Sunteți pe pagina 1din 16

LAPORAN PENDAHULUAN TB PARU

1. DEFINISI
TB Paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh basil mikobakterium tuberkulosa
tipe humanus ( jarang oleh tipe M. Bovinus). TB paru merupakan penyakit infeksi penting
saluran napas bagian bawah. Basil mikobakterium tuberculosa tersebut masuk kedalam
jaringan paru melalui saluran napas (droplet infeksion) sampai alveoli, terjadilah infeksi
primer (ghon). Selanjutnya menyebar ke kelenjar getah bening setempat dan terbentuklah
primer kompleks (ranke). (ilmu penyakit paru, muhammad Amin).
Tb paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis
dengan gejala yang sangat bervariasi.

2. ETIOLOGI
Penyebabnya adalah kuman mycobacterium tuberculosa. Sejenis kuman yang berbentuk
batang denagn ukuran panjang 1-4 /mm dan tebal 0,3-0,6 /mm. sebagian besar kuman terdiri
atas asam lemak (lipid). Lipid ini adalah yang membuat kuman lebih tahan terhadap
gangguan kimia dan fisik
Kuman ini tahan hidup pada udara kering maupun dalam keadaan dingin (dapat bertahan-
tahan dalam lemari es)

3. Tanda dan Gejala:


1. Gejala respiratorik, meliputi:
a. Batuk
Gejala batuk timbul paling dini dan merupakan gangguan yang paling sering dikeluhkan.
Mula-mula bersifat non produktif kemudian berdahak bahkan bercampur darah bila sudah
ada kerusakan jaringan.
b. Batuk darah.
Darah yang dikeluarkan tampak bervariasi, mungkin tampak berupa garis atau bercak-
bercak darak, gumpalan darah atau darah segar dalam jumlah sangat banyak. Batuk darah
terjadi karena pecahnya pembuluh darah. Berat ringannya batuk darah tergantung dari besar
kecilnya pembuluh darah yang pecah.
c. Sesak napas
Gejala ini ditemukan bila kerusakan parenkim paru sudah luas atau karena ada hal-hal yang
menyertai seperti efusi pleura, pneumothorax, anemia dan lain-lain.
d. Nyeri dada
Nyeri dada pada TB paru termasuk nyeri pleuritik yang ringan. Gejala ini timbul apabila
sistem persarafan di pleura terkena.
2. Gejala sistemik, meliputi:
a. Demam
Merupakan gejala yang sering dijumpai biasanya timbul pada sore dan malam hari mirip
demam influenza, hilang timbul dan makin lama makin panjang serangannya sedang masa
bebas serangan makin pendek.
b. Gejala sistemik lain
Gejala sistemik lain ialah keringat malam, anoreksia, penurunan berat badan serta malaise.
Timbulnya gejala biasanya gradual dalam beberapa minggu-bulan, akan tetapi penampilan
akut dengan batuk, panas, sesak napas walaupun jarang dapat juga timbul menyerupai gejala
pneumonia.
Gejala klinis Haemoptoe:
Kita harus memastikan bahwa perdarahan dari nasofaring dengan cara membedakan ciriciri
sebagai berikut :
1. Batuk darah
a. Darah dibatukkan dengan rasa panas di tenggorokan
b. Darah berbuih bercampur udara
c. Darah segar berwarna merah muda
d. Darah bersifat alkalis
e. Anemia kadang-kadang terjadi
f. Benzidin test negatif
2. Muntah darah
a. Darah dimuntahkan dengan rasa mual
b. Darah bercampur sisa makanan
c. Darah berwarna hitam karena bercampur asam lambung
d. Darah bersifat asam
e. Anemia seriang terjadi
f. Benzidin test positif
3. Epistaksis
a. Darah menetes dari hidung
b. Batuk pelan kadang keluar
c. Darah berwarna merah segar
d. Darah bersifat alkalis
e. Anemia jarang terjadi

4. KLASIFIKASI PENYAKIT TBC


Penyakit tuberkulosis ( TBC ) terdiri atas 2 golongan besar,yaitu :
1. TB paru ( TB pada organ patu-paru )
2. TB ekstra paru (TB pada organ tubuh selain paru )
a. Tuberkulosis milier
b. Tuberkulosis sistem saraf pusat ( TB neningitis )
c. Tuberkulosis empyem dan Bronchopleural fistula
d. Tuberkulosis Pericarditis
e. Tuberkulosis Skelet / Tulang
f. Tuberkulosis Benitourinary / Saluran Kemih
g. Tuberkulosis Peritonitis
h. Tuberkulosis Gastriontestinal (Organ Cerna)
i. Tuberkulosis Iymphadenitis
j. Tuberkulosis Catan / Kulit
k. Tuberkulosis Laringitis
l. Tuberkulosis Otitis

5. PATOFISIOLOGI
Port de’entri kuman microbakterium tuberculosis adalah saluran pernapasan, saluran
pencernaan, dan luka terbuka pada kulit. Kebanyakan infeksi tuberculosis terjadi melalui
udara (air borne), yaitu melalui inhalasi droplet yang mengandung kuman-kuman basil
tuberkel yang berasal dari orang yang terinfeksi.
Basil tuberkel yang mencapai permukaan alveolus biasanya di inhalasi terdiri dari satu
sampai tiga gumpalan basil yang lebih besar cenderung tertahan disaluran hidung dan cabang
besar bronkus dan tidak menyebabkan penyakit. Setelah berada dalam ruang alveolus
biasanya dibagian bawah lobus atau paru-paru atau dibagian atas lobus bawah atau paru-paru
tau dibagian bawah atas lobus bawah. Basil tuberkel ini membangkitkan reaksi peradangan.
Leukosit polimorfonuklear tampak pada tempat tersebut dan memfagosit bacteria namun
tidak membunuh organisme tersebut. Sesudah hari-hari pertama maka leukosit diganti oleh
makrofag. Alveoli yang terserang akan mengalami konsolidasi dan timbul gejala pneumonia
akut. Pneumonia seluler ini dapat sembuh denagn sendirinya sehingga tidak ada sisa yang
tertinggal, atau proses dapat juga berjalan terus dan bakteri terus difagosit atau berkembang
biak di dalam sel. Basil juga menyebar melalui getah bening regional. Makrofag yang
mengadakan infiltrasi menjadi lebih panjang dan sebagian bersatu membentuk sel tuberkel
epitolit yang dikelilingi leh fosit. Reaksi ini biasanya membutuhkan waktu 1 sampai 10 hari.

7. MANIFESTASI KLINIS
a. Batuk disertai dahak lebih dari 3 minggu
b. Sesak napas dan nyeri dada
c. Badan lemah, kurang enak badan
d. Berkeringat pada malam hari walau tanpa kegiatan berat badan menurun (Penyakit
infeksi TB paru dan ekstra paru, Misnadiarly)

8. KOMPLIKASI
1. Pembesaran kelenjar sevikalis yang superfisial
2. Pleuritis tuberkulosa
3. Efusi pleura
4. Tuberkulosa milier
5. Meningitis tuberkulosa

9. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Kultur Sputum adalah Mikobakterium Tuberkulosis Positif pada tahap akhir penyakit
2. Tes Tuberkalin adalah Mantolix test reaksi positif (area indurasi 10-15 mm terjadi 48-72
jam)
3. Poto Thorak adalah Infiltrasi lesi awal pada area paru atas : pada tahap dini tampak
gambaran bercak-bercak seperti awan dengan batas tidak jelas : pada kavitas bayangan,
berupa cincin : pada klasifikasi tampak bayangan bercak-bercak padat dengan densitas tinggi.
4. Bronchografi adalah untuk melihat kerusakan bronkus atau kerusakan paru karena Tb paru
5. Darah adalah peningkatan leukosit dan laju Endap darah (LED)
6. Spirometri adalah Penurunan fungsi paru dengan kapasitas vital menurun
10. PENATALAKSANAAN
Pengobatan tuberkulosis terbagi menjadi 2 fase yaitu : Fase Intensif (2-3 bulan) dan Fase
Lanjutan (4-7 bulan). Paduan obat yang digunakan terdiri dari obat utama dan obat tambahan.
Jenis obat utama yang digunakan sesuai dengan rekomendasi WHO adalah Rifampisin, INH,
Pirasinamid, Streptomisin dan Etambutol. Sedangkan jenis obat tambahan adalah Kanamisin,
Kulnolon, Makvolide, dan Amoksilin ditambah dengan asam klavulanat, derivat rifampisin /
INH.
ASUHAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN MASALAH
“TB PARU”

IDENTITAS
1. BIODATA

 Nama : Ny.S
 Umur : 34 th
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Agama : Islam
 Pendidikan : SD
 Alamat : Labuhan Deli
 Status Pernikahan : Kawin
 Diagnosis Medis : TB Paru

2. Keluhan Utama .
Px mengatakan sesak.

3. Riwayat Kesehatan Sekarang.


Px mengatakan sesak nafas, batuk disertai sputum, keluar keringat dingin pada malam hari,
nafsu makan menurun dan panas, kemudian pasien masuk ke rs di IRD pada tanggal 27-04-
2010 dan di tempatkan di ruangan dahlia dengan tangan sebelah kiri di pasang infus d 5 drip
amiono 2 tetes.

4. Riwayat Kesehatan Dahulu .


Px mengatakan 3 bulan batuk disertai sesak dan pernah menjalani pengobatan di puskesmas
jenu kemudian di bawah ke rsud dr. Koesma dan sebelumnya sudah pernah menderita
penyakit seperti yang di deritanya saat ini.
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Px mengatakan tidak ada keluaraga px yang menderita penyakit seperti yang di deritanya
seperti sekarang.

B. POLA FUNGSI KESEHATAN


1. Riwayat psikologi dan spiritual
Psikologi.
- Rumah : Hubungan px dengan keluarga, tetangga dan masyarakat sekitarnya baik.
- RS : Px berhubungan baik dengan keluarga yang mendampinginya Tetapi kurang
tanggap terhadap informasi yang di berikan.

Spiritual
- Rumah : Px beragama islam, rutin menjalankan sholat 5 waktu.
- RS : Px tidak melaksanakn sholat 5 waktu karena badannya masih lemah dan
hanya dapat berdo’a agar cepat sembuh dari penyakit yang diderita sekarang.
2. Pola aktivitas sehari-hari.
Pola Nutrisi
- Rumah : Px makan 3x sehari dan habis 1 porsi dengan menu sayur, nasi, dan lauk-
pauk serta tidak ada pantangan, pasien minum 5-6 gelas air dalam 24 jam/hari 1200 liter.
- RS : Px hnx menghabiskan ½ porsi makan dari jatah rumah sakit karena nafsu
makan menurun dan px merasa sesak, px minim habis 4 gelas/hari ± 800 liter dan mendapat
terapi infus D5 drip amino 21 tetes.

Aktifitas kerja dan Latihan


- Rumah : Px mengatakan pernah menjadi TKW dan pulang kerumah sebagai IRT,
biasanya px di rumah melakukan aktivitas seperti memasak, mencuci dan membersihkan
rumah sebelum akhirnya masuk rumah sakit.
- RS :
ADL 0 1 2 3 4 Keterangan
Makan/Minum √ 0 : mandiri
Toileting √ 1 : dengan alat Bantu
Berpakaian √ 2 : dibantu orang lain
Mobilisasi Dari Tempat Tidur √ 3 : dibantu orang lain dengan alat
Berpindah √ 4 : tergantung total
Ambulasi √

Pola Istirahat
- Rumah : Px tidur ± 7-8 jam/hari dari jam 21.00-05.00 WIB dan sebelum tidur px
mempunyai kebiasaan menonton TV dan minum susu.
- RS : Px tidur ± 5-6 jam/hari dari jam 23.00-05.00 WIB, terbangun jika px merasa
haus dan mendengar suara keluarga px lain.

Pola Eliminasi
- Rumah : - Px mengatakan BAB 2x sehari, dan BAK 3-4x sehari.
- RS : - Px mengatakan BAB 1x sehari, BAK 3x sehari.
Pola kebersihan diri
- Rumah : Px mandi gosok gigi 2x/hari dan kramas 3 hari sekali.
- RS : Px hanya disibin 1x/hari pagi mengganti pakaian 2 hari sekali, belum kramas
dan gosok gigi.
Pola Seksualitas
- Rumah : Px biasanya melakukan hubungan seksual 2x dalam seminggu dan tidak
pernah mengalami gangguan seksual.
- RS : Px tidak pernah melakukan hubungan seksual, karena keadaan yang tidak
memungkinkan.
9. Pola Nilai Keyakinan
Px dan keluarga mengatakan menganut agama islam dan mempunyai keyakinan bahwa
penyakitnya adalah cobaan dari tuhan.
10. Manajemen Koping
- Rumah : Px biasanya menyelesaikan masalah dengan anak & istrinya dengan
musyawarah
- RS : masalah diselesaikan oleh keluarga.
11. Kognitif Perceptual
- Rumah : Px menganggap sembuh atau tidak nya penyakit sudah ada yang mengatur
- RS : Px cemas terhadap penyakitnya yang tidak sembuh-sembuh.
C. PEMERIKSAAN FISIK

1. Umum
KU : Px tampak lemah, gelisah, tegang.
Kesadaran : Compos metis. GCS : 4-5-6
BB : 42 kg TB : 165 cm
TD : 110/60 mmhg. N : 110 x/mnt RR : 32 x/mnt t : 38,4o C
2. Kepala
Inspeksi : pertumbuhan rambut merata, bentuk kepala simetris, rambut tidak beruban,
kulit kepala kotor.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada daerah kepala.
3. Mata
Inspeksi : kedua mata tampak simetris, konjungtiva merah muda, anemis(-), pupil dapat
merangsang cahaya, sklera putih jernih, kulit di sekitar mata kehitaman.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada daerah mata, bulu mata bersih dan tidak mudah rontok.
4. Hidung
Inspeksi : kebersihan (+), tidak ada selaput lendir, terpasang O2 kanul sebanyak 2
liter/menit, tampak simetris, mukosa hidung kemerahan, tidak ada tanda peradangan.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
5. Telinga
Inspeksi : tidak terdapat serumen, kedua telinga tampak simetris.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
6. Mulut
Inspeksi : Mukosa bibir kering, lidah tidak kotor, ada gigi yang berlubang,
tidak ada pembesaran tonsil.
7. Leher
Inspeksi : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tulang leher tampak simetris.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada leher, tidak ada keluhan nyeri telan.
8. Thorax
Paru – Paru
Inspeksi : bentuk dada simetris, terdapat penariakan interkosta saat inspirasi, jumlah
32x/menit.
Palpasi : saat vocal fremitus teraba sama pada semua lapang paru,
Tidak ada nyeri tekan, + +
Tidak ada nyeri tekan + +

Perkusi : terdapat suara sonor


+ +
+ +

Auskultasi : Terdengar suara tambahan seperti ronchi dan wheezing pada setiap lobus
paru +
+
+
+
+
Jantung
Inspeksi : teraba pulsas(denyutan) pada daerah iktus cordis pada ICS 4 dan 5.
Palpasi : terasa getaran apke jantung dengan menggunakan 4 telapak jari.
Perkusi : batas jantung : kanan ICS II LS (dextra), jantung kiri atas intra klavikula
sternum II LS (sinistra), jantung kanan bawah ICS IV (sinistra), jantung kiri bawah ICS V
midklavikula sinistra.
Auskultasi : terdengar suara lup dup
9. Abdomen
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada lesi, dinding perut lebih datar.
Auskultasi : terdengar peristaltik usus 15x/menit.
Perkusi : terdengar suara timpany.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, turgor baik.
10. Integumen
Inspeksi : kulit tampak kotor, tidak ada lesi, tidak sianosis, ikteres.
Palpasi : turgor kulit baik, teraba panas.
11. Muskuloskeletal : tidak terdapat fraktur di bagian tubuh manapun
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium
- Pada pemeriksaan mikroskopis dahak ditemukan BTA +.

2. Pemeriksaan Radiologi
- Ditemukan tanda-tanda lendir di bagian atas paru ( infiltrat ).
- Corakan vaskuler meningkat disekitar bronchus.
- Kadang-kadang ditemukan rongga pada alveolus paru ( cavitas ).
3. Terapi Medik
Dosis obat antituberkulosis

Obat Dosis harian Dosis 2x/minggu Dosis 3x/minggu


(mg/kgbb/hari) (mg/kgbb/hari) (mg/kgbb/hari)

INH 5-15 (maks 300 mg) 15-40 (maks. 900 mg) 15-40 (maks. 900 mg)

Rifampisin 10-20 (maks. 600 mg) 10-20 (maks. 600 mg) 15-20 (maks. 600 mg)

Pirazinamid 15-40 (maks. 2 g) 50-70 (maks. 4 g) 15-30 (maks. 3 g)

Etambutol 15-25 (maks. 2,5 g) 50 (maks. 2,5 g) 15-25 (maks. 2,5 g)

Streptomisin 15-40 (maks. 1 g) 25-40 (maks. 1,5 g) 25-40 (maks. 1,5 g)


ANALISA DATA

Nama Pasien : Ny. S


Umur : 34 th
No RM : 533267

No Data Subjektif/Data Objektif Penyebab Masalah


1 Ds : Pasien mengatakan sesak Mycobacterium TB Bersihan jalan nafas tidak
Do : Terdengar suara tambahan efektif
whezing px tampak lemas Infeksi saluran nafas
terdapat penarikan intercosta.
TTV: Filtrasi sel radang
TD : 110/60 mmHg
RR : 32x/menit Penumpukan sputum pada
S : 38,4oC saluran nafas
N : 120x/menit
Penyempitan lumen indo
bronkus

wheezing
2 Ds : Pasien mengatakan badan Infeksi saluran nafas Peningkatan suhu tubuh
terasa panas
Do : pasien tampak lemah, kulit Filtrasi sel radang
teraba panas, mukosa kering.
TTV: Gangguan termoregulasi
TD : 110/60 mmHg
RR : 32x/menit Panas
S : 38,4oC
N : 120x/menit

3 Ds : Pasien mengatakan nafsu Sesak Gangguan pemenuhan


makan menurun. nutrisi
Do : pasien tampak lemah, bibir Perubahan status kesehatan
tampak kering.
Ancaman kematian

Ansietas

Cemas

Peningkatan asam lambung

Mual/muntah

Anoreksia

Intake in adekuat
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama Pasien : Ny.S


Umur : 34 th
No RM : 533267

No Dx. Kep Hari/tanggal Diagnosa Keperawatan


1 I .Rabu Gangguan bersihan jalan nafas tidak efektif b/d
28/04/2010 penumpukan sputum yang ditandai dengan:
- Pasien mengatakan sesak.
- Terdengar suara tambahan wheezing.
- Pasien tampak lemas.
- Terdapat penarikan intercosta.
- Pasien terpasang kanul O2
- TTV : - TD = 110/60 mmHg
- RR = 32x/menit
- S = 38o C
- N = 120x/menit

2 II Rabu Gangguan Peningkatan suhu tubuh b/d eksotoksin


28/04/2010 kuman pada saluran nafas dan paru yang ditandai
dengan:
- pasien mengatakan badan terasa panas
- pasien tampak lemas,
- kulit teraba panas
- mukosa kering
- TTV : - TD = 110/60 mmHg
- RR = 32x/menit
- S = 38,4o C
- N = 120x/menit
3 III Rabu Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
28/04/2010 tubuh b/d intake in adekuat yang ditandai dengan:
- pasien mengatakan nafsu makan menurun
- Pasien tampak lemah
- Bibir tampak kering
- Pasien habis ½ porsi makan
- TTV : - TD = 110/60 mmHg
- RR = 32x/menit
- S = 38,4o C
- N = 120x/menit

S-ar putea să vă placă și

  • Gout Arthritis
    Gout Arthritis
    Document22 pagini
    Gout Arthritis
    Faisal Fitrah Nasution
    Încă nu există evaluări
  • Ispa
    Ispa
    Document12 pagini
    Ispa
    Faisal Fitrah Nasution
    Încă nu există evaluări
  • Harga Diri Rendah
    Harga Diri Rendah
    Document23 pagini
    Harga Diri Rendah
    Faisal Fitrah Nasution
    Încă nu există evaluări
  • Ga 1
    Ga 1
    Document25 pagini
    Ga 1
    Faisal Fitrah Nasution
    Încă nu există evaluări
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Document17 pagini
    Bab Iii
    Faisal Fitrah Nasution
    Încă nu există evaluări
  • Ujian Try Out Ke2
    Ujian Try Out Ke2
    Document10 pagini
    Ujian Try Out Ke2
    Faisal Fitrah Nasution
    Încă nu există evaluări
  • Soal Ukdi
    Soal Ukdi
    Document5 pagini
    Soal Ukdi
    Faisal Fitrah Nasution
    Încă nu există evaluări
  • Asuhan Keperawatan Klien Pada Skizofrenia Hebefrenik Dengan Perilaku Kekerasan
    Asuhan Keperawatan Klien Pada Skizofrenia Hebefrenik Dengan Perilaku Kekerasan
    Document16 pagini
    Asuhan Keperawatan Klien Pada Skizofrenia Hebefrenik Dengan Perilaku Kekerasan
    Faisal Fitrah Nasution
    Încă nu există evaluări
  • Ga 1
    Ga 1
    Document25 pagini
    Ga 1
    Faisal Fitrah Nasution
    Încă nu există evaluări
  • Soal Ukdi
    Soal Ukdi
    Document5 pagini
    Soal Ukdi
    Faisal Fitrah Nasution
    Încă nu există evaluări
  • Soal To CBT
    Soal To CBT
    Document12 pagini
    Soal To CBT
    Faisal Fitrah Nasution
    Încă nu există evaluări
  • Liflet DM
    Liflet DM
    Document1 pagină
    Liflet DM
    Faisal Fitrah Nasution
    Încă nu există evaluări
  • Ga 1
    Ga 1
    Document25 pagini
    Ga 1
    Faisal Fitrah Nasution
    Încă nu există evaluări
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Document17 pagini
    Bab Iii
    Faisal Fitrah Nasution
    Încă nu există evaluări
  • PPOK Mamak
    PPOK Mamak
    Document46 pagini
    PPOK Mamak
    Faisal Fitrah Nasution
    Încă nu există evaluări
  • Definisi Dan Manfaat Asi
    Definisi Dan Manfaat Asi
    Document2 pagini
    Definisi Dan Manfaat Asi
    Faisal Fitrah Nasution
    Încă nu există evaluări
  • Akep Thypus-Abdominalis
    Akep Thypus-Abdominalis
    Document23 pagini
    Akep Thypus-Abdominalis
    Faisal Fitrah Nasution
    Încă nu există evaluări
  • Tugas Askep
    Tugas Askep
    Document11 pagini
    Tugas Askep
    Faisal Fitrah Nasution
    Încă nu există evaluări
  • Konjuntivitis Virus
    Konjuntivitis Virus
    Document5 pagini
    Konjuntivitis Virus
    Faisal Fitrah Nasution
    Încă nu există evaluări
  • Akskep Diabetes Mellitus
    Akskep Diabetes Mellitus
    Document44 pagini
    Akskep Diabetes Mellitus
    Faisal Fitrah Nasution
    Încă nu există evaluări
  • Poa Kedai Durian
    Poa Kedai Durian
    Document1 pagină
    Poa Kedai Durian
    Faisal Fitrah Nasution
    Încă nu există evaluări
  • Soal Ukdi
    Soal Ukdi
    Document5 pagini
    Soal Ukdi
    Faisal Fitrah Nasution
    Încă nu există evaluări
  • Askep CA Laring
    Askep CA Laring
    Document14 pagini
    Askep CA Laring
    Faisal Fitrah Nasution
    Încă nu există evaluări
  • Liflet DM
    Liflet DM
    Document1 pagină
    Liflet DM
    Faisal Fitrah Nasution
    Încă nu există evaluări
  • Askep CA Laring
    Askep CA Laring
    Document14 pagini
    Askep CA Laring
    Faisal Fitrah Nasution
    Încă nu există evaluări
  • TEORI Diabetes
    TEORI Diabetes
    Document13 pagini
    TEORI Diabetes
    Faisal Fitrah Nasution
    Încă nu există evaluări
  • Tugas Ada Aja
    Tugas Ada Aja
    Document1 pagină
    Tugas Ada Aja
    Faisal Fitrah Nasution
    Încă nu există evaluări
  • Hipertensi
    Hipertensi
    Document34 pagini
    Hipertensi
    Faisal Fitrah Nasution
    Încă nu există evaluări
  • Tugas Askep
    Tugas Askep
    Document24 pagini
    Tugas Askep
    Faisal Fitrah Nasution
    Încă nu există evaluări