Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
“Hipertensi”
A. Konsep medis
1. Definisi
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal yang dapat
diukur paling tidak pada tiga kesempatan yang berbeda. Tekanan darah norma
yang berfariasi sesuai usia manderita penyakit hipertensi jika tekanan darah >
140/90 mmhg .
(elisabeth corwin 2002)
Hipertensi adalah peningkatan darah dengan abnormal dengan sistolik lebih
dari 140 mmhg dan diastolik lebih dari 90 mmhg atau jika pasien memakai obat
anti hipertensi.
(kapita selekta kedokteran 2002)
2. Etiologi
Berdasarkan penyelidikan hipertensi di bagi menjadi 2 golongan yaitu:
- Hipertensi esensial (primer)
Penyebab tidak diketahui namun banyak faktor yang mempengarui seperti
genetika, lingkungan, susunan saraf simpatis, sistem renin angiotensin, efek
dari ekspresi Na aborsitas merokok dan srtes.
- Dapat diakibatkan oleh penyakit parenkin renal/vaskuler penggunaan
kotrasepsi oral yaitu pil, gangguan endokrin dll.
3. Manifestasi klinis
- Peningkatan tekanan darah lebih dari 140/90 mmhg
- Sakit kepala
- Epitaksis
- Rasa berat diteguk
- Sukar tidur
- Mat berkunang-kunang
- Pusing
- Lemah dan muka pucat.
4. Patofisiologi
Idiopatik yang disebabkan oleh beberapa faktor pencetus antara lain:
Usia,jenis kelamin,Ras,Pola hidup,Stres,Lingkungan , sehingga terjadi rangsangan
saraf pusat yang merangsang nonepinefrin dan merangsang kelenjar adrenal yang
mengakibatkan peningkatan tekanan perifer yang menjadi hipertensi dan
peningkatan kerja jantung. Peningkatan kerja jantung ini mengakibatkan
peningkatan vaskuler serebral, merangsang TD intracranial, dan meningkatkan
tekanan darah sistemik. Dari peningkatan vaskuler serebral mengakibatkan
pemenuhan O2 intracerebral menurun yang mengakibatkan nyeri, kemudian
darimerangsang TD intracranial akn merangsang hipotalamus yang
mengakibatkan mual muntah dan terjadi kekurangan intake yang mengakibatkan
1
nutrisi berkurang dan dari peningkatan tekanan darah sistemik dari sirkulasi darah
ke miokardium menjadi menurun sehingga terjadi ketidak seimbangan suplai
darah, O2 kejaringan tubuh mengakibatkan kelemahan dan intolerasi aktivitas
sehingga merangsang sarap para simpatis dan terjadi penurunan peristaltic dan
mengakibatkan persepsi kenyang dan mengakibatkan nutrisi berkurang
(Tambayong,Patofisiologi.2000)
6. Penatalaksanaan
Pengobatan ditujukan untuk mengurangi resiko penyakit kardiovaskuler
menjadi normal. Mengurani mortalitas dan mobilitas yang berkaitan semaksimal
mungkin untuk menurunkan isi cairan intravaskuler dan Na darah dengan
difretik.Menurunkan aktifitas sesuai saraf simpatis dan respon kardiovaskuler
terhadap rangsangan adrenegic dan dari akibat golongan anti simpatis dan
menurunkan tekanan parietas dengan obat kasidilator.
(Brunner & suddarth 2001)
7. Komplikasi
- Stroke.
- Gagal jantung.
- Kerusakan vaskuler.
- Kebutaan.
8. Pencegahan
Perubahan gaya hidup bisa sembu, mengendalikan tekanan darah tinggi.
- Mengurangi konsumsi makanan tinggi garam
- Tidak merokok
- Olaraga
2
Patofisiologi dan penyimpangan KDM
kepekaan baroreseptor
kelemahan fisik
Nyeri
Intoleransi
aktifitas
3
B. KONSEP KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
1. Aktivitas/Istirahat
Gejala : Kelemahan, letih, napas pendek, gaya hidup monoton.
Takipnea.
2. Sirkulasi
Gejala : Riwayat hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner/katup
(stenosis arteri).
4
perifer); pengisian kapiler mungkin lambat/tertunda vasokontrisi.
kemerahan (feokromositoma).
3. Integritas Ego
Gejala : Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi, euphoria, atau
dengan pekerjaan).
yang meledak.
4. Eliminasi
Gejala : Gangguan ginjal saat ini atau yang lalu (spt., infeksi/obstruksi atau
5. Makanan/Cairan
Gejala : Makanan yang di sukai, yang dapat mencakup makanan tinggi garam,
Mual, muntah
5
6. Neurosensori
Gejala : Keluhan pening/pusing.
Episode epistaksis.
7. Nyeri/Ketidaknyaman
Gejala : Angina (penyakit arteri koroner/keterlibatan jantung).
Riwayat merokok.
6
Bunyi napas tambahan (krakles/mengi).
Sianosis.
9. Keamanan
Keluhan/ Gangguan koordinasi/cara berjalan.
Hipotensi postural.
10. Pembelajaran/Penyuluhan.
Gejala : Faktor-faktor risiko keluarga: Hipertensi, aterosklerosis, penyakit
Tenggara.
Rencana Pemulangan:
DIAGNOSA KEPERAWATAN
7
hilang secara spontan setelah beberapa waktu berdiri.
diresepkan.
TINDAKAN/INTERVENSI
Mandiri
1. Kaji persepsi klien terhadap nyeri, lokasi, intensitas, durasi, kualitas
R: Nyeri merupakan suatu rasa sakit tidak nyaman karena, adanya stimulus baik
eksternal maupun internal, yang dihantarkan saraf.
2. Mengatur posisi klien sesuai dengan keinginan klien
R: Posisi yang nyaman dapat mengurangi nyeri
3. Meminimalkan aktivitas vasokontriksi yang dapat meningkatkan sakit kepala.
R: Aktivi.tas yang dapat menyebabkan vasokontriksi menyebabkan sakit kepala pada
adanya peningkatan tekanan vaskuler serebral.
4. Memberikan tindakan untuk menghilangkan sakit kepala seperti kompres dingin pada
dahi, memberikan perasaan tenang, dan teknik relaksasi, seperti distraksi.
R: Tindakan yang dapat menurunkan tekanan vaskuler serebral dan yangmemperlambat
respons simpatis efektif dalam menghilangkan sakitkepala dan komplikasinya.
5. Memberikan cairan dan makanan lunak.
R: Meningkatkan kenyamanan umum.
8
Diagnosa keperawatan : Intoleransi/aktivitas
Dapat dihubungkan dengan : Ketidakseimbangan antar suplai dan kebutuhan
oksigen.
kriteria evaluasi-pasien akan aktivitas yang dapat diukur dengan tak adanya disnea,
TINDAKAN/INTERVENSI
Mandiri
1. Memotivasi klien untuk makan makanan yang tinggi karbohidrat.
R: Memaksimalkan nutrisi tanpa mengeluarkan energi yang tidak perlu.
2. Memberikan lingkungan tenang dan membatasi pengunjung.
R: Meningkatkan istirahat dan menurunkan stress dan rangsangan yang berlebihan.
3. Mengkaji respons klien terhadap aktivitas.
R: Membantu dan mengkaji respons fisiologis terhadap stress dan juga merupakan
indicator yang berkaitan dengan tingkat aktivitas.
4. Bantu klien dalam melakukan aktivitas perawatan diri.
R: Pemenuhan kebutuhan perawatan diri, dapat membantu mengurangi kebutuhan akan
oksigen.
9
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. N.M DENGAN GANGGUAN
SISTEM KARDIOVASKULER “HIPERTENSI” DI PAVILIUN ELISABETH
RSU BETHESDA GMIM TOMOHON
A. Identitas klien
Nama : Ny. N.M
Agama : 53 tahun
Alamat : kr. Protestan
Jenis kelamin : Tombatu
Suku bangsa : Minahasa/indonesia
Pendidikan : S1 IKIP
Pekerjaan : Guru
Status : Kawin
Tanggal MRS : 15-10-2010 jam : 10:30
Tanggal pengkajian : 18-10-2010 jam : 13:00
No RM : 185456
No REG : 535029
Diagnosa medik : Hipertensi
B. Penanggung jawab
Nama : Ny. Y.L
Umur : 23 tahun
Alamat : tombatu
Pekerjaan :-
Pendidikan : mahasiswa
Hubungan dengan klien : anak klien
D. Riwayat kesehatan
1. Riwayat kesehatan sekarang
Klien mengatakan sudah kurang lebih 2 bulan mengkonsumsi captopril dan
biasanya minum 2x/hari. Pada tanggal 14 oktober 2010 klien merasa sakit dileher
bagian belakang dan pusing, saat itu juga klien minun obat captopril. Karena rasa
sakit itu juga tidak hilang, maka keluarga klien membawah klien ke RSU
Bethesda GMIM Tomohon, melalui UGD dokter mengistruksikan untuk rawat
inap. Dan sekarang klien di rawat di paviliun elisabeth.
Saat dikaji klien mengatakan badan terasa lemah, dan nyeri kepala dengan
skala nyeri 4-6 (Nyeri sedang), nyeri seperti di tusuk-tusuk, dan nyeri di rasakan
saat klien bangu dari tempat tidur.
10
2. Riwayat kesahatan lalu
Klien mengatakan sudah lama menderita penyakit hipertensi ± 1 tahun, klien
tidak rutin memeriksa tekanan darah tapi klien mengkonsumsi obat captopril kira-
kira sudah hampir 2 bulan.
E. Riwayat psikososial
klien koopertif dalam menjawab pertanyaan dari perawat, hubungan klien
dengan keluarga, perawat, dan sesama baik.
F. Riwayat spiritual
Klien mengatakan klien meyakini agama yang dianut dan saat di kaji klien
mengatakan bahwa Tuhan pasti menolongnya.
Sebelum sakit : klien makan 3x /hari. Jenis: nasi, ikan, sayur, buah.
Saat dikaji : klien baru selesai makan. Jenis: nasi, ikan, sayur, buah
(porsi makan tidak di habiskan hanya 2 sendok nasi
yang di makan) nafsu makan kurang baik.
- Cairan
Saat dikaji : klien sudah minum jenis : air putih 1 gelas (250cc)
2. Pola eliminasi
Sebalum sakit : BAB: 1x/hari, konsistensi lembek,warna kuning.
: BAK: 4x/hari, warna kuning.
11
3. Istirahat dan tidur
4. Personal hygiene
5. Aktifitas
Sebelum sakit : klien setiap pagi jam 07:00 ke sekolah untuk mengajar
dan pulang jam 14:00 sore.
Saat dikaji : klien hanya tidur di tempat tidur. ADL klien di
bantu oleh keluarga dan perawat.
H. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum : klien tampak sakit sedang
2. Kesadaran : compos mentis
3. Tanda-tanda vital : N:80x/menit TD:150/110 mmHg
R:20x/menit SB:36°C
b. Mata
Inspeksi : konjungtiva tidak anemis,
c. Hidung
Inspeksi : lubang hidung semetris kiri dan kanan, distribusi rambut
hidung merata.
d. Mulut
Inspeksi : bibir simetris atas dan bawah, mukosa bibir lembab, lidah bersih.
e. Telinga
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen.
12
f. Leher
Inspeksi : tidak ada pembesaran vena jugularis.
Palpasi : tidak ada pembesaran kelejar tiroid, nyeri tekan bagian leher
belakang.
g. Dada
Inspeksi : simetris kiri dan kanan.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
Auskultasi : - jantung : terdengar bunyi jantung (s1 lub, s2 dup)
-paru-paru : tidak ada suara ronchi.
h. Abdomen
Inspeksi : terlihat datar
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Auskultasi : terdengar bunyi peristaltik usus.
i. Genetalia
Inspeksi : tidak dilakukan
j. Anus
Inspeksi : tidak dilakukan
k. Kulit
Inspeksi : warna kulit sawo matang.
Palpasi : turgor kulit baik.
I. Data penunjang
16 oktober 2010 nilai normal
13
Limfosit : 18 % 20-40%
Monosit :5%
Trobosit : 232.000mm3 150-400.000/mm3
J. Terapi medik
- Captopril : 3x1 (25 mg)
- HCT : 2x1/2 (25 mg)
- Allopurinol : 0-0 (30 mg)
Pengelompokan data
Data subjektif
- Klien mengeluh pusing, leher begian belakang sakit.
- Klien mengatakan badan terasa lemah.
- Skala nyeri 5 (sedang)
Data objektif
- Wajah tampak meringis
- TTV : TD : 150/110 mmHg
- Tampak lemah.
- ADL di bantu oleh keluarga dan perawat.
14
E. Analisa Data
Kelemahan fisik
15
Diagnosa keperawatan
Do :
16
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. N.M DENGAN GANGGUAN
SISTEM KARDIOVASKULER “HIPERTENSI” DI PAVILIUN ELISABETH
RSU BETHESDA GMIM TOMOHON
17
Jam 17:00
4. Kolaborasi 4. Tindakan 4. Kolaborasi dengan
dengan dokter kolaborasi dokter pemberian
untuk dengan dokter terapi obat :
pemeberian obat. merupakan Captopril 1 tablet
tindakan HCT ½ 25 mg
independen tablet.
perawat
dalam
mengatasi
masalah
keperawatan.
18
Jam : 15: 00
4. Beri dorongan 4. Kemajuan 4. Memberi
klien untuk aktifitas dorongan klien
melakukan bertahap untuk melakukan
aktifitas atau mencegah aktifitas dengan
perawatan diri peningkatan bertahap secara
bertahap secara kerja jantung mandiri.
mandiri. tiba-tiba.
19
CATATAN PERKEMBANGAN
Jam 10:00
Jam 12:00
Jam 09 : 30
3. Membantu ADL klien.
Jam 11 : 00
4. Memberi dorongan klien untuk
melakukan aktifitas dengan
bertahap secara mandiri.
20
20-10- Jam 07: 00 Jam 14:00
2010 1. Mengobservasi tingkat nyeri klien S: klien mengatakan nyeri
1. Nyeri 2-3 (Nyeri ringan). mulai berkurang.
Jam 10:00
2. Mengobservasi TTV : O: ekspresi wajah mulai ceria
TD : 140/80 mmHg
R : 20x/m
N : 88x/m
Sb : 36°2C A: masalah teratasi sebagian.
Jam 11:00
4. Memberi dorongan klien untuk
melakukan aktifitas dengan
bertahap secara mandiri.
21
DAFTAR PUSTAKA
22