Sunteți pe pagina 1din 9

ANALSIS LAPORAN KEUANGAN BERBASIS STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA USAHA MIKRO


KECIL MENENGAH (UMKM) DI KELURAHAN AIR PUTIH SAMARINDA

Dewi Kuswandi
Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
Email : DewiKuswandi92@gmail.com

ABSTRAK

The purpose of research is to analyze and compare the financial statements of SMEs Yoga
Shop in the Village Water Samarinda with the provisions of SAK ETAP particularly in terms of
covering the recognition and measurement of financial statements in the form on the Balance Sheet
and Income Statement.
Testing the truth of the hypothesis used comparative methods of analysis tools with which to
conduct the recognition and measurement of financial statements of the Balance Sheet and Income
Statement prepared SMEs Yoga Shop in the Village Water Samarinda Financial Statements
according to (SAK ETAP).
On the whole of the analysis and discussion it can be concluded that the recognition and
measurement in financial statements on MSMEs Shop Yoga in the village of White Samarinda not in
accordance with the provisions of 2009 chapter 2 paragraph 24 (for recognition) and Chapter 31
(for measurement) case this dikarenaka entity does not recognize the post - post fixed assets in the
presentation of balance sheet that does not recognize depreciation akumuluasi burden on the
presentation of the income statement as well as the measurement of the assets are measured in
accordance acquisition costs that can not be measured fixed asset depreciation expense each year.

Keywords: Recognition, Measurement, Financial Statements.

1. Pendahuluan mengurangi tingkat penggangguran tenaga


Usaha Mikro kecil dan menengah kerja di Indonesia.
(UMKM) merupakan kegiatan ekonomi yang Laporan Keuagan adalah ringkasan
terbesar dalam jumlah dan kemampuannya dari proses akuntansi selama satu tahun buku
menyerap tenaga kerja. Pada saat krisis yang bersangkutan yang digunakan sebagai
moneter di Indonesia, UMKM dapat alat utuk berkomunikasi anatara data
membuktikan bahwa sektor ini dapat menjadi keuangan atau aktivitas suatu perusahaan
tumpuan bagi perekonomian nasional. Hal ini dengan pihak pihak yang berkepentingan
dikarenakan UMKM mampu bertahan terhadap data atau aktivitas perusahaan
dibandingkan dengan usaha besar lainnya tersebut. Pada umumnya laporan laporan
yang cenderung mengalami keterpurukan. Hal keuangan terdiri dari neraca dan perhitungan
tersebut dibuktikan dengan semakin rugi laba, dimana neraca menggambarkan
bertambahnya jumlah UMKM setiap jumlah aktiva, hutang dan modal dari suatu
tahunnya. Tujuan paling utama bagi sebuah perusahaan pada tanggal tertentu, sedangkan
usaha adalah mendapatkan keuntungan laporan laba rugi memperlihatakan hasil
seoptimal mungkin, begitu juga bagi para hasil yang dicapai oleh perusahaan serta biaya
pelaku bisnis Usaha Mikro Kecil dan yang terjadi selama periode tertentu. Selain
Menengah (UMKM), mereka memiliki tujuan itu laporan keuangan juga sering mengikut
tertentu selain mendapatkan keuntungan dari sertakan laporan lain yang sifatnya membantu
usahanya tersebut, UMKM juga dapat untuk memperoleh keterangan lebih lanjut.
Laporan keuangan memiliki aturan pemilihan dasar pengukuran tertentu. Dasar
atau standar salah satunya adalah Standar pengukuran yang umum adalah biaya historis
Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa dan nilai wajar.
Akuntabilitas Publik ( SAK ETAP ), Ikatan Penyusunan laporan keuangan yang
Akuntansi Indonesia ( IAI ) mengesahkan merupakan tahap awal dari penerapan
SAK ETAP yang lebih sederhana akuntansi akan menghasilkan informasi yang
dibandingkan dengan PSAK. Beberapa mempunyai peranan penting, baik untuk
komponen PSAK yang dihilangkan di SAK penyusunan perencanaan, pengendalian,
ETAP antara lain : pembuatan laporan maupun untuk pengambilan keputusan
keuangan konsolidasi, serta kesalahan keuangan. Berbagai penelitian telah
mendasar dan ( rugi ) luar biasa. menyimpulkan bahwa penggunaan informasi
Menurut SAK ETAP ( 2009:1) akuntansi dalam menjalankan aktivitas
Standar Keuangan untuk Entitas Tanpa operasional akan mempengaruhi kesuksesan
Akuntabilitas Publik ( SAK ETAP ) dari perusahaan. Laporan keuangan menjadi
dimaksudkan untuk digunakan entitas tanpa salah satu komponen yang mutlak harus
akuntabilitas publik, namun entitas yang dimiliki oleh UMKM jika mereka ingin
memiliki akuntabilitas publik signifikan dapat mampu bersaing dengan pasar yang lain dan
menggunakan SAK ETAP jika otoritas membuat perekonomiannya mampu lebih
berwenang membuat regulasi mengizinkan baik lagi ke depan. Untuk itu, kebiasaan untuk
penggunaan SAK ETAP. mencatat setiap kegiatan usaha yang terjadi
Enititas tanpa akuntabilitas public dan menyusun laporan keuangan harus
adalah entitas yang tidak memiliki ditumbuhkan di kalangan UMKM.
akuntabilitas public signifikan dan UMKM Toko Yoga di Kelurahan Air
menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan Putih Samarinda adalah termasuk kedalam
umum ( general purpose financial statement ) kriteria usaha mikro karena memiliki
bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna kekayaaan Rp50 juta yang belum termasuk
eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat tanah dan bangunan dan memiliki omzet
langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, Rp. 100 juta pertahun. Toko Yoga di
dan lembaga pemeringkat kredit. Kelurahan Air Putih Samarinda bergerak
SAK ETAP diberlakukan secara dalam bidang perdagangan berbagai macam
efektif mulai 1 Januari 2011 namun kebutuhan hidup sehari hari misalnya
penerapan diperbolehkan pada 1 Januari seperti kebutuhan sembako, kebutuhan dapur,
2010. Dengan adanya SAK ETAP ini, maka kebutuhan kamar mandi dan beberapa
bisnis rumahan seperti toko klontong dapat kebutuhan rumah tangga lainnya.
menyajikan informasi yang relevan kepada Berdasarkan pra survei yang sudah
para pengguna laporan keuangannya, baik dilakukan pada objek penelitian menunjukan
internal maupun eksternal. bahwa penyajian laporan keuangan pada
Menurut SAK ETAP (IAI,2009:9) UMKM Toko Yoga di Kelurahan Air Putih
pengakuan dalam laporan keuangan Samarinda perlu dilakukan analisa dan
merupakan proses pembentukan suatu pos perbandingan antara penyajian laporan
dalam neraca atau laporan laba rugi yang keuangan UMKM Toko Yoga di Kelurahan
memenuhi kriteria sebagai berikut : ada Air Putih Samarinda dengan ketentuan SAK
kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang ETAP, khususnya dalam unsur unsur
terkait dalam pos tersebut akan mengalir dari pengakuan dan pengukuran pos pos Neraca
atau ke dalam entitas; dan pos tersebut dan Laporan laba Rugi yang akan
mempunyai nilai atau biaya yang diukur dibandingkan menggunakan neraca dan
dangan andal. laporan laba rugi komperatif, hal ini untuk
Menurut SAK ETAP ( IAI,2009:11) mengetahui pengakuan dan pengukuran yang
Pengukuran adalah proses penetapan jumlah telah dilakukan oleh UMKM Toko Yoga di
uang yang digunakan entitas untuk mengukur Kelurahan Air Putih Samarinda.
aset, kewajiban, penghasilan dan beban dalam Tujuan penelitian adalah untuk
laporan keuangan. Proses ini termasuk menganalisis dan membandingkan antara
penyajian laporan keuangan UMKM Toko dapat digunakan dalam pengambilan
Yoga di Kelurahan Air Putih Samarinda keputusan-keputusan ekonomi dalam memilih
dengan ketentuan SAK ETAP khususnya alternatif - alternatif dari suatu keadaan.
dalam hal yang meliputi pengakuan dan ( Baridwan, 2004 : 1 )
pengukuran laporan keuangan dalam bentuk
laporan Neraca dan Laporan Laba Rugi. 2.2 Akuntansi Keuangan
Diharapkan hal tersebut dapat membantu Beberapa definisi mengenai Akuntansi
pelaku bisnis UMKM agar bisa lebih Keuangan yang di kemukakan oleh beberapa
profesional lagi dalam mengambil keputusan, ahli, berikut pengertian - pengertian mengenai
dan sebagai pengetahuan pelaku bisnis akuntansi keuangan.
UMKM dalam hal pengakuan dan Definisi akuntansi keuangan Menurut
pengukuran dalam laporan keuangan dan Kieso & Weygant ( 2000:6 ) adalah sebagai
diharapkan dengan adanya penelitian ini, berikut :akuntansi keuangan adalah suatu
perusahaan mikro kecil dan menengah rangkaian proses yang berujung pada
mampu untuk menyusun laporan keuangan penyususnan laporan keuangan yang
sendiri yang dapat diaudit dan mendapat berkaitan dengan perusahaan secara
opini, sehingga dapat menggunakan laporan keseluruhan untuk digunakan oleh pengguna
keuangannya untuk mendapat dana (misalnya laporan keuangan baik di dalam maupun di
dana pinjaman dari bank) untuk luar perusahaan.
mengembangkan usaha. Menurut Sugiarto, ( 2002 : 12 ),
pengertian akuntansi keuangan adalah sebagai
2. Landasan Teori berikut :Akuntansi Keuangan adalah bidang
2.1 Pengertian Akuntansi akuntansi yang berfokus pada penyiapan
Pada umumnya ada beberapa pendapat laoran keuangan suatu perusahaan yang
yang memberikan pengertian terhadap dilakukan secara berkala. Laporan ini juga
akuntansi. Sebenarnya pengertian dianggap sebagai bentuk pertanggungjawaban
pengertian tersebut pada dasarnya pihak manajemen terhadap para pemegang
mengandung arti yang sama, berikut ini saham. Persamaan akuntansi yang dipakai
beberapa pendapat para ahli tentang adalah Aset = Liabilitas + Ekuitas yang
akuntansi. mengacu pada standar akuntansi keuangan.
Menurut Munawir ( 2002 : 5 )
mengatakan bahwa pengertian akuntansi 2.3 Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
adalah : Seni dari pada pencatatan, Akuntansi memiliki kerangka teori
penggolongan, dan peningkatan dari pada konseptual yang mendasari pelaksana teknik-
peristiwa dan kejadian kejadian yang tekniknya. Kerangka kerja konseptual mirip
setidaknya sebagian bersifat keuangan dengan dengan konstitusi yaitu suatu sistem koheren
cara yang setepat tepatnya dan dengan yang terdiri dari tujuan dan konsep
penunjuk atau di nyatakan dalam uang, serta fundamental yang saling berhubungan yang
penafsiran terhadap hal-hal yang timbul dari menjadi landasan bagi penetapan standar yang
padanya. konsisten dan penentuan sifat, fungsi serta
Menurut Al Haryono Jusup ( 2001 : 5) batas-batas dari akuntansi keuangan dan
pengertian akuntansi adalah Proses laporan keuangan. Kerangka dasar konseptual
pencatatan,penggolongan, peringkasan, ini terdiri dari standar dan praktek yang sudah
pelaporan dan penganalisisan data keuangan diterima secara umum karena kegunaan dan
suatu organisasi. kelogisannya standar ini disebut standar
Sedangkan pengertian akuntansi yang akuntansi. Di Indonesia badan yang
dikeluarkan American Institute of Certifiend berwenang untuk menyusun standar akuntansi
Public Accountants ( AICPA ) sebagai berikut yaitu Dewan Standar Akuntansi yang berada
: Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa yang di bawah Ikatan Akuntansi Indonesi (IAI)
fungsinya adalah menyediakan data sebagai organisasi profesi akuntan. IAI telah
kuantitatif terutama yang mempunyai sifat menghimpun prinsip - prinsip akuntansi yang
keuangan dari kesatuan usaha ekonomi yang dijadikan standar pelaporan keuangan di
Indonesia yang dituangkan dalam buku Standar akuntansi menjelaskan transaksi yang
Standar Akuntansi Keuangan (SAK). harus dicatat, bagaimana mencatatnya dan
Menurut Suwardjono ( 2008 : 12 ), bagaimana mengungkapkannya dalam laporan
menyatakan standar akuntansi keuangan keuangan yang akan disajikan. Mengingat
adalah: Standar akuntansi adalah konsep, pentingnya Standar Akuntansi Keuangan
prinsip, metoda, teknik, dan lainnya yang maka mekanisme penyusunannya harus
sengaja dipilih atas dasar rerangka konseptual sedemikian rupa sehingga memberikan
oleh badan penyusun standar (atau yang kepuasan kepada semua pihak yang
berwenang) untuk diberlakukan dalam suatu berkepentingan. Oleh karena itu, standar
lingkungan atau negara dan dituangkan dalam akuntansi hanya disusun oleh pihak yang
bentuk dokumen resmi guna mencapai tujuan berwenang. Di Indonesia kewenangan
pelaporan keuangan negara tersebut. tersebut diberikan kepada Komite Standar.
Standar akuntansi merupakan Akuntansi Keuangan yang berada di bawah
pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh naungan Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI).
badan yang berwenang mengenai konsep,
prinsip, dan metoda yang ditetapkan sebagai 2.4 Laporan Keuangan
pedoman utama praktik akuntansi. Pengertian Laporan keuangan menurut
Menurut Ahmed Belkaoui (2006: 161) Baridwan ( 2004 : 17 ), merupakan
ada empat alasan mengapa standar akuntansi ringkasan dari suatu proses pencatatan yang
dibuat, yaitu: terjadi selama tahun buku yang
a. Standar memberikan informasi mengenai bersangkutan. Sedangkan menururt
posisi keuangan, kinerja, dan Suwardjono ( 2009 : 65 ) mengatakan
penyelenggaraan sebuah perusahaan laporan keuangan merupakan media
kepada para pengguna informasi akuntansi. komunikasi dan pertanggung jawaban antara
Informasi ini dianggap jelas, konsisten, perusahaan dan para pemiliknya atau pihak
andal, dan dapat diperbandingkan. lain. Menurut PSAK No.1 Paragraf ke 7
b. Standar memberikan pedoman dan aturan (Revisi 2009), Laporan keuangan adalah
tindakan bagi para akuntan publik yang suatu penyajian terstruktur dari posisi
memungkinkan mereka untuk menerapkan keuangan dan kinerja suatu entitas.
kehati - hatian dan kebebasan dalam Dari definisi di atas dapat
menjual keahlian dan integrasi mereka disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah
dalam mengaudit laporan-laporan laporan yang dibuat dalam satu periode
perusahaan dan membuktikan validitas dari tertentu dimana laporan keuangan merupakan
laporan-laporan tersebut. gambaran kondisi keuangan suatu perusahaan.
c. Standar memberikan database kepada Dalam SAK ETAP tahun 2009 pada
pemerintah mengenai berbagai variabel bab 2 paragraf 2 sampai dengan paragraf 11
yang dianggap sangat penting dalam menyebutkan karakteristik kualitatif informasi
pelaksanaan perpajakan, regulasi dalam laporan keuangan adalah sebagai
perusahaan, perencanaan dan regulasi berikut :
ekonomi, serta peningkatan efisiensi dan a. Dapat dipahami
sasaran -sasaran sosial lainnya. Kualitas penting informasi yang disajikan
d. Standar menumbuhkan minat dalam dalam laporan keuangan adalah
prinsip-prinsip dan teori-teori bagi mereka kemudahannya untuk segera dapat
yang memiliki perhatian dalam disiplin dipahami oleh pengguna. Untuk maksud
ilmu akuntansi. ini, pengguna diasumsikan memiliki
Standar akuntansi keuangan (SAK) pengetahuan yang memadai tentang
merupakan pedoman bagi siapa saja dalam aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi,
menyusun laporan keuangan yang akan serta kemauan untuk mempelajari
diterima secara umum. Standar akuntansi informasi tersebut dengan ketekunan yang
mencangkup konvensi, peraturan, dan wajar. Namun demikian, kepentingan agar
prosedur yang sudah disusun dan disahkan laporan keuangan dapat dipahami tetapi
oleh lembaga resmi pada saat tertentu. tidak sesuai dengan informasi yang relevan
harus diabaikan dengan pertimbangan mengandung unsur kehati - hatian pada
bahwa informasi tersebut terlalu sulit saat melakukan pertimbangan yang
untuk dapat dipahami oleh pengguna diperlukan dalam kondisi ketidakpastian,
tertentu. sehingga aset atau penghasilan tidak
b. Relevan disajikan lebih tinggi dan kewajiban atau
Agar bermanfaat, informasi harus relevan beban tidak disajikan lebih rendah.
dengan kebutuhan pengguna untuk proses f. Kelengkapan
pengambilan keputusan. Informasi Agar dapat diandalkan, informasi dalam
memiliki kualitas relevan jika dapat laporan keuangan harus lengkap dalam
mempengaruhi keputusan ekonomi batasan materialitas dan biaya.
pengguna dengan cara membantu untuk Kesengajaan untuk tidak mengungkapkan
mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa mengakibatkan informasi menjadi tidak
kini atau masa depan, atau mengoreksi benar atau menyesatkan dan karena itu
hasil kerja periode lalu. tidak dapat diandalkan dan kurang
c. Materialitas mencukupi ditinjau dari segi relevansi.
Informasi dipandang material jika g. Dapat dibandingkan
kelalaian untuk mencantumkan atau Pengguna harus dapat membandingkan
kesalahan dalam mencatat informasi laporan keuangan entitas antar periode
tersebut dapat mempengaruhi keputusan untuk mengidentifikasi kecenderungan
ekonomi pengguna yang diambil atas dasar posisi dan kinerja keuangan. Pengguna
laporan keuangan. Materialitas tergantung juga harus dapat membandingkan laporan
pada besarnya pos atau kesalahan yang keuangan antar entitas untuk mengevaluasi
dinilai sesuai dengan situasi tertentu dari posisi keuangan, kinerja serta perubahan
kelalaian dalam mencantumkan atau posisi keuangan secara relatif. Oleh karena
kesalahan dalam mencatat. Namun itu, pengukuran dan penyajian dampak
demikian, tidak tepat membuat atau keuangan dari transaksi dan peristiwa lain
membiarkan kesalahan untuk menyimpang yang serupa harus dilakukan secara
secara tidak material dari SAK ETAP agar konsisten untuk suatu entitas, antar periode
mencapai penyajian tertentu dari posisi untuk entitas tersebut dan untuk entitas
keuangan, kinerja keuangan atau arus kas yang berbeda. Sebagai tambahan,
suatu entitas. pengguna laporan keuangan harus
d. Keandalan mendapat informasi tentang kebijakan
Agar bermanfaat, informasi yang disajikan akuntansi yang digunakan dalam
dalam laporan keuangan harus andal. penyusunan laporan keuangan, perubahan
Informasi memiliki kualitas andal jika kebijakan akuntansi
bebas dari kesalahan material dan bias, dan h. Tepat Waktu
penyajian secara jujur apa yang seharusnya Agar relevan, informasi dalam laporan
disajikan atau yang secara wajar keuangan harus dapat mempengaruhi
diharapkan dapat disajikan. Laporan keputusan ekonomi para penggunanya.
keuangan tidak bebas dari bias (melalui Tepat waktu meliputi penyediaan
pemilihan atau penyajian informasi) jika informasi laporan keuangan dalam jangka
dimaksudkan untuk mempengaruhi waktu pengambilan keputusan. Jika
pembuatan suatu keputusan atau kebijakan terdapat penundaan yang tidak semestinya
untuk tujuan mencapai suatu hasil tertentu. dalam pelaporan, maka informasi yang
e. Pertimbangan Sehat dihasilkan akan kehilangan relevansinya.
Ketidakpastian yang tidak dapat diabaikan i. Keseimbangan antara biaya dan manfaat
meliputi berbagai peristiwa dan keadaan Manfaat informasi seharusnya melebihi
yang dipahami berdasarkan pengungkapan biaya penyediannya. Namun demikian,
sifat dan penjelasan peristiwa dan keadaan evaluasi biaya dan manfaat merupakan
tersebut dan melalui penggunaan proses pertimbangan yang substansial.
pertimbangan sehat dalam menyusun Biaya tersebut juga tidak perlu ditanggung
laporan keuangan. Pertimbangan sehat oleh pengguna yang menikmati manfaat.
Dalam evaluasi manfaat dan biaya, entitas 1) Memiliki kekayaan bersih lebih dari
harus memahami bahwa manfaat informasi Rp500.000.000,00 ( Lima Ratus Juta
mungkin juga manfaat yang dinikmati oleh Rupiah) sampai dengan paling banyak
pengguna eksternal. Rp10.000.000.000,00 ( Sepuluh
2.5 Usaha Mikro Kecil dan Menengah Milyar Rupiah ) tidak termasuk tanah
Usaha Mikro kecil menengah dan bangunan tempat usaha; atau
(UMKM) adalah salah satu mesin penggerak 2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih
perekonomian di negara kita. Usaha Mikro dari Rp2.500.000.000,00 ( Dua Milyar
kecil menengah (UMKM) yang ada di negara Lima Ratus Juta Rupiah) sampai
kita ini menyumbang sekitar 60% dari PDB paling banyak Rp50.000.000.000,00
(Product Domestic Bruto) dan juga ( Lima Puluh Miliar Rupah ).
memberikan kesempatan kerja pada banyak
masyarakat kita. Jadi, bisnis UMKM (Usaha 3. Metodelogi
Mikro Kecil Menengah) di Indonesia akan Jenis penelitian yang akan digunakan
terus berkembang dan memberikan peluang dalam rangka penulisan skripsi ini adalah
usaha bagi mereka yang menyukai dunia penelitian kuantitatif merupakan jenis
wirausaha. penelitian yang analisisnya secara umum
Usaha Mikro Kecil dan Menengah memakai analisiss statistik. Karenanya dalam
menurut instruksi presiden nomor 10 tahun penelitian kuantitatif pengukuran terhadap
1999 adalah kegiatan ekonomi rakyat yang gejala yang diamati menjadi penting,
memiliki kekayaan bersih tidak termasuk sehingga pengumpulan data dilakukan dengan
tanah dan bangunan tempat usaha lebih menggunakan data laporan keuangan yang
besar dari Rp 200 juta sampai paling banyak disusun berdasarkan pengukuran terhadap
Rp. 10 miliar (Suhardjono, 2003:129 ) variabel yang diteliti yang kemudian
Dari pengertian di atas UKM memiliki meghasilkan data kuantitatif.
beberapa kriteria untuk masing masing Dalam pengumpulan data dilapangan
usaha yang diatur dalam Undang-Undang. penulis menggunakan tehnik sebagai berikut :
Berdasarkan Undang-Undang Republik 1. Metode obsevasi atau pengamatan
Indonesia nomor 20 tahun 2008 tentang (observation reserch)
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah pada bab Yaitu pengumpulan data dengan cara
IV pasal 6 menerangkan bahwa: mengadakan pengamatan langsung ke
a. Kriteria Usaha Mikro adalah : obyek penelitian, yang sebelumnya sudah
1) Memiliki kekayaan bersih maksimal disiapkan data-data yang diperlukan.
Rp. 50,000,000,00 ( Lima Puluh Juta 2. Penelitian Kepustakaan (library reserch)
Rupiah ) tidak termasuk tanah dan Penelitian kepustakaan dalam arti
tempat usaha ; atau penelitian mengumpulkan data-data
2) Memiliki hasil penjualan tahunan dengan mencari kelengkapan dasar teori,
Rp.300,000,000,00 ( Tiga Ratus Juta baik di perpustakaan umum, perpustakaan
Rupiah ). kampus maupun dengan membeli buku-
b. Kriteria Usaha Kecil adalah: buku tersebut terutama yang menyangkut
1) memiliki kekayaan bersih lebih dari masalah manajemen sumber daya
Rp50.000.000,00 ( Lima Puluh Juta manusia.
Rupiah ) sampai dengan paling banyak
Rp500.000.000,00 ( Lima Ratus Juta 4. Hasil Dan Pembahasan
Rupiah ) tidak termasuk tanah dan Dari hasil analisis dan perbandingan
bangunan tempat usaha; atau antara Neraca Entitas dalam hal ini UMKM
2) memiliki hasil penjualan tahunan lebih Toko Yoga di Kelurahan Air Putih Samarinda
dari Rp300.000.000,00 ( Tiga Ratus dengan Neraca menurut SAK ETAP tidak
Juta Rupiah ) sampai dengan paling memiliki kesamaan penyajian, hal ini dapat
banyak Rp2.500.000.000,00 ( Dua dilihat dari beberapa item perbedaan yaitu :
Milyar Lima Ratus Juta Rupiah ). Aktiva hanya terbagi atas : Akiva Lancar
c. Kriteria Usaha Menengah: sedangkan kewajiban dan Modal terbagi atas :
Kewajiban Lancar dan Modal sedangkan pada Rp. 20.200.000, dan ini membuat terjadinya
laporan keuangan Neraca pada umumnya penambahan modal dikolom kredit sebab
terdapat pos pos Neraca meliputi : Aktiva adanya penambahan aset tetap yang
terbagi atas : Aktiva Lancar dan Aktiva Tetap seharusnya diakui sebagai modal pada
dan Kewajiban terbagi atas : Kewajiban UMKM Toko Yoga di Kelurahan Air Putih
Lancar dan Kewajiban Tidak Lancar dan Samarinda sebesar Rp. 180.839.450 yang
Ekuitas. kemudian ditambahkan oleh kewajiban yang
Khusus pos Aktiva Tetap, UMKM sebelumnya sudah diakui sebesar 8.700.000,
Toko Yoga di Kelurahan Air Putih Samarinda sehingga menjadi Rp. 201.039.450 untuk
tidak diungkapkan karena pelaku bisnis kewajiban dan modal dan masuk kedalam
UMKM ini tidak mengakui bangunan dan kolom kredit karena adanya penambahan pada
peralatan toko sebagai beban dalam laporan pos pasiva.
keuangan, pelaku bisnis mengakui bangunan Pada penyajian Laporan Laba Rugi
dan peralatan toko sebagai milik pribadi entitas dalam hal ini adalah UMKM Toko
sehingga tidak perlu dilakukan pengakuan Yoga di Kelurahan Air Putih Samarinda juga
maupun pengukuran terhadap asset tetap terdapat ketidak sesuaian dengan ketentuan
dalam hal ini Tanah dan Bangunan. SAK ETAP, hal ini karena entitas hanya
Sedangkan menurut SAK ETAP mengakui beban beban yang
menyebutkan bahwa Tanah dan bangunan diklasifikasikan berupa beban gaji, BBM,
adalah aset yang dapat dipisahkan dan harus Listrik & Air serta beban biaya telepon dan
dicatat secara terpisah, meskipun tanah dan tidak mengakui beban penyusutan bangunan
bangunan tersebut diperoleh secara dan peralatan toko, sehingga tidak
bersamaan. Entitas harus mengakui biaya diungkapkan dalam penyajian Laporan laba
perolehan aset tetap sebagai aset tetap jika Rugi, seharusnya ada penambahan pos beban
memenuhi syarat berikut : kemungkinan ada akumulasi penyusutan yang diakui sebesar
manfaat ekonomi yang terkait dengan pos Rp. 2.909.550 hal tersebut membuat adanya
tersebut akan mengalir dari atau ke dalam penambahan pada pos debet yang seharusnya
entitas serta pos tersebut mempunyai nilai diakui, sehingga hal ini membuat UMKM
atau biaya yang dapat diukur dengan andal . Toko Yoga di Kelurahan Air Putih Samarinda
Namun Hal ini sesuai dengan ketentuan UU mengalami pengurangan laba usaha pada pos
No 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro kredit sebesar Rp. 2.909.550.
Kecil dan Menengah bahwa kekayaan yang Pengukuran pada penyajian Neraca
diungkapkan pelaku UMKM diluar dari dan Laporan Laba Rugi pada UMKM Toko
Tanah dan Bangunan. Yoga di Kelurahan Air Putih Samarinda tidak
Penyajian Neraca yang dilakukan oleh memiliki kesuaian dengan ketentuan SAK
UMKM Toko Yoga di Kelurahan Air Putih ETAP hal ini karena pada penyajian laporan
Samarinda mengacu pada laporan internal. Neraca dan Laporan Laba Rugi yang dibuat
Hal ini menyebabkan ketidak sesuaian dengan oleh UMKM Toko Yoga di Kelurahan Air
penyajian Neraca berdasarkan ketentuan SAK Putih Samarinda tidak melakukan pengukuran
ETAP hal itu dapat dilihat dari laporan dengan benar sesuai SAK ETAP dengan
Neraca yang tidak mengungkapkan asset biaya perolehan dan nilai wajar. Khusus
tetap, sehingga pada analisis perbandingan aktiva tetap tidak diukur sesuai dengan biaya
pengakuan dan pengukuran terdapat perolehan sehingga tidak diakui akumulasi
penambahan jumlah aset tetap yang penyusutannya. Pada kas dan kewajiban
seharusnya diakui dan diukur oleh entitas, hal sudah diukur sesuai nilai wajar
tersebut membuat adanya penamabahan Setelah membandingkan Neraca dan
jumlah pada pos aktiva tetap yang masuk ke Laporan Laba rugi yang dibuat UMKM Toko
dalam kolom debet sebesar Rp. 180.839.450 Yoga, dengan Neraca dan Laporan Laba rugi
sehinngga membuat penambahan dalam pos menurut SAK ETAP Nampak sangat berbeda
aktiva menjadi Rp. 201.039.450 setelah dikarenakan penyajian laporan Neraca dan
ditambahkan oleh aktiva lancar yang Laporan laba Rugi dilakukan sangat
sebelumnya sudah diakui oleh entitas sebesar sederhana hanya untuk penggunaan intern .
Pengakuan dan pengukuran yang 201.039.450, akibatnya terjadi selesih pada
sudah dilakukan UMKM Toko Yoga juga kolom debet karena adanya penambahan
belum sesuai dengan ketentuan SAK ETAP, aktiva tetap sebesar Rp. 180.839.450 karena
dari hasil wawancara yang dilakukan pada menurut entitas jumlah aktiva hanya
UMKM Toko Yoga, dapat dilihat bahwa sebesar Rp. 20.200.000. Akibatnya terjadi
UMKM Toko Yoga belum menerapkan dan selisih pada kolom kredit karena adanya
menjalankan pengakuan dan pengukuran penambahan modal yang seharusnya
dengan baik, karena dapat dilihat dari diakui sebesar Rp. 180.839.450, yang
pengakuan yang belum sepenuhnya dilakukan ditambah oleh kewajiban menjadi sebesar
oleh entitas khususnya pada aktiva tetap yang Rp. 201.039.450.
tidak diakui dan diukur sebagaimana yang b. Pengakuan dalam penyajian Laporan Laba
sudah ditentukan oleh SAK ETAP tentang Rugi menurut UMKM Toko Yoga di
pengakuan aset tetap yang berbunyi Entitas Kelurahan Air Putih Samarinda belum
harus mengakui biaya perolehan aset tetap sesuai dengan Laporan Laba Rugi menurut
sebagai aset tetap jika memenuhi syarat SAK ETAP, hal ini dikarenakan adanya
berikut : kemungkinan ada manfaat ekonomi perbedaan pengakuan beban menurut
yang terkait dengan pos tersebut akan entitas dengan pengakuan beban menurut
mengalir dari atau ke dalam entitas serta pos SAK ETAP tentang beban usaha sebesar
tersebut mempunyai nilai atau biaya yang Rp. 12.134.550 akibatnya terjadi selesih
dapat diukur dengan andal. pada kolom debet karena adanya
Penyederhanaan peyajian laporan penambahan beban sebesar Rp. 2.909.550
keuangan yang dilakukan oleh UMKM Toko karena menurut entitas jumlah beban usaha
Yoga di Kelurahan Air Putih Samarinda sebesar Rp. 9.225.000. Akibatnya terjadi
adalah untuk memudahkan pemahaman bagi selisih pada kolom kredit karena adanya
pihak pelaku bisnis, dalam hal ini pemilik pengurangan laba usaha sebesar Rp.
Toko itu sendiri dalam proses pengambilan 2.909.550.
keputusan. Pengakuan dan pengukuran dalam c. Pengukuran dalam penyajian laporan
penyajian laporan keuangan UMKM Toko Neraca dan laporan Laba Rugi UMKM
Yoga belum diungkapkan secara benar sesuai Toko Yoga di Kelurahan Air Putih
dengan ketentuan SAK ETAP. Oleh karena Samarinda belum sesuai dengan standar
itu apa yang ditampilkan oleh pihak yang berlaku menurut SAK ETAP dimana
manajeman entitas dalam hal ini pemilik dasar pengukuran pada aktiva tetap tidak
Toko Yoga dalam laporan keuangan tidak diukur berdasarkan harga perolehan sesuai
ditampilkan secara benar karena laporan dengan ketentuan SAK ETAP.
keuangannya tidak dipublikasikan sehingga d. Pengukuran pada penyajian Laporan
pengungkapannya dilakukan secara sederhana Laporan Laba Rugi UMKM Toko Yoga di
namun sesuai dengan bidang pekerjaan yang Kelurahan Air Putih Samarinda belum
ditangani yaitu bidang perdagangan dilakuakan dengan baik. Ketidak seseuaian
perdangan. yang dimaksud dalam hal ini dalam
pengukuran Aset tetap belum dilakukan
5. Kesimpulan pengukuran berupa beban biaya
Berdasarkan pada hasil analisis dan penyusutan, sedangkan untuk kewajiaban
pembahasan yang diperoleh maka dapat dan penghasilan yang diukur UMKM di
disimpulkan bahwa : Kelurahan Air Putih Samarinda sudah
a. Pengakuan dalam penyajian Neeraca sesuai dengan dasar pengukuran sesuai
menurut UMKM Toko Yoga di Kelurahan dengan SAK ETAP yaitu biaya historis
Air Putih Samarinda belum sesuai dengan dan nilai wajar
penyajian Neraca menurut SAK ETAP, hal
ini dikarenakan adanya perbedaan 6. Saran
pengakuan aktiva menurut entitas dengan Berdasarkan pada uraian yang telah
pengakuan aktiva menurut SAK ETAP disampaikan sebelumnya, maka saran- saran
tentang jumlah aktiva sebesar Rp.
yang dapat penulis kemukakan sehubungan Jusup Al. Haryono. 2001. Dasar-Dasar
dengan penelitian ini adalah : Akuntansi Jilid 2. Yogyakarta :
a. Pengakuan dalam penyajian laporan Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi
keuangan UMKM mencerminkan kinerja Ilmu YKPN.
keuangannya, karena belum mengacu pada Kieso, Donal E., Jerry J. Weygant dan Terry
standar laporan keuangan menurut SAK D. Warfield, 2002, Akuntansi
ETAP maka harus dilaksanakan dan Intermedite,Edisi
dilakukan pencatatan dan penyajian lebih Sepuluh.Jakarta:Erlangga
baik lagi karena dengan demikian UMKM S. Munawir, 2002, Analisis Laporan
dapat mempertahankan usahanya dan dapat Keuangan, Liberty, Yogyakarta.
menyusun laporan keuangan dengan benar Sugiarto. 2002.Pengantar Akuntansi, Pusat
agar lebih relevan dan dapat diaudit untuk Penerbitan Universitas Terbuka,
kepentingan pengembangan usaha dimasa Januari.
depan. Suhardjono.2003.Manajemen Pengkreditan
b. Pengukuran dalam penyajian laporan Usaha Kecil dan Menengah. Jakarta :
keuangan UMKM belum sesuai dengan UPP AMP YKPN Ikut
standar pengukuran menurut SAK ETAP Mencerdaskan Bangsa.
yaitu dengan biaya histori dan nilai wajar Suwardjono.2008. Teori Akuntansi
namun pada asset tetap belum dilakukan Perekayasaan Pelaporan Keuangan.
pengukuran dengan baik maka hal tersebut Yogyakarta: BPFE.
harus dipelajari lagi karena dengan
demikian UMKM dapat mengukur Aset,
Kewajiban, Pengasilan dan Beban secara
signifikan.
c. Penyajian yang kurang lengkap pada
Laporan Neraca dan Laporan Laba Rugi
UMKM Toko Yoga di Kelurahan Air Putih
Samarinda harus diperbaiki lagi oleh
pelaku bisnis, dalam hal ini adalah pemilik
Toko agar dapat mempermudah pelaku
bisnis dalam mengakui dan mengukur
asset, kewajiban, penghasilan dan beban
usahanya.

Daftar Pustaka

Anonim, 2009, Ikatan Akuntan Indonesia.


Standar Akuntansi Keuangan Entitas
Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-
ETA).Jakarta : IAI
_______, Undang-Undang No. 20 Tahun
2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah. Winarno
Surakhmad.1994.Pengantar
Penelitian Ilmiah.Bandung: Tarsito
Belkaoui.Ahmed Ribahi.2006.Accounting
Theory. Jakarta: Salemba Empat.
Baridwan, Zaki (2004), Intermediate
Accounting Pengantar Akuntansi,
Buku 2, Edisi 21, Salemba Empat.
Jakarta

S-ar putea să vă placă și