Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam yang telah memberikan rahmat, hidayah dan
inayahNya pada kita semua sehingga sampai saat ini kita semua masih dalam keadaan sehat wal-
afiyat. Alhamdulillahirobbil alamin saya bisa menyelesikan Critical Book Report yang
membandingkan dua buku sekaligus.
Critical book report ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah Seminar
yang diberikan oleh Bapak Muhammad Surip, S.Pd, M.Si. Dalam kesempatan ini penulis
sampaikan terima kasih kepada Bapak yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan ilmu yang
sangat berharga buat penulis.
Penulis amat menyadari bahwa pembuatan critical book report ini tidak sempurna adanya, namun
banyak kekurangan baik dari sisi substansi, maupun teknis penulisan. Dengan demikian, kritik dan
saran untuk menyempurnakan critical book report ini amat penulis harapkan, terutama dari
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................1
DAFTAR ISI...........2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......3
B. Tujuan..........3
C. Rumusan Masalah..............3
BAB II PEMBAHASAN
A. Identitas Buku 1....4
B. Ringkasan Isi Buku 1....4
C. Identitas Buku 2...15
D. Ringkasan Isi Buku 2...15
BAB III KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU
A. Kelebihan.19
B. Kekurangan..............19
C. Buku Ini Lebih Cocok Digunakan Untuk Apa?......................................20
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan...21
B. Saran.21
DAFTAR PUSTAKA.22
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dinamika kelompok merupakan metode dan proses, serta alat manajemen untuk menghasilkan
kerja sama kelompok yang optimal agar pengelolaan organisasi menjadi lebih efektif, efisien, dan
produktif. Sebagai metode, dinamika kelompok membuat setiap anggota kelompok semakin
menyadari siapa dirinya dan siapa orang lain yang hadir bersamanya dalam kelompok, dengan
segala kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kesadaran semacam ini perlu diciptakan
karena kelompok akan menjadi efektif apabila memiliki satu tujuan yang diciptakan dan
disepakati bersama dengan melibatkan semua individu anggota kelompok sesuai dengan
kemampuannya masing-masing.
B. Tujuan
1. Menjelaskan apa saja yang ada di dalam dinamika kelompok.
2. Membandingkan kedua buku.
3. Mengetahui kelebihan dan kelemahan dari setiap buku.
C. Rumusan Masalah
1. Mengetahui apa saja yang ada di dalam dinamika kelompok.
2. Mengetahui kelemahan dan kelebihan dari setiap buku.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Identitas Buku
3. Timbulnya Kelompok
Kelompok sosial merupakan bahasan penting yang berkaitan dengan human science karena secara
esensial hal tersebut tertanam secara fundamental dalam kehidupan manusia, yang seolah-olah
telah melekat dan tidak dapat dipisahkan. Kelompok sosial yang terbentuk melalui pengaruh
faktor internal lahir dari sebuah kesadaran setiap individu untuk membangun sebuah kelompok
dalam pemenuhan kebutuhan yang tidak dapat terpenuhi secara individual, seperti kebutuhan
pertahanan dari serangan kelompok lain. Pengelompokan yang dipengaruhi oleh faktor eksternal
lahir dari sebuah proses alamiah tanpa melibatkan kehendak pada awal pengelompokannya,
seperti seorang bayi yang dilahirkan dalam sebuah kelompok tertentu dan dinobatkan oleh mereka
sebagai bagian dari kelompoknya.
4. Pembentukan Norma Kelompok
Norma muncul melalui proses interaksi yang perlahan-lahan di antara anggota kelompok. Pada
saat seseorang berperilaku tertentu pihak lain menilai kepantasan atau ketidakpantasan perilaku
tersebut atau menyarankan perilaku alternatif. Norma terbentuk dari proses akumulatif interaksi
kelompok. Dengan demikian, ketika seseorang masuk kedalam sebuah kelompok, perlahan-lahan
akan terbentuk norma, yaitu norma kelompok.
5. Macam-macam Norma Kelompok
Keberadaan norma dalam masyarakat bersifat memaksa individu atau suatu kelompok agar
bertindak sesuai dengan aturan sosial yang telah terbentuk. Adapun macam-macam norma tersebut
sebagai berikut.
a. Norma Kelaziman atau Kebiasaan
Kebiasaan merupakan cara-cara bertindak yang digemari oleh masyarakat sehingga dilakukan
secara berulang-ulang. Norma kelaziman ini memiliki kekuatan mengikat yang lebih besar
daripada usage, misalnya mengucapkan salam ketika bertemu, membungkukkan badan sebagai
tanda hormat kepada orang yang lebih tua, serta membuang sampah pada tempatnya.
b. Norma Kesusilaan atau Tata Kelakuan
Tata kelakuan merupakan norma yang bersumber pada filsafat, ajaran agama, atau ideology yang
dianut oleh masyarakat. Contohnya, larangan berzina, berjudi, minum minuman keras,
penggunaan narkotika dan zat-zat adiktif, serta mencuri.
c. Norma Hukum
Hukum adalah suatu rangkaian aturan yang ditujukan kepada anggota masyarakat yang berisi
ketentuan, perintah, kewajiban, ataupun larangan agar dalam masyarakat tercipta suatu ketertiban
dan keadilan.
d. Norma Mode
Perbuatan ini dilakukan dengan meniru. Dalam masyarakat, norma ini sangat cepat berkembang
karena orang mengikuti mode untuk meningkatkan gengsi menurut anggapannya.
D. Sejarah Terbentuknya Dinamika Kelompok
Sejarah dinamika kelompok tidak terpisahkan dari perkembangan psikologi pada umumnya dan
sosiologi pada khususnya. Berikut ini akan diuraikan sejarah dinamika kelompok.
1. Zaman Yunani
Pada masa ini berkembang ajaran Plato bahwa daya-daya pada individu tercermin dalam struktur
masyarakat dengan karakteristik yang berbeda satu sama lain. menurut Plato, Daya pikir individu
tercermin dalam golongan pemerintah, daya kemauan tercermin dalam golongan ketentaraan, dan
daya perasaan tercermin dalam golongan pedagang.
2. Zaman Liberalisme
Pengaruh cara berfikir bebas mengakibatkan individu bebas menentukan segala sesuatu bagi
dirinya dan setiap individu tidak dapat menentukan individu lain dalam kehidupan. Keadaan ini
membawa baying-bayang ketakutan dalam diri individu sehingga berbagai cara ia tempuh untuk
menghilangkan rasa ketakutan sekaligus memperoleh pedoman dalam menjalani kehidupan. Oleh
karena itu, timbul gagasan individu untuk mengadakan perjanjian sosial antara sesamanya dan hal
ini dirumuskan dalam Leviathan atau Negara yang diharapkan dapat menjamin kehidupan mereka.
3. Zaman Ilmu Jiwa Bangsa-bangsa
Pada masa ini, Moritz Lazarus dan Stanley Hall memplopori untuk mengadakan sesuatu
penyelidikan terhadap bangsa primitif yang memiliki cirri khas dalam kehidupannya. Mereka
melakukan penyelidikan terhadap adat dan bahasa rakyat dalam hubungannya dengan tingkah laku
masyarakat primitif.
4. Zaman Gerakan Massa
Adanya bentuk pemerintahan autokrasi dengan segala bentuk penekanannya mengakibatkan
masyarakat menunjukkan pergolakan untuk membebaskan diri dan membentuk pemerintahan
yang sesuai dengan yang di inginkan. Gerakan masyarakat yang lebih dikenal dengan gerakan
massa mendorong Gustave Ie Bon untuk mengajar gejala-gejala psikologis yang timbul dalam
gerakan massa melalui penyelidikan secara intensif dan mendalam. Apabila ditinjau, massa yang
memiliki gerakan sedemikian hebat sudah tentu memiliki anggota, norma, pimpinan, dan tujuan,
yang tidak ubahnya seperti suatu bentuk kelompok.
5. Zaman Psikologi Sosial
Penyelidikan terhadap massa telah memberikan motivasi kepada para ahli untuk mengadakan
penyelidikan yang mendalam terhadap massa walaupun dengan resiko yang besar. Akan tetapi,
pada permulaan abad ke-20 para ahli mengubah arah penyelidikannya. Mereka lebih tertarik untuk
mengadakan penyelidikan terhadap gejala-gejala psikis dalam situasi tertentu yang dipandang
dapat memberikan hasil yang efektif.
6. Zaman Dinamika Kelompok
Erich Fromm mengawali kegiatan penyelidikannya yang disusun dalam buku Escape from
freedom untuk menunjukkan kerja sama antar individu hingga timbul solidaritas dalam
kehidupannya. Hal ini disebabkan adanya keinginan individu untuk memperoleh kepastian dalam
kehidupan ketika hasrat kepastian hanya diperoleh apabila tiap-tiap individu memiliki rasa
solidaritas.
BAB III
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU
A. Kelebihan
Dalam buku yang berjudul Dinamika Kelompok karangan Dr. H. Bambang Syamsul Arifin, M.Si,
memiliki rincian mengenai dinamika kelompok yang begitu jelas dan lebih lengkap. Dalam buku
ini dijelaskan dengan begitu jelas dan padat. Ketika kita menguasai buku ini maka kita secara
bertahap akan mengetahui dan mengusai materi yang sudah dikaji. Dan buku ini penting untuk
dipelajari, dikarenakan daftar pustaka yang lengkap setiap halamannya, serta banyak pendapat ahli
didalam buku ini.
Buku yang kedua adalah buku yang berjudul Manajemen Eksekusi Bisnis karangan David Sukardi
Kodrat, menjelaskan buku secara rinci dan bertahap sehingga pembaca mudah dalam membaca
dan memahami isi buku tersebut. Didalam buku ini kita tidak hanya menemukan bahan untuk
seminar saja melainkan banyak bahan-bahan yang ada didalam buku ini.
B. Kelemahan
Dalam buku Dinamika Kelompok memang dijelaskan secara detail, tetapi penjelasannya kurang
panjang atau kurang banyak, sehingga ketika kita mempelajari buku ini, kurang merasa puas
membaca buku ini, karena penjelasannya yang begitu singkat. Dan bahasa nya terlalu baku
sehingga tidak mudah dipahami dan sastranya begitu kuat.
Sedangkan dalam buku Manajemen Eksekusi Bisnis beberapa penjelasan memberikan bahasa
yang sulit dipahami sehingga pembaca harus sering mengulang bacaannya. Buku itu terlalu sulit
kata-kata nya, saya saja cukup detail untuk meringkas buku ini, dan ketika kita tidak focus
membaca bahan bacaan ini kita tidak mengetahui arti dari kata yang ditulis oleh si penulis
tersebut.
Buku Dinamika Kelompok dan Buku Manajemen Eksekusi Bisnis sangat baik digunakan oleh
mahasiswa, agar mahasiswa tahu betapa pentingnya mengetahui dinamika kelompok. Mengetahui
bagaimana berkelompok yang baik, dan mengaktifkan kelompok kecil maupun besar. Khususnya
bagi mereka yang ada di jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia juga wajib memiliki atau menguasai
bahan materi ini. Kita juga bisa mempelajari buku pembanding kedua yang berjudul Manajemen
Eksekusi Bisnis dikarenakan ketika kita tidak menginginkan menjadi guru, jurusan Bahasa dan
Sastra Indonesia juga bisa masuk di perkantoran, dan juga bisa di semua pekerjaan terutama juga
mendaftar di Bank. Kita bisa menyambil mempelajari bahan-bahan tersebut. Namun tidak
menutup kemungkinan khalayak umum untuk membaca dan memahaminya untuk meningkatkan
cakrawala ilmu pengetahuan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah membaca buku tersebut dapat disimpulkan bahwa masing-masing buku memiliki
keunggulan dan kelemahan yang berbeda-beda. Seperti buku yang berjudul Dinamika Kelompok
yang menjelaskan secara singkat dan padat, tentang bagaimana cara berkelompok yang baik,
bentuk-bentuk kelompok, konsep dasar dinamika kelompok, pentingnya mempelajari dinamika
kelompok, dan sejarah-sejarah dinamika kelompok. Dapat kita simpulkan juga bahwa buku ini
juga memiliki kelemahan masing-masing seperti kita lihat dari penyajian praktik dan penjelasan
yang diberikan. Dengan tugas dalam membuat critical bab ini maka, terciptalah dalam diri kita
rasa ingin tahu dan ilmu pengetahuan yang baru untuk mengetahui isi dari buku tersebut. Dan
tanpa kita sadari rasa mau dalam diri kita dalam belajar keras akan muncul demi mendapatkan
hasil yang memuaskan.
B. Saran
Saran penulis kepada pembaca semoga critical bab ini dapat bermanfaat bagi anda, dengan
membaca critical bab ini kita akan termotivasi dan mengerti dalam pembuatan sebuah critical bab.
Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang mendukung dari pembaca. Penulis sangat
menyadari critical bab ini masih banyak kesalahan dalam pembuatan. Mohon maaf jika dalam
pembuatan critical bab ini terdapat kesalahan yang ditemukan oleh pembaca baik dilihat itu dari
segi penulisan, penggunaan bahasa, dan lain sebagainya. Untuk itu penulis mohon maaf karena
penulis sangat menyadari bahwa setiap manusia tidak ada yang sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Abu Huraerah dan Purwanto, Dinamika Kelompok, Bandung: Refika Aditama, 2006, hlm. 3.
Yusuf Yusmar, Dinamika Kelompok, Bandung: Armico, 1988, hlm. 19.
Sarlinto Wirawan Sarwono, Teori Psikologi Sosial, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1955, hlm.
200.
Slamet Santoso, Dinamika Kelompok, Jakarta: Bina Aksara, 2009, hlm. 37.
Sudjarwo, Dinamika Kelompok, Jakarta: Bumi Aksara, 2004, hlm. 1.
Sukardi Kodrat David, Manajemen Eksekusi Bisnis, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013