Sunteți pe pagina 1din 7

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PANARUKAN
Jl. Raya No. 29 Telp. (0338) 672443 WringinAnom - Panarukan 68351

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PELACAKAN LAHIR MATI
BULAN AGUSTUS

I. PENDAHULUAN
Telaah kasus kematian yang tidak diharapkan (unexpected atau preventable deaths) dapat
menyediakan berbagai informasi dan pemahaman bagaimana sistem kesehatan kita bekerja.
Berbagi pengalaman hasil telaah kasus kematian juga merupakan suatu hal yang sangat
penting bahkan sama pentingnya seperti telaah kasus kematian itu sendiri.
Kegiatan otopsi verbal untuk memantau kematian ibu dan bayi, diantaranya adalah
puskesmas, rumah sakit,dan dinas kesehatan kabupaten. Setiap jenjang struktur memiliki
proses informasi tersendiri untuk mendukung kegiatan pemantauan kematian ibu dan bayi.
Proses informasi pada tingkat puskesmas, yaitu setiap bidan di desa wajib melakukan otopsi
verbal di wilayah kerjanya.

II. LATAR BELAKANG


Saat ini Angka Kematian Ibu/AKI di Kabupaten Situbondo pada tahun 2016 yaitu;
sebesar 137,8/100.000 KH dan AKB sebesar 10,7/1000 KH. Sedangkan jumlah kematian Ibu
di Kecamatan Panarukan pada tahun 2016 nihil sebanyak 2 kasus, jumlah kematian Bayi
sebanyak 8 kasus dan jumlah bayi lahir mati sebanyak 6 kasus.
Oleh karenanya sangatlah penting untuk dapat melaksanakan pelacakan/otopsi verbal
Neonatal, untuk mendapatkan informasi yang benar tentang penyebab yang pasti serta dapat
ditelusuri kronologis dari masalah yang ada sebelum terjadi kematian sehingga dapat
disimpulkan dari aspek/factor-faktor yang berpengaruh terhadap kejadian kematian.
Sebagai tindak lanjut dari pelacakan adalah pelaksanaan Audit Maternal Perinatal/AMP
dengan harapan dapat diambil keputusan/metode pemecahan masalah yang efektif terhadap
kasus yang ada dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada
masyarakat dan sebagai bahan pembelajaran bagi bidan maupun petugas kesehatan lainnya
dalam rangka menurunkan angka kematian ibu maupun angka kematian bayi.

III. TUJUAN
Tujuan Umum
Kegiatan ini diharapkan untuk menggali permasalahan yang terkait dengan kejadian kematian
yang disebabkan oleh masalah kesehatan pasien maupun masalah keluarganya.
Tujuan Khusus
1. Menentukan penyebab kematian
2. Memastikan dimana dan mengapa terjadi kematian
3. Mengembangkan mekanisme koordinasi antar Puskesmas, Dinkes dan Rumah Sakit

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN
1. Pelacakan kematian bayi / neonatus - Melakukan pelacakan / menggali
permasalahan pada keluarga
- Meminta kronologi dari penolong mulai
dari BPS/Puskesmas dll/RS rujukan
dengan membuat OVP, RMP Perantara
Melaporkan kejadian pada Dinkes
- Meminta rekomendasi permohonan RMM
untuk RS Rujukan tempat kejadian
Kematian pada Dinkes Situbondo

V. CARA MELAKUKAN KEGIATAN/ METODE


- Menghubungi petugas Wilayah
- Kunjungan rumah ke rumah pasien
- Wawancara ke Ibu / Bapak / Keluarga
- Buku Catatan

VI. SASARAN DAN PELAKSANA


Sasaran Program
100 % kematian neonatal dapat di lacak
Sasaran Peserta dan Petugas
- Keluarga pasien
- Penolong mulai dari hilir sampai hulu
- Penanggung jawab Wilayah/Bidan

VII. JADWAL PELAKSANAAN


Tanggal : 28 Agustus 2017
Lama kegiatan : 1 ( Satu ) Hari

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi dilakukan oleh Penanggung Jawab Kegiatan terhadap pelacakan kematian bayi
dimana hal yang di evaluasi untuk mendapatkan informasi yang akurat sebagai penyebab
kematian neonatal dan bayi
IX. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pencatatan meliputi : Kronologi keluarga, kronologi penolong, OVP, ( bila ada RMP
Perantara, RMP dari RS).
Pelaporan Kematian Neonatal : PKN, Lb3 KIA, PWS KIA, dan Data Kematian Bayi
Evaluasi dari kegiatan untuk mendapatkan informasi yang akurat

X. PEMBIAYAAN
Dana Didapatkan dari anggaran BOK Puskesmas Panarukan tahun 2017 dengan Rincian
sebagai berikut:
3 Petugas x 1 kali x 1 Wilayah x Rp. 30.000,- = Rp. 90.000,-

TOTAL = Rp. 90.000,-

Mengetahui,
Mengetahui,
Penanggung Jawab Kegiatan
Kepala Puskesmas Panarukan

Noorbaetty, Amd. Keb


dr. Sudharmono
Nip. 19610813 198303 2 017
Nip. 19820820 200903 1 010
PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO
DINAS KESEHATAN
UPTD. PUSKESMAS ARJASA
Jl. Raya Banyuwangi No 222 Lamongan Telp. 0338 – 453354
ARJASA 68371- SITUBONDO

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PELACAKAN KEMATIAN NEONATAL/BAYI
PUSKESMAS ARJASA TAHUN 2016

I. PENDAHULUAN

Telaah kasus kematian yang tidak diharapkan (unexpected atau preventable deaths)
dapat menyediakan berbagai informasi dan pemahaman bagaimana sistem kesehatan kita
bekerja. Berbagi pengalaman hasil telaah kasus kematian juga merupakan suatu hal yang
sangat penting bahkan sama pentingnya seperti telaah kasus kematian itu sendiri.

Kegiatan otopsi verbal untuk memantau kematian ibu dan bayi, diantaranya adalah
puskesmas, rumah sakit,dan dinas kesehatan kabupaten. Setiap jenjang struktur memiliki
proses informasi tersendiri untuk mendukung kegiatan pemantauan kematian ibu dan bayi.
Proses informasi pada tingkat puskesmas, yaitu setiap bidan di desa wajib melakukan otopsi
verbal di wilayah kerjanya.

Dasar Pelaksanaan
1. Undang-undang No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan
2. SK Kepala UPTD Kepala Puskesmas Tentang Pelayanan Klinis No :
440/210.2/431.201.7.14/2015

Tata Nilai
1. Kompeten: Petugas Mampu/cakap, Setiap petugas pelaksana KIA harus memiliki
kemampuan dan terampil dalam memberikan pelayanan KIA kepada masyarakat.
2. Inisiatif : Petugas mempunyai Inisiatif/ide-ide dalam rangka untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
3. Antusias : Petugas selalu aktif dan mempunyai semangat yang tinggi dalam
melaksanakan program-program kesehatan.

II. Latar Belakang


Saat ini Angka Kematian Ibu/AKI di Kabupaten Situbondo pada tahun 2015 yaitu;
sebesar 137,8/100.000 KH dan AKB sebesar 10,7/1000 KH. Sedangkan jumlah kematian Ibu
di Kecamatan Arjasa pada tahun 2015 nihil, jumlah kematian Bayi sebanyak 9 kasus dan
jumlah bayi lahir mati sebanyak 7 kasus.

Oleh karenanya sangatlah penting untuk dapat melaksanakan pelacakan/otopsi verbal


Neonatal, untuk mendapatkan informasi yang benar tentang penyebab yang pasti serta dapat
ditelusuri kronologis dari masalah yang ada sebelum terjadi kematian sehingga dapat
disimpulkan dari aspek/factor-faktor yang berpengaruh terhadap kejadian kematian.
Sebagai tindak lanjut dari pelacakan adalah pelaksanaan Audit Maternal Perinatal/AMP
dengan harapan dapat diambil keputusan/metode pemecahan masalah yang efektif terhadap
kasus yang ada dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada
masyarakat dan sebagai bahan pembelajaran bagi bidan maupun petugas kesehatan lainnya
dalam rangka menurunkan angka kematian ibu maupun angka kematian bayi.

III. Tujuan Umum


Kegiatan ini diharapkan untuk menggali permasalahan yang terkait dengan kejadian
kematian yang disebabkan oleh masalah kesehatan pasien maupun masalah keluarganya.

Tujuan Khusus
4. Menentukan penyebab kematian
5. Memastikan dimana dan mengapa terjadi kematian
6. Mengembangkan mekanisme koordinasi antar Puskesmas, Dinkes dan Rumah Sakit

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


NO KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN Penanggung Jawab
POKOK
1. Pelacakan kematian - Melakukan pelacakan/menggali - Bidan/PJ wilayah
bayi/neonatus permasalahan pada keluarga
- Meminta kronologi dari penolong mulai - Bidan/PJ wilayah
dari BPS/Puskesmas dll/RS rujukan
dengan membuat OVP, RMM Perantara
dan Asuhan Kebidanan
- Melaporkan kejadian pada Dinkes
- Bidan/PJ
- Meminta rekomendasi permohonan wilayah/Prog KIA
RMM untuk RS Rujukan tempat
kejadian Kematian pada Dinkes - Bidan/PJ wilayah
Situbondo
- Membuat Asuhan Kebidanan sebagai
kesimpulan dari penolong

- Bidan/PJ wilayah

V. CARA MELAKUKAN KEGIATAN/ METODE


Kunjungan rumah dengan wawancara
Laporan

VI. SASARAN DAN PELAKSANA


- Keluarga pasien
- Penolong mulai dari hilir sampai hulu
- Penanggung jawab Wilayah/Bidan

VII. JADWAL PELAKSANAAN


Bulan Mei 2016

VIII. KELUARAN / OUTPUT


Di dapatkan informasi yang akurat sebagai penyebab kematian neonatal dan bayi
IX. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Pelaporan Kematian Neonatal meliputi : Kronologi keluarga, kronologi penolong, OVP, (


bila ada RMP Perantara, RMP dari RS) dan Askeb
Pelaporan Kematian Bayi meliputi : Kronologi keluarga, Askeb Bayi, RMM dari RS
Hasil kegiatan di laporkan pada Puskesmas, Dinkes Situbondo dan bendahara BOK

X. PEMBIAYAAN

1 kasus x 2 ltr x Rp. 8.500 : Rp. 17.000


1 kasus x 30 lbr x Rp. 150 : Rp. 4.500
Rp. 21.500

Mengetahui, Arjasa, 18 Mei 2016


Kepala Puskesmas Arjasa Penanggung Jawab Kegiatan

Dr. AANB Suryadinata, M.Kes Faridatul Aisah, S.ST NIP.


197006242002121003 NIP. 197004181993 2 001

S-ar putea să vă placă și