Sunteți pe pagina 1din 4

ISSN 2407-9189 The 4th Univesity Research Coloquium 2016

Manajemen Serangan Asma dalam Perspektif Pasien: Studi


Kualitatif
Herni Rejeki11),
Prodi DIII Keperawatan, STIKes Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan1)
email: herni.pkj@gmail.com
Nurul Aktifah22)
Prodi Fisioterapi, STIKes Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan2)
nurulaktifah@yahoo.co.id

Abstract
Astma Attack Management in Patient’s Perspective: A Qualitative Study

Asthma is a chronic obstructive disease, which sufferers experienced a lot of problems during
the attack. The study aimed to identify the client’s experiences during the attack, so that it can
be used as guidelines in the treatment of asthma as early as possible. This study used a
qualitative approach with descriptive phenomenology designs using in-depth interviews. The
participants were clients who suffered asthma attack in the last three months. The place of this
study in Pekalongan. Data were collected through recorded interviews and field notes, analyzed
by Colaizzi.The results identified six themes: participants' perceptions of the disease Asthma,
participants experience during an Asthma attack, the impact is experienced, the efforts made,
the expectations and the support received by participants during an asthma attack. The
conclusion of this study is perceived client experience, during the attack can be used as a
reference for health personnel for early treatment during the attack.

Keywords: Asthma, Treatment, experience, Attack

1. PENDAHULUAN peradangan dan menyempit. Penyebab Asma


Asma adalah suatu keadaan dimana belum dapat ditetapkan secara pasti,sebagian
terjadi hiperesponsivitas pada jalan nafas besar penderita asma ditemukan riwayat
setelah terpajan satu atau lebih rangsangan alergi, serangan asma juga sering dipicu oleh
iritan.Frekuensi dan beratnya serangan asma pemajanan terhadap allergen. Gejala asma
bervariasi, gejala asma biasanya terdiri dari berupa dispnea, suara mengi, obstruksi
sesak napas, batuk dan mengi. Identifikasi jalan napas reversible terhadap
pengalamam klien saat terjadi serangan bronkodilator, bronkus yang
diharapkan dapat membantu klien Asma hiperresponsif terhadap berbagai stimulus
dalam mengatasi masalah pada saat serangan. baik yang spesifik maupun non spesifik,
Penanganan klien Asma ditujukan oleh klien dan peradangan saluran pernapasan.
saat terjadi serangan berupa mengatasi rasa Penatalaksanaan asma dengan
sesak napas dan setelah serangan dengan penatalaksanaan farmakologis dan non
pemberian edukasi untuk mempertahankan farmakologis.
kualitas hidup klien Asma.
3. METODE PENELITIAN
2. KAJIAN LITERATUR DAN Desain penelitian yang digunakan dalam
PENGEMBANGAN HIPOTESIS penelitian ini adalah penelitian kualitatif
Asma adalah kondisi panjang yang dengan pendekatan fenomenologi.Populasi
mempengaruhi saluran napas-saluran kecil dalam penelitian ini adalah agregat dewasa
yang mengalirkan udara masuk ke dan keluar yang tinggal di Kabupaten Pekalongan dan
paru-paru, saluran napas mengalami menderita jumlah partisipan sebanyak lima,

495
ISSN 2407-9189 The 4th Univesity Research Coloquium 2016

tempat penelitian di Kabupaten Asma. partisipan pada saat terjadi serangan asma
Sampel adalah bagian dari populasi yaitu adalah sembuh dari penyakit dan tidak
sebagian dari orang dewasa yang tinggal di kambuh lagi; 6) dukungan yang diterima
Kabupaten Pekalongan, pernah menderita partisipan saat terjadi serangan asma adalah
asma dan mengalami serangan dalam 3 bulan dukungan dari keluarga dan dari petugas
terakhir. Jumlah partisipan sebanyak lima, kesehatan.
tempat penelitian di Kabupaten Pekalongan. Pemahaman partisipan mengenai
Prosedur pengumpulan data yang penyakit Asma pada penelitian ini secara
dilakukanmenggunakan wawancara umum baik hal ini sama dengan hasil
mendalam (indepth interview) dan observasi penelitian Utomo, Safitri & Agustin (2014),
dengan menggunakan catatan lapangan. dimana pasien Asma memiliki pemahaman
Pengolahan data dimulai dengan yang cukup baik terkait dengan pengertian,
mendokumentasikan hasil wawancara penyebab, tanda-gejala Asma. Hal ini
mendalam dan catatan lapangan yang disebabkan karena partisipan sudah pernah
diperoleh selama wawancara, analisis data menjalani pengobatan Asma dan sudah
menggunakan langkah dari Colaizzi yaitu: mendapat informasi dari petugas kesehatan
mengolah dan mempersiapkan data untuk tentang penyakit Asma, yaitu informasi
dianalisis, membaca keseluruhan data, tentang pengertian, penyebab, tanda dan
menganalisis lebih detail dengan gejala serta penatalaksanaan Asma.
mengkoding data, melakukan Makna pengalaman partisipan
pengelompokan kedalam makna pernyataan, merupakan perasaan yang dialami oleh
Textual description, apa yang terjadi, partisipan pada saat terjadi serangan Asma,
bagaimana fenomena dialami dan mencari ditemukan dua temayaitu penyempitan jalan
intisari dari pengalaman, Peneliti nafas dan peningkatan metabolisme
mendeskripsikan dan menyajikan tema-tema tubuh.Pada penyempitan jalan nafas, rata-rata
dalam bentuk narasi/laporan kualitatif. partisipan mengeluh nafas sesak dan batuk-
Keabsahan data pada penelitian ini batuk. Hal ini sesuai dengan laporan dari
didasarkan pada prinsip kepercayaan delapan Negara Asia-Pasifik dilaporkan
(credibility), keteralihan (transferability), dalam journal of allergy and clinical
kebergantungan (dependability) dan immunology tahun 2003, yang menunjukan
kepastian (confirmability). bahwa dari 3.207 kasus yang diteliti, terdapat
44-51% menderita gejala-gejala seperti
4. HASIL DAN PEMBAHASAN gejala batuk, termasuk batuk malam dalam
Enam tujuan khusus penelitian terjawab sebulan terakhir (Ide, 2007). Sedangkan
dalam dua belas tema tentang identifikasi untuk gejala peningkatan metabolisme,
pengalaman partisipan saat terjadi serangan partisipan menyatakan sering berkeringat dan
Asma dalam upaya penanganan awal. Kedua berdebar-debar. Kebanyakan pada pasien
belas tema tersebut adalah: 1) Persepsi klien Asma akan mengalami kecemasan ketika
terhadap penyakit Asma, ditemukan satu terjadi serangan, hal ini sesuai dengan hasil
tema yaitu pemahaman partisipan tentag penelitian Ridawi (2014), bahwa sebagian
penyakit asma; 2) Makna pengalaman pada besar responden (53,3%) mengalami cemas
saat serangan Asma, dihasilkan dua tema saat terjadi serangan Asma. Peningkatan
yaitu penyempitan jalan napas dan kecemasan atau stress ini akan
peningkatan metabolisme; 3) Dampak yang meningkatkan hormone adrenalin sehingga
dirasakan klien selama serangan Asma denyut jantung meningkat dan partisipan
adalah aktifitas terganggu dan perkerjaan merasa dada berdebar-debar ( Ayuditya &
terganggu; 4) upaya yang dilakukan Tjuatjua, 2014).
partisipan pada saat serangan asma adalah Dampak yang sering dirasakan oleh
mengurangi aktifitas minum obat dan berobat partisipan saat muncul serangan Asma
ke pelayanan kesehatan; 5) harapan muncul, partisipan tidak bisa melakukan

496
ISSN 2407-9189 The 4th Univesity Research Coloquium 2016

kegiatan, susah untuk melakukan kesehatan (sosial keluarga) sangat diperlukan


aktivitasdan terganggu aktifitas sosial seperti (Utami, N S,.2013). Dalam penelitian ini
pekerjaan terganggu. Hal ini sesuai dengan dukungan yang diterima partisipan dari
laporan dari delapan Negara Asia-Pasifik keluarga selama partisipan menderita Asma
dilaporkan dalam journal of allergy and adalah dukungan informasional, dukungan
clinical immunology tahun 2003, yang penilaian dan dukungan instrumental.
menunjukan bahwa dampak Asma terhadap Sedangkan dukungan yang didapat dari
kualitas hidup dilaporkan seperti, petugas adalah motivasi, saran, pelayanan
keterbatasan aktivitas fisik 44,1%,, dan rujukan.
keterbatasan dalam berekreasi atau olahraga
52,7%, dan pekerjaan rumah tangga 32,6%, 5. SIMPULAN
aktivitas social 38% dan cara hidup 37,1% Persepsi klien terhadap penyakit Asma
(Ide, 2007). merupakan pemahaman klien dalam
mempersepsikan pengetahuan tentang
Partisipan ketika mengalami serangan Asma, penyakit Asma yang dideritanya. gambaran
yang dilakukan adalah mengkonsumsi obat, klien tentang pengertian, penyebab, tanda
mengurangi aktifitas dan berobat ke dan gejala dan upaya untuk mengurangi
pelayanan kesehatan. Hal ini sesuai dengan serangan atau penatalaksanaan umumnya
teori bahwa pengobatan standar penyakit baik, gambaran klien mengenai penyakit
Asma bronkial adalah pemberian agonis B-2 Asma sesuai dengan pengalaman yang
yang dapat membuat relaksasi otot dialami klien.
pernafasan dan menghambat mediator yang
dilepaskan oleh sel mast ( Djodjodibroto, D., Makna pengalaman pada saat serangan Asma
2009). Beberapa pasien juga memilih untuk merupakan perasaan yang dialami oleh klien
memeriksakan ke Puskesmas, sehingga akan pada saat terjadi serangan Asma adalah klien
mendapatkan beberapa terapi seperti terapi mengalami penyempitan jalan napas dengan
oksigen, bronkodilator dan lain-lain. gejala sesak napas dan batuk-batuk. Klien
Terdapat empat pasien yang menyatakan juga mengalami peningkatan metabolisme
ketika penyakit Asma kambuh mereka tubuh berupa keluarnya keringat dan
memilih untuk mengurangi aktivitas, hal ini berdebar-debar.
dikarenakan sebagian besar penderita Asma
akan mendapat serangan Asma atau Dampak yang dirasakan klien selama
memperberat serangan ketika melakukan serangan Asma umumnya adalah dampak
olahraga berat atau aktifitas jasmani yang merugikan seperti tidak dapat
(Purwanto, S., 2014). melakukan aktitifitas, aktifitas dibantu ,
terganggu dalam bekerja dan ada yang tidak
Ada beberapa pasien yang bahkan masuk kerja. Sedangkan upaya yang
mengalami kekambuhan setiap hari (Nofrina, dilakukan klien saat terjadi serangan Asma
2015). Sehingga dalam penelitian ini terdapat adalah minum obat dan beristirahat.
lima pasien yang memiliki harapan agar
penyakit Asma tidak kambuh lagi, sedangkan Harapan klien pada saat terjadi serangan
pasien lainya memiliki harapan agar penyakit Asma adalah sembuh dan tidak kambuh
Asma yang dideritanya dapat sembuh, lagi.Dukungan yang diterima klien dari
meskipun sebenarnya penyakit Asma tidak keluarga adalah selama klien menderita
dapat disembuhkan, hanya dapat di control Asma adalah dukungan informasional,
kekambuhannya. dukungan penilaian dan dukungan
Ketika didiagnosa menderita penyakit instrumental.Sedangkan dukungan yang
kronis, Individu cenderung sulit untuk didapat dari petugas adalah motivasi, saran,
menerima keadaan dirinya, sehingga pelayanan dan rujukan.
dukungan baik dari keluarga maupun petugas

497
ISSN 2407-9189 The 4th Univesity Research Coloquium 2016

6. REFERENSI Patilima, Hamid. (2007). Metode penelitian


Asih, NGY, et.al. 2003. Keperawatan kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Medikal Bedah : Klien dengan Poerwandari. (2005). Pendekatan Kualitative
gangguan sistem pernapasan. Jakarta : untuk Penelitian Perilaku Manusia.
EGC. Edisi 3.LPSP 3. Jakarta. Fakutas
Ayuditya & Tjuatjua, (2014), Health & psikologi UI
Easy.Penebar plus; Jakarta. Polit, D.F. & Hungler, B.P. (1999).Nursing
Corwin, E. 2009.Buku Saku Patofisiologi. research: Principles and methods (6th
Jakarta: EGC. ed.). Philadelphia: Lippincott Williams &
Creswell, J.W. (1998). Qualitative inquiry Wilkins.
and research design: Choosing among Purwanto, S., 2014).staff.uny.ac.id/
five traditions. California: Sage PENDIDIKAN.20%20JASMANI%2.0UN
Publications, Inc. TUK%20.PENDERITA.%20ASMA.pdf.di
(2010). Research download pada 16-7-2016.
design: Pendekatan kualitatif, kuantitatif, Ridawi (2014).Tingkat kecemasan penderita
dan mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. pasien Asma saat terjadi kekambuhan di
Danim, S. (2002).Menjadi peneliti kualitatif. puskesmas bangsal kecamatan bangsal
Bandung: Pustaka Setia. mojokerto.
Darmanto, D. 2009. Respirologi (respiratory Sugiyono.(2009). Memahami penelitian
medicine).Jakarta EGC kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Gendo, Udayana. 2006. Seri Kesehatan Utami, N S,. (2013). Hubungan antara
Masyarakat :Integrasi Kedokteran Barat dukungan sosial keluarga dengan
Dan Kedokteran Tradional Cina. penerimaan diri individu yang
Yogyakarta : Kanisius. mengalami Asma.Jurnal psikologi
Handayani, L, (2004).Mengatasi Penyakit Udayana. Vol 1.No., 12-21
Pada Anak dengan Ramuan Tradisional,
AgroMedia Pustaka
Hamid, A.Y.S. (2007). Buku ajar riset
keperawatan: Konsep, etika, &
instrumentasi (Ed.2). Jakarta: EGC.
Heri D.J. M. 2009. Promosi Kesehatan.
Jakarta : EGC
Ide, Pangkalan. 2007. Inner Healing at Home
:Siasat ―Menyangkal‖ Sumber Penyakit
dan Pencetus Kanker di rumah anda.
Jakarta : PT Elex Media
Irwan (2016), epidemiologi penyakit tidak
menular.Deeppublish; Yogyakarta
Komisi Nasional Etik Penelitian
Kesehatan.(2004).
www.knepk.litbang.depkes.go.id.
Diakses tanggal 22 Febuari 2011
Moleong, L.J. (2004). Metodologi penelitian
kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Nofrina, (2015).Asma kambuh setiap
hari.http://www.alodokter.com/komunita
s/topic/Asma-3
Pangkalan ide (2007), inner healing at
home.Pt Gramedia; Jakarta.

498

S-ar putea să vă placă și