Sunteți pe pagina 1din 3

Gangguan tidur berjalan atau somnabulisme (sleepwalking) adalah suatu kondisi dimana

seseorang bangun dan berjalan saat sedang tidur. Namun tidak mesti berjalan saja, orang
yang terbangun, lalu duduk di tempat tidur dan melihat sekeliling kamarnya dalam keadaan
tidak sepenuhnya bangun pun dianggap termasuk ke gejala kondisi ini.
Gangguan tidur berjalan biasa terjadi di kalangan anak-anak, meskipun kondisi ini bisa saja
dialami oleh segala usia. Diperkirakan 1 dari 5 orang setidaknya pernah sekali mengalami
gangguan tidur berjalan saat masih anak-anak.

Anak-anak yang suka mengalami gangguan tidur berjalan biasanya tidak akan
mengalaminya lagi saat mereka memasuki usia pubertas, namun pada sebagian kecil
kasus, kondisi tetap berlanjut sampai mereka dewasa.

Gangguan tidur berjalan rata-rata berlangsung sekitar 10 menit. Kondisi ini terjadi saat
tahapan tidur gelombang rendah, yaitu pada tahap terdalam dari fase pergerakan mata yang
tidak cepat (non-rapid eye movement - NREM). Selain berjalan, orang yang mengalaminya
bisa juga melakukan berbagai aktivitas, seperti pergi ke dapur dan makan atau membuka
pintu lemari dan berganti pakaian. Pada kasus yang parah, penderita bahkan bisa membuka
pintu rumah dan berjalan keluar atau mengendarai kendaraan.
Jika kita berpapasan dengan orang yang mengalami gangguan tidur berjalan, biasanya dia
hanya memandang lurus dan tampak seperti tidak mengenali kita. Matanya yang terbuka
terkesan seperti terjaga padahal dia sebenarnya masih tertidur. Jika disapa, biasanya
penderita tidak merespons, meski ada sebagian yang mampu merespons dengan baik dan
sebagian lagi akan merespons dengan jawaban meracau. Apabila kita bangunkan dengan
paksa, biasanya penderita akan tampak kebingungan dan tidak ingat dengan aktivitas yang
dilaluinya.

Penyebab Gangguan Tidur Berjalan


Penyebab pasti gangguan berjalan sebenarnya masih belum diketahui, namun diduga dapat
dipicu oleh beberapa hal, seperti:
 Cemas atau stres.

 Kurang tidur.

 Efek samping mengonsumsi obat tidur atau obat-obatan sedatif.

 Efek samping mengonsumsi narkoba atau minuman beralkohol.

 Terbangun mendadak dari tidur yang lelap, misalnya karena dorongan yang kuat untuk pergi
ke toilet, bisa juga karena badan disentuh atau mendengar suara keras secara tiba-tiba.
Pada suatu kondisi bisa diakibatkan suatu penyakit dengan gejala sering bangun
mendadak, misalnya sindrom kaki gelisah dan apnea tidur obstruktif.
Pada anak-anak, gangguan tidur berjalan biasa terjadi saat mereka menderita infeksi yang
disertai demam.

Mengatasi Gangguan Tidur Berjalan


Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi gangguan tidur berjalan, di
antaranya dengan mengurangi stres, melakukan aktivitas yang bisa merelaksasi pikiran
sebelum tidur (misalnya mandi air hangat atau membaca buku), tidak mengonsumsi
minuman beralkohol dan minuman berkafein sebelum tidur, membuang air kecil terlebih
dahulu, atau membuat kamar tidur kita menjadi senyaman mungkin. Selain itu, disiplinkan
waktu tidur kita karena kurang tidur juga dapat memicu terjadinya gangguan tidur berjalan.
Bila di rumah kita terdapat anggota keluarga yang kebetulan suka mengalami gangguan
tidur berjalan di waktu yang sama tiap malam, Anda bisa atasi dengan cara mengganggu
siklus tidur mereka. Bangunkan mereka 15-30 menit sebelum waktu kemunculan periode
tidur berjalan yang mereka biasa alami, sehingga mungkin dapat
menghentikan sleepwalking dengan cara mengubah siklus tidur mereka.
Gangguan tidur berjalan berpotensi membahayakan keselamatan fisik penderitanya, maka
dari itu aturlah rumah Anda seaman mungkin apabila terdapat anggota keluarga yang kerap
mengalaminya. Beberapa hal yang bisa dilakukan adalah hindari menaruh barang pecah-
belah di dalam lemari, menyingkirkan benda-benda yang dapat membuat penderita
terpeleset atau terluka, membuat pintu penghalang di mulut tangga lantai atas untuk
mencegah penderita terjatuh apabila mereka tidur di lantai atas, dan mencabut seluruh kunci
pintu ke luar rumah.

Apabila anak Anda kerap mengalami gangguan tidur berjalan, buatlah tambahan pengaman
di tiap sisi ranjang untuk mencegah mereka turun dari kasur, dan bila perlu awasi anak Anda
tiap malam atau sewa perawat untuk melakukan tugas khusus ini.
Meski gangguan tidur berjalan bukan merupakan gejala dari suatu masalah kesehatan yang
serius dan tidak membutuhkan tindakan medis, penanganan oleh dokter disarankan apabila
kondisi ini sudah sangat mengkhawatirkan dan berisiko tinggi membahayakan penderitanya.
Selain itu, Anda juga disarankan menemui dokter apabila ganggunan tidur berjalan yang
dialami anak Anda tetap berlanjut hingga mereka dewasa.

Gangguan tidur berjalan yang tergolong parah kemungkinan bisa ditangani melalui
hipnoterapi atau terapi perilaku kognitif, serta pemberian obat-obatan antidepresan dan
benzodiazepine. Apabila disebabkan oleh suatu penyakit, misalnya sindrom kaki gelisah dan
apnea tidur obstruktif, maka gangguan tidur berjalan akan hilang dengan sendirinya setelah
kondisi-kondisi yang mendasari tersebut bisa diatasi.

S-ar putea să vă placă și