Sunteți pe pagina 1din 7

Jurnal Ilmu Kebencanaan (JIKA) ISSN 2355-3324

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 7 Pages pp. 28-34

PERAN MASYARAKAT DALAM PENANGGULANGAN


BENCANA KEBAKARAN HUTAN
(Studi Kasus Kebakaran Hutan wilayah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kehutanan Aceh
pada Kesatuan Pengelolaan Hutan Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan)
Muttaqin1, Taqwaddin Husin2, Safrida3
1)
Magister Ilmu Kebencanaan Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
2)
Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh 23111, Indonesia
3)
Fakultas Pertanian, jurusan Agribisnis, Universitas Syiah Kuala, Darussalam,BNA
Email: muttaqin2712@gmail.com

Abstract: TAHURA area (Forest Park) Pocut Meurah Intan, with an area of about 6,220 Ha located in seulawah
fires caused by the burning of land. This study aims to discuss the role of the community in the prevention and
control of forest fires and menbahas society strengthening in overcoming the fires in the area TAHURA Pocut
Meurah Intan. This study used qualitative research methods are analyzed. The research concluded that community
efforts to prevent and control forest fire in TAHURA Pocut Meurah Intan been done by the people, adopting the
habits and local knowledge. Community involvement in forest protection is a part of forest fire mitigation area
TAHURA Pocut Meurah Intan. Strengthening communities around TAHURA the catastrophic forest fires do with
socialization awareness about the disastrous forest fires and community involvement in the exploitation of non-
timber forest products in the area TAHURA to improving the local economy that is expected to change the habits of
people around TAHURA to clear land by burning.

Keywords: Community Participation, forests fire

Abstrak: Kawasan TAHURA (Taman Hutan Raya) Pocut Meurah Intan, dengan luas sekitar 6.220 Ha yang
terletak di kawasan Seulawah terjadi kebakaran yang disebabkan karena pembakaran lahan. Penelitian ini
bertujuan membahas peran masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan
dan menbahas penguatan masyarakat dalam penaggulangan kebakaran hutan yang terjadi di kawasan
TAHURA Pocut Meurah Intan. penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang dianalisis secara
deskriptif. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa upaya masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan
kebakaran hutan dan lahan di TAHURA Pocut Meurah Intan telah dilakukan oleh masyarakat dengan menerapkan
kebiasaan-kebiasaan dan kearifan lokal. Pelibatan masyarakat dalam pengamanan hutan merupakan salah satu
bagian dari upaya mitigasi bencana kebakaran hutan dikawasan TAHURA Pocut Meurah Intan. Penguatan
masyarakat disekitar TAHURA terhadap bencana kebakaran hutan dilakukan dengan sosialisasi penyadartahuan
tentang bencana kebakaran hutan dan pelibatan masyarakat dalam pemanfaatan hasil hutan non kayu di kawasan
TAHURA untuk peningkatan ekonomi masyarakat yang diharapkan dapat merubah kebiasaan masyarakat sekitar
TAHURA untuk membuka lahan dengan cara membakar.

Kata Kunci : Peran Serta Masyarakat, Pembakaran Hutan

PENDAHULUAN darat, laut maupun udara. Luas hutan Aceh


merupakan modal pembangunan untuk
Provinsi Aceh secara geografis berada
kesejahteraan rakyat aceh. Kesejahteraan tersebut
pada 140'-630' LU,94 40' - 98 30' BT memiliki
akan tercapai apabila ada keseimbangan antara
luas wilayah 58.375.63 km2 (22,538.96 mil) yang
kelestarian sumber daya alam dan kepentingan
terdiri dari 5 Kota dan 18 Kabupaten dengan
ekonomi manusia serta pemanfaatan sumber daya
jumlah penduduk sebanyak 4,494,410 jiwa. Aceh
alam harus terkendali dan terarah.
memiliki sumber daya alam yang besar, baik di

- 28 Volume 2, No. 1, Febuari 2015


Jurnal Ilmu Kebencanaan (JIKA)
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Salah satu bencana non alam antara lain bencana. Peran serta disini dapat diartikan ialah
kebakaran hutan/lahan. Bencana kebakaran hutan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
adalah suatu keadaan dimana hutan dilanda api mengantisipasi bencana melalui
sehingga berakibat timbulnya kerugian ekosistem pengorganisasian serta melalui langkah yang
dan terancamnya kelestarian lingkungan, tepat guna dan berdaya guna. (Undang Undang
berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun Nomor 24 Tahun 2007 Tentang
2007 tentang Penanggulangan Bencana pada pasal Penanggulangan Bencana Pasal 1 ayat 7) dalam
31 huruf (b) tentang aspek penganggulangan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999
bencana di sektor pelestarian lingkungan hidup. tentang Kehutanan pasal 50 ayat 3 huruf (d)
Upaya pencegahan Kebakaran Hutan merupakan yaitu setiap orang dilarang melakukan
suatu bentuk usaha perlindungan hutan agar pembakaran hutan dan Undang-Undang Nomor
kebakaran hutan yang berdampak negatif tidak 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan
meluas. Pemberantasan Pengrusakan Hutan.
TAHURA Pocut Meurah Intan, dengan Pembakaran dalam pengertian ini
luas sekitar 6.220 Ha yang terletak di kawasan didefiniskan sebagai tindakan kesengajaan
Seulawan Agam belum optimal dalam membakar yang dilakukan masyarakat dalam
pengelolaan dan pemanfaatan kawasan TAHURA mengelola lahan untuk kegiatan
dapat kita lihat pada musim kemarau, sebagian pertanian/perladangan mereka. Sedangkan
besar kawasan TAHURA Pocut Meurah Intan ini kebakaran menurut Dharmawan (2003)
terjadi kebakaran yang disebabkan karena mendefinisikan sebagai suatu proses
kebakaran hutan atau pembakaran lahan. pembakaran yang menyebar secara bebas,
Manfaat dari Hasil penelitian ini diharapkan tidak tertekan yang mengkonsumsi bahan bakar
dapat memberikan informasi tentang seperti : serasah, rumput, humus, ranting-
pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan ranting kayu mati, tiang, gulma, semak,
yang telah dilakukan oleh masyarakat, sehingga dedaunan serta pohon-pohon segar.
akan menjadi bahan masukan dan alternatif Sedangkan Hadi (1999) menggolongkan
pertimbangan dalam penyempurnaan strategi tingkat peran serta masyarakat dalam program
penyusunan program pengelolaan kawasan, pembangunan menjadi delapan tingkatan
khususnya yang berhubungan dengan peran berdasarkan kadar kekuatan masyarakat dalam
masyarakat dalam mencegah dan menggulangi memberikan pengaruh perencanaan atau yang
kebakaran hutan yang selalu terjadi di wilayah lebih dikenal dengan delapan jenjang peran serta
UPTD Dinas Kehutanan Aceh Kesatuan masyarakat (eight rungs on the ladder of citizen
Pengelolaan Hutan TAHURA Pocut Meurah participation), yaitu : (a) manipulation atau
Intan. manipulasi, (b) therapy atau penyembuhan, (c)
informing atau pemberian informasi, (d)
consultation atau konsultasi, (e) placation atau
TINJAUAN PUSTAKA
penunjukan, (f) partnership atau kemitraan,
(g) delegated power atau pelimpahan
Dalam penanggulangan kebakaran hutan
kekuasaan dan (h) citizen control atau
perlu adanya suatu pengorganisasian
masyarakat yang mengontrol.
masyarakat untuk mencegah maupun
menanggulangi bencana kebakaran hutan oleh
karena itu masyarakat harus memiliki peran
serta dalam pencehagan dan penanggulangan
Volume 2, No. 1, Febuari 2015 - 29
Jurnal Ilmu Kebencanaan (JIKA)
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

METODE PENELITIAN Pada penelitian ini digunakan 2 jenis data


yaitu data primer dan data sekunder.
a. Data Primer
Metode Penelitian yang digunakan
Data primer merupakan data yang
pada penelitian ini adalah metode penelitian
diperoleh langsung dari lapangan, yaitu
kualitatif yang dianalisis secara deskriptif dan
dengan melakukan wawancara langsung
preskriptif. Penelitian deskriptif dilakukan untuk
dengan pihak terkait.
mengkaji kenyataan lapangan guna mendapatkan
b. Data Sekunder
gambaran faktual dan akurat tentang obyek yang
Data sekunder merupakan data yang
akan diteliti. Menurut Arikunto (1998) penelitian
diperoleh dengan mengumpulkan sumber
deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam
tertulis atau dokumen.
masyarakat, tata cara yang berlaku dalam
masyarakat serta situasi-situasi tertentu termasuk Keba
hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap,
pandangan-pandangan serta proses- proses yang karan
berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu
Hutan
fenomena. Dalam proses penelitian ini dilakukan
Peran masyarakat Penguatan
dengan cara mengamati serta memanfaatkan dalam Pencegahan /Laha masyarakat dalam
informan untuk dapat mengungkapkan data dan pencegahan dan
penanggulangan n penanggulangan
yang dikaji. kebakaran Hutan
kebakaran hutan
Teknik pengumpulan data yang Data
dilakukan dalam penelitian ini adalah secara dan
Fakta
Purposive Sampling (yaitu mengambil atau di
memilihan sampel dengan terlebih dahulu
Kebi
lapanga
menentukan sampel yang akan di ambil) dan
memilih desa untuk penelitian karena berbatasan n
jaka
langsung dengan kawasan TAHURA. Analisi
Analisis data yang digunakan terhadap n
s Data
data yang diperoleh dalam penelitian kualitatif ini
Bahan
Terkait
Terk
adalah menggunakan analisis data secara induktif. masukan dan
Proses analisa data dimulai dengan menelaah alternatif
ait
program
seluruh data yang dihimpun melalui wawancara
pengelolaan
dan observasi lapangan maupun dokumen resmi kawasan
Gambar 3.1 Bagan
dari beberapa instansi terkait. Setelah ditelaah dan TAHURA
dipelajari kemudian digeneralisasikan kedalam Alir Penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN
suatu kesimpulan yang bersifat umum yang
didasarkan pada fakta-fakta empiris di lokasi
penelitian. Masyarakat sekitar TAHURA mempunyai
Lokasi penelitian yang dipilih adalah penghasilan utama dalam bidang pertanian
Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan /peladang. Hal ini disebabkan keadaan tanah yang
Kabupaten Aceh Besar dan Kabupaten Pidie sangat subur mengingat di sekitar TAHURA
karena kawasan tersebut masih memiliki kawasan terdapat gunung berapi yaitu gunung selawah
hutan yang luas, tetapi mulai mengalami agam. masyarakat sekitar TAHURA juga
penyusutan karena kebakaran hutan dan lahan. memiliki pekerjaan sampingan berupa peternakan,

- 30 Volume 2, No. 1, Febuari 2015


Jurnal Ilmu Kebencanaan (JIKA)
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

berdagang, menampung hasil pertanian, pengrajin, kawasan TAHURA. Kebiasaan-kebasaan seperti


serta pengembangan industri hasil pertanian. membuat aturan gampong, membuat parit batas
Keterlibatan masyarakat dalam pencegahan api merupakan kearifan lokal yang hidup dalam
dan penanggulangan kebakaran hutan dan keseharian masyarakat sekitar TAHURA tanpa
lahan sebagai bagian pelaksanaan kebijakan adanya campur tangan dari pemerintah sebagai
Sterilisasi wilayah TAHURA dari Asap Akibat pengelola dari kawasan TAHURA itu sendiri.
Kebakaran Hutan dan Lahan memunculkan keterlibatan masyarakat sekitar TAHURA
program pelibatan masyarakat yang bersifat top- sebagai bagian dari penguatan masyarakat dalam
down melalui pembetukan satuan kerja program kerja pemerintah seperti pembentukan
Pengamanan Hutan. satuan kerja pengamanan hutan, program
Antisipasi kebakaran di lahan perkebunan sosialalisasi kebakaran hutan dalam teori Hadi
telah diupayakan dilakukan pencegahan oleh (1999) berada pada tingkatan informing dan
masyarakat itu sendiri. Pencegahan dilakukan consultation dimana keterlibatan masyarakat
melalui suatu kesepakatan antar masyarakat hanya sekedar subjek dari program kerja yaitu
peladang maupun peraturan desa, suatu aturan sekedar formalitas yang menungkinkan
lokal yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat untuk mendengar dan memiliki hak
masyarakat. untuk memberikan suara, namun pendapat mereka
Aturan yang telah disepakati dan belum tentu menjadi bahan pengambilan
dijalankan oleh masyarakat tersebut telah menjadi keputusan. Sementara keterlibatan masyarakat di
kearifan lokal masyarakat disekitar TAHURA 3 Gampong Sukadamai, Sukamulia, dan Sare
yang hingga saat ini terus di jaga dan Aceh pemanfaatan hasil hutan non kayu di
dilaksanakan oleh masyarakat. kawasan TAHURA dalam teori Hadi sudah pada
Selain itu sosialisasi pencegahan tingkatan partnership. Pada tingkatan ini
kebakaran hutan kepada masyarakat merupakan masyarakat sudah menjadi bagian dari program
salah satu upaya strategis untuk melakukan kerja pemerintah. Tingkatan partnership
pembinaan, penyuluhan, serta pengawasan dalam memberikan masyarakat ruang untuk bernegosiasi
upaya pencegahan kebakaran hutan. dan terlibat dalam pengambilan keputusan
Penguatan masyarakat dalam program pemegang kekuasaan.
HKm (Hutan Kemasyarakatan) juga menjadi salah Mengingat keberhasilan pengelolaan
satu strategi khusus pemerintah untuk hutan dalam kawasan TAHURA memerlukan
menanggulagi kebakaran hutan yang disebabkan keterpaduan antara peran pemerintah dan
adanya pembukaan lahan pertanian oleh peran masyarakat khususnya dalam pencegahan
masyarakat di sekitar TAHURA. Program HKm dan penanggulangan kebakaran hutan sebagai
ini mengedepankan peran masyarakat untuk dapat upaya mitigasi bencana kebakaran hutan.
berpartisipasi langsung di kawasan hutan dengan Pencegahan dan penanggulangan kebakaran
dukungan penuh dari pemerintah, baik itu lahan, hutan yang dilakukan masyarakat dalam
maupun dalam pembiayaannya secara langsung. kawasan TAHURA pada faktanya telah
Dari hasil penelitian dilapangan berkembang sejak lama sebagai bagian dari
menunjukkan bahwa peran masyarakat dalam kebiasaan hidup masyarakat sekitar TAHURA
pencegahan dan penanggulangan bencana sehingga hal tersebut haruslah dijadikan potensi
kebakaran hutan dilakukan sendiri oleh yang perlu dikembangkan, selain tentunya
masyarakat dengan kebiasaan-kebiasaan yang sebagai upaya pemerintah untuk mitigasi
menjadi kearifan lokal masyarakat di sekitar bencana kebakaran hutan.

Volume 2, No. 1, Febuari 2015 - 31


Jurnal Ilmu Kebencanaan (JIKA)
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Berdasarkan hasil penelitian beberapa kegiatan yang mendukung tercapainya tujuan


kebijakan yang dapat dikembangkan sebagai akhir yang diinginkan yaitu berkurangnya
bahan masukan dan alternatif dalam pencegahan kejadian kebakaran hutan dan lahan atau jika
dan penanggulangan kebakaran hutan dalam memungkinkan dihilangkan sama sekali.
kawasan TAHURA sebagai berikut memadukan 2. Peningkatan pengetahuan dan kesadaran
kebijakan dan kepentingan pemerintah dengan masyarakat akan dampak kebakaran lahan,
kearifan yang ada pada masyarakat melalui meningkatkan kemampuan masyarakat dalam
pengelolaan kawasan hutan secara partisipatif. pengolahan lahan, peningkatan ketrampilan
Meningkatan keterampilan masyarakat dalam masyarakat dalam upaya penanggulangan
upaya penanggulangan kebakaran hutan melalui kebakaran lahan, peningkatan sarana dan
pelatihan-pelatihan yang menjadikan prasarana penanggulangan kebakaran lahan,
masyarakat sebagai bagian pelaksanaan, baik serta pengembangan komoditi perkebunan
dalam perumusan meteri maupun dalam yang cocok dengan lahan tersebut.
pelaksanaannya. 3. Diharapkan kepada pemerintah untuk
melibatkan masyarakat disekitar TAHURA
KESIMPULAN DAN SARAN dalam setiap penyusunan maupun
pelaksanaan program kerja yang dilaksanakan
di kawasan TAHURA, agar masyarakat
Kesimpulan.
memiliki hubungan langsung dengan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan
TAHURA sehingga masyarakat berperan aktif
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
dalam menjaga hutan dalam kawasan
1. Upaya masyarakat dalam pencegahan dan
TAHURA.
penanggulangan kebakaran hutan dan lahan
di TAHURA Pocut Meurah Intan telah
DAFTAR PUSTAKA
dilakukan oleh masyarakat dengan kebiasaan-
kebiasaan dan kearifan lokal yang dimiliki
oleh masyarakat di sekitar TAHURA. Adriansyah, A. 2004, Hubungan Sentralisasi
dengan Bentuk dan Tingkat Partisipasi
2. Upaya penguatan masyarakat di sekitar Masyarakat pada Proyek P2MPD di
TAHURA terhadap bencana kebakaran hutan Kecamatan Cisayong Kabupaten
dilakukan dengan sosialisasi penyadartahuan Tasikmalaya, Tesis Program Pasca
tentang bencana kebakaran hutan dan Sarjana Magister Teknik Pembangunan
keterlibatan masyarakat dalam pemanfaatan Wilayah dan Kota, Universitas
Diponegoro, Semarang.
hasil hutan non kayu di kawasan TAHURA.

Saran. Arikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian Suatu


Pendekatan Praktek. Penerbit Rieka
Cipta. Jakarta.
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas,
perlu dikemukakan saran yang berkaitan dengan Degeng,I. N. S. 1989. Ilmu Pengajaran :
hasil penelitian ini, yaitu : Taksonomi variabel. Jakarta:
1. Untuk meningkatkan peran serta masyarakat Depdikbud, Dirjen Dikti, Proyek
dalam mencegah dan menanggulangi Pengembangan lembaga Pendidikan
kebakaran lahan diperlukan suatu komitmen Tenaga kependidikan.
dan koordinasi yang solid dari pemerintah,
terutama dalam pelaksanaan program dan Departemen Pertanian. 2007. Kebijakan Dalam

- 32 Volume 2, No. 1, Febuari 2015


Jurnal Ilmu Kebencanaan (JIKA)
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Pengendalian Kebakaran Lahan dan


Bencana Asap, Makalah Seminar Hinger, J. D., dan Thomas L. W. 2003,
Lokakarya Pengendalian Kebakaran Manajemen Strategis (Terjemahan),
Lahan dan Hutan serta Penanggulangan Penerbit Andi,Yogyakarta.
Bencana Asap. Banjarmasin 30 Mei
2007. Irawan, D. 2003. Peran Serta Masyarakat dalam
Penyedian Sarana Perkotaan melalui
Dharmawan, U. 2003. Pengaruh Penggunaan Api Community Contact di Kota Pontianak,
dalam Penyiapan Lahan Terhadap Tesis Program Pasca Sarjana Magister
Emisi Gas Rumah Kaca : Studi Kasus Teknik Pembangunan Wilayah dan
Pada Penerapan Teknik Pembakaran Kota, Universitas Diponegoro,
Dengan Sedikit Asap di Areal Gambut Semarang.
Kabupaten Pelalawan Riau. Tesis
Program Studi Ilmu Kementerian Kehutanan. 2013. Direktorat
Lingkungan.Program Pasca Sarjana Jenderal Perlindungan Hutan dan
Universitas Indonesia. Jakarta. Konservasi Alam,. Prosedur Tetap
Pengendalian Kebakaran Hutan.
Dinas Kehutanan Aceh. 2006. Site Plan TAHURA
Pocut Meurah Intan. PT. Wanamukti
Mandiri. Moleong, L. J. 2002. Metodologi Penelitian
Kualitatif. PT.Remaja Rosdakarya.
Dyah, P. M. U. 2008. Peran serta masyarakat Bandung.
dalam pengelolaan Dana kontigensi
pada pembangunan Jalan lingkungan, Reigeluth, C. M. 1983. Instructioanl-design
studi kasus : kelurahan gedawang theories and models: An overview of
banyumanik Semarang. Tesis Program their current status. Volume I. New
Pasca Sarjana Magister Teknik Jersey: Lawrence Erlbaum Associates,
Pembangunan Wilayah dan Kota, Publishers.
Universitas Diponegoro, Semarang.
Syam, H. N. 2005. Model-model Pemberdayaan
Hadi, S. P. 1999. Peran serta Masyarakat dan Masyarakat, Pustaka Pesantren,
Keterbukaan Informasi dalam Proses Yogyakarta.
Amdal. Makalah pada Seminar
Partisipasi Masyarakat dan Sihono. 2003. Peran Serta Masyarakat dalam
Keterbukaan Informasi dalam Proses Pengelolaan Prasarana Pasca
Amdal.Jakarta 3 4 Pebruari 1999. Peremajaan Lingkungan Pemukiman di
Mojosongo Surakarta, Tesis Program
Harthayasa, I. M. D. 2002. Partsispasi Pasca Sarjana Magister Teknik
Masyarakat dalam Perencanaan Sungai Pembangunan Wilayah dan Kota,
Badung sebagai Obyek Wisata Air City Universitas Diponegoro, Semarang.
Tour di Kota Denpasar. Tesis.
Magister Ilmu Lingkungan Undip, Thoha, M. 2002. Perilaku Organisasi : Konsep
Semarang. Dasar dan Aplikasinya, Jakarta,
Penerbit PT Raja Grafindo Persada.
Hardiati, E. S. 2007. Peran Serta Masyarakat
dalam Pemeliharaan Kebersihan dan PPS SP ITB. 2010. Konsepsi Pemberdayaan
Keteduhan Kota Pati. Tesis. Program Masyarakat. Bahan Kuliah
Magister Teknik Perencanaan Wilayah
dan Kota, Undip. Semarang. Purbathin Hadi. Agus. 2010. Konsep
Pemberdayaan, Partisipasi Dan

Volume 2, No. 1, Febuari 2015 - 33


Jurnal Ilmu Kebencanaan (JIKA)
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Kelembagaan Dalam Pembangunan.


Yayasan Agribisnis / Pusat
PengembanganMasyarakat Agrikarya
(PPMA).

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 41


Tahun1999 Tentang Kehutanan.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 24


Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 18


Tahun 2013 Tentang P3H (Pencegahan
dan Pemberantasan Perusakan Hutan).

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 39


Tahun 2014 Tentang Perkebunan.
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor :
P.12/Menhut-II/2009 Tentang
Pengendalian Kebakaran Hutan.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor


: 4 Tahun 2001 tentang Pengendalian
Kerusakan dan atau Pencemaran
Lingkungan Hidup yang Berkaitan
dengan Kebakaran Hutan dan atau
Lahan.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor


28 Tahun 2011 tentang Pengelolaan
Kawasan dan Pelestarian Hutan.

Peraturan Daerah Provinsi Aceh Nomor 46 Tahun


2001 tentang Pengelolaan Taman Hutan
Raya Pocut Meurah Intan.

Peraturan Gubernur Nomor 20 tahun 2013


Tentang Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas pada
Dinas Kehutanan Aceh.

Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 95/kpts-


II/2001. 2001. Perubahan nama
TAHURA Pocut Meurah Intan menjadi
TAHURA Pocut Merah Intan.

Qanun Pemerintah Aceh Nomor : 5 Tahun 2010


tentang Penanggulangan Bencana.

- 34 Volume 2, No. 1, Febuari 2015

S-ar putea să vă placă și