Sunteți pe pagina 1din 6

MAGNESIUM : MUNCUL POTENSI DALAM PRAKTIK ANASTESI

Abstrak

Magnesium adalah sebuah reseptor non kompetitiv bloker dari N-Methyl D-Aspartate biasanya
digunakan sebagai manajemen dari preelmapsia, aritmia dan asma bronkial yang sangat penting pada
praktek anastesi saat ini. Hal tersebut sering digunakan intravena , intratechal atau yanglebih sering
disebut epidural untuk mengurangi nyeri post operasi. Saat ini hal tersebut memiliki popularitas yang
besar sebagai adjuvan pada blokade. Anastesi dan analgesi menggabungkan karakteristik dari
magnesium yang sesuai ahli anastesi untuk mengurangi dosis anastesi selama operasi dan digunakan
sebagai analges setelah operasi.

Pendahuluan

magnesium memainakan perananan penting dalam berbagai proses fisiologi. Sejak penelitian dari
magnesium sulfat dalam anastesi klinis sejak tahun 1996, Magnesium memiliki perhatian yang
menark pada bidang anastesi dan pengobatan nyeri. Magnesium merupakan empat kation terpenting
dalam tubuh dan terpenting kedua pada kation intraseluler. Hal ini ditemukan terdapat ikatan dengan
kerak bumi yang tersimpan sebagai magnesite da dolomit. hal ini pertama kali diisolasi oada tahun
1808 oleh ahli kimiawi Sir Humphrey Davy menggunakan elektrolisis pada campuran magnesia dan
oksida merkuri.

magnesium penting dalam praktik anastesi untuk beberapa alasan. Pertama, ion ini penting untuk
beberapa reaksi biokimia dan itu adalah kekurangan yang bisa menghasilkan konsekuensi klinis yang
penting selama anastesia atau pada ICU. Kedua, pengunaan jangka panjang pada magnesium sulfat
pada praktek obsetrik dibutuhkan ahli anastesi yang menjadi familiar dengan aksi farmakologis pada
obat tsb dan berinteraksi dengan agen. Ketiga, beberapa dari hal tsb kemungkinan bermakna pada
beberapa bidang dari praktek anastesi. pada aturan fisiologi pada magnesium bertujuan pada Ca
blocker pada otot halus, otot halus dan sistem konduksi. analgesik bertujuan pada kerja bloking
reseptor NMDA hal ini lebh efektif pada aplikasi multidisiplin.

Fisiologi

pada manusia magnesium tersebut di distribusikan di antara tulang 53% , komponen otot intraseluler
27% dan jaringan lunak , jaringan lunak 19%. 1% dari total Mg dalam tubuh ditemukan dalam serum
dan sel darah merah. Serum Mg terdiri dari hanya 0,3% persen dari magnesium tubuh, hal tsb
ditampilkan pada 3 bagian ,deionisasi 63% , ikatan protein 33% yang umumnya albumin dan
kompleks anion seperti sitrat dan fosfat. estimasi harian rata-rata dibutuhkan 200mg untuk wanita dan
250mg untuk pria. Rentang normal magnesium dalam plasma adalah 1.4-2.2meq/L (0.7-1.1 mmol/L)

Ketersediaan Formulasi

formulasi yang tersedia magnesium untuk intramuskuler dan intravena digunakan adalah magnesium
sulfat. Obat ini tersedia dalam 2ml ampul.Setiap ml mengandung magnesium sulfat 500mg,
meyediakan 4.06meq setiap magnesium dan sulfat untuk injeksi sampai dengan ph 5.5-7.0. Larutan
yang mengandung agen bakteriostatik atau pengawet lainnya. Formula molekuler adalah
MgSO4.7H20 dan berat molekular adalah 246.47

Efek pada berbagai sistem

Karena persaingan dengan calsium pada ikatan membran dan oleh stimulasi penyerapan calcium oleh
retikulum endoplasma, magnesium membantu untuk menjaga mengistirahatkan intraseluler pada ion
kalsium bebas yang mana penting untuk beberapa fungsi seluler.sifat kelistrikan pada membran dan
karakteristik permeabilitas mereka juga merupakan efek dari magnesium. magnesium memiliki efek
yang sangat penting bagi sistem kardiovaskular. hal tersebut mempengaruhi kontraktilitas myocardial
oleh karena pengaruh dari konsentrasi calcium intraceluller dan aktivitas kelistrikan sel myocardial da
khususnya ada sistem konduksi pada jantng yang telah terpengaruh oleh perubahan ion seperti
sodium, potassium, dan calcium melewati membran sakrolemal. Magnesium bisa juga memiliki efek
pada tonus pembuluh darah otot polos. Magnesium memiliki perananan kuci pada beberapa proses
biologikal penting seperti metabolisme energi sel, replikasi se, dan sintesis protein.

Mekanisme kerja

Mg merupakan penghambat non kompetitif reseptor dengan efek anti nosiseptif, hal ini merupakan
antagonis kalsium fisiologis pada kelistrikan yang berbeda dan pintu masuk yang penting dalam
mekanisme anti nosiseptif. Mg bukan termasuk dalam analgetik primer, hal ini termasuk reaksi
analgetik yang digunaka sebagai agen adjuvan. Peran dari Mg untuk analgetik perioperatif masih di
teliti selama dilakukannya praktek general anastesi atau spinal anastesi. MgSO4 telah dilaporkan
efektif dalam pengobatan nyeri perioperatif dan dalam menumpulkan rasa nyeri.

Peranan Mg dalam operasi

1. mengurangi nyeri setelah operasi


2. menanggulangi respon hipertensi pada intubasi
3. dalam pheochromoxcitoma
4. dalam obstetri dan anastesi obstetri
5. dalam anastesi jantung
6. selanjutnya dalam manajemen menggigil
7. muscle relaxan

Mengurangi nyeri setelah operasi

Mg telah digunakan secara intravena dan intratekal atau epidural untuk mengurangi rasa nyeri,
peranan selama dilakuka anastesi general menurut Ryo et al, melaporkan bahwa penggunaan
MgSO4 50ml/kg secara cepat sebelum dilakukannya operasi kemudian diikuti pemberian infus
15mg/kg/jam selama operasi sampai dengan operasi berakhir. Dalam operasi ginekologi diberikan
propofol yang secara signifikan rendah dan konsumsi analgetik yang rendah. Sama halnya dengan
obsrvasi yang dilakukan Li et al. Penelitian Kiran et al, yaitu efikasi penggunaaan dosis tunggal
MgSO4 IV untuk menguangi nyeri pada pasien post operasi inguinal dibawah general anastesi.
Jangka normal Mg didalam plasma 1,4-2,2 meq/L. Hipomagnesemia sering terjadi setelah operasi
abdominal, ortopedi dan jantung. Pasien yang mengalami pembedahan besar tanpa pemberian Mg
menunjukan risiko terjadinya hipomagnesemia pada 24 jam pertama setelah operasi.

Untuk menanggulangi dampak hipertensi pada intubasi

magnesium telah disoot pada efikasi untuk melemahkan respon kardiovaskuler yang dihubungkan
dengan intubasi trakhea. Laringoskopi dan intubasi trakhea menyebabkan pelepasan dari katekolamin
endogen, meningkatkan tekanan darah, dan nadi dengan kemungkinan sequele seperti perdarahan
intracranial dan iskeik myocardial. Magensium dapa berperan untuk stabilisasi dari parameter
kardiovaskuler dan mencegah hipertensi pada intubasi. Efek ini dapat bermakna pada konteks
hipertensi ada kehamilan. James et al, penelitian kadar katekolamin post intubasi dan pengaruh
intubasi pada nadi dan tekanan darah pada percobaan random controlled dari magnesium intravena
60mg/kg vs 0,9% saline + preintubasi. kadar noradrenalin meningkat signifikan pada kelompok
kontrol dibandingkan dengan yang menerima magnesium dan peningkatan kadarnya terjadi 5 menit
post intubasi. nadi meningkat sedikit pada penambahan magnesium tetapi kemudian tetap saja stabil
selama intubasi. Kelompok kontrol menunjukkan peningkatan signifikan ada nadi dan tekanan darah.

Pada pheochromocytoma

magnesium marker anti adrenergik dalam penambahan ini sebagai vasodilator dan anti aritmia
mengakibatkan penggnaan magnesium selama operasi untuk pheochromocytoma.
Peran pada kandungan dan anastesi kandungan

Magnesium memiliki peran meningkatkan pada manajemen kelahiran dengan indikasi penting untuk
anastesi kandungan. Magnesium telah digunakan untuk tatalaksana krisis hipertensi akut khususnya
dala konteks manajemen pheocromocytoma dan tatalaksana dari kehamilan dengan hipertensi. Hal itu
saat ini ditetapkan baik dalam manajemen preeklampsia berat dan pencegahan / tatalakasana dari
kejang eklampsia, diamana ha ini ditetapkan sebagai standar terapi. hal tersebut
mencegah/mengendalikan kejang dengan bloking transmisi neuromuskuler dan penurunan pelepasan
acetilcolin pada saraf motor terminal. Kerja anti hipertensi adalah dengan penutupan kanal Ca.
Penggunaan magnesium sebagai neuroprotektan dari janin preterm, mencegah adanya cerebral palsy
pada kelahiran bahkan akan berlanjut meningkat. hal tersebut digunakan sebagai terapi kelahiran
prematur. hal itu memiliki efek yang menguntungkan pada kehamilan dan hemodinamik uteroplasenta
dalam preeklampsia. sebagai tambahan pada general anastesi, Lee dan Kwon dalam penelitian mereka
mengobservasi pada penggunaan magnesium intravena 45mg/kg sebelum induksi pada anastesi
bertujuan untuk kestabian hemodinamik yang lebih baik dan rendahnya indeks bispektral yang
mengindikasikan rendahnya resiko kewaspadaan. Bagaimanapun juga penggunaan sebelum
tatalaksana dengan Magnesium sulfat tidak menyebabkan rendahnya serum cardiac troponin I pada
preeklampsia sedang yang sedang berlangsung sectio caesarea menggunakan spinal anastesi.

Peran pada anestesi cardiac

pada relevansi tertentu oleh anestesiologinpada aritmia dan operasi jantung. Hal ini benilai sebagai
anti aritmia. Hal tersebut secara sukses digunakan pada pengobatan ventricular aritmia yang
berhubungan dengan Akut Myocard Infark, Syndrom QT memanjang, dan toksik digitalis.
Didapatkan risio yang tinggi pada penurangan Mg selama operasi CABB dngan CPB. Presipitat
hipomagnesia pada aritmia jantung dan vasokonstriksi antara artesi coroner atau menggunakan graft
mammary yang mana mengaktivasi keparahan aritmia. Selama operasi CABG berlangsung,
kombinasi penambahan dari MG dan lidocain digunakan sebagai dosis bolus dimulai setelah intubasi
diikuti infus untuk mengurangi kejadian referfusi VF sebanyak 62% dan post CPB aritmia ventrikel.
Sebelum penambahan Mg selama operasi menginduksi iskemi myocardiac dan saat itu juga referfusi
myocardial terjadi meningatkan peyembuhan post iskemik myocardial. akan tetapi jika diberikan
setelah referfusi myocardial dimulai, itu tidak dapat memeberikan efek yang menguntungkan.
Penatalaksanaan saat menggigil

MgSO4 ditemukan bisa efektif pada manajemen dari menggigil setelah dilakukannya operasi dengan
genea anastesi atau spinal anastesi. Elsonbaty eta al.menemukan bahwa MgSO4 bisa menjadi jalan
yang efektif untuk mengontrol keadaan menggigil dan menggantikan meperidine dalam
penatalaksanaan menggigil selama anastesi spinal dengan bekurangnya efek samping. Efek menggigil
bisa bertujuan untuk memblok reseptor NMDA yang mengarah ke penurunan norepinephrine dan
meningkatkan nadi keduanyan memiliki peranan didalam kontrol termoregulasi. MgSO4 merupakan
pilihan yang menarik utuk mengontrol menggigil yang disebabkan hipomagnesemia yang diobservasi
selama berlangsungnya hipotermia. Ibrahim et al, mengamati lebih lanjut untuk mengikuti anastesi
spinal dalam pemberian ifus MgSO4 sebagain profilaktik untuk menurunkan insidensi dari menggigil.

Muscle Relaxan

Mg berpotensial memiliki aksi neuromuskuler bloker non depolarisasi yang menghambat pelepasan
asetil kolin dari saraf motorik terminal hal ini juga menurunkan sensitifitas dari membran post
junction dan menurunkan eksitabilitas dari serabut saraf. Sebagai hasil penurunan dosis dari muscle
relaxan non depolarisasi ini direkomendasikan ketika MgSO4 digunakan. Beberapa implikasi klinis
dari potensi muscle relaxan oleh MgSO4. Pertama, dari keseluruhan hal itu bisa digunakan sebagai
adjuvan pada intubasi trakea. Kim et al, mengobservasi bahwa MgSO4 ketika dikombinasikan dengan
rocuronium dasar ini cepat memperbaiki keadaan intubasi dibandingkan dengan MgSO4 atau
digunakan tunggal hal ini diseabkan, oleh efek dari obat atau penyakit yang terkadang pasien
mengalami resistensi terhadap muscle relaxan nondepolarisasi. Mg bisa digunakan secara efektif pada
kasus ini. Kim et al, melaporkan bahwa asam falproat menurunkan durasi rocuronium didalam
peningkatan hasil yang diperlukan, tetapi peningkatan ini disinggung oleh penggunaan Mg. Anak-
anak dengan cerebral palsy selalu menampilkan resistensi terhadap muscle relaxan nondepolarisasi.
rocuronium dibutuhkan secara signifikan menurunkan penggunaan Mg. Sebagai tambahan pada pre
treatmen dengan MgSO4 berhubungan dengan rendahnya fasikulasi di induksi oleh suksinil kolin.

Peran Mg dalam perawatan kritis

Defisiensi Mg ditemukan pada 60% dewasa, 30% neonatus di ICU dengan perbandingan 11%
diRumah Sakit Umum Rawat Inap. Hal ini digunakan pada penatalaksanaan gagal nafas, hipertensi
pulmoner ada neonatus, dan tetanus. Banyak faktor yag berkontribusi dalam defisiensi Mg pada
pasien dengan penyakit kritis. Faktor tersebut termasuk tidak membaiknya absorbsi pada
gastrointestinal, suction nasigastric, rendahnya pemberian Mg atau cairan TPN, penggunaan obat
seperti diuretik, aminoglikosida, amfoterisin B, dimana hal ini disebabkan oleh ginjal yang membuang
Mg. Hipomagnesemia berhubungan dengan peningkatan mortalitas pada pasien kritis apalagi pada
pasien dengan sepsis, DM, dan keabnormalitasa elektrolit.

Mortalitas

Safafi et al, mengobservasi tingginya tingkat mortalitas pada pasien hipomagnesemia dibndingkan
dengan normomagnesemia 55% vs 35%. Limaye et al, mengobservasi bahwa tingkat mortalitas dalam
grup hipomagnesemia ditemukan sebanyak 57% hal ini terjadi peningkatan yang signifikan
dibandingkan pada 31% grup normomagnesemia. Tingkat mortalitas yang tinggi pada pasien
hipomagnesemia dijelaskan dengan besarnya insiden dari keabnormalitasan elektrolit terutama
hipokalemi dan aritmia cardiac, yang berhubungan dengan hipomagnesemia dengan sepsis dan syok
septic hal ini membutuhkan durasi pada penggunaan ventilator sangat signifikan tinggi pada pasien
hipomagnesemia.

Keabnormalitasan Elektolit lainnya

Hipomagnesemia sering dihubungkan denga keabnormalitasan alektrlit lainnya seperti, hipokalemia,


hipofosfatemia, hiponatremia dan hipokalsemia. Hipokalemia tampak pada pasien hipomagnesemia
yang relatif tahan terhadap pemberian potasium sampai defisiensi Mg terkoreksi. Bagian ini untuk
aktifitas ATPase pada membran yang cacat dan juga dikarenakan potasium yang hilang melewati
ginjal ini akan meningkat dan terjadi hipomagnesemia. Mekanisme yang berhubungan dari
hipokalsemia dengan hipomagnesemia meliputi defek pada sintesis dan pelepasan hormon paratiroid
pada akhirnya terjadi resistensi organ dengan hormon paratiroid. Pada beberapa kondisi defisiensi Mg
mungkin secara langsung berkibat pada penurunan kalsium ditulang yang meriliskan hormon
paratiroid yang bebas. Hipokalsemia berhubungan dengan pengurangan Mg yang sulit dikoreksi.

Kesimpulan

MgSO4 merupakan sebuah obat lama yang memiliki kegunaan pada pre eklamsia, aritmia cardiac dan
asma bronkial yang saat ini meluas menjadi obat anatesi dan analgesik pada praktek anastesi. Muncul
peranan dari Mg pada pasien kritis dimana hal ini ditunjukan untuk mengurangi mortalitas dibeberapa
penelitian terlebih pada pasien sepsis dan diabetes.

S-ar putea să vă placă și

  • Abang SVT Jantung
    Abang SVT Jantung
    Document33 pagini
    Abang SVT Jantung
    Arnis Putri Rosyani
    Încă nu există evaluări
  • Bronkitis
    Bronkitis
    Document26 pagini
    Bronkitis
    Arnis Putri Rosyani
    Încă nu există evaluări
  • Case I Thypoid TABEL COWO
    Case I Thypoid TABEL COWO
    Document54 pagini
    Case I Thypoid TABEL COWO
    Arnis Putri Rosyani
    Încă nu există evaluări
  • Case I Thypoid TABEL COWO
    Case I Thypoid TABEL COWO
    Document54 pagini
    Case I Thypoid TABEL COWO
    Arnis Putri Rosyani
    Încă nu există evaluări
  • Tumor Paru
    Tumor Paru
    Document13 pagini
    Tumor Paru
    Arnis Putri Rosyani
    Încă nu există evaluări
  • Asma 31.10.16
    Asma 31.10.16
    Document38 pagini
    Asma 31.10.16
    Arnis Putri Rosyani
    Încă nu există evaluări
  • Presentation 1
    Presentation 1
    Document16 pagini
    Presentation 1
    Arnis Putri Rosyani
    Încă nu există evaluări
  • Referat IPDarnis
    Referat IPDarnis
    Document32 pagini
    Referat IPDarnis
    Arnis Putri Rosyani
    Încă nu există evaluări
  • Refrat Load Ok
    Refrat Load Ok
    Document28 pagini
    Refrat Load Ok
    Arnis Putri Rosyani
    Încă nu există evaluări
  • Bronkitis 31.10.16
    Bronkitis 31.10.16
    Document40 pagini
    Bronkitis 31.10.16
    Arnis Putri Rosyani
    Încă nu există evaluări
  • Laporan Kasus Anestesi Umum Tuti Seli
    Laporan Kasus Anestesi Umum Tuti Seli
    Document41 pagini
    Laporan Kasus Anestesi Umum Tuti Seli
    AuLiaHumairah
    Încă nu există evaluări
  • Jurnal Translate
    Jurnal Translate
    Document6 pagini
    Jurnal Translate
    Arnis Putri Rosyani
    Încă nu există evaluări
  • Referat Interna Cacingppt
    Referat Interna Cacingppt
    Document28 pagini
    Referat Interna Cacingppt
    Arnis Putri Rosyani
    Încă nu există evaluări
  • Alat Bantu Dengar
    Alat Bantu Dengar
    Document25 pagini
    Alat Bantu Dengar
    Arnis Putri Rosyani
    Încă nu există evaluări
  • BRONKIOLITIS
    BRONKIOLITIS
    Document35 pagini
    BRONKIOLITIS
    Arnis Putri Rosyani
    Încă nu există evaluări
  • Bronko Pneumonia
    Bronko Pneumonia
    Document41 pagini
    Bronko Pneumonia
    Arnis Putri Rosyani
    Încă nu există evaluări
  • Presentation 1
    Presentation 1
    Document16 pagini
    Presentation 1
    Arnis Putri Rosyani
    Încă nu există evaluări
  • Presentasi Palpebra
    Presentasi Palpebra
    Document23 pagini
    Presentasi Palpebra
    Arnis Putri Rosyani
    Încă nu există evaluări
  • DF Dan Isk Tabel Cewe
    DF Dan Isk Tabel Cewe
    Document55 pagini
    DF Dan Isk Tabel Cewe
    Arnis Putri Rosyani
    Încă nu există evaluări
  • ERITRODERMA
    ERITRODERMA
    Document26 pagini
    ERITRODERMA
    Chintya Nur Faizah
    Încă nu există evaluări
  • Terjemah Jurnal Paru1
    Terjemah Jurnal Paru1
    Document6 pagini
    Terjemah Jurnal Paru1
    Arnis Putri Rosyani
    Încă nu există evaluări
  • Abang SVT Jantung
    Abang SVT Jantung
    Document33 pagini
    Abang SVT Jantung
    Arnis Putri Rosyani
    Încă nu există evaluări
  • Case TC
    Case TC
    Document26 pagini
    Case TC
    Arnis Putri Rosyani
    Încă nu există evaluări
  • Case TC
    Case TC
    Document26 pagini
    Case TC
    Arnis Putri Rosyani
    Încă nu există evaluări
  • Penda Hulu An
    Penda Hulu An
    Document12 pagini
    Penda Hulu An
    Arnis Putri Rosyani
    Încă nu există evaluări
  • Case RM 2
    Case RM 2
    Document7 pagini
    Case RM 2
    Arnis Putri Rosyani
    Încă nu există evaluări
  • Case RM 1
    Case RM 1
    Document12 pagini
    Case RM 1
    Arnis Putri Rosyani
    Încă nu există evaluări
  • Vertigo Edit
    Vertigo Edit
    Document29 pagini
    Vertigo Edit
    Arnis Putri Rosyani
    Încă nu există evaluări
  • Tugas THT Refrat
    Tugas THT Refrat
    Document17 pagini
    Tugas THT Refrat
    Arnis Putri Rosyani
    Încă nu există evaluări