Sunteți pe pagina 1din 51

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.S KELUARGA Tn.

S
DENGAN HIPERTENSI SEDANG DI RT.03/RW.08 KELURAHAN
CIGUGUR TENGAH-CIMAHI
TANGGAL 16 s/d 17 DESEMBER 2004

I. PENGKAJIAN
A. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga : Tn.S
2. Alamat : Cigugur Tengah RT.03/RW.08
3. Pekerjaan Kepala Keluarga : Pensiunan
4. Pendidikan Kepala Keluarga : SD
5. Komposisi Keluarga

STATUS IMU
HUB dgn
NO NAMA J.K UMUR PENDIDIKAN POLIO DPT
K.K BCG
1 2 3 4 1 2
1 Ny. S P Istri 56 th - - - - - - - -
2 Nn.K P Anak 16 th STM

6. Genogram
Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Laki-laki Meninggal

: Perempuan Meninggal
: Klien
: Tinggal Serumah
: Hubungan Keluarga

7. Tipe keluarga
Tipe keluarga Tn.S adalah keluarga inti yang terdiri dari suami, istri dan anak
8. Suku Bangsa : Sunda
9. Agama : Islam

B. Pola Kebiasaan Sehari-hari


1. Kebiasaan makan dan minum
Kebiasaan makan keluarga tidak teratur antara 2-3 x/hari dan susunan nasi, tempe, tahu, sayur
daging kadang-kadang.
Pantangan makan Ny.S tidak ada, habis dengan porsi piring begitu pula Tn.Y. kebiasaan
minum keluarga sehari-hari menggunakan air putih, Tn.S kadang suka minta kopi dan teh.
2. Kebiasaan tidur
Semua anggota keluarga jarang tidur siang kecuali An.K biasanya tidur siang selama 2-3 jam,
sedangkan pada malam hari tidur jam 13.00 WIB s/d 15.00 WIB. Ny.S mengatakan sering
terbangun oleh suara kendaraan, untuk Tn.S biasa tidur jam 22.00 WIB dan bangun pukul 4 pagi
kadang tidak tidur bila ada sepak bola di TV.
3. Waktu senggang
Keluarga Ny.S jarang berekreasi keluar rumah biasanya waktu liburnya dipakai nonton TV/jalan-
jalan ke tetangganya.

4. Kebiasaan kebersihan
Kebiasaan anggota keluarga mandi 2x sehari dengan memakai sabun dan keramas minimal 2x
seminggu dan keluarga biasa menggosok gigi sambil mandi, jarang menggosok gigi setelah
makan atau mau tidur, keramas 2x/minggu dan menggunakan sampo.

C. Faktor Sosial-Budaya-Ekonomi-dan Spiritual


1. Data social
Dalam kehidupan keluarga, walaupun sering terjadi perselisihan antara anggota keluarga, namun
anggota keluarga dengan tetangga (lingkungan sekitar) belum pernah terjadi perselisihan. Di
dalam masyarakat Ny.S aktif dalam organisasi PKK dan mengikuti kelompok pengajian yang
rutin dilaksanakan seminggu sekali.
2. Data Budaya
Keluarga Tn.S merupakan suku Sunda, dalam kehidupan sehari-hari biasa melaksanakan adat
Sunda.
3. Data Ekonomi
a. Penghasilan
Penghasilan keluarga sepenuhnya dari Tn.S yaitu sebagai pegawai swasta dan pensiunan dengan
penghasilan seluruhnya + 1.000.000/bulan.
b. Rencana pengeluaran/bulan
Keperluan memasak : Rp. 400.000
Pembayaran listrik : Rp. 25.000
Dan lain-lain : Rp. 200.000 +
Total Rp. 625.000
c. Simpanan uang keluarga
Ny.S mengatakan keluarganya tidak menyimpan uang di bank, tapi Ny.S selalu menyisihkan
uangnya melalui arisan Rp. 20.000/minggu.
4. Data Spiritual
Keluarga Tn.S menganut agama Islam, dan menurut pengakuannya Ny.S keluarganya rajin
melakukan ibadah dan Ny.S sendiri sering melaksanakan pengajian rutin setiap minggunya, Ny.S
juga menyadari bahwa penyakit yang dideritanya merupakan satu ujian dari Allah SWT.

D. Faktor Lingkungan
1. Karakteristik rumah
status : Milik orang tua
: + 1,5 tumbak
gan : Terdiri dari 3 ruangan yaitu : 1 kamar tidur, 1 ruang tamu, dan dapur.
: Rumah keluarga Tn.S terletak di RW.08 dan cukup jauh dari tempat pelayanan kesehatan
(Puskesmas) + 1,5 km. jarak antara rumah Tn.S dengan rumah tangga sangat padat dan rapat.
nan : Permanen
ehatan rumah : Untuk ruang tamu, pengaturan alar rumah tangga kurang rapi, berhubung ruangannya sempit,
dan untuk kebersihan rumah cukup bersih karena Ny.S selalu membersihkan rumah setiap hari.

2. Ventilasi dan penerangan


a. Ventilasi
Sirkulasi udara kurang, udara tidak bisa masuk melalui jendela, tetapi hanya bisa masuk melalui
pintu yang terbuka.

b. Penerangan
Kualitas penerangan baik, sinar matahari masuk ke dalam rumah melalui genting kaca dan
jendela, sedangkan penerangan pada malam hari menggunakan lampu listrik.
3. Persedian air
Sumber air berasal dari sumur gali pabrik, yang digunakan untuk keperluan mencuci dan mandi,
sedangkan untuk minum dan memasak keluarga Tn.S membeli secara mkroskopis keadaan air
bersih tidak berasa, tidak berbau dan tidak berwarna.
4. Pembuangan sampah
Keluarga Tn.S membuang smapah dengan cara dikumpulkan dan antara sampah yang basah dan
sampah kering disatukan ke dalam plastik lalu dibuang ke bak sampah, dan nanti diangkut oleh
petugas setiap 3 hari sekali.
5. Pembuangan air limbah
Untuk pembuangan limbah rumah tangga seperti air cucian dan air yang berasal dari kamar
mandi dibuang keselokan yang ada di belakang rumah.
6. Jamban/WC
Keluarga Tn.S mempunyai jamban sendiri, tetapi keluarga Tn.S menggunakan jamban umum,
dan untuk pembuangan tinja, dibuang keselokan.
7. Bahaya kecelakaan
Kemungkinan bahaya kecelakaan di rumah cukup kecil karena kondisi rumah seperti lantai
kurang bersih dan tidak licin, serta bahaya kecelakaan lalu lintas juga cukup kecil karena letak
rumah jauh dari jalan raya

8. Denah rumah

Keterangan :
: Pintu
: Jendela 1 2 3

1 : Dapur
2 : Ruang tamu
3 : Kamar tidur
9. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Kebiasaan Ny.S dilingkungan sekitarnya, yaitu Ny.S selalu berkumpul dan berkomunikasi
dengan tetangga pada waktu siang hari, dan setiap bulan Ny.S dan tetangganya selalu melakukan
kumpulan arisan, kebiasaan lain dari masyarakat di lingkungan sekitar rumah Ny.S selalu
melaksanakan kerja bakti setiap hari jumat.
10. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn.S tinggal menetap di RW.08, dan yang tinggal di rumah hanyalah Ny.S dan
anaknya, sedangkan suaminya bekerja, dan pulang setiap 3 hari sekali.
11. Perkumpulan keluarga dengan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn.S jarang sekali berkumpul bersama, mereka berkumpul dan berinteraksi hanya
ketika kumpul bersama saja. Sedangkan Ny.S selalu aktif dalam organisasi PKK yang dimana
kegiatan PKK ini selalu merundingkan tentang masalah kesehatan yang timbul di masyarakat
sekitar dan mencari solusinya, selain itu Ny.S juga rutin seminggu sekali mengikuti pengajian.
12. Sistem pendukung keluarga
Ny.S mengatakan bahwa suami dan kedua orang anaknya selalu mendukung dan memotivasi
dirinya untuk selalu berobat ke dokter agar dia cepat sembuh dan dirumah, Ny.S selalu
menyediakan obat-obatan warung untuk mengantisipasi jika ada anggota keluarga yang sakit.

13. Sarana komunikasi dan trasnportasi


Keluarga Tn.S tidak mempunyai sarana komunikasi seperti telepon maupun handphone, tetapi
bila dia ingin berkomunikasi dengan anak dan suaminya maka Ny.S menggunakan telepon
umum dan untuk transportasi keluarga Tn.S menggunakan angkutan umum.
14. Fasilitas pelayanan kesehatan
Menurut Ny.S bila dirinya dan anggota keluarganya ada yang sakit jarang diperiksa ke
puskesmas, karena jaraknya cukup jauh dari rumahnya yaitu + 1,5 km, tetapi keluarga Tn.S
selalu berobat ke dokter yang dekat dengan rumah mereka.

E. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tn.S mempunyai 2 orang anak, anak yang pertama berumur 38 tahun, dan anak yang ke dua
berumur 17 tahun (usia remaja).
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi.
Menurut Ny.S, sebenarnya ia dan suaminya tidak menginginkan, karena menurut Ny.S anak-
anaknya masih membutuhkan bimbingan dari orang tua, tetapi anaknya ingin bekerja dulu dan
mendapat penghasilan..
3. Riwayat keluarga inti
Ny.S mengatakan bahwa dikeluarganya, baik suami ataupun kedua anaknya tidak ada yang
mempunyai penyakit yang sama dengannya, maupun penyakit menular seperti TBC, Hepatitis
dll.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Menurut Ny.S dikeluarganya ada yang mempunyai riwayat hipertensi dan jantung yaitu ibu dan
ayahnya. Sedangkan dikeluarga suaminya Tn.S tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit
apapun.

F. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Keluarga jarang melakukan komunikasi langsung, karena anggota keluarga jarang berkumpul
bersama, tetapi komunikasi sekali-kali dilakukan melalui telepon, dan apabila keluarga
berkumpul bersama, maka keluarga Tn.S menggunakan komunikasi langsung dengan memakai
bahasa Sunda.
2. Struktur kekuatan keluarga
Yang memegang kekuatan penuh didalam keluarga adalah Tn.S dan apabila didalam keluarga
terdapat masalah maka Tn.S selaku kepala keluarga selalu merundingkan masalahnya dengan
anggota keluarga yang lain untuk mendapatkan solusi.
3. Struktur peran
Masing-masing anggota keluarga berperan sebagaimana mestinya dan yang berperan mencari
nafkah Tn.S dan Ny.S berperan sebagai istri dan ibu dari ke dua orang anaknya yang bertugas
untuk mengurus rumah tangga.
4. Nilai atau norma keluarga
Keluarga masih memegang adat istiadat Sunda, keluarga menetapkan norma-norma dalam
kehidupan sehari-hari misalnya bila masuk ke dalam rumah harus mengucapkan salam.

G. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Menurut Ny.S dikeluarganya selalu ditanamkan sikap saling menghargai, slaing menghormati
dan saling memiliki sehingga tercipta suasana keluarga yang harmonis, dan pada saat sakitpun
keluarga selalu mendukung dan memotivasi Ny.S untuk selalu berobat agar cepat sembuh.
2. Funsgi sosialisasi
Ny.S mengatakan bahwa didalam keluarganya selalu berkomunikasi dan berinteraksi satu sama
lain, dan menurut Ny.S keluarga yang selalu bersosialisasi dengan lingkungan sekitar rumahnya
seperti mengikuti pengajian dan Tn.S sebagai kepala keluarga selalu menetapkan disiplin kepada
anak-anaknya misalnya jangan pulang malam lebih dari jam 21.00 WIB.
3. Fungsi perawatan kesehatan
Menurut Ny.S keluarganya sangat peduli dan sangat perhatian terhadap keadaan kesehatannya.
Tn.S selalu mendukung Ny.S untuk selalu berobat ke dokter secara teratur, dan anggota keluarga
yang lain selalu mengingatkan hal-hal yang dapat memperberat sakitnya. Misalnya , Jangan
terlalu cape.
4. Fungsi reproduksi
Ny.S mempunyai 2 orang anak, 1 orang anak laki-laki dan 1 orang anak perempuan. Ny.S tidak
mengikuti program KB karena Ny.S sudah menopause.
5. Fungsi Ekonomi
Menurut Ny.S keluarganya sudah terpenuhi kebutuhan sandang dan pangannya, tetapi dengan
dirinya sakit. Maka menambah jumlah pengeluaran untuk biaya pengobatannya, untuk itu
apabila ia tidak mempunyai uang untuk berobat, maka ia menggunakan pengobatan tradisional
seperti mengkosumsi mengkudu dan seledri.

H. Stress dan Koping Keluarga


1. Stressor jangka pendek dan panjang
a. Jnagka pendek
Ny.S mengatakan dirinya cemas sedang terhadap penyakit hipertensi yang dideritanya.
b. Jangka panjang
Ny.S sudah lama mengidap penyakit hipertensi selama 2 tahun, dan ia ingin penyakitnya ini
sembuh total.

2. Kemampuan keluarga untuk berespon terhadap situasi/stressor


Ny.S mengatkaan bila ada suatu permasalahan, Ny.S tidak menyampaikannya secara emosi,
tetapi hanya bisa diam dan tidak bisa mengungkapkannya.

3. Strategi koping yang digunakan


Bila ada suatu permasalahan, Ny.S selalu menceritakan masalahnya kepada suami untuk
mendapatkan solusi.
4. Strategi adaptasi disfungsional dan fungsional
Jika ada masalah dengan anggota keluarganya Ny.S hanya terdiam dan tidak bicara apapun
sehingga masalah tersebut selalu menjadi beban pikiran baginya.
Strategi fungsional Ny.S selalu membicarakan masalah yang dihadapinya kepada suaminya,
tetapi jika tidak ada suaminya maka ia akan membicarakan dengan saudaranya yang terdekat.
I. Pemeriksaan Fisik
NO ASPEK YANG DIPERIKSA Ny.S
1 Penampilan Agak lemah
2 Kesadaran Composmeti
3 Tanda-tanda Vital
- Tensi 170/1120 mm
- Suhu 360C
- Nadi 80x/menit
- Respirasi 20xmenit
4 Kepala
- Rambut Tampak hitam kep
- Kulit kepala Tampak bers
- Massa/nyeri Tidak teraba
5 Mata
- Bentuk Simetris, kelompak mata ad
tidak anemis
- Konjungtiva tidak ikterik
- Sclera Tampak benin
- Lensa Miosis saat terkena
- Reflek pupil Tidak dapat membaca papan nam
jarak + 30 cm
- Fungsi penglihatan
6 Hidung
- Bentuk Simetris
- Septum nasal Di tengah
- Secret/linder Tidak nampa
- Nyeri/masa Tidak teraba
- Pernapasan cuping hidung Tidak ada
- Fungsi penciuman Baik
7 Mulut
- Keadaan Tampak bers
- Mukosa Lembab
- Jumlah gigi 32 buah
- Caries Tidak ada
- Ovula Terangkat sime
- Fungsi pengecapan Baik, dapat membedakan
8 Telinga
- Bentuk Simetris kiri dan
- Arikula Sejajar dengan sud
- Serumen Tidak nampa
- Fungsi pendengaran Baik, dapat mendengar pa

9 Leher
- Vena jugolaris Tidak ada pening
- Reflek menelan Ada
- Kelenjar getah bening Tidak ada pembe
10 Dada/paru
- Bentuk Simetris
- Pergerakan Sama kiri dan k
- Perkusi Resonan
- Auskultasi paru Vesikuler
- Auskultasi jantung S1 dan S2 regu
11 Abdomen
- Bentuk Datar, terdapat bekas luka opera
bagian kanan bawah sepa
Tidak teraba
Ada
- Massa Ada 9x/menit diabdomen k
- Nyeri tekan
- Bising usus
12 Ekstremitas
- Bentuk Simetris kiri dan
Tidak ada
- Deformitas Normal, dapat flexi, ekstens
- Pergerakan Kencang
- Tonus Tidak ada
- Oedema Tidak ada
- Varises

- Kekuatan otot ekstremitas atas dan bawah +5 +5


+5 +5

13 Antropometri
- TB 150 Cm
- BB 52 Kg

J. Harapan Keluarga Terhadap Petugas Kesehatan


Harapan keluarga Tn.S terhadap petugas kesehatan, Ny.S menginginkan adanya penyuluhan
kesehatan rutin mengenai kesehatan lingkungan seperti rumah sehat, penyakit-penyakit yang
sering timbul di masyarakat seperti hipertensi, demam berdarah dll. Oleh petugas kesehatan
setiap minggu ketiap-tiap RT untuk menambah pengetahun mengenai kesehatan.

ANALISA DATA

DATA MASALAH MASALAH


KESEHATAN KEPERAWATAN
Penjajakan I Hipertensi pada
- Data pemeriksaan fisik pada Ny.S
Ny.S
T : 170/120 mmHg
N : 80x/menit
S : 36,0C
R : 20x/menit
- Ny.S tampak lemah
- Bunyi jantung regular
- Tampak ada lingkaran hitam
pada kelopak mata

Penjajakan II Ketidaksanggupan keluarga


- Ny.S mengatakan tidak tahu mengenal masalah hipertensi
secara rinci tentang penyakit berhubungan dengan
yang dideritanya. Ia hanya kurangnya pengetahuan
diberitahu bahwa ia menderita mengenai informasi tentang
penyakit hipertensi dan ia hipertensi.
tidak tahu pasti tentang
penyebab tanda dan gejala
hipertensi

Penjajakan I Hipertensi pada


- Tanda-tanda vital Ny.S
T : 170/120 mmHg
N : 80x/menit
R : 20x/menit
S : 360C
- Ny.S sering bertanya
mengenai akibat dari penyakit
hipertensi

Penjajakan II Ketidaksanggupan keluarga


- Ny.S mengatakan bahwa dalam mengambil keputusan
dirinya tidak mengontrol yang tepat dalam melakukan
kesehatannya secara teratur ke pengobatan hipertensi paru
dokter. berhubungan dengan
- Ny.S mengatakan tidak tahu keluarga tidak memahami
tentang komplikasi dari tentang komplikasi dari
hipertensi. hipertensi.

Penjajakan I Hipertensi pada


- Tanda-tanda vital Ny.S
T : 170/120 mmHg
N : 80x/menit
R : 20x/menit
S : 36,50C
- Ny.S tampak lemah
- Ny.S sering bertanya tentang
makanan yang harus
dihindari, dan diet mkanan
pada penderita hipertensi..

Penjajakan II Ketidakmampuan keluarga


- Ny.S mengatakan tidak tahu merawat anggota keluarga
secara rinci jenis makanan dan yang sakit hipertensi
diet makanan pada penderita berhubungan dengan
hipertensi. keluarga tidak mengetahui
tentang jenis makanan yang
harus dihindari oleh
penderita hipertensi.
SKALA PRIORITAS

I. HIPERTENSI Pada Ny.S


1. Ketidaksanggupan keluarga mengenal masalah Hipertensi berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan keluarga mengenai informasi tentang hipertensi.
NO KRITERIA PERHITUNGAN SKOR PE
1 Sifat masalah ancaman Ancaman keseh
kesehatan. tindakan yang
2/3 x 1 2/3
menghindari baha

2 Kemungkinan dapat diubah Dengan mudah


dengan mudah memecahkan ma
2/2 x 2 2 keluarga, kesadara
sudah cukup kuat.

3 Potensial masalah untuk Tinggi, kesulitan


dicegah tinggi anggota keluarg
3/3 x 1 1
terhadap anggota

4 Menonjolnya masalah : Masalah berat h


Masalah berat harus menyadari dan pe
2/2 x 1 1
ditangani. tersebut.

Jumlah 5 2/3
2. Ketidaksanggupan keluarga dalam mengambil keputusan yang tepat dalam melakukan
pengobatan hipertensi berhubungan dengan keluarga tidak memahami tentang penularan dan
bahaya tidak melanjutkan hipertensi.

NO KRITERIA PERHITUNGAN SKOR PE


1 Sifat masalah ancaman Ancaman keseh
kesehatan. tindakan yang
2/3 x 1 2/3
menghindari baha

2 Kemungkinan dapat diubah Hanya sebagian


hanya sebagian memecahkan ma
1/2 x 2 1 keluarga, tetapi m
kuat dalam waktu

3 Potensial masalah untuk Cukup, masalah


dicegah cukup lama, anggota kel
2/3 x 1 2/3
terhadap anggota

4 Menonjolnya masalah- Masalah berat h


Masalah berat harus menyadari dan pe
2/2 x 1 1
ditangani. tersebut.

Jumlah 3 1/3

3. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit hipertensi berhubungan dengan
keluarga tidak mengetahui tentang jenis makanan dan diet makanan yang harus dihindari oleh
penderita hipertensi.

NO KRITERIA PERHITUNGAN SKOR PE


1 Sifat masalah ancaman Ancaman keseh
kesehatan. tindakan yang
2/3 x 1 2/3
menghindari baha

2 Kemungkinan dapat diubah Dengan mudah


dengan mudah memecahkan ma
2/2 x 2 2 keluarga, kesadara
sudah cukup kuat.

3 Potensial masalah untuk Cukup, masalah


dicegah cukup lama, anggota kel
2/3 x 1 2/3
terhadap anggota

4 Menonjolnya masalah- Masalah berat


masalah berat harus menyadari dan pe
2/2 x 1 1
ditangani. tersebut.

Jumlah 4 1/3

DIAGNOSA KEPERAWATAN

I . Hipertensi Pada Ny.S


1. Ketidaksanggupan keluarga mengenal masalah Hipertensi berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan keluarga mengenal informasi tentang Hipertensi.
2. Ketidaksanggupan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit Hipertensi berhubungan
dengan keluarga tidak mengetahui jenis makanan dan diet makanan yang harus dihindari oleh
penderita Hipertensi.
3. Ketidaksanggupan keluarga dalam mengambil keputusan yang tepat dalam melakukan
pengobatan Hipertensi berhubungan dengan keluarga tidak memahami tentang komplikasi dari
hipertensi.
PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

DIAGNOSIS TUJUAN EVALUASI INTERVENSI


NO KEPERAWATAN
UMUM KHUSUS KRITERIA STANDAR
KELUARGA
1 Ketidaksanggupan Setelah 1x Setelah Secara Pengertian Lakukan
keluarga mengenal pertemuan dilakukan verbal dari penyuluhan
masalah Hipertensi Ny.S dan penyuluhan keluarga Hipertensi pada keluarga
berhubungan keluarga selama 15 dapat Hipertensi tentang
dengan kurangnya mengerti menit menyebutkan adalah pengertian,
pengetahuan tentantg keluarga : peningaktan penyebab, dan
keluarga mengenal penyakit dapat - Apa yang tekanan tanda gejala
informasi tentang Hipertensi menyebutkan dimaksud darah lebih dari Hipertensi
Hipertensi. : dengan dari 140/90
- apa yang Hipertensi mmHg.
dimaksud - 3 dari 5 Penyebab
dengan penyebab - Usia (lebih
Hipertensi Hipertensi dari 40 th)
- keluarga- 3 dari 4 - Obesitas
dapat tanda dan -
menyebutkan gejala dari Mengkosums
3 dari 5 Hipertensi i makanan
penyebab berlemak
Hipertensi seperti
- keluarga daging
dapat - Stress
menyebutkan - Kurang
3 dari 4 gerak/aktivita
tanda dan s
gejala Tanda dan
Hipertensi. gejala
- Sakit
kepala/pusin
g
- Kekakuan
- Susah tidur
- Cepat marah

2 Ketdakmampuan Setelah 1x Setelah Secara Jenis Berikan


keluarga merawat pertemuan dilakukan verbal makanan penyuluhan
anggota keluarga keluarga penyuluhan keluarga yang harus pada keluarga
yang sakit mengetahui selama 15 dapat dihindari tentang
Hipertensi makanan menit menyebutkan diantaranya : makanan yang
berhubungan dan diet keluarga : - Makanan harus dihindari
dengan keluarga makanan dapat - 3 dari 5 jenis yang banyak dan contoh
tidak mengetahui yang harus menyebutkan makanan mengandung menu diet
jenis makanan yang dihindari : yang harus garam : hipertensi.
harus dihindari oleh oleh - 3 dari 5 jenis dihindari seperti ikan
penderita penderita. makanan dari oleh asin, kacang-
hipertensi. yang harus penderita kacangan.
dihindari hipertensi - Makanan
oleh - Keluarga yang banyak
penderita dapat mengandung
hipertensi. menyebutkan lemak
- Keluarga contoh menu misalnya :
dapat diet daging, telor,
menyebutkan hipertensi. jeroan.
contoh menu - Rokok
diet - Alkohol
hipertensi. - Kopi.

3 Ketidaksanggupan Setelah 1x Setelah Secara - Komplikasi Berikan


keluarga dalam pertemuan dilakukan verbal yag dapat penjelasan
mengambil keluarga intervensi keluarga terjadi pada pada keluarga
keputusan yang mampu selama 15 dapat penderita tentang
tepat dalam mengambil menit menyebutkan Hipertensi komplikasi
melakukan keputusan keluarga 3 dari 4 adalah : dari yang tidak
pengobatan yang tepat dapat komplikasi 1. terhadap diobati.
Hipertensi dalam menyebutkan yang dapat pembuluh
berhubungan melakukan 3 dari 4 terjadi pada darah
dengan keluarga pengobatan komplikasi penderita penyempitan
tidak memahami Hipertensi. yang dapat hipertensi. pembuluh
tentang komplikasi terjadi pada darah.
dari hipertensi. penderita 2. kelumpuhan
hipertensi. 3. Gagal ginjal
4. Jantung
koroner

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.S KELUARGA Tn.S

NO DIAGNOSA TUJUAN TGL IMPLEMENTASI EVALUASI


KEPERAWATAN KHUSUS
KELUARGA
1 Ketidaksanggupan Setelah Jumat Memberikan S: Keluarga
keluarga mengenal dilakukan Pkl. 09- penyuluhan pada mengatakan
masalah Hipertensi penyuluhan 00 WIB keluarga tentang cukup mengerti
berhubungan dengan selama 15 menit 17-12- pengertian, mengenai
kurangnya pengetahuan keluarga dapat 04 penyebab, tanda penyakit
keluarga mengenai menyebutkan : dan gejala dari Hipertensi
informasi tentang - Pengertian dari Hipertensi. O: Keluarga
Hipertensi. Hipertensi tampak
- Dapat mengerti dan
menyebutkan 3 dapat
dari 5 penyebab menjawab
Hipertensi semua
- Dapat pertanyaan dari
menyebutkan 3 perawat.
dari 4 tanda dan A: Masalah
gejala teratasi
Hipertensi. sebagian
P: Lanjutkan
intervensi
2 Ketidaksanggupan Setelah Jumat Memberikan S: Keluarga
keluarga merawat anggota dilakukan Pkl. 09- penyuluhan pada mengatakan
keluarga yang sakit penyuluhan 15 WIB keluarga tentang cukup mengerti
Hipertensi berhubungan selama 15 menit 17-12- jenis makanan yang mengenai jenis
dengan tidak mengetahui keluarga dapat : 04 harus dihindari dan makanan yang
jenis makanan dan diet - Menyebutkan 3 contoh menu diet harus dihindari
makanan yang harus dari 5 jenis Hipertensi. dan contoh
dihindari oleh penderita makanan yang menu diet
Hipertensi. harus dihindari Hipertensi.
dari oleh O: Keluarga
penderita tampak
hipertensi. mengerti dan
- Menyebutkan dapat
contoh menu menyebutkan 3
diet hipertensi. dari 5 jenis
makanan yang
harus dihindari,
serta contoh
menu diet
hipertensi.
A: Masalah
teratasi
sepenuhnya
P: Pertahankan
Hipertensi.
3 Ketidaksanggupan Setelah Jumat Memberikan S: Klien
keluarga dalam dilakukan 09-30 penjelasan pada mengatakan
mengambil keputusan intervensi WIB keluarga tentang cukup mengerti
yang tepat dalam selama 15 17-12- komplikasi darimengenai
melakukan pengobatan menit, keluarga 04 hipertensi yang komplikasi dari
Hipertensi berhubungan dapat tidak diobati. hipertensi.
dengan keluarga tidak menyebutkan 3 O: Klien tampak
memahami tentang dari 4 mengerti dan
komplikasi dari komplikasi dapat
hipertensi. yang dapat menyebutkan 2
terjadi pada dari 4
penderita komplikasi
Hipertensi. hipertensi
A : Masalah
teratasi
sebagian
P : Lanjutkan
intervensi
DAFTAR PUSTAKA

1. Effendi, Nasrul, 1998. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatanh masyarakat. EGC, Jakarta.


2. Mansjoer, Arief, 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Media auskulapius. Jakarta.
3. Persatuan Ahli Gizi Indonesia, 2001. Penuntun Diet. Gramedia, Jakarta.
4. ITB, 2001. Pengendalian Hipertensi, ITB, Bandung.
5. Beevers, D.G. 2002, Bimbingan Dokter Pada Tekanan Darah. Dian Rakyat, Jakarta.

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


PADA KELUARGA IBU. S TERUTAMA
PADA IBU. S DENGAN MASALAH
KESEHATAN HIPERTENSI
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA IBU. S TERUTAMA
PADA IBU. S DENGAN MASALAH KESEHATAN HIPERTENSI

Ilutrasi Anggota Keluarga Dengan Hipertensi


Pada kesempatan kali ini penulis akan menyajikan data tentang Asuhan Keperawatan Keluarga
yang telah penulis laksanakan mulai dari tanggal 5 Mei sampai dengan 12 Mei 2014 melalui
peninjauan langsung pada keluarga terutama yang mengalami masalah kesehatan Hipertensi di
Dusun Gampong Teungoh, Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe.

Baca Juga : Asuhan Keperawatan keluarga Ibu S terutama An. D yang mengalami masalah
kesehatan Infeksi Saluran Kemih (ISK)

A. Pengkajian Keluarga
1. Data Umum
a. Kepala Keluarga (KK) : Ibu S
b. Alamat Dan Telepon/Hp : Gampong Baloy, Kecamatan Blang
Mangat/ -
c. Pekerjaan Kepala Keluarga : Bertani/ Berkebun
d. Pendidikan Kepala Keluarga : SD
e. Komposisi Keluarga
Tabel 3.1 komposisi keluarga ibu S

Hubungan
Umur Pendidikan
No Nama Jenis keluarga kepala
(tahun) terakhir
keluarga
1 Ibu Saidah P KK 54 SMP
2 An. Musliadi L Anak 28 SMA
3 An. Marzuki L Anak 20 SMA

f. Tipe Keluarga : tipe keluarga ibu S adalah single parent


g. Suku Bangsa : Aceh
h. Agama : Islam
i. Status Sosial Ekonomi
Status ekonomi keluarga merupakan ekonomi menengah kebawah. Penghasilan keluarga dari
bertani. Keluarga ibu S mengatakan dengan penghasilan tersebut ibu S merasa belum cukup
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, karena saat ini saat ini ibu S sebagai kepala keluarga dan
saat ini pula dirinya sedang sakit. Anak ibu S yaitu An. Ma sehari-harinya hanya bekerja sebagai
buruh lepas yang kadang kala ada hasil dan kadang tidak dan An.Mu tidak bekerja hanya
membantu ibu S bertani.
j. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Aktivitas rekreasi keluarga Ibu S hanya di habiskan di rumah saja dengan menonton televisi.
2. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga
a. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Tahap perkembangan dan tugas perkembangan keluarga ibu S saat ini adalah keluarga dengan
anak dewasa (pelepasan) dengan tugas keluarga:
1) Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
2) Mempertahankan keintiman pasangan
3) Membantu orangtua suami/istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua
4) Membantu anak untuk mandiri di masyarakat
5) Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga
b. Tugas Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi
Keluarga ibu S belum bisa memenuhi tugasnya sebagai kepala keluarga yang mana anaknya
belum ada yang mandiri dan berkeluarga dan masih tergantung pada dirinya.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti
Ibu S mengatakan dirinya kini sedang mengalami masalah kesehatan dengan gejala sakit kepala,
pusing, lemas, mudah cemas, dan sudah pernah berobat dan memiliki riwayat darah tinggi
sebelumnya. Masalah kesehatan ini sudah dialami ibu S semenjak 1 tahun lebih dan masih
menjadi masalah kesehatannya sampai saat ini karena tidak atau belum kunjung sembuh.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya
Ibu S mengatakan riwayat kesehatan keluarganya terdahulu juga memiliki riwayat darah tinggi
dan penyakit kencing manis seperti yang dialami oleh ayah dan adik kandung ibu S yang
memiliki riwayat hipertensi dan kencing manis.
3. Data Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
Rumah keluarga ibu S adalah milik pribadi dengan tipe rumah semi permanen dengan luas 5x7
m2 dan berlantai semen, di dalam rumah ada 3 kamar dengan ventilasi yang bagus dan
mendapatkan udara yang bersih, keadaan rumah kurang terawat, SPAL dengan kondisi bersih
yang dialiri ke parit, sumber air bersih dari sumur dengan warna jernih, dan sumber air minum
berasal dari air mineral isi ulang.
b. Karakteritik Tetangga dan Komunitasnya
Ibu S hanya tinggal dengan dua anaknya yang jauh dari sanak saudaranya yang lain.
Karakteristik tetangga dan komunitas ibu S sangat baik dan saling gotong royong dalam hal
kegiatan apapun di lingkungannya dalam berbagai acara. Umumnya penduduk di sekitar tetangga
ibu S berprofesi sebagai petani. Komunikasi antar tetangga sangat baik dan saling menghargai.
c. Mobilitas Geografis Keluarga
Ibu S sudah lama tinggal di desa tersebut semenjak berkeluarga. Suami ibu S hampir 6 tahun
tiada, namun anak-anak ibu S belum berkeluarga. Karabat dari keluarga ibu S berada di daerah
lain yang agak jauh dari rumah ibu S, namun tidak terlalu jauh dari rumah keluarga almarhum
suaminya.
d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi Dengan Masyarakat
Keluarga ibu S hidup berdampingan dengan tetangga dan terjalin komunikasi dengan baik antar
masyarakat, keluarga Ibu S sering terlibat dalam kegiatan di desanya terlebih begitu juga dengan
anak-anaknya. Namun disaat sakit ibu S jarang keluar rumah dan lebih sering istirahat
dirumahnya (bedrest).
e. Sistem Pendukung Keluarga
Lingkungan tempat tinggal keluarga Ibu S berada jauh dari familinya namun saat ibu S
membutuhkan bantuan tetangga ibu S senang membantu. Keluarga ibu S tergolong keluarga
yang kurang mampu sehingga disaat ibu S keluarga tidak mempunyai biaya untuk berobat
maksimal sehingga ibu S tidak sembuh total dalam berobat.
4. Struktur Keluarga
a. Struktur Peran
Ibu S menjadi tumpuan keluarga dan menjadi kepala keluarga. Anak-anak ibu S sudah dewasa
namun belum mampu untuk berkeluarga sehingga masih menjadi tanggung jawab ibu S dalam
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun begitu anak-anaknya juga sudah biasa membantu ibu S
mengerjakan kebutuhannya sendiri tapi belum mampu menggantikan peran pengganti ibu S yang
mungkin tidak bisa memenuhi kebutuhan keluarga.
b. Nilai Dan Norma Budaya Keluarga
Nilai dan norma budaya yang diberlakukan keluarga Ibu S berdasarkan anjuran agama dan adat
istiadat yang berlaku di tempatnya terutama dalam hal pendidikan agama dan norma agama.
c. Pola Komunikasi Keluarga
Sistem komunikasi yang diterapkan Ibu S dalam keluarga termasuk hal yang umum di lakukan
di masyarakat di sekitarnya. Komunikasi yang digunakan adalah menggunakan bahasa Aceh,
komunikasi bersifat terbuka satu sama lain sehingga apabila ada masalah akan cepat
terselesaikan dan komunikasi yang dilakukan biasa saat selesai makan malam dan saat bersantai.
d. Struktur Pendukung Kekuatan Keluarga
Keluarga Ibu S masih memiliki kerabat yang bisa diharapkan bilamana memerlukan bantuan.
Masalah kesehatan yang terjadi pada ibu S masih bisa diobati dengan dukungan anggota
keluarga namun keluarga ibu S jarang mengabari kerabatnya karena tidak ingin membuat
kerabatnya khawatir.
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Pendidikan/Afektif
Keluarga ingin anak-anaknya mendapatkan pendidikan yang lebih baik dari dirinya, namun Ibu
S hanya dapat menyekolahkan anaknya sampai jenjang SMA.
b. Fungsi Sosialisasi
Keluarga selalu mengajarkan dan menekankan bagaimana berperilaku baik dengan sesama
karena menurut keluarga dalam hidup ini manusia selalu membutuhkan satu sama lainnya .
c. Fungsi Ekonomi
Menurut keluarga penghasilan hanya diperoleh dari hasil bertani yang mungkin hanya 3 bulan
sekali namun keluarga ibu S sudah bersyukur dengan keadaanya walaupun kadang tidak cukup
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan kini ibu S sudah sering berada di kasur ketimbang di
sawah .
d. Fungsi Pemenuhan (Perawatan/Pemeliharaan Kesehatan)
1) Mengenal Masalah Kesehatan
Keluarga Ibu S sudah mengetahui masalah kesehatan yang terjadi pada ibu S dan sudah pernah
berobat namun sering juga ibu S menganggap sakitnya karena faktor usia. Namun keluarga tidak
mengetahui bahwa penyebabnya juga muncul dari asupan nutrisi yang salah.
2) Mengambil Keputusan Mengenai Tindakan Kesehatan
Ibu S sudah bisa memutuskan untuk berobat ke puskesmas atau tempat praktik jika mengalami
gejala seperti sakit kepala dan pusing untuk mendapatkan perawatan dan konsultasi kesehatan
namun kadang kala ibu S tidak mampu pergi berobat dan anaknya tidak berada dirumah
membuat ibu S tidak terkontrol peyakitnya.
3) Kemampuan Merawat Anggota Keluarga yang Sakit
Ibu S tinggal bersama kedua anaknya. Menurut pengakuan ibu S anaknya sering tidak ada
dirumah sehingga ibu sangat khawatir jika terkadang sakit tidak ada yang melihatnya.
4) Kemampuan Keluarga Memelihara/Memodifikasi Lingkungan Rumah Yang Sehat
Tipe rumah Ibu S tergolong tipe rumah yang sederhana namun jarang terawat yang mungkin
tugas Ibu S yang sudah tumpang tindih yang dan kini ibu S tidak bias beraktivitas maksimal
untuk memenuhi perawatan dan memelihara lingkungan rumah.
5) Kemampuan Menggunakan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Ibu S saat pertama sakit selalu kontrol akan penyakitnya namun sudah 6 bulan terakhir ini ibu S
sudah jarang kontrol penyakitnya ke puskesmas.
e. Fungsi Religius
Keluarga ibu S beragama islam dan ajaran maupun prilaku kedua anaknya ia tekankan harus
sesuai dengan ajaran agama. Begitu juga kegiatan agama didesanya yang dulunya saat aktif
mengikuti segala bentuk kegiatan keagamaan namun sekarang sudah jarang selama aktivitasnya
berkurang karena sakit.
f. Fungsi Reproduksi
Keluarga ibu S adalah keluarga single parent yang tentu saja tidak lagi memiliki keturunan dan
ibu S juga sudah tidak produktif lagi.
6. Stress dan Koping Keluarga
a. Stressor (Masalah) Jangka Pendek
Ibu S gelisah karena masalah kesakitan yang dialaminya sangat menggangu kebiasan
rutinitasnya sehari-hari. Ibu S merupakan masih menjadi tumpuan keluarga dalam memenuhi
kebutuhan sehari jadi ibu sangat mengingikan untuk sembuh total dan bisa beraktivitas secara
normal.
b. Stress (Masalah) Jangka Panjang
Ibu S cemas dengan kondisinya yang sudah mampu merawat anaknya dan terlebih anak-anaknya
adalah laki-laki sehingga kebutuhan keluarga tidak bisa ia harapkan pada anaknya semua.
c. Kemampuan Keluarga Berespons Terhadap Stressor (Masalah)
Ibu S dan keluarga mengaku cemas dengan kesehatan anggota keluarganya namun keluarga tidak
putus asa dan tidak terlihat menampilkan perilaku yang maladaptif.
d. Strategi Koping yang digunakan
Ibu S dan anaknya selalu mengharapkan adanya petunjuk dan mengharapkan ridha Allah dalam
segala kejadian maupun masalah yang terjadi.
e. Strategi Adaptasi Disfungsional
Keluarga tidak menunjukkan sikap maupun tindakan yang maladaptif dalam menghadapi
masalah.
7. Harapan Keluarga
Keluarga ibu S berharap dengan kehadiran perawat dapat membantu mereka dalam hal kesehatan
dan untuk mengurangi masalah kesehatan yang sedang dialaminya.
8. Data Tambahan
Ibu S mengatakan sakit kepala dengan skala nyeri 2, ibu S mengatakan tidak bisa tidur dengan
nyenyak dan sering memegang kepala. Keluarga mengatakan Ibu S selama ini jarang beraktivitas
dan keadaan ini sudah dirasakan selama kurang lebih 1 tahun terakhir. Keluarga mengatakan ibu
S sudah jarang mengontrol penyakitnya ke puskesmas.
Skala kekuatan otot Ibu S :

9. Pemeriksaan kesehatan tiap anggota keluarga (head to toe)


Tabel 3.2: Pemeriksaan kesehatan Ibu S tanggal 6 Mei 2014
No Area pemeriksaan Hasil
1 Kepala Bentuk oval, rambut ikal, hitam dan lebat.
Nyeri kepala. Tidak ada benjolan di daerah
kranium.
2 Mata/ wajah Ibu S mengeluh matanya kadang-kadang kabur
dan berkunang-kunang saat reaksi nyeri dan
wajah menegang
3 Hidung Penciuman (nervus olfaktorius) tidak ada
masalah
4 Mulut Mulut kering, napas bau, lidah kotor, mukosa
kering.
5 Leher Terkadang Ibu S mengeluh nyeri di pundak
menjalar ke leher. Tidak ada pembesaran
kelenjar limpa.
6 Dada/ thorak Dada simetris, nyeri (+), jantung berdebar-
debar jika sedang sakit/nyeri.
7 Abdomen kadang mengalami konstipasi (namun
peristaltik dalam batas normal saat
pengkajian).
8 Tangan Ekstremitas atas terasa hangat, kram
kelemahan, dapat bergerak minimal dan tidak
ada tanda-tanda yang bermasalah.

9 Kaki Esktremitas bawah terasa hangat, kram,


bergerak minimal.
10 Genetalia Tidak dikaji dan tidak ada keluhan.
11 Keadaan Umum Lemas, menahan rasa sakit dan takut.
12 Lain-lainnya :
Berat badan 65 Kg
Tinggi badan 155 cm
Vital sign TD: 160/100 mmHg, Pulse: 80x/ i, RR: 24x/ i,
T: 37oC

Tabel 3.3: Pemeriksaan kesehatan An. Mu tanggal 6 Mei 2014


No Area pemeriksaan Hasil
1 Kepala Bentuk oval, rambut ikal, lurus, dan tidak ada
masalah kesehatan.
2 Mata Tidak anemis, tidak ada masalah penglihatan.
3 Hidung Tidak ada secret, tidak ada masalah
penciuman.
4 Mulut Mukosa lembab, tidak ada kesulitan menelan,
gigi utuh
5 Leher Tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran
kelenjar limpa
6 Dada Simetris, bunyi jantung dan paru dalam batas
normal
7 Abdomen Tidak ada distensi, peristaltik (+), tidak
terdapat kelainan/ masalah kesehatan
8 Tangan Tidak terdapat kelainan/ masalah kesehatan
9 Kaki Tidak terdapat kelainan/ masalah kesehatan
10 Lain-lainnya :
Berat badan 50 Kg
Tinggi badan 160 cm
Vital sign TD: 120/80 mmHg, Pulse: 80x/ i, RR: 20x/ i,
T: 36oC
11 Keadaan umum Tidak terdapat masalah kesehatan

Tabel 3.4: Pemeriksaan kesehatan An. Ma tanggal 6 Mei 2014


No Area pemeriksaan Hasil
1 Kepala Rambut bersih, lebat, lurus dan bebas ketombe
2 Mata Sklera mata kiri dan kanan tidak anemis dan
palpebra merah mudah
3 Hidung Tidak bersekret, dan tidak ada kelainan
penciuman
4 Mulut Mukosa lembab, tidak ada kesulitan menelan,
gigi utuh
5 Leher Tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran
kelenjar limpa
6 Dada Simetris, bunyi jantung dan paru dalam batas
normal
7 Abdomen Tidak ada distensi, peristaltik (+), tidak
terdapat kelainan/ masalah kesehatan
8 Tangan Tidak terdapat kelainan/ masalah kesehatan
9 Kaki Tidak terdapat kelainan/ masalah kesehatan
10 Lain-lainnya :
Berat badan 50 Kg
Tinggi badan 155 cm
Vital sign TD: 120/80 mmHg, Pulse: 80x/ i, RR: 20x/ i,
T: 36oC
11 Keadaan umum Tidak terdapat masalah kesehatan

B. Diagnosa Keperawatan
1. Analisa Data
Tabel 3.5 Analisa Data
No Data Masalah
1 Tanggal: 6 Mei 2014 Gangguan rasa nyaman (nyeri) Ketidakm
Data Subjektif: merawat a
- Ibu S mengeluh sakit kepala mengalam
- Ibu S mengatakan nyeri skala 2
- anak-anak ibu S mengatakan kurang memahami cara
merawat ibu S
- ibu S tidak diet makanan khusus dan makan tanpa ada
pantangan.
- Pola tidur ibu S tidak sesuai dan kurang dari kebutuhan.
Data Objektif:
- Ibu S sering terlihat memegang kepala bagian belakang.
- Wajah ibu S terlihat cemas dan tagang.
- TD : 160/100 mmHg
- Pulse : 80 x/menit
- RR : 24 x/menit
- T : 37oC
2 Tanggal : 6 Mei 2014 Intoleransi aktivitas Ketidakm
Data Subjektif: merawat a
- Ibu S mengatakan selama ini tidak bisa mengerjakan mengalam
aktifitasnya sehari-hari dan sering bedrest.
- Keluarga mengatakan bahwa ibunya sudah mengalami
penyakit ini lebih sari 1 tahun dan sudah jarang bekerja atau
pergi kesawah selama ini.
Data Objektif:
- Ibu S tidak bisa mengerjakan pekerjaanya dengan maksimal.
- Ibu S sering bedrest total saat sakit.
- Ibu S sering mengeluh nyeri dan susah tidur.
Skala kekuatan dan persentasi kekuatan otot
4444 4444
4444 4444

Tabel 3.5: Lanjutan Analisa Data


No Data Masalah
3 Tanggal 6 Mei 2014 Resiko terjadi komplikasi penyakit Ketidak m
Data Subjektif: hipertensi ( Cedera CerebroVasculer/ masalah k
- Ibu S mengatakan tidak mengerti dampak dari darah tinggi CVA) keluarga y
yang di deritanya
- Ibu S mengatakan tidak pernah pantangan makan.
- Ibu S mengatakan sudah jarang kontrol ke puskesmas
Data Objektif:
- TD : 160/100 mmHg.
- Jarang kontrol ke Puskesmas.
- Keluarga ibu.S tidak tahu tentang Diet pada hipertensi.
- Keluarga tidak ada yang mampu merawat dan
mengidentifikasi tanda-tanda komplikasi yang terjadi pada
ibu S.

2. Rumusan Diagnosa Keperawatan


Tabel 3.6 Rumusan Diagnosa Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan (PES)
1 Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga dalam
merawat anggota keluarga yang mengalami hipertensi ditandai dengan Data Subjektif:
Ibu S mengeluh sakit kepala, Ibu S mengatakan nyeri skala 2 , anak-anak ibu S
mengatakan kurang memahami cara merawat ibu S, ibu S tidak diet makanan khusus
dan makan tanpa ada pantangan, Pola tidur ibu S tidak sesuai dan kurang dari
kebutuhan. Data Objektif: Ibu S sring terlihat memegang kepala bagian berlakang.,
Wajah ibu S terlihat cemas dan tagang, vitak sign :TD : 160/100 mmHg, Pulse : 80
x/menit, RR : 24 x/menit, T : 37oC.

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga dalam merawat


2 anggota keluarga yang mengalami hipertensi ditandai dengan Data Subjektif: Ibu S
mengatakan selama ini tidak bisa mengerjakan aktifitasnya sehari-hari dan sering
bedrest, Keluarga mengatakan bahwa ibunya sudah mengalami penyakit ini lebih sari 1
tahun dan sudah jarang bekerja atau pergi kesawah selama ini. Data Objektif: Ibu S
tidak bisa mengerjakan pekerjaanya dengan maksimal, Ibu S sering bedrest total saat
sakit, Ibu S sering mengeluh nyeri dan susah tidur .
Skala kekuatan dan persentasi kekuatan otot
4 4
4 4

Resiko terjadi komplikasi penyakit hipertensi (Cedera CerebroVasculer /CVA)


berhubungan dengan Ketidak mampuan keluarga mengenal masalah kesehatan pada
anggota keluarga yang sakit ditandai dengan Data Subjektif: Ibu S mengatakan tidak
3 mengerti dampak dari darah tinggi, Ibu S mengatakan tidak pernah pantangan makan.
Data Objektif: TD : 160/100 mmHg, Jarang kontrol ke Puskesmas, Keluarga ibu S
tidak tahu tentang Diet pada hipertensi, Keluarga tidak ada yang mampu merawat dan
mengidentifikasi tanda-tanda komplikasi yang terjadi pada ibu S.

3. Penilaian (Skoring) Diagnosa Keperawatan


Diagnosa Keperawatan 1
Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga dalam merawat
anggota keluarga yang mengalami hipertensi.
Tabel 3.7 Skoring Diagnosa Keperawatan 1
No Kriteria Skor Pembenaran
1 Sifat masalah: tidak/kurang 3x 1 = 1 Masalah sudah terjadi dan menjadi penyeba
sehat 3 masalah lainya. Nyeri kepala dirasakan ibu
tekanan vaskuler serebral yang ditandai den
mmHg.
2 Kemungkinan masalah 1x2 = 1 Masalah dapat diatasi dengan mengatasi ge
dapat diubah: sebagian 2 hipertensi dan kontrol teratur.
3 Potensial masalah untuk 2x1 = 2/3 Rasa nyeri dapat dikurangi melalui pengob
dicegah : cukup 3 yang tepat
4 Menonjalnya masalah: 2x1 = 1 Keluarga menyadari ibu S mempunyai ma
masalah berat dan harus 2 hipertensi maka segera mengatasi masalah
segera harus ditangani.
Total skor 3 2/3

Diagnosa Keperawatan 2
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota
keluarga yang mengalami hipertensi.
Tabel 3.8 Skoring Diagnosa Keperawatan 2
No Kriteria Skor Pembenaran
1 Sifat masalah: ancaman 2x 1 = 2/3 Hipertensi yang dialami oleh ibu S menyeb
kesehatan 3 sanggup melakukan aktivitas-aktivitas yang
menyebabkan ibu S harus bedrest total sela
dibiarkan ini akan menyebabkan resiko kom
lainnya.
2 Kemungkinan masalah 2x2 = 2 Masalah intoleransi aktivitas terjadi karena
dapat diubah: mudah 2 saat beraktivitas jadi masalah dapat selesai
keluhan nyeri.
3 Potensial masalah untuk 3x1 = 1 Kemungkinan masalah dapat dicegah deng
dicegah: tinggi 3 pencetus, serta fasilitas pelayanan pasien d
4 Menonjolnya masalah: 1x2 = Ibu S mengatakan ini sulit bergerak dan me
masalah ada tapi tidak 2 karena haus istirahat total akan tetapi ia teta
perlu segera ditangani sesekali memaksakan diri.
Total skor 4 1/6

Diagnosa Keperawatan 3
Resiko terjadi komplikasi penyakit hipertensi (CVA) berhubungan dengan Ketidak mampuan
keluarga mengenal masalah kesehatan pada anggota keluarga yang sakit.
Tabel 3.9 Skoring Diagnosa Keperawatan 3
No kriteria Skor Pembenaran
1 Sifat masalah: 2x 1 = 2/3 Penyakit Hipertensi merupakan
ancaman 3 penyakit menahun yang sulit sembuh
kesehatan total.
2 Kemungkinan 1x2 = 1 Komplikasi pada Hipertensi bisa
masalah dapat 2 disebabkan dari berbagai faktor apalagi
diubah: bila klien tidak disiplin dalam
sebagian perawatan kesehatannya.
3 Potensial 3x1 = 3 Sumber-sumber dan tindakan untuk
masalah untuk 3 mencegah meningkatnya tekanan darah
dicegah: tinggi bisa terjangkau oleh keluarga Ny.S
4 Menonjolnya 0x1 = 0 Masalah belum muncul sehingga
masalah: 2 masalah tidak dianggap serius oleh Ny.
masalah tidak S dan keluarganya
dirasakannya.
Total skor 3 2/3

4. Prioritas Diagnosa Keperawatan


Tabel 3.10 Prioritas Diagnosa Keperawatan
Prioritas Diagnosa Keperawatan
1 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga dalam merawat
anggota keluarga yang mengalami hipertensi.
2 Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga dala
merawat anggota keluarga yang mengalami hipertensi.

3 Resiko terjadi komplikasi penyakit hipertensi (CVA) berhubungan dengan Ketidak


mampuan keluarga mengenal masalah kesehatan pada anggota keluarga yang sakit.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK K
DENGAN IBU RESIKO TINGGI PADA KEHAMILAN DI BTN KEKALIK
MATARAM

I. IDENTITAS UMUM KELUARGA


a. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Bapak K Pendidikan : SD
Umur : 27 tahun Pekerjaan : Petani
Agama : Islam No.Telepon : -
Suku : Sasak Alamat : BTN kekalik
Jalan Musi II,
Mataram

b. Komposisi Keluarga

No Nama L/P Hub Umur Pekerjaan Polio DPT


BCG
1 2 3 4 1 2
1. RW L Mertua 60 thn -
2. KK L KK 27 thn SD
3. LS P Istri 25 thn SD

4. LA L Anak 3 thn -

5. SJ P Anak 1 thn -

c. Genogram

Keterangan :

: laki-laki
: laki-laki sudah meninggal

: perempuan

: perempuan sudah meninggal

: ibu hamil

: identifikasi keluarga

: tinggal dalam satu rumah

d. Tipe Keluarga
Keluarga bapak K merupakan tipe keluarga besar yang anggota
keluarganya terdiri dari kakek, suami, istri dan 2 orang anak kandung.

e. Suku Bangsa
Bapak K mengatakan keluarganya adalah asli suku Sasak yang
berkebangsaan Indonesia serta tidak ada kebudayaan yang bertentangan dengan kesehatan.

f. Agama
Bapak K mengatakan seluruh anggota keluarganya beragama Islam dan
tidak menganut aliran atau kepercayaan lain yang bertentangan dengan kesehatan, keluarga biasa
mengikuti kegiatan keagamaan seperti sholat 5 waktu ataupun pada hari-hari besar agama Islam.

g. Status Sosial Ekonomi Keluarga


1. Anggota keluarga yang mencari nafkah: Menurut Bapak K sumber penghasilan keluarga
berasal dari Bapak K dan Ibu L, dimana Bapak K bekerja sebagai petani,
2. Penghasilan : berkisar antara Rp. 30.000,- sehari kalau sedang panen di sawah. Dan ibu LS
sebagai penjahit, dimana penghasilan ibu berkisar antara Rp. 30.000,- sehari kalau ada
permintaan. Dan penghasilan tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
3. Upaya lain ; -
4. Harta benda yang dimiliki:
5. Kebutuhan yang dikeluarkan tipa bulan

h. Aktivitas Rekreasi Keluarga


Bapak K mengatakan tidak pernah berekreasi dan keluarga tidak pernah
pergi ke tempat hiburan atau ke tempat rekreasi, keluarga biasanya kumpul pada sore hari dan
malam hari sambil menonton TV.

II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


a. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Keluarga bapak K berada pada tahap perkembangan keluarga prasekolah, ini ditandai
oleh anak bapak K yang pertama berusia 3 tahun, belum sekolah.

b. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi


Keluarga Bapak K saat ini sudah memenuhi tugas perkembangan sesuai dengan tahap
perkembangan keluarga saat ini.

c. Riwayat Keluarga Inti


Bapak K mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keturunan ataupun penyakit
menular seperti kencing manis, TBC, jantung, hepatitis, hipertensi. Apabila anggota keluarga
sakit, keluarga biasanya berobat ke bidan desa atau puskesmas. Anak sudah mendapatkan
imunisasi lengkap.
d. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Bapak K mengatakan, keluarga bapak K ataupun ibu L tidak mempunyai riwayat
penyakit yang berbahaya seperti kencing manis, TBC, Jantung, hipertensi, hepatitis. Tetapi ibu L
pernah mengalami persalinan secara SC (seccio cesarean) pada anak yang ke-2 (anak S)

III. PENGKAJIAN LINGKUNGAN


a. Karakteristik Rumah
1. Luas rumah : luas rumah + 2 are
2. Type rumah : permanen
3. Kepemilikan : milik sendiri,
4. Jumlah dan ratio kamar/ruangan : terdapat 3 kamar tidur, 1 dapur, 1 ruang keluarga, 1 ruang
tamu, 1 kamar mandi dan mempunyai 1 kamar tidur untuk bapak RW.
5. Ventilasi/jendela : tiap ruangan dimanfaatkan setiap hari, sehingga cahaya dapat masuk ke
ruangan pada siang hari
6. Pemanfaatan ruangan : dimanfaatkan
7. Septic tank : ada 5 meter dari rumah
8. Sumber air minum : air PDAM desa.
9. Kamar mandi/WC : rumah mempunyai kamar mandi dan WC.
10. Sampah : dibuang di kebun belakang rumah
11. Kebersihan lingkungan : Kondisi rumah secara keseruhan cukup bersih
12. Denah rumah :
1
2

Keterangan :
1 : Rang tamu
2 : Dapur
3 : Kmar tidur bapak RW
4 : Kmar tidur bapak KK dan ibu LS
5 : Kmar tidur LA dan SJ
6 : WC
b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
i. Kebiasaan : dalam melakukan suatu kegiatan dilakukan dengan gotong royong
ii. Aturan/kesepakatan : hubungan seluruh anggota keluarga dengan masyarakat lainnya
cukup harmonis
iii. Budaya : tidak ada budaya setempat yang mempengaruhi kesehatan.

c. Mobilitas Geografi Keluarga


Bapak K mengatakan bahwa keluarga tidak mempunyai kebiasaan berpindah tempat
karena keluarga memiliki rumah tetap.

d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat


Bapak K mengatakan sering berkumpul dan berinteraksi pada malam hari setelah makan
malam sambil menonton TV. Dan pada sore hari keluarga jarang berkumpul karena bekerja.
Dalam keluarga tidak ada mengalami masalah serta konflik dalam berinteraksi.

e. Sitem Pendukung Keluarga


Bapak K mengatakan seluruh anggota keluarga dalam keadaan sehat, istri bapak K
sedang hamil. Fasilitas kesehatan yang ada di wilayahnya berupa Posyandu dimana Posyandu
biasanya diadakan di Puskesmas.

IV. STRUKTUR KELUARGA


e. Pola komunikasi Keluarga
Bapak K mengatakan bahwa anggota keluarga berkomunikasi dengan menggunakan
bahasa Saasak. Komunikasi berlangsung dengan baik dan keluarga menyelesaikan masalah
dengan membicarakan terlebih dahulu dengan angota keluarga dan pengambilan keputusan oleh
kepala keluarga yang sudah dimusyawarahkan sebelumnya.

f. Struktur Kekuatan Keluarga


Bapak K mengatakan apabila ada masalah maka akan dirundingkan dengan sang istri.

g. Struktur Peran
Bapak K mempunyai peran dalam rumah tangga sebagai pencari nafkah dan ikut
membantu mengasuh anak, ibu L sebagai ibu rumah tangga, mengasuh anak dan juga ikut
mencari nafkah serta sebagai anggota masyarakat.

h. Nilai dan Norma Keluarga


Keluarga mengatakan tidak ada adat istiadat/tradisi tertentu yang memiliki serta dipercayai,
keluarga mengikuti adat secara umum di desanya baik dalam upacara agama dan kedinasan yang
berlaku serta tidak ada kepercayaan yang bertentangan dengan kesehatan.

V. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi Afektif
Setiap anggota keluarga menghargai dirinya sendiri dan mereka saling membutuhkan satu
sama lain, serta saling memberikan dukungan satu sama lain. Setiap anggota keluarga selalu
membina kehangatan dalam rumah tangganya dan setiap malam selalu menyempatkan waktu
untuk berkumpul dengan anggota keluarga.

b. Fungsi Sosialisasi
1. Kerukunan hidup : Keluarga sangat rukun
2. Interaksi dan hubungan dalam keluarga : Bapak K mengatakan bahwa hubungan semua
anggota keluarga baik,
3. Anggota keluarga yang dominant mengambil keputusan : Bapak K
4. Kegiatan keluarga waktu senggang : menonton TV
5. partisipasi dalam kegiatan sosial : mengikuti kegiatan-kegiatan adat di desa dan ikut gotong
royong membersihkan lingkungan

c. Fungsi Perawatan Kesehatan


1. Pengetahuan dan persepsi keluarga tentang penyakit/masalah kesehatn keluarganya : Keluarga
mengatakan mengerti tentang masalah yang dihadapi. Tetapi ibu L sedang hamil dengan jarak
antara anak terakhir dengan kehamilan sekarang 1 tahun.
2. Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat.: Keluarga
mengatakan setiap masalah kesehatan yang ada masih belum mampu ditangani dengan segera
dan apabila ada salah satu dari anggota keluarga yang sakit keluarga memutuskan untuk
membawa ke pelayanan kesehatan seperti bidan atau puskesmas kalau tidak bisa ditangani
dirumah.
3. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit ; Keluarga mengatakan selama ini
sudah cukup mampu merawat anggota keluarga yang sakit dengan membuatkan jamu kalau ada
salah satu anggota keluarganya yang sakit. Kalau tidak berhasil baru kemudian mengajak
berobat ke bidan atau puskesmas.
4. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di masyarakat : Keluarga mengatakan
jika salah satu dari anggota keluarga yang sakit selalu dibawa ke fasilitas kesehatan, yang dapat
dijangkau oleh keluarga seperti bidan desa atau puskesmas.Ibu L memeriksa kehamilan

d. Fungsi Reproduksi
1. Perencanaan jumlah anak : 4 anak yaitu dua orang anak yaitu perempuan yang terdiri dari anak
pertama berumur 3 tahun dan anak kedua berumur 1 tahun. Ibu L
2. Akseptor : ya, ibu L menggunakan KB pil setelah anaknya lahir
3. Keterangan lain : ibu sering lupa minum pil apalagi kalau sedang sibuk menerima pesanan
jahitan.

e. Fungsi Ekonomi
1. Upaya pemenuhan sandang pangan : Bapak K mengatakan dari penghasilan setiap bulan
cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti kebutuhan sandang, pangan dan papan.
2. Pemanfaatan sumber di masyarakt : Keluarga bapak K memiliki tabungan atau simpanan uang
tapi kadang-kadang simpanan tersebut bisa habis digunakan untuk keperluan mendadak seperti :
apabila ada anggota keluarga yang sakit jadi diperlukan biaya untuk membawanya ke pelayanan
kesehatan. Dimana bapak K bekerja sebagai petani disawah kalau sedang panen dan bapak
K bekerja sebagai buruh bangunan kalau tidak sedang panen disawah.

VI. STRES DAN KOPING KELUARGA


a. Stressor Jangka Pendek dan Panjang
Bapak K mengatakan bahwa keluarganya tidak pernah menghadapi
masalah yang berkepanjangan, sehingga membuat keluarganya menjadi khawatir, bingung dan
cemas. Bila ada masalah keluarga, mereka selalu menyelesaikan secara kekeluargaan.

b. Resppon Keluarga Terhadap Stressor


Bapak K mengatakan bila ada masalah dalam keluarga, maka segera
dibicarakan dengan anggota keluarga untuk mencari pemecahan masalah.
c. Strategi Koping
Bapak K mengatakan bahwa keluarga tidak pernah melakukan hal-hal
yang menyimpang dalam menghadapi segala masalah yang ada seperti menyelesaikan masalah
dengan menggunakan kekerasan dengan bersama-sama dan selalu menyelesaikan masalah secara
kekeluargaan.

d. Strategi Adaptasi Disfungsional


Bapak K mengatakan anggota keluarganya tidak ada yang menggunakan
cara-cara diluar cara umum seperti kekerasan dalam menghadapi masalahnya.

VII. KEADAAN GIZI KELUARGA


Pemenuhan Gizi : kebutuhan makan sehari-hari dan keluarga hanya mampu menyajikan makanan
seadanya seperti : nasi putih, sayur-sayuran, tahu, tempe, telor, ikan laut, kadang-kadang daging
Upaya lain : -

VIII. HARAPAN KELUARGA


a. Terhadap masalah kesehatannya : Keluarga berharap apabila mengalami gangguan kesehatnnya
semoga cepat sembuh
b. Terhadap petugas kesehatannya: Keluarga mengatakan senang bila ada petugas kesehatan yang
melakukan kunjungan rumah, keluarga sangat berharap masalah yang berhubungan dengan
kesehatan yang dialami keluarga dapat teratasi dengan diberikannya informasi yang dibutuhkan
oleh keluarganya serta keluarga juga berharap agar ibu L bisa melahirkan dengan selamat.

IX. PEMERIKSAAN FISIK


No Variabel Nama Anggota Keluarga
Tn. R Tn.K Ny. L A
1. Riwayat penyakit saat ini Sehat Sehat Ibu hamil resiko tinggi S
2. Keluhan yang diraasakan Tidak ada Tidak ada Tidak ada T
3 Tanda & gejala Tidak ada tanda & gejala Tidak ada tanda & konjungtiva pucat, sklera T
yang membuat Tn.R sakit gejala yang membuat putih. y
Tn.K sakit
4 Riwayat Peny. Sebelumnya Tidak ada Tidak ada Tidak ada T
5 Tanda-tanda vital baik, TTV : TD: 140/90 TD: 120/70 mmHg, N : TTV : TD: 100/70 mmHg, 3
mmHg, N: 72x/menit, 80x/menit, R: N : 80x/menit, R: 8
R:20x/menit, S: 36,5c, BB: 20x/menit, S: 36,5c, 18x/menit, S: 36,5 c, BB
65kg. BB : 64 kg. : 60 kg, LILA: 25 cm TB :
160 cm.

6 Sis.Kardiovaskular Suara jantung normal, tidak Suara jantung normal, Suara jantung normal, S
ada bunyi tambahan tidak ada bunyi tidak ada bunyi tambahan t
tambahan
7 Sis.Respirasi Normal Normal Normal N
8 Sis.Gastro intestinal Bising usus normal Bising usus normal Bising usus normal B
9 Sis.Persyarafan Ada respon terhadap Ada respon terhadap Ada respon terhadap A
rangsangan rangsangan rangsangan r
10 Sis.muskuloskletal Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan T
11 Sis.Genitalia Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji T

1. Pemeriksaan Fisik data fokus pada Ibu LS


Umur kehamilan ibu L 32 minggu
Keadaan umum : baik, postur: normal, TTV : TD: 100/70 mmHg, N : 80x/menit, R: 18x/menit,
S: 36,5 c, BB : 60 kg, LILA: 25 cm TB : 160 cm.
Wajah: tidak ada edema, tidak pucat.
Gerakan janin dirasakan 10 x dalam 12 jam
Mata: konjungtiva pucat, sklera putih.
Mulut dan gigi : bibir lembab, tidak ada karies pada gigi.
Leher: tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan tiroid, tidak ada pelebaran vena jugularis.
Payudara dan aksila: bentuk simetris, puting susu menonol, bersih, tidak ada retraksi, tidak ada
pengeluaran kolostrom, tidak ada pembesaran kelenjar limfe di aksila.
Abdomen: ada bekas luka operasi, arah pembesaran perut membujur searah sumbu perut ibu.
TFU: setengah pusat px. DJJ :11-12-11. Terdapat linea nigra dan striae
Anogenital: ibu tidak bersedia diperiksa.
Ekstremitas: tidak ada edema di tangan dan kaki, warna kuku kemerahan, tidak ada varises pada
kaki, reflek patella +/+.
Pemeriksaan penunjang: Hb : 10 gr%.

X. TIPOLOGI MASALAH
No. Daftar masalah kesehatan
1. Ancaman Ny.L mengatakan pernah mengalami persalinan
secara SC (secsio cesarea) pada anak ke-2
Terlihat ada bekas operasai SC pada abdomen
Ibu L mengatakan sering capek dan pusing
konjungtiva pucat, sklera putih.
Kurangnya pemenuhan zat gizi pada balita (An.S)
BB: 8 kg, BB seharusnya : 9 kg,
2. Kurang/tidak sehat -
3. Deficit Kurangnya pengetahuan keluarga terhadap
kehamilan yang dialami ibu L
XI. ANALISA DATA
No. Data Subyektif Data Obyektif Etiologi
1. - Ibu mengeluh cepat lelah. - Score Puji Rochyati: 6 Ketidakmampuan
- Ibu mengatakan ini kehamilan yang - Ibu hamil : 2 dalam mengenal
ketiga. - Jarak kehamilan terlalu dekat : 4 kesehatan pada ib
- HPHT : 3-8- 2009 - KRT (kehamilan resiko tinggi) resiko tinggi.
- TP : 10-5-2010
- Ibu mengatakan selama hamil pernah
periksa ANC di bidan sebanyak 4x.
- Imunisasi TT booster tanggal 10-9-2009.
- Ibu menggunakan metode kontrasepsi pil
KB, namun terkadang ibu lupa meminum
pil KB secara teratur.
- Ibu mengatakan kehamilan ini tidak
direncanakan namun diterima.

2. - ibu mengatakan ia kurang memberi - Anak SJ terlihat rewel dan cengeng. Ketidakmampuan
perhatian kepada anaknya dikarenakan - Anak SJ terlihat kurus. BB = 7,5 kg dalam merawat anak
kesibukannya dan kehamilannya. masih memerlukan p
- Ibu mengatakan tidak memberi ASI
ekslusif pada anaknya karena kehamilan
yang tidak direncanakan.
3. - Ibu mengeluh cepat capek dan sering- Konjungtiva pucat, bibir agak pucat, Ketidakmampuan
pusing. warna kuku jari tangan dan kaki agak dalam merawat
- Ibu mengatakan bekerja sebagai penjahit pucat. kesehatan yang diala
selama 8 jam, kegiatan lain ialah - Hb = 10 gr%
mengurus rumah tangga dan mengurus 2
orang anak sehingga hal tersebut
membuat ibu capek.

XII. PERUMUSAN MASALAH

1. Resiko terjadinya penyulit selama persalinan


2. Kurangnya pemenuhan gizi yang adekuat.
3. Anemia ringan pada kehamilan

XIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Perumusan Diagnosa Keperawatan Keluarga

1. Resiko terjadinya penyulit selama persalinan berhubungan dengan ketidakmampuan


keluarga dalam mengenal masalah kesehatan pada ibu hamil resiko tinggi.
2. Kurangnya pemenuhan zat gizi yang adekuat berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan ( gizi kurang pada balita )
3. Anemia ringan pada kehamilan berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga dalam
merawat masalah kesehatan yang dialami ibu.

2. Skala Prioritas Diagnosa

1. Resiko terjadinya penyulit selama persalinan erhubungan dengan ketidakmampuan


keluarga dalam mengenal masalah kesehatan pada ibu hamil resiko tinggi.

No Kriteria Perhitungan Skor Pem


1 Sifat masalah : 1 Masalah sudah terjadi,
Kurang sehat tidak dianggap sebagai
kesehatan
2 Kemungkinan masalah dapat 1 Keluarga memiliki kein
diubah : sebagian tersebut, tapi kehamila
3 Potensi masalah untuk dicegah : Apabila ibu rajin minu
tinggi kemungkinan kehamila
4 Menonjolnya masalah : ada 1/2 Ibu hamil dengan jarak
masalah tapi tidak perlu ditangani tahun

SKORING TOTAL 3 1/2

2. Kurangnya pemenuhan zat gizi yang advat berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
keluarga dalam mengenal masalah kesehatan ( gizi kurang pada balita )

No Kriteria Perhitungan Skor Pem


1 Sifat masalah : 1 Masalah sudah terjadi d
Tidak/kurang sehat keluarga tetapi tidak di
yang mengancam keseh
2 Kemungkinan masalah dapat 1 Keluarga memiliki kein
diubah : sebagian tersebut tetapi tidak tah
tersebut.
3 Potensi masalah untuk dicegah : 1 Apabila ibu dapat men
tinggi membagi waktu antara
maka masalah tidak ak
4 Menonjolnya masalah : masalah 0/1 0 Ibu merasa tidak ada m
tidak dirasakan

SKORING TOTAL 3
3. Anemia ringan pada kehamilan berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga dalam
merawat masalah kesehatan yang dialami ibu.

No Kriteria Perhitungan Skor Pem


1 Sifat masalah : 2/3 Masalah sudah terjadi d
Ancaman kesehatan ditangani akan menimb
kehamilan dan persalin
2 Kemungkinan masalah dapat 1 Keluarga memiliki kein
diubah : sebagian tersebut tetapi tidak tah
tersebut.
3 Potensi masalah untuk dicegah : Apabila ibu lebih meng
cukup masalah tidak akan terj
4 Menonjolnya masalah : ada 1/2 Ibu sudah biasa merasa
masalah tapi tidak perlu ditangani hanya menganggap ini
kehamilannya.

SKORING TOTAL 2 5/6

3. Prioritas Masalah

1. Resiko terjadinya penyulit selama persalinan berhubungan dengan ketidakmampuan


keluarga dalam mengenal masalah kesehatan pada ibu hamil resiko tinggi.
2. Kurangnya pemenuhan zat gizi yang advat berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
keluarga dalam mengenal masalah kesehatan ( gizi kurang pada balita )
3. Anemia ringan pada kehamilan berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga dalam
merawat masalah kesehatan yang dialami ibu.
XIV. 5. PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan Tujuan
Umum
1 Resiko terjadinya penyulit selama persalinan Setelah diberikan asuhan Setelah
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga keperawatan selama 2 minggu selama
dalam mengenal masalah kesehatan pada ibu hamil diharapkan keluarga dapat diharap
resiko tinggi. mencegah terjadinya penyulit 1. keluar
pada saat persalinan resiko
tinggi

2. keluar
menga
yang te
perawa
istrinya
3. Keluar
meraw
beresik

2. Resiko terjadi gangguan tumbuh kembang pada anak Setelah diberikan asuhan Setelah
berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga keperawatan selama 2 minggu selama
dalam merawat anaknya yang masih memerlukan diharapkan pemenuhan nutrisi diharap
perhatian. pada anak dapat dipantau 1. Keluar
secara optimal. menge
terjadin
pada an
2. Keluar
menga
terhada
anakny
gizi ku
3. Keluar
anakny
gizi ku
baik.

3. Resiko terjadi penyulit selama kehamilan dan Setelah diberikan asuhan Setelah
persalinan berhubungan dengan Ketidakmampuan keperawatan selama 2 minggu selama
keluarga dalam merawat masalah kesehatan yang diharapkan keluarga dapat diharap
dialami ibu. mencegah terjadinya penyulit 1. keluar
pada saat kehamilan dan penyeb
persalinan dampa
ibu ham
2. keluar
menga
yang te
perawa
istrinya
3. Keluar
meraw
anemia

Diposting oleh VianD di 10.55


Reaksi:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Posting Komentar
Postingan terkait:

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA Bpk. M.Y
TERUTAMA Bpk. M.Y DENGAN PASCA STROKE
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA Bpk. B TERUTAMA
Ibu. R DENGAN MASALAH KESEHATAN GASTRITIS
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA IBU. S TERUTAMA
PADA IBU. S DENGAN MASALAH KESEHATAN HIPERTENSI
Asuhan Keperawatan keluarga Ibu S terutama An. D yang mengalami masalah kesehatan
Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Add Comment Keperawatan keluarga

Belum ada tanggapan untuk "ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA


KELUARGA IBU. S TERUTAMA PADA IBU. S DENGAN MASALAH
KESEHATAN HIPERTENSI"

Newer Post Older Post Home

S-ar putea să vă placă și