Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Akuntansi Keperilakuan
Dosen : Dr. Anak Agung Gde Putu Widanaputra, S.E., M.Si., Ak.
Oleh:
b. Implementasi
Pada tahap implementasi, rencana formal tersebut digunakan untuk mengkomunikasikan
tujuan dan strategi organisasi, serta untuk memotivasi orang secara positif dalam organisasi. Hal
ini dicapai dengan menyediakan target kinerja terperinci bagi mereka yang bertanggung jawab
mengambil tindakan. Agar rencana tersebut berhasil, rencana itu harus dikomunikasikan secara
efektif.
b. Resistensi
Pada proses anggaran memerlukan waktu dan perhatian yang besar. Manajer atau penyelia
mungkin merasa terlalu terbebani dengan permintaan yang ekstensif atas waktu dan tanggung
jawab rutin mereka. Oleh karena itu, mereka tidak ingin terlibat dalam proses penyusunan
anggaran. Contoh : Anggaran menimbulkan penolakan karena orang punya status quo masing-
masing, terbiasa dengan cara-cara lama dan dirugikan secara pribadi. Misal kenikmatan-
kenikmatan yang diperoleh karena memangku jabatan, kalau anggaran dipotong tentu saja akan
menimbulkan keterkejutan.
c. Konflik Internal
Konflik internal dapat berkembang sebagai akibat dari interaksi ini, atau sebagai akibat dari
laporan kinerja yang membandingkan satu departemen dengan departemen lain. Gejala-gejala
umum dari konflik adalah ketidakmampuan mencapai kerja sama antar-pribadi dan antar-
kelompok selama prosesn penyusunan anggaran. Contoh : Adanya perbedaan anggaran pada
departemen tertentu tanpa ada penjelasan kepada departemen lain.
b. Gaya kepemimpinan
Gaya kepemimpinan juga mempengaruhi lingkungan perencanaan organisasi. Mc Gregor
menjelaskan gaya kepemimpinan yang dikenal dengan teori X dan teori Y. Teori X
mengimplikasikan bahwa anggaran akan disusun oleh manajemen puncak (pengontrol atau
direktur perencanaan) dan dikenakan pada manajemen tingkat bawah. Gaya kepemimpinan
otoriter, anggaran dipandang sebagai alat pengendalian manajemen untuk memastikan kepatuhan
karyawan. Kelebihan teori X ini yaitu secara nyata mengkoordinasi dan pengendalian atas aktivitas
khususnya ketika tanggungjawab atas tugas tersebut tidak jelas. Kelebihan lain, gaya
kepemimpinan ini efisien dalam kasus perbedaan bahasa dan budaya. Namun kelemahannya, tidak
mendorong partisipasi dan dapat menimbulkan tekanan anggaran yang berlebihan, kegelisahan
dan rusaknya motivasi. Teori Y adalah gaya kepemimpinan demokratis, mendorong keterlibatan
dan partisipasi karyawan dalam penentuan tujuan dan pengambilan keputusan. Kelebihannya
yaitu, proses penyusunan anggaran lebih fleksibel dan memberikan peluang bagi karyawan untuk
terlibat dalam perancangan arah organisasi, mengekspresikan ide-ide mereka dan memanfaatkan
bakat mereka secara efektif. Namun kelemahannya adalah dibutuhkan waktu yang lebih banyak
untuk menyelesaikan anggaran karena komunikasi dan negoisasi bolak-balik antar departemen.
a. Keselarasan Tujuan
Masalah utama dalam penetapan tujuan adalah mencapai suatu tingkat keselarasan tujuan
atau kompatibilitas yang mungkin diantara tujuan-tujuan organisasi, subunit-subunitnya
(divisi/departemen), dan anggota-anggota yang turut berpartisipasi.
b. Partisipasi
Adalah suatu proses pengambilan keputusan bersama oleh dua bagian atau lebih pihak di mana
keputusan tersebut akan memiliki dampak masa depan terhadap mereka yang membuatnya.
c. Manfaat Partisipasi
Salah satu manfaat dari partisipasi yang berhasil adalah bahwa partisipan menjadi terlibat
secara emosi dan bukan dalam pekerjaan mereka. Pada dasarnya partisipasi dapat meningkatkan
moral dan mendorong insiatif yang lebih besar pada semua tingkatan manajemen.
a. Pengkomunikasian Anggaran
Kontroler atau direktur perencanaan bertanggung jawab untuk mengimplementasikan
anggaran. Hal ini dicapai dengan cara mengkomunikasikan sasaran operasional yang disetujui
kepada orang-orang tingkat organisasi yang lebih rendah. Hal ini disebut juga sebagai menjual
anggaran kebawah.
DAFTAR PUSTAKA