Sunteți pe pagina 1din 13

TUGAS MATEMATIKA

AGRIBISNIS ‘A’ KELOMPOK 7


DERET

DI SUSUN OLEH :

 Erry Nursetyawan (150610100004)


 Dessy Nugraharani (150610100013)
 Ayi Rizmawan (150610100020)
 Resty Tyagita Aprilia (150610100029)
 Safitria Rieskartika (150610100038)
KATA PENGANTAR

Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmatnya makalah ini
dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam makalah ini kami membahas
“DERET”

Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman masalah deret


aritmatika dan geometri dan sekaligus melakukan apa yang menjadi tugas
mahasiswa yang mengikuti mata kuliah “matematika” dalam proses pendalaman
materi deret, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi, dan saran,
untuk itu rasa terimakasih kami sampaikan

Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat.

Jatinagor, 2 oktober 2010

Penyusun
Sejarah Deret
Biografi Fibonacci - Penemu Deret Fibonacci

Perkembangan matematika pada abad pertengahan di


Eropa seiring dengan lahirnya Leonardo dari Pisa yang lebih dikenal dengan julukan Fibonacci
(artinya anak Bonaccio). Bonaccio sendiri artinya anak bodoh, tapi dia bukan orang bodoh
karena jabatannya adalah seorang konsul yang wewakili Pisa. Jabatan yang dipegang ini
membuat dia sering bepergian. Bersama anaknya, Leonardo, yang selalu mengikuti ke negara
mana pun dia melakukan lawatan.

Fibonacci menulis buku Liber Abaci setelah terinspirasi pada kunjungannya ke Bugia, suatu kota
yang sedang tumbuh di Aljazair. Ketika ayahnya bertugas di sana, seorang ahli matematika Arab
memperlihatkan keajaiban sistem bilangan Hindu-Arab. Sistem yang mulai dikenal setelah
jaman Perang Salib. Kalkulasi yang tidak mungkin dilakukan dengan menggunakan notasi
(bilangan) Romawi. Setelah Fibonacci mengamati semua kalkulasi yang dimungkinkan oleh
sistem ini, dia memutuskan untuk belajar pada matematikawan Arab yang tinggal di sekitar
Mediterania. Semangat belajarnya yang sangat mengebu-gebu membuat dia melakukan
perjalanan ke Mesir, Syria, Yunani, Sisilia.

Mengarang buku
Tahun 1202 dia menerbitkan buku Liber Abaci dengan menggunakan – apa yang sekarang
disebut dengan aljabar, dengan menggunakan numeral Hindu-Arabik. Buku ini memberi dampak
besar karena muncul dunia baru dengan angka-angka yang bisa menggantikan sistem Yahudi,
Yunani dan Romawi dengan angka dan huruf untuk menghitung dan kalkulasi.

Pendahuluan buku berisi dengan bagaimana menentukan jumlah digit dalam satuan numeral
atau tabel penggandaan (baca: perkalian) dengan angka sepuluh, dengan angka seratus dan
seterusnya. Kalkulasi dengan menggunakan seluruh angka dan pembagian, pecahan, akar,
bahkan penyelesaian persamaan garis lurus (linier) dan persamaan kuadrat. Buku itu dilengkapi
dengan latihan dan aplikasi sehingga menggairahkan pembacanya. Dasar pedagang, ilustrasi
dalam dunia bisnis dengan angka-angka juga disajikan. Termasuk di sini adalah pembukuan
bisnis (double entry), penggambaran tentang marjin keuntungan, perubahan (konversi) mata
uang, konversi berat dan ukuran (kalibrasi), bahkan menyertakan penghitungan bunga. (Pada
jaman itu riba, masih dilarang). Penguasa pada saat itu, Frederick, yang terpesona dengan Liber
Abaci, ketika mengunjungi Pisa, memanggil Fibonacci untuk datang menghadap. Dihadapan
banyak ahli dan melakukan tanya-jawab dan wawancara langsung, Fibonacci memecahkan
problem aljabar dan persamaan kuadrat.

Pertemuan dengan Frederick dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh ahli-ahli tersebut,
dibukukan dan diterbitkan tidak lama kemudian. Tahun 1225 dia mengeluarkan buku Liber
Quadrotorum (buku tentang Kuadrat) yang dipersembahkannya untuk Sang raja. Dalam buku itu
tercantum problem yang mampu mengusik “akal sehat” matematikawan yaitu tentang problem
kelinci beranak-pinak Pertanyaan sederhana tapi diperlukan kejelian berpikir.

“Berapa pasang kelinci yang akan beranak-pinak selama satu tahun. Diawali oleh sepasang
kelinci, apabila setiap bulan sepasang anak kelinci menjadi produktif pada bulan kedua”

- Akhir bulan kedua, mereka kawin dan kelinci betina I melahirkan sepasang anak kelinci beda
jenis kelamin.
- Akhir bulan kedua, kelinci betina melahirkan sepasang anak baru, sehingga ada 2 pasang
kelinci.
- Akhir bulan ketiga, kelinci betina I melahirkan pasangan kelinci kedua, sehingga ada 3 pasang
kelinci.
- Akhir bulan keempat, kelinci betina I melahirkan sepasang anak baru dan kelinci betina II
melahirkan sepasang anak kelinci, sehingga ada 5 pasang kelinci.

Akan diperoleh jawaban: 55 pasang kelinci. Bagaimana bila proses itu terus berlangsung seratus
tahun? Hasilnya (contek saja): 354.224.848.179.261.915.075.

Apakah ada cara cepat untuk menghitungnya? Di sini Fibonacci memberikan rumus bilangan
yang kemudian dikenal dengan nama deret Fibonacci.

Deret Fibonacci

Orang Kristen menolak angka nol; namun pedagang dalam melakukan transaksi membutuhkan
angka nol. Alasan yang dipakai oleh Fibonacci adalah nol sebagai batas. Apabila diperoleh hasil
negatif berarti kerugian. Orang yang mengenalkan angka nol ini ke dunia Barat adalah Leonardo
dari Pisa. Meskipun ayahnya seorang Konsul sekaligus pedagang, profesi Fibonacci – tidak mau
menjadi konsul, adalah seorang pedagang. Anak muda – yang lebih dikenal dengan nama
Fibonacci – belajar matematika dari orang-orang Islam dan menjadi matematikawan piawai
dengan cara belajar sendiri. Menemukan deret bilangan yang diberi nama seperti namanya.
Deret Fibbonacci yaitu: 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, 233, 377, 610, 987 …

Pola deret di atas terbentuk dari susunan bilangan berurutan (dari kecil makin besar) yaitu
merupakan penjumlahan dua bilangan sebelumnya. Angka 3, urutan keempat, adalah hasil
penjumlahan 1 (urutan 2) + 2 (urutan 3); angka 5 urutan kelima, adalah hasil penjumlahan 2
(urutan 3) + 3 (urutan 4); angka 8 urutan keenam, adalah hasil penjumlahan 3 (urutan 4) + 5
(urutan 5) dan seterusnya. Deret di atas mampu menjawab problem kelinci beranak-pinak, alur
bunga lily, pola dan jumlah mata nanas, jumlah kelopak dan alur spiral bunga jenis-jenis
tertentu. Lewat deret Fibonacci ini dapat diketahui diketahui urutan atau alur yang akurat pada
alam. Ukuran ruangan binatang berkulit lunak (moluska) yang berbentuk spiral, nautilus *;
jumlah searah jarum jam atau berlawanan jarum jam ‘mata‘ nanas, jumlah kelopak bunga
matahari dan ada 2 alur spiral (ke kanan 34 dan ke kiri 55) sesuai dengan deret Fibonacci.

Kaitan dengan nisbah emas


Nisbah emas sudak dikenal sejak jaman Pythagoras. Disebutkan bahwa alam tampaknya diatur
oleh nisbah emas. “Kesaktian” nisbah ini mendasari arsitektur bangunan jaman dahulu,
khususnya di Yunani. Bentangan pilar dan tinggi Panthenon merupakan perbandingan hasil
nisbah emas.
Perhatikan hasil pembagian bilangan-bilangan pada deret Fibonacci di bawah ini.

1/1; 2/1; 3/2; 5/3; 8/5; 13/8; 21/13; 34/21; 55/34; 89/55; 144/89…

Pola apa yang terjadi? Bilangan hasil pembagian menunjukkan sesuatu yang istimewa sehingga
disebut dengan seksi emas (golden section). Nama ini mirip dengan nisbah emas. Memang ada
hubungan erat antara seksi emas dan nisbah emas seperti dapat dilihat pada tabel dan gambar
di bawah ini.
Diagram HR hasil pengamatan 22.000 bintang yang didaftarkan pada katalog Hipparcos dan
1000 dari katalog Gliese. Deret utama adalah kelompok yang membentuk pita diagonal pada
diagram dari kiri atas (panas dan cemerlang) hingga kanan bawah (dingin dan kurang
cemerlang).

Deret utama dari diagram Hertzsprung-Russell adalah suatu kurva yang membentang dari kiri
atas ke kanan bawah diagram dimana kebanyakan bintang berlokasi. Bintang-bintang pada jalur
ini dikenal sebagai bintang deret utama atau bintang katai. Semua bintang ini sedang
"membakar" hidrogennya menjadi sampah helium di intinya. Hampir 90% usia bintang berada
pada tahap ini yang menyebabkan tingginya populasi bintang di deret utama. Untuk satu kelas
spektrum tertentu, bintang-bintang ini akan memiliki massa dan luminositas yang hampir sama,
karena memiliki struktur bagian dalam yang hampir identik.

Deret utama dapat diinterpretasikan bahwa bagi kebanyakan bintang, makin tinggi suhu
permukaannya makin terang cahayanya dan makin masif bintang itu.

Deret utama berumur nol

Deret utama berumur nol (zero age main sequence = ZAMS) adalah posisi bintang pada
diagram Hertzsprung-Russell pada saat pertama kali membakar hidrogen di intinya. Komposisi
kimia bintang pada saat itu masih homogen (sama dari pusat hingga permukaan) dan masih
mencerminkan komposisi awan antarbintang yang membentuknya. Kedudukan ZAMS dapat
diperoleh secara pemodelan.
 Deret Aritmatika atau Deret Hitung

1. Pengertian Deret Aritmetika


Deret aritmetika dinyatakan dengan menjumlahkan suku- suku pada barisan aritmetika

a. Pengertian Deret
Jika suatu barisan bilangan dinyatakan dalam bentuk penjumlahan, maka akan
terbentuk suatu deret.

Barisan Bilangan : U1, U2, U3, U4, …, Un


Deret : U1 + U2 + U3 + U4 +…+ Un

b. Pengertian Deret Aritmetika


Barisan Bilangan Aritmetika : U1, U2, U3, U4, …, Un
Deret U1 + U2 + U3 + U4 +…+ Un disebut deret aritmatika

Aritmetika atau deret hitung, Jika:


U2 – U1, U3 – U2, U4 – U3, …, Un – Un-1 selalu memperoleh hasil yang sama atau tetap.

U2 – U1 = U3 – U2 = U4 – U3 dan seterusnya disebut beda

Deret Aritmetika naik, jika bedanya positif


Deret Arimetika turun, jika bedanya negatif

Contoh:
4 + 7 + 10 + 13 + 16, …

U1 = 4
U2 = 7
U2 – U1 = 7 – 4 = 3
U3 – U2 = 10 – 7 = 3
U4 – U3 = 13 – 10 = 3
U5 – U4 = 16 – 13 = 3

Karena bedanya selalu tetap yaitu 3, maka


4 + 7 + 10 + 13 + 16, …adalah deret aritmetika atau deret hitung.
2. Rumus Suku ke-n Deret Aritmetika

Rumus Suku ke-n untuk deret aritmetika:

Un = U1 + (n – 1)b
Un = suku ke-n
U1 = suku ke-1
n = banyak suku
b = beda

Contoh:

Deret Aritmetika 5 + 11 + 17 + 23 + …
Beda = 11 – 5 = 6
Suku ke-n = Un = U1 + (n – 1)b
Suku ke-12 = U12 = 5 + (12 – 1)6
= 5 + 11.6
= 5 + 66
= 71

3. Suku Tengah Deret Aritmatika

Suku tengah suatu deret aritmetika terletak ditengah antara U1 dan Un dengan banyak suku
ganjil.
Suku tengah deret aritmetika dapat ditentukan dengan rumus berikut.

Contoh:

Deret 3 + 8 + 13 + 18 + … + 103

Suku tengah deret tersebut = 53

4. Sisipan pada Deret Aritmatika


Sisipan dalam deret aritmetika adalah menambahkan beberapa buah bilangan diantara dua
suku yang berurutan pada suatu deret aritmetika sehingga terjadi deret
aritmetika yang baru

Deret mula-mula:
3 + 15 + 27 + …
Setelah disisipi:
3 + 7 + 11 + 15 + 19 + 23 + 27 + …

Besar beda deret setelah diberi sisipan dinyatakan dengan


b1 dan dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut:

b1 = beda pada deret baru


b = beda deret mula-mula
k = banyak bilangan yang disisipkan

Contoh:

Di antara dua suku yang berurutan pada deret


7 + 19 + 31 + 43 + 55 + … disisipkan dua buah bilangan, maka:

b = 19 – 7 = 12
k=2

Beda deret baru setelah diberi sisipan adalah 4

5. Jumlah n Suku Pertama Deret Aritmatika

Jumlah n suku pertama dari deret aritmetika dapat ditentukan dengan rumus:

atau
Contoh:

Jumlah 14 suku pertama dari deret


4 + 12 + 20 + 28 + 36 + …
Ditentukan dengan cara
U1 = 4
b = 12 – 4 = 8
n = 14
Karena Un tidak diketahui, kita gunakan rumus kedua, yaitu:

Jadi, Jumlah 20 suku pertama dari deret


4 + 12 + 20 + 28 + 36 + … adalah 784
 BARISAN GEOMETRI

1. Pengertian barisan geometri

U1, U2, U3, ......., Un-1, Un disebut barisan geometri, jika

U1/U2 = U3/U2 = .... = Un / Un-1 = konstanta

Konstanta ini disebut pembanding / rasio (r)

Rasio r = Un / Un-1

Suku ke-n barisan geometri

a, ar, ar² , .......arn-1


U1, U2, U3,......,Un

Suku ke n Un = arn-1 fungsi eksponen (dalam n)

2. DERET GEOMETRI

a + ar² + ....... + arn-1 disebut deret geometri


a = suku awal
r = rasio
n = banyak suku

Jumlah n suku

Sn = a(rn-1)/r-1 , jika r>1


= a(1-rn)/1-r , jika r<1 ® Fungsi eksponen (dalam n)

Keterangan:

a. Rasio antara dua suku yang berurutan adalah tetap

b. Barisan geometri akan naik, jika untuk setiap n berlaku


Un > Un-1

c. Barisan geometri akan turun, jika untuk setiap n berlaku


Un < Un-1

Bergantian naik turun, jika r < 0


d. Berlaku hubungan Un = Sn - Sn-1

e. Jika banyaknya suku ganjil, maka suku tengah


_______ __________
Ut = Ö U1xUn = Ö U2 X Un-1 dst.

f. Jika tiga bilangan membentuk suatu barisan geometri, maka untuk memudahkan
perhitungan, misalkan bilangan-bilangan itu adalah a/r, a, ar

3. DERET GEOMETRI TAK BERHINGGA

Deret Geometri tak berhingga adalah penjumlahan dari

U1 + U2 + U3 + ..............................

Un = a + ar + ar² .........................
n=1

dimana n dan -1 < r < 1 sehingga rn ® 0

Dengan menggunakan rumus jumlah deret geometri didapat :

Jumlah tak berhingga S~ = a/(1-r)


Deret geometri tak berhingga akan konvergen (mempunyai jumlah) untuk -1 < r < 1

Catatan:

a + ar + ar2 + ar3 + ar4 + .................

Jumlah suku-suku pada kedudukan ganjil

a+ar2 +ar4+ ....... Sganjil = a / (1-r²)

Jumlah suku-suku pada kedudukan genap

a + ar3 + ar5 + ...... Sgenap = ar / 1 -r²

Didapat hubungan : Sgenap / Sganjil = r


PENGGUNAAN

Perhitungan BUNGA TUNGGAL (Bunga dihitung berdasarkan modal awal)

M0, M1, M2, ............., Mn

M1 = M0 + P/100 (1) M0 = {1+P/100(1)}M0

M2 = M0 + P/100 (2) M0 = {1+P/100(2)} M0

Mn =M0 + P/100 (n) M0 ® Mn = {1 + P/100 (n) } M0

Perhitungan BUNGA MAJEMUK (Bunga dihitung berdasarkan modal terakhir)

M0, M1, M2, .........., Mn

M1 = M0 + P/100 . M0 = (1 + P/100) M0

M2 = (1+P/100) M0 + P/100 (1 + P/100) M0 = (1 + P/100)(1+P/100)M0


= (1 + P/100)² M0

Mn = {1 + P/100}n M0

Keterangan :

M0 = Modal awal
Mn = Modal setelah n periode
p = Persen per periode atau suku bunga
n = Banyaknya periode

Catatan:

Rumus bunga majemuk dapat juga dipakai untuk masalah pertumbuhan tanaman,
perkembangan bakteri (p > 0) dan juga untuk masalah penyusutan mesin, peluruhan bahan
radio aktif (p < 0).

S-ar putea să vă placă și