Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
TINJAUAN KASUS
A. Data Umum
1. Identitas klien
· Nama : An. “A”
· Tgl Lahir : 12 April 2015
· Umur : 2 tahun 6 bulan
· BB : 10 kg
· Jenis kelamin : Perempuan
· Alamat :-
· Agama : Islam
· Diagnosa : ISPA
· No. Rm : 138855
2. Identitas Orang Tua
a. Ayah
· Nama : Tn. D. K
· Umur : 31 tahun
· Agama : Islam
· Alamat :
· Pekerjaan : Swasta
b. Ibu
· Nama : Ny. B. B
· Umur : 28 tahun
· Agama : Islam
· Alamat :
· Pekerjaan : Swasta
1
B. Pengkajian
1. Keluhan utama :
Batuk berdahak
2. Riwayat keluhan utama :
Ibu klien mengatakan anaknya batuk disertai dahak, demam sampai mengalami
step 2x, badan lemah, nafsu makan menurun dan susah tidur
3. Riwayat penyakit dahulu :
Klien sebelumnya sudah pernah mengalami penyakit sekarang
4. Riwayat penyakit keluarga
Menurut ibu klien ada juga anggota kelurga yang pernah mengalami sakit seperti
penyakit klien.
C. Pemeriksaan Fisik
1. Aktivitas/istirahat
Kesadaran : Compos Mentis
TTV : S : 38,5oC
P : 50x/i
N : 115xi
Gejala :
· Kelemahan, kelelelahan
· Insomnia
Tanda ;
· Letargi
· Penurunan toleransi terhadap aktivitas
2. Sirkulasi
Gejala : Riwayat adanya/GJK kronis
Tanda : takikardia, Penampilan kemerahan atau pucat
2
3. Integritas Ego
Gejala :
· Banyakya stressor, masalah finansial
4. Makanan/Cairan
Gejala :
· Kehilangan nafsu makan,mual/muntah
Tanda :
· Distensi abdomen
· Hiperaktif bunyi usus
· Kulit kering dengan turgor buruk
· Penampilan kakeksia(malnutrisi)
5. Neurosensori
Gejala :sakit kepala daerah frontal (influnza)
Tanda :perubahn mental (bingung, samnolen )
6. Nyeri/kenyamanan
Gejala :
· sakit kepala
· Nyeri dada(pleuritik), meningkat oleh batuk, nyeri dada
subternal(influenza)mialgia,artralgia, nyeri tenggorokan
7. Pernafasan
Gejala :
· Riwayat adanya/ISK kronis, PPOM, merokok sigaret.
Tanda :
· Adanya sputum atau sekret
· Perkusi : pekak di atas area yang konsolidasi
3
· Bunyi nafas :menurun atau tidak ada di atas area yang terlibat , atau nafas yang
bronkhial
· Warna :pucat atau sianosis bibir/kuku
8. Keamanan
Gejala :
· Demam (38,5oC)
Tanda :
· Berkeringat
· Menggigil berulang, gementar, kemerahan mungkin ada pada kasus rubeola atau
varisela
9. Penyuluhan/Pembelajaran
Tanda :
· Bantuan dengan perawatan diri: tugas pemeliharaan rumah
· Oksigen mungkin diperlukan, bila ada kondisi pencetus
D. Pengelompokan Data
DS :
Orang tua klien mengatakan anaknya batuk berdahak
Orang tua klien mengatakan anaknya demam sudah 3 hari dan sempat mengalami
step 2x
Orang tua klien mengatakan anaknya susah tidur karena sesak napas dan pilek
Orang tua klien mengatakan ananya juga muntah 2x
DO :
Klien terlihat sering batuk dan disertai dahak
Klien tampak demam dan lemas
Klien terlihat sesak napas dan pilek
Klien tampak gelisah karena saat batuk klien muntah berlendirs
TTV : S : 38,50 C P : 30 x/m N : 115 x/m
E. Diagnosa Keperawatan
4
1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan proses inflamasi pada saluran
pernafasan, adanya sekret
2. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan sesak dan batuk
4. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia, intake inadekuat
F. Intervensi Keperawatan
1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan proses inflamasi pada
saluran pernafasan, adanya sekret
Ø Tujuan : Pola nafas kembali efektif dengan
Ø Kriteria: Usaha nafas kembali normal dan meningkatnya suplai oksigen ke paru-paru.
Ø Intervensi & Rasional
1. Observasi tanda vital, adanya cyanosis, serta pola, kedalaman dalam pernafasan
Rasional: sebagai dasar dalam menentukan intervensi selanjutnya
2. Berikan posisi yang nyaman pada pasien
Rasional : Semi fowler dapat meningkatkan ekspansi paru dan memperbaiki ventilasi
3. Ciptakan dan pertahankan jalan nafas yang bebas.
Rasional : Untuk memperbaiki ventilasi
4. Anjurkan untuk tidak memberikan minum selama periode tachypnea.
Rasional : Agar tidak terjadi aspirasi
5. Kolaborasi
· Pemberian oksigen
Rasional : untuk memenuhi kebutuhan oksigen
· Nebulizer
Rasional: Mengencerkan sekret dan memudahkan pengeluaran secret
· Pemberian obat bronchodilator
Rasional: Untuk vasodilatasi saluran pernapasan
5
2. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi
Ø Tujuan Tidak terjadi peningkatan suhu tubuh.
Ø Kriteria : Hipertermi/peningkatan suhu dapat teratasi dengan proses infeksi hilang
Ø Intervensi & Rasional
1. Kaji peningkatan suhu tubuh yang dialami oleh klien
Rasional: sebagai dasar dalam menentukan intervensi selanutnya
2. Observasi tanda-tanda vital
Rasional: Pemantauan tanda vital yang teratur dapat menentukan perkembangan
perawatan selanjutnya.
3. Berikan dan anjurkan keluarga untuk memberikan kompres dengan air pada daerah
dahi dan ketiak
Rasional: Dengan memberikan kompres maka akan terjadi proses konduksi / perpindahan
panas dengan bahan perantara .
4. Anjurkan keluarga untuk mempertahankan pemberian cairan melalui rute oral
sesuai indikasi
Rasional: Kebutuhan cairan meningkat karena penguapan tubuh meningkat.
5. Anjurkan keluarga untuk menghindari pakaian yang tebal dan menyerap keringat
Rasional: Proses hilangnya panas akan terhalangi untuk pakaian yang tebal dan tidak
akan menyerap keringat.
6. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat antipiuretik
Rasional: Untuk mengontrol panas
6
Rasional : Mengurangi rangsangan suara yang dapat menyebabkan klien tidak nyaman
untuk tidur
3. Berikan bantal dan seprei yang bersih
Rasional: meningkatkan kenyamanan
4. Kolaborasi
· Pemberian obat sedatif
Rasional :membantu klien untuk istirahat
· Pemberian antibiotic
Rasional: Mengobati infeksi
7
G. Implementasi Keperawatan
a. Diagnose 1
1. Mengobservasi tanda vital, adanya cyanosis, serta pola, kedalaman dalam
pernafasan
Hasil : tidak terdapat tanda-tanda seperti diatas
2. Memberikan posisi yang nyaman pada pasien
Hasil : ibu klien mau mengitu anjuran
3. Menganjurkan untuk tidak memberikan minum selama periode tachypnea.
Hasil : ibu klien mau mangikuti anjuran
4. Kolaborasi member antibiotic
Hasil sudah mendapatkan obat dari dr.
b. Diagnose 2
1. Mengkaji peningkatan suhu tubuh yang dialami oleh klien
Hasil : suhu tubuh klien 38,5o C
2. Memberikan dan anjurkan keluarga untuk memberikan kompres dengan air pada
daerah dahi dan ketiak
Hasil : ibu klien mau melakukan setelah pulang kerumah
3. Menganjurkan keluarga untuk mempertahankan pemberian cairan melalui rute oral
sesuai indikasi
Hasil : ibu klien mau melakukan saran yang diberikan
4. Menganjurkan keluarga untuk menghindari pakaian yang tebal dan menyerap
keringat
Hasil : ibu klien mau melakukan saran yang diberikan
c. Diagnose 3
1. Mengkaji gangguan pola tidur yang dialami klien
Hasil : setiap malam klien susah untuk tidur karena sesak
2. Menciptakan lingkungan yang tenang
Hasil : agar klien lebih mudah untuk istirahat
8
3. Kolaborasi memberian obat sedative dan antibiotic
Hasil : klien sudah mendapatkan obat dari dokter
d. Diagnose 4
1. Mengkaji status nutrisi klien
Hasil : nutrisi klien kurang dari kebutuhan tubuh
2. Minimbang berat badan setiap hari
Hasil : orang tua mau menerima saran
3. Memberikan diet dalam porsi kecil tapi sering
Hasil : orang tua mau melaksanakan
4. Mnjelaskan kepada keluarga pentingnya nutrisi yang adekuat dalam proses
kesembuhan
Hasil : orang tua sudah mengerti tentang pemenuhan nutrisi anak
H. Evaluasi
- Klien masih kelihatan sesak
- Klien masih demam
- Orang tua klien memberikan minum agar anaknya tidak lemas
- Klien sudah bisa tidur meskipun kadang terbangun