Sunteți pe pagina 1din 9

JURNAL ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

VOLUME 5 Nomor 03 November 2014 Artikel Penelitian

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS


KERJA PERAWAT DI RS BHAYANGKARA PALEMBANG TAHUN 2014

ANALYSIS OF FACTORS THAT CORRELATE WITH NURSE PRODUCTIVITY AT


BHAYANGKARA HOSPITAL PALEMBANG 2014

Ditha Meirany Putri1, Suci Destriatania2, Rini Mutahar2


1
Alumni Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya
2
Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya
Email : ditoong@gmail.com

ABSTRACT
Background : The role of human resources is needed in hospitals because it is directly related to the
customer satisfaction. Nursing services become a key factor of hospital services. Hence, they are expected to
give the high work productivity and achieve goals which have been decided previously. In order to achieve
maximum growth of work productivity, some subsidiary factors are needed. The aim of this research was to
analyze factors that were related to nurse productivity at Bhayangkara Hospital Palembang 2014 based on
motivation, work ethnic, training, work climate, salary and management.
Methods : A survey research using cross- sectional design was selected to achieve the aim of the research.
All nurses in Bhayangkara Hospital Palembang were selected, The number was 71 respondents. Univariate
as well as bivariate statistics were used for analyzing the data. Prevalence Ratio (PR) with 95% confidence
interval was used for prevalence analysis. Moreover, chi square statistic was used for bivariate analysis
before using multiple logistic regression analysis.
Results : The bivariate analysis revealed that factors that were related to nurse productivity were
motivation (PR and 95% CI=1.829 (1.043-3.209)), training (PR and 95% CI = 2.062 (1.249-3.406)), work
climate (PR and 95% CI = 1.931 (1.203-3.101)), and salary (PR and 95% CI = 2.509 (1.380-4.560)).
However, work ethic (PR and 95% CI = 1.391 (0.88-2.201)) and management (PR and 95% CI = 1.026
(0.640-1.647)) were not related tonurse productivity. Furthermore, multivariate analysis revealed that the
variable that had highest correlation with nurse productivity was salary.
Conclusion : Nurse productivity at Bhayangkara Hospital Palembang was influenced by motivation,
training, work climate, and salary. It is recommended that Bhayangkara Hospital Palembang should monitor
and evaluate their nurse productivity, policy about reward and punishment program, and also salary system.
Apart from that, the hospital must also provide a career development program which is equal for every
nurse, chance to enroll training, and continuous education for nurses.
Keywords : productivity, motivation, work ethnic, training, work climate, salary and management.

ABSTRAK
Latar Belakang : Peran sumber daya manusia sangat diperlukan di rumah sakit karena berhubungan
langsung dengan kepuasan yang akan dirasakan pelanggan/pasien. Pelayanan keperawatan menjadi posisi
kunci dalam pelayanan rumah sakit, sehingga diharapkan mampu menghasilkan produktivitas kerja yang
tinggi dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mencapai pertumbuhan produktivitas kerja yang
optimal diperlukan beberapa faktor pendukung. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
faktor-faktor yang berhubungan dengan produktivitas kerja perawat di RS. Bhayangkara Palembang Tahun
2014 berdasarkan motivasi, etos kerja, pelatihan, iklim kerja, gaji dan manajemen.
Metode : Penelitian ini menggunakan metode survei analitik secara kuantitatif, dengan pendekatan cross
sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah seluruh perawat di RS. Bhayangkara Palembang yang
berjumlah 71 orang. Teknik analisa data secara univariat dan bivariat dengan uji chi square, yang dilanjutkan
dengan uji multivariat yang menggunakan regresi logistik ganda.
Hasil Penelitian : Dari hasil analisis bivariat yang berhubungan dengan produktivitas kerja perawat di RS.
Bhayangkara Palembang adalah motivasi (RP 95% CI=1.829 (1.043-3.209)), pelatihan (RP 95% CI=2.062
(1.249-3.406)), iklim kerja (RP 95% CI=1.931 (1.203-3.101)), dan gaji (RP 95% CI=2.509 (1.380-4.560)),
sementara etos kerja (RP 95% CI=1.391 (0.88-2.201)) dan manajemen (RP 95% CI=1.026 (0.640-1.647))

183
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat

tidak memiliki hubungan terhadap produktivitas kerja perawat. Dari analisis multivariat ternyata variabel
yang paling besar pengaruhnya terhadap produktivitas kerja perawat di RS. Bhayangkara Palembang adalah
gaji.
Kesimpulan : Penelitian ini menunjukkan bahwa produktivitas kerja perawat di RS. Bhayangkara
Palembang dipengaruhi oleh faktor motivasi, pelatihan, iklim kerja, dan gaji. Saran dari penelitian ini adalah
RS. Bhayangkara Palembang melakukan monitoring dan mengevaluasi produktivitas kerja dari perawat dan
memantau kebijakan tentang program reward dan punishment juga sistem gaji, serta perlu adanya
pengembangan karir yang merata bagi setiap perawat dan kesempatan pelatihan dan pendidikan
berkelanjutan bagi para perawat.
Kata Kunci : Produktivitas Kerja, Motivasi, Etos Kerja, Pelatihan, Iklim Kerja, Gaji, Manajemen

PENDAHULUAN kesehatan yang terbaik. Hasil survey kepuasan


pelanggan di Rumah Sakit Bhayangkara
Peran sumber daya manusia sangat
Palembang tahun 2010 diperoleh hasil bahwa
diperlukan di rumah sakit karena berhubungan
masih ditemukannya keluhan pasien terhadap
langsung dengan kepuasan yang akan
dimensi kualitas pelayanan kesehatan di RS
dirasakan pelanggan/pasien. Kualitas
Bhayangkara Palembang. Selain itu menurut
pelayanan kesehatan yang baik akan
data yang di dapat dari Instalasi Rekam Medis
memuaskan pasien dan keluarganya,
Rumah Sakit Bhayangkara Palembang tahun
memberikan kepercayaan dan membuat
2014, diketahui bahwa terjadi penurunan
pasien akan kembali lagi.1 Pelayanan
jumlah pasien rawat inap pada tahun 2013
keperawatan menjadi posisi kunci dalam
sebesar 10.2% dari jumlah pasien rawat inap
pelayanan rumah sakit karena secara kuantitas
tahun 2012. Penurunan jumlah pasien rawat
perawat menjadi tenaga kerja terbanyak,
inap tahun 2013 diindikasi oleh tingkat
menyediakan pelayanan 24 jam penuh, dan
kepuasan pasien atas kinerja pelayanan yang
menyerap lebih dari 50% anggaran rumah
rendah yang berhubungan dengan
sakit.2
produktivitas kerja perawat. Sehingga perlu
Salah satu ukuran keberhasilan
dilakukan analisis faktor-faktor yang dapat
pelayanan keperawatan, adalah seberapa besar
mempengaruhi produktifitas kerja perawat di
produktifitas perawat dalam memberikan
RS Bhayangkara Palembang yang akan
asuhan keperawatan yang baik kepada klien
bermuara pada mutu pelayanan.
dan keluarganya. Untuk mencapai
pertumbuhan produktivitas kerja yang optimal
banyak faktor yang dapat mempengaruhi
BAHAN DAN CARA PENELITIAN
antara lain adalah kualitas dan kemampuan Jenis penelitian ini adalah penelitian
fisik pegawai, sarana pendukung, dan supra survei analitik dengan desain penelitian cross
sarana. sectional. Penelitian ini dilakukan di Rumah
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Sakit Bhayangkara Palembang. Jumlah
Pengaruh Motivasi, Iklim Kerja dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh
Kepemimpinan terhadap Produktivitas perawat di RS. Bhayangkara Palembang yang
Perawat di Rumah Sakit Tugu Ibu Tahun berjumlah 71 orang. Teknik analisa data
2011, menunjukkan bahwa kepemimpinan, secara univariat dan bivariat dengan uji chi
iklim kerja, dan motivasi berhubungan dengan square, yang dilanjutkan dengan uji
produktivitas perawat Rumah Sakit Tugu Ibu, multivariat menggunakan regresi logistik
dan kepemimpinan mempunyai pengaruh ganda. Variabel independen yang diteliti
dominan terhadap produktivitas perawat berupa motivasi, etos kerja, pelatihan, iklim
Rumah Sakit Tugu Ibu Tahun 2011.3 kerja, gaji, dan manajemen. Sedangkan
Rumah Sakit Bhayangkara Palembang variabel dependen adalah produktivitas kerja
adalah salah satu rumah sakit pemerintah yang perawat di Rumah Sakit Bhayangkara
berusaha memberikan kualitas pelayanan Palembang.

Putri, Destriatania, Mutahar, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja ● 184
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat

HASIL PENELITIAN Tabel 2.


Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Berdasarkan Variabel Independen dan
terhadap 71 perawat di RS Bhayangkara Variabel Dependen
Palembang diperoleh :
VARIABEL n (%)
Karakteristik Responden INDEPENDEN
Motivasi
Hasil penelitian ini menunjukkan Rendah 41 (57.7)
bahwa mayoritas responden adalah Tinggi 30 (42.3)
Etos Kerja
perempuan. Umumnya responden berada pada Kurang Baik 23 (32.4)
kelompok umur 20 – 30 tahun, dan rata-rata Baik 48 (67.6)
responden memiliki masa kerja di RS Pelatihan
Kurang Baik 32 (45.1)
Bhayangkara Palembang antara 1 – 5 tahun. Baik 39 (54.9)
Sebagian besar responden menempuh tingkat Iklim Kerja
Kurang Baik 29 (40.8)
pendidikan terakhir DIII Keperawatan dan Baik 42 (59.2)
umumnya responden masih berstatus Gaji
Tidak Puas 38 (53.5)
sebagai pegawai BLU. Puas 33 (46.5)
Tabel 1. Manajemen
Karakteristik Responden di RS Kurang Baik 32 (45.1)
Baik 39 (54.9)
Bhayangkara Palembang Tahun 2014
VARIABEL n (%)
n = 71 DEPENDEN
Karakteristik Responden Produktivitas Kerja
n %
Jenis Kelamin Kurang Baik 35 (49.3)
Laki-laki 17 23.9 Baik 36 (50.7)
Perempuan 54 76.1
Umur Dari tabel diatas diketahui bahwa
20 – 30 Tahun 55 77.5
30 - 40 Tahun 11 15.5
mayoritas responden telah memiliki etos
> 40 Tahun 5 7 kerja, pelatihan, iklim kerja, dan manajemen
Masa Kerja yang baik. Namun dari variabel motivasi
≤ 1 Tahun 9 12.7
1 – 5 Tahun 40 56.3
terlihat bahwa mayoritas responden memiliki
> 5 Tahun 22 31 motivasi yang rendah, dan berdasarkan
Pendidikan Terakhir variabel gaji, dimana sebagian besar
SPK 8 11.3
DIII 50 70.4 responden merasa tidak puas dengan gaji yang
S1 13 18.3 telah diberikan.
Status Kepegawaian Penelitian ini menunjukkan bahwa
POLRI 3 4.2
PNS POLRI 17 23.9 responden yang memiliki produktivitas kerja
BLU 51 71.8 yang baik dalam hal efficacy, efektivitas, dan
efisiensi hampir setara dengan responden
Analisis Univariat yang memiliki produktivitas kerja yang
Berdasarkan hasil analisis univariat kurang baik, dimana lebih banyak proporsi
yang dilakukan terhadap masing-masing responden yang memiliki produktivitas kerja
variabel independen dan dependen, diperoleh yang baik (50.7%).
hasil :
Analisis Bivariat
Analisis bivariat yang dilakukan
dengan tabulasi silang (crosstabs) dari
masing-masing variabel independen terhadap
produktivitas kerja perawat dengan

185 ● Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, Volume 5, Nomor 03 November 2014


Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat

menggunakan statistik chi square. Analisis RP > 10%, maka variabel tersebut
bivariat juga dilakukan dengan mengukur dimasukkan lagi ke dalam model.
ratio prevalence (RP) dan nilai p value. Tabel 4.
Tingkat kepercayaan (confidence interval) Hasil Akhir Analisis Model Multivariat
yang digunakan adalah sebesar 95% atau
P
tingkat kemaknaan. Faktor Resiko B RP 95% CI
Value
Tabel 3. Motivasi 1.004 0.088 2.729 0.861-8.655
Analisis Bivariat Faktor-faktor yang Pelatihan 1.067 0.074 2.908 0.903-9.360
Mempengaruhi Produktivitas Kerja Iklim Kerja 0.714 0.232 2.043 0.633-6.590
Perawat di Rumah Sakit Bhayangkara
Gaji 1.319 0.021 3.739 1.217-11.490
Palembang Tahun 2014

Variabel RP 95% CI P Value Berdasarkan tabel diatas dapat


1.829 diketahui disimpulkan bahwa dari analisis
Motivasi 0.039
(1.043-3.209)
multivariat ternyata variabel yang paling besar
1.391
Etos Kerja
(0.88-2.201)
0.273 pengaruhnya terhadap produktivitas kerja
perawat di Rumah Sakit Bhayangkara
2.062
Pelatihan 0.006 Palembang adalah gaji. Dari hasil analisis
(1.249-3.406)
1.931 statistik didapatkan RP dari variabel gaji
Iklim Kerja 0.012
(1.203-3.101) adalah 3.739, artinya perawat yang tidak puas
Gaji
2.509
0.001
dengan gaji yang telah diberikan beresiko
(1.380-4.560)
3.739 kali lebih besar untuk memberikan
1.026 produktivitas kerja yang kurang,
Manajemen 1.000
(0.640-1.647)
dibandingkan dengan perawat yang telah
puas dengan gaji yang telah diberikan setelah
Berdasarkan tabel diatas diketahui
dikontrol dengan variabel motivasi, pelatihan,
variabel yang berhubungan dengan
dan iklim kerja.
produktivitas kerja perawat di Rumah Sakit
Bhayangkara Palembang yaitu motivasi (P
PEMBAHASAN
Value 0.039), pelatihan (P Value 0.006), iklim
Hubungan Motivasi dengan Produktivitas
kerja (P Value 0.012), dan gaji (P Value Kerja Perawat di RS Bhayangkara
0.001). Palembang Tahun 2014
Analisis Multivariat Dari hasil penelitian didapatkan bahwa
Berdasarkan hasil analisis bivariat, ada hubungan antara motivasi terhadap
variabel yang memiliki nilai p value < 0.25
produktivitas kerja perawat di Rumah Sakit
yaitu motivasi, etos kerja, pelatihan, iklim
Bhayangkara Palembang. Motivasi tampak
kerja, dan gaji. Selanjutnya dilakukan tahap
sebagai suatu usaha positif dalam
pemodelan multivariat ke lima variabel
menggerakkan, mengerahkan, dan
tersebut terhadap produktivitas kerja perawat. mengarahkan daya serta potensi tenaga kerja,
Dari hasil analisis terlihat bahwa terdapat 4
agar secara produktif berhasil mencapai dan
(empat) variabel yang memiliki p value >
mewujudkan tujuan yang ditetapkan
0.05, yaitu motivasi, etos kerja, pelatihan, dan sebelumnya.4 Dari pendapat Herzberg bahwa
iklim kerja. Kemudian nilai p value yang
tinggi rendahnya motivasi seseorang
terbesar akan dikeluarkan dari model. Namun bersumber pada dua faktor utama : faktor
pengeluaran variabeltersebut dilihat juga dari
intrinsik (motivators) yaitu faktor pendorong
perubahan rasio prevalence. Jika perubahan
yang berasal dari dalam diri seseorang seperti
prestasi, pekerjaan menantang, dan

Putri, Destriatania, Mutahar, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja ● 186
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat

peningkatan, serta faktor ekstrinsik yaitu dan sebagainya, dimana dalam penelitian ini
faktor yang berasal dari luar seperti supervisi, pertanyaan yang diujikan di dalam kuesioner
insentif, lingkungan kerja, beban kerja, belum mampu menggali lebih dalam tentang
peraturan dan kebijakan organisasi. Perawat di etos kerja perawat, serta etos kerja yang dapat
rumah sakit tidak hanya memberikan merupakan input dari terjadinya produktivitas
pelayanan kepada pasien, tetapi mereka juga kerja perawat dan juga bisa menjadi output
tentunya mengharapkan pelayanan dari pihak dari produktivitas kerja, sehingga hasil
manajemen rumah sakit agar haknya penelitian menunjukkan bahwa tidak ada
diberikan dengan baik.5 Kurangnya motivasi korelasi antara etos kerja dengan produktivitas
perawat dan juga hasil kerjanya mungkin kerja perawat di Rumah Sakit Bhayangkara
didasari oleh kurang puasnya perawat tersebut Palembang.
pada pekerjaan dan hal lain yang terkait.6
Hasil penelitian ini berbanding lurus Hubungan Pelatihan dengan Produktivitas
dengan penelitian yang dilakukan di ruang Kerja Perawat di RS Bhayangkara
rawat inap RSUD Kabupaten Tasikmalaya Palembang Tahun 2014
yang memperoleh hasil bahwa terdapat
Berdasarkan hubungannya dengan
hubungan yang signifikan antara motivasi
produktivitas kerja, maka didapatkan hasil
dengan produktivitas perawat.7
perhitungan statistik bahwa ada hubungan
signifikan antara pelatihan dengan
Hubungan Etos Kerja dengan
produktivitas kerja perawat di Rumah Sakit
Produktivitas Kerja Perawat di RS
Bhayangkara Palembang Tahun 2014 Bhayangkara Palembang. Pelatihan
merupakan proses pembentuk karyawan untuk
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh memperoleh efektivitas dalam pekerjaan dan
hasil bahwa tidak ada hubungan antara etos merupakan salah satu kegiatan pengembangan
kerja terhadap produktivitas perawat di staf yang bertujuan untuk meningkatkan mutu
Rumah Sakit Bhayangkara Palembang. Etos sumber daya manusia.11 Keuntungan pelatihan
kerja merupakan bagian penting dari selain untuk pengembangan potensi kerja
keberhasilan manusia, baik dalam komunitas meningkat, juga untuk meningkatkan efisiensi
kerja yang terbatas, maupun dalam dan efektivitas kerja karyawan dalam
lingkungan sosial yang lebih luas. Dengan mencapai sasaran kerja.12 Semakin tinggi
etos kerja yang tinggi, perusahaan atau tingkat pendidikan semakin mudah menerima
organisasi akan dapat meningkatkan serta mengembangkan pengetahuan dan
produktivitas sebagaimana yang diharapkan.8 teknologi, sehingga akan meningkatkan
Peningkatan produktivitas kerja akan produktivitas.13
dipengaruhi oleh etos kerja yang tinggi Hasil penelitian ini sesuai dengan
sebagai faktor yang berpengaruh berhasil penelitian yang dilakukan di RSUD Pandan
guna dalam meningkatkan produktivitas Arang Boyolali yang menemukan ada
kerja.9 hubungan antara pelatihan dengan kinerja
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan perawat pelaksana.14 Sejalan pula dengan
hasil sebelumnya yang menyatakan bahwa hasil penelitian yang dilakukan di ruang rawat
etos kerja berpengaruh signifikan terhadap inap RSUD Dr. H. Yuliddin Away, Tapaktuan
produktivitas kerja.10 Karena keterbatasan dari Kabupaten Aceh Selatan yang diketahui
peneliti dan banyaknya aspek-aspek yang bahwa pelatihan berpengaruh terhadap kinerja
belum mampu menggambarkan etos kerja perawat pelaksana.15
secara keseluruhan seperti disiplin, teliti,
tekun, integritas, rasional, bertanggung jawab

187 ● Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, Volume 5, Nomor 03 November 2014


Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat

Hubungan Iklim Kerja dengan puas dengan gaji/upah salah satunya karena
Produktivitas Kerja Perawat di RS mereka merasa bahwa gaji perawat di Rumah
Bhayangkara Palembang Tahun 2014 Sakit Bhayangkara kurang memenuhi
kebutuhan, hal ini terlihat dari distribusi
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
jawaban responden mengenai variabel gaji,
bahwa ada hubungan antara iklim kerja
dimana 36.6% responden menyatakan kurang
dengan produktivitas kerja perawat di Rumah
setuju terhadap pernyataan gaji yang
Sakit Bhayangkara Palembang. Marquis dan
diberikan telah sesuai dengan kebutuhan
Huston menyatakan bahwa dalam upaya
hidup.
pemberdayaan tenaga keperawatan,
Pegawai yang menganggap bahwa
diperlukan beberapa aspek organisatoris
gajinya rendah disebabkan oleh banyak faktor
antara lain filosofis, struktur
seperti pola hidup dan persepsi pegawai itu
pengorganisasian, tanggung jawab, hubungan
sendiri tentang uang (gaji), sehingga gaji yang
kerja sama atau koordinasi, standar kinerja
diterima sangat relatif. Bagi sebagian orang
dan otonomi perawat. Bila aspek-aspek
yang boros atau setiap harinya mempunyai
tersebut kurang mendapat perhatian maka
pengeluaran yang besar atau pegawai sebagai
akan tercipta kondisi kerja yang tidak
tulang punggung keluarga dalam mencari
kondusif.10 Hal ini sejalan dengan apa yang
nafkah dan mempunyai anggota keluarga
dikemukakan oleh Davis bahwa iklim kerja
yang besar maka gaji yang diterimanya
adalah yang menyangkut lingkungan yang ada
tersebut dianggap masih rendah karena tidak
atau yang dihadapi oleh manusia yang berada
mencukupi untuk memenuhi kebutuhan
dalam suatu organisasi yang mempengaruhi
sehari-hari.17
seseorang yang melakukan tugas atau
Harder mengemukakan bahwa imbalan
pekerjaan.10
jasa merupakan jenis penghargaan yang
Hasil penelitian ini selaras dengan
paling penting dalam instansi, oleh karena itu
penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit
pihak manajemen instansi harus betul-betul
Tugu Ibu yang menyatakan bahwa ada
mempertimbangkan masalah imbalan
hubungan langsung antara iklim kerja dengan
karyawannya. Apabila karyawan menerima
produktivitas perawat dengan nilai koefisien
imbalan rendah maka tidak ada kemauan
korelasi sebesar 0,101 pada tingkat
untuk bekerja keras, hal ini disebabkan karena
kepercayaan 90%.3 Lebih lanjut penelitian ini
imbalan terutama gaji/upah termasuk dalam
juga memberikan hasil yang sama dengan
alat untuk memenuhi kebutuhan dasar.18
penelitian di Rumah Sakit Umum Pusat Adam
Sejalan dengan teori Herzberg tentang faktor
Malik Medan, yang melaporkan bahwa ada
dissatisfier atau ketidakpuasan, bahwa
hubungan yang bermakna antara iklim kerja
imbalan jasa yang tidak sesuai akan membuat
dengan kinerja perawat pelaksana.16
pegawai merasa kecewa dan akan banyak
menimbulkan masalah.
Hubungan Gaji dengan Produktivitas
Kerja Perawat di RS Bhayangkara Dapat dilihat bahwa gaji berpengaruh
Palembang Tahun 2014 signifikan terhadap produktivitas kerja
perawat, hal ini sejalan dengan hasil
Berdasarkan hubungannya dengan penelitian yang dilakukan di PT Royan Sragen
produktivitas kerja, maka didapatkan hasil yang menunjukkan bahwa gaji merupakan
bahwa ada hubungan antara gaji dengan faktor yang paling berpengaruh terhadap
produktivitas kerja. Dari hasil penelitian produktivitas kerja karyawan.19
didapatkan bahwa sebanyak 53.5% responden
tidak puas dengan gaji yang telah diterima.
Adapun yang menyebabkan perawat tidak

Putri, Destriatania, Mutahar, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja ● 188
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat

Hubungan Manajemen dengan baik sebesar 50.7% dan produktivitas kerja


Produktivitas Kerja Perawat di RS yang kurang baik 49.3%.
Bhayangkara Palembang Tahun 2014 2. Ada hubungan antara motivasi terhadap
produktivitas kerja perawat di Rumah
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
Sakit Bhayangkara Palembang, dengan
hasil bahwa tidak ada hubungan antara
nilai Ratio Prevalence (RP) 95% CI =
manajemen terhadap produktivitas perawat di
1.829 (1.043-3.209).
Rumah Sakit Bhayangkara Palembang.
3. Tidak ada hubungan antara etos kerja
Kinerja dan produktvitas berhubungan dengan
terhadap produktivitas kerja perawat di
faktor lingkungan, faktor personal, faktor
Rumah Sakit Bhayangkara Palembang,
organisasi, dan faktor manajemen. Dengan
dengan nilai Ratio Prevalence (RP) 95%
demikian kinerja seseorang berproses dengan
CI = 1.391 (0.88-2.201).
sangat dinamis dalam diri individu dan
4. Ada hubungan antara pelatihan terhadap
dipengaruhi oleh faktor internal maupun
produktivitas kerja perawat di Rumah
ekternal dimana induvidu berada.2 Kinerja
Sakit Bhayangkara Palembang, dengan
tinggi karyawan bisa dicapai dengan melalui
nilai Ratio Prevalence (RP) 95% CI =
harmonisasi kriteria dan persyaratan bagi
2.062 (1.249 – 3.406).
semua staf, mengembangkan organisasi
5. Ada hubungan antara iklim kerja terhadap
pembelajaran, merancang pekerjaan unutk
produktivitas kerja perawat di Rumah
menggunakann sepenuuhnya keterampilan
Sakit Bhayangkara Palembang, dengan
dan kemampuan memberikan informasi
nilai Ratio Prevalence (RP) 95% CI =
kinerja dan prospek organisasi,
1.931 (1.203 – 3.101).
menggunankan promosi internal bila
6. Ada hubungan antara gaji terhadap
memungkinkan, menggunakan kebijakan
produktivitas kerja perawat di Rumah
keamanan kerja dan menggunakan elemen
Sakit Bhayangkara Palembang, dengan
merit dalam pengupahan staf.20
nilai Ratio Prevalence (RP) 95% CI =
Hal ini tidak sejalan dengan penelitian
2.509 (1.380 – 4.560).
yang dilakukan oleh Huges yang
7. Tidak ada hubungan antara manajemen
menunjukkan hasil bahwa kecakapan
terhadap produktivitas kerja perawat di
manajerial yang bertanggung jawab adalah
Rumah Sakit Bhayangkara Palembang,
salah satu faktor penting dalam mencapai
dengan nilai Ratio Prevalence (RP) 95%
produktivitas tinggi pada suatu organisasi.21
CI = 1.026 (0.640-1.647).
Hasil penelitian Kepner dan Tregue
8. Dari semua variabel independen, variabel
memperkuat penelitian Huges yaitu 85% dari
yang mempunyai hubungan dominan
faktor yang mempengaruhi produktivitas
terhadap produktivitas kerja perawat di
adalah faktor internal organisasi. Empat
Rumah Sakit Bhayangkara Palembang
perlima dari faktor internal tersebut dapat
Tahun 2014 adalah gaji.
diubah oleh tindakan- tindakan manajerial,
Saran dari penelitian ini adalah sebagai
dan hanya satu perlimanya dipengaruhi oleh
berikut:
pekerja.21
1. Membentuk tim yang bertugas untuk
memonitoring dan mengevaluasi
KESIMPULAN DAN SARAN
produktivitas kerja perawat yang
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bermanfaat untuk meningkatkan
sebagai berikut: produktivitas perawat yang nantinya bisa
1. Produktivitas kerja perawat di Rumah meningkatkan mutu pelayanan. Serta
Sakit Bhayangkara Palembang Tahun 2014 melaksanakan secara konsisten program
memperlihatkan produktivitas kerja yang reward atas prestasi kerja yang baik dan

189 ● Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, Volume 5, Nomor 03 November 2014


Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat

punishment yang tegas bagi perawat yang 3. Untuk mengoptimalkan iklim organisasi
kurang disiplin dalam melaksanakan yang kondusif, pihak manajemen perlu
asuhan keperawatan, sehingga memotivasi memperhatikan setiap dimensi dari iklim
perawat dalam melakukan asuhan organisasi kemudian melakukan upaya
keperawatan yang baik. aplikatif antara lain membuat kejelasan
2. Pemberian gaji umumnya masih kurang mengenai peran dan fungsi serta batas
memenuhi kebutuhan, maka sebaiknya tugas kewenangan dan otonomi masing-
pihak rumah sakit lebih memperhatikan masing tenaga kesehatan dengan
tingkat gaji yang akan diberikan kepada melibatkan semua elemen profesi, serta
pegawainya sebagai upaya balas jasa, membangun komitmen tim dengan
seperti melakukan kenaikan gaji secara menumbuhkan sikap terbuka, positif, dan
berkala dengan memperhatikan perubahan saling mendukung antara rekan kerja dan
gaji berdasarkan tingkat produktivitas tim kesehatan.
pegawai dan beban kerja. Serta 4. Pelatihan memang diperlukan dalam
melaksanakan program-program rangka peningkatan produktivitas kerja
peningkatkan kesejahteraan pegawai perawat sehingga program pelatihan yang
secara jelas seperti usulan pemberian diikuti oleh perawat hendaknya benar-
penghargaan atas hasil kerja dan benar berdasarkan analisis kebutuhan,
pengembangan karir yang merata bagi kondisi dan situasi, serta tuntutan
setiap perawat. pekerjaan sesungguhnya.

DAFTAR PUSTAKA 5. Siagian, S.P. Kiat Meningkatkan


Produktivitas Kerja. Jakarta: Asdi
1. Yuliastuti, T.. Hubungan Antara Mahasatya. 2002.
Persepsi Terhadap Kualitas Pelayanan 6. Baidoeri, S. Hubungan antara
dengan Minat Kunjungan Ulang Pasien Karakteristik Individu, Motivasi Kerja
Rawat Jalan di Ruang Okupasi Terapi Perawatdan Kepala Ruangan Rawat
RSOS Tahun 2009. [Tesis]. Semarang: Inap dengan Kinerja Perawat di Ruang
Fakultas Kesehatan Masyarakat Rawat Inap Rumah Sakit Islam
Universitas Dipenogoro. 2009. [Online]. Asshobirin Tangerang Tahun 2003.
Dari: http://www.fkm.undip.ac.id [03 [Tesis]. Jakarta: Magister Ilmu Kesehatan
Maret 2014] Masyarakat Universitas Indonesia. 2003.
2. Ilyas. Y. Kinerja: Teori, Penilaian dan [Online]. Dari: http://digilib.ui.ac.id [05
Penelitian: Cetakan ketiga. Jakarta: Pusat Mei 2014]
kajian. 2000. 7. Sumarni, E. Hubungan Antara Efektivitas
3. Huda, M.H. Pengaruh Motivasi, Iklim Kepala Ruangan dan Motivasi Kerja
Kerja, dan Kepemimpinan Terhadap dengan Produktivitas Kerja Perawat
Produktivitas Perawat di Rumah Sakit Pelaksana di Rawat Inap RS. Hasan
Tugu Ibu Tahun 2011. [Tesis]. Jakarta: Sadikin Bandung Tahun 2001. Tesis
Fakultas Kesehatan Masyarakat Program Pasca Sarjana Fakultas Ilmu
Universitas Indonesia. 2012. [Online]. Keperawatan Universitas Indonesia.
Dari: http://lontar.ui.ac.id/ [03 Maret 2001. [Online]. Dari:
2014] http://lontar.ui.ac.id/ [20 Mei 2014]
4. Hasibuan, M.S.P. Organisasi dan 8. Priyanto, S. Cara Meningkatkan Etos
Motivasi: Dasar Peningkatan Kerja dan Motivasi Kerja. 2009.Dari:
Produktivitas. Jakarta: Bumi Aksara. http://www.adln.lib.unair.ac.id [19 Mei
1996. 2014]

Putri, Destriatania, Mutahar, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja ● 190
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat

9. Nawawi, H. Administrasi Personel untuk Dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan


Peningkatan Produktivitas Kerja. Jakarta Kabupaten Aceh Selatan. [Skripsi].
: Haji Masagung. 1990. Medan: Universitas Sumatera Utara.
10. Setiadi. Analisis Hubungan antara Iklim 2010. [Online]. Dari:
Kerja, Etos Kerja dan Disiplin Kerja http://repository.usu.ac.id/ [20 Mei
dengan Produktivitas Kerja Perawat 2014].
Pelaksana Non Militer di RSAL Dr. 16. Lumbantoruan. Analisis Hubungan
Ramelan Surabaya. [Tesis]. Jakarta: antara Iklim Kerja dengan Kinerja
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Perawat Pelaksana di Rumah Sakit
Indonesia. 2009. [Online]. Dari: Umum Pusat Adam Malik Medan.
http://lontar.ui.ac.id/ [03 Maret 2014] [Tesis]. Jakarta: Program Pasca Sarjana
11. Gillies. Nursing management: System Keperawatan Universitas Indonesia.
approach. (3th ed). Philadelpia: W. B. 2005.
Saunders Co. 1994. 17. Soeroso. Manajemen Sumber Daya
12. Soeroso. Manajemen Sumber Daya Manusia di Rumah Sakit Jakarta. 2003
Manusia di Rumah Sakit Jakarta. 2003. 18. Ruky, A.S. Manajemen Penggajian dan
13. Adolfina. Locus of Control dan Pengupahan Untuk Karyawan
Kemampuan sebagai Determinan Perusahaan: Edisi Pertama. Jakarta:
Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi Gramedia Pustaka Utama. 2001.
dan Kinerja Perawat Rumah Sakit di 19. Susilo, A. Pengaruh Gaji, Kondisi Kerja,
Kota Manado. Makassar: Program dan Program Pelayanan bagi Karyawan
Pascasarjana Universitas Hasanuddin. Terhadap Produktivitas Kerja (Studi
2012. pada Karyawan Bagian Produksi di PT.
14. Hasib, M. Hubungan Peran Koordinasi Royan Sragen). [Skripsi]. Surakarta:
Kepala Ruangan dengan Kinerja Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Perawat Pelaksana dalam Program Maret. 2003.[Online]. Dari:
Pengendalian Mutu Keperawatan di http://eprints.uns.ac.id/ [30 Mei 2014]
RSUD Pandan Arang Boyolali. [Tesis]. 20. Wibowo. Manajemen Kinerja. Jakarta:
Jakarta : FIK-UI. 2003. [Online]. Dari: PT. Raja Grafindo Persada. 2007.
http://lontar.ui.ac.id/ [15 Mei 2014] 21. Timpe, A. Dale. Memimpin Manusia,
15. Fakhrizal. Pengaruh Pelatihan dan Seri Ilmu dan Seni Manajemen Bisnis.
Supervisi Terhadap Kinerja Perawat Jakarta: PT Gramedia Asri Media. 2000.
Pelaksana Di Ruang Rawat Inap RSUD

191 ● Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, Volume 5, Nomor 03 November 2014

S-ar putea să vă placă și