Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Website:
www.forclime.org
In Cooperation with:
Ministry of Forestry
Author:
Norbert Kehl and Soehartini Sekartjakrarini, ECO-Consult Sepp & Busacker partnership
Distributed by:
FORCLIME
Jakarta, 2012
Potential for Ecotourism in Kapuas Hulu
and Malinau
Opportunities for Green Economy Development in the Heart of
Borneo
The report consists of three parts. The first part Laporan dipaparkan dalam tiga bagian. Bagian
provides a general assessment and evaluation of pertama memberikan penilaian umum dan evaluasi
the supply side and the demand side of ecotourism dari sisi penawaran dan permintaan ekowisata di
in Heart of Borneo, and ends with a summarizing Jantung Borneo, dan diakhiri dengan kesimpulan
yang meringkas temuan paling penting. Bagian
conclusion of the most important findings.
kedua menyajikan sejumlah rekomendasi strategi
The second part presents a number of strategy yang didasarkan pada temuan tersebut. Bagian
recommendations based on these findings. The ketiga membahas profil kondisi dan kesiapan
third part discusses profile on current conditions kawasan konservasi di HoB untuk ekowisata yang
and readiness of conservation areas in HoB for berkelanjutan.
sustainable ecotourism.
Main attractions and resources Daya tarik utama dan sumber daya
Pertanyaan pertama mestinya: apakah daya tarik
The first question must be: are the values of the main utama dan sumber daya di daerah tujuan cukup
attractions and resources within the destination bernilai dan memiliki alasan kuat untuk membenarkan
strong enough to justify ecotourism development upaya pengembangan ekowisata? Dalam kasus HoB,
efforts? In the case of HoB, the discussion of pembahasan aset terutama menyangkut keadaan
assets will mainly be concerned with natural and alam dan budaya. Meskipun lazim diketahui ada kisah
cultural assets. Although there are known tourism sukses mengenai daerah tujuan wisata tanpa aset alam
success stories where destinations without any dan budaya yang berarti namun dikembangkan amat
significant natural or cultural assets have developed baik. Secara khusus dapat disebutkan: Singapura, yang
well - notably destinations like Singapore, who pariwisatanya mengandalkan terutama pada kreasi
base their success mainly on man-made attractions karya manusia dengan layanan unggul. Pendekatan
and superior services - such an approach is not semacam itu tak berlaku dalam ekowisata, sebab alam
an option in a segment like ecotourism, where yang asri dan tata cara hidup masyarakat adat akan
unspoiled nature and indigenous ways of living will senantiasa menjadi salah satu aset inti.
always be one of the core assets. Pada umumnya, wilayah HoB Indonesia sangat
diberkahi dengan aset alam dan budaya: empat taman
Broadly speaking, the Indonesian HoB area is very nasional di dalamnya memiliki pemandangan dan
well endowed with natural and cultural assets: its ekosistem yang luar biasa (yang sebagian diantaranya
four natural parks provide outstanding landscapes memiliki keunikan tersendiri, seperti sistem Daerah
and ecosystems (which are partly unique, like Aliran Sungai Danau Sentarum), serta cagar alam
the watershed lake system of Danau Sentarum), dengan kekayaan flora dan fauna yang luar biasa
and biospheres of extraordinary wealth in flora berlimpah. Kebudayaan lokal dan adat pribumi juga
and fauna. Its local and indigenous cultures are sangat luar biasa dan terkenal: artefaknya (semisal
exceptional and famous for their artifacts (e.g. rumah panjang), pandangan hidup dan cara hidup
Longhouses), for their world-views and daily ways keseharian serta reproduksinya. Ada pula ragam
of living and reproduction. There is also a variety kegiatan yang dapat dilakukan di berbagai tempat
of activities that can be conducted in the various tujuan HoB, seperti jelajah hutan (trekking), mendaki
HoB destinations like trekking, mountain climbing, gunung, observasi satwa liar, memancing, bersepeda,
wildlife observation, fishing, biking, etc. dll.
Tantangan bagi HoB bukanlah berkurangnya nilai
The challenge for HoB natural assets is not so much yang menarik, melainkan ancaman terus menerus
lack of attractive value, but rather the continuous yang membuatnya terdevaluasi akibat pemanfaatan
threat of their devaluation through unsustainable sumber daya alam yang mengabaikan prinsip-prinsip
use of these resources. While one of ecotourisms berkelanjutan. Bila salah satu tujuan ekowisata adalah
objectives itself is to contribute to safeguard untuk memberikan kontribusi dalam menjaga aset-
these assets, ecotourism is still dependent on aset ini, nyatanya ekowisata masih bergantung pada
development policies that prevent these resources kebijakan pembangunan demi mencegah sumber
from unsustainable exploitation and destruction. daya alam dari eksploitasi tak berkelanjutan serta
penghancuran.
It is to one of HoB comparative advantages that
can be added as another factor to HoB ecotourism Adalah salah satu keunggulan komparatif bahwa
faktor lain bisa ditambahkan ke dalam daya tarik
attractions: the HoB initiative itself, which engages
wilayah ini: inisiatif HoB itu sendiri, yang melibatkan
in a number of scientific and social forestry, projects sejumlah ahli kehutanan dan sosial, proyek yang
related to ecosystems, biodiversity, carbon, climate berkaitan dengan ekosistem, keanekaragaman hayati,
The access issue will be discussed in a broader Masalah aksesibilitas akan dibahas dalam arti yang
sense, not just about physical access, but also lebih luas, bukan hanya tentang akses fisik, tetapi
juga berkaitan dengan akses melalui layanan dan
concerning access through services and access
akses melalui pemasaran dan promosi.
through marketing and promotion.
Akses fisik, layanan-layanan terkait pariwisata,
Physical access, tourism-related services and access dan akses melalui pemasaran dan informasi
through marketing and information become memungkinkan pengunjung mendapatkan totalitas
enablers of the total visitor experience and by that, pengalaman, serta bisa menjadi elemen dari produk
elements of HoB ecotourism products and its ekowisata dan daya tariknya.
attractiveness.
Produk wisata yang berbeda memiliki kebutuhan
Different tourism products have different yang berbeda pula pada tingkat aksesibilitas dan
requirements on the degree of accessibility and pada kualitas layanan dan informasi. Spesifikasi
tersebut hanya dapat ditentukan oleh pengetahuan
on the quality and set of services and information.
yang mendalam mengenai berbagai segmen pasar
The specifics can only be determined by an intimate dan permintaan mereka.
knowledge of the various market segments and
their demand. Pengendalian akses bervariasi dalam tingkat
pengelolaannya. Akses fisik tergantung pada lokasi
Access drivers vary in degree of its manageability - dan prasarana umum menjadi yang paling sedikit
physical access depending on location and general dikelola oleh para pemangku kepentingan dan
infrastructure being the least manageable by tourism layanan pariwisata. Sedangkan pemasaran dan
stakeholders, services in part, while marketing and promosi memiliki derajat tertinggi yang mampu
promotion have the highest degree of tourism dikelola dan dikendalikan secara langsung oleh para
stakeholders ability to manage and control directly. pemangku kepentingan pariwisata.
Lindberg provided already 1991 a typology of Sejak tahun 1991, Lindberg sudah memberikan
sebuah tipologi alam atau jenis ekowisata, meskipun
nature/ecotourism types, though many other
banyak tipologi lain bisa digunakan:
typologies are possible:
Pengunjung Inti (hard-core): ilmuwan/peneliti
Hard-core: scientific researchers or members atau anggota tur yang dirancang khusus untuk
of tours specifically designed for education, pendidikan, restorasi lingkungan, atau tujuan
environmental restoration, or similar purposes. sejenis.
Competition Kompetisi
Ecotourism has now become a worldwide Ekowisata saat ini telah menjadi fenomena dunia. Ini
phenomenon, which means that ecotourism in artinya, ekowisata di HoB, terutama ketika targetnya
HoB, especially when it targets foreign markets, is adalah pasar luar negeri, bersaing dengan berbagai
destinasi ekowisata terbaik di seluruh dunia. Di
competing with a variety of first-class ecotourism
satu pihak hal ini menimbulkan pertaruhan dan
destinations all over the world. While this rises the mendorong HoB untuk mengembangkan daya
stakes and urges HoB to develop its sustainable saing yang berkelanjutan. Di pihak lain, pesaing
competitiveness, successful competitors also yang sukses juga memberikan contoh dan wawasan
provide examples and insights of how to perform tentang bagaimana melakukannya dengan benar.
in the right way.
Tak perlu melihat ke benua lain dan upaya mereka:
There is no need to look to other continents and their persaingan kuat terutama untuk pasar luar negeri
efforts: strong competition especially for foreign berada di Kalimantan, di banyak daerah destinasi
markets is located on Borneo in many destinations di perbatasan Malaysia dan Brunei. Pesaing penting
across the border in Malaysia and Brunei. Other lainnya adalah destinasi wisata Indonesia sendiri,
important competitors are Indonesian destinations, baik yang terletak di Kalimantan maupun di pulau-
both located in Kalimantan as well as in other pulau lain di negeri ini.
islands of the country. Ekowisata HoB tidak hanya membutuhkan
pemahaman mengenai para pesainguntuk
HoB ecotourism need not only to understand these
menentukan posisi dan diferensiasi yang diinginkan
competitors to find its place in the business and dalam bisnis (ketimbang mencoba meniru para
to position and differentiate itself to them (rather pesaing). Ekowisata HoB perlu pula menjabarkan
than trying to copy them) - it also needs to elaborate cara-cara yang memungkinkan untuk berkolaborasi
possible ways to collaborate with other destinations dengan daerah tujuan wisata lain guna menjangkau
for addressing markets, and for this reason there is pasar, dan untuk alasan ini, dibutuhkan pemahaman
a need for a good understanding of their business. yang lebih baik tentang bisnis mereka.
There are currently 10 destinations (villages or sub- Saat ini ada 10 destinasi (desa atau dusun) yang ada
villages) involved in Kompakhs tour itineraries, dalam rencana perjalanan tur Kompakh, hanya 1
only one of them being located in the Danau dari 10 destinasi tersebut yang berlokasi di daerah
Sentarum area. The average number of inhabitants Danau Sentarum. Rata-rata jumlah penduduk di
in these destinations is less than 500. daerah destinasi ini kurang dari 500 jiwa.
Mengingat perkiraan pengeluaran 1 juta rupiah dari
Considering the 1 million estimate of one visitor
setiap pengunjung per desa, dan didasarkan pada
per village, and based on a total number of 120 jumlah total 120 orang per tahun untuk semua
people per year for all destinations, it means that destinasi wisata, itu artinya rata-rata masing-masing
Conclusions Kesimpulan
1. Current efforts to develop HoB ecotourism 1. Upaya yang dilakukan saat ini untuk
potentials do show some positive results, mengembangkan potensi ekowisata HoB
including the successful engagement of some menunjukkan beberapa hasil positif, termasuk
berhasil melibatkan beberapa komunitas lokal
local communities to take part in tourism
untuk mengambil bagian dalam pengembangan
development and the establishment of a set or
pariwisata dan pembentukan satu set atau
related products. Still, hardly has ecotourism produk terkait. Namun, sampai saat ini ekowisata
reached satisfying economic levels anywhere in belum berhasil mencapai tingkat ekonomi yang
the HoB area. Until now, ecotourism products memuaskan di bagian manapun wilayah HoB.
in HoB fail to attract sustainable numbers of Produk ekowisata di HoB sampai sekarang
visitors and local income and have not shown masih gagal menarik jumlah pengunjung dan
significant growth rates over the last 10 years. pendapatan daerah secara berkelanjutan, dan
belum menunjukkan tingkat pertumbuhan yang
2. Until now, HoB best market success is trekking signifikan selama 10 tahun terakhir.
tours, either hard-core tours or medium tours,
sometimes combined with visits to local 2. Sampai saat ini, pasar yang paling berhasil
communities. For this market segment, HoB adalah tur jelajah hutan, baik tur tingkat hard-
endowment with infrastructure and basic core maupun tur tingkat menengah, yang kadang
services is already on a rather good level, except dikombinasi dengan kunjungan ke masyarakat
of some necessary improvements of local lokal. Untuk segmen pasar ini, dukungan HoB
dengan infrastruktur dan layanan mendasar
Performance-oriented planning
Perencanaan berorientasi kinerja
Tourism destination planning is always complex
Perencanaan destinasi wisata selalu bersifat kompleks
and demanding, because it needs the involvement dan menuntut karena melibatkan banyak pihak
of many stakeholders, combines public goods termasuk keharusan menggabungkan area publik
with private goods, and has often a planning time dan swasta. Kerap pula membutuhkan horison
horizon of several years. The process requires to waktu perencanaan selama beberapa tahun. Proses
decide what kind of planning tasks should be taken ini akan menetapkan jenis perencanaan yang harus
over by the various units within a destination. In diambil alih oleh berbagai unit di destinasi wisata.
the case of ecotourism in the Indonesian HoB Dalam kasus ekowisata di kawasan Jantung Borneo
area, there is a number of planning units (in order Indonesia, terdapat sejumlah unit perencanaan
of size and scope): single enterprises, regencies, (disusun sesuai urutan ukuran dan ruang lingkup):
national parks, districts, provinces and the national perusahaan-perusahaan tunggal, kecamatan, taman
level. nasional, kabupaten, provinsi dan tingkat nasional.
Flagship Events
Acara Flagship
When HoB has succeeded in improving its
general tourism infrastructure, broadening its Apabila HoB telah berhasil memiliki infrastruktur
accommodation base, and developing elements of pariwisata yang mapan, dan memiliki fasilitasi
a specific HoB eco-experience, HoB should start akomodasi yang berskala besar akomodasi, dan
working on a few major events that are powerful berhasil mengembangkan unsur tertentu yang
enough to attract national and - if possible - menjadi ciri khas pengalaman ekowisata HoB, maka
international audiences. The events need to be in langkah selanjutnya adalah memulai perencanaan
sejumlah acara beskala besar dan menarik khalayak
line with the branding and positioning of HoB
nasional dan bahkanjika memungkinkan
destination and should become a regular feature of internasional. Acara yang digelar harus sejalan
HoB yearly tourism calendar. dengan proyeksi merek produk dan target pasar yang
diinginkan. Sehingga fitur acara-acara HoB harus
menjadi fitur khusus yang secara reguler masuk ke
Rethinking and reorganizing the role of dalam kalender pariwisata tahunan HoB.
marketing
In this report, weaknesses in marketing have been
identified as probably the single most important Mengkaji dan mengorganisir ulang peran
factor HoB needs to amend. The marketing of HoB pemasaran
ecotourism products is too weak, too occasional,
Dalam laporan ini, telah diidentifikasi kelemahan
mainly based on promotion, too reactive and not pemasaran yang mungkin merupakan faktor paling
rooted in good relationships to target markets. penting yang perlu diubah. Pemasaran produk
HoB products are basically without a recognizable ekowisata saat ini dinilai terlalu lemah, bersifat
brand identity, but rather no-name among other sewaktu-waktu serta berdasarkan pemanfaatan
no-name ecotourism products all over the world. periode promosi, bersifat reaktif dan tak berakar dari
hubungan baik dengan target pasar. Produk ekowisata
The third recommendation is therefore to reinvent HoB pada dasarnya belum memiliki identitas merek
HoBs marketing approach. HoB needs to introduce yang dikenal, bahkan cenderung tak bernama di
marketing efforts in the beginning of its product antara produk ekowisata lainnya di seluruh dunia
development processes and needs to use marketing yang juga belum terkenal.
to brand its ecotourism products so that they hold a
Untuk itu, rekomendasi ketiga adalah menemukan
strong reputation and uniqueness in the eyes of the
kembali pendekatan pemasaran. Upaya pemasaran
prospective visitors. Therefore it is recommended perlu diperkenalkan pada tahap proses awal
to position and to market all HoB ecotourism pengembangan dan pemasaran produk sebagai
activities under the umbrella of HoB itself, and upaya pembentukan idetitas melalui merek pada
create a strong HoB ecotourism destination brand. produk ekowisata. Kelak produk-produk tersebut
akan memegang reputasi yang kuat dan keunikan
tersendiri di mata para calon pengunjung. Maka,
direkomendasikan untuk memosisikan dan
memasarkan semua kegiatan ekowisata di HoB
di bawah payung HoB itu sendiri sebagi upaya
menciptakan merek tujuan ekowisata HoB yang kuat.
This is the main function of what is called a Ini adalah fungsi utama dari apa yang disebut
destination brand, which lifts if successfully keunggulan merek. Jika berhasil diterapkan mampu
applied the commodity status of an unknown mengangkat status merek sebuah produk yang
product to a high-valued branded status. The uno acto sebelumnya tidak diketahui menjadi status bernilai
tinggi. Tidak ada cara lain selain terlibat dalam proses
principle does not leave another option other than
secara menyeluruh dari pembentukan identitas
to engage in a branding process and communicate merek sampai komunikasi pemasaran, jika ingin
this brand throughout all communications, if HoB berhasil menguasai pasar yang berkarakter uno acto
wants to attract new markets successfully. seperti ini.
Every tourism destination within HoB will Setiap destinasi pariwisata dalam HoB akan
tremendously benefit from the strength of an mendapatkan keuntungan dari kekuatan merek
umbrella brand provided by HoB tourism branding utama yang disediakan melalui proses pemberian
efforts. At the same time, each promotional activity merek (branding) untuk pariwisata di HoB. Pada saat
of single stakeholders and destinations can pay into yang sama, setiap kegiatan promosi yang dilakukan
the brand-account of the overall destination and masing-masing oleh para pemangku kepentingan
increase its value. dan daerah tujuan wisata dapat dimasukkan ke
dalam rekening merek daerah sehingga secara
keseluruhan mampu meningkatkan nilai kawasan
wisata HoB.
The cost of marketing HoB ecotourism
Marketing does cost money, developing and Biaya pemasaran ekowisata HoB
promoting a brand needs significant spending;
spending that is way before the returns (in increased Pemasaran membutuhkan biaya karena upaya
income) can be expected. pengembangan dan promosi sebuah merek tentunya
memerlukan pengeluaran belanja yang signifikan
Nevertheless, the first lesson of marketing is not about meski belum ada jaminan modal kembali dan
spending money, but about saving it. Promotional peningkatan pendapatan.
budgets in HoB area are sometimes wasted, because Namun demikian, pelajaran pertama dari pemasaran
they are applied without focus towards market needs adalah bukan mengenai bagaimana membelanjakan
and brand positioning. That money can be saved. It uang, tapi bagaimana menyimpannya. Anggaran
Standards & certification: the team would be in Standar dan sertifikasi: tim akan bertanggung jawab
charge to develop standards for the ecotourism mengembangkan standar untuk produk ekowisata,
dan memastikan semua destinasi ekowisata di bawah
products, and to make sure that the standards are
payung HoB memenuhi standar tersebut. Sertifikasi
met in all destinations under the HoB umbrella. sebagai cara untuk menetapkan standar, sedangkan
Certification, as a way of ensuring standards and fungsi mengkomunikasikannya kepada pelanggan
communicating them to customers and markets, dan pasar merupakan tugas tambahan (optional).
will be considered as an option.
Penggalangan Dana: untuk keperluan ini, tim akan
Fundraising: For this, the team will get in contact memperoleh dan membina hubungan dengan
with possible sponsors and donors, and it will also kalangan sponsor dan donor. Selain itu, tim juga
develop HoBs own Corporate Social Responsibility akan bertanggung jawab mengembangkan sendiri
(CSR) concepts which would be designed for konsep tanggung jawab sosial perusahaan (CSR)
helping local communities and local destinations yang didesain untuk membantu masyarakat lokal
with urgent funds that are needed for better tourism dan destinasi lokal yang membutuhkan dana yang
infrastructure. mendesak untuk pembangunan infrastruktur
pariwisata yang lebih baik.
Collaboration: the team will also collaborate with
Kolaborasi: tim juga akan berkolaborasi dengan
the tourism system in Malaysia and Brunei to
sistem pariwisata di Malaysia dan Brunei dalam
evaluate possibilities for cooperation between these mengevaluasi kemungkinan kerja sama antara tiga
three HoB countries in developing cross-border negara HoB untuk potensi kerja sama lintas batas.
collaboration and products.
Anggota Tim E
E Team members
Tim E2 harus ramping, mampu bekerja cepat, dan
E Team must be lean, fast, and flexible. It employs fleksibel. Tim ini membutuhkan staf yang kompeten
competent and highly motivated staff. Some team dan bermotivasi tinggi. Beberapa anggota tim harus
members should have knowhow in destination memiliki kemampuan dan kapasitas dalam bidang
marketing and tourism, while other team members pemasaran daerah tujuan pariwisata, sementara
should represent the ecological side of HoB and anggota tim lainnya harus memiliki pengetahuan di
provide knowhow about the issues and topics bidang lingkungan hidup dan keahlian konservasi
related to biosphere and wildlife protection. The hayati dan satwa liar. Tim terdiri dari orang-orang
yang mencintai profesinya dan destinasi ekowisata
team needs people with love for their profession
yang dipromosikan. Selain itu juga diperlukan sistem
and for the destination they are working for. It
pemberdayaan organisasi dan tim yang baik sehingga
needs management systems that ensure knowledge memastikan seluruh anggota tim berkembang
is accumulated within the organization and does dan mengkuti perkembangan ilmu pengetahuan
not only rest with individuals. Work organization terkini bersama-sama. Pekerjaan organisasi harus
has to be based on principles of modern project didasarkan pada prinsip-prinsip manajemen proyek
management to make sure that the activities modern sehingga kegiatan yang dilakukan sejalan
conducted are in line with strategic objectives dengan tujuan strategis dan terukur serta transparan.
and can be monitored, evaluated and corrected if
necessary.
Participating in the ITB 2013 is a case in point: HoB Berpartisipasi dalam ITB 2013, mempresentasikan
would go there to present its case and generate leads wilayah HoB, akan mengantarkan kawasan ini ke
pasar. Setelah pameran, akses yang sudah terbuka
into the markets. After the fair, HoB would have
harus ditindaklanjuti dan dikelola. Jika kepemilikan
to follow up and manage these leads. If ownership dan keberlanjutan tak dijamin, akses yang telah
and continuity is not ensured, the leads would terbuka ini tak membawa ekowisata HoB ke mana-
lead literally to nowhere, and the ITB participation mana, dan partisipasi dalam ITB pada akhirnya sia-
would ultimately turn out to be a waste of time and sia, hanya membuang waktu dan uang.
money.
Idealnya justru sebaliknya: presentasi di ITB 2013
Ideally instead, the ITB 2013 presentation could be merupakan kegiatan permulaan (kickoff) Tim HoB
used as the kickoff activity for the suggested HoB E yang dengan alasan itu harus dibentuk paling
E team, which for that reason should be setup lambat September tahun ini. Jika pembentukannya
the latest in September this year. If the setup takes memerlukan waktu lebih lama, sebuah tim khusus
longer, a task force for the ITB who will hand untuk ITB harus ditetapkan. Tim khusus itu lalu
over its duties once the HoB E team is operational akan menyerahkan tugasnya setelah Tim HoB E
should be established. beroperasi.
2. Establishment History
2. Sejarah Penetapan
In the beginning, BKNP was originally a nature Pada awalnya merupakan Cagar Alam Bentuang
reserve (formerly called Bentuang Karimun Nature Karimun dengan luas 600.000 hektar yang
Reserve) with an area of 600.000 ha, established ditetapkan oleh Menteri Pertanian pada tahun
by the Minister of Agriculture in 1982. Ten 1982. Sepuluh tahun kemudian, melalui keputusan
years later, through a decision of the Minister of Menteri Kehutanan kawasan cagar alam tersebut
Forestry, the reserve area was enlarged to 800.000 diperluas menjadi 800.000 hektar. Pada 5 September
ha. On September 5, 1995, the status of this area 1995, status kawasan mengalami perubahan
was changed from nature reserve to national park dari cagar alam menjadi taman nasional dengan
with a new name: Bentuang Karimun National nama Taman Nasional Bentuang Karimun sesuai
Park, according to the decree from the Minister Surat Keputusan Menteri Kehutanan Republik
of Forestry (Surat Keputusan Menteri Kehutanan) Indonesia Nomor 467/Kpts-II/1995. Empat
No. 467/Kpts-II/1995. Four years after the decree, tahun kemudian, tepatnya tanggal 2 September
on September 2, 1999, the area is finally established 1999, kawasan tersebut akhirnya ditetapkan sebagai
as a national park and the name was changed to taman nasional dan berubah nama menjadi Taman
Betung Kerihun National Park. All areas of the Nasional Betung Kerihun. Seluruh kawasan ini
national park are located in Kapuas Hulu district, terletak di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi
West Kalimantan Province. Kalimantan Barat.
e. Religious, Cultural, Historical Zone with an e. Zona Religi, Budaya dan Sejarah seluas
area of 10.196 hectare. 10.196 hektar.
This zone is only found in Embaloh and Kapuas Zona ini hanya terdapat di DAS Embaloh dan
watershed. 4.182 ha in Embaloh and 6.014 ha DAS Kapuas. Di DAS Embaloh terdapat 4.182 ha
in Kapuas watershed. This zone has a variety of dan 6.014 ha di DAS Kapuas. Zona-zona tersebut
potentials, such as heritage and cultural sites in a memiliki berbagai potensi peninggalan sejarah
form of ancestral graves of Dayak community, or dan situs budaya dalam bentuk makam leluhur
known as tembawang. masyarakat Dayak yang dinamakan tembawang.
f. Settlement Zone with an area of 4.154 ha. f. Zona Khusus Pemukiman seluas 4.154
hektar.
This Settlement Zone is located in the settlement
area of Tanjung Lokang Village communities in Zona Khusus Pemukiman ini terdiri dari kawasan
Kapuas watershed, with their fields surrounding pemukiman penduduk Desa Tanjung Lokang di
the river. In Kapuas Hulu watershed, this zone has DAS Kapuas beserta ladangnya di sekitar sungai.
an area of 3.905 ha, and in Mendalam watershed Zona Khusus ini terdapat di DAS Kapuas dengan
luas 3.905 ha dan 249 ha di DAS Mendalam yang
of 249 ha most fields are owned by Dayak Bukat
merupakan ladang masyarakat Dayak Bukat di tepi
communities, along the Mendalam riversides. Sungai Mendalam.
6. Program Kegiatan
6. Program Activities
Hingga kini kegiatan perlindungan dan pengamanan
Until now, protection and safeguarding activity is merupakan salah satu upaya pengelolaan prioritas
one of management efforts from a conservation dari sebuah kawasan konservasi. Keutuhan kawasan
area. The integrity of an area and its ecosystem has dan ekosistemnya akan menjadi aset utama sebagai
become the main asset for tourism destinations. kawasan tujuan wisata. Kegiatan pengamanan
Safeguarding activities are routinely performed rutin dilakukan oleh Polisi Hutan (POLHUT) atau
by the Forest Rangers (POLHUT) or by joint merupakan operasi pengamanan gabungan yang
safeguarding operation done together with other dilaksanakan bersama pihak lain, yaitu Kepolisian
parties, such as police and TNI (Tentara Nasional dan TNI (Tentara Nasional Indonesia). Pengamanan
Indonesia Indonesian military). Safeguarding is terutama di daerah perbatasan dan hutan swakarsa di
DAS Embaloh dan DAS Kapuas-Bungan.
mainly done on the borders and swakarsa forests in
Embaloh and Kapuas-Bungan watersheds. Dalam setiap tahun anggaran, selalu tersedia
mata anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan
In every budget year, there is always a budget point pencegahan dan penanganan kebakaran hutan.
allocated for forest fires prevention and control Namun sejak ditetapkan, tidak pernah terjadi
activities. However, since first established, forest kebakaran hutan di kawasan TNBK. Sehingga
fire incident has never happened in BKNP area. kegiatan yang dilakukan berupa apel siaga kebakaran
Thus the activities done are in a form of muster hutan dan penyuluhan kebakaran hutan kepada
for forest fires and outreach about forest fires to masyarakat sekitar kawasan.
communities that live surrounding the area.
As one of important national parks in HoB and Sebagai salah satu taman nasional penting di Jantung
to accommodate the interest of communities Borneo dan untuk mengakomodasi minat masyarakat
in Sadap Village, BKNP has prepared its area Dusun Sadap, TNBK mempersiapkan kawasannya
untuk mengembangkan pariwisata dengan menyusun
to develop tourism by developing a Site Plan in
Rencana Tapak di Sungai Tekelan pada tahun 2010.
Tekelan River in 2010. This site, located in Embaloh Tapak yang terletak di DAS Embaloh ini dinilai layak
watershed, is considered feasible for camping and untuk tempat berkemah dan pendakian bukit serta
mountaineering activities, as well as a starting point merupakan titik awal bagi para wisatawan untuk
for tourists to observe the regions biodiversity mengamati keanekaragaman hayati kawasan melalui
through river trekking. penyusuran sungai.
Some cooperation in forest resource management Beberapa kerja sama pengelolaan sumber daya hutan
dilakukan pengelola TNBK dengan mitra kerja :
is done by BKNP management in partnership with:
a. Transboundary conservation (ITTO -
a. Transboundary conservation (ITTO - International Tropical Timber Organization)
International Tropical Timber Organization), tahun 1994.
1994.
b. ITTO Borneo Biodiversity Expedition tahun
b. ITTO Borneo Biodiversity Expedition, 1997. 1997.
c. Community Based Transboundary c. Community Based Transboundary Management
Management Plan (ITTO - WWF), 2001 Plan (ITTO - WWF) tahun 2001 2005.
2005. Sejalan dengan kebijakan otonomi daerah,
pemerintah daerah memiliki peran yang lebih besar
In line with local autonomy policy, local government dalam perumusan dan implementasi kebijakan
has a bigger role in formulating and implementing kehutanan di tingkat daerah. Salah satu kebijakan
forestry policy at district level. One policy that is the yang paling penting dalam pembangunan kehutanan
most important in forestry development at district di daerah adalah alokasi ruang bagi sektor kehutanan
level is land use allocation for forestry sector, which yang diimplementasikan dalam bentuk Rencana
is implemented in a form of Spatial Plan (RTRW). Tata Ruang Wilayah. Hingga tahun 2011, proses
Until 2011, the review process and development review dan penyusunan rencana tata ruang provinsi
of land use plan in West Kalimantan Province Kalimantan Barat ini masih dalam tahap finalisasi.
is still in its finalization stage. Decision made by Keputusan Bupati Kapuas Hulu Nomor 144 Tahun
2003 tentang Penetapan Kabupaten Kapuas Hulu
Kapuas Hulu Head District (Keputusan Bupati sebagai Kabupaten Konservasi akan memberikan
Kapuas Hulu) No. 144 / 2003 on Establishing implikasi kepada pariwisata macam apa yang
Kapuas Hulu District as Conservation District selayaknya harus dikembangkan dan sampai sejauh
has given an implication to what kind of tourism mana pariwisata tersebut layak dikembangkan.
Danau Sentarum National Park (DSNP) represents Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS)
wetland lake, freshwater swamp forest, and tropical merupakan perwakilan ekosistem lahan basah
rain forest ecosystems in Kalimantan. Danau (Lake) danau, hutan rawa air tawar dan hutan hujan tropis
Sentarum, a seasonal lake, is located in part of the di Kalimantan. Danau Sentarum sebagai danau
Kapuas River Basin, about 700 km from the estuary musiman yang berada di taman nasional ini terletak
that flows into the South China Sea. Surrounded pada sebelah cekungan sungai Kapuas, yaitu sekitar
by hills and highland, Danau Sentarum forms an 700 km dari muara yang menuju Laut Cina Selatan.
important water catchment area, and at the same Dibatasi oleh bukit-bukit dan dataran tinggi yang
time regulates the water flow through the Kapuas mengelilinginya, Danau Sentarum merupakan
watershed. All the areas downstream are therefore daerah tangkapan air dan sekaligus sebagai pengatur
highly dependent on the fluctuating water level of tata air bagi Daerah Aliran Sungai Kapuas. Dengan
the lake. demikian, daerah-daerah yang terletak di hilir
Sungai Kapuas sangat tergantung pada fluktuasi
jumlah air yang tertampung di danau tersebut.
2. Establishment History
3. Potensi Wisata
3. Tourism Potentials
TNDS memiliki tumbuhan khas dan asli yaitu
DSNP has some peculiar and endemic species
tembesu/tengkawang (Shorea beccariana). Selain
of plant, including tengkawang (Shorea beccariana).
itu juga terdapat tumbuhan hutan dataran rendah
Lowland forest plants like jelutung (Dyera costulata),
seperti jelutung (Dyera costulata), ramin (Gonystylus
ramin (Gonystylus bancanus), meranti (Shorea bancanus), meranti (Shorea sp.), keruing (Dipterocarpus
sp.), keruing (Dipterocarpus sp.), and ulin wood sp.), dan kayu ulin (Eusideroxylon zwageri).
(Eusideroxylon zwageri) can also be found.
Sistem perairan dari danau air tawar dan hutan
The drainage system from this freshwater lake tergenang ini menjadikan Danau Sentarum tidak
and flooded forest makes Danau Sentarum quite seperti danau-danau lainnya. Airnya bewarna hitam
distinct from other lakes. Its reddish-black water is kemerah-merahan karena mengandung tanin yang
a result of the tannin from the surrounding peat berasal dari hutan gambut di sekitarnya. Pada
swamp forest. In the rainy season, the depth of the saat musim hujan, kedalaman air danau tersebut
lake may reach 6-8 meters, flooding the surrounding dapat mencapai 6-8 meter dan menyebabkan
areas and forest. During the dry season, when the tergenangnya hutan sekitarnya. Tetapi, pada saat
level of the Kapuas River gradually drops, water musim kemarau, dimana tinggi air di Sungai Kapuas
from Danau Sentarum flows into Kapuas to berangsur-angsur turun, air dari Danau Sentarum
restore the water deficit and keep the water level akan mengalir ke Sungai Kapuas sehingga debit air
of the river relatively stable. Eventually, when the di sungai tersebut relatif stabil. Akhirnya pada saat
dry season reaches its climax, Danau Sentarum and puncak musim kemarau, keadaan Danau Sentarum
the surrounding areas become a vast stretch of dan daerah sekitarnya akan menjadi hamparan
dry land, the fish from the lake inhabiting small, tanah yang luas. Ikan-ikan yang tadinya berada di
scattered ponds. danau akan terlihat di kolam-kolam kecil.
The local people around Danau Sentarum National Kehidupan masyarakat yang berada di sekitar taman
Park belong to the Dayak tribes like the Iban, nasional yaitu suku Dayak Iban, Sebaruk, Sontas,
Sebaruk, Sontas, Punan and they still live in a very Kenyah dan Punan masih tradisional. Rumah
traditional way. The characteristic of longhouses panjang (Betang) yang dihuni oleh suku tersebut
(betang) inhabited by the Dayak tribes vary in size, beragam besarnya, ada yang dihuni lima sampai
delapan kepala keluarga dan ada yang dihuni 15
there are houses occupied by five to eight families
sampai 30 kepala keluarga. Rumah panjang yang
and there are houses occupied by 15 to 30 families.
dihuni 15 30 kepala keluarga mempunyai panjang
A typical longhouse occupied by fifteen to thirty
rata-rata 186 meter dan lebar 6 (enam) meter.
families would have an average length of 186
Kehidupan di rumah betang memperlihatkan suatu
meters and width of 6 meters. The local way of
kerukunan, kepolosan dan keramahtamahan suku
life in betang is harmonious, simple, and friendly, tersebut, dan biasanya wisatawan akan disuguhi
and visitors will usually be treated to a traditional tarian mereka. Potensi wisata lainnya adalah tata
Dayak dance. cara dan adat istiadat masyarakat Melayu dalam
mengelola sumber daya ikan dan beternak lebah
Danau Sentarum National Park area must have Kawasan Taman Nasional Danau Sentarum
a management plan that is aligned with the harus memiliki rencana pengelolaan yang sejalan
conservation area establishment and management dengan tujuan penetapan dan pengelolaan
objective, which is especially targeted to conserve kawasan konservasi yaitu terutama ditujukan
biodiversity and ecosystem in order to support untuk melestarikan keanekaragaman hayati dan
efforts in improving welfare and quality of life of ekosistemnya agar dapat mendukung upaya
communities around the area. peningkatan kesejahteraan dan mutu kehidupan
masyarakat sekitar.
To realize the role and benefit of this national
park existence, which is a Ramsar site, one long- Untuk mewujudkan peran dan manfaat keberadaan
term (25 years) management plan of Danau taman nasional yang merupakan situs Ramsar ini,
Sentarum National Park (Rencana Pengelolaan Rencana Pengelolaan Taman Nasional Danau
Sentarum (RPTN-DS) jangka panjang (25 tahun)
Taman Nasional Danau Sentarum / RPTN-
telah disusun secara kolaboratif antara Yayasan
DS) is collaboratively prepared between Yayasan
Riak Bumi, Balai Konservasi Sumber Daya Alam
Riak Bumi, West Kalimantan Natural Resources
Kalimantan Barat, TBI (The Borneo Initiative)
Conservation Bureau (Balai Konservasi Sumber
Indonesia, CIFOR (Center for International
Daya Alam), TBI (The Borneo Initiative) Indonesia,
Forestry Research), UKK (Unit Kerja Koordinasi)
CIFOR (Center for International Forestry Kalimantan Barat, Yayasan Titian, dan Yayasan
Research), West Kalimantan UKK (Coordination Konservasi Borneo serta pihak lainnya. Penyusunan
of Work Unit), Yayasan Titian, and Yayasan rencana pengelolaan dimulai dengan kesepakatan
Konservasi Borneo and other parties. Preparation kerja sama penyusunan RPTN-DS yang tertuang
of management plan is initiated by cooperation dalam dokumen Perjanjian Kerja sama Teknis
agreement in preparing RPTN-DS that is contained Nomor S 1447/IVK. 21/SEK/2006 tentang
in Technical Cooperation Agreement document Penyusunan Rencana Pengelolaan Taman Nasional
(Perjanjian Kerja sama Teknis) No. S 1447/IVK. Danau Sentarum. Bagi Unit Pelaksana Teknis
21/SEK/2006 on Preparation of RPTN-DS. For (UPT) TNDS, RPTN-DS digunakan sebagai
Technical Implementation Unit (UPT) of DSNP, landasan untuk menyusun rencana pengelolaan
RPTN-DS is used as the basis to prepare the jangka menengah dan tahunan. Selain oleh UPT
mid-term and annual management plan. Other TNDS, RPTN-DS juga dijadikan acuan bersama
than UPT-DSNP, RPTN-DS is used as a shared para pemangku kepentingan lain yang memiliki
baseline for other stakeholders who have concerns perhatian dan rencana-rencana kegiatan untuk
and activities plan to work in DSNP area. Public berkarya di dalam kawasan TNDS. Konsultasi
consultation for RPTN-DS document was held last publik dokumen RPTN-DS dilaksanakan pada
March 29, 2007 in the hall of Kapuas Hulu Head tanggal 29 Maret 2007 di Aula Kantor Bupati
District Office, West Kalimantan. Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
One program activity related to tourism activities Salah satu program kegiatan yang terkait dengan
which is currently executed in the field is boardwalk kegiatan pariwisata dan saat ini sedang dilaksanakan
construction that goes around some parts of the di lapangan adalah pembangunan boardwalk
lake heading to the hills. This activity is executed mengelilingi sebagian dari danau menuju ke bukit.
with budget support from the Ministry of Cultural Kegiatan ini dilaksanakan dengan dukungan
and Tourism. anggaran dari Kementerian Kebudayaan dan
Pariwisata.
1. Overview
Kayan Mentarang National Park (KMNP) forms C. TAMAN NASIONAL KAYAN MENTARANG
the largest single area of primary and old secondary
forest in Kalimantan and the whole Southeast 1. Gambaran Umum
Asia, and is a key to all protected area systems in Taman Nasional Kayan Mentarang (TNKM)
Indonesia. With a total area of around 1,36 million memiliki kawasan hutan primer dan sekunder tua
hectare, expanse of this forest stretches across terbesar yang masih tersisa di pulau Kalimantan
the northern part of East Kalimantan, precisely dan seluruh Asia Tenggara serta merupakan salah
in Malinau district and Nunukan district, borders satu kunci dari sistem kawasan lindung Indonesia.
with Sabah and Sarawak, Malaysia. Located in an Dengan luas lahan sekitar 1,36 juta hektar, hamparan
altitude range of 200 meter to 2500 meter above hutan ini membentang di bagian utara Kalimantan
sea level, this area encompasses low-land valleys, Timur, tepatnya di wilayah Kabupaten Malinau dan
highlands, and rugged mountain ranges formed by Kabupaten Nunukan, berbatasan dengan Sabah dan
various sediment and volcanic formations. Sarawak, Malaysia. Terletak pada ketinggian antara
200 meter sampai 2500 meter di atas permukaan
KMNP is one of the most important protected laut, kawasan ini mencakup lembah-lembah dataran
areas in tropical Asia. The total area, its location at rendah, dataran tinggi pegunungan, serta gugus
an important biodiversity point, high cultural value pegunungan terjal yang terbentuk dari berbagai
and its role in watershed protection are the main formasi sedimen dan vulkanis.
factors that make KMNP very valuable. KMNP TNKM adalah salah satu kawasan lindung terpenting
di Asia Tropis. Luas kawasannya, lokasinya yang
Based on the zonation agreement results between Berdasarkan hasil kesepakatan zonasi antara
FoMMA (Indigenous Peoples Alliance) and FoMMA (Forum Musyawarah Masyarakat Adat)
Ministry of Forestry Directorate General of Forest dengan Kementerian Kehutanan cq. Direktorat
Protection and Nature Conservation, KMNP Jenderal PHKA, Balai TNKM dan DP3K (Dewan
Bureau, and DP3K (Collaborative Management Pembina, Pengendali dan Pengelola Kolaboratif),
Board), the zonation agreements are as follow: kesepakatan zonasi adalah sebagai berikut :
a. Zona Inti
a. Core Zone
Zona yang mewakili tipe ekosistem khas, homerange
Zone that represents a unique ecosystem, home bagi key-stone species, jauh dari jangkauan masyarakat
range for key-stones species, out of reach of the dan perlindungan kawasan hulu beberapa sungai
community and protection of upstream areas for besar dan pengaturan tata air. Dikelola langsung
a few large rivers and water regulation. Managed oleh Balai TNKM.
directly by KMNP Bureau.
b. Zona Rimba
b. Wilderness Zone
Merupakan zona perlindungan atau penyangga dan
Is a protection or buffer zone and provides security pengamanan fungsi zona inti. Dikelola langsung
functions of the core zone. Managed directly by oleh Balai Tanaman Nasional Kayan Mentarang dan
KMNP Bureau and indigenous communities. masyarakat adat.
KMNP area is one of important biodiversity centers Kawasan TNKM adalah salah satu pusat utama
in the world. Because of that, a few management keanekaragaman hayati penting dunia. Oleh
aspects are new (innovative). Recommended karena itu beberapa aspek pengelolaannya
management target is to conserve plants, animals, bersifat baru (inovatif). Sasaran pengelolaan yang
and their habitat within the area of KMNP for direkomendasikan adalah Melestarikan tumbuhan,
public interest, through sustainable resource use satwa dan habitatnya dalam kawasan TNKM untuk
by local communities, education, research, tourism kepentingan masyarakat, melalui pemanfaatan
and recreation, based on one joint management sumberdaya alam oleh masyarakat setempat secara
berkelanjutan, pendidikan, penelitian, pariwisata
approach. To achieve this target, thus the
dan rekreasi, berbasiskan pada suatu pendekatan
management objectives of KMNP are as follow:
pengelolaan bersama. Untuk mencapai sasaran ini,
a. To ensure that the use of plants and animals are maka tujuan pengelolaan TNKM adalah sebagai
carried out by local communities in a sustainable berikut :
manner.
a. Menjamin bahwa pemanfaatan tumbuhan dan
b. To develop and maintain a system of joint satwa yang dilakukan oleh masyarakat setempat
management with communities and local secara berkelanjutan.
government.
b. Membangun dan mempertahankan sistem
c. To optimize the opportunities of education, pengelolaan bersama dengan masyarakat dan
research, tourism and recreation that are pemerintah setempat.
compatible with preservation (conservation)
c. Mengoptimalkan kesempatan pendidikan,
and the traditional use of natural resources.
penelitian, pariwisata dan rekreasi yang cocok
dengan pelestarian (konservasi) dan pemanfaatan
The most important KMNP management plans sumberdaya alam secara tradisional.
are:
a. Institutional Strengthening of KMNP, Rencana pengelolaan TNKM yang paling penting,
yaitu :
b. Forest Protection and Security,
a. Penguatan Kelembagaan TNKM,
c. Utilization of Potential Environmental
Services and Nature Tourism, b. Perlindungan dan Pengamanan Hutan,
d. Biodiversity conservation, c. Pemanfaatan Potensi Jasa Lingkungan dan
Wisata Alam,
e. Conservation Area,
d. Konservasi keanekaragaman Hayati,
f. Forest Fire Fighting
e. Konservasi Kawasan,
KMNP management plan focused on the national f. Pemadaman Kebakaran Hutan
park and buffer zone in conjunction with the
surrounding bioregion. This approach is based Rencana pengelolaan TNKM difokuskan pada
on the knowledge that national parks are not an kawasan taman nasional dan daerah penyangganya
island, but rather are part of a complex network of dalam hubungannya dengan bioregion di sekitarnya.
flow of energy, water, animals and humans which Pendekatan ini didasarkan pada pengetahuan bahwa
include the northern part of East Kalimantan and taman nasional ini bukan sebuah pulau, tetapi lebih
other parts that border with Sabah and Sarawak. merupakan bagian dari suatu jaringan yang kompleks
dari aliran energi, air, satwa dan manusia yang
Bioregional perspective will help managers to
meliputi bagian utara Kalimantan Timur dan bagian
identify threats to the Kayan Mentarang derived
lain yang berbatasan dengan Sabah dan Sarawak.
far from its boundaries and to understand how the
Perspektif bioregional akan membantu pengelola
Located in Sintang district, Melawi district, and Terletak di Kabupaten Sintang, Kabupaten Melawi
Katingan district, the forest areas of Bukit Baka- dan Kabupaten Katingan, kawasan hutan Taman
Bukit Raya National Park are dominated by Nasional Bukit Baka-Bukit Raya (TNBBBR)
the peaks of the Schwaner range. This forms a didominasi oleh puncak-puncak pegunungan
mountainous tropical rain forest ecosystem with a Schwaner. Keberadaan pegunungan tersebut
relatively high humidity (86%). merupakan perwakilan dari tipe ekosistem hutan
hujan tropis pegunungan dengan kelembaban
BBBRNP is a conservation area located in the relatif tinggi (86%).
heart of Kalimantan. The area has an important TNBBBR merupakan kawasan konservasi yang
role in the hydrological function as a catchment terletak di jantung Pulau Kalimantan. Kawasan ini
area for Melawi Watershed in West Kalimantan and memiliki peranan penting dalam fungsi hidrologis
Katingan River Basin in Central Kalimantan. Some sebagai catchment area bagi Daerah Aliran Sungai
hills are headwaters of some tributaries, there is Melawi di Kalimantan Barat dan Daerah Aliran
also a waterfall. Sungai Katingan di Kalimantan Tengah. Beberapa
bukit merupakan hulu sungai yang berupa anak
Forest area of Bukit Baka-Bukit Raya is sungai, ada pula yang berupa air terjun.
representative of tropical rain forest ecosystem
that dominates the peaks of Schwaner Mountains. Kawasan hutan Bukit Baka-Bukit Raya merupakan
This national park is adjacent to some concession perwakilan tipe ekosistem hutan hujan tropis
areas and some villages where people still practice pegunungan yang mendominasi puncak-puncak
swidden agriculture, collection of forest products pegunungan Schwaner. Kawasan taman nasional
ini berbatasan langsung dengan beberapa areal
and hunting.
konsesi HPH (Hak Pengusahaan Hutan) dan
beberapa perkampungan yang masyarakatnya masih
melakukan aktivitas perladangan pola berpindah,
2. Establishment History pengumpulan hasil hutan dan berburu.
Bukit Baka-Bukit Raya is a combination of Bukit
Baka Nature Reserve in West Kalimantan and 2. Sejarah Penetapan
Bukit Raya Nature Reserve in Central Kalimantan.
Establishment of this region has experienced Bukit Baka-Bukit Raya merupakan gabungan Cagar
several changes. First, in 1978, the Bukit Raya Alam Bukit Baka di Kalimantan Barat dan Cagar
was designated as a nature reserve with an area Alam Bukit Raya di Kalimantan Tengah. Penetapan
of 50,000 ha. Second, in 1979, the nature reserve kawasan ini mengalami beberapa kali perubahan.
was expanded to 110 000 ha. Third, the Bukit Baka Pertama, tahun 1978, kawasan Bukit Raya ditetapkan
in 1981 was designated as a nature reserve with sebagai cagar alam dengan luas 50.000 ha. Kedua,
an area of 100,000 ha. Fourth, in 1982 the Bukit tahun 1979, cagar alam diperluas menjadi 110.000
Baka Nature Reserve area was increased to 116.063 ha. Ketiga, tahun 1981 kawasan Bukit Baka
ha. Fifth, in 1987 the nature reserve experienced ditetapkan sebagai kawasan Cagar Alam dengan
a reduction of 70.500 ha. Sixth, 1992, Bukit Baka luas 100.000 ha. Keempat, tahun 1982 luas Cagar
Alam Bukit Baka bertambah menjadi 116.063 ha.
Nature Reserve and Bukit Raya Nature Reserve
Kelima, tahun 1987 mengalami pengurangan luas
were merged and converted to a national park
cagar alam menjadi 70.500 ha. Keenam, tahun 1992,
status by the name of the Bukit Baka-Bukit Raya Cagar Alam Bukit Baka dan Cagar Alam Bukit Raya
disatukan dan statusnya diubah menjadi taman
3. Tourism Potentials
3. Potensi Wisata
BBBRNP have several types of ecosystems of
interest to the researchers, the lowland dipterocarp TNBBBR mempunyai beberapa tipe ekosistem yang
forest ecosystems, hilly forest ecosystems, menarik untuk para peneliti, yaitu ekosistem hutan
mountainous forest ecosystems, and moss forest dipterocarpaceae dataran rendah, ekosistem hutan
ecosystems. There are 817 plant species recorded, perbukitan, ekosistem hutan pegunungan, dan
ekosistem hutan lumut. Tercatat 817 jenis tumbuhan
belonging to 139 families such as Dipterocarpaceae,
yang termasuk dalam 139 famili diantaranya
Myrtaceae, Sapotaceae, Euphorbiaceae, Lauraceae,
Dipterocarpaceae, Myrtaceae, Sapotaceae,
and Ericadeae. There are also medicinal plants, Euphorbiaceae, Lauraceae, dan Ericadeae. Terdapat
forest orchids, Rafflesia flower (Rafflesia sp.), which juga tumbuhan obat, anggrek hutan, bunga Raflesia
is the largest the parasitic plant and which also (Rafflesia sp.) yang merupakan tumbuhan parasit
grows on Mount Kinabalu Malaysia. terbesar dan juga tumbuh di Gunung Kinabalu
Malaysia.
Diversity of wildlife in BBBRNP is no less
interesting than the vegetation. Mammals in Keanekaragaman satwa TNBBBR tidak kalah
BBBRNP include sun bears, teledu, Malayan menariknya dengan tumbuhannya. Mamalia di
weasel, water civet, binturong, Asian palm civet, TNBBBR diantaranya adalah beruang madu,
banded linsang, banded palm civet, striped weasel, kesadu, musang wisel, linsang / musang air,
clouded leopard, leopard cat, bay cat, bearded binturong, musang, linsang, musang bergaris,
pig, wild boar, Malayan mouse deer, mouse deer, musang belang, macan dahan, kucing hutan, kucing
barking deer, sambar deer, pangolin, wood mouse, emas, babi hutan putih, babi hutan, pelanduk,
least pygmy squirrel, plantain squirrel, spotted giant kancil, kijang, rusa sambar, trenggiling, tikus hutan,
flying squirrel, Malayan porcupine, small Asian bajing kerdil pukang, bajing kelapa, bajing terbang,
sheath-tailed bat, long-tounged nectar bat. Similarly, landak, kelelawar ekor trubus, codot madu kecil.
the primates such as orangutan, gray langur, black Demikian pula dengan primata seperti orang utan,
lutung kelabu, lutung hitam, kelasi / lutung merah,
langur, maroon langur, white-fronted leaf monkey,
lutung dahi putih, ungko, wau-wau, kelempiau,
agile gibbon, Lar gibbon, Mullers bornean gibbon,
kukang, tarsius, kera ekor panjang, dan beruk.
lorises, Horsfields tarsier, long-tailed macaque, and
pig-tailed macaque. Beragam jenis burung yang menetap di taman
nasional ini juga beragam, antara lain enggang
Variety of bird species living in this national gading, enggang badak, enggang hitam, elang tiram,
park is also diverse, including helmeted hornbill, elang bondol, elang kelabu, elang Wallace, elang
rhinoceros hornbill, black hornbill, osprey, tikus, elang hitam, elang ikan kecil, alap-alap sapi,
Brahminy kite, grey-faced buzzard, Wallaces hawk- alap-alap capung, puyuh, kareo padi, delimukan
eagle, black-winged kite, black eagle, lesser fish zamrud, cerek kalung hitam, punai leher merah,
eagle, spotted kestrel, black-thighed falconet, quail, burung hantu, pelatuk, pergam besar, serindit
white-breasted waterhen, common emerald dove, melayu, kuau raja, ayam hutan, dan kuau kerdil
little-ringed plover, pink-necked green pigeon, Kalimantan yang merupakan burung endemik
owls, woodpeckers, gray imperial pigeon, blue- pulau Kalimantan yang paling langka dan terancam
crowned hanging parrot, the great Argus, watteled punah.
pheasant, and Bornean peacock pheasant who is
endemic to the island of Borneo, the most rare and
endangered species.
According to the area manager, the best season to Menurut pengelola kawasan, musim berkunjung
visit is from June to September. terbaik adalah bulan Juni sampai September.
4. Zonation 4. Zonasi
This area is located at an altitude of between 50- Kawasan ini berada pada ketinggian antara 50-900
900 meters above sea level with slopes between meter di atas permukaan laut dengan kemiringan
15-40, which makes it the perfect place for antara 15-40, sehingga tepat sekali dijadikan
sports like paragliding and rock climbing. For those tempat untuk melakukan olahraga terbang layang
who enjoy cross-country sport, there are trails in dan panjat tebing. Bagi mereka yang senang
this area that meander through the forest with a olahraga lintas alam, di kawasan ini terdapat jalan
strenuous terrain. setapak yang berliku-liku sampai ke dalam hutan
dengan medan yang cukup berat.
For visitors who want to swim and play tennis,
swimming pool and tennis courts are also available Bagi pengunjung yang ingin berenang dan bermain
in this area that can be used any time. In addition, tenis, di kawasan ini juga tersedia kolam renang dan
visitors can enjoy this area at night by staying at lapangan tenis yang dapat digunakan setiap waktu.
the camping ground which is spacious and safe. Selain itu pengunjung dapat menikmati kawasan
Visitors can also see the longhouse, Ensaid Pendek ini pada malam hari dengan menginap di camping
and Ensaid Panjang which have a distinctive ground yang tersedia luas dan aman. Pengunjung
architecture. juga dapat melihat Rumah Panjang, Ensaid Pendek
dan Ensaid Panjang yang memiliki arsitektur khas.
As expected by the local government of Sintang
district, BKNRP is geared to be a gateway to Sebagaimana diharapkan oleh pemerintah daerah
the Danau Sentarum National Park. Therefore, kabupaten Sintang, TWABK diarahkan untuk
each year the local government organizes Bukit menjadi gerbang menuju TNDS. Oleh karena itu
Kelam Tourism Festival featuring various art and setiap tahun pemerintah daerah menyelenggarakan
cultural attractions of the local community, tourist Gebyar Wisata Bukit Kelam yang menampilkan
exhibitions, fashion, folk games, and so forth. berbagai atraksi seni dan budaya dari masyarakat
setempat, pameran wisata, fashion, permainan
In the framework of the development and rakyat, dan lain sebagainya.
provision of tourist facilities in the area, Natural
Resources Conservation Bureau (Balai Konservasi Dalam rangka pengembangan dan pengadaan
Sumber Daya Alam) in cooperation with the local sarana wisata kawasan, Balai Konservasi Sumber
government of Sintang, have built several facilities: Daya Alam bekerja sama dengan pihak Pemerintah
Daerah Tingkat II Sintang, membangun beberapa
a. Permanent tourism trail that can be used fasilitas:
easily by visitors to reach tourism objects
a. Jalur wisata permanen yang dapat dengan
within the area.
mudah dipergunakan oleh pengunjung untuk
mencapai obyek-obyek di dalam kawasan.
Sejarah Penyebaran & Kebudayaan Suku-Suku di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Kabupaten Malinau 2008
Kabupaten Malinau
Guidebook Ecotourism Destinations Dinas Keb. & Pariwisata, Kab. Malinau & WWF Indonesia 2007
Kayan Mentarang National Park
Kapuas Hulu Trip through Kapuas Hulu Tourism Working Group 2007
Heart of Borneo, Volume I & II
Several tourism Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Kabupaten Kapuas Hulu 06-11
planning documents
Hermas Rinting Maring Head of KOMPAKH, ecotourism operator, Kapuas Hulu 01 2012
Ibu Anselma Staff Dinas Kebudayaan & Pariwisata, Kapuas Hulu 01 2012