Sunteți pe pagina 1din 6

4-05-2017 1/6 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Artikel ini diambil dari : www.depkes.go.id

BANTUAN PREMI ASURANSI NELAYAN


DIPUBLIKASIKAN PADA : RABU, 15 MARET 2017 00:00:00, DIBACA : 1.538 KALI

Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berupaya untuk
menjalankan Undang-Undang Republik Indoneisa Nomor 7 Tahun 2016 tentang
Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudidaya Ikan dan Petambak Garam. Hal
itu diwujudkan melalui program Bantuan Premi Asuransi Nelayan (BPAN), sebagai salah
satu program prioritas KKP yang juga sejalan dengan Nawacita nomor lima yakni
meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memberikan apresiasi kepada para
nelayan di seluruh Indonesia atas hasil kerja keras dan upaya untuk meningkatkan
stabilitas ekonomi di sektor kelautan dan perikanan. "Selain sebagai bentuk kehadiran
negara, asuransi nelayan juga menjadi bentuk apresiasi pemerintah dengan memberikan
hak-hak perlindungan bagi mereka", ungkap Menteri Susi.

Meski nelayan sebagai salah satu faktor kunci dalam sektor kelautan dan perikanan, tapi
kondisi nelayan Indonesia masih belum dapat dikatakan sejahtera. Usaha nelayan sangat dipengaruhi oleh faktor alam, hal ini mengakibatkan kontiniutas hasil
produksi tidak terjamin. Skala usaha nelayan kecil belum efisien dan memiliki produktifitas usaha yang rendah.

Selain itu, profesi nelayan memiliki risiko yang cukup tinggi, yang dapat mengancam jiwa dan keselamatan. Saat melakukan kegiatan penangkapan ikan, nelayan
seringkali dihadapkan pada cuaca yang tidak bersahabat hingga mengakibatkan kecelakaan, dan seringkali terjadi tabrakan di laut.

BPAN dimaksudkan untuk menjamin kegiatan nelayan yang lebih baik dalam usaha penangkapan ikan sehingga hak-hak dan kewajiban nelayan menjadi jelas
serta akan terlindungi dalam kegiatan usaha penangkapannya. Manfaat yang diperoleh antara lain ketentraman dan kenyamanan bagi nelayan, dan meningkatnya
kesadaran nelayan untuk melanjutkan asuransi secara mandiri.

Adapun calon penerima bantuan asuransi nelayan merupakan nelayan yang memenuhi ketentuan sebagai berikut: memiliki kartu nelayan, berusia maksimal 65
tahun, menggunakan kapal berukuran paling besar 10 GT, tidak pernah mendapatkan bantuan program asuransi dari pemerintah. Sejak digulirkan, KKP telah
menerbitkan 143.600 polis asuransi nelayan di 34 provinsi di seluruh Indonesia.

Di tahun 2017, KKP menargetkan Bantuan Premi Asuransi Nelayan bagi 500.000 jiwa. Dengan nilai manfaat per orang berupa santunan untuk kecelakaan akibat
aktivitas penangkapan ikan sejumlah Rp 200.000.000 apabila menyebabkan kematian, Rp 100.000.000 apabila menyebabkan cacat tetap, dan Rp 20.000.000
untuk biaya pengobatan. Sementara untuk santunan kecelakaan akibat selain melakukan aktivitas penangkapan ikan, diberikan manfaat perorang sejumlah Rp

1
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2/6 4-05-2017

160.000.000 apabila menyebabkan kematian (termasuk kematian akibat selain kecelakaan/kematian alami), Rp 100.000.000 untuk yang mengalami cacat tetap,
dan biaya pengobatan sebesar Rp 20.000.000.

Program jaminan perlindungan atas risiko Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan Petambak Garam juga telah ditetapkan melalui Peraturan Menteri Kelautan dan
Perikanan Nomor 18 Tahun 2016. Dengan landasan tersebut, KKP akan terus berupaya mewujudkan kesejahteraan bagi para pelaku utama di sektor kelautan
dan perikanan sebagai salah satu dari tiga pilar utama pembangunan kelautan dan perikanan Indonesia.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - 2 - Printed @ 4-05-2017 08:05


4-05-2017 3/6 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

3
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 4/6 4-05-2017

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - 4 - Printed @ 4-05-2017 08:05


4-05-2017 5/6 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

5
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 6/6 4-05-2017

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia - 6 - Printed @ 4-05-2017 08:05

S-ar putea să vă placă și