
H: hasil pemeriksaan biakan tidak
terdapat tanda adanya infeksi
-melakukan perawatan luka
H: perawatan luka dengan
mengganti perban
-menerangkan pada klien cara
mengidentifikasi tanda infeksi obat
H : klien mengerti tentang tanda
infeksi obat seperti merah, panas,
dah bintik-bintik merah
-berkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian therapy
H:
- Inj gentamycin 1 amp/ 8jam
- Inj ceftriaxone 1gr/12 jam
KEPERAWATAN MATERNITAS
PENGKAJIAN POST NATAL

Nama Mahasiswa : VIK SALAMANJA Tanggal : 21-05-2003


Ruangan / RS : Post natal / Perjan RSUP. DR. Wahidin Sudirohusodo

DATA UMUM KESEHATAN


1. Initial klien : Ny. N Umur : 30 Tahun
3. Alamat : Jl Pahlawan Terminal Panaikan
2. Status Obsetrikus : Nifas hari ke II P I A 0

KEADAAN
TIPE BB BAYI KOMPLIKASI UMUR
NO
PERSALINAN LAHIR WAKTU NIFAS SEKARANG
LAHIR
1. Partus aterm 3380 gr Menangis Tidak ada 2 hari
(LBK) spontan

3. Masalah kehamilan sekarang : Tidak ada


4. Riwayat persalinan sekarang : Kelahiran spontan
5. Riwayat Keluarga Berencana : Belum pernah mengikuti KB
6. Rencana Keluarga Berencana : Rencana mau ikut kontransepsi ( suntik/ Pil )
DATA POST NATAL
1. Tanda vital : TD : 120/80 mmHg , N : 80/ menit, P : 28 / menit, S : 37 C
2. Keadaan umum : Baik.
3. Payudara :
umum : Normal, klien mengeluh nyeri dan tegang, Asi belum ada sehingga bayi minum susu
formula.
g susu : Putting susu pada kedua payudara tegak, terbentuk.
men
Keadaan : Lembek
s uteri
TFU : 2 jari dibawah pusat
Posisi : Ditengah-tengah
Kontraksi : Baik
4. Lokia
Jumlah : 4 kali sehari bila basah
Warna : Agak kemerahan ( Lochia Rubra )
Konsistensi : Encer
Bau : Amis darah
5. Perineum
Keadaan : Ruptur tingkat II
Tanda REEDA : Tidak ada
Kebersihan : Daerah perineum dan sekitarnya nampak bersih
Hemoroid : Tidak ada
7. Eliminasi
Kesulitan BAK : Tidak ada ( BAK lancar )
Kesulitan BAB : Klien sudah 2 hari tidak BAB.
8. Ektremitas
Varises : Tidak ada
r : Siang : Tidak teratur, semenjak kehamilan trimester III sampai kelahiran bayinya : Siang :
jam 14.00-15.00 , Malam : jam 24.00 05.00 , jadi total tidur ibu antara 5-6 jam ( Kurang )
10. Asupan nutrisi : Cukup, Klien mau makan ( tidak ada pantang )
mental : Cukup baik, respon terhadap lingkungan sekitar cukup baik.
12. Penyesuaian dengan bayi : Klien tampak senang dengan kelahiran bayinya,
dengan cara menggendong bayinya, dan meneteki, walaupun ASI belum ada.
13. Data lain yang menunjang ;
R/:
- Tiwimox 3x1
- Alpain 3x1
- Inbion 1x1
- Methergin 3x1
- Rawat perineal
14. Rangkuman : Tanggal : 21-05-2003, Jam : Wita , ibu melahirkan seorang anak laki - laki
(aterm) umur kehamilan 39 - 40 minggui, dengan BB : 3380 gr ,PB : 47 cm.
Bayi dilahirkan dengan persalinan normal dengan posisi letak belakang kepala. Perdarahan
post partum 100 cc, perineum ruptur tingkat II, sudah dilakukan penjahitan.
Saat ini ibu mengeluh masih nyeri didaerah perineum/daerah bekas jahitan, ibu mengeluh
sakit kepala, bagian perut sudah tidak terlalu dirasakan sakitnya namun kadang kadang ada
masih terasa sakit, nyeri pada kedua payudara agak tegang, ibu juga belum mampu meneteki
bayinya dengan baik dan masih belum mampu merawat bayi sepenuhnya., anak tidak mau
menyusui pada payudara ibunya sehingga diberikan susu formula, ibu bertanya-tanya tentang
bagaimana perawatan dirumah, dan bagaimana merawat payudara. Klien juga mengeluh
kurang waktu istirahatnya yaitu hanya 5 jam sehari semenjak kelahiran bayinya
KLASIFIKASI DATA

DATA OBJEKTIF
DATA SUBYEKTIF

Ibu mengatakan nyeri pada daerah bekas Nampak meringis pada saat
robekan perineum. memindahkan badannya.
TFU : 2 jari dibawah pusat.
Ibu mengeluh nyeri pada kedua Posisi : Ditengah-tengah
payudara. Kontraksi : Baik

Ibu mengeluh bayinya menolak disusui, Tampak kedua payudara tegang dan
karena ASI tidak ada. keras.
Anak menolak untuk disusui karena ASI
Ibu sering bertanya bagaimana cara belum ada , sehingga anak diberi susu
merawat payudara adan bagaimana cara formula.
meneteki yang baik.
Tampak ibu bertanya-tanya tentang
Ibu mengeluh sakit kepala perawatan ibu post partum dengan cara
merawat bayi.
Ibu mengeluh sangat lelah
Rawat gabung
Ibu bertanya bagaimana cara merawat Luka perineum derajat II, sudah dijahit
bayi dirumah. Dan di rawat dengan kompres bethadine.

Ibu mengatakan bahwa ada luka bekas Ibu nampak pucat


robekan perineum. Ibu nampak lelah

Ibu mengeluh jam tidurnya kurang Tanda-tanda vital :


hanya 5 jam/24 jam. TD : 120/80 mmHg
N : 80 x/menit
Ibu mengeluh sering terbangun pada P : 28x/menit
malam hari, karena anaknya sering S : 37 C
terbangun untuk disusui atau karena
popoknya basah. Nampak banyak pengunjung yang
datang.
Ibu menanyakan tentang keadaannya
dan bayinya Kelahiran anak pertama

Ibu berharap cepat kembali kerumah Ibu tampak cemas

ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH

1. DS : Post Partum Gangguan Rasa


Ibu mengatakan nyeri pada nyaman : Nyeri
daerah bekas robekan Robekan
perineum. Perineum
Ibu mnegeluh sakit kepala ( Terputusnya
DO : continuitas jaringan
Ada bekas luka robekan perineum )
perineum
Luka perineum derajat II, Pelepasan
sudah dijahit dan di rawat Mediator kimia
dengan kompres bethadin. (Bradikinin , histamin,
Nampak meringis pada saat prostaglandin )
memindahkan badannya.
TFU : 2 jari dibawah pusat Merangsan
Posisi : Ditengah-tengah g saraf sensoris
Kontraksi : Baik
Tanda-tanda vital : Melalu
TD : 110/80 mmHg proses :Transmisi
N : 80 x/menit Transduksi modulsi
P : 20x/menit
S : 37,3 C Dipersepsikan sebagai
Nyeri di CortekCerebri

2. DS : Ketidak nyamanan
Ibu mengeluh nyeri pada Post payudara : Nyeri
kedua payudara. partum
Ibu mengeluh bayi menolak
disusui karena ASI tidak ada. Peningkatan
Ibu sering bertanya bagaimana vaskularisasi payudara
cara merawat payudara dan
bagaimana cara meneteki yang Duktus alveolar aktif /
baik. terisi Asi
DO :
Tampak kedua payudara Pemanfaat
tegang dan keras. an yang tidak adekuat
Anak menolak untuk disusui
karena ASI belum ada, Penumpuk
sehingga diberi susu formula. an Asi pada duktus
Alveolar

Penekanan
syaraf sensoris

Ketidakny
amanan Payudara
DS :
3. Ibu bertanya bagaimana cara Kurangnya
merawat bayi dirumah pengetahuan tentang
DO : cara merawat Bayi
Tampak ibu bertanya-tanya Post
tentang perawatan ibu post Partum
partum dengan cara merawat
bayi. Perubahan
peran

Kebutuahnan dukungan
meningkat
Sumber stress
meningakat

Ketidak
lengkapan informasi
tentang proses post
DS : partum Perubahan pola
4. Ibu mengeluh jam tidurnya istirahat (Tidur).
kurang yaitu hanya 5 jam/24 Kurangnya
jam. pengetahuan tentang
Ibu mengeluh sering terbangun proses post partum
pada malam hari, karena
anaknya sering terbangun
untuk disusui atau karena Post partum
popoknya basah.
DO : Perubahan
Klien nampak pucat psikis
Klien nampak lelah.
Nampak banyak pengunjung Peran baru
yang datang. sebagai ibu
Ibu tampak lelah
Stress psikologis
DS Kecemasan
5. Ibu menanyakan tentang Merangsan
keadaannya dan bayinya g RAS
Ibu berharap cepat kembali
kerumah Perubahan
DO pola istirahat (Tidur)
Kelahiran anak pertama
Ibu tampak cemas

Post Partum anak


pertama

Perubahan
peran

Kebutuahn
an dukungan meningkat
Sumber stress
meningaka
t

Ketidak lengkapan
informasi tentang proses
post
partum

Kecemasan
IMPLEM ENTASI

DP HARI JAM
TGL IMPLEMENTASI PARAF

1. Jumat 09.001. Mengkaji derajat ketidak nyamanan melalui isyarat verbal


23-05- dan non verbal pada respon nyeri :
2003 Klien mengatakan nyeri masih dirasakan
Susah bergeser karena sakit pada bagian perineum
Tidak ditemukan adanya tanda-tanda REEDA
09.052. Mengajarkan klien dalam penggunaan tekhnik pernafasan
atau relaksasi yang tepat.
Klien mulai mengerti cara melakukan tehnik pernafasan
yang benar
Mampu memposikan duduk santai
09.103. Melakukan tehnik Distraksi
Klien mau melakukan anjuran
Klien memfokuskan untuk menyusui bayinya.
09.254. Melakukan perawatan luka ruptur perineum
Luka tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi, luka agak
kering
09355. Menjelaskan fisiologi after Pain
Klien mengerti keadaan nyeri yang dialaminya.
09.456. Mengatur posisi berbaring dengan posisi miring
Klien banyak melakukan posisi miring kiri
10.007. Mengobsevasi tanda tanda vital : TD,N,P,S.
TD : 120/ 80, N : 80 x/i, P : 28 x/i,
T : 37 0 C

2. Jumat 10.05
1. Mengkaji tingkat nyeri
23-05- Nyeri masih dirasakan, namun agak berkurang
2003 Payudara tidak setegang semula
10.102. Menganjurkan untuk mengompres payudara dengan
handuk basah lebih kurang 15-30 menit
10.203. Mengajarkan Massase pada payudara agar Asi bisa keluar
lancar
Asi mau keluar, anak bisa disusui dengan baik pada kedua
payudara.
10.304. Menganjurkan pemberian kompres Air Dingin pada
payudara yang Bengkak
Payudara tidak terlalu bengkak seperti sebelumnya
10.405. Menganjurkan penggunaan Bra yang tepat
Ibu mengetahui manfaatnya dan mau melaksanakan
anjuran

3. Jumat 10.201. Mengajarkan perawatan payudara yang baik dan benar


23-05- Alat dan bahan :
2003 " Handuk 2 buah.
" Minyak kelapa atau baby oil.
" Kapas.
" Waslap 2 buah
" Air hangat dan air dingin dalam tempatnya.
" Pompa (Tapple cuts).
" Kapas dalam air hangat (untuk membersihkan putting susu
pada saat sebelum dan sesudah menyusui.
Cara kerja :
" Mencuci tangan.
" Berdiri dibelakang ibu.
" Membuka baju ibu.
" 1 handuk dibelakang ibu dan 1 handuk lagi dibawah
payudara.
" Ambil minyak, ratakan pada telapak tangan, berdiri
dibelakng ibu, mulai dari tengah samping 2 x dan dilepas
10-15 kali.
" Melakukan pengurutan dengan sisi tangan, jika payudara
kanan tangan kiri yang menahan dan tangan kanan yang
mengurut kebawah dan sebaliknya pada payudara kiri.
" Menggunakan ruas tangan, caranya : sama dengan diatas.
" Dilakukan sebelum mandi, Diberi waslap yang sudah
dibasahi air hangat dan diusap melingkar, kemudian
dengan air dingin, caranya sama untuk tiap payudara. 5 x
untuk tiap payudara dengan menggunakan air dingin dan
iar hangat.
" Membersihkan putting :
- Kapas + minyak dioleskan pada putting susu secara
berputar.
- Jika sudah dikeringkan dan ibu dirapihkan, dapat langsung
menyusui bayinya.
- Perawat mencuci tangan.
2. Mendemonstrasikan cara menyusui yang baik dan benar.
Alat :
" Kursi
10.50 " Bantal atau selimut
Cara Kerja :

Duduk

" Ibu harus duduk dikursi dengan santai dalam posisi tegak.
" Supaya bayi bias ditidurkan diatas topangan tangan ibunya
dengan enak, maka perlu diganjal dengan bantal atau
selimut yang dilipat. Tangan sebelah yang lain memegang
buah dada secara mengapit dipangkal areola
mammaedengan 2 jari, yaitu jari telunjuk dan ibu jari.
Jagalah supaya bayi dapat memasukkan papilla mammae
sampai dengan daerah areola mammae menutup hidung
bayi.
" Lama menyusui sebelah mammae 5-10 menit.
" Selanjutnya agar bayi sendawa, bayi didudukkan setengah
duduk diatas pangkuan ibu atau didepan bahu kiri dengan
menyandarkan dada bayi kemudian ditepuk-tepuk dengan
miring kekanan atau kekiri.
" Sebelum dan sesudah menyusukan ibu harus mencuci
tangan dan membersihkan mulut bayi dan buah dada.
Berbaring pada ibu yang lemah/sesudah melahirkan :
" Ibu berbaring pada sebelah mammae yang akan disusukan
dan punggung ibu diganjal dengan bantal.
" Lengan ibu pada sebelah mammae yang disusukan
menopang bayi mulai dari leher bayi, leher bayi terletak
disendi siku lengan bawah, kedudukan mulut bayi diatas
dan disesuaikan dengan papilla mammae.
" Tangan ibu yang lain memambantu memasukkan papilla
mammae secara menjepit dengan telunjuk dan ibu jari agar
supaya hidung bayi tidak melekat pada mammae ibu.
" Lama menyusui 5-10 menit lalu diganti pada mammae
sebelah.
" Kemudian bayi ditidurkan dengan posisi miring kekanan.
" Sebelum dan sesudah menyusui ibu mencuci tangan.
3. Menekankan pentingnya diet / nutrisi yang seimbang
" Klien mampu menyebutkan makanan yang bergizi yang
dapat dikonsumsi.
4. Menjelaskan perlunya pembersihan perianal serta
penggantian balutan
" Klien mengungkapkan mengerti cara perawatan perianal.
5. Waspadakan klien untuk menghindari konstipasi , Bab
teratur , laksative ringan, dan pelunak faeces bila perlu.
" Klien sudah bisa BAB secara normal
6. Berdiskusi tentang lochea sampai 4 minggu
" Klien mulai mengerti tentang prubahan perubahan
pengeluaran cairan selama nifas.
7. Menjelaskan ambulasi dini : bangkit dan berjalan.
" Klien mengerti manfaat latihan ambulasi dini

8. Menekankan pentingnya rawat jalan, pasca post partum


" Klien cukup kooperatif, dan punya keingintahuan yang
cukup tinggi bagaimana cara merawat dirumah.

1. Mengkaji tingkat perubahan pola istirahat klien. Ibu


mengatakan istirahatnya berubah setelah kelahiran
bayinya.
2. Menganjurkan kepada klien untuk tidur pada siang hari
dan disaat bayi tidur. Ibu mengangguk-anggukkan kepala
tanda setuju.
3. Menganjurkan kepada klien untuk mengkonsumsi
makanan kecil pada dan susu hangat pada malam hari
sebelum tidur. Ibu mengatakan akan mencobanya.
4. Menganjurkan pada ibu untuk menyusui bayinya pada sore
atau malam hari sebelum bayi tidur. Ibu mengatakan akan
mengikuti anjuran tersebut.
5. Membatasi pengunjung yang datang, dengan memberi
waktu kunjungan. Ibu mengatakan akan memberi
pengertian kepada keluarganya agar dating pada jam-jam
4. Jumat 11.00 besuk yang sudah ditetapkan.
32-05-
2003 1. Kaji tingkat kecemasan klien
11.05 Klien mengatakan kecemasannya karena belum
mengetahui kondisi bayinya.
Bertanya-tanya tentang kondisi bayinya mengapa anaknya
11.10 tidak mau menetek dan badannya terasa hangat (37,60C)
2. Menjelaskan tentang kondisi bayinya sekarang
Bayi anda dirawat terasa hangat karena belum menetek
11.15 secara adekuat .
3. Beri mental support dari petugas dan dari keluarga
Memberi dukungan bahwa klien tidak sendiri dalam
11.30 masalah ini
4. Beritahu hasil pemeriksaan yang didapatkan.
Tidak ada hal yang terlalu serius yang berkenaan dengan
kondisi ibu dan bayi.

5. Jumat 13.00
23-05-
2003

13.05

13.10

13.25

CATATAN PERKEMBANGAN

HARI
DP TGL JAM E V A L U A S I PARAF

1. Sabtu 08.00 S:
24-05 " Nyeri masih dirasakan
" Susah bergeser karena sakit pada daerah perineum
O:
" Tidak ditemukan adanya tanda-tanda REEDA.
" Klien mulai mengerti cara melakukan tehnik pernafasan
yang benar.
" Klien mampu melakukan duduk secara normal (santai).
A : Nyeri persisten
P : Lanjutkan intervensi 4,6,7

2. Sabtu 08.05 S:
24-05- " Nyeri masih dirasakan, namun agak berkurang.
2003 " Payudara tidak setegang semula.
O:
" Asi sudah keluar, anak sudah bisa disusui dengan baik
pada kedua payudara ibu.
" Ibu mengetahui manfaat ASI dan mau melaksanakan
anjuran petugas.
A : Nyeri pada kedua payudara berkurang, dan tidak setegang
sebelumnya , sebagian masalah teratasi.
P : Lanjutkan intervensi 2,3,4.

3. Sabtu 0825
S :
24-05- " Ibu mengatakan mengerti tentang apa yang sudah
2003 dijelaskan
" Ibu mengatakan akan melaksanakan anjuran dari petugas.
O:
" Mampu memperagakan cara perawatan dan pengurutan
payudara.
" Sudah bisa BAB secara normal.
" Mengerti cara perawatan perineum, cukup kooperatif, dan
punya keingintahuan yang cukup tinggi bagaimana cara
merawat di rumah.
A : Kemampuan intelektual klien cukup tentang perawatan post
partum meningkat.
P : -

S :
4. Sabtu 08.30" Ibu mengatakan jam tidurnya sudah mencukupi yaitu 6-8
24-05- jam sehari.
2003 " Ibu sudah jarang terbangun pada malam hari, sebab ada
suaminya dan keluarga yang menemani bergantian untuk
mengganti popok pada malam hari.

O:
" Klien tidak pucat lagi.
" Klien nampak segar
" Pengunjung datang sesuai jam besuk.
A : Gangguan pola istirahat (tidur) dapat teratasi.
P :-

S : Klien mengatakan kecemasannya berkurang karena


5. Sabtu 08.40 telah mengetahui keadaannya dan bayinya.
24-05- Ibu mengetakan senang karena bayinya sudah mulai
2003 menetek
O : Keadaan baik
Ekspresi wajah ceria
Sementara harus dilakukan observasi
A : Kecemasan teratasi
P : -.
Read more: Asuhan Keperawatan (askep) Maternitas Post
Partumhttp://nandarnurse.blogspot.com/2013/03/asuhan-keperawatan-askep-
maternitas.html#ixzz4OengQEyd
Under Creative Commons License: Attribution
Follow us: nHandar on Facebook

S-ar putea să vă placă și