Sunteți pe pagina 1din 19

Kamis, 18 Oktober 2012

ASKEB KELUARGA Tn "S"

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) adalah rangkaian kegiatan masyarakat
dan swadaya dalam rangka menolong diri sendiri dalam memecahkan masalah untuk memenuhi
kebutuhannya di bidang kesehatan dan di bidang lain yang berkaitan agar mampu mencapai
kehidupan sehat sejahtera.
Penyusunan Asuhan Kebidanan Keluarga ini disesuaikan dengan jangkauan kemampuan
penulis agar dalam pelaksanaannya dapat memberikan bantuan terutama yang dibahas pada
laporan ini adalah tentang Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). KIA ini meliputi kesehatan ibu hamil,
ibu bersalin, ibu nifas, ibu meneteki, imunisasi dan KB. Dalam hal ini mahasiswa terjun ke
masyarakat membantu masyarakat yang memiliki masalah kesehatan khususnya dalam keluarga
membantu mengatasi masalah tersebut bersama-sama masyarakat (keluaraga) desa tersebut.
Masalah kesehatan yang dapat muncul dalam masyarakat yang dikatakan rawan bagi seorang ibu
adalah pada saat hamil, bersalin, nifas serta masa bayi dan balita.
Dalam laporan ini penulis akan memberikan asuhan kebidanan pada keluarga Tn. “S” yang
mengalami masalah mengenai kurangnya pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI.

1.2 Tujuan

1. Tujuan Umum

Mampu mengembangkan pola pikir ilmiah dalam melaksanakan asuhan kebidanan keluarga
dengan masalah kurangnya pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI.

2. Tujuan Khusus

a. Mampu melaksanakan pengkajian untuk menentukan masalah kesehatan.


b. Dapat menyusun skala prioritas masalah kesehatan.
c. Mampu menyusun rencana asuhan kebidanan keluarga yang dilakukan.
d. Mampu melaksanakan rencana asuhan kebidanan keluarga.
e. Mampu mengevaluasi keberhasilan tindakan kebidanan yang telah dilakukan.
f. Mampu mengikuti perkembangan masalah kesehatan setelah dilakukan asuhan kebidanan
keluarga.
1.3 Sistematika Penulisan
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Sistematika Penulisan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Keluarga
2.2 Konsep MP-ASI
BAB 3 ASUHAN KELUARGA DENGAN MASALAH KEBIDANAN
3.1 Pengkajian
3.2 Menentukan Diagnosa / Masalah Kebidanan
3.3 Menentukan Prioritas Masalah
3.4 Intervensi
3.5 Implementasi
3.6 Evaluasi
BAB 4 PEMBAHASAN
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Keluarga


1. Pengertian

Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah,
hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga,
berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing menciptakan serta
mempertahankan kebudayaan ( Salvician dan Aracelis, 1989 ).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan
saling ketergantungan ( Depkes RI, 1988 ).

2. Tahap-tahap Kehidupan Keluarga menurut Duvall, 1998

a. Tahap pembentukan keluarga


b. Tahap menjelang kelahiran anak
c. Tahap menghadapi bayi
d. Tahap menghadapi anak pra sekolah
e. Tahap mengahadapi anak sekolah
f. Tahap menghadapi anak remaja
g. Tahap melepaskan anak ke masyarakat
h. Tahap berdua kembali
i. Tahap masa tua

3. Tugas-tugas Keluarga menurut Effendi, 1998

a. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya


b. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga
c. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-masing
d. Sosialisasi antar anggota keluarga
e. Pengaturan jumlah anggota keluarga
f. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga
g. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas
h. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarga
4. Fungsi-fungsi Keluarga menurut Effendi, 1998

a. Fungsi Biologis
b. Fungsi Psikologis
c. Fungsi Sosialisasi
d. Fungsi Ekonomi
e. Funsi Pendidikan

 3 Fungsi Pokok Keluarga, menurut Effendi, 1998


1. Asih
Memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan pada anggota keluarga sehingga
memungkinkan mereka tumbuh dan berkembang sesuai usia dan kebutuhannya.
2. Asuh
Menuju kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak agar kesehatannya selalu terpelihara
sehingga memungkinkan menjadi anak-anak yang sehat baik fisik, mental, social dan spiritual.
3. Asah
Memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi manusia mandiri yang dapat
mempersiapkan masa depannya.

2.2 Konsep Makanan Pendamping ASI

1. Pengertian

Makanan Pendamping ASI (MP-ASI), yaitu makanan yang diberikan kepada bayi bersama-sama
dengan ASI.
MP-ASI diberikan setelah usia 6 bulan karena cadangan vitamin dan mineral dalam tubuh bayi
yang didapat semasa dalam kandungan mulai menurun, sehingga diperlukan makanan tambahan
selain ASI ( Ayah Bunda, 2006 ).

2. Tujuan Pemberian MP-ASI


a. MP-ASI diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik, psikomotor,
otak dan kognitif bayi yang semakin meningkat.
b. MP-ASI diberikan untuk mengembangkan kemampuan bayi menerima berbagai
rasa dan tekstur makanan, serta mengembangkan ketrampilan makanan dan proses
adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar alergi tinggi ( Ayah Bunda,
2006 )

3. Pemberian MP-ASI

MP-ASI dapat diberikan saat usia bayi mencapai 6 bulan. Ukuran kecukupan produksi ASI bagi
bayi dapat dilihat dari kenaikan berat badan dan kesehatan bayi. Bila diberikan saat usia dibawah
6 bulan, system pencernaannya belum memiliki enzim untuk mencerna makanan sehingga
memberatkan kerja pencernaan dan ginjal bayi. Selain itu, usus bayi belum dapat menyaring
protein dalam jumlah besar, sehingga dapat menimbulkan reaksi batuk, diare dan alergi.
Terlalu dini memberikan MP-ASI akan menyebabkan kebutuhan ASI bayi berkurang.
Sebaliknya, bila terlambat akan sulit mengembangkan ketrampilan makan, seperti menggigit,
mengunyah, tidak menyukai makanan padat, kekurangan gizi penting ( Ayah Bunda, 2006 )

4. Tanda-tanda bayi siap menerima MP-ASI

a. Berusia sedikitnya 6 bulan dan berat badannya sudah mencapai dua kali lipat dari beratnya saat
lahir.
b. Mulai memasukkan sesuatu ke dalam mulut untuk digigit atau dikunyah.
c. Bayi telah dapat mengendalikan lidahnya dengan baik.
d. Bayi kadang terlihat tidak puas dengan pemberian ASI.
e. Mulai sering rewel karena lapar.
f. Mudah terbangun di malam hari setelah tidur lelap.
g. Mulai tumbuh gigi.
h. Bayi mulai dapat mengontrol gerakan kepalanya dengan baik.
i. Mulai melakukan gerakan mengunyah keatas dan kebawah.
j. Kenaikan berat badannya tampak agak lambat dibandingkan sebelumnya.
k. Terlihat tertarik apa yang dimakan ibu.
l. Bayi terlihat dapat menahan makanan cair didalam mulutnya.
Sumber : Ayah Bunda, 2006

5. Jadwal Pemberian Makanan untuk Bayi

Umur Macam Makanan Pemberian dalam Jam Pemberian


(Bulan) sehari
0-4 ASI 6 atau 7 Diberikan tiap 3 jam
(0-3mg ASI 6, 9, 12, 15, 18, 21
diberikan dan 24
sekehendak)
4-6 ASI 4 atau 5 6,10,14,18,21
Buah 1 12
Bubur Susu 1 8
6-8 ASI 4 atau 5 6,10,14,18,21
Buah 1 16
Bubur Susu 1 8
Nasi Tim Saring 1 12
8-10 ASI 3 atau 4 6,10,14,18,21
Buah 1 16
Bubur Susu 1 8
Nasi Tim 1 12,18
Dihaluskan
10-12 ASI 3 atau 4 6,10,14,18,21
Buah 1 16
Nasi Tim 1 8,12,18
> 12 ASI
Buah 2 atau 3 6,14,21
Nasi Tim/makanan 1 16
kecil
Makanan Kecil
(Biskuit, Bb 3 8,12,18
Kacang Hijau,dll) 2 10

Sumber : Mervyn G. Hardinge, 2002

BAB 3
ASUHAN KELUARGA DENGAN MASALAH KEBIDANAN

3.1 Pengkajian
1. Struktur dan Sifat Keluarga

a. Kepala Keluarga
Nama KK : Tn. “S”
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 39 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta

b. Data Anggota Keluarga


No Nama Umur Sex Agama Hubungan Pendidikan Pekerjaan
1. Sanusi 39 th L Islam KK SD Swasta
2. Tiari 35 th P Islam Istri SD IRT
3. Septa 10 th P Islam Anak SD Pelajar
4. Serlia 3,5 bln P Islam Anak - -

c. Genogram

Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Ada hubungan keluarga
: Keluarga yang dibina & tinggal dalam satu rumah
d. Pengambilan keputusan
Dalam keluarga yang menonjolkan dalam memutuskan permasalahan adalah kepala keluarga
yang sebelumnya dimusyawarahkan dengan istri.

e. Hubungan dalam keluarga


Hubungan antara anggota keluarga baik, walaupun kadang ada pertengkaran tapi tidak sampai
larut lama.

f. Kebutuhan dalam sehari-hari


1. Kebutuhan Nutrisi
Penyediaan makanan dalam keluarga sehari-hari dengan memasak sendiri. Dengan komposisi :
nasi, sayur, tahu, tempe kadang buah dan porsi Serlia : minum ASI dan diberi pisang yang
dilumatkan sejak usia 3 bulan.
2. Kebutuhan Kebersihan Diri
Seluruh anggota keluarga mandi 2 kali dalam sehari, gosok gigi 2 kali sehari, mandi di kamar
mandi rumahnya. Sumber air bersih dari sumur.
3. Kebiasaan BAB
Masing-masing anggota keluarga BAB 1-2 kali sehari, mereka BAB di WC rumahnya.
4. Kebiasaan Istirahat
Kebiasaan tidur anggota keluarga, siang ± 1-2 jam kecuali Tn. Sanusi karena siang hari harus
bekerja maka beliau tidak pernah tidur siang dan pada waktu malam hari mereka tidur ± 8 jam.
5. Kebiasaan Rekreasi
Kebiasaan rekreasi dalam keluarga dilakukan sekitar 3 kali dalam 1 tahun yaitu pada waktu
berkunjung ke rumah orang tua.
6. Kebiasaan Merokok
Kebiasaan merokok di rumah adalah suami, biasanya 1 pak habis untuk 2-3 hari.
7. Kebiasaan Berobat
Apabila anggota keluarga ada yang sakit, mereka berobat ke Puskesmas / Polindes.

2. Faktor Sosial Budaya

a. Penghasilan dan Pengeluaran


 Dalam keluarga yang bekerja adalah suami, yaitu bekerja sebagai tukang ojek.
 Penghasilan suami ± Rp 900.000,- / bulan dengan bekerja mulai jam 07.00-17.00 WIB.
 Pengeluaran rata-rata untuk makan ± Rp 10.000,- / hari, untuk bayar listrik Rp 40.000,- / bulan,
biaya sekolah anaknya Rp 17.500,- / bulan.
b. Sistem Nilai
Keluarga adalah suku Jawa yang sangat memegang budaya Jawa.
c. Hubungan dengan masyarakat
Hubungan anggota keluarga dengan tetangga sekitarnya baik, suami dan istri mengikuti
organisasi dalam masyarakat yaitu tahlilan.

3. Faktor Lingkungan

a. Perumahan
Rumah yang ditempati keluarga Tn. “S” adalah milik sendiri.

Denah Rumah:
K. mandi
R. Makan Dapur

Kamar II
R. Keluarga
Kamar I

R. tamu

B T
S

Keterangan :
Luas bangunan = 15 m x 8 m ( 120 m2 )
b. Jenis bangunan
Lantai rumah dari semen, dinding dari bambu, ventilasi jendela terbuka, penerangan dari listrik,
cahaya matahari dapat masuk.
c. Kebersihan rumah
Kondisi rumah cukup bersih, tidak lembab dan tidak berdebu. Tidak ada pekarangan di depan
rumah, hanya tanaman dalam pot di teras rumah yang terawat dengan baik.
d. Pemakaian air
Sumber air bersih berasal dari sumur milik sendiri.
e. Jamban keluarga dan kamar mandi
Jamban keluarga dan kamar mandi adalah milik sendiri, jamban adalah latrine dengan jarak > 10
m dari sumur.
f. Pembuangan air limbah
Pembuangan air limbah melalui selokan yang mengalir.
g. Pembuangan sampah
Sampah rumah tangga di buang di bak sampah kemudian di buang ke lubang sampah di belakang
rumah dan kemudian dibakar.

4. Psikologis

a. Situasi Emosi
Istri dan anak-anaknya senang bergurau, jarang terjadi pertengkaran antara suami, istri dan anak.
b. Konsep diri
1. Harga diri
Ibu mengatakan keluarganya tidak ada masalah tentang harga diri.
2. Identitas diri
Anggota keluarga sangat menghargai dan menghormati Tn. “S” sebagai kepala keluarga dan
menjalankan fungsi masing-masing.

5. Status Kesehatan Keluarga

No. Nama Pemeriksaan Fisik Keterangan


1. Tn. Sanusi BB : 58 kg Tidak pernah sakit berat/dirawat di RS,
TB : 157 cm hanya kadang-kadang terasa pegal-
pegal seusai pulang kerja
2. Ny. Tiari BB : 53 kg Tidak pernah sakit berat, melahirkan
TB : 155 cm tanggal 25 Juni 2007 di Bih\dan. Pada
saat hamil rutin periksa ke bidan ± 7
kali mendapat suntik TT 1x, vitamin,
tablet tambah darah,dan tidak ada
keluhan selama hamil
3. Septa BB : 26 kg Tidak pernah sakit berat/di rawat di RS,
TB : 137 cm saat dilakukan pengkajian dalam
keadaan sehat
4. Serlia BB : 4000 g Tidak pernah sakit berat/dirawat di RS,
TB : 60 cm sudah mendapatkan imunisasi BCG,
Polio1,2, DPT HB C 1,2. Berat waktu
lahir 3000 gram

3.2 Menentukan Diagnosa dan Masalah


No. Kriteria Masalah
DS : Ibu mengatakan Serlia minum ASI saja sampai usia 3 bulan dan Kurangnya
selanjutnya mendapatkan tambahan nasi pisang yang di lumatkan. pengetahu
DO : - an ibu
DS : Bapak mengatakan merokok 1 pak habis dalam 2-3 hari. tentang
DO : - pemberia
n MP-ASI

 Kebiasaan
merokok
KK

3.3 Menentukan Prioritas Masalah


Kurangnya pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI.
No. Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah 3/3 x 1 1 Tidak/kurang sehat
2. Kemungkinan 0/2 x 2 0 Kurangnya pengetahuan
masalah dapat dapat diatasi dengan
diatasi pemberian penyuluhan
3. 3/3 x 1 1 Masalah dapat dirubah
Potensi masalah dengan penyuluhan yang
untuk dirubah tepat
4. Penonjolan masalah 1/3 x 1 1/3 Keluarga tidak
menyadari kurangnya
pengetahuan tersebut
merupakan masalah
yang harus ditangani
Total 2 1/3
Penyuluhan masalah kesehatan sesuai prioritas masalah :
 Pemberian MP-ASI
Kurangnya pengetahuan bapak tentang bahaya merokok
No. Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah 3/3 x 1 1 Tidak/kurang sehat
2. Kemungkinan 0/2 x 2 0 Kurangnya pengetahuan
masalah dapat dapat diatasi dengan
diatasi pemberian penyuluhan
3. Potensi masalah 3/3 x 1 1 Masalah dapat dirubah
untuk dirubah dengan penyuluhan yang
tepat
4. Penonjolan masalah 1/3 x 1 1/3 Keluarga tidak
menyadari kurangnya
pengetahuan tersebut
merupakan masalah
yang harus ditangani
Total 2 1/3

3.4 Perencanaan
Masalah : Kurangnya pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan kebidanan, ibu dapat :
1. Mengerti pengertian MP-ASI dan mampu menjelaskannya.
2. Mengerti kapan MP-ASI diberikan.
3. Mengerti kerugian bila diberikan terlalu dini atau terlalu lambat.
Kriteria : 1. Adanya respon verbal
2. Umpan balik secara verbal
Standart :
 Ibu mampu menjelaskan pengertian MP-ASI
 Ibu mengerti kapan MP-ASI diberikan
 Ibu mampu menjelaskan kerugian bila MP-ASI diberikan terlalu dini atau terlalu lambat
Intervensi :
1. Berikan penyuluhan mengenai pengertian MP-ASI
R/ Ibu mengerti mengenai pentingnya MP-ASI
2. Jelaskan kapan MP-ASI boleh diberikan
R/ Tepat waktu dalam pemberian
3. Jelaskan kerugian bila MP-ASI diberikan terlalu dini atau terlalu lambat
R/ Mengganggu perkembangan bayi
4. Ajarkan ibu cara membuat MP-ASI
R/ Ibu mengerti cara membuat MP-ASI sesuai usia bayi
5. Jelaskan keuntungan MP-ASI
R/ Kemampuan bayi menerima berbagai rasa dan tekstur makanan
6. Berikan leaflet
R/ Bacaan bagi ibu

3.5 Pelaksanaan
Tanggal Masalah Kesehatan Implementasi
8-8-2007  Memperkenalkan diri dengan keluarga
Jam 15.00 WIB  Menjelaskan tujuan kunjungan dan
membuat janji untuk melakukan
kunjungan ulang
 Mengkaji status keluarga dengan
wawancara dan pengamatan
8-8-2007 Kurangnya 1. Memberikan penyuluhan mengenai
Jam 15.00 WIB pengetahuan ibu MP-ASI agar ibu mengerti penjelasan
tentang pemberian mengenai pentingnya MP-ASI
MP-ASI 2. Menjelaskan kapan MP-ASI boleh
diberikan, yaitu apabila usia bayi sudah
6 bulan atau lebih
3. Menjelaskan kerugian bila MP-ASI
diberikan terlalu dini, yaitu
memperberat kerja pencernaan dan
ginjal bayi, selain itu usus bayi belum
dapat menyaring protein dalam jumlah
besar, sehingga dapat menimbulkan
reaksi batuk, diare dan alergi sedangkan
bila terlambat akan sulit
mengembangkan ketrampilan makan,
seperti menggigit, mengunyah
4. Mengajarkan ibu cara membuat MP-
ASI misalnya, bubur susu, air jeruk, air
tomat, nasi tim saring, dll
5. Menjelaskan keuntungan MP-ASI yaitu
untuk mengembangkan kemampuan
bayi menerima berbagai rasa dan
tekstur makanan
6. Memberikan leaflet pada ibu untuk
menambah pengetahuan pada ibu

3.6 Evaluasi
Tanggal Masalah Kesehatan Evaluasi
9-8-2007 Kurangnya pengetahuan
S : Ibu mampu menjelaskan pengertian,
ibu tentang pemberian keuntungan dan kerugian dari MP-ASI
MP-ASI O:-
A : Masalah teratasi sebagian
P : - Berikan Leaflet tentang MP-ASI agar tidak
lupa mengenai penyuluhan yang sudah
diberikan.
CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal Masalah Kesehatan Tindakan Keperawatan Evaluasi


13-8- Kurangnya 1. Menanyakan ibu sudah
S : Ibu mengatakan sudah
2007 pengetahuan ibu membaca leaflet yang membaca leafleat
tentang pemberian telah diberikan yang diberikan dan
MP-ASI 2. Menganjurkan ibu sudah
membaca dan menyimpannya
menyimpan baik-baikO : Ibu mampu
menjelaskan
Pengertian MP-ASI,
kerugian dan
keuntungan
A : Masalah teratasi
P : Anjurkan ibu sering
membaca leaflet
BAB 4
PEMBAHASAN

Setelah melaksanakan asuhan kebidanan keluarga Tn. “S” dengan kurangnya


pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI di RT 31 RW 09 Dusun Sumber Gondo Kecamatan
Ngantang Kabupaten Malang, sesuai 6 langkah manajemen kebidanan, penulis menemukan
kesenjangan antara praktek kerja dengan teori mengenai pemberian MP-ASI. Pada teori,
pemberian MP-ASI dilakukan apabila usia bayi sudah 6 bulan, tetapi di praktek keja lapangan
MP-ASI sudah diberikan sejak usia 3 bulan. Yang memunculkan masalah kurangnya
pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI.
Setelah mendapat asuhan kebidanan keluarga, maka keluarga Tn. “S” mengetahui kapan
MP-ASI bias diberikan dengan benar.
Masalah yang muncul antara keluarga satu dan keluarga yang lain berbeda-beda. Hal ini
karena keluarga terdiri dari beberapa anggota keluarga yang setiap orang memiliki sifat yang
unik secara bio, psikososial dan cultural.
BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan pengkajian data sampai evaluasi, maka dapat disimpulkan :
1. Keluarga Tn “S” termasuk keluarga sejahtera karena rumah yang ditempati adalah milik sendiri
dan penghasilan per bulan sudah mencukupi kebutuhan keluarga.
2. Masalah yang ditemukan pada keluarga Tn. “S” yaitu kurangnya pengetahuan ibu tentang
pemberian MP-ASI.
3. Setelah dilakukan intervensi dari masalah yang ada, keluarga Tn. “S” dapat mengerti pengertian,
keuntungan dan kerugian MP-ASI.

5.2 Saran
Pemberian penyuluhan / pendidikan kesehatan secara berkala kepada masyarakat pada umumnya
dan keluarga pada khususnya, baik secara kelompok maupun pendekatan kekeluargaan sangat
dibutuhkan guna menambah informasi atau mengingat kembali kesehatan yang lebih mengena
pada masyarakat dengan dibantu pihak-pihak lain yang bersangkutan

DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 1998. Keluarga Dalam Masyarakat. Jakarta : Depkes RI.


Handajani, Dewi. 2006. Makanan Pendamping ASI. 12-25 Juli 2006. Jakarta : Ayah Bunda.
Hardinge. 2002. Kiat Keluarga Sehat. Bandung : ISBN.
Catzel, Pincus, dan Ian, Robert. 1998. Kapita Selekta Kedokteran UI Jilid I. Jakarta : Media
Aesculapis.
Salvician, Ceilis. 1989. Keluarga dan Komponennya. Jakarta : Pustaka Ilmu.

S-ar putea să vă placă și