Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
20 FEBRUARI 2017
4. Kesimpulan
Analisis terhadap kejadian hujan lebat di Jakarta tidak bisa hanya dengan model dari
ITACS melainkan harus menggunakan beberapa data penunjang lainnya seperti analisis OLR,
SST, Streamline, MJO, dan citra satelit awan. Berdasarkan analisis diatas dapat disimpulkan
bahwa hujan lebat yang terjadi di sebagian besar wilayah Jakarta disebabkan oleh gangguan
cuaca global maupun regionalnya, seperti rendahnya nilainya OLR yang menandakan
banyaknya tutupan awan di wilayah Jakarta, sementara sirkulasi MJO yang berada di kuadran
2 tidak memberi dampak terhadap pembentukan awan, angin baratan ikut mempengaruhi
pembentukan awan-awan hujan; konvergensi dan juga shearline yang berada di sekitaran
Jakarta; dan juga hangatnya SST. Kemudian dari analisis citra satelit didapatkan awan
Cumulunimbus yang menyebabkan hujan lebat di wilayah Jakarta terbentuk mulai malam dan
terus berkembang hingga dini hari hingga hari berikutnya. Dari beberapa analisis tersebut, data
penunjang tersebut dapat digunakan sebagai cara untuk menjelaskan kejadian hujan lebat yang
terjadi di suatu tempat.
5. Referensi
http://megapolitan.kompas.com/read/2017/02/21/09235601/hujan.deras.54.titik.di.jakarta.tere
ndam.banjir
http://www.bom.gov.au/australia/charts
http://extreme.kishou.go.jp/itacs5/
6. Lampiran