Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu mengembangkan pola pikir ilmiah dalam melaksanakan asuhan kebidanan keluarga
dengan masalah kurangnya pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI.
2. Tujuan Khusus
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah,
hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga,
berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing menciptakan serta
mempertahankan kebudayaan ( Salvician dan Aracelis, 1989 ).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan
saling ketergantungan ( Depkes RI, 1988 ).
a. Fungsi Biologis
b. Fungsi Psikologis
c. Fungsi Sosialisasi
d. Fungsi Ekonomi
e. Funsi Pendidikan
1. Pengertian
Makanan Pendamping ASI (MP-ASI), yaitu makanan yang diberikan kepada bayi bersama-sama
dengan ASI.
MP-ASI diberikan setelah usia 6 bulan karena cadangan vitamin dan mineral dalam tubuh bayi
yang didapat semasa dalam kandungan mulai menurun, sehingga diperlukan makanan tambahan
selain ASI ( Ayah Bunda, 2006 ).
3. Pemberian MP-ASI
MP-ASI dapat diberikan saat usia bayi mencapai 6 bulan. Ukuran kecukupan produksi ASI bagi
bayi dapat dilihat dari kenaikan berat badan dan kesehatan bayi. Bila diberikan saat usia dibawah
6 bulan, system pencernaannya belum memiliki enzim untuk mencerna makanan sehingga
memberatkan kerja pencernaan dan ginjal bayi. Selain itu, usus bayi belum dapat menyaring
protein dalam jumlah besar, sehingga dapat menimbulkan reaksi batuk, diare dan alergi.
Terlalu dini memberikan MP-ASI akan menyebabkan kebutuhan ASI bayi berkurang.
Sebaliknya, bila terlambat akan sulit mengembangkan ketrampilan makan, seperti menggigit,
mengunyah, tidak menyukai makanan padat, kekurangan gizi penting ( Ayah Bunda, 2006 )
a. Berusia sedikitnya 6 bulan dan berat badannya sudah mencapai dua kali lipat dari beratnya saat
lahir.
b. Mulai memasukkan sesuatu ke dalam mulut untuk digigit atau dikunyah.
c. Bayi telah dapat mengendalikan lidahnya dengan baik.
d. Bayi kadang terlihat tidak puas dengan pemberian ASI.
e. Mulai sering rewel karena lapar.
f. Mudah terbangun di malam hari setelah tidur lelap.
g. Mulai tumbuh gigi.
h. Bayi mulai dapat mengontrol gerakan kepalanya dengan baik.
i. Mulai melakukan gerakan mengunyah keatas dan kebawah.
j. Kenaikan berat badannya tampak agak lambat dibandingkan sebelumnya.
k. Terlihat tertarik apa yang dimakan ibu.
l. Bayi terlihat dapat menahan makanan cair didalam mulutnya.
Sumber : Ayah Bunda, 2006
BAB 3
ASUHAN KELUARGA DENGAN MASALAH KEBIDANAN
3.1 Pengkajian
1. Struktur dan Sifat Keluarga
a. Kepala Keluarga
Nama KK : Tn. “S”
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 39 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta
c. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Ada hubungan keluarga
: Keluarga yang dibina & tinggal dalam satu rumah
d. Pengambilan keputusan
Dalam keluarga yang menonjolkan dalam memutuskan permasalahan adalah kepala keluarga
yang sebelumnya dimusyawarahkan dengan istri.
3. Faktor Lingkungan
a. Perumahan
Rumah yang ditempati keluarga Tn. “S” adalah milik sendiri.
Denah Rumah:
K. mandi
R. Makan Dapur
Kamar II
R. Keluarga
Kamar I
R. tamu
B T
S
Keterangan :
Luas bangunan = 15 m x 8 m ( 120 m2 )
b. Jenis bangunan
Lantai rumah dari semen, dinding dari bambu, ventilasi jendela terbuka, penerangan dari listrik,
cahaya matahari dapat masuk.
c. Kebersihan rumah
Kondisi rumah cukup bersih, tidak lembab dan tidak berdebu. Tidak ada pekarangan di depan
rumah, hanya tanaman dalam pot di teras rumah yang terawat dengan baik.
d. Pemakaian air
Sumber air bersih berasal dari sumur milik sendiri.
e. Jamban keluarga dan kamar mandi
Jamban keluarga dan kamar mandi adalah milik sendiri, jamban adalah latrine dengan jarak > 10
m dari sumur.
f. Pembuangan air limbah
Pembuangan air limbah melalui selokan yang mengalir.
g. Pembuangan sampah
Sampah rumah tangga di buang di bak sampah kemudian di buang ke lubang sampah di belakang
rumah dan kemudian dibakar.
4. Psikologis
a. Situasi Emosi
Istri dan anak-anaknya senang bergurau, jarang terjadi pertengkaran antara suami, istri dan anak.
b. Konsep diri
1. Harga diri
Ibu mengatakan keluarganya tidak ada masalah tentang harga diri.
2. Identitas diri
Anggota keluarga sangat menghargai dan menghormati Tn. “S” sebagai kepala keluarga dan
menjalankan fungsi masing-masing.
Kebiasaan
merokok
KK
3.4 Perencanaan
Masalah : Kurangnya pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan kebidanan, ibu dapat :
1. Mengerti pengertian MP-ASI dan mampu menjelaskannya.
2. Mengerti kapan MP-ASI diberikan.
3. Mengerti kerugian bila diberikan terlalu dini atau terlalu lambat.
Kriteria : 1. Adanya respon verbal
2. Umpan balik secara verbal
Standart :
Ibu mampu menjelaskan pengertian MP-ASI
Ibu mengerti kapan MP-ASI diberikan
Ibu mampu menjelaskan kerugian bila MP-ASI diberikan terlalu dini atau terlalu lambat
Intervensi :
1. Berikan penyuluhan mengenai pengertian MP-ASI
R/ Ibu mengerti mengenai pentingnya MP-ASI
2. Jelaskan kapan MP-ASI boleh diberikan
R/ Tepat waktu dalam pemberian
3. Jelaskan kerugian bila MP-ASI diberikan terlalu dini atau terlalu lambat
R/ Mengganggu perkembangan bayi
4. Ajarkan ibu cara membuat MP-ASI
R/ Ibu mengerti cara membuat MP-ASI sesuai usia bayi
5. Jelaskan keuntungan MP-ASI
R/ Kemampuan bayi menerima berbagai rasa dan tekstur makanan
6. Berikan leaflet
R/ Bacaan bagi ibu
3.5 Pelaksanaan
Tanggal Masalah Kesehatan Implementasi
8-8-2007 Memperkenalkan diri dengan keluarga
Jam 15.00 WIB Menjelaskan tujuan kunjungan dan
membuat janji untuk melakukan
kunjungan ulang
Mengkaji status keluarga dengan
wawancara dan pengamatan
8-8-2007 Kurangnya 1. Memberikan penyuluhan mengenai
Jam 15.00 WIB pengetahuan ibu MP-ASI agar ibu mengerti penjelasan
tentang pemberian mengenai pentingnya MP-ASI
MP-ASI 2. Menjelaskan kapan MP-ASI boleh
diberikan, yaitu apabila usia bayi sudah
6 bulan atau lebih
3. Menjelaskan kerugian bila MP-ASI
diberikan terlalu dini, yaitu
memperberat kerja pencernaan dan
ginjal bayi, selain itu usus bayi belum
dapat menyaring protein dalam jumlah
besar, sehingga dapat menimbulkan
reaksi batuk, diare dan alergi sedangkan
bila terlambat akan sulit
mengembangkan ketrampilan makan,
seperti menggigit, mengunyah
4. Mengajarkan ibu cara membuat MP-
ASI misalnya, bubur susu, air jeruk, air
tomat, nasi tim saring, dll
5. Menjelaskan keuntungan MP-ASI yaitu
untuk mengembangkan kemampuan
bayi menerima berbagai rasa dan
tekstur makanan
6. Memberikan leaflet pada ibu untuk
menambah pengetahuan pada ibu
3.6 Evaluasi
Tanggal Masalah Kesehatan Evaluasi
9-8-2007 Kurangnya pengetahuan
S : Ibu mampu menjelaskan pengertian,
ibu tentang pemberian keuntungan dan kerugian dari MP-ASI
MP-ASI O:-
A : Masalah teratasi sebagian
P : - Berikan Leaflet tentang MP-ASI agar tidak
lupa mengenai penyuluhan yang sudah
diberikan.
CATATAN PERKEMBANGAN
5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan pengkajian data sampai evaluasi, maka dapat disimpulkan :
1. Keluarga Tn “S” termasuk keluarga sejahtera karena rumah yang ditempati adalah milik sendiri
dan penghasilan per bulan sudah mencukupi kebutuhan keluarga.
2. Masalah yang ditemukan pada keluarga Tn. “S” yaitu kurangnya pengetahuan ibu tentang
pemberian MP-ASI.
3. Setelah dilakukan intervensi dari masalah yang ada, keluarga Tn. “S” dapat mengerti pengertian,
keuntungan dan kerugian MP-ASI.
5.2 Saran
Pemberian penyuluhan / pendidikan kesehatan secara berkala kepada masyarakat pada umumnya
dan keluarga pada khususnya, baik secara kelompok maupun pendekatan kekeluargaan sangat
dibutuhkan guna menambah informasi atau mengingat kembali kesehatan yang lebih mengena
pada masyarakat dengan dibantu pihak-pihak lain yang bersangkutan
DAFTAR PUSTAKA