Sunteți pe pagina 1din 19

pembelajaran luas segi empat (pesegi)

Mata pelajaran matematika sangat penting diberikan kepada peserta didik


mulai dari sekolah dasar untuk membekali pesrta didik dengan cara berpikir
logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja sama. Commented [T1]: Dalam penulisan sekolah dasar bisa dikasih
singkatan (SD) kemudian setelah kata peserta didik bisa di tambah
Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didikdapat memiliki kata yaitu.

kemampuan memperoleh mengelolah dan memanfaatkan informasi untuk Commented [T2]: Dalam kalimat tersebut terdapat kata
didikdapat tanpa spasia seharusnya pakai spasi.
bertahan pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif. Dengan
pembelajran matematika diharapakan peserta didik dapat mengembangkan
kemampuan menggunakan matematika dalam pemecahan masalah dan
mengkomunikasikan ide atau gagasan menggunakan simbol, tabel, diagram dan
media lainnya.

Matematika menurut Ruseffendi (1991), adalah bahasa simbol; ilmu


deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif; ilmu tentang pola
keteraturan, dan struktur yang terorganisasi, mulai dari unsur yang tidakdapt
didefinisikan, ke unsur yang didefinisikan, ke aksioma atau postulat, dan akhirnya
ke dalil.sedangkan hakikat matematika menurut soedjadi (2000), yaitu
memiliki objek tujuan abstrak bertumpu pada kesepakatan, dan pola pikir Commented [T3]: Ada kesalahandalam menulis. Seharusnya
habis tanda baca titik harus ada spasi kemuadian menggunakan
yang deduktif. huruf kapital Sedangkan

Siswa sekolah dasar (SD) umurnya berkisar antara 6 atau 7 tahun,


sampai 12 atau 13 tahun. Menurut Piaget, mereka berada pada fase Commented [T4]: Dalam penulisan 6, 7 sampai 12 atau 13
tahun seharusnya 6, 7 , 12 sampai 13 tahun.
operasional konkret. Kemampuan yang tampak pada fase ini adalah kemampuan Commented [T5]: Mungkin mau kasih tahun

dalam proses bepikir untuk mengoperasikan kaidah-kaidah logika, meskipun


masih terikat dengan objek yang bersifat konkret.

Dari usia perkembangan kognitif, siswa SD masih terikat dengan objek


konkret yang dapat ditangkap oleh panca indra. Dalam pembelajaran matematika
abstrak, siswa memerlukan alat bantu berupa media, dan alat peraga yang dapt
memperjelas apa yang akan sampaikan oleh guru sehingga lebih cepat dipahami
dan dimengerti oleh siswa.salah satu pembelajaran yang sesuai untuk siswa yang Commented [T6]: Ada kesalah menulis. Seharusnya habis tanda
baca titik harus ada spasi kemuadian huruf kapital Salah
berada di sekolah dasar (SD) adalah pembelajaran matematika dengan
pemdekatan RME (Realistic Mathematics Education) atau PMR (Pembelajaran
Matematika Realistik).

RME adalah pendekatan pembelajaran yang bertolak dari hal-hal yang real
bagi siswa, menekankan keterampilan proses of doing mathematics, berdiskusi
dan berkolaborasi, berargumentasi dengan teman sekelas sehingga meraka dapat
menemukan sendiri dan pada akhirnya menggunakan matematika itu untuk
menyelesaikan masalah baik secara individu maupun kelompok. Pada pendekatan
ini peran guru tak lebih dari seorang fasilitator, moderator atau evaluator
sementara siswa berpikir, mengkomunikasikan,melatih nuansa demokrasi dengan
menghargai pendapat orang lain.

Secara umum teori RME terdiri dari lima karakteristik yaitu : (1)
penggunaan real konteks sebagai titik tolak belajar matematika; (2) penggunaan
model yang menekankan penyelesaian secara informal sebelum menggunakan
cara formal atau rumus (3) mengaitkan sesama topik dalam matematika; (4)
penggunaan metode interaktif dalam pembelajaran matematika dan (5)
menghargai ragam jawaban dan kontribusi siswa.

Salah satu materi dalam matematika di sekolah dasar adalah luas segi empat
(persegi), dengan menggunakan pemdekatan RME atu PMR maka pembelajaran
luas persegi tidak hanya dengan menghafalkan rumus atau bentuk formal
matematika yaitu s x s. Namun dengan rme pembelajaran yang digunakan adalah
penanaman konsep konteks sehingga siswa lebih pahan dan mengerti.

Beberapa pembelajaran telah didesain dengan menggunakan konteks yang


menarik dan sesuai dengan titik awal pembelajaran dan pengenalan konsep-
konsep matematika. Setiap konteks yang digunakan dalam pembelajaran tersebut
merupakan aktivitas yang dekat dengan diri siswa sehingga mereka dapat
merasakan bahwa matematika itu adalah suatu aktivitas manusia yamg selalu ada
dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu dalam mengajarkan luas segi empat
(persegi) kita membutuhkan suatu konteks yang sesuai sehingga konsep dan
tujuan dari pembelajaran ini dapat tersampaikan dengan baik. Adapun kontek
yang diambil untuk materi ini adalah konteks kertas origami yang dilipat dalam
menentukan luas segi empat (persegi).

Pembelajaran luas segi empat (pesegi) dengan menggunakan kertas origami


dilakukan dalam beberapa aktivitas yang dirumuskan dalam suatu desain
pembelajaran. Aktivitas tersebut diawali dengan konteks dan selanjutnya
meningkat menuju tahap formal. Secara garis besar, sekumpulan aktivitas tersebut
dapt dilihat pada gambar iceberg di bawah.

Formal

Mode for

Mode of

konteks

(Gambar iceberg PMR)

Pendesainan pembelajaran PMRI

Berdasarkan standar PMRI yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka
kami mencoba mendesai pembelajaran yang berdasarkan standar PMRI dan
lintasan belajar mengenai aktivitas pembelajaran luas segi empat (persegi)
sebagaimana yang tampak pada Gambar 1 yaitu sebagai berikut:

Kegiatan 1

Pada aktivitas pertama, guru meriview kembali apakah siswa masih


mengingat tentang materi segi empat (persegi). Guru meminta siswa untuk
meberikan contoh di lingkungan sekitar bentuk dari segi empat (persegi).
Kemudian guru memberikan contoh kepada siswa bentuk segi empat (persegi)
yang ada pada kelas misalnya ubin lantai, jendela, buku dan kertas yang di pegang
oleh guru.

Selanjutnya guru kembali bertanya kepada siswa apakah ada yang mengingat
ciri dari persegi (segi empat). Kemudian guru mengingatkan kembali ciri-ciri dari
segi empat.

Tujuan

Adapun tujuan dari aktivitas ini adalah agar siswa mampu mengingat kembali
bagaimana bentuk dari segi empat serta ciri-ciri yang dimiliki segi empat.

Konjekture pemikiran siswa

Pada petanyaan yang pertama semua siswa mengingat materi tentang segi
empat. Pada petanyaan kedua semua siswa masih mengingat tentang bentuk dari
segi empat sehingga siswa mampu memberikan contoh dalam kehidupan sehari
seperti kardus, meja, pemainan ular tangga. Sedangkan untuk pertanyaan nomor
tiga hanya sebagian siswa yang mengingat bahwa banyak sisi pada segi empat ada
4 sisi, panjang setiap sisi dari segi empat adalah sama, dan bentuk dari keempat
sudut segi empat adalah siku-siku. Dan sebagian siswa hanya memgingat satu atau
dua ciri.

Diskusi kelas

Pada bagian diskusi kelas, guru membantu siswa dalam mengingat kembali
materi tentang segi empat. Selanjutnya guru dan siswa secara bersama mencari
bentuk segi empat dalam ruang lingkup kelas.
(gambar kegiatan 1)

Kegiatan 2

Guru membagikan kertas dan penggaris kepada setiap kelompok dimana


kertas ini berbentuk persegi. Kemudian setiap kelompok diminta membuat lipatan
pada kertas sehingga terbentuk petak-petak berbentuk persegi dalam kertas
tersebut (seperti pada gambar di bawah)
(Gambar kertas)

(gambar pembagian kertas)

(Gambar kertas lipat)

Setelah selesai melipat kertas siswa selanjutnya, siswa diperintahkan


membuat garis pada setiap bekas lipatan menggunakan garis (seperti gambar di
bawah)
(gambar pembuatan garis)

setelah selesai membuat garis pada setiap lipatan kertas, guru meminta setiap
siswa menggunting kertas tersebut berdasarkan garis yang telah dibuat.

(Gambar menggunting kertas)

Setelah selesai menggunting kertas menjadi segi empat segi empat kecil,
siswa diminta kembali menyusun setiap segi empat kecil tersebut menjadi segi
empat besar dan menghitung semua jumlah segi empat kecil.
(gambar meyusun kertas)

Setelah selesai menyusun segi empat kecil, secara berkelompok siswa


menjawab sejumlah petanyaan yang adapada Lembar kerja Siswa(lks):

1) Berapa banyak segi empat kecil yang terbentuk dari lipatan kertas
tersebut?
2) Bagaimana cara menghitung banyaknya jumlah persegi kecil tersebut, jika
tanpa menghitung satu-satu?
Tujuan

Adapaun tujuan aktivitas ini adalah agar siswa dapat menentukan banyak
persegi yang dapat terbentuk dari kertas dan bagaimana cara menghitngnya.

Konjekture pemikiran siswa

Pada soal 1) berapa banyak segi empat kecil yang terbentuk dari lipatan kertas
tersebut?

Semua kelompok akan menjawab 25 segi empat kecil

Pada soal 2) Bagaimana cara menghitung banyaknya jumlah persegi kecil


tersebut, jika tanpa menghitung satu-satu?

Sebagian kelompok menjawaab 5 + 5 + 5 + 5 + 5 = 25


Sebagian kelomok menjawab5 5 = 25

(Gambar jawaban siswa)

Diskusi kelas

Pada bagian diskusi kelas, guru bersama siswa memutuskan bahwa jawaban
dari soal 1) yang diberikan dalam diskusi kelompok tersebut adalah benar.
Sedangkan untuk soal 2) jawaban dari kelompok yang memiliki pandangan yany
berbeda adalah benar. Selanjutnya guru menyimpulkan bahwa jumalah sisi pada
setiap segi empat adalah sama.

Kegiatan 3

Pada aktivitas ini guru meberikan gambar pada siswa dan siswa diminta
mengerjakan pertanyaan dalam Lembar kerja Siswa (lks)
1)

Berapa banyak persegi kecil yang


terbentuk dari gambar disamping
(ingat jumlah setiap sisi sama)?

2) Jika banyaknya segi empat yang terbentuk adalah 9 maka jumlah setiap
sisi segi empat adalah (ingat jumlah setiap sisi sama)?

Tujuan

Adapun tujuan dari aktivitas ini adalah agar siswa dapat menentukan
banyaknya segi empat kecil yang terbentuk tanpa menghitung jumlah segi empat
kecil didalamnya. Dan agar siswa dapat menentukan jumlah sisi pada setiap sisi
segi empat.

Konjekture pemikiran siswa

Pada soal 1) berapa banyak persegi kecil yang terbentuk dari gambar disamping
(ingat jumlah setiap sisi sama)?

sebagiansiswa menjawab 25 karena persegi kecil pada salah satu sisi


adalah 5 maka jumlah keseluruhan segi empat kecil adalah 25.
sebagian tidak dapat menjawab dengan benar jawaban dari soal yang
diberikan.

Pada soal 2) jika banyaknya segi empat yang terbentuk adalah 9 maka jumlah
setiap sisi segi empat adalah (ingat jumlah setiap sisi sama)?

Semua kelompok diskusi siswa menjawab 3 dengan penyelesaian yang


berbeda-beda seperti gambar dibawah.
(Gambar jawaban siswa)

Diskusi kelas

Pada bagian diskusi kelas guru bersama siswa memutuskan bahwa


jawaban dari kelompok I dan II untuk soal 1) adalah benar. Sedangkan untuk soal
2) jawaban dari setiap kelompok adalah benar. Selanjutnya guru menyimpulkan
bahwa tanpa megetahui jumlah dari segi empat kecil yang berada di dalam siswa
dapat mentukan jumlah dari segi empat kecil tersebut dan banyaknya segi empat
yang terbentuk adalah perkalian dari sisi yang sama .

Kegiatan 4

Pada kegiatan ini guru kembali memberikan gambar kepada siswa dan siswa
di minta menentukan banyak persegi yang dapat terbentuk (gambar di bawah).

6
(gambarsegi emapt)

Setelah kelompok menjawab setiap soal yang diberikan guru meminta setiap
kelompok untuk menyimpulkan bagaiman cara menentukan banyaknya jumlah
segi empat.

Tujuan

Tujuan dari aktivitas ini adalah agar siswa mampu berpikir lebih abstrak
tanpa bantuan dari garis pada setiap gambar dan agar setiap siswa dapat
menemukan sendiri konsep luas segi empat.

Konjekture pemikiran siswa

Dari gambar yang di tunjukan guru siwa akan langsung menjawab bahwa
banyaknya persegi adalah 36 dengan mengalikan 6 dan 6 karena setiap sisi
dari segi empat empat adalah sama.
Untuk pertanyaan yang kedua setiap kelompok memiliki jawaban yang
beragam seperti :
Sebagian kelompok menjelaskan untuk menentukan jumlah segi
empat yaitu dengan mengalikan sisi yang satu dengan yang lain.
Sebagian kelompok menjelaskan untuk menentukan jumlah segi
empat adalah dengan sisi dikali sisi.
Sebagian kelompok menjelaskan untuk menentukan jumlah segi
empat adalah dengan banyaknya sisi kali banyaknya sisi

Diskusi kelas

Pada bagian diskusi kelas, guru bersama siswa memutuskan bahwa jawaban
pertanyaan pertama dari setiap kelompok adalah benar.Untuk pertanyaan yang
kedua, jawaban dari setiap kelompok adalah benar. Kemudian guru
menyimpulkan bahwa jumlah atau banyaknya segi empat yang terbentuk adalah
luas dapat disingkat L sedangkan untuk menentukan luas adalah sisi kali sisi atau
dapat disingkat s x s. Maka

L= sxs

Analisis Retrospektif

Secara keseluruhan siswa melalui learning trajectory yang telah di desain


untuk memahami konsep luas. Bentuk dari segi empat dalam kehidupan sehari-
hari digunakan pada proses pemebelajaran untuk membawah siswa untuk
mengingat kembali apa itu segi empat dan bagaimana ciri-ciri darisegi empat. Hal
itu tampak dari aktivitas pertama dimana guru berusaha membangkitkan ingatan
siswa tentang bentuk segi empat. Dengan berbagai respon siswa tentang bentuk
dari segi empat menyatakan bahwa siswa mampu mengingat seperti apa bentuk
dari segi empat. Selain itu siswa mampu mendeskripsikan ciri dari segi empat.
Oleh karena itu, peran dari bentuk segi empat dalam kehidupan sehari-hari yang
dijadikan starting poin atau titik pangkal pembelajaran sangat penting sebagai
indikator pengalaman siswa dalm menyelesaikan permasalahan. Hal ini juga
berguna untuk aktivitas selanjutnya dalam memahami konsep luas segi empat
pada tahap yang lebih formal.

Penggunaan kertas origami dalam aktivitas kedua membantu siswa dalam


memahami luas dari segi empat. Selain dari bermain siswa diajak untuk menggali
pemikiran siswa tentang konsep dari luas segi empat sehingga tanpa siswa sadari
mereka telah mengaplikasikan rumus dari luas segi empat. hal itu tampak dari
kegiatan siswa melipat ketas sampai menyusun kembali segi empat kecil menjadi
segi empat besar. selanjutnya pada aktivitas ini tanpa disadari siswa telah
membangun konsep mereka sendiri tentang luas segi empat. proses membangun
konsep ini terjadi pada saat siswa di berikan masalah.

untuk masuk dalam tahap yang lebih formal, terdapat beberapa respon
siswa. namun, siswa sudah tidak kesulitan dalam menentukan luas dari segi
empat. dalam hal ini guru juga sangat berperan dalam mengeksplorasi pemikiran
siswa dan meningkatkan pemahaman iswa tentang konsep dari luas segi empat.
dari kegiatan yang telah dilakukan kemampuan siswa dalam memahami luas dari
segi empat juga berkembang. selain itu penalaran matematika siswa juga muncul
dalam menyelesaikan masalah.

Referensi

ariyadi, w.2012. pendidikan matematika realistik.yogyakarta: graha ilmu.

p4tkmatematika.2008.http://p4tkmatematika.org/2008/09/rme-salah-satu-
pendekatan-pembelajaran-yang-menyenangkan/feed/ (diakses 19/11/2017)

retniparadesa.2009.http://retniparadesa.blogspot.com/2009/05/desain-
pembelajaran-matematika.html(diakses 19/11/2017)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )

Sekolah :...........................
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VI/1
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi :
3.Menghitung luas segi banyak sederhana, luas lingkaran, dan volume
prismasegitiga
B. Kompetensi Dasar
3.1Menghitung luas segi banyak yang merupakan gabungan dari dua bangun
datar sederhana.
C. Indikator
Menentukan luas persegi
D. Tujuan Pembelajaran**
Siswa dapat menghitung luas persegi
E. Materi Pokok
Luas Persegi
F. Metode dan Model Pembelajaran
Metode : Tanya jawab, diskusi dan penugasan
Model : Explicit Intruction
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal
- Salam dan doa
- Absensi
- Apersepsi
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan mempersiapkan siswa
untuk belajar
Guru menyampaikan materi tentang luas persegi
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Guru menjelaskan materi tentang luas persegi
Guru memberikan contoh kepada siswa bentuk segi empat (persegi)
yang ada pada kelas misalnya ubin lantai, jendela, buku dan kertas
yang di pegang oleh guru
Siswa mengamati contoh gambar persegi dan mengamati contoh
penyelesaian soal tentang luas persegi
Guru membentuk kelompok untuk berdiskusi tentang materi yang
ada
Guru membimbing siswa dalam menghitung luas siswa
Masing-masing kelompok melaporkan hasil kerja kelompok mereka
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Guru mengecek pemahaman siswa dan memberikan umpan balik
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapat latihan
lanjutan dengan membagikan LKS
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
Guru menyimpulkan materi
Guru mengevaluasi kegiatan pembelajaran
Guru memberikan pekerjaan rumah dan menginformasikan materi
yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya
Guru menutup pelajaran dengan memberikan motivasi
Salam penutup

H. Alat dan Sumber Belajar


Alat / Media :
Alat peraga berupa kertas origami
Chart persegi dan benda nyata di lingkungan kelas
Penggaris
Sumber Belajar :
Buku Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Kelas 6
LKS dan Kunci LKs
LP dan Kunci LP
Silabus

I. Penilaian
Penilaian Proses : LKS
Penilaian Hasil : LP
Format Kriteria Penilaian
PRODUK ( HASIL DISKUSI )

No. Aspek Kriteria Skor

1. Konsep * semua benar 4


* sebagian besar benar 3
* sebagian kecil benar 2
* semua salah 1

PERFORMANSI
No. Aspek Kriteria Skor
1. Pengetahuan * Pengetahuan 4
* kadang-kadang Pengetahuan 2
* tidak Pengetahuan 1

2. Sikap * Sikap 4
* kadang-kadang Sikap 2
* tidak Sikap 1

Lembar Penilaian
Performan Jumlah
No Nama Siswa Produk Nilai
Pengetahuan Sikap Skor
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8

CATATAN :
Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan
Remedial.

............, ......................2017
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mapel Matematika

.................................. ...........................................
NIP : NIP :

S-ar putea să vă placă și