Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
N
DENGAN DIAGNOSA MEDIS HIV+TB PARU
DI RUANG PIPIT RSU ANUTAPURA PALU
Disusun oleh:
Handrycho Apole
NIM. P0120417009
Identitas diri
1. Tanggal pengkajian : 18 Desember 2018 Jam 09.00
Tanggal masuk RS : 18 desember 2018
No. Rm : 446621
2. Identitas Klien
Nama klien : Ny. N
Umur : 28 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Suku : Kaili
Status perkawinan : Kawin
Alamat : jl. Thamrin Palu
Sumber informasi : Pasien
Diagnosa Medis : HIV + TB (Tuberculosis) Paru
3. Penanggung jawab
Nama : Tn. I
Umur : 21 Tahun
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Alamat : jl. Thamrin, Palu
Hubungan dengan klien : Suami
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
Pasien mengatakan sesak nafas
2. Riwayat penyakit sekarang
Klien mengatakan sesak nafas di rasakan sejak 1 minggu yang lalu dan
sertai batuk berlendir. Sesak di rasakan klien saat beraktifias dan keluhan
makin bertambah bila bekerja keras. Upaya yang di lakukan klien untuk
sedang minum obat OAT dan ARV namun klien berhenti mengkonsumsi ±
1 bualn yang lalu. Karena keluhan sesak tidak berkurang keluarga klien
yang seperti dialami pasien, pasien juga tidak mempunyai penyakit yang
6. Genogram pasien
C. Pengkajian saat ini (Pola fungsi kesehatan)
sayur
Selama sakit : Pasien mengatakan sehari makan 3 x dan biasanya
gangguan
Selama sakit : Pasien BAK sehari ± 3 kali 500 ml, jernih tidak ada
Selama sakit
Keterangan :
0 : mandiri 2 : dibantu orang 4 : tergantung total
1: alat bantu 3 : orang lain + alat
5. Pola tidur dan istirahat
Sebelum sakit : Pasien mengatakan tidur ± 5 jam pada malam dan 1 jam
tidur siang
Selama sakit : Klien tidur ± 4 jam pada malam hari, tidur gelisah,
6. Pola Perceptual
a. Pengelihatan : Pasien mengatakan pandangannya
baik
d. Penciuman : Pasien mengatakan masih dapat
baik
7. Pola persepsi diri
a.Gambaran diri : Pasien merasa tidak
menjenguk
c.Ideal diri : Pasien mengatakan ingin
anak laki-laki
b.Selama sakit : Pasien mengatakan selama sakit
anaknya jauh.
10. Pola peran hubungan :
a.Sebelum sakit : Klien sebagai ibu rumah tangga
mengurus rumah.
b.Selama sakit : Pasien mengatakan hanya terbaring
5x sehari di rumah
b.Selama sakit : Pasien terbaring di rumah sakit
mastoid.
6. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada
(paru-paru)
a. Inspeksi
b. Palpasi
c. Perkusi
d. Auskultasi
( Jantung )
a. Inspeksi
Ictus cordis tidak terlihat, tidak terdapat jejas.
b. Palpasi
Ictus cordis teraba di ICS 4-5. Letak jantung pada batas atas
pada ICS ke III, batas bawah ICS ke V, batas kiri pada mid
c. Perkusi
d. Auskultasi
sternal kiri ICS IV, linea sternal kanan ICS II, linea sternal kiri
ICS II
8. Abdomen
- Inspeksi : Bersih, tidak ada bekas luka,
bekas luka
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
10. Genetalia
- Inspeksi : Jenis kelamin perempuan tidak
terpasang DC
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
11. Muskuloskeletal : Bagian kaki sedikit nyeri dan susah
jari, turgor kulit baik, tidak ada lesi. Akral dingin. Tidak ada
tpm.
Akral dingin.
B. Pemeriksaan penunjang
17 desember 2017 jam 11.20
C. Program Terapi
1. Inf RL ; Dex 5% ( 2:1 ) 20 tpm
2. Inj ceftriaxone 1 gr/12 jam
3. Neurodex 1x1 tablet
4. Combivent / 8 jam
5. Nystatin drips 3x 1cc
D. Pola Fokus
1. Data subyektif :
- Pasien mengatakan lemas
- Pasien mengatakan batuk berdahak
- Pasien mengatakan seluruh ADL dibantu orang lain
- Klien mengatakan badannya panas
- Klien mengatakan sesak bertambah jika beraktifitas
- Klien mengatakan putus minum obat 1 bulan yang lalu
2. Data Obyektif :
TD : 100/60 mmHg
S : 38,5oC
N : 68 x/menit
RR : 28x/menit
- Terpasang infus RL 20 tpm
- Pasien tampak lemah
- Pasien tampak dibantu keluarga ketika beraktifitas
- Klien menggunakan oksigen 4 L/m
- Ronch +
- Klien makan hanya 3 sendok
- Dispnoe
- Inspirasi lebih panjang dari ekspirasi
E. Analisa Data
2 DS : Ketidak Intoleransi
- Pasien
mengatakan seimbangan aktivitas
lemas dan
seluruh aktivitas suplai oksigen
dibantu orang
lain dan kebutuhan
- Klien
mengatakan
sesak bertambah
jika beraktifitas
DO : TD : 90/60
mmHg
N : 78x/menit
S : 36,3oC
RR : 24x / menit
- Klien
tampak dibantu
keluarga daam
pemenuhan ADL
- Terpasang
oksigen 4 L/m
3 DS : - Proses Hipertermi
- Pasien
mengatakan inflamasi
badannya panas
-
DO :
- SUHU
38,5º
- Palpasi
kulit teraba
hangat
- WBC =
14 ribu kubik
F. Diagnosa Keperawatan
1. Hipertermi b/d proses inflamasi
2. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan
penumpukan secret
3. Intoleransi aktivitas berhubungan ketidak seimbangan suplai
8. Memenuhi kebutuhan O2
8. Berikan O2 sesuai indikasi
klien
9. Berikan obat bronchodilator, 9. Membantu melonggarkan
mukolitik, antibiotic atau jalan nafas secara kimiawi
steroid
Setelah diberikan
tindakan keperawatan
pasien diharapkan 1. Menetapkan kemampuan
mampu melakukan atau kebutuhan pasien
1. Evaluasi respon pasien
aktivitas dalam batas yang memudahkan pemilihan
terhadap aktivitas. Catat
ditoleransi dengan kriteria intervensi
3. laporan dispnea,
hasil:
Intoleran aktifitas b/d peningkatan kelemahan atau 2. Menurunkan stress
ketidakseimbangan supali oksigen - Melaporkan atau
kelelahan dan rangsanagn
untuk kebutuhan di tandai dengan :
menunjukan 2. Berikan lingkungan tenang
DS : berlebihan,
- Pasien mengatakan lemas dan peningkatan toleransi dan batasi pengunjung
meningkatkan istirahat
seluruh aktivitas dibantu orang
terhadap aktivitas selama fase akut sesuai 3. Tirah baring
lain
- Klien mengatakan sesak yang dapat diukur indikasi dipertahankan selama fase
bertambah jika beraktifitas dengan adanya 3. Jelaskan pentingnya istirahat
akut untuk menurunkan
DO :
dispnea, kelemahan dalam rencana pengobatan
- TD : 90/60 mmHg kebutuhan metabolic,
- N : 78x/menit berlebihan, dan tanda dan perlunya keseimbangan menghemat energy untuk
- S : 36,3oC
vital dalam rentan aktivitas dan istirahat penyembuhan
- RR : 24x / menit
4. Pasien mungkin nyaman
- Klien tampak dibantu keluarga normal.
dalam pemenuhan ADL dengan kepala tinggi,
- Terpasang oksigen 4 L/m
tidur di kursi atau
4. Bantu pasien memilih posisi
menunduk ke depan meja
nyaman untuk istirahat
atau bantal
5. Meminimalkan kelelahan
dan membantu
keseimbangan suplai dan
5. Bantu aktivitas perawatan
kebutuhan oksigen
diri yang diperlukan. 7.
Berikan kemajuan
peningkatan aktivitas selama 8.
fase penyembuhan.
S:
09.05 Dx. 1 Malakukan Observasi suhu kulit klien mengatakan
dan catat keluhan demam dengan badannya masih
hasil klien mengatakan demam naik panas saat malam
turun pada saat malam hari dan hari
pagi hari badan klien selalu demam O:
- Suhu : 37,5 ºC
Memberikan dan memantau - Tidak
10.10 Dx. 1
masukan cairan sesuai dengan kemerahan
kebutuhan perhari melalui infus RL pada kulit
20 tetes sebanyak 1500 cc/hari (3
kolf) A:
3. Tujuan tercapai
sebagian
10.30 Dx. 1 melakukan kompres hangat pada
pasien dengan meletakkan kain
lembab hangat pada daerah
P:
frontalis klien dan segera
mengganti jika kain sudah kering. Lanjtukan intervensi
1,2,3,5 .
10.40 Dx. 1 Memberikan HE pada klien dan
keluarga bahwa peningkatan suhu
tubuh bisa di sebabkan karena ada
infeksi di dalam tubuh.
Senin 18-12-2017
Senin 10.00 dx.2 1. Melakukan Auskultasi suara
14.00
18-12-2017
nafas, dan terdengar bunyi
ronchi pada paru kiri klien
S:
klien mengatakan
10.30 2. Memonitor usaha pernfasan
masih
klien dan terlihat fase
O:
inspirasi lebih panjang dari
- Pernafasan
ekspirasi dan ada ekspansi
paru yang tidak maksimal 26x/mnt
- Masih
menggunakan
3. Menghitung frekuensi
O2
pernapasan 28 x/menit
10.45 - Ronchi ber(-)
- Ekspansi paru
4. mengatur posisi klien dengan belum maksimal
posisi semifowler
11.00
A:
5. memberikan klien air putih Tujuan tercapai
hangat sesuai kebutuhan sebagian
11.30 yaitu sebanya 1 gelas .
P:
6. memonitor pemberikan O2 Lanjtukan intervensi
klien yaitu sebanyak 4 1,2,3,4,5,6,7
11.45 liter/menit
7. memberikan obat
bronchodilator melalui alat
12.00 nebulizer