Sunteți pe pagina 1din 17

PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KABUPATEN TANGGAMUS


TAHUN PELAJARAN 2014/2015
(Studi Kasus di SMP Negeri 1 Gisting)

Oleh

Hadi Kuncoro, Irawan Suntoro, Supomo Kandar


FKIP Unila: Jl. Soemantri Brojonegoro No.1, Gedung Meneng, Bandarlampung
E-mail: hadikuncoro.atk@gmail.com
HP. 085269032557

Abstract: Roles of Principals in Implementing Curriculum 2013 in Junior High


Schools (SMP) in Tanggamus District for The 2014-2015 School Year. This study
aimed to describe the principal roles in implementing Curriculum 2013, with the
following sub-foci: the principal roles as an educator, as a supervisor, as a manager, as a
facilitator, and constraints in implementing Curriculum 2013. This study was conducted
in Public Junior High School (SMPN) 1 Gisting in Tanggamus District, using
descriptive qualitative approach with phenomenological method. The collected data
were presented in the form of words about the situation thoroughly studied in SMPN 1
Gisting. The data were then analyzed and presented in the form of narrative description.
Explanation of the research problem was based on the results of interviews, observation
and documentation of the facts and events. Results of this study are: (1) the role of the
principal as an educator in implementing Curriculum 2013 included giving guidance to
teachers to fit the demands of the curriculum, directing teachers focused on preparing
instructional planning, learning implementation, and assessment implementation, (2) the
role of the principal as a supervisor in implementing Curriculum 2013 included
monitoring, assessment, and coaching through activities of planning supervision,
implementation supervision and assessment supervision, (3) the role of the principal as a
manager in implementing Curriculum 2013 included preparing School Work Plan
(RKS) and school curriculum documents, assigning what tasks to be done by teachers
and educational staff, directing and controlling the implementation of learning, and
monitoring implementation of the programs as planned, (4) the role of the principal as a
facilitator in implementing Curriculum 2013 was providing opportunity and physical
facilities, and (5) constraints in implementing Curriculum 2013 comprised two factors:
teachers and availability of supporting materials such as books for students and teachers.

Keywords: Curriculum 2013, implementation, school principal roles

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan peran Kepala Sekolah dalam
implementasi Kurikulum 2013 dengan sub fokus peran kepala sekolah sebagai pendidik,
peran kepala sekolah sebagai penyelia (supervisor), peran kepala sekolah sebagai
manajer, peran kepala sekolah sebagai fasilitator, Kendala pelaksanaan kurikulum 2013.
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Gisting yang terletak di Kecamatan Gisting
Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung.. dengan menggunakan pendekatan kualitatif
deskriptif dengan metode fenomenologi, data yang diperoleh dipaparkan dalam bentuk
kata-kata mengenai situasi yang diteliti secara mendalam di SMP Negeri 1 Gisting
dianalisis dan disajikan dalam bentuk uraian naratif. Penjelasan terhadap masalah
penelitian diperoleh berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi terhadap
fakta dan kejadian. Hasil penelitian (1). peran kepala sekolah sebagai pendidik dalam
implementasi kurikulum 2013 dengan memberi pengarahan kepada guru agar sesuai
dengan tuntutan kurikulum 2013, pengarahan difokuskan dalam hal menyusun
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan penilaian. (2). peran
kepala sekolah sebagai penyelia (supervisor) dalam implementasi kurikulum 2013
dengan melakukan pemantauan, penilaian dan pembimbingan melalui kegiatan
supervisi perencanaan, supervisi pelaksanaan dan supervisi penilaian. (3). peran kepala
sekolah sebagai manajer dalam implementasi kurikulum 2013 dengan menyusun
Rencana Kerja Sekolah (RKS) dan dokumen kurikulum sekolah, membagi tugas guru
dan pegawai, memimpin dan mengendalikan pelaksanaan pembelajaran, memantau
keterlaksanaan program-program yang telah dibuat.(4). peran kepala sekolah sebagai
fasilitator dalam implementasi kurikulum 2013 melalui penyediaan fasilitas kesempatan
dan fasilitas fisik. (5) Kendala pelaksanaan kurikulum 2013 terdiri dari dua faktor,yaitu
faktor guru dan ketersediaan material pendukung seperti buku siswa dan buku guru.

Kata Kunci: Peran kepala sekolah, Implementasi, Kurikulum 2013.

Pembaharuan kurikulum perlu dilakukan pendidikan yang sesuai dengan tuntutan


sebab tidak ada satu kurikulum yang zaman maka kurikulum sekolah di
sesuai sepanjang masa, kurikulum harus Indonesia mulai tahun pelajaran 2013/
dapat menyesuaikan dengan perkem- 2014 telah ditetapkan kurikulum baru
bangan zaman yang senantiasa berubah. yaitu kurikulum 2013, kurikulum tersebut
Perubahan kurikulum dapat bersifat telah ditetapkan sebagai kurikulum baru
sebagian (pada komponen tertentu), tetapi untuk menggantikan kurikulum KTSP
dapat pula bersifat keseluruhan yang 2006.
menyangkut semua komponen kurikulum. Ada empat elemen yang menjadi
Kurikulum tidak akan tercapai jika wujud perubahan dalam kurikulum 2013
hanya dibiarkan setelah dikembangkan, ini yang sekaligus membedakan dari
setelah didesain harus diimplementasikan kurikulum sebelumnya yaitu:
dan mempunyai hasil bagi pembelajaran. 1) Perubahan Standar Kompetensi
Kurikulum yang telah didesain dan lulusan yaitu kriteria mengenai kua-
dikembangkan tidak dapat diimplemen- lifikasi kemampuan lulusan yang
tasikan bila tidak ada manajemen pe- mencakup sikap, pengetahuan, dan
rubahan dalam keseluruhan suatu sistem keterampilan. Standar Kompetensi
persekolahan. Langkah ini melibatkan Lulusan digunakan sebagai acuan
tindakan luas yang merupakan interaksi utama pengembangan standar isi,
proses antara mereka yang menciptakan standar proses, standar penilaian
program dan mereka yang melaksanakan pendidikan, standar pendidik dan
tentunya melibatkan peran guru, peran tenaga kependidikan, standar sarana
kepala sekolah, dan peran pengawas. dan prasarana, standar pengelolaan,
Dalam upaya meningkatkan hasil dan standar pembiayaan, dengan kata
lain Standar Kompetensi lulusan materi menggunakan pendekatan
menjadi acuan bagi pengembangan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal
kurikulum dalam mewujudkan tujuan dari mana saja, kapan saja, tidak
pendidikan nasional. bergantung pada informasi searah dari
2) Perubahan pada materi pembelajaran guru. Penerapan pendekatan saintifik
berupa penguatan materi yang dalam pembelajaran me-libatkan
dilakukan dengan mengevaluasi ulang keterampilan proses seperti
ruang lingkup materi yang terdapat mengamati, mengklasifikasi, meng-
dalam materi kurikulum sebelumnya ukur, meramalkan, menjelaskan, dan
dengan cara meniadakan materi yang menyimpulkan.
tidak esensial atau tidak relevan bagi 4) Perubahan pada Penilaian kurikulum
peserta didik dan mempertahankan 2013 ini dilakukan secara kompre-
materi yang masih dianggap relevan hensif untuk menilai sejak dari
dan menambahkan materi yang masukan (input), proses dan keluaran
dianggap penting dalam level (output) pembelajaran, yang men-
internasional. Materi pelajaran yang cakup ranah sikap,pengetahuan, dan
harus dikuasai peserta didik ketrampilan. Penilaian dilakukan
dikembangkan berbasis kompetensi secara utuh sehingga menggam-
sehingga memenuhi aspek kesesuaian barkan kapasitas, gaya dan hasil
dan kecukupan dengan meng- belajar peserta didik dari keterpaduan
akomodasi konten lokal, nasional dan antara komponen (input - proses -
internasional. output) juga dampak intruksional dan
3) Perubahan proses pembelajaran dampak pengiring yang selanjutnya
kurikulum 2013 mencakup ; pertama penilaian semacam ini dikenalkan
berorientasi pada karakteristik yang dengan istilah penilaian autentik.
mencakup, sikap, pengetahuan, dan Dari ke-empat elemen perubahan
ketrampilan. Kedua menggunakan diatas guru merupakan pihak yang secara
pendekatan saintifik dengan meng- langsung menjadi sasaran perubahan
utamakan model Discovery Learning tersebut sebab guru sebagai pengguna
dan Project Based Learning. Pem- langsung kurikulum (Implementator),
belajaran dengan pendekatan saintifik dengan demikian harus ada perubahan
merupakan proses pembelajaran yang pada diri guru terutama menyangkut
dirancang sedemikian rupa agar kompetensi pedagogik dan kompentensi
peserta didik secara aktif meng- profesional.
konstruk konsep, hukum atau prinsip Kompetensi Pedagogik, yang
melalui tahapan-tahapan mengamati harus berubah berkaitan dengan elemen
(untuk mengidentifikasi atau mene- ke-tiga dan ke-empat yaitu dalam
mukan masalah), merumuskan mengelola pembelajaran peserta didik
masalah, mengajukan atau me- yang meliputi; pemahaman terhadap
rumuskan hipotesis, mengumpulkan peserta didik, kemampuan merancang
data dengan berbagai teknik, meng- rencana pembelajaran, kemampuan me-
analisis data, menarik kesimpulan dan laksanakan pembelajaran (sebagai kete-
mengkomunikasikan konsep, hukum rampilan dasar mengajar), kemampuan
atau prinsip yang “ditemu-kan”. merancang dan melaksanakan evaluasi
Pendekatan saintifik dimak-sudkan hasil belajar, kemampuan mengem-
untuk memberikan pema-haman bangkan peserta didik untuk meng-
kepada peserta didik dalam mengenal, aktualisasikan berbagai potensi yang
memahami berbagai dimiliki peserta didik, semuanya harus
disesuaikan dengan tuntutan kurikulum Kabupaten, satu dari kelima sekolah
2013. tersebut adalah SMP Negeri 1 Gisting
Kompetensi Profesional yang Dengan akreditasi Adengan 21
harus berubah berkaitan dengan elemen rombongan belajar, terletak hanya seratus
pertama dan elemen ke-dua yaitu dalam meter dari jalan raya Lintas Barat
penguasaan visi dan misi Pendidikan Sumatra di kecamatan Gisting dan
Nasional, penguasaan konsep dasar dan memiliki kelas unggulan berbasis IT
teori-teori materi pelajaran, menganalisis dengan jumlah guru terbanyak yang
dan mengembangkan materi pem- hampir seluruhnya telah bersertifikat
belajaran. Memilah, memilih, dan mene- pendidik yang oleh penulis dianggap
tapkan materi yang akan diajarkan atas sebagai sekolah terbaik dari kelima
dasar; tingkat relevansi dengan kom- sekolah yang ditunjuk untuk meng-
petensi yang telah dirumuskan; tingkat implementasikan kurikulum 2013 tahap
kemenarikan bagi peserta didik, juga pertama.
harus disesuaikan dengan tuntutan Dari uraian di atas peneliti
kurikulum 2013. tertarik untuk meneliti tindakan-tindakan
Kepala Sekolah merupakan pihak kepala sekolah SMP Negeri 1 Gisting
yang berwenang dan bertanggung jawab melalui berbagai perannya dalam
untuk mengelola perubahan ke- empat mengimplementasikan kurikulum 2013
elemen tersebut di sekolah yang di- disekolah yang dipimpinnya.
pimpinnya. Kepala sekolah melalui
berbagai perannya dapat mengelola peru- Implementasi Kurikulum
bahan secara bertahap dan terencana Kurikulum merupakan seluruh
dengan menggunakan berbagai pende- program atau rencana yang dibuat untuk
katan dan metode guna mendorong dijadikan pedoman pelaksanaan kegiatan
semua sumber daya yang ada khususnya guna memberikan pengalaman pendidikan
guru disekolahnya untuk berubah dari yang potensial bagi siswa dibawah
cara kerja, membuat rencana, membagi tanggung jawab sekolah dengan tujuan
waktu, melaksanakan rencana, melakukan agar siswa terbiasa berfikir dan berbuat
perbaikan, melakukan evaluasi dan lain menurut masyarakat tempat dia hidup.
sebagainya menuju kurikulum 2013, Beauchamp dalam Sukmadinata
dengan kata lain kepala sekolah harus (2012:163), satu hal dalam mengem-
mendorong perubahan kompetensi guru bangkan suatu kurikulum yaitu:
agar dapat menerapkan kurikulum 2013 implementasi kurikulum. Langkah ini
dengan baik. merupakan langkah mengimplementasi-
Dengan perannya sebagai manajer kan atau melaksanakan kurikulum yang
kepala sekolah dapat melakukan peren- bukan sesuatu yang sederhana, sebab
canaan, pengorganisasian, pelaksanaan membutuhkan kesiapan yang menyeluruh,
dan kontrol terhadap implementasi kuri- baik kesiapan guru-guru, siswa, fasilitas,
kulum 2013 melalui tindakan-tindakan bahan maupun biaya, di samping kesiapan
salah satunya mengarahkan kompetensi manajerial dari pimpinan sekolah atau
guru pada perubahan sesuai tuntutan
administrator setempat.
kurikulum 2013.
Pada tahun Pelajaran 2013/2014 Selanjutnya Zainal Arifin (2013:43),
Pemerintah telah menetapkan beberapa berpendapat:
sekolah di Indonesia untuk mulai meng-
implementasikan kurikulum 2013 ter- “dalam pelaksanaan pengembangan
masuk lima sekolah jenjang SMP di kurikulum harus menempuh tahap-tahap
sebagai berikut: Tahap 1. Studi kelayakan (pemimpin); (6) iklim kerja; dan (7)
dan Analisis kebutuhan. Tahap 2. wirausahawan.
Perencanaan Kurikulum. Tahap 3. Sedangkan menurut Mulyasa
Pengembangan rencana operesional (2009) pekerjaan kepala sekolah bukan
kurikulum.Tahap 4. Pelaksanaan uji coba hanya EMASLIM (edukator manajer;
terbatas kurikulum dilapangan. Tahap 5. administrator; supervisor leader, Inovator
Implemetasi kurikulum. Tahap 6. dan motivator) tapi juga sebagai figur dan
Monitoring dan Evaluasi Kurikulum. Mediator sehingga berkembang menjadi
Tahap 7 Perbaikan dan penyesuaian.” EMASLIM-FM.
Dari pendapat mengenai pengem- Hal senada disampikan Purwanto
bangan kurikulum diatas dapat di- (2007), bahwa seorang kepala sekolah
simpulkan bahwa implementasi kurikulum mempunyai sepuluh macam peranan,
merupakan sesuatu yang harus dilakukan yaitu : “Sebagai pelaksana, perencana,
sejalan dengan pengembangan kurikulum seorang ahli, mengawasi hubungan antara
itu sendiri, karena tanpa implementasi anggota-anggota, menwakili kelompok,
maka pengembangan kurikulum tidak bertindak sebagai pemberi ganjaran,
akan mencapai tujuannya sebab imple- bertindak sebagai wasit, pemegang
mentasi merupakan bagian dari pengem- tanggung jawab, sebagai seorang
bangan kurikulum itu sendiri. pencipta, dan sebagai seorang ayah.”
Dari berbagai pendapat mengenai
Peran Kepala Sekolah Dalam peran kepala sekolah diatas dapat
Implementasi Kurikulum dipahami bahwa peran-peran kepala
sekolah dilakukankan guna mengaktuali-
Kepala sekolah merupakan kunci sasikan tugas dan fungsi seorang kepala
keberhasilan dalam memberdayakan sekolah dalam mewujudkan implementasi
masyarakat dan lingkungan sekolah mem- kurikulum di sekolah yang dipimpimnya.
punyai tugas pokok mengelola penye-
lenggaraan kegiatan pendidikan dan Selanjutnya dibawah ini diuraikan
pembelajaran di sekolah. Secara lebih peran-peran kepala sekolah yang dianggap
oleh penulis berhubungan secara langsung
operasional dapat melakukan kegiatan
terhadap implentasi kurikulum 2013.
menggali dan mendayagunakan seluruh
sumber daya sekolah secara terpadu dalam
kerangka pencapaian tujuan sekolah Kepala Sekolah Sebagai
secara efektif dan efisien. Pendidik (Educator)
Selanjutnya peran kepala sekolah Agar proses pendidikan dapat
dalam implementasi kurikulum menurut berjalan efektif dan efisien, guru dituntut
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memiliki kompetensi yang memadai, baik
(2013:8) peran kepala sekolah dalam dari segi jenis maupun isinya. Salah satu
implemetasi kurikulum 2013 secara umum upaya yang dapat dilakukan kepala
terdiri dari peran kepala sekolah dalam sekolah dalam meningkatkan kompetensi
Perencanaan Pembelajaran dan peran guru. Idochi Anwar dan Yayat Hidayat
kepala sekolah dalam Proses Pem- Amir (2000) mengemukakan bahwa
belajaran dan Penilaian. “kepala sekolah sebagai pengelola
Dalam perspektif kebijakan pen- memiliki tugas mengembangkan kinerja
didikan nasional (Depdiknas, 2006), personel, terutama meningkatkan kom-
terdapat tujuh peran utama Kepala petensi profesional guru.” Selanjutnya
Sekolah yaitu, sebagai: (1) edukator peran kepala sekolah sebagai edukator
(pendidik); (2) manajer; (3) administrator; bukan hanya melakukan pendidikan
(4) supervisor (penyelia); (5) leader
terhadap siswa tapi juga terhadap guru, Berarti bahwa kepala sekolah
staf dan seluruh pegawai. berusaha untuk mencapai tujuan akhir
Upaya pembinaan dapat dilakukan yang bersifat khusus (specific ends).
oleh kepala sekolah dengan berbagai cara Tujuan akhir yang spesifik ini dapat
dan tidak harus langsung dibina oleh dicapai dengan manajemen dengan kata
kepala sekolah tapi dapat diberikan dalam lain manajemen adalah merupakan proses,
bentuk fasilitas baik berbentuk waktu, melalui manajemen tersebut tujuan dapat
kesempatan atau biaya untuk memperoleh dicapai.
pembinaan misalnya kesempatan meng- Dari uraian diatas dapat disim-
ikuti pelatihan motifasi di suatu tempat. pulkan bahwa seorang kepala sekolah
selaku manajer harus melakukan setidak-
Kepala Sekolah Sebagai Manajer nya tiga hal yaitu (1) berkaitan dengan
perencanaan; yang meliputi semua
Sebagai seorang manajer, kepala
sekolah pada dasarnya adalah seorang perencanaan pembelajaran atau semua
perencana, organisator, pemimpin dan yang berkaitan dengan rencana akademik
seorang pengendali usaha para anggota yang tertuang dalam bentuk dokumen
organisasi serta pendayagunaan seluruh kurikulum atau lebuh dikenal dengan
sumber-sumber daya organisasi dalam dokumen KTSP maupun perencanaan
rangka mencapai tujuan yang telah dalam penyalenggaraan manajerial yang
ditetapkan. tertuang dalam rencana kegiatan sekolah
(RKS) yang terdiri dari program jangka
Menurut Mulyasa (2009:103)
panjang, menengah dan program tahunan
bahwa, “Dalam rangka melakukan peran
berikut rencana pembiayaan seluruh
dan fungsinya sebagai manajer, kepala
kegiatan sekolah yang tertuang dalam
sekolah harus memiliki strategi yang tepat
rencana kegiatan anggaran sekolah
untuk memberdayakan tenaga kepen-
(RKAS). (2) berkaitan dengan peng-
didikan melalui kerja sama atau
organisasian; yang meliputi pengelolaan
kooperatif, memberi kesempatan kepada
orang-orang atau suberdaya yang ada
para tenaga kependidikan untuk mening-
untuk berbagi peran atau di sekolah lebih
katkan profesinya, dan mendorong
dikenal dengan penujukan pembantu-
keterlibatan seluruh tenaga kependidikan
pembantu kepala sekolah dan penugasan
dalam berbagai kegiatan yang menunjang
orang-orang yang akan membatu semua
program sekolah. Pertama; member-
kegiatan yang sudah di rencanakan. (3)
dayakan tenaga kependidikan melalui
berkaitan dengan pelaksanaan; yang
kerja sama atau kooperatif. Kedua,
melibatkan orang-orang (tenaga pendidik
memberi kesempatan kepada para tenaga
dan kependidikan) yang sudah teroganisir
kependidikan untuk meningkatkan pro-
untuk melaksanakan semua rencana yang
fesinya. Ketiga, men-dorong keterlibatan
sudah dibuat, dengan pemberian arahan
seluruh tenaga kependidikan dalam setiap
pengkordinasian dalam pelaksanaan tugas,
kegiatan di sekolah (partisipatif).
sekaligus melakukan control memastikan
Sejalan dengan hal tersebut bahwa pelaksanaan sudah sesuai dengan
Wahjosumidyo (2011:94), menjelaskan rencana yang telah di buat.
bahwa manajemen adalah proses meren-
canakan, mengorganisasikan, memimpin
Kepala Sekolah Sebagai Supervisor
dan mengendalikan usaha anggota-
anggota organisasi serta pendayagunaan Untuk mengetahui sejauh mana
seluruh sumber daya organisasi dalam guru mampu melaksanakan pembelajaran,
rangka mencapai tujuan yang telah secara berkala Kepala Sekolah perlu
ditetapkan. melaksanakan kegiatan supervisi,. Dari
hasil supervisi ini, dapat diketahui apakah decribes the administration’s role in SBM
esensi kurikulum 2013 telah di kuasai dan is facilitate” kunci pengembangan
di imlpementasikan oleh guru disekolah manajemen berbasis sekolah adalah
yang dipimpinnya dan jika esensi fasilitasi, ini menggambarkan bahwa
kurikulum 2013 belum dilaksanakan kepala sekolah harus memfasilitasi tenaga
dalam pembelajaran maka diupayakan pendidikan bila menghendaki manajemen
solusi, pembinaan dan tindak lanjut berjalan dengan baik.
tertentu sehingga guru dapat memperbaiki Beberapa hal yang dapat difalitasi
kekurangan yang ada sekaligus mening- oleh kepala sekolah antara lain :1)
katkan kompetensi guru agar proses Memfasilitasi penyusunan, penyebar-
pembelajaran dapat sesuai dengan tuntutan luasan, dan pelaksanaan visi dan misi
kurikulum 2013. pembelajaran. 2) memfasilitasi guru
Danim (2002) mengemukan secara individual dan kelompok dalam
bahwa"menghadapi kurikulum yang berisi mengembangkan rencana pelaksanaan
perubahan-perubahan yang cukup besar pembelajaran (RPP) dan melaksanakan
dalam tujuan, isi, metode, dan evaluasi pembelajaran dalam berbagai modus,
pengajarannya , sudah sewajarnya kalau strategi, dan model untuk muatan dan/atau
para guru mengharapkan saran dan mata pelajaran yang diampunya;3).
bimbingan dari Kepala Sekolah mereka". memfasilitasi guru secara individual atau
Dari ungkapan tersebut, dapat dimaknai kelompok dalam mengembangkan teknik
bahwa Kepala Sekolah harus betul-betul dan instrumen penilaian hasil belajar
menguasai tentang kurikulum sekolah. dengan pendekatan otentik untuk muatan
Mustahil seorang Kepala Sekolah dapat dan/atau mata pelajarannya; dan5)
memberikan saran dan bimbingan kepada memfasilitasi satuan pendidikan dalam
guru, sementara dia sendiri tidak mewujudkan proses pendidikan sesuai
menguasainya dengan baik. dengan kemampuan, kebutuhan, dan
Sebagai seorang supervisor kepala minat sesuai karakteristik peserta didik
sekolah bertugas menyelenggarakan seperti yang dipaparkan oleh
Supervisi terhadap hal-hal sebagai berikut: Wahjosumidjo (2011:106-107):
(1) Proses belajar Mengajar. (2) Kegiatan “(1) kemampuan kepala sekolah memberi
Bimbingan dan Konseling. (3) Kegiatan perlakuan sama terhadap orang-orang
Ekstrakurikuler. (4) Kegiatan ketata- yang menjadi bawahannya, sehingga tidak
usahaan. (5) Kegiatan kerjasama dengan terjadi diskriminasi, sebaliknya dapat
masyarakat dan instansi terkait (6) Sarana diciptakan semangat kebersamaan, (2)
dan prasarana.(7) Kegiatan OSIS. (8) selalu memberi sugesti atau saran
Kegiatan 10K. sehingga dapat memelihara bahkan
meningkatkan semangat, rela berkorban,
rasa kebersamaan dalam melaksanakan
Kepala Sekolah Sebagai Fasilitator tugas masing-masing, (3) bertanggung
Konsep kepala sekolah sebagai jawab untuk memenuhi atau menyediakan
fasilitator dapat dijelaskan melalui dukungan yang diperlukan oleh para guru,
aktivitas peran kepala sekolah yang staf, dan siswa, baik berupa dana,
memberikan kemudahan berupa peralatan, waktu, bahkan suasana yang
pembinaan kepada guru-guru dalam mendukung, (4) mampu menumbuhkan
proses implementasi berbagai program dan menggerakkan semangat para guru,
peningkatan mutu di sekolah. Pemikiran staf, dan siswa dalam pencapaian tujuan
Oswald dalam Nurcholis (2003) yang yang telah ditetapkan.”
menyatakan bahwa “the key word that
Sejauh mana Kepala Sekolah dapat administrator, ketiga karena kemampuan
melakukankan peran-peran di atas, secara guru sendiri.
langsung maupun tidak langsung dapat Hambatan lain datang dari
memberikan kontribusi terhadap imple- masyarakat. Untuk pengembangan kuri-
mentasi kurikulum 2013 disekolahnya, kulum dibutuhkan dukungan masyarakat
yang pada gilirannya dapat membawa efek baik dalam pembiayaan maupun dalam
terhadap peningkatan mutu pendidikan di memberikan umpan balik terhadap system
sekolah pendidikan atau kurikulum yang berjalan.
Masyarakat aalah sumber input dari
Kendala dalam Implementasi sekolah. Keberhasilan sekolah, ketepatan
Kurikulum 2013 kurikulum yang digunakan membutuhkan
bantuan, serta input fakta dan pemikiran
Guru merupakan ujung tombak dari masyarakat.
imlpemetasi kurikulum, namun demikian
guru juga memiliki keterbatasan yang Hambatan lain yang dihadapi oleh
dapat menghambat proses implementasi pengembang kurikulum adalah masalah
kurikulum itu sendiri, seperi dikatakan biaya. Untuk pengembangan kurikulum
Zainal Arifin (2013), beberapa apalagi yang berbentuk kegiatan
keterbatasan guru antara lain ; eksperimen maik metode, isi atau system
secara keseluruan membuatuhkan biaya
(a). guru mempunyai waktu yang terbatas yang sering tidak sedikit.
untuk mengkaji lebih lanjut informasi-
informasi tentang inovasi, (b) guru
mempunyai tingkat kemampuan yang METODE PENELITIAN
bervariasi, menyebabkan pemahaman,
sikap dan kemampuan mengimple- Latar Penelitian
mentasikan inovasi kurikulum juga Penelitian ini dilaksanakan di SMP
bervariasi, (c) guru kurang memperoleh Negeri 1 Gisting yang terletak di
kesempatan untuk meningkatkan penge- Kecamatan Gisting kabupaten Tanggamus
tahuan dan keterampilannya terutama provinsi Lampung. Sekolah ini adalah
yang berkaitan dengan inovasi kurikulum, satu dari lima sekolah jenjang SMP di
dan (d) sikap antara guru yang satu kabupaten Tanggamus yang ditunjuk
dengan guru lainnya berbeda, Ada guru pemerintah untuk mengimplementasikan
yang antusias untuk memahami lebih jauh kurikulum 2013 tahap pertama yaitu tahun
tentang inovasi kurikulum, bahkan ada pelajaran 2013/2014 yang lebih dikenal
guru yang merasakan bahwa inovasi dengan istilah sekolah sasaran implentasi
merupakan suatu tuntutan dan kebutuhan kurikulum 2013 tahap pertama.
profesional. Meskipun demikian, tidak
sedikit juga guru yang menolak untuk Pendekatan dan Rancangan Penelitian
melaksanakan inovasi.
Menurut Sukmadinata (2012;161), Penelitian ini menggunakan
bahwa dalam pengembangan kurikulum rancangan kualitatif deskriptip dengan
terdapat hambatan. Hambatan pertama pendekatan fenomenologi dalam arti data
terletak pada guru. Guru kurang yang diperoleh dalam bentuk kata-kata
berpatisipasi dalam pengembangan atau informasi-informasi dan analisis data
kurikulum. Hal ini dipengaruhi beberapa berupa pemaparan mengenai situasi yang
hal: pertama kurang waktu, kedua diteliti yang disajikan dalam bentuk uraian
kekurang sesuaian pendapat, baik sesama naratif. Penjelasan terhadap masalah
guru maupun dengan kepala sekolah dan penelitian diperolah berdasarkan hasil
wawancara, observasi dan dokumentasi Kata-kata diambil melalui wawancara dan
terhaap fakta dan kejadian. pengamatan terhadap informan utama
yaitu kepala sekolah, wakil kepala sekolah
Kehadiran Peneliti sedangkan informan yang bukan pelaku
utama adalah guru. Penentuan informan
Peneliti bertindak sebagai instru-
utama diatas menggunakan teknik
men sekaligus pengumpul data. Instrumen
sampling purposive , agar data yang
selain peneliti juga pedoman wawancara, diperoleh sesuai dengan kebutuhan dan
pedoman observasi dan sebagainya, tetapi tujuan penelitian. Sapling disini bukan
fungsinya sebatas sebagai pendukung untuk mewakili populasi melainkan demi
tugas peneliti sebagai instrument.Pada relevansi dan kedalaman informasi
penelitian ini peneliti sebagai pengamat didasarkan pada fakta yang muncul
aktivitas, pewawancara dan observator dilapangan.
subjek penelitian langsung hadir ke SMP
N 1 Gisting peneliti mulai tanggal 15 Teknik Pengumpulan Data.
Desember 2014. Mulai tanggal tersebut
Data dalam penelitian ini dikumpulkan
peneliti memasuki dan memahami latar dengan beberapa teknik yaitu:
penelitian mulai mengambil data dengan a) Wawancara
melakukan wawancara dengan kepala
Pengumpulan data dalam penelitian
sekolah, wakil kepala sekolah, dan guru.
ini menggunakan jenis wawancara
Observasi juga dilakukan dengan terbuka; terstruktur, memakai petunjuk
mengamati isi dokumen guna memperoleh umum dan teknik probing.
informasi yang terjadi diwaktu sebelum b) Pengamatan atau observasi
peneliti hadir atau kejadian-kejadian disaat Dalam penelitian ini data juga
peneliti sedang tidak berada di sekolah.
diperoleh dengan melakukan pengamatan
atau observasi dengan teknik pengamatan
Peneliti mulai memasuki lapangan
langsung yang dilakukan oleh peneliti
pada tanggal 15 Desember 2014 yaitu
dengan cara melihat, mengamati, dan
setelah pendapat bimbingan dan per-
mencatat kejadian atau prilaku yang
setujuan pembimbing mengenai instrumen
sebenarnya, mencatat peristiwa dalam
untuk pengambilan data. Mulai tanggal
situasi yang berkaitan dengan
tersebut peneliti memasuki dan mema-
pengetahuan proporsional maupun yang
hami latar penelitian mulai mengambil
langsung diperoleh dari data.
data dengan melakukan wawancara
c) Dokumentasi
dengan Kepala sekolah, wawancara
Dalam penelitian ini data juga
dengan wakil-wakil kepala sekolah,
wawancara dengan guru, melakukan diperoleh dari sumber data bukan manusia
pengamatan terhadap suasana kelas dan yaitu yang berupa dokumen. Dokumen
lingkungan selama proses pembelajaran yang digunakan sebagai sumber data
dan dokumentasi. Kegiatan lapangan ini dilihat langsung oleh peneliti akan dicatat
dilakukan sampai tanggal 25 Januari 2015. seperlunya oleh peneliti sesuai konteks
peneliti.
Sumber Data Penelitian
Analisis Data
Sumber data utama dalam
penelitian kualitatif ini ialah kata-kata dan Analisis data dalam penelitian ini
tindakan, selebihnya adalah data tambahan dilakukan selama dan setelah pengum-
seperti dokumen dan lain-lain. pulan data yaitu proses reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan,
penarikan kesimpulan sementara dilaku-
kan selama pengumpulan data masih sumber data kemudian dikelompok–
berlangsung.sedangkan penarikan kesim- kelompokkan dan dibandingkan dengan
pulan akhir akan dilakukan setelah semua informasi yang diperoleh melaluai
pengumpulan data dianggap selesai. observasi dan dokumen yang ada guna
Data di analisis secara induktif memeriksaan keabsahan data selanjutnya
dengan demikian pengumpulan data dan dilakukan penarikan kesimpulan
analisis dilakukan secara bersamaan. sementara.
Model analisis data yang digunakan untuk Kesimpulan sementara untuk
mereduksi data ,penyajian data, penarikan selanjutnya setelah tidak mengalami
kesimpulan dan verifikasi pada penelitian perubahan akibat tidak diperoleh data baru
ini menggunakan model interaktif artinya yang berbeda dan mengakibatkan
ketika data dikumpulkan ,reduksi data perubahan kesimpulan maka dapat
dilakukan dan dilanjutkan dengan sajian dijadikan kesimpulan akhir yang
data sementara. Sehingga masih terbuka merupakan hasil penelitian.
kesempatan untuk berubah atau dilakukan
definisi reduksi data. Pengecekan Keabsahan Data
Reduksi data berlangsung secara Pengecekan keabsahan data pada
terus menerus selama pengumpulan data. penelitian ini hanya dilakukan dengan Uji
Penyajian Data (Display Data) yaitu data keabsahan kredibilitas data (validitas
disajikan dalam bentuk kutipan-kutipan internal) yaitu dengan teknik Trianggulasi
dari hasil wawancara,diurutkan sesuai data saja, dengan tujuan untuk mengecek
dengan yang telah dilakukan dan terakhir kebenaran data dengan membandingkan
Penarikan Kesimpulan (Concluding data yang diperoleh dari kepala sekolah
Drawing). dengan data yang diperoleh dari wakil
Proses Penelitian berlangsung kepala sekolah dan data yang diperoleh
sejak awal memasuki lokasi penelitian dan dari guru. Selain itu dilakukan pula
selama proses pengumpulan data, pengecekan data dari wawancara juga
kemudian data yang ada dianalisis dan dibandingkan dengan data yang diperoleh
diwujudkan dalam bentuk kesimpulan dari pengamatan dan dokumen yang ada.
yang bersifat tentatife. Dengan
bertambahnya data selama penelitian Evaluasi dan Pelaporan
berlangsung maka setiaap kesimpulan
dilakukan verifikasi secara terus menerus. Pada tahap ini peneliti telah
Dalam tahapan ini serangkaian proses melakukan konsultasi dan bimbingan
analisis data kualitatif sampai pada dengan dosen pembimbing guna
interpretasi. Data-data yang telah mendapatkan arahan agar penelitian dapat
diperoleh dianalisis setiap kali diperoleh diperoleh hasil yang maksimal kemudian
tidak menunggu pengumpulan data juga guna mendapatkan bimbingan
selesai. terutama berkaitan dengan penulisan
laporan yang dilanjutkan pelaporan hasil
Analisis dimulai dengan menelaah
dalam bentuk seminar yang dilaksanakan
seluruh data dari berbagai sumber,
pada tanggal 16 Februari 2015 digedung
wawancara observasi dan catatan lapangan
Pacasarjana FKIP UNILA. Dalam seminar
dan dokumen, langkah ini dilakukan
tersebut penulis mendapat masukan-
dengan menuliskan infomasi-informasi
masukan lebih banyak dari berbagai fihak
yang diperoleh dari wawancara
yang hadir saat itu terutama dari
dituangkan dalam bentuk transkrip dan
pembahas dan pembimbing guna
dipilih yang relevan dengan fokus
penyempurnaan laporan penelitian ini.
kemudian diberi kode menurut fokus dan
HASIL DAN PEMBAHASAN berbagai kesempatan yaitu pada saat rapat
dinas di sekolah yang dilakukan hampir
Hasil Penelitian tiap bulan dan pada saat supervisi, baik
supervisi perencanaan, supervisi pelak-
Hasil pada penelitian ini meliputi
sanaan, dan supervisi penilain yang
peran kepala sekolah dalam implementasi
dilakukan oleh kepala sekolah pada awal
kurikulum 2013 di sekolah, tanggapan
semester, pertengahan semester dan pada
guru terhadap implementasi kurikulum
akhir semester.
2013 dan hambatan yang muncul dalam
implementasi kurikulum 2013. Pengarahan mengenai tiga hal
diatas juga dilakukan oleh kepala sekolah
secara tidak langsung yaitu dengan
Kepala Sekolah Sebagai Pendidik
Dalam Implementasi Kurikulum 2013
mengikutkan guru kelas VII dan guru
kelas VIII untuk mengikuti pelatihan
Hasil penelitian ini adalah sebagai kurikulum 2013 di berbagai kesempatan.
berikut:
Kepala sekolah SMP N. 1 Gisting dalam Kepala Sekolah Sebagai Supervisor
menjalankan peranya sebagai pendidik Dalam Implementasi Kurikulum 2013.
bukan hanya mendidik siswa secara
langsung tetapi juga mendidik guru Supervisi dilakukan oleh kepala
sebagai orang yang langsung menerapkan sekolah dengan tujuan memantau atas
kurikulum 2013. Beberapa hal yang telah keterlaksaaan program pendidikan yang
dilakukan sebagai berikut : dijalankan di sekolah sekaligus membina
dan membimbing guru-guru agar apat
a). Memberikan pengarahan kepada guru
menjalankan tugasnya secara maksimal.
yang meliputi menjelaskan, mene-
Kepala sekolah SMP N.1 Gisting
rangkan, memberi gambaran, mem-
bimbing, dan memotivasi guru dalam melakukan supervisi terhadap guru
membuat perencanaan pembelajaran sebanyak tiga kali dalam satu semester
sesuai yang diharapkan pada yang terdiri dari supervisi yang
kurikulum 2013. difokuskan pada persiapan guru dalam
perencanaan belajar mengajar yang
b). Memberi pengarahan kepada guru dibebankan kepadanya, supervisi yang
yang meliputi menjelaskan, mene-
difokuskan pada pelaksanaan pem-
rangkan, memberi gambaran, mem-
belajaran yang meliputi pendekatan,
bimbing, memotivasi dan men-
metode, pencapaian kompetensi dilaku-
dampingi guru dalam melaksanakan
kan pada pertengahan semester, sedang-
proses pembelajaran yang seseuai
kan pada akhir semester supervisi
dengan tuntutan kurikulum 2013.
difokuskan pada penilaian yang sudah dan
c). Memberi pengarahan kepada guru sedang dilakukan oleh guru.
yang meliputi menjelaskan, mene-
rangkan, memberi gambaran, mem-
bimbing, memotivasi dan men- Kepala Sekolah Sebagai Manajer
dampingi guru dalam melaksanakan Dalam Mengimplementasikan
penilaian autentik yang seseuai Kurikulum 2013
dengan tuntutan kurikulum 2013. Kepala SMP Negeri. 1 Gisting
Kepala sekolah SMP N. 1 Gisting telah membentuk tim pengembang sekolah
memberikan pengarahan mengenai tiga yang bertugas menyusus Rencana Kerja
hal di atas sejak awal sekolah ini ditunjuk Sekolah (RKS) dan tim pengembang
menjadi sekolah sasaran, pengarahan kurikulum sekolah yang ditugasi
dilakukan oleh kepala sekolah dalam menyusun kurikulum tingkat satuan
pendidikan yang memuat kurikulum kepala sekolah maupun dibantu oleh
2013, tim tersebut kemudian menyusun personal lain dengan cara mengikuti
dokumen 1 yang merupakan program rapat- rapat dan pelatihan di luar sekolah
pelaksanaan kurikulm selama satu tahun baik di tingkat kabupaten, propinsi
ajaran, selanjutnya kepala sekolah juga maupun pusat, pengembangan kom-
membagi tugas kepada guru- guru yang petensi guru berupa pelatihan dan pen-
ada untuk membantu malaksanakan dampingan serta kesempatan untuk
pencapaian program yang telah disusun mengikuti MGMP bagi setiap guru mata
seperti menunjuk wakil- wakil kepala pelajaran dan guru Bimbingan Konseling
sekolah, wali kelas, guru- guru mata terutama yang berkaitan dengan
pelajaran yang di tugasi mengajar kelas informasi tentang kurikulum 2013.
VII dan Kelas IX yang melaksanakan Fasilitas fisik yang merupakan
kurikulum 2013, Guru Bimbingan kebutuhan untuk melaksanakan proses
Konseling, Guru Pembina Ekstra pembelajaran juga diusahakan tersedia
kulikuler, guru piket dan tugas – tugas oleh kepala sekolah, fasilitas ini meliputi
lainnya kepada semua guru dan staf . sarana dan prasarana yang berhubungan
Selanjutnya kepala sekolah melakukan langsung dengan proses belajar mengajar
pengendalian terhadap pelaksanaan misalnya ruang kelas, meja kursi siswa,
program dengan cara mengkordinasikan laboratorium IPA, Laboratorium Multi
kerja melalui rapat-rapat dinas bulanan, Media, Perpustakaan, sarana olah raga,
perintah- perintah insidentil sesuai Buku siswa, Buku guru dan lain
keadaan. sebagainya.
Kepala sekolah juga memantau
keterlaksanaan program melalui super- Kendala Yang Terjadi Dalam
visi, pengamatan langsung setiap hari Pelaksanaan Kurikulum 2013.
dengan cara berada di sekolah sebanyak
mungkin waktu. Evaluasi pelaksanaan Pelaksanaan Implentasi kurikulum
program dilakukan pada akhir semester di SMP N. 1 Gisting sepintas tampak
dengan melakukan rapat akhir semester, berjalan lancar tapi bila diamati secara
dan akhir tahun. mendalam masih ada kendala yang
menghambat terlaksananya kurikulum
seperti yang dikehendaki oleh pada
Kepala Sekolah Sebagai Fasilitator perancang perubahan kurikulum 2013.
Dalam Implementasi Kurikulum 2013
Secara garis besar ada hambatan yang
Setelah tugas- tugas dibagi dan berasal dari guru yaitu yang berupa
ditetapkan melalui Surat Keputusan keterbatasan kemampuan- kemampuan
Pembagian tugas, bukan berarti semua guru seperti belum mampu memahami
rencana dapat dilaksanakan oleh masing- tentang pembelajaran saintifik, belum
masing personal, Kepala SMP N 1 mampu menerapkan pembalajaran sain-
Gisting memberikan layanan teknis setiap tifik, belum mampu memahami penilaian
hari pada berbagai kesulitan dan autentik, belum mampu menerapkan pe-
hambatan yang dialami guru dalam nilaian autentik, belum mampu meng-
kerjanya. Layanan tersebut umumnya gunakan teknologi informasi, belum
dengan memberikan atau menguhungkan mampu mengembangkan pembelajaran
satu informasi kepada antar personal yang terpadu dan masih banyak belum
didalam lingkup sekolah dan atau mampu- belum mampu yang lain.
informasi dari luar kedalam lingkup Hambatan lain yang berupa material
sekolah. Pengambilan dan penyampaian seperti tidak dan atau terbatasnya jumlah
informasi ini dilakukan langsung oleh alat peraga dan media yang sesuai dengan
pokok bahasan, tidak ada buku siswa dan Ketiga hal tersebut telah dilaksanakan
buku guru. oleh kepala SMP Negeri 1 Gisting dalam
bentuk pengarahan yang meliputi
Pembahasan menjelaskan, membimbing dan
memotivasi guru dalam membuat rencana
Kepala Sekolah Sebagai Pendidik pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran
Dalam Implementasi Kurikulum 2013 dan pelaksanaan penilaian.
Guru merupakan komponen yang
Kepala Sekolah Sebagai Supervisor
berhubungan langsung dengan siswa
Dalam Implementasi Kurikulum 2013.
dalam proses pembajaran sehingga
perubahan kurikulum sesungguhnya akan Untuk mengetahui sejauh mana
lebih efektif bila sudah terjadi perubahan guru melaksanakan pembelajaran, Kepala
pada guru, selama amanat perubahan Sekolah SMP N. 1 Gisting secara berkala
kurikulum tidak dipahami dan melakukan kegiatan supervisi, yang
diimplementasikan maka perubahan pertama dilakukan pada awal tahun
kurikulum yang dimaksudkan tidak akan semester dengan cara mewajibkan guru
efektif. Pemahaman guru terhadap untuk menunjukkan rencana pembelajaran
perubahan kurikulum bukan saja menjadi yang hendak dilakukan alan satu semester,
tanggung jawab guru itu sendiri tetapi juga alam kesempatan ini kepala sekolah
menjadi tanggung jawab pihak-pihak berkesempatan memeriksa apakah rencana
pemimpin dibidang pendidikan. Kepala pembelajaran baik program, tahunan,
sekolah merupakan orang yang paling program semester silabus dan rencana
kompeten dan bertanggung jawab atas pelaksanaan pembelajaran sudah benar
pemahaman perubahan kurikulum yang dan mengarah pada kurikulum 2013.
akan dan sedang di berlakukan di Kegiatan yang dilakukan oleh kepala
sekolahnya. Melalui perannya sebagai sekolah ini sudah baik karna dalam
seorang pendidik kepala sekolah bukan kegiatan ini akan diketahui kekurangan
saja bertugas mendidik siswa masing-masing guru dalam hal
disekolahnya tetapi juga harus melakukan penyusunan perencanaan pembelajaran
pendidikan kepada guru yang mengajar sekaligus dapat ditindak lanjuti dengan
disekolahnya. kegiatan pembinaan dan bimbingan
Kepala sekolah dalam tugasnya pembuatan rencana pembelajaran. Kedua
mendidik guru terutaman dalam dilakukan melalui kegiatan kunjungan
menghadapi perubahan kurikulum kelas untuk mengamati proses
menjadi kurikulum 2013 harus pembelajaran secara langsung, terutama
mengarahkan guru dalam perubahan dalam pemilihan dan penggunaan metode,
perubahan tersebut. Ada tiga komponen media yang digunakan dan keterlibatan
utama yang harus di arahkan oleh kepala siswa dalam proses pembelajaran. Dari
sekolah untuk mengimplentasikan hasil supervisi ini, dapat diketahui apakah
perubahan ini dalam hal kemampuan guru esensi kurikulum 2013 telah di kuasai dan
di kelas yaitu pertama kemampuan guru di imlpementasikan oleh guru dan jika
menyusun Rencana Pembalajaran sesuai esensi kurikulum 2013 belum
tuntutan Kurikulum 2013, Kedua dilaksanakan dalam pembelajaran maka
kemampuan guru dalam melaksanakan diupayakan solusi, pembinaan dan tindak
proses pembelajaran sesuai tuntutan lanjut tertentu sehingga guru dapat
Kurikulum 2013 dan yang ketiga memperbaiki kekurangan yang ada
kemampuan guru dalam melakukan sekaligus meningkatkan kompetensi guru
penilaian sesuai tuntutan kurikulum 2013. agar proses pembelajaran dapat sesuai
dengan tuntutan kurikulum 2013. Ketiga dalikan usaha yang dilakukan guru dan
dilakukan pada menjelang akhir semester stap tata usaha dengan pendayagunaan
dengan mememeriksa hasil penilaian seluruh sumber daya yang ada di sekolah
siswa oleh guru dengan memperhatikan dalam rangka mengimplementasikan
bukti-bukti penilaian yang sudah kurikulum 2013 dengan sebaik-baiknya.
dilakukan, kegiatan ini berfungsi sebagai Ada tiga hal penting yang sudah
bentuk pemantauan apakah penilai dilakukan oleh kepala sekolah SMP N 1
pembelajaran sudah sudah dilakukan Gisting, yaitu (1) Kegiatan yang
secara autentek atau belum, paa menyangkut proses perencanaan yaitu
kesempatan ini pula kepala sekolah apat menyusun rencana-rencana yang meliputi
melakukan pembinaan pada guru sebagai rencana kerja sekolah dalam bentuk RKS,
tindak lanjut. rencana kurilukum dalam bentuk
Tiga langkah kegiatan yang dokumen 1 dan dokumen 2 yang memuat
dilakukan oleh Kepala SMP N 1 Gisting kurikulum 2013, kegiatan diawali dengan
seperti dijelaskan diatas sangat baik membentuk tim pengembang sekolah dan
karena dalam ketiga kesempatan tersebut tim pengembang kurikulum, kemudian
kepala sekolah dapat segera melakukan analisis keadaan, menetukan
mengendalikan keadaan apabila terdapat target yang hendak di capai dan langkah-
guru yang dalam pelaksaan tugasnya langkah pokok yang harus dilakukan
belum sesuai dengan harapan. Dari pihak berikut menghitung besaran biaya yang
guru juga sangat membantu karena dalam dibutuhkan, penetapkan jadwal kegiatan
melaksanakan tugas-tugas yang berkaitan dan yang sangat penting menetapkan
dengan perubahan kurikulum tentunya orang-orang yang akan dilabatkan dalam
banyak hal yang belum dipahami benar masing-masing kegiatan.
oleh guru sehingga sering terjadi (2) Kegiatan yang menyangkut
keraguan dalam melukukan pekerjaan, pengorganisasian yang dilakukan kepala
dalam kesempatan bertemu dengan SMP N 1 Gisting meliputi penunjukan
kepala sekolah ini guru dapat meminta orang-orang yang akan membantu peran
penjelasan, solusi dan jawaban yang kepala sekolah karena dengan jumlah
dapat dijadikan acuan yang diyakini rombongan belajar yang mencapai 21
dapat dipertanggung jawabkan. rombel dengan siswa lebih dari 600 siswa
serta guru dan staf lebih dari 50 orang
Kepala Sekolah Sebagai Manajer maka dibutuhkan orang-orang yang dapat
Dalam Mengimplementasikan membantunya sehingga kepala sekolah
Kurikulum 2013 menunjuk 3 orang wakil yang di tugasi
membantu bidang kurikulum, bidang
Implementasi kurikulum 2013 di kesiswaan dan bidang sarana dan
SMP N. 1 Gisting menuntut kepala prasarana, selanjutnya kepala sekolah juga
sekolah untuk memanaj sebaik-baiknya menunjuk orang yang akan melaksanakan
mengingat hanya ada lima sekolah yang setiap kegiatan yang sua direncanakan.
melasanakan kurikulum 2013 pada tahun
pertama di kabupaten Tanggamus (3) Kegiatan kepala sekolah SMP N 1
sehingga menjadi pusat rujukan dan Gisting yang menyangkut menggerakan
perhatian pihak masyarakat dan sekolah- dan mengendalikan dan mengontrol
sekolah lain yang belum melaksanakan semua pelaksanaan dari rencana yang
sudah dibuat dengan mengusahakan
implementasi kurikulum 2013. Pada
berbagai kegiatan yang saling berkaitan
dasarnya kepala sekolah telah men-
antara ketiga hal tersebut agar dapat
jalankan proses merencanakan, meng-
organisasikan, memimpin dan mengen-
didayagunakan untuk mencapai tujuan misalnya Pramuka, olah raga Seni
yang telah direncanakan. bela diri, dll
Fasilitas–fasilitas diatas ada yang
Kepala Sekolah Sebagai Fasilitator berbentuk waktu dan kesempatan
Dalam Implementasi Kurikulum 2013 misalnya dengan memberikan izin untuk
Peran kepala sekolah SMP N 1 mengikuti pelatihan kurikulum di Bandar
Gisting sebagai fasilitator dapat Lampung atau kota lain yang tentunya
dijelaskan melalui aktivitas kepala harus meninggal kelas untuk beberapa
waktu, fasilitas dalam bentuk bimbingan
sekolah yang memberikan kemudahan
atau pemberian informasi yang berkaitan
berupa pembinaan kepada guru-guru
dengan kurikulum 2013, ada juga fasilitas
dalam proses implementasi kurikulum
yang berbentuk materi misalnya
2013 berupa berbagai program
melengkapi sarana dan prasarana yang
peningkatan mutu di sekolah sebagai
dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan-
bagian integral dari program manajemen
secara menyeluruh. kegiatan pendidikan.
Beberapa hal yang telah difalitasi oleh
kepala sekolah antara lain : Kendala Yang Terjadi Dalam
Pelaksanaan Kurikulum 2013.
1). Memfasilitasi penyusunan,
penyebarluasan, dan pelaksanaan Munculnya kendala dalam
visi dan misi pembelajaran yang pelaksanaan kurikulum baru adalah hal
terangkum dalam Dukumen 1 yang wajar karena semua unsur yang ada
kurikulum SMP Negeri 1 Gisting. di sekolah bersama-sama belajar dan
2). Memfasilitasi guru secara memahami bagian-bagian dan maksud
individual dan kelompok dalam perubahan dalam waktu yang sama
mengembangkan rencana sehingga guru satu dan yang lainnya
pelaksanaan pembelajaran (RPP) relative mempunyai pengetahuan dan
dan melaksanakan pembelajaran pemahaman yang hampir sama, hampir
dalam berbagai modus, strategi, sama pahamnya, hampir sama tidak
dan model untuk muatan dan/atau tahunya dan hampir sama bingungnya.
mata pelajaran yang diampunya; Dari faktor kepala sekolah
3). Memfasilitasi Sekolah dalam kendala yang muncul pada tahap awal
mengimplementasikan kurikulum adalah dalam hal kemampuan memahami
baru yang di tetapkan untuk kurikulum 2013 secara keseluruhan,
diberlakukan di SMP N.1 Gisting. sebab pelatihan yang diberikan hampir
4). Memfasilitasi guru secara sama waktunya dengan pelatihan yang
individual atau kelompok dalam diberikan kepada guru.
mengembangkan teknik –teknik Dari faktor guru kendala yang
pembelajaran dengan pendekatan muncul adalah ketidakmampuan mene-
saintifik dan mengembangkan rapkan tuntutan kerja seperti dikehendaki
instrumen penilaian hasil belajar dalam kurikulum 2013, kemauan dan
secara autentik sesuai dengan mata kemampuan guru untuk mempelajari
pelajaran yang diampunya, Kurikulum 2013, yang seharusnya teratasi
5). Memfasilitasi satuan pendidikan dengan peningakatan kemampuan dan
dalam mewujudkan proses pen- mutu guru melalui berbagai kegiatan
didikan sesuai dengan kemam- peningkatan mutu pendidik, tetapi karena
puan, kebutuhan, dan minat sesuai tenggang waktu antara sosialisasi
karakteristik peserta didik seperti kurikulum 2013 dan pelaksanaan yang
kegiatan pengembangan diri sangat dekat membuat kekurangan waktu
untuk mempelajari kurikulum 2013 secara Kepala Sekolah SMP N 1 Gisting
maksimal. Hal lain yang masih merupakan dengan : 1) Menyusun rencana kerja
faktor guru adalah banyak guru yang sulit sekolah (RKS) dan Rencana
meninggalkan cara kerja yang sudah lama Pelaksanaan Pendidikan atau di kenal
dilakukan dan harus berubah bekerja dengan dokumen kurikulum. 2)
dengan cara-cara yang baru, ini sangat membagi tugas guru dan pegawai. 3)
terlihat dari banyaknya informasi guru memimpin dan mengendalikan pelak-
mengeluhkan tentang penilaian autentik sanaan pembelajaran, 4) memantau
karena banyak aspek yang harus dinilai keterlaksanaan program-program
dengan tehnik yang bermacam- macam, yang telah dibuat.
juga penulisan laporan penilaian yang 4) Peran kepala sekolah sebagai
berbentuk deskripsi pada hal sudah sejak fasilitator dalam implementasi
lama laporan penilaian selalu dibuat dalam kurikulum 2013 dilakukan oleh
bentuk numeric. Ketika ada pihak yang Kepala Sekolah melalui penyediaan
mencoba mengatasi masalah ini dengan fasilitas kesempatan untuk
membuat aplikasi berbasis komputer peningkatan mutu guru dengan
untuk membuat laporan penilaian justru mengikuti pendidikan dan latihan dan
muncul masalah baru bagi guru yang tidak penyediaan fasilitas fisik guna
dapat mengoperasikan komputer. memperlancar terlaksananya proses
pembelajaran khususnya dalam
implementasi kurikulum 2013.
SIMPULAN
1) Peran kepala sekolah sebagai
pendidik dalam implementasi
kurikulum 2013 dilakukan oleh
kepala sekolah SMP N1 Gisting
dengan memberi pengarahan kepada
guru agar dalam melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan tuntutan
kurikulum 2013, pengarahan tersebut
difokuskan dalam hal : 1) menyusun
perencanan pembelajaran, 2) pelak-
sanaan pembelajaran, 3) pelaksanaan
penilaian penilaian.
2) Peran kepala sekolah sebagai penyelia
(supervisor) dalam implementasi
kurikulum 2013 dilakukan oleh
Kepala Sekolah SMP N 1 Gisting
dengan melakukan pemantauan,
penilaian dan pembimbingan melaluai
kegiatan supervisi perencanaan pada
awal semester, supervisi pelaksanaan
pada pertengahan semester dan
supervisi penilaian pada akhir
semester.
3) Peran kepala sekolah sebagai manajer
dalam implementasi kurikulum 2013
dilakukan oleh
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Idochi Yayat dan Yayat Hidayat Amir. 2000. Administrasi Pendidikan ;
Teori,konsep dan issu. Program Pasca Sarjana. Bandung: Universitas Pendidikan
Indonesia

Arifin, Zainal. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Danim, Sudarwan. 2002. Menjadi Peneliti kualitatif. Bandung: Pustaka Setia

Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas

Kemendikbud. 2013. Konsep Pendekatan Saintifik (ppt). Disajikan dalam Pelatihan


Kurikulum 2013. IKIP PGRI Semarang, 30 Juli 2013.

Mulyasa. E. 2009. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya

Nurcholis. 2003. Manajemen berbasis sekolah: teori, model, dan aplikasi. Jakarta:
Grasindo

Purwanto, Ngalim. 2007. Administrasi Dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya.

Wahjosumidjo. 2011. Kepemimpinan Kepala Sekolah: Tinjauan Teoretik dan


Permasalahannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada

S-ar putea să vă placă și