Sunteți pe pagina 1din 16

Analisa Data :

Nama klien : Tn. E (59 th)


Ruang rawat : Anggrek, RSUD M. Yunus Bengkulu
Diagnosa medik : Pneumonia

No Data Etiologi Masalah


1. DS: Inflamasi trakeo bronkial dan farenkim Bersihan Jalan nafas tidak
- Klien mengatakan batuk berdahak dan sesak napas paru, pembentukkan edema dan efektif
- Klien mengatakan batuk dengan dahak yang kental dan sulit untuk peningkatan produksi sputum.
dikeluarkan
- Klien mengatakan dahaknya terasa lengket di tengorokkan
- Klien Mengatakan Kesulitan bernapas
DO:
- Klien tampak kesulitan bernapas
- TTV:
o TD: 130/90 mmHg
o N : 12X/i
o RR : 32x /i
- Pernafasan Cuping Hidung
- Takipnea (+)
- Dispnea (+)
- Pernafasan dangkal
- Penggunaan otot bantu pernafasan (+)
- Perfusi paru redup
- Premetus menurun pada kedua paru
- Bunyi nafas bronkial, kreleks (+), stridor (+)
- Hasil Rontgen : menunjukkan infiltrasi lobaris
- Pemeriksaan seputum : ditemukan kuman stapilococcus aureus dan
diplococcus pneumonia
2. DS: Inflamasi parenkim paru, reaksi seluler Nyeri
- Klien mengatakan nyeri dada terhadap sirkulasi toksin dan batuk
- Klien mengatakan sakit kepala menetap.
- Klien mengatakan sendi nyeri
DO:
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak meringis kesakitan akibat nyeri
- Klien tampak memegang di daerah dada dan melindungi daerah yang
sakit
- TTV:
o TD : 130/90 mmhgs
o N : 120x/i
o RR : 32x /i
- Akral dingin
- Kuku pucat dan sedikit sianosis
- Mukosa bibir kering dan pucat
- Kapilary reffill kembali dalam 5 detik
- Takipnea (+)

3. DS: Anoreksia, akibat toksin bakteri, bau Perubahan nutrisi kurang


- Klien mengatakan batuk berdahak dan rasa sputum dari kebutuhan tubuh
- Klien mengatakan dahaknya terasa lengket ditenggorokkan
- Klien mengatakan tidak nafsu makan dan hanya mampu menghabiskan
½ porsi setiap kali makan (pagi,siang dan malam)
- Klien mengatakan mual
- Klien mengatakan berat badan turun 4 Kg dari 65 Kg menjadi 64 Kg
- Klien mengatakan lemah
DO:
- Klien tampak mengeluarkan sputum saat batuk
- Klien tampak lemah
- Klien tampak hanya mampu mengabiskan makanan ½ porsi setiap kali
makan
- Kulit klien tampak kering
- Turgor kulit buruk
- Mukosa bibir klien kering
- Hb : 10 gr / dl
- Protein total : 5,86 gr / dl
- Albumin 3,00 gr / dl
- BB : 61 kg
- TTV:
o TD : 130/90 mmhgs
o N : 120 x/i
o RR : 32x /i
- Akral dingin
- Kuku pucat dan sedikit sianosis
- Mukosa bibir kering dan pucat
- Kapilary reffill kembali dalam 5 detik
- Takipnea (+)

Diagnosa Keperawatan Yang Muncul


1. Bersihan jalan nafas tak efektif berhubungan dengan inflamasi trachea bronchial, peningkatan produksi sputum
2. Nyeri berhubungan dengan inflamasi parenkim paru, reaksi seluler terhadap sirkulasi toksin dan batuk menetap.
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, akibat toksin bakteri, bau dan rasa sputum
Asuhan Keperwatan (Nurse Care Planing / NCP)

No Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional


Keperawatan
1. Bersihan jalan Setelah - Batuk efektif Mandiri :
nafas tak efektif dilakukan - Nafas normal 1. Kaji frekuensi/kedalaman pernapasan 1. Takipnue pernafasan dangkal dan gerakan dada
berhubungan intervensi - Bunyi nafas bersih dan gerakan dada. tak simetris sering terjadi karena ketidak
dengan inflamasi keperawatan- Sianosis nyamanan. Simetris yang sering terjadi karena
trachea bronchial, selama 3 x 24 TTV : DBN : ketidaknyamanan gerakan dinding dada dan/ atau
peningkatan jam, o TD : 120-130/80-90 mmhg cairan paru.
produksi sputum diharapkan o N : 60-100 x/i 2. Auskultasi area paru, catat area 2. Penurunan aliran udara terjadi pada area
jalan o
nafas RR : 16-24 x/i penurunan/tak ada aliran udara dan konsolidasi dengan cairan. Bunyi napas bronkial
kembali bunyi napas adventisius, mis, krekels, (normal pada bronkus) dapat juga terjadi pada
efektif mengi stridor. area konsilidasi. Krekel, ronki, dan mengi
terdengar pada inspirasi dan/atau ekpirasi pada
respon terhadap pengumpulan cairan, sekret
kental, dan spesme jalan napas/obstruksi.
3. Merangsang batuk atau pembersihan nafas secara
3. Bantu pasien latih napas sering mekanik pada pasien yang tidak mampu
Tunjukan/bantu pasien mempelajari melakukan karena batuk tak efektif atau
melakukan batuk, mis., menekan dada penurunan tingkat kesadaran.
dan batuk efektif sementara posisi
duduk tinggi. 4. Cairan (khususnya yang hangat) memobilisasi
4. Penghisapan sesuai indikasi. dan mengeluarkan sekret
5. Cairan (khususnya yang hangat) memobilisasi
5. Berikan cairan paling sedikit 2500 dan mengeluarkan sekret.
ml/hari (Kecuali kontra indikasi).
Tawarkan air hangat, daripada air
dingin.
Kolaborasi : 6. Alat untuk menurunkan spasme bronkus dengan
6. Berikan obat sesuai indikasi: mobilisasi sekret, analgetik diberikan untuk
mukolitik, ekspektoran, bronkodolator, memperbaiki batuk dengan menurunkan
analgesik. ketidaknyamanan tetapi harus digunakan secara
hati-hati, karena dapat menurunkan upaya
batuk/menekan pernafasan.
7. Cairan diperlukan untuk mengganti kehilangan
dan memobilisasi sekret.
7. Berikan cairan tambahan misalnya :
Intravena,oksigen humidifikasi, dan 8. Mengevaluasikan kemajuan dan efek proses
ruang humidifikasi. penyakit dan memudahkan pemilihan terapi yang
8. Awasi sinar X dada, GDA, nadi diperlukan.
oksimetri. 9. Kadang-kadang diperlukan untuk membuang
perlengketan mukosa. Mengeluarkan sekresi
9. Bantu bronkostropi / toresentesis bila purulen, mencegah atelektasis.
diindikasikan.

2. Nyeri berhubungan Nyeri o


Dispenea dan takipnea tidak Mandiri :
dengan inflamasi berhubungan ada 1. Tentukan karakteristik nyeri, misalnya1.: Nyeri dada biasanya ada dalam beberapa derajat
parenkim paru, dengan o
Kesulitan bernafas tidak tajam, konstan, selidiki perubahan pada peneumonia,juga dapat timbul komplikasi
reaksi seluler inflamasi ada karakter / lokasi nyeri dan ditusuk. pneumonia seperti perikarditis dan indokarditis.
terhadap sirkulasi parenkim o Akral hangat sianosis
toksin dan batuk paru, reaksi o
Kapilari refile kembali 2. Pantau tanda vital. 2. perubahan frekuensi jantung atau TD
menetap. seluler dalam 2-3 detik menunjukkan bahwa pasien mengalami nyeri,
terhadap o Gelisah tidak ada khususnya bila alasan lain untuk perubahan tanda
sirkulasi o
Penurunan kesadaran tidak vital telah terlihat.
toksin dan ada 3. Berikan tindakan nyaman misalnya, 3. tindakan non analgesik diberikan dengan
batuk o
Pucat dan sianosis tidak ada pijatan punggung, perubahan posisi, sentuhan lembut dapat menghilangkan ketidak
menetap. o TTV : DBN : musik tenang, relaksasi atau latihan nyamanan dan memperbesar efek terapi analgesik.
- TD : 120-130/80-90 napas. 4. Pernapasan mulut dan terapi oksigen dapat
mmhg 4. Tawarkan pembersihan mulut dengan mengiritasi dan mengeringkan membran mukosa,
- N : 60-100 x/i sering. potensial ketidak nyamanan umum.
- RR : 16-24 x/i
o Hb : 14-18 gr/dl 5. Alat untuk menontorl ketidak nymanan dada
o AGD : DBN : 5. Anjurkan dan bantu pasien dalam sementara meningkatkan keefektifan upaya batuk.
- Ph : 7,35-7,45 teknik menekan dada selama episode
- PCO2 : 35-45 mmhg batuk.
- HCO3 : 22-28 mEq/L 6. Obat ini digunakan untuk menekan batuk non
Kolaborasi : produktif atau proksismal atau menurunkan
6. Berikan analgesik dan atitusip sesuai mukosa berlebihan, meningkatkan kenyamanan
indikasi. atau istirahat umun.

3. Perubahan nutrisi Setelah - Mual dan muntah tidak Mandiri :


kurang dari dilakuakn ada 1. Identifikasi faktor yang menimbulkan1. Pilihan intervensi terganggung pada penyebab
kebutuhan tubuh intervensi - BB stabil / tidak turun mual atau muntah misalnya: sputum masalah.u kebersihanmulut setelah muntah,
berhubungan keperawatan atau tidak naik. banyak, pengobatan aerosol, dispenea setelah tindakan aerosol dan drainase postur
dengan anoreksia, - Mukosa bibir lembab.
selama 3 x 24 berat, nyeri. sebelem maka.
akibat toksin jan, - Turgor kulit elastis. 2. Berikan wadah tertutup untuk sputum
bakteri dan rasa diharapkan - Peningkatan nafsu 2.
Menghilangkan tanda bahaya, rasa bau, dari
dan buang sesering mungkin. Berikan
sputum . kebutuhan makan. atau bantu. lingkungan pasien dan dapat menurunkan mual.
- Nilai Lab : DBN :
nutrisi dapat 3. Jadwalkan pengobatan pernapasan 3.
Menurunkan efek mual yang berhubungan
terpenuhi. * Hb : 14-18 gr/dl sedikitnya 1 jam sebelum makan. dengan pengobatan ini.
* Albumin : 3,5-5,5 gr/dl 4. 4.
Auskultasi bunyi usus. Observasi atau
Bunyi usus mungkin menurun / tak ada bila
*Protein total : 6,0-8,0 gr/dl palpasi distensi abdomen. proses infeksi memanjang. Distensi abdomen
terjadi sebagai akibat menelan udara atau
menunjukkan pengaruh toksin, bakteri pada
saluran GI.
5. Berikan makan dengan pori kecil dan
5. Tindakan ini dapat meningkatka masukkan
sring termasuk dengan makan kering ( meskipun nafsu makan mungkin lambat untuk
roti panggang ) dan makanan yang kembali.
menarik untuk pasien.
6. Evaluasi status nutrisi umum, ukuran
berat badan dasar. 6. Adanya kondisi kronis ( PPOM atau alkoholisme
) atau keterbatasan keuangan dapat menimbulkan
malnutrisi, rendahnya tahanan terhadap innfeksi
lambatnya respon terhadap terapi.

CATATAN PERKEMBANGAN

Nama klien : An. E (59 th)


Ruang rawat : Anggrek, RSUD M. Yunus Bengkulu
Diagnosa medik : Pneumonia

Hari/tgl Diagnosa Implementasi Evaluasi


Keperawatan
Rabu , 261. Bersihan jalan nafas Jam : 09.00 Wib Jam : 13.30 Wib
Mei 2012 tak efektif 1. Mengkaji frekuensi/kedalaman pernapasan dan gerakan dada. S:
berhubungan dengan Dengan Hasil : RR = 32x/i, pernapasan cepat dan dangkal, - Klien mengatakan sudah dapat
inflamasi trachea fremitus menurun pada kedua paru. mengeluarkan dahak
bronchial, peningkatan2. Mengukur TTV - Klien mengatakan sesaknya sudah
produksi sputum. Dengan hasil : berkurang
o TD : 130/90 mmhg
o N : 120 x/i O:
o RR : 32x /i - Klien dapat mengeluarkan dahaknya
3. Mengauskultasi area paru, mencatat area penurunan/tak ada- Krekels dan stredor (+)
aliran udara dan bunyi napas adventisius, mis, krekels, mengi- Dispnea berkurang
stridor. - TTV:
o TD : 125/80 mmHg
Dengan hasil : bunyi nafas bronkial, krekels, mengi, dan srtidor
ada. o N : 100x/i
4. Membantu pasien latihan napas dan mengajarkan melakukan o RR : 27x /i
- Klien masih mendapat oksigen
batuk efektif, Dengan Hasil : Klien dapat melakukan batuk
efektif dan mengeluarkan dahak.
5. Melakukan Penghisapan sekret sesuai indikasi. A : Masalah teratasi sebagian : klien dapat
Dengan Hasil : sekret bisa keluar mengeluarkan dahak dengan efektif dan
6. Memberikan cairan paling sedikit 2500 ml/hari (Kecuali kontra sesak nafas berkurang.
indikasi) dan menaawarkan air hangat
Dengan Hasil : Pasien mau minum air hangat P : Intervensi dilanjutkan :
7. Memberikan obat sesuai indikasi: mukolitik, ekspektoran, - Kaji frekuensi kedalaman nafas
bronkodolator, analgesik. - Pantau terus TTV
8. Memberikan oksigen sesuai indikasi - Auskultasi area paru
9. Mengawasi sinar X dada, GDA, - Ingatkan kembali pasien untuk latihan nafas
Dengan Hasil: Rontgen menunjukkan infiltrasi meyebar, dan dan batuk efektif
GDA tidak normal. - Lanjutkan pemberian obat sesuai indikasi
10. Membantu bronkostropi sesuai indikasi - Lanjutkan pemberian oksigen sesuai
Dengan Hasil : Perlengketan mukosa teratasi indikasi
- Awasi GDA

(Tanda tangan perawat)

2. Nyeri berhubungan Jam : 09.00 WIB Jam : 13.30 Wib


dengan inflamasi 1. Mententukan karakteristik nyeri, misalnya : tajam, konstan, S:
parenkim paru, reaksi selidiki perubahan karakter / lokasi nyeri dan ditusuk. - Klien mengatakan nyeri berkurang
seluler terhadap Dengan Hasil : Nyeri Konstan dan lokasi di bagian dada. - Klien mengatakan badannya masih lemah
sirkulasi toksin dan 2. Memantau tanda vital O:
batuk menetap. Dengan hasil : - Klien tampak agak nyaman
o TD : 130/90 mmhg - Gelisah berkurang
o N : 120 x/i - Dispneu berkurang
o RR : 32x /i - TTV:
3. Memberikan tindakan nyaman misalnya, pijatan punggung, o TD : 125/80 mmHg
perubahan posisi, musik tenang, relaksasi atau latihan napas. o N : 100 x/i
Dengan Hasil: Pasien sudah merasa agak nyaman o RR : 27x /i
4. Menawarkan pembersihan mulut dengan sering. - Mukosa bibir masih kering dan pucat
Dengan Hasil: Pasien menerima tawaran - Dispnea (+)
5. Menganjurkan dan bantu pasien dalam teknik menekan dada - Perfusi paru redup
selama episode batuk. - Premetus menurun pada kedua paru
Dengan Hasil: Pasien mematuhi anjuran o Akral hangat sianosis
6. Memberikan analgesik dan antitusip sesuai indikasi. o Kapilari refile kembali dalam 2-3 detik
o Klien masih pucat dan sianosis

A : Masalah teratasi sebagian : klien mengatakan


nyeri berkurang, klien merasa agak nyaman.

P : Intervensi dilanjutkan :
- Kaji terus karekteristik nyeri
- Pantau terus TTV
- Ingatkan kembali pasien untuk latihan nafas
dan batuk efektif
- Lanjutkan pemberian obat sesuai indikasi

(Tanda tangan perawat)


3 . Perubahan nutrisi S:
kurang dari kebutuhan1. Mengidentifikasikan faktor yang menimbulkan mual atau - Klien mengatakan batuk berdahak
tubuh berhubungan muntah misalnya: sputum banyak, pengobatan aerosol, .dispenea - Klien mengatakan dahaknya terasa lengket
dengan anoreksia, berat, nyeri. ditenggorokkan
akibat toksin bakteri Dengan Hasil : Klien mual dan muntah disebabkan sputum - Klien mengatakan tidak nafsu makan dan
dan rasa sputum banyak. hanya mampu menghabiskan ½ porsi setiap
2. Memberikan wadah tertutup untuk sputum dan buang sesering kali makan (pagi,siang dan malam)
mungkin. - Klien mengatakan mual
Dengan Hasil : Klien membuang dahaknya di wadah
3. Menjadwalkan pengobatan pernapasan sedikitnya 1 jam sebelum - Klien mengatakan lemah
makan. O:
Dengan Hasil: - Klien tampak mengeluarkan sputum saat
4. Mengauskultasikan bunyi usus. Observasi atau palpasi distensi batuk
abdomen. - Klien tampak lemah
Dengan Hasil: Terdapat bising usus - Klien tampak hanya mampu mengabiskan
5. Memberikan makan dengan pori kecil dan sering termasuk makanan ½ porsi setiap kali makan
dengan makan kering ( roti panggang ) dan makanan yang- Kulit klien tampak kering
menarik untuk pasien. - Turgor kulit buruk
Dengan Hasil: Klien mau makan dalam porsi kecil - Hb : 10 gr / dl
6. Mengevaluasikan status nutrisi umum, ukuran berat badan dasar. - Protein total : 5,86 gr / dl
Dengan Hasil:BB : 61 Kg - Albumin 3,00 gr / dl
- BB : 61 kg
- TTV:
o TD : 125/80 mmhgs
o N : 100 x/i
o RR : 27x /i
- Akral hangat
- Kuku pucat dan sedikit sianosis
- Mukosa bibir kering dan pucat
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi Keperawatan dilanjutkan
- Indentifikasi mual
- Menjadwalkan pengobatan
- Memberikan makanan dengan porsi kecil
tapi sering
- Evaluasi terus status nutrisi
(Tanda Tangan Perawat)
Kamis , 1. Bersihan jalan nafas Jam : 09.00 Wib Jam :13.30 Wib
27 Mei tak efektif 1. Mengkaji frekuensi/kedalaman pernapasan dan gerakan dada. S:
2012 berhubungan dengan Dengan Hasil : RR = 25x/i, - Klien mengatakan sudah dapat
inflamasi trachea 2. Mengukur TTV mengeluarkan dahak
bronchial, peningkatan Dengan hasil : - Klien mengatakan sudah tidak sesak
produksi sputum. o TD : 120/80mmhg
o N : 80 x/i O:
o RR : 26x /i - Klien dapat mengeluarkan dahaknya
3. Mengauskultasi area paru, mencatat area penurunan/tak ada- Krekels dan stredor (-)
aliran udara dan bunyi napas adventisius, mis, krekels, mengi- Dispnea tidak ada
stridor. - TTV:
o
Dengan hasil : bunyi nafas bronkial, krekels, mengi, dan srtidor TD : 120/80 mmHg
tidak ada. o N : 80x/i
4. Membantu pasien latihan napas dan mengajarkan melakukan o RR : 25x /i
batuk efektif, Dengan Hasil : Klien melaksanakan latihan nafas
sesuai yang dianjurkan dan dapat melakukan batuk efektif dan
mengeluarkan dahak. A : Masalah teratasi sebagian : klien dapat
5. Melakukan Penghisapan sekret sesuai indikasi. mengeluarkan dahak dengan efektif,
Dengan Hasil : sekret bisa keluar dispnuea tidak ada
6. Memberikan cairan paling sedikit 2500 ml/hari (Kecuali kontra
indikasi) dan menaawarkan air hangat P : Intervensi dilanjutkan :
Dengan Hasil : intake cairan 2000 ml dan pasien mau minum air - Pantau terus TTV
hangat. - Auskultasi area paru
7. Memberikan obat sesuai indikasi: mukolitik, ekspektoran, - Ingatkan kembali pasien untuk latihan nafas
bronkodolator, analgesik. dan batuk efektif
8. Mengawasi sinar X dada, GDA, - Lanjutkan pemberian obat sesuai indikasi
Dengan Hasil: Rontgen menunjukkan infiltrasi meyebar, dan - Awasi GDA
GDA tidak normal.
(Tanda tangan perawat)

2. Nyeri berhubungan Jam : 09.00 WIB Jam : 13.30 Wib


dengan inflamasi 1. Mententukan karakteristik nyeri, misalnya : tajam, konstan, S :
parenkim paru, reaksi selidiki perubahan karakter / lokasi nyeri dan ditusuk. - Klien mengatakan tidak nyeri lagi
seluler terhadap Dengan Hasil: nyeri tidak ada lagi - Klien mengatakan badannya sudah merasa
sirkulasi toksin dan 2. Memantau tanda vital. segar
batuk menetap. Dengan Hasil:TTV : O:
o TD : 120/80 mmHg - Klien merasa nyaman
o N : 80 x/i - TTV:
o RR : 25x /i o TD : 120/80 mmHg
3. Menawarkan pembersihan mulut dengan sering. o N : 80 x/i
Dengan Hasil: pasien mematuhi hal yang dianjurkan o RR : 25x /i
4. Menganjurkan dan bantu pasien dalam teknik menekan dada - Mukosa bibir masih kering dan pucat
selama episode batuk. - Dispnea (-)
Dengan Hasil : Klien mengikuti anjuran - Perfusi paru redup
Kolaborasi : - Akral hangat
5. Memberikan analgesik dan atitusip sesuai indikasi. - Kapilari refile kembali dalam 2-3 detik
- Klien masih pucat dan sianosis

A : Masalah teratasi sebagian : klien mengatakan


nyeri tidak ada, klien merasa nyaman, badan
pasien segar,

P : Intervensi dilanjutkan :
- Pantau terus TTV
- Ingatkan kembali pasien untuk latihan nafas
dan batuk efektif
- Lanjutkan pemberian obat sesuai indikasi

(Tanda tangan perawat)

3. Resiko tinggi terhadap1. Mengidentifikasikan faktor yang menimbulkan mual atau S:


nutrisi kurang dari muntah misalnya: sputum banyak, pengobatan aerosol, .dispenea -Klien mengatakan saat batuk sputum keluar.
kebutuhan tubuh berat, nyeri. -
Klien mengatakan masih blum nafsu makan
berhubungan dengan Dengan Hasil : Klien dapat mengeluarkan sputum 2. dan hanya mampu menghabiskan ½ porsi
peningkatan kebutuhan Memberikan wadah tertutup untuk sputum dan buang sesering setiap kali makan (pagi, siang dan malam)
metabolik sekunder mungkin. O:
terhadap demam dan Dengan Hasil : Klien membuang dahaknya di wadah -Klien tampak mengeluarkan sputum saat
proses infleksi. 2. Mengauskultasikan bunyi usus. Observasi atau palpasi distensi batuk dan sudah berkurang
abdomen. -Klien tampak mengabiskan makanan dalam
Dengan Hasil: Terdapat bising usus ½ porsi setiap kali makan
3. Memberikan makan dengan pori kecil dan sering termasuk- Kulit klien masih tampak kering
dengan makan kering (roti panggang) dan makanan yang menarik- Hb : 10 gr / dl
untuk pasien. -Protein total : 5,86 gr / dl
Dengan Hasil: Klien menghabiskan makanan dalam porsi kecil - Albumin 3,00 gr / dl
4. Mengevaluasikan status nutrisi umum, ukuran berat badan dasar. -BB : 61 kg
Dengan Hasil: BB = 61 Kg -TTV:
o TD : 120/80 mmhgs
o N : 80 x/i
o RR : 25x /i
- Akral hangat
A :Masalah teratasi sebagian : Mengidentifikasi
pengeluaran sputum, observasi distensi
abdomen, dan status gizi
P : Intervensi Keperawatan dilanjutkan
o Indentifikasi mual
o Menjadwalkan pengobatan
o Memberikan makanan dengan porsi
kecil tapi sering
o Evaluasi terus status nutrisi

(Tanda Tangan Perawat)

Jumát , 1. Bersihan jalan nafas Jam : 09.00 Wib Jam : 13.30 Wib
28 Mei tak efektif 1. Mengkaji frekuensi/kedalaman pernapasan dan gerakan dada. S:
2012 berhubungan dengan Dengan Hasil : RR = 24x/i. - Klien mengatakan sudah tidak batuk
inflamasi trachea 2. Mengukur TTV - Klien mengatakan sudah tidak sesak
bronchial, peningkatan Dengan hasil :
produksi sputum. o TD : 120/80 mmhg O:
o N : 80 x/i - Klien mengatakan tidak ada sputum
o RR : 24x /i - Krekels dan stredor (-)
3 - TTV:
o TD : 120/80 mmHg
o N : 80x/i
o RR : 24x /i

A : Masalah teratasi : klien tidak batuk. Tidak


lagi sesak, tidak ada lagi sputum, auskultasi
area paru normal, intake cairan tercukupi

P : Intervensi dihentikan
(Tanda tangan perawat)

2. Nyeri berhubungan Jam : 09.00 WIB Jam : 13.30 Wib


dengan inflamasi 1. Memantau tanda vital. S:
parenkim paru, reaksi Dengan Hasil:TTV : - Klien mengatakan tidak nyeri lagi
seluler terhadap o TD : 120/80 mmHg - Klien mengatakan badannya sudah segar
sirkulasi toksin dan o N : 80 x/i
batuk menetap. o RR : 25x /i O:
2. Menawarkan pembersihan mulut dengan sering. - Klien merasa nyaman
Dengan Hasil: pasien mematuhi hal yang dianjurkan - TTV:
o
3. Memberikan analgesik dan atitusip sesuai indikasi. TD : 120/80 mmHg
o N : 80 x/i
o RR : 24x /i
- Mukosa bibir normal dan tidak pucat lagi
- Dispnea (-)
- Perfusi paru Normal
- Akral hangat
- Kapilari refile kembali dalam 2 detik

A : Masalah teratasi.
P : Intervensi dihentikan.

(Tanda tangan perawat)


3. Perubahan nutrisi 1. Mengidentifikasikan faktor yang menimbulkan mual atau S:
kurang dari kebutuhan muntah misalnya: sputum banyak, pengobatan aerosol, .dispenea - Klien mengatakan tidak batuk lagi
tubuh berhubungan berat, nyeri. -Klien mengatakan sudah nafsu makan dan
dengan anoreksia, Dengan Hasil : Klien tidak mual lagi mampu menghabiskan 1 porsi penuh setiap
akibat toksin bakteri 2. Mengauskultasikan bunyi usus. Observasi atau palpasi distensi kali makan (pagi, siang dan malam)
dan rasa sputum abdomen. O:
Dengan Hasil: tidak terdapat bising usus - Klien tidak tampak batuk lagi dan tidak ada
3. Memberikan makan dengan porsi kecil dan sering termasuk sputum
dengan makan kering (roti panggang) dan makanan yang menarik- Klien tampak mengabiskan makanan dalam
untuk pasien. 1 porsi penuh setiap kali makan
Dengan Hasil: Klien menghabiskan makanan 1 porsi penuh - Kulit klien sudah normal
4. Mengevaluasikan status nutrisi umum, ukuran berat badan dasar. - Hb : 14 gr / dl
Dengan Hasil: BB = 62 Kg - Protein total : 7,5 gr / dl
- Albumin 3,4gr / dl
- BB : 62 kg
- TTV:
o TD : 120/80 mmhg
o N : 80 x/i
o RR : 24x /i
- Akral hangat
A : Masalah teratasi.
P : Intervensi Keperawatan dihentikan
(Tanda Tangan Perawat)

S-ar putea să vă placă și