Sunteți pe pagina 1din 13

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah meneliti apakah ada pengaruh

teknik relaksasi otot progresif terhadap tekanan darah pasien hipertensi di

Wilayah Kerja Puskesmas Gunung Sari

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Gunung

Sari dengan pertimbangan :

a) Berdasarkan data yang didapat peneliti bahwa di puskesmas

gunung sari berdasarkan data yang didapat dari dinas kesehatan

kabupaten Lombok barat yaitu satu tahun terakhir,puskesmas

gunung sari menduduki peringkat pertama penderita hipertensi

terbanyak yaitu sebanyak 1256 dengan persentase 37,53% di

abndingkan dengan puskesmas yang ada di Lombok barat.

b) Sebelumnya belum ada yang pernah melakukan penelitian serupa

di puskesmas gunung sari.

2. Waktu penelitian.

Waktu penelitian ini akan dilaksanakan selama satu bulan yaitu pada

bulan Maret 2017.

B. Desain penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain Pra

Eksperimental dengan pendekatan One-Group pra-post test desaign. Yaitu


suatu penelitian yang mengungkapakan hubungan sebab akibat dengan

cara melibatakan suatu kelompok subyek. Kelompok subyek diobservasi

sebelum dilakukan intervensi kemudian diobservasi lagi setelah intervensi

(Nursalam,2011).

C. Populasi dan Sample

1. Populasi.

populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah

semua penderita hipertensi yang berada di wilayah kerja puskesmas

gunung sari.

2. Sample dan Sampling.

a. Sample.

Sample adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012).

Sample dalam penelitian ini adalah semua penderita hipertensi

yang memenuhi criteria sebagai berikut :

1) kriteria inklusi.

a) Bersedia menjadi responden.

b) Klien yang di diagnose hipertensi oleh dokter puskesmas

(tekanan darah istolik ≥140 mmHg dan atau tekanan darah

diastolic ≥ 90 mmHg).
c) Belum pernah mendapat relaksasi otot progresif.

2) Kriteria Ekslusi.

a) Terdapat penyakit penyerta seperti gagal ginjal, gagal

jantung, diabetes mellitus,gangguan muskuluskletaldan

psikotik.

b) Krisis hipertensi (tekanan darah sistolik ≥ 180 mmHg dan

atau tekanan darah diastolic ≥120 mmHg).

b. Cara pengambilan sample

Dalam penelitian ini teknik pengambilan sample yang digunakan

adalah “purposive sampling” purposive sampling adalah suatu

metode pemilihan sample dilakukan berdasarkan maksud dan

tujuan yang ditentukan oleh peneliti (Dharma, 2011).

c. Besar Sample.

Dalam penelitin ini Peneliti mengambil sebagian responden

berdasarakan kriteria inklusi yakni 30 responden .


D. Kerangka Kerja.

Populasi
Teknik pengambian sample

(Purposive Sampling)

Intervensi Relaksasi Otot

Pengukuran Progresif

Tekanan Darah Pengukuran Tekanan Darah


Sample
Pretest posttest

Pengumpulan Data

Pengelompokan Data

Pengolahan Data

Analisa Data

Gamabar 4. Kerangka Kerja Pengaruh Relaksasi Otot Progresif

Terhadap Tekanan Darah Pasien Hipertensi di Desa

Gunung Sari Wilayah Kerja Puskesmas Gunung Sari

Tahun 2017
E. Variable penelitian

1. Variable indipenden

Variable indipenden pada penelitian ini adalah relaksasi otot

progresif.

2. Variable Dependen

Variabeldependen dalam penelitian ini adalah penurunan

tekanan darah

F. Jenis Data

Data yang di kumpulkan dalam penelitian ini adalah :

1. Data primer

Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan

data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2012). Meliputi :

a. Tekanan darah pada penderita hipertensi sebelum dilakukan

relaksasi otot progresif.

b. Tekanan darah pada penderita hipertensi setelah di lakukan

relaksasi otot progresif.

2. Data Sekunder.

Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2012). Dalam

penelitian ini yang merupakan data sekunder adalah gambaran

umum lokasi penelitian yaitu puskesmas gunung sari.


G. Cara pengumpulan data

1. Data primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan secara langsung

pada saat penelitian berlangsung. Data ini diperoleh secara

langsung dari penderita hipertensi dengan menggunakan kuisioner.

a. Data tentang tekanan darah penderita hipertensi sebelum

dilakukan relaksasi otot progresif dengan alat ukur

spignomanometer aneroid bermerek one med.

b. Data tentang tekanan darah penderita hipertensi setelah

dilakukan relaksasi otot progresif dengan alat ukur

spignomanometer aneroid bermerek one med.

2. Data sekunder.

Gambaran umum puskesmas gunung sari dari penelususran

profil kesehatan.

H. Cara Pengolahan Data.

Pengolahan data pada dasarnya merupakan suatu proses untuk

memperoleh data tau data ringkasan berdasarkan suatu kelompok data

mentah dengan menggunakan rumus tertentu sehingga menghasilkan

informasi yang diperlukan (Setiadi, 2007), cara pengolahan data dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Data primer

Data tentang tekanan darah penderita hipertensi terbagi

menjadi 3 yaitu : hipertensi ringan =140-159/90-99 mmHg,


hipertensi sedang 160-179/100-109 mmHg, hipertensi berat 180-

209/110-119 mmHg, hipertensi sangat berat 210.120 mmHg

(Dalaimartha & Wijaya, 2004).

2. Data sekunder

Data tentang gambaran umum puskesamas gunung sari diolah

secara diskriptif.

I. Prosedur penelitian.

1. Alat dan bahan.

a) Spignomanometer

Gambar 4. Spignomanometer aneroid

Sumber : amazon.com

b) Stetoskop
Gambar 5. Stetoskop

Sumber : galerimedika .com

2. Prosedur pelaksanaan.

Adapun prosedur mengkaiji tekanan darah dengan auskultasi

sebagai berikut (Potter & Perry, 2005).

1) Kaji factor yang memepengaruhi tekanan darah.

2) Kaji empat paling bak untuk melakukan pengukuran tekanan

darah. Jangan pasang manset ke lengan bila kateter intravena

sedang diinfuskan.

3) Siapakan peralatan dan bahan serta pastikan barang-barang

tersebut dalam keadaan baik.

a) Sfignomanometer

b) Kantung dan manset.

c) Stetoskop.

d) Pena, lembar catatan tanda vital atau formulir pencatatan.


4) Anjurkan klien untuk menghindari kafein dan merokok 30 menit

sebelum pengkajian.(Joint and Treatment of High Blood

Pressure, 1993).

5) Bantu klien untuk mengambil posisi duduk atau berbaring.

Pastikan ruangan hangat dan tenang.

6) Jelaskan prosedur kepada klien dan bantu klien istirahat paling

sedikit 5 menit sebelum pengukuran.

7) Cuci tangan.

8) Dengan klien duduk atau berbaring, posisikan beban lengan

atas (sokongan bila diperlukan) pada setinggi jantung dengan

telapak menghadap atas.

9) Gulung lengan baju pada bagia atas lengan.

10) Palpasi arteri brakialis, letakkan manset 2,5 cmdi atas nadi

brakialis (ruang antekubital), tempatkan ditengah-tengah

kantung manset di atas arteri .

11) Dengan manset masih kempis , pasang manset dengan rata

dan pas sekeliling lengan atas.

12) Pastikan bahwa manometer disposisikan secara ventrikel

sejajar mata. Pengamat tidak boleh jauh dari 1 m.

13) Palpasi arteri radialis atau brakialis dengan ujung jari dari satu

tangan sambil menggembungkan manset tangan cepat sampai

tekanan 30 mmHg di atas titik dimana denyut tidak teraba.


Dengan perlahan kempiskan manset dan catat titik dimana

denyut muncul lagi.

14) Kempiskan manset dan tunggu 30 detik.

15) Letakkan earpieces stetoskop pada telinga dan pastikan bunyi

jelas tidak,muffle.

16) Ketahui lokasi arteri brakialis dan letakkan belatau dafragma

chestpiece menyentuh manset atau baju klien.

17) Tutup katup balon tekanan searah jarum jam sampai kencang.

18) Gembungkan manset 30 mmHg di atas tekanan sistolik yang

dipalpasi.

19) Dengan perlahan lepaskan dan biarkan air raksa turun dengan

kecepatan 2 sampai 3 mmHg perdetik.

20) Catat titik pada manometer saat bunyi jelas yang pertama

terdengar.

21) Lanjutkan mengempiskan manset, catat titik diman bunyi

muffled atau dampened timbul.

22) Lanjutkan mengempiskan manset, catat titik pada manometer

sampai 2 mm terdekat diman bunyi tersebut hilang.

23) Kempiskan manset dengan cepat dan sempurna, buka manset

dari lengan kecuali jika ada rencana untuk mengulang.

24) Jika ini adalah pengkajian yan pertama dari klien, ulangi

prosedur pada lengan yang lain.


25) Bantu klien untuk kembali kepada posisi yang nyaman dan

tutup kembali lengan atas.

26) Beri tahu bacaan pada klien.

27) Cuci tangan.

28) Bandingkan bacaan dengan nilai dasar sebelumnya dan/atau

tekanan rerata normal untuk usia klien.

29) Beritahu klien nilai dan kebutuhan pengkajian ulang yang

period.

30) Catat tekanan darah pada catatan tanda vital dan laporkan

temuan abnormal pada perawat yang bertugas atau dokter.

J. Analisa Data.

Data pengaruh relaksasi otot progresif terhadap tekanan darah

pasien pasien hipertensi dianalisis secara inferensial dengan statistic

non parametric dengan Uji Wilcoxon Match Test.Menurut Sugiyono

(2015), statistic non parametric digunakan untuk menganalisis data

nominal dan ordinal dari populasi yang bebas berdistribusi, sedangkan

Uji Wilcocxon Match Test digunakan untuk menguji signifikansi

komparatif dua sample yang berkolerasi bila datanya berbentuk

ordinal.

K. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variable secara

operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan

peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat


terhadap suatu objek atau fenomena. Definisi operasional ditentukan

berdasarkan parameter yang dijadikan ukuran dalam

penelitian(Nursalam, 2015).

No Variable Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala


Data
1. Variable Relaksasi otot Panduan
indipenden: progresif adalah
Relaksasi Relaksasi otot
otot progresif merupakan
progresif salah satu terapi
nonfarmakologi
yang tidak
memerlukan
imajinasi, sugesti,
tidak ada efek
samping, mudah
untuk dilakukan,
Relaksasi otot
progresif merupakan
salah satu teknik
untuk mengurangi
ketegangan otot
dengan proses yang
simple dan
sistematis dalam
menegangkan
sekelompok otot
kemdian
merilekskannya
kembali sehingga
otot-otot menjadi
rileks dan
menurunkan
kecemasan
sehingga
menyebabkan
tekanan darah
menurun pada
hipertensi
2. Variable Tekanan darah Spignoma a. Hipertensi Ordin
Dependen: adalah Tekanan nometer ringan : 140- al
Tekanan darah merupakan 159/90-99
darah kekuatan lateral mmHg
pada dinding arteri b. Hipertensi
oleh darah yang sedang :
didorong dengan 160-179/100-
tekanan dari jantung 109 mmHg
c. Hipertensi
berat : 180-
209/110-119
mmHg.

Table 2.1 : definisi operasional variable penelitian pengaruh

relaksasi otot progresif terhadap tekanan darah pasien

hipertensi di wilayah kerja puskesmas gunung sari.

S-ar putea să vă placă și