Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
KASUS SEMU
BAB IV
ASUHAN KEPERAWATAN KASUS
A. Pengkajian
1. Data Inti
a. Sejarah
Daerah Mulyorejo dahulu adalah persawahan luas yang dikelola oleh
perusahaan swasta, lalu bangrut dan dijadikan perkampungan.
b. Luas Wilayah
1200 m2
c. Batas Wilayah
Barat : Pacar Keling
Utara : Kalijudan
Timur : Sutorejo
Selatan : Darmahusada
d. Agama
Hampir 90% warga beragama Islam, 5% beragama Kristen, dan 5% beragama
Budha.
e. Kepercayaan
Warga sering membawa balita mereka yang sakit seperti batuk, demam,
konstipasi, dan diare ke dukun pijat untuk anak-anak. Warga masih belum
sepenuhnya percaya untuk datang ke bidan dan dokter. Mereka menganggap
sakit yang diderita balita mereka menandakan proses pertumbuhan yang
dialami balita dan merupakan hal yang wajar.
f. Balita BGM (Bawah Garis Merah)
Terdapat 23 balita memiliki BB rendah maupun gizi buruk
g. Masalah Kesehatan
Dari 55 balita, 41,8% balita mengalami gizi buruk/kurang dikarenakan orang
tua kurang memperhatikan kebutuhan gizi balita. Sebesar 21,8% balita
mengalami diare karena mengonsumsi makanan yang kurang bersih. Hal ini
dikarenakan kurangnya pengetahuan orang tua terhadap kesehatan balita.
Diare 12 12/55x100%=21,8 %
20
15 36.40% 41.80%
10
5 21.80%
2. Data Subsistem
a. Lingkungan fisik
1) Kondisi lingkungan kurang dari kata sehat, setiap rumah kurang memiliki
ventilasi dan tingkat kelembapan setiap rumah juga tinggi karena
mengingat jarak antar rumah saling berdekatan.
2) Terdapat sungai di sekitar rumah warga, kedalaman sungai dangkal
sehingga jika terjadi hujan mengakibatkan banjir, selokan di depan rumah
warga banyak yang tersumbat, jalan di depan rumah kotor, banyak sisa
sampah banjir yang berserakan. Apabila terdapat lahan kosong, banyak
sampah bertumpukan.
3) Lingkungan terbuka: mayoritas tidak memiliki halaman rumah yang luas
4) Kebiasaan: balita yang berumur 36-60 bulan sering mengonsumsi
makanan ringan (snack) yang dijual diwarung, jajanan pentol, es lilin, dan
mie instan.
b. Pelayanan kesehatan dan social
1. Pusat pelayanan: terdapat 1 posyandu dan 1 puskesmas. Kegiatan
Posyandu Balita dilakukan setiap 4 minggu sekali, diadakan di masing-
masing RT yang dibantu oleh beberapa kader binaan puskesmas. Kegiatan
yang dilakukan biasanya pengukuran antropometri dan penyuluhan
tentang kebutuhan gizi anak, pemberian nutrisi yang tepat untuk balita
serta penjelasan tentang penyakit yang sering menyerang balita, tetapi
warga kurang berpartisipasi karena kepercayaan warga disekitar apabila
anaknya sakit lebih memilih berobat ke dukun pijat dibandingkan ke
puskesmas karena mereka masih menganggap penyakit yang diderita
menandakan proses pertumbuhan yang mereka anggap masih wajar.
2. Tempat belanja: di pasar tradisional dan mini market
3. Tempat ibadah: 1 masjid dan 3 musholla
c. Ekonomi
Berdasarkan hasil wawancara, penghasilan rata-rata kepala keluarga per bulan
Rp 800.000 Rp 1.200.000. Sebagian besar bapak-bapak bekerja sebagai
pedagang dan pekerja bangunan. Mayoritas ibu-ibu tidak bekerja.
d. Keamanan dan Transportasi
Transportasi: ibu mengantarkan balita ke posyandu dengan jalan kaki
sedangkan untuk beraktivitas biasanya menggunakan sepeda motor.
Keamanan diwilayah ini tidak ada masalah karena jarang dijumpai kasus
penculikan atau pencurian barang berharga.
Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu-ibu balita, ibu-ibu balita
mengatakan bahwa mencuci piring dan botol susu dengan air sumur
,sedangkan jarak sumur dengan septictank tidak lebih dari 3 meter.
e. Pemerintahan dan Politik
Kampung Mulyorejo memiliki lurah sebagai pimpinan dan dibantu beberapa
warga yang menjadi perwakilan dalam sistem pemerintahan kelurahan.
f. Komunikasi
Komunikasi antar warga dengan pihak penyelenggara fasilitas kesehatan
menggunakan surat edaran yang dibagikan oleh ibu RT. Beberapa ibu mencari
informasi secara mandiri melalui media sosial namun tidak membagikan
informasi kesehatan balita kepada warga sekitar. Ketika terjadi bencana
seperti banjir dan kebakaran, warga mendapat komando dari balai RT/RW
masing-masing melalui kentongan yang dipukul berkali-kali.
g. Pendidikan
Tingkat pendidikan warga 30% lulusan SD, 40% lulusan SMP, selebihnya
lulusan SMA/SMK.
h. Rekreasi
Dari hasil wawancara, ibu sering mengajak balitanya naik mobil aneka warna
yang dputarkan lagu-lagu anak untuk berkeliling di sekitar kampung dengan
biaya Rp 1.000 untuk 1x putaran, serta setiap Minggu pagi, ibu yang memiliki
balita, sering membawa balitanya jalan-jalan ke danau kampus C Universitas
Airlangga.
i. Persepsi Warga dan Perawat
Persepsi masyarakat dan keluarga terhadap suatu penyakit pada balita masih
acuh, mungkin dipengaruhi rendahnya tingkat pendidikan masyarakat ataupun
kurangnya pengetahuan mengenai suatu penyakit.
Menurut perawat puskesmas Kelurahan Mulyorejo, tingkat partisipasi
masyarakat terhadap kesehatan balita masih perlu ditingkatkan kembali dan
masih sangat perlu mendapatkan edukasi serta pelatihan untuk orang tua
balita.
a. Pengetahuan :
Manajemen kelainan
makan (1853)
- Dapat
menyesuaikan
intake nutrisi
terhadap
kebutuhan
individu (3)
- Pengaruh sosial
pada intake
makanan dan
cairan (4)
- Strategi untuk
menciptakan
sikap yang sehat
tentang
makanan (3)
2. Domain 11: Primer: Primer:
Keamanan/perlindunga Status kesehatan a. Analisa tingkat resiko
n komunitas (2701) yang terkait dengan
Class 4: Bahaya - Status kesehatan lingkungan (misalnya.,
Lingkungan anak dalam keadaan kebiasaan hidup)
Dx: Kontaminasi normal (3) b. Kolaborasi dengan
(00181) - Tingkat partisipasi lembaga-lembaga lain
dalam progam untuk meningkatkan
Data: kesehatan komunitas keamanan lingkungan
a. Kondisi (3) c. Skrining populasi
lingkungan - Kesesuaian dengan beresiko
kurang dari kata standar kesehatan
sehat, setiap lingkungan memadai Sekunder:
rumah kurang (5) a. Kaji lingkungan terkait
memiliki - Standar kesehatan dengan adanya resiko
ventilasi dan komunitas untuk potensial dan aktual
tingkat ukuran dan evaluasi
kelembapan kesehatan ditetapkan Tersier:
setiap rumah (3) a. Informasikan populasi
juga tinggi yang beresiko
karena Sekunder: mengenai hal hal yang
mengingat jarak Keamanan lingkungan membahayakan di
antar rumah rumah (1910) lingkungan
saling - Pencahayaan interior b. Monitor kejadian
berdekatan. mencukupi (5) penyakit dan cedera
yang berhubungan
b. Kedalaman - Ketersediaan air bahaya di
sungai dangkal bersih dapat lingkungannya
sehingga jika terpenuhi (5) c. Pertahankan
terjadi hujan - Tempat menyimpan pengetahuan terkait
mengakibatkan makanan yang bersih terkait dengan standar
banjir (4) lingkungan yang aman
c. Selokan di - Kebersihan hunian
depan rumah (5)
warga banyak - Area bermain yang
yang tersumbat aman (3)
d. Jalan di depan
rumah kotor, Tersier:
banyak sisa Status kesehatan
sampah banjir komunitas (2701)
yang berserakan - Pravelensi progam
e. Banyak lahan peningkatan
kosong yang kesehatan (3)
bertumpukan - Tingkat partisipasi
sampah dalam progam
kesehatan komunitas
(3)
Keterangan:
1 = severely compromised
2 = substantially compromised
3 = moderately compromised
4 = mildly compromised
5 = not compromised
Perencanaan Kegiatan
Jangka
panjang:
1. Balita
mengalami
peningkatan
berat badan
2. Balita
mengalami
pertumbuhan
dan
perkembanga
n sesuai usia
2. Dx: Warga Setelah 1. Screening 1. Memberikan 07-10- Posyandu Verbal dan 1. Tidak
Kontaminasi Kelurahan dilakukan 2. Penyuluhan edukasi pada 2017 Berkah psikomotor. terdapat
(00181) Mulyorejo tindakan 3. Kerja bakti masyarakat pukul Cinta II balita yang
tentang Warga terserang
Surabaya keperawatan 07.00 Kelurahan
lingkungan mampu diare
selama 1 bulan, WIB Mulyorejo
sehat dan menjelaskan
diharapkan
masyarakat penyakit akibat apa yang 2. Air
Kelurahan lingkungan telah mengalir
Mulyorejo tidak sehat diberikan dengan
mampu: 2. Koordinasi oleh kader lancar
dengan tokoh posyandu 3. Tidak ada
Jangka masyarakat sampah
serta
pendek: untuk berserakan
menerapkan
1. Mengetahui menyelenggara 4. Tersedia air
apa saja yang
penyakit kan kerja bakti bersih
yang timbul 3. Ajarkan cara telah 5. Penyediaan
akibat hidup sehat disarankan. dan
lingkungan 4. Rujuk warga yg penyimpana
yang tidak menunjukkan n makanan
sehat gejala penyakit yang bersih
2. Mengetahui akibat dan sehat
cara lingkungan 6. Tidak ada
pencegahan yang tidak korban jiwa
dan cara sehat jika terjadi
penyebaran bencana
penyakit
3. Mengetahui
cara
menganggula
ngi penyakit
yang
diakibatkan
lingkungan
yang tidak
sehat
Jangka
Panjang:
1. Masyarakat
mampu
menjaga
kebersihan
lingkungan
2. Masyarakat
senantiasa
peduli
terhadap
kesehatan
lingkungan
Evaluasi Pelaksanaan