Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Identitas
Identitas pada klien yang harus diketahui diantaranya: nama, umur, agama,
pendidikan, pekerjaan, suku/bangsa, alamat, jenis kelamin, status perkawinan, dan
penanggung biaya.
2. Keluhan Utama
Pada pasien hernia, keluhan utamanya adalah benjolan yang timbul bergantung
padakeadaan isi hernia, ada tidaknya perlekatan maupun komplikasi yang telah terjadi
dan bila tonjolan ditekan akan terasa nyeri.
3. Riwayat Penyakit Saat Ini
Ada benjolan pada perut atau isi perut keluar. Benjolan semakin terlihat bila tekanan
dalam rongga perut besar, biasanya benjolan tersebut semakin besar/terlihat jika
mengangkat beban berat, mengejan karena batuk atau buang air dan masuk lagi jika
berbaring atau didorong masuk.
Nyeri :
P : Pada pasien hernia akan terasa nyeri jika benjolan tertekan atau disentuh.
Q : Biasanya pada pasien hernia rasa nyeri terasa tajam seperti ditusuk-tusuk.
R : Nyeri hernia pada bagian tergantung dari letak hernia. Misalnya : daerah
lipatan paha, perut, diafragma, umbilical, dll.
S : Pada pasien hernia, biasanya retensitas/keparahannya sangat keras.
T : Pada pasien hernia terasa nyeri pada saat benjolan ditekan. Dan juga
saat beraktifitas serta mengejan.
B. Diagnosa Keperawatan
a. Diagnosa pre-operasi
b. Diagnosa post-operasi
C. Intervensi Keperawatan
a. Intervensi pre operasi
Gangguan rasa nyaman: nyeri berhubungan dengan proses penyakit
Tujuan: Setelah dilakukan askep 2x24 jam nyeri berkurang sampai hilang secara
bertahap.
Kriteria Hasil:
a. Klien melaporkan nyeri hilang, skala nyeri 0-1
b. Pasien tampak rileks
c. TTV normal (HR: 60-100 x/menit, RR:16–24 x/menit ,suhu:36-370C, TD: 80/120)
Intervensi Rasional
BHSP:
Perawat menjelaskan dan memberikan Untuk mengurangi rasa nyeri yang di
tindakan relaksasi pada pasien alami pasien
Mandiri:
1. Kaji lokasi nyeri, karakteristik dan Untuk melanjutkan intervensi secara
intensitas. tepat.
Untuk memonitor efektifitas pengobatan
dan kemajuan penyembuhan.
2. Beri posisi nyaman menurut klien, Mengurangi ketegangan abdomen.
semi fowler.
3. Anjurkan klien untuk mengurangi Aktivitas yang berlebihan akan
aktifitasnya. menambah tekanan pada abdomen
sehingga menambah nyeri
Observasi:
1. Observasi TTV (suhu, pernapasan, Sebagai tanda adanya penambahan nyeri
nadi,tekanan darah) dan infeksi.
Mengurangi ketegangan abdomen.
HE:
1. Ajarkan klien untuk melakukan Tehnik relaksasi dapat mengurangi
tehnik relaksasi: nafas dalam. ketegangan abdomen.
Intervensi Rasional
BHSP:
Perawat memberikan tindakan Klien meyakini bahwa tindakan tersebut
pembatasan pada cairan untuk mengurangi konstipasi
Mandiri:
1. Dorong peningkatan asupan cairan Untuk membantu agar feses klien tidak
dalam batas batas restriksi cairan keras lagi.
2. Berikan makanan yg kaya akan serat Agar BAB klien menjadi normal kembali
dan konsistensi feses tidak keras.
3. Dorong pasien untuk meningkatkan Untuk meningkatkan toleransi aktivitas
mobilitas dalam batas batas toleransi pasien yang akan berpengaruh keorgan
latihan tubuhya.
HE:
Ajarkan kepada pasien tentang jenis Klien diharapkan memakan makanan
jenis makanan yg banyak yang banyak mengandung air seperti
mengandung air buah atau meminum jus jus buah.
Observasi:
Pantau fungsi usus Untuk mengetahui bising usus apakah
dalam keadaan normal atau tidak.
Kolaborasi:
Dorong pasien untuk menggunakan Untuk mengatasi konstipasi jika
pencahar dan enema hanya bila intervensi yang dilakukan perawat tidak
diperlukannya saja memperoleh hasil.
Risiko infeksi b/d adanya luka operasi, imunitas tubuh menurun, prosedur
invasive.
Tujuan: Setelah dilakukan askep 2x24 jam risiko infeksi Terkontrol, terdedekti
dengan
Kriteria hasil:
Bebas dari tanda & gejala infeksi
Angka lekosit normal (4-11.000)
Suhu normal ( 36 – 37 c )
Intervensi Rasional
BHSP:
Perawat dapat menjelaskan tujuan dari Pasien meyakini bahwa tindakan yang
prosedur invasief ini dilakukan perawat untuk mengurangi
resiko infeksi
Mandiri:
1. Bersihkan lingkungan setelah dipakai Untuk mengurangi bakteri atau virus agar
pasien lain. tidak masuk kedalam tubuh pasien.
2. Lakukan perawatan luka sesuai Perawatan luka yang benar mengurangi
indikasi jalan masuknya bakteri atau virus
sehingga resti infeksi dapat teratasi.
3. Tingkatkan intake nutrisi. & cairan Untuk menyeimbangkan nutrisi dalam
yang adekuat tubuh dan untuk membentuk antibodi
yang dapat diperoleh dari mkanan yang
dimakan pasien.
Observasi:
Pantau pereawatan luka yang telah Untuk mengetahui apakah terdapat
dilakaukan inflamasi atau luka mulai mengering dan
dalam keadaan bersih.
HE:
Ajarkan pasien untuk menggunakan Untuk membunuh mikroorganisme agar
sabun anti microba untuk mencuci tidak masuk kedalam tubuh.
tangan.
Lakukan cuci tangan sebelum dan Agar pasien tidak terkontaminasi dengan
sesudah tindakan keperawatan. tangan perawat dan perawat juga dapat
menghindari adanya penularan atau pun
mengurangi resiko terjangkit penyakit
yang sama.
Kolaborasi untuk pemberian antibiotik Untuk membunuh mikroorganisme yang
sesuai program ada didalam tubuh pasien.
C. IMPLEMENTASI
Melakukan/ melaksanakan intervensi keperawatan
D. EVALUASI
1. Nyeri mereda dan dapat hilang
2. Kecemasan berkurang
3. volume cairan cukup
4. kebutuhan nutrisi terpenuhi
5. Tidak terjadi infeksi