Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Oleh :
Anang Subandriono
1708229
Keterangan :
: pengambil keputusan : pasien
: garis perkawinan
: Tinggal Serumah
: Wanita
: Laki-laki
x : Sudah Meninggal
Dalam keluarga pasien tinggal bersama ibu dan adiknya. Menurut pasien,
orangtuanya sangat menyanyangi dan mengasuhnya dengan baik sejak dirinya masih
kecil. Pengambil keputusan dalam keluarga adalah pasien sebelum sakit. Komunikasi
dalam keluarga dilakukan secara terbuka, siapa saja boleh mengeluarkan pendapatnya.
Pasien tidak mempermasalahkan dengan aturan yang ada di rumahnya.
2. Konsep diri
a. Citra/Gambaran tubuh: Pasien mengatakan tidak ada bagian tubuh yang tidak
disukainya, karena ini sudah ciptaan tuhan.
b. Identitas diri: Pasien mengatakan bahwa ia adalah seorang laki-laki,
c. Peran: pasien mau melakukan aktivitas sebagai seorang kepala rumah tangga, seperti
bekerja di PDAM,
b. Ideal diri: pasien mengatakan yakin bisa sembuh dari penyakitnya. Pasien
mengatakan setelah sembuh ingin bekerja.
c. Harga diri : Pasien merasa tidak berarti lagi karena dirinya tidak bekerja.
Masalah keperawatan : Harga diri rendah.
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti: pasien mengatakan bahwa orang yang paling disenangi dalam
keluarga adalah ibunya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat: pasien sehari hari beraktifitas
dengan rekan kerjanya, pasien bekerja sebagai pegawai di PDAM.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: pasien tidaK ada hambatan dalam
berinteraksi dengan orang lai, pasien mengatakan saat ini senang bisa diajak bicara.
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan: pasien beragama islam, pasien yakin adanya Tuhan dan
penyakitnya ini karena cobaan dari Tuhan.
b. Kegiatan beribadah: saat masih sehat pasien melakukan kegiatan ibadah tapi saat di
rawat di RSJD pasien sudah jarang melakukan kegiatan ibadah.
X. PENGETAHUAN
Pasien mengatakn sakitnya ini bisa sembuh, karna semua penyakit ada obatnya.
1. DS : Resiko mencederai
Keluarga mengatakan pasien suka ngomong diri, orang lain dan
sendiri, marah marah tanpa sebab,
lingkungan
Pembicaraan pasien tidak terlalu keras dan cepat.
Pasien aktif dalam pembicaraan saat dilakukan
wawancara, pasien tidak tampak mendominasi
pembicaraan tetapi kalau perawat tidak bertanya
maka pasien hanya akan diam saja.
DO :
- Pasien labil, pasien tampak tegang, gelisah, dan
sering menanyakan kapan bisa pulang.
2. DS : Perilaku kekerasan
- Pasien mengatakan pasien sering marah-marah
tidak jelas, pasien memukul adiknya sendiri.
DO :
- Pasien berbicara tidak terlalu cepat, dan keras
- Pasien kooperatif, kadang menjawab
pertanyaan dengan wajah tegang dan kontak
mata kurang.
- Pasien tampak gelisah, mondar mandir, wajah
tegang, tetapi pasien masih bisa diajak
komunikasi.
3. DS : Gangguan Konsep
- Pasien mengatakan merasa tidak berarti lagi
Diri : Harga Diri
karena dirinya tidak bekerja
Rendah
- Pasien saat dilakukan wawancara kooperatif.
DO :
- Pasien berinteraksi dengan perawat, pasien
yang lain dan mengungkapkan perasaan ingin
pulang
- Saat bicara pasien banyak senyumnya
- Tampak bingung kadang tak terfokus
RTL
Ulangi SP 1
- Mengajarkan kontrol PK
- Melatih kontrol PK fisik 1
Rabu, 20 Data: S: pasien mengatakan jarang marah,
desember DS: pasien mengatakan perasaan pasien mengatakan tanda marah
2017 marahnya sudah jarang muncul, pasien adalah tanganya yang mengepal,
09.00 WIB merasa ingin bekerja, pasien mengatakan jika pasien marah,
DO: pasien melakukan nafas dalam,
Wajah tegang, mondar mandir, tampak
bingung, ADL mampu mandiri, O: pasien mampu berkomunikasi
komunikasi kooperatif, kontak mata secara kooperatif, nada lembut,
positif, expresi wajah tenang,