Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Puji sukur kami penulis panjatkan kehadirat allah swt atas karunia nya penulis dapat
menyelesaikan pembutan makalah ini untuk melengkapi tugas keperawatan jiwa II dengan judul
asuhan keperawatan pada Tn.I dengan gangguan konsep diri Harga Diri Rendah di Ruangan
Antareja I p8
Dalam penyusunan makalah ini penulisan banyak memperoleh banyak bantuan dari
berbagai pihak atas kerelaan hati dan bantuan yang diberikan maka kami mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Direktur RSJ Prof. Soeroyo Magelang
2. Kabag Diklat RSJ Prof. Dr.soeroyo Magelang
3. Pembimbing akademi keperawatan muhammadiyah Cirebon
4. Kepala ruangan bangsal RSJ Prof.soeroyo magelang
5. Pembimbing ruangan RSJ Prof.Dr. soeroyo magelang
Dalam penyusunan makalah ini penulis masih banyak kendala dan kekurangan untuk itu
diharapkan kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan saran untuk pembekalan makalah
yang akan datang.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
2. Tujuan khusus
a. Melakukan pengkajian pada tn I di bangsal wisma antareja I (P8)
b. Merumuskan diagnose keperawatan
c. Merencanakan tindakan keperawatan
d. Melaksnakan tindakan keperawatan
e. Melakukan evalusasi hasil asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan
f. Mendomentasikan pelaksnaan keperawatan
1.3 Tujuan penulisan
Untuk memenuhi tugas mata jkuliah keperawatan jiwa, pada makalah ini menjelaskan
tentang gangguan konsep diri : harga diri rendah
Untuk mengetahui apa itu harga diri rendah (HDR) dan bagaimana asuhan
keperawatan apada klien hdr
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian
Harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang berharga dan tidak
dapat bertanggung jawab pada kehidupannya sendiri.
Harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri, kemampuan diri
yang negatif yang dapat secara langsung atau tidak langsung di ekspresikan (towsend
2003:174)
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga tidak berarti dan rendah diri yang
berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri (FKUI
2004:107)
2.2 Etiologi
Penyebab seseorang mengalami HDR banyak beberapa faktor yang melatar
belakangi faktor faktor itu antara lain :
1. Pola asuh keluarga
Pola asuh keluarga sangat mempengaruhi bagaimana seseorang memandang dirinya
sendiri.Pola asuh yang otoriter terkadang mengalami masalah yang maladaptif dalam
menilai diri, sebaliknya pola asuh yang permisif terkadang kurang kontrol, sehingga
tidak bisa membedakan mana perilaku yang bisa diterima oleh masyarakat dan mana
yang tidak.
2. Tekanan trauma
Trauma disini bisa disebabkan oleh banyak faktor seperti kekerasan fisik dan seksual
dan kejadian lain yang mengancam indivudu sehingga individu tidak bisa lepas dari
bayang bayang ancaman tersebut. Sudah tentu trauma disini bersifat patologis.
3. Keadaan fisik
Keadaan fisik juga mempengaruhi harga diri seseorang. Dengan keadaan fisik yang
kurang/cacat membuat individu merasa kurang sempurna dan akan diejek oleh orang
lain karena kekurangan tersebut. Hal ini yang kadang membuat seseorang minder dan
tidak menerima keadaannya dengan menarik diri untuk menyembunyikan kekurangan
tersebut.
4. Ketidak berfungsian secara social
Ketidak fungsian secara sosial disini adalah tidak mampunya seorang individu
menempatkan dirinya dalam fungsi sosial. Misalnya seorang kepala rumah tangga
yang menganggur akan merasa rendah diri dalam kehidupan sosialnya. Seorang
sarjana yang menganggur akan merasa rendah diri dan menarik diri dari pergaulan
sosialnya karena merasa malu dengan statusnya.
2.4 Akibat
a) Gangguan hubungan sosial : menarik diri
b) Mencederai diri sendiri
c) Resiko terhadap penolakan
d) Resiko perilaku kekerasan
e) Penurunan percaya diri
2.5 Pohon Masalah
isolasi sosial : menarik diri
Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah
Koping individu tidak efektif
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn.I
Umur :30 tahun
Informan : Tn. I
Tanggal Pengkajian : 11 September 2013
No. REM : 00091625
V. FAKTOR PRESIPITASI
Pada masa kanak-kanak klien mempunyai pengalaman tidak menyenangkan
dibuktikan dengan pernyataan klien pada waktu SD saya selalu sendiri dan tidak
mempunyai teman. Pada masa remaja klien mengalami pengalaman yang tidak
menyenangkan dibuktikan dengan pernyataan klien saya tidak punya teman karena
saya tidak diizinkan maen keluar rumah oleh Ibu saya. Pada masa dewasa klien juga
mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan dibuktikan dengan pernyataan
klien Saya sangat terpukul ketika ayah saya meninggal.
Keterangan :
: perempuan
: laki-laki
: menikah
: pisah/cerai
: klien
: meninggal
: orang terdekat
Klien merupakan anak pertama dari 8 bersaudara klien tinggal bersama
Ibu dan semua ketujuh adiknya. Penyelesaian masalah dalam keluarganya
diselesaikan secara demokrasi dan pengambil keputusan adalah ibunya, dan orang
terdekat dengan klien adalah ibunya.
2. Konsep Diri
a. Citra tubuh
Klien mengalami gangguan citra tubuh dibuktikan dengan pernyataan klien
saya merasa jelek dibandingkan dengan adik-adik saya
b. Identitas
Klien tidak mengalami gangguan identitas dibuktikan dengan pernyataan klien
saya anak pertama dari 8 bersaudara
saya puas sebagai anak pertama karena saya bisa menjadi anak tertua di
keluarga saya
c. Peran
Klien mengalami gangguan peran dibuktikan dengan pernyataan klien saya
malu dan tidak berguna sebagai seorang kakak dan anak pertama
saya merasa tidak bisa membantu keuangan ibu saya karena saya
pengangguran
d. Ideal diri
Klien tidak mengalami gangguan ideal diri dibuktikan dengan pernyataan
klien saya pengen cepet pulang kalau sudah pulang saya ingin bekerja buat
bantu ibu saya
e. Harga diri
Klien mengalami gangguan harga diri dibuktikan dengan pernyataan klien
saya malu bergaul dengan tetangga karena jelek dan miskin
mereka sering mengejek dan menghina saya
3. Hubungan sosial
a. Orang terdekat
Orang yang terdekat dengan klien adalah ibunya dibuktikan dengan
pernyataan klien saya kalau minta dukungan suka sama ibu
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Klien tidak pernah ikut serta dalam kegiatan masyarakat dibuktikan dengan
pernyataan klien saya malas ikut kegiatan di masyarakat karena saya lebih
senang di rumah
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengalami hambatan dalam berhubungan dengan orang lain dibuktikan
dengan pernyataan klien saya kalau keluar rumah suka ga di bolehin sama
ibu dan di suruh cepet pulang
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien menyadari penyakit yang di deritanya dibuktikan dengan pernyataan
klien saya ini sakit jiwa makanya di bawa ke sini
saya rasa kalau sakit saya ini adalah cobaan dari Allah pada saya
orang lain di sekitar saya bilang kalau penyakit saya ini memalukan
keluarga
b. Kegiatan ibadah
Klien jarang melakukan kegiatan ibadahnya dibuktikan dengan pernyataan
klien saya disini jarang shalat soalnya susah buat wudhu
saya bingung juga menghadap shalatnya kemana
X. MEKANISME KOPING
Klien memiliki koping maladaptif karena jika klien mempunyai masalah lebih
suka di pendam sendiri.
Do:
- Klien malas untuk berinteraksi
dengan orang lain
- Klien sering terlihat duduk sendirian
- Suara klien terdengar sangat pelan
- Klien melakukan aktivitas jika di
suruh perawat
3 Ds : klien mengatakan Koping individu tidak efektif
- kalau saya punya masalah saya
lebih suka memendamnya sendiri
Do :
- Klien putus asa
- kontak mata kurang
- Saat berinteraksi klien sering
menunduk
Koping individu tidak efektif
No TGL/JAM DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
1 11/9/2013 Gangguan 1. Mengidentifikasi kemampuan dan S: klien mengatakan
10.00 wib kosep diri: aspek positif yang dimiliki pasien saya bisa menggambar, mengaji, mewarnai gambar,
Harga diri 2. Membantu pasien menilai nyuci sendal, nyuci piring, beresin tempat tidur
rendah kemampuan pasien yang masih menggambar, mengaji, mewarmai gambar, nyuci
SP 1 dapat di gunakan sandal
3. Membantu pasien memilih menggambar dulu
kegiatan yang akan dilatih sesuai siapkan alatnya pensil, penghapus, lalu buat pola
dengan kemampuan pasien yang kita mau gambar terakhir baru mulai
4. Melatih pasien kegiatan yang menggambar
dipilih sesuai kemampuan menulis sendiri
5. Membimbing pasien memasukan O:
kedalam jadwal harian - klien mampu menyebutkan hal-hal positif
yang dimilikinya
- Klien mampu menjelaskan cara menggambar
- Klien mampu menulis jadwal kegiatan
hariannya sendiri
- Klien terlihat kooperatif
- Kontak mata kurang
- Klien lama dalam menjawab pertanyaan
A: SP 1 Kompeten
P: Perawat : lanjut SP 2 (melakukan kegiatan
mengaji) pada tgl 12-09-13 di ruangan jam 10
selama 10 menit
klien : Anjurkan klien untuk menggambar kembali
jika ada waktu luang
2 12/9/2013 Gangguan 1. Memvalidasi masalah dan latihan S:Klien mengatakan
10.00 wib konsep diri : sebelum nya siapkan alat-alatnya pensil,penghapus,buku
harga diri 2. Melatih kegiatan kedua atau gambar,buat polanya dulu ,lalu terakhir baru kita
rendah selanjutnya yang dipilih sesuai menggambar
SP 2 kemampuan pasien kita ambil wudhu,siapkan Quran lalu buka halaman
3. Membimbing pasien memasukan surat yang mau di baca
kedalam jadwal kegiatan harian Saya yang nulis
pasien O:
- Klien mampu menjelaskan cara menggambar
- klien mampu mempraktekan cara mengaji
- Klien terlihat kooperatif
- Kontak mata kurang
- Klien lama dalam menjawab pertanyaan
- klien mampu menulis jadwal kegiatan harian
sendiri
A: sp 2 kompeten
P:
perawat: lanjutkan sp 2 (melakukan kegiatan
yang ketiga mewarnai gambar) tgl 13/09/13 tempat
di ruangan jam 10.00 wib selama 10 menit
klien: anjurkan klien melakukan kegiatan mengaji
dan mengajarkannya kepada orang lain
13/9/2013 Gangguan 1. Memvalidasi masalah dan latihan S: klien mengatakan
10.00 wib konsep sebelum nya caranya itu pertama kita ambil air wudhu siapkan
diri:harga diri 2. Melatih kegiatan ketiga atau Quran buka halaman surat yang mau di baca sebelum
rendah selanjutnya yang dipilih sesuai nya baca taawud
kemampuan pasien siapkan pensil warna buku gambar,lalu siapkan
3. Membimbing pasien memasukan gambar yang siap di warnai
kedalam jadwal kegiatan harian Saya yang nulis
pasien O:
- klien mampu menjelaskan cara mengaji
- klien mampu mempraktekan cara mewarnai
gambar
- klien mampu menuliskan kedalam buku
kegiatan harian
- Klien kooperatif
- Kontak mata kurang
- Klien lama dalam menjawab pertanyaan
A:SP2 Kompeten
P:
perawat:lanjut sp2 kemampuan yang ke4 mencuci
sendal 14/09/2013 di tempat cucian jam 10.00 wib
selama 10 menit
P:klien: anjurkan klien melakukan kegiatan
menggambar jika ada waktu luang
14/9/2013 Gangguan 1. Memvalidasi masalah dan latihan S:klien mengatakan
10.00 wib konsep sebelum nya siapkan pensil warna buku gambar siapkan gambar
diri:harga diri 2. Melatih kegiatan keempat atau yang siap diwarnai
rendah selanjutnya yang dipilih sesuai saya malas
kemampuan pasien saya saja yang nulis
3. Membimbing pasien memasukan O:
kedalam jadwal kegiatan harian - Klien mampu menjelaskan cara mewarnai
pasien gambar
- klien belum bisa mempraktekan cara
mencuci sandal
- klien mampu menulis di jadwal harian sendiri
- klien terlihat malas
- wajah klien lesu
A:SP 2 kompeten
P:
perawat:lanjut sp2 aspek positif mencuci alat makan
pada tgl 17/09/2013 di tempat cucian jam 10.00
selama 15 menit
Klien:anjurkan pasien mencuci sendal jika ada waktu
luang
17/09/13 Gangguan 1. Memvalidasi masalah dan latihan S:Klien mengatakan
10.00 wib konsep sebelum nya siapkan ember,gayung,sikat,air dan sabun
diri:harga diri 2. Melatih kegiatan kelima atau cuci,sikatsendal,bilas,lalu basahi air
rendah selanjutnya yang dipilih sesuai siapkan alat makan kotor,masukan ke ember,gosok
kemampuan pasien pakesabun,bilas dengan air
Membimbing pasien memasukan saya yang nulis
kedalam jadwal kegiatan harian O:
pasien - klien mampu mengingat latihan sebelum nya
3. Membimbing pasien memasukan - klien mampu mempraktekkan cara mencuci
kedalam jadwal kegiatan harian alat makan
pasien - klien terlihat kooperatif
- perilaku bisa di arahkan
- kontak mata kurang
A:sp2 kompten
P:
perawat:lanjutkan sp 1 ISOS (keuntungan
mempunyai teman , kerugian tidak mempunyai
teman dan cara berkenalan dengan satuorang) tgl
18/09/2013 tempatnya di teras depan selam 15 menit
Klien :anjurkan pasien mencuci alat makan jika ada
yang kotor
18/09/2013 Isolasi sosila: 1. Mengidentifikasi penyebab isolasi S: klien mengatakan
Jam 10.00 menarik diri sosial pasien "Saya merasa dikucilkan oleh orang lain"
WIB 2. Mengidentifikasi keuntungan "Kalau punya teman, saya ada teman ngobrol"
berinteraksi dengan orang lain "Kalau tidak punya teman, saya tidak ada teman
3. Mengidentifikasi kerugian tidak ngobrol"
berinteraksi dengan orang lain "Saya gak mau berkenalan dengan orang lain"
4. Melatih pasien berkenalan dengan satu "saya nulis sendiri saja"
orang O:
5. Membimbing pasien memasukkan - klien sudah mampu mengenal penyebab isolasi
dalam jadwal kegiatan harian sosial
- klien mampu menyebutkan keuntungan punya
teman dan kerugian tidak mempunyai teman
A :SP 2 Kompeten
P:
Perawat = lanjutkan sp 3 berbincang bincang
dengan kelompok di ruang teras depan tanggal
23/09/2013 jam 10.00 selama 15 menit
Klien = anjurkan klien berkenalan dengan dua orang
atau lebih jika ada waktu senggang