Sunteți pe pagina 1din 27

Kata pengantar

Puji sukur kami penulis panjatkan kehadirat allah swt atas karunia nya penulis dapat
menyelesaikan pembutan makalah ini untuk melengkapi tugas keperawatan jiwa II dengan judul
asuhan keperawatan pada Tn.I dengan gangguan konsep diri Harga Diri Rendah di Ruangan
Antareja I p8
Dalam penyusunan makalah ini penulisan banyak memperoleh banyak bantuan dari
berbagai pihak atas kerelaan hati dan bantuan yang diberikan maka kami mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Direktur RSJ Prof. Soeroyo Magelang
2. Kabag Diklat RSJ Prof. Dr.soeroyo Magelang
3. Pembimbing akademi keperawatan muhammadiyah Cirebon
4. Kepala ruangan bangsal RSJ Prof.soeroyo magelang
5. Pembimbing ruangan RSJ Prof.Dr. soeroyo magelang

Dalam penyusunan makalah ini penulis masih banyak kendala dan kekurangan untuk itu
diharapkan kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan saran untuk pembekalan makalah
yang akan datang.

Magelang, Desember 2013

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Keperawatan jiwa merupakan suatu bidang spesialisasi praktik keperawatan yang
menerapkan teori perilaku manusia sebagai ilmunya dan menggunakan diri sendiri secara
terapeutik sebagai kiatnya.Praktik keperawatan terdiridalam konteks social dan lingkungan.
Keperawatan jiwa adalah salah satu dari lima inti disiplin kesehatan mental. Perawat jiwa
menggunakan pengetahuan dari ilmu psikososial, bio fisik dan teori teori kepribadian dan
perilaku manusia untuk menurunkan suatu kerangka kerja teoritik yang menjadi landasan
praktik keperawatan.Saat ini berkembang perawat sebagai profesi yaitu perawatan sebagai
elemen inti dari semua praktik keperawatan.
Kesehatan jiwa bukan hanya suatu keadaan tidak gangguan jiwa, melainkan
mengandung berbagai karakteristik yang adalah perawatan langsung, komunikasi dan
management, bersifat positif yang menggambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan
yang mencerminkan kedewasaan kepribadian yang bersangkutan( WHO)
HDR adalah penilaian terhadap diri yang rendah yang ditandai dengan mengjkritik
diri produktifitas menurun, rasa bersalah dan lain-lain (stuart and gall 2006)
Data yang ditunjukan pusat data schzofrenia AS tiga per empat penderita schzofrenia
berusia 16 25 tahun. Data ini memiliki kesamaan dengan pernyataan dadang yang
menagatakan bahwa schzofrenia di Indonesia umumnya menyeang remaja. Pada kelompok
usia 16-25 tahun, schizofrenia mempengaruhi lebih banyak laki-laki dibandingkan
perempuan. Pada kelompok usia 25-30 tahun, penyakit ini lebih banyak menyerang
perempuan dibanding laki-laki.
Pada tahun 2009, sudah kabupaten / kota melaporkan hasil pelayanan kesehatan jiwa,
hal ini dapat dilihat dari cakupan pelayanan kesehatan jiwa di provinsi jawa tengah tahun
2009 yaitu sebesar 1,41 % meningkat dibandingkan cakupan tahun 2008 yang hanya 0,36%.
Cakupan ini masih jauh dibawah target SPM 2010 yang sebesar 15 %. Hana ada 1 kabupaten
yang mencapai target SPM 2010 yaitu kabupaten purbalingga 20,26 %.(iyus yosep, 2009 :1
). Data statistic dari rumah sakit jiwa Soeroyo Magelang secara keseluruhan terdapat 800
pasien jiwa 32 orang.(40 % mengalami HDR sedangkan diruangan P8 ada 2 orang pasien
HDR.
Dari permasalahan tersebut, upaya yang perlu dilakukan adalah peningkatan
pembinaan program kesehatan jiwa di sarana kesehatan pemerintah dan swasta, pelatih /
refresing bagi dokter dan para medis puskesmas terutama upaya promotif dan preventif,
serta menigkatkan pelaksanaan sisitem motoring dan evaluasi pencatatan dan pelaporan
program kesehatan jiwa.
Dari uraian latar belakang penulis tertarik untuk perincian kasus keperawatan pada
klien dengan ganguan konsep diri : harga diri rendah pada Tn. I

1.2 Ruang lingkup


Ruang lingkup pada laporan ini adalah asuhan keperawatan Tn .I di ruang rsj dengan
masalah utama harga diri rendah.
1.3 tujuan
1. Tujuan utama
Untuk memperoleh pengalaman yang nyata dan mampu melaksnakan askep
secara langsung pada klientn gangguan konsep diri harga diri rendah.di ruang rsj

2. Tujuan khusus
a. Melakukan pengkajian pada tn I di bangsal wisma antareja I (P8)
b. Merumuskan diagnose keperawatan
c. Merencanakan tindakan keperawatan
d. Melaksnakan tindakan keperawatan
e. Melakukan evalusasi hasil asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan
f. Mendomentasikan pelaksnaan keperawatan
1.3 Tujuan penulisan
Untuk memenuhi tugas mata jkuliah keperawatan jiwa, pada makalah ini menjelaskan
tentang gangguan konsep diri : harga diri rendah
Untuk mengetahui apa itu harga diri rendah (HDR) dan bagaimana asuhan
keperawatan apada klien hdr

1.4 Metode penulisan


Penulisan laporan askep ini menggunakan metode deskriftipyaitu dngan cara
mengumpulkan data, analisa data dan menarik kesimpulan yang disajikan dalam bentuk
narasi dengan pendekatan proses keperawatan yang berbentuk studi kasus. Tehnik
pengumpulan data dengan cara :
1. Pengamatan / observasi
Mengobservasi gejala gejala yang dialami klien dengan masalah harga diri rendah dan
obserbvasi keberhasilan asuhan keperawatan yang telah dilakukan.
2. Wawancara
Pengkajian dalam rangka pengumpulan data yang telah dilakukan terhadap klien
3. Dokumentasi catatan perawat
Dengan melihat data-data dan catatan erawat ruangan tentang perkembangan pasien pada
buku status pasien
4. studi perpustakaan
dengan mempelajari beberapa buku sumber yang berhungan dengan =halusinasi,
termasuk bahan bahan perkuliahan.
1.5 Sistematika penulisan
1. Bab I pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang, tujuan, metode, dan tehnik
pengumpulan data dan sistematika penulisan.
2. Bab II tinjauan teoritis, berisi tentang pengertian harga diri rendah, tanda dan gejala harga
diri rendah, akibat harga diri rendah, pohon masalah, diagnose keperawatan, dan rencana
asuhan keperwatan ada klien dengan harga diri rendah.
3. Bab III tinjauan kasus dan pembahasan, yang terdiri dari pengkajian, anallisa data, pohon
masalah, doagnosa keperawatan, rencana tindakan keperawatan dan catatan
perkembangan, implementasi dan evaluasi.
4. Bab IV kesimpulan dan penutup berisi kesimpulan pelaksanaan dari setiap tahap proses
keperawatan yang merupakan imti sari pembahasan. Bagioan penutup dari karya tulis
ilmiah adalah daftar pustaka dan lampiran.
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian
Harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang berharga dan tidak
dapat bertanggung jawab pada kehidupannya sendiri.
Harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri, kemampuan diri
yang negatif yang dapat secara langsung atau tidak langsung di ekspresikan (towsend
2003:174)
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga tidak berarti dan rendah diri yang
berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri (FKUI
2004:107)

2.2 Etiologi
Penyebab seseorang mengalami HDR banyak beberapa faktor yang melatar
belakangi faktor faktor itu antara lain :
1. Pola asuh keluarga
Pola asuh keluarga sangat mempengaruhi bagaimana seseorang memandang dirinya
sendiri.Pola asuh yang otoriter terkadang mengalami masalah yang maladaptif dalam
menilai diri, sebaliknya pola asuh yang permisif terkadang kurang kontrol, sehingga
tidak bisa membedakan mana perilaku yang bisa diterima oleh masyarakat dan mana
yang tidak.
2. Tekanan trauma
Trauma disini bisa disebabkan oleh banyak faktor seperti kekerasan fisik dan seksual
dan kejadian lain yang mengancam indivudu sehingga individu tidak bisa lepas dari
bayang bayang ancaman tersebut. Sudah tentu trauma disini bersifat patologis.
3. Keadaan fisik
Keadaan fisik juga mempengaruhi harga diri seseorang. Dengan keadaan fisik yang
kurang/cacat membuat individu merasa kurang sempurna dan akan diejek oleh orang
lain karena kekurangan tersebut. Hal ini yang kadang membuat seseorang minder dan
tidak menerima keadaannya dengan menarik diri untuk menyembunyikan kekurangan
tersebut.
4. Ketidak berfungsian secara social
Ketidak fungsian secara sosial disini adalah tidak mampunya seorang individu
menempatkan dirinya dalam fungsi sosial. Misalnya seorang kepala rumah tangga
yang menganggur akan merasa rendah diri dalam kehidupan sosialnya. Seorang
sarjana yang menganggur akan merasa rendah diri dan menarik diri dari pergaulan
sosialnya karena merasa malu dengan statusnya.

2.3 Tanda dan Gejala


Ds: klien mengeluh hidup tidak bermakna
Tidak memiliki kelebihan apapun
Merasa jelek
Do: kontak mata kurang
Tidak berinisiatif berinteraksi dengan orang lain

2.4 Akibat
a) Gangguan hubungan sosial : menarik diri
b) Mencederai diri sendiri
c) Resiko terhadap penolakan
d) Resiko perilaku kekerasan
e) Penurunan percaya diri
2.5 Pohon Masalah
isolasi sosial : menarik diri

Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah

Koping individu tidak efektif

2.6 Diagnosa Keperawatan


1. Koping individu tidak efektif
2. Gangguan konsep diri : harga diri rendah
3. Isolasi sosial : menarik diri
BAB III
TINJAUN KASUS

Ruang Rawat : P8/Wisma Antareja I Tanggal dirawat : 21 Agustus 2013

I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn.I
Umur :30 tahun
Informan : Tn. I
Tanggal Pengkajian : 11 September 2013
No. REM : 00091625

II. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB


Nama : Tn.Ib
Umur : 28 tahun
Alamat : Tegal
Pekerjaan : Swasta
Hubungan dengan klien : Adik Kandung

III. ALASAN MASUK


Klien dibawa masuk kerumah sakit jiwa Dr.soeroyo Magelang pada
tanggal 21 agustus 2013 dengan keluhan klien marah-marah, mengamuk, mudah
tersinggung tanpa adanya alasan yang jelas, keluarga klien tidak pernah
melakukan perawatan apapun sebelum klien dibawa ke RSJ.

IV. FAKTOR PREDISPOSISI


Klien pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu dan sekarang sudah
kedua kalinya dirawat di RSJ. Sebelumnya klien dirawat di RSJ Slawi pada tahun
2011 dengan keluhan dirumah suka mengamuk, marah-marah tanpa sebab. Hasil
pengobatan sebelumnya kurang berhasil karena pasien putus obat 3 minggu
Sebelum dirawat diRSJ Soeroyo Magelang,
- klien pernah melakukan aniaya fisik dan kekerasan dalam rumah tangga
sebagai pelaku pada usia 23 tahun dengan memukuli adiknya karena sering
menasehatinya.
- Klien tidak pernah menjadi pelaku, korban maupun saksi aniaya seksual,
penolakan keluarga maupun lingkungan ataupun tindak criminal.
- Dalam riwayat keluarga klien tidak ada yang mengalami gangguan jiwa.

V. FAKTOR PRESIPITASI
Pada masa kanak-kanak klien mempunyai pengalaman tidak menyenangkan
dibuktikan dengan pernyataan klien pada waktu SD saya selalu sendiri dan tidak
mempunyai teman. Pada masa remaja klien mengalami pengalaman yang tidak
menyenangkan dibuktikan dengan pernyataan klien saya tidak punya teman karena
saya tidak diizinkan maen keluar rumah oleh Ibu saya. Pada masa dewasa klien juga
mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan dibuktikan dengan pernyataan
klien Saya sangat terpukul ketika ayah saya meninggal.

VI. PEMERIKSAAN FISIK


1. TTV
Tekanan Darah :120/90 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36C
Pernafasan : 20 x/menit
2. Ukur
Tinggi badan : 160 cm
Berat Badan : 43 kg
3. Klien tidak ada keluhan fisik
VII. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Keterangan :
: perempuan
: laki-laki

: menikah

: pisah/cerai

: tinggal dalam 1 rumah

: klien

: meninggal

: orang terdekat
Klien merupakan anak pertama dari 8 bersaudara klien tinggal bersama
Ibu dan semua ketujuh adiknya. Penyelesaian masalah dalam keluarganya
diselesaikan secara demokrasi dan pengambil keputusan adalah ibunya, dan orang
terdekat dengan klien adalah ibunya.
2. Konsep Diri
a. Citra tubuh
Klien mengalami gangguan citra tubuh dibuktikan dengan pernyataan klien
saya merasa jelek dibandingkan dengan adik-adik saya
b. Identitas
Klien tidak mengalami gangguan identitas dibuktikan dengan pernyataan klien
saya anak pertama dari 8 bersaudara
saya puas sebagai anak pertama karena saya bisa menjadi anak tertua di
keluarga saya
c. Peran
Klien mengalami gangguan peran dibuktikan dengan pernyataan klien saya
malu dan tidak berguna sebagai seorang kakak dan anak pertama
saya merasa tidak bisa membantu keuangan ibu saya karena saya
pengangguran
d. Ideal diri
Klien tidak mengalami gangguan ideal diri dibuktikan dengan pernyataan
klien saya pengen cepet pulang kalau sudah pulang saya ingin bekerja buat
bantu ibu saya
e. Harga diri
Klien mengalami gangguan harga diri dibuktikan dengan pernyataan klien
saya malu bergaul dengan tetangga karena jelek dan miskin
mereka sering mengejek dan menghina saya
3. Hubungan sosial
a. Orang terdekat
Orang yang terdekat dengan klien adalah ibunya dibuktikan dengan
pernyataan klien saya kalau minta dukungan suka sama ibu
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Klien tidak pernah ikut serta dalam kegiatan masyarakat dibuktikan dengan
pernyataan klien saya malas ikut kegiatan di masyarakat karena saya lebih
senang di rumah
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengalami hambatan dalam berhubungan dengan orang lain dibuktikan
dengan pernyataan klien saya kalau keluar rumah suka ga di bolehin sama
ibu dan di suruh cepet pulang
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien menyadari penyakit yang di deritanya dibuktikan dengan pernyataan
klien saya ini sakit jiwa makanya di bawa ke sini
saya rasa kalau sakit saya ini adalah cobaan dari Allah pada saya
orang lain di sekitar saya bilang kalau penyakit saya ini memalukan
keluarga
b. Kegiatan ibadah
Klien jarang melakukan kegiatan ibadahnya dibuktikan dengan pernyataan
klien saya disini jarang shalat soalnya susah buat wudhu
saya bingung juga menghadap shalatnya kemana

VIII. STATUS MENTAL


1. Penampilan
Klien terlihat kurang rapih, pakaian klien terlihat bersih tetapi ada kancing yang
lepas, rambut klien terlihat rapih .
2. Pembicaraan
Pembicaraan klien lambat dan pelan, jika diberi pertanyaan klien menjawab
dalam waktu yang lama.
3. Aktivitas motorik
Klien terlihat sering duduk sendirian, klien melakukan aktivitas jika di suruh
perawat.
4. Alam perasaan
Klien terlihat sedih dan putus asa ketika di wawancara klien merasa menyesal
dengan perbuatannya terhadap adiknya dan klien merasa sedih jika teringat
ayahnya yang sudah meninggal.
5. Afek
Klien memiliki afek sesuai karena saat di wawancara ekspresi klien terlihat sedih
ketika ditanya soal ayahnya yang sudah meninggal.
6. Interaksi selama wawancara
Klien terlihat kooperative saat berinteraksi kontak mata klien kurang, sering
menunduk, pandangan klien sering beralih.
7. Persepsi halusinasi
Klien tidak mengalami gangguan persepsi halusinasi.
8. Proses pikir
Klien mengalami proses pikir sirkumtantial ketika di lakukan pengkajian kilen
mampu menjawab pertanyaan tetapi berbelit-belit tetapi sampai pada tujuan
pembicaraan.
9. Isi pikir
Klien mengalami isi pikir obsesi, ketika di wawancara klien selalu mengatakan
rasa bersalahnya atas perbuatan yang dilakukan terhadap adiknya.
10. Tingkat kesadaran
Klien tidak mengalami gangguan tingkat kesadaran karena terbukti klien dapat
menyebutkan hari, tempat tinggal klien dengan benar, dan orang yang ada di
kamarnya dengan benar.
11. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang :
klien tidak mengalani gangguan daya ingat jangka panjang karena di
buktikan dengan pernyataan klien waktu ke rumah sakit ini saya di antar
oleh adik saya
Gangguan daya ingat jangka pendek:
klien tidak mengalami gangguan jangka pendek karena dibuktikan dengan
pernyataan klien 1 minggu yang lalu saya dijenguk sama keluarga
Gangguan daya ingat saat ini:
klien tidak mengalami gangguan daya ingat saat ini karena dibuktikan
dengan pernyataan klien tadi pagi saya sarapan sama ayam dan sayur
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien dapat berkonsentrasi dan berhitung dengan baik, dibuktikan dengan saat
klien diberi pertanyaan jika mas punya uang Rp 5.000,00 dibelikan roti dengan
harga Rp 3.000,00 berapa kembaliannya?, klien menjawab dengan benar
kembalianya Rp 2.000,00
13. Kemampuan penilaian
Klien tidak memiliki gangguan penilaian dibuktikan dengan saat diberi
pertanyaan sebelum tidur gosok gigi dulu atau baca doa dulu?, klien menjawab
gosok gigi dulu mba
14. Daya tilik diri
Klien tidak mengalami gangguan daya tilik diri dibuktikan dengan pernyataan
klien saya ini sakit jiwa dan sakit saya ini adalah cobaan dari Allah

IX. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
Klien termasuk dalam kategori bantuan minimal, Klien dapat menghabiskan 1
porsi, 3x makan dalam sehari, nasi lauk dan sayur, cara makan klien masih
berantakan. Ketika makan klien dapat mengambil makan sendiri tetapi belum bisa
membersikan alat makannya sendiri setelah makan.
2. BAK/BAB
Klien termasuk dalam kategori mandiri, karena klien bisa menggunakan dan
membersihkan WC sendiri lalu klien dapat merapihkan pakaian setelah
BAK/BAB.
3. Mandi
Klien termasuk dalam kategori mandiri, karena klien mandi 2 kali sehari pagi jam
06.00 dan sore jam 17.00 tanpa bantuan orang lain. Dan klien dapat mencukur
kumis/jenggot serta menggunting kuku sendiri.
4. Berpakian berhias
Klien termasuk dalam kategori mandiri, karena klien mampu mngenakan dan
mengganti pakaian sesuia dengan penampilan yang di inginkan & mengganti
pakaiannya 1x sehari. Tetapi penampilan klien belum rapih.
5. Istirahat dan tidur
Klien termasuk dalam kategori mandiri, klien tidur siang pada jam 11.00 s/d
12.30 dan malam hari pada jam 19.00 s/d 05.00. Sebelum tidur klien berdoa
tetapi klien tidak dapat merapihkan tempat tidurnya sendiri.
6. Penggunaan obat
Klien termasuk dalam kategori bantuan minimal, karena klien masih di bimbing
dan di ingatkan oleh perawat untuk minum obat.
7. Pemeliharaan kesehatan
Klien memahami perawatan setelah pulang dari rumah sakit, klien akan control
untuk menjaga kesehatannya ke pelayanan kesehatan yang terdekat
(puskesmas/rumah sakit).
8. Aktivitas di dalam rumah
Setelah klien keluar dari rumah sakit klien berencana membantu ibunya untuk
melakukan pekerjaan rumah yaitu menyapu, mengepel dan mencuci piring.
9. Aktivitas di luar rumah
Setelah klien keluar dari rumah sakit klien berencana mengikuti aktivitas di luar
rumah untuk sesekali mengikuti pengajian di desanya.

X. MEKANISME KOPING
Klien memiliki koping maladaptif karena jika klien mempunyai masalah lebih
suka di pendam sendiri.

XI. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Klien selalu merasa bersalah kepada adiknya terkait perbuatan yang pernah
di lakukannya dan klien juga tidak ada kontak social dengan warga disekitar sehingga
memilih untuk menyendiri diam di rumah.
XII. KURANG PENGETAHUAN TENTANG
Klien kurang mengetahui tentang obat-obatan yang di minumnya.

XIII. ASPEK MEDIK


Diagnosa Medik : F20.3 (Skizofrenia tak terinci)
Terapi medik :
Thihexypenidil 2mg
Risperidone 2mg
Diazepam 2mg
Lodomer

XIV. ANALISA DATA


No Data Fokus Masalah
1 Ds : klien mengatakan Gangguan konsep diri : harga diri
- saya merasa jelek dibandingkan rendah
dengan adik-adik saya
- Saya malu dan merasa tidak
berguna sebagai seorang kakak dan
anak pertama
- saya tidak bisa membantu
keuangan ibu saya karena saya
pengangguran
Do:
- Kontak mata kurang
- Klien merasa tidak berguna
- Pandangan mudah beralih
- Klien sering menunduk
2 Ds: Klien mengatakan Isolasi sosial : menarik diri
- saya malas ikut kegiatan di
masyarakat karena saya senang
sendiri di rumah
- saya ga pernah bergaul dengan
tetangga atau teman saya
- ibu saya melarang saya keluar
rumah
- saya lebih suka menyendiri

Do:
- Klien malas untuk berinteraksi
dengan orang lain
- Klien sering terlihat duduk sendirian
- Suara klien terdengar sangat pelan
- Klien melakukan aktivitas jika di
suruh perawat
3 Ds : klien mengatakan Koping individu tidak efektif
- kalau saya punya masalah saya
lebih suka memendamnya sendiri

Do :
- Klien putus asa
- kontak mata kurang
- Saat berinteraksi klien sering
menunduk

XV. POHON MASALAH


isolasi sosial : menarik diri

Gangguan Konsep Diri : Harga Diri
Rendah


Koping individu tidak efektif
No TGL/JAM DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
1 11/9/2013 Gangguan 1. Mengidentifikasi kemampuan dan S: klien mengatakan
10.00 wib kosep diri: aspek positif yang dimiliki pasien saya bisa menggambar, mengaji, mewarnai gambar,
Harga diri 2. Membantu pasien menilai nyuci sendal, nyuci piring, beresin tempat tidur
rendah kemampuan pasien yang masih menggambar, mengaji, mewarmai gambar, nyuci
SP 1 dapat di gunakan sandal
3. Membantu pasien memilih menggambar dulu
kegiatan yang akan dilatih sesuai siapkan alatnya pensil, penghapus, lalu buat pola
dengan kemampuan pasien yang kita mau gambar terakhir baru mulai
4. Melatih pasien kegiatan yang menggambar
dipilih sesuai kemampuan menulis sendiri
5. Membimbing pasien memasukan O:
kedalam jadwal harian - klien mampu menyebutkan hal-hal positif
yang dimilikinya
- Klien mampu menjelaskan cara menggambar
- Klien mampu menulis jadwal kegiatan
hariannya sendiri
- Klien terlihat kooperatif
- Kontak mata kurang
- Klien lama dalam menjawab pertanyaan

A: SP 1 Kompeten
P: Perawat : lanjut SP 2 (melakukan kegiatan
mengaji) pada tgl 12-09-13 di ruangan jam 10
selama 10 menit
klien : Anjurkan klien untuk menggambar kembali
jika ada waktu luang
2 12/9/2013 Gangguan 1. Memvalidasi masalah dan latihan S:Klien mengatakan
10.00 wib konsep diri : sebelum nya siapkan alat-alatnya pensil,penghapus,buku
harga diri 2. Melatih kegiatan kedua atau gambar,buat polanya dulu ,lalu terakhir baru kita
rendah selanjutnya yang dipilih sesuai menggambar
SP 2 kemampuan pasien kita ambil wudhu,siapkan Quran lalu buka halaman
3. Membimbing pasien memasukan surat yang mau di baca
kedalam jadwal kegiatan harian Saya yang nulis
pasien O:
- Klien mampu menjelaskan cara menggambar
- klien mampu mempraktekan cara mengaji
- Klien terlihat kooperatif
- Kontak mata kurang
- Klien lama dalam menjawab pertanyaan
- klien mampu menulis jadwal kegiatan harian
sendiri

A: sp 2 kompeten
P:
perawat: lanjutkan sp 2 (melakukan kegiatan
yang ketiga mewarnai gambar) tgl 13/09/13 tempat
di ruangan jam 10.00 wib selama 10 menit
klien: anjurkan klien melakukan kegiatan mengaji
dan mengajarkannya kepada orang lain
13/9/2013 Gangguan 1. Memvalidasi masalah dan latihan S: klien mengatakan
10.00 wib konsep sebelum nya caranya itu pertama kita ambil air wudhu siapkan
diri:harga diri 2. Melatih kegiatan ketiga atau Quran buka halaman surat yang mau di baca sebelum
rendah selanjutnya yang dipilih sesuai nya baca taawud
kemampuan pasien siapkan pensil warna buku gambar,lalu siapkan
3. Membimbing pasien memasukan gambar yang siap di warnai
kedalam jadwal kegiatan harian Saya yang nulis
pasien O:
- klien mampu menjelaskan cara mengaji
- klien mampu mempraktekan cara mewarnai
gambar
- klien mampu menuliskan kedalam buku
kegiatan harian
- Klien kooperatif
- Kontak mata kurang
- Klien lama dalam menjawab pertanyaan

A:SP2 Kompeten
P:
perawat:lanjut sp2 kemampuan yang ke4 mencuci
sendal 14/09/2013 di tempat cucian jam 10.00 wib
selama 10 menit
P:klien: anjurkan klien melakukan kegiatan
menggambar jika ada waktu luang
14/9/2013 Gangguan 1. Memvalidasi masalah dan latihan S:klien mengatakan
10.00 wib konsep sebelum nya siapkan pensil warna buku gambar siapkan gambar
diri:harga diri 2. Melatih kegiatan keempat atau yang siap diwarnai
rendah selanjutnya yang dipilih sesuai saya malas
kemampuan pasien saya saja yang nulis
3. Membimbing pasien memasukan O:
kedalam jadwal kegiatan harian - Klien mampu menjelaskan cara mewarnai
pasien gambar
- klien belum bisa mempraktekan cara
mencuci sandal
- klien mampu menulis di jadwal harian sendiri
- klien terlihat malas
- wajah klien lesu

A:sp 2 belum kompeten pada point 2


P:
perawat: ulangi sp2 mencuci sendal 16/09/13 di
tempat cucian jm 10.00 selama 15 menit
Klien: anjurkan pasien mencuci sendal
16/09/13 Gangguan 1. Memvalidasi masalah dan latihan S:klien mengatakan
10.00 wib konsep sebelum nya siapkan pensil warna buku gambar siapkan gambar
diri:harga diri 2. Melatih kegiatan kelima atau yang siap diwarnai
rendah selanjutnya yang dipilih sesuai siapkan ember,air,gayung,sikat,dan sabun cuci sikat
kemampuan pasien sendal lalu bersihkan dengan air
3. Membimbing pasien memasukan saya yang nulisnya
kedalam jadwal kegiatan harian O:
pasien - klien mampu mempraktekkan cara mencuci
sendal dengan baik dan benar
- klien mampu menulis kedalam buku jadwal
harian sendiri
- klien kooperatif
- kontak mata klien mudah beralih

A:SP 2 kompeten

P:
perawat:lanjut sp2 aspek positif mencuci alat makan
pada tgl 17/09/2013 di tempat cucian jam 10.00
selama 15 menit
Klien:anjurkan pasien mencuci sendal jika ada waktu
luang
17/09/13 Gangguan 1. Memvalidasi masalah dan latihan S:Klien mengatakan
10.00 wib konsep sebelum nya siapkan ember,gayung,sikat,air dan sabun
diri:harga diri 2. Melatih kegiatan kelima atau cuci,sikatsendal,bilas,lalu basahi air
rendah selanjutnya yang dipilih sesuai siapkan alat makan kotor,masukan ke ember,gosok
kemampuan pasien pakesabun,bilas dengan air
Membimbing pasien memasukan saya yang nulis
kedalam jadwal kegiatan harian O:
pasien - klien mampu mengingat latihan sebelum nya
3. Membimbing pasien memasukan - klien mampu mempraktekkan cara mencuci
kedalam jadwal kegiatan harian alat makan
pasien - klien terlihat kooperatif
- perilaku bisa di arahkan
- kontak mata kurang

A:sp2 kompten

P:
perawat:lanjutkan sp 1 ISOS (keuntungan
mempunyai teman , kerugian tidak mempunyai
teman dan cara berkenalan dengan satuorang) tgl
18/09/2013 tempatnya di teras depan selam 15 menit
Klien :anjurkan pasien mencuci alat makan jika ada
yang kotor
18/09/2013 Isolasi sosila: 1. Mengidentifikasi penyebab isolasi S: klien mengatakan
Jam 10.00 menarik diri sosial pasien "Saya merasa dikucilkan oleh orang lain"
WIB 2. Mengidentifikasi keuntungan "Kalau punya teman, saya ada teman ngobrol"
berinteraksi dengan orang lain "Kalau tidak punya teman, saya tidak ada teman
3. Mengidentifikasi kerugian tidak ngobrol"
berinteraksi dengan orang lain "Saya gak mau berkenalan dengan orang lain"
4. Melatih pasien berkenalan dengan satu "saya nulis sendiri saja"
orang O:
5. Membimbing pasien memasukkan - klien sudah mampu mengenal penyebab isolasi
dalam jadwal kegiatan harian sosial
- klien mampu menyebutkan keuntungan punya
teman dan kerugian tidak mempunyai teman

- klien belum mampu mempraktekkan berkenalan


dengan satu orang
- klien sudah mampu menulis jadwal kegiatan harian
sendiri
- kontak mata kurang
A: SP1 belum kompeten pada point 4
P: perawat: ulangi SP1 pada point 4 di teras tanggal
19/09/13 jam 10 pagi selama 20 menit
Klien: anjurkan klien berkenalan dengan satu orang
19/09/2013 1. Memvalidasi masalah dan latihan S: klien mengatakan
Jam 10.00 sebelumnya "Ulurkan tangan, ucapkan salam, sebutkan nama,
WIB 2. Melatih pasien berkenalan dengan satu alamat, dan hobi"
"Nulis sendiri saja"
orang
O:
3. Membimbing pasien memasukkan - klien mampu mempraktekkan berkenalan dengan
dalam jadwal kegiatan harian satu orang
- klien mampu menulis jadwal kegiatan harian
sendiri
-klien kooperatif
-Klien kurang bersemangat
A: SP1 kompeten
P:
perawat: lanjutkan SP2. (Melatih pasien berkenalan
dengan dua orang atau lebih) pada tanggal 20/09/13
di teras depan jam 10.00 pagi selama 20 menit
Klien: anjurkan untuk kembali berkenalan dengan
orang lain
20-09- 1. Memvalidasi masalah dan latihan S : Klien mengatakan
2013 sebelumnya Ingat , kemarin sudah belajar berkenalan, caranya
2. Melatih pasien berkenalan dengan ulurkan tangan ucapkan salam , perkenalkan nama ,
dua orang atau lebih hobby , alamat
3. Membimbing pasien memasukan sudah berkenalan dengan anwari , hobby nya
dalam jadwal kegiatan harian makan , alamat purwerejo, yang kedua saya lupa
namanya siapa
saya aja yg nulis
O:
- Klien sudah mampu menjelaskan cara
berkenalan dengan satu orang
- Klien belum mampu mempraktekan cara
berkenalan dengan dua orang atau lebih
- Klien menulis jadwal kegiatan harian sendiri
- Klien kooperatif

A : SP 2 kompeten pada point 2


P:
Perawat = ulangi sp 2 pada point 2 tempatnya di
teras < tanggal 21/09/2013 jam 10.00 selama !5
menit
Klien = anjurkan klien berkenalan dengan dua orang
atau lebih jika ada waktu senggang

21-09- 1. Memvalidasi masalah dan latihan S : Klien mengatakan


2013 sebelumnya sudah berkenalan dengan anwari , hobby nya makan
2. Melatih pasien berkenalan dengan , alamat purwerejo, abdul aziz hobby tidur alamatnya
dua orang atau lebih banyumas.
3. Membimbing pasien memasukan saya mau menulis sendiri
dalam jadwal kegiatan harian O:
- Klien mampu mempraktekan berkenalan
dengan dua orang atau lebih
- Klien menulis kegiatan jadwal sendiri
- Klien kooperatif
- Kontak mata kurang

A :SP 2 Kompeten
P:
Perawat = lanjutkan sp 3 berbincang bincang
dengan kelompok di ruang teras depan tanggal
23/09/2013 jam 10.00 selama 15 menit
Klien = anjurkan klien berkenalan dengan dua orang
atau lebih jika ada waktu senggang

S-ar putea să vă placă și