Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
1. A. TINJAUAN KASUS
1. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data
1) Data Biografi
a) Identitas klien
Nama : Ny. A
Umur : 27 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Nama : Tn. D
Umur : 30 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
2) Riwayat kesehatan
Tiga minggu sebelum masuk RS klien mengatakan sering nyeri kepala, nyeri kepala
dirasakan klien semakin bertambah parah disertai muntah 1 kali, keluhan nyeri kepala
berkurang bila minum obat sakit kepala. Satu minggu sebelum masuk RS klien mengeluh
panas tinggi lalu berobat ke klinik pengobatan namun tidak ada perubahan, menurut
suaminya kesadaran klien menurun, gelisah, dan kejang 1 kali. Klien sempat dibawa ke
Puskesmas Ranca ekek, dirawat selama 4 hari dan di diagnosa typhus, tidak ada perubahan
pada tanggal 27 Juli 2005 sekitar pukul 09.00 BBWI klien dirujuk ke RS. Dr. Hasan Sadikin
Bandung.
Klien mengatakan nyeri pada tangan sebelah kiri dan lemah tidak dapat diangkat, nyeri
bertambah jika digerakan dan berkurang jika diistirahatkan, nyeri terutama dirasakan pada
daerah siku dengan skala nyeri 3 (0-5), nyeri dirasakan terus menerus.
Riwayat batuk lama disangkal oleh klien, berkeringat malam dirasakan sejak 2 tahun yang
lalu, penurunan berat badan ada sejak 2 bulan sebelum masuk rumah sakit, penurunan berat
badan mencapai 4 kg disertai nafsu makan menurun dan mual, riwayat sakit paru-paru diakui
klien sejak 1 ½ bulan sebelum masuk rumah sakit tetapi bukan TBC menurut keterangan dari
dokter klinik, riwayat kontak dengan penderita TBC disangkal oleh klien, riwayat infeksi
telinga, hidung dan mata disangkal oleh klien, riwayat nyeri kepala ada + 1 bulan sebelum
masuk rumah sakit. Klien juga mengatakan 6 bulan sebelum masuk rumah sakit mengeluh
sakit pada sendi siku yang diduga karena asam urat, klien mengobati sendiri dengan cara
dipijat dan minum jamu anti rheumatik.
Klien mengatakan dikeluarganya tidak ada yang pernah menderita penyakit yang sama, tidak
ada yang mempunyai penyakit TBC, hanya saja disekitar rumah klien ada yang menderita
penyakit TBC. Riwayat penyakit keturunan seperti diabetes mellitus disangkal oleh klien.
d) Struktur keluarga
Klien tinggal di rumah dengan suami dan anak-anaknya (nuclear family), status sosial
ekonomi kurang, klien bekerja hanya sebagai buruh pabrik dan suami saat ini tidak bekerja,
klien berobat dengan menggunakan kartu sehat, klien tinggal di rumah kontrakan pada
lingkungan yang padat dengan luas rumah 24 m2 (6m x 4m).
1. Makan
2 Eliminasi
1. BAB Klien mengatakan kebiasaan Klien mengatakan saat ini tidak ada
BAB di rumah sehari 3 kali, keluhan BAB, frekuensi 2 kali sehari
dengan konsistensi lembek. dengan konsistensi lembek. Jumlah,
Jumlah, warna dan bau warna dan bau normal menurut klien.
normal menurut klien. Tidak
ada keluhan saat BAB,
dilakukan secara mandiri
tanpa bantuan orang lain.
1. BAK
3 Personal hygiene
1. Mandi Klien mengatakan kebiasaan Klien mengatakan saat ini mandi hanya
mandi di rumah 3 kali sehari, diseka oleh suaminya, 2 kali sehari.
menggunakan sabun.
1. Gosok gigi
4 Istirahat tidur
4) Pemeriksaan fisik
a) Sistem Pernafasan
Bentuk hidung simetris, tidak terlihat pernafasan cuping hidung, tidak ada deviasi septum,
tidak terlihat penggunaan otot-otot bantu pernafasan, tulang hidung teraba kokoh, pola nafas
normal dengan frekuensi 24 kali/menit, tes kepatenan jalan nafas kuat pada kedua lubang
hidung, tidak terlihat adanya deviasi trakhea, pergerakan dada simetris antara kiri dan kanan,
vokal fremitus teraba sama antara dada kiri dan kanan pada saat klien mengatakan “tujuh
puluh tujuh”, ekspansi paru kiri dan kanan simetris, perkusi dada terdengar suara resonan
pada daerah paru, pada auskultasi terdengar ronkhi halus pada lapang paru kiri dan kanan.
b) Sistem Kardiovaskular
Konjungtiva merah muda, tidak terdapat sianosis, tidak terdapat peningkatan tekanan vena
jugularis, iktus kordis teraba pada mid line klavikula sinistra ICS ke 5, auskultasi terdengar
bunyi jantung S1 – S2 murni reguler, tidak terdapat clubbing finger, capillary refil time
(CRT) kurang dari 3 detik, akral teraba hangat, tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 96
kali/menit.
c) Sistem Pencernaan
Bibir terlihat lembab, bentuk simetris, lidah kotor, gigi geligi kotor, jumlah 32 buah, fungsi
mengunyah dan menelan baik, bentuk abdomen datar, lembut, tidak terdapat luka, bising usus
12 kali/menit, hepar dan lien tidak teraba, tidak terdapat nyeri tekan, tidak teraba adanya
massa, perkusi abdomen terdengar suara timpani, tidak terdapat haemorroid.
d) Sistem Perkemihan
Tidak terdapat oedema periorbital, tidak terdengar bruit pada aorta dan arteri renalis, tidak
teraba pembesaran pada kedua ginjal, tidak teraba distensi kandung kemih, uretra terpasang d
ower kateter.
e) Sistem Muskuloskeletal
Tingkat aktifitas klien terbatas, aktifitas klien sebagian besar dibantu oleh keluarga, tingkat
ketergantungan klien 3 (0-4), postur tubuh klien tinggi kurus, kepala simetris, bentuk
proporsional tidak terdapat nyeri tekan pada tulang kepala, tidak ada keterbatasan gerak pada
sendi leher, bentuk tulang belakang normal tidak ada kifosis, lordosis, maupun skoliosis,
kekuatan otot ekstremitas
Tangan kanan terpasang infus NaCl 0,9% 20 tetes/menit, terdapat keterbatasan gerak pada
tangan kiri, terdapat pembengkakan dan klien tampak meringis saat dilakukan penekanan
pada sendi siku yang bengkak.
Gaya berjalan klien tidak dapat dikaji, bentuk kaki kiri dan kanan simetris, tidak tampak
adanya atropi otot, tidak terdapat oedema, terdapat tahanan pada pergerakan fleksi sendi
panggul.
f) Sistem Integumen
Distribusi rambut merata, warna hitam, tampak kotor dan teraba lengket, rambut tidak mudah
dicabut, kulit klien bersih tampak kering dan tidak terdapat pruritus, terdapat luka lecet yang
sudah mengering pada bibir atas sampai septum hidung dengan ukuran 2 x 1 x 0,5 cm, turgor
kulit cepat kembali dalam 3 detik, suhu tubuh 36,70C, tidak terdapat pitting oedema.
g) Sistem Endokrin
Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid dan paratiroid, tidak terdapat tanda-tanda gangguan
hipertiroid (moon face / exoptalmus, tremor).
h) Sistem Persarafan
(1) Tes fungsi serebral
Saat dilakukan pengkajian, kualitas kesadaran berada pada tahap Alert/kompos mentis yaitu
klien sadar terhadap lingkungan dan siap bereaksi terhadap rangsang dari luar. Sedangkan
kuantitas kesadaran klien menurut perhitungan GCS adalah 15(E4 M6 V5)
Orientasi
Orientasi klien terhadap orang, tempat dan waktu tidak terganggu, dibuktikan dengan klien
mampu mengenal suaminya, menyebutkan saat ini ada di rumah sakit, dan saat dikaji
mengatakan siang hari.
Daya ingat
Memori jangka panjang klien baik, klien dapat menyebutkan tempat sekolah saat SD, dan
menyebutkan tahun menikah dengan benar, setelah diklarifikasi kepada suaminya.
– Recent memory
Memori jangka pendek klien baik, klien dapat menyebutkan menu makanan yang baru saja
dimakannya dengan benar setelah diklarifikasi kepada suaminya.
Kemampuan perhitungan dan perhatian klien masih baik, klien dapat menjawab dengan benar
hitungan yang di berikan perawat yaitu: 100 – 7, 93 – 7, 86 – 7, 79 – 7, 72 – 7. dan soal
penjumlahan sederhana yaitu: 8 + 3, 6 + 7, 13 + 5.
Fungsi bicara dan bahasa klien baik, klien mampu berkomunikasi dengan perawat, artikulasi
saat bicara baik, dalam mengekspresikan keinginan dan perasaan klien bicara lancar, spontan
dan jelas. Klien juga dapat memahami perintah dengan baik saat disuruh melakukan
serangkaian tindakan yaitu mengambil senter lalu menyalakannya kemudian memberikan
kembali kepada perawat.
Fungsi penciuman klien tidak terganggu, klien dapat membedakan bau kopi dengan minyak
kayu putih.
(b) Nervus II (optikus)
Fungsi visual dan lapang pandang klien tidak terganggu, klien dapat membaca dua baris
kalimat pada buku dengan huruf kecil dari jarak + 30 cm dan lapang pandang klien sama
dengan lapang pandang pemeriksa saat dilakukan tes dengan metoda konfrontasi dari Donder.
Fungsi nervus III dan IV tidak terganggu, klien dapat menggerakan bola mata kesegala arah
kecuali kearah sisi luar (lateral) dan refleks pupil positif terhadap rangsang cahaya, bentuk
pupil bulat isokor dengan diameter 3 mm. Fungsi pergerakan bola mata yang dipersyarafi
oleh nervus VI terganggu, terbukti klien tidak dapat menggerakan bola mata kearah sisi luar
(lateral) saat dilakukan tes pergerakan bola mata oleh perawat.
Fungsi nervus V klien tidak terganggu, klien dapat merasakan adanya sentuhan pada saat
diusapkan pilinan kapas pada maksila dan mandibula dengan mata tertutup, kelopak mata
klien mengedip saat kornea disentuh dengan pilinan kapas serta terabanya kontraksi otot
masetter dan temporalis saat klien melakukan gerakan mengunyah.
Fungsi nervus VII klien tidak terganggu, klien dapat merasakan sensasi rasa manis, asam,
asin pada 2/3 anterior lidah saat di tes dengan gula, garam. Klien juga dapat mengerutkan
dahi dan tersenyum.
Fungsi pendengaran klien tidak terganggu, klien dapat menjawab pertanyaan perawat dengan
benar tanpa diulang dan dapat mendengar saat perawat menggesekan rambut klien.
Fungsi nervus IX dan X klien tidak terganggu, klien dapat merasakan sensasi rasa pahit saat
di tes dengan menggunakan kopi. Terlihat gerakan uvula klien simetris dan terangkat keatas
saat klien mengatakan “ah”.
Fungsi nervus XI klien tidak terganggu, klien mampu melawan tahanan saat menoleh
kekanan dan kekiri serta mampu mengangkat bahu dengan tahanan tangan perawat.
Klien dapat menjulurkan lidah serta menggerakannya dengan simetris, yang membuktikan
tidak terganggunya fungsi nervus hipoglosus.
(3) Refleks
Refleks fisiologis
– Refleks patella ++ / ++
Refleks patologis
– Refleks babinski – / –
– Refleks chaddock – / –
Pada saat dilakukan pengkajian klien dapat membedakan sensasi halus dengan kasar, tajam
dengan tumpul, panas dengan dingin. Klien juga dapat mengenal posisi dengan tepat sambil
menutup mata saat pemeriksa merubah-rubah posisi jari klien, klien dapat menyebutkan nama
benda yang dipegangnya dengan mata tertutup, klien dapat menyebutkan huruf yang
dituliskan oleh perawat pada telapak tangannya.
Klien dapat melakukan tes tunjuk hidung dengan baik, klien juga dapat melakukan tes tumit
lutut dengan baik.
Tidak terdapat tahanan saat kepala klien difleksikan sehingga penulis menginterpretasikan
kaku kuduk negatif.
– Laseque sign
Saat tungkai bawah sebelah kiri difleksikan pada sendi panggul terdapat tahanan dan klien
mengeluh nyeri pada posisi + 500 sehingga penulis meng interpretasikan Laseque positif.
– Kernig sign
Tidak terdapat tahanan dan rasa nyeri pada saat tungkai bawah difleksikan pada sendi
panggul sampai membuat sudut 900 lalu tungkai bawah diekstensikan pada sendi lutut sampai
dengan 1350 sehingga di interpretasikan oleh penulis negatif.
Tidak terjadi fleksi kedua tungkai bawah saat kepala klien di fleksikan sejauh mungkin,
interpretasi penulis brudzinski I negatif.
Saat salah satu tungkai bawah difleksikan pada persendian panggul, tungkai yang satu tetap
dalam posisi ekstensi. Interpretasi penulis untuk brudzinski II negatif.
5) Data Psikologis
a) Status Emosi
Emosi klien stabil, klien tampak tenang saat dilakukan wawancara maupun pemeriksaan fisik
oleh perawat.
b) Kecemasan
c) Pola Koping
Klien mengatakan jika dirinya mempunyai masalah selalu diceritakan kepada suaminya untuk
mencari pemecahannya.
d) Gaya Komunikasi
Klien bicara selayaknya hubungan pasien dan perawat, tidak mendominasi percakapan,
apabila ditanya klien menjawab dengan spontan, tidak tampak sedang menyembunyikan data.
e) Konsep Diri
Klien menyukai seluruh bagian tubuhnya dan yang paling disukai dari tubuhnya adalah betis.
Klien mengungkapkan secara verbal dengan keadaan tubuh saat ini tidak merasa rendah diri,
dirinya merasa masih berharga didalam keluarganya baik bagi suami maupun bagi anak-
anaknya.
Klien merasa kehilangan perannya selama sakit, terutama peran sebagai ibu rumah tangga
yaitu mengurus anak-anaknya, klien juga mengatakan sering menangis jika teringat anak-
anaknya.
Klien merasa puas dengan jenis kelaminnya sebagai seorang perempuan, karenanya naluri
keibuannya untuk mengurus anak-anak dan suami tinggi.
6) Data Sosial
Hubungan klien dengan orang lain baik keluarga, kerabat maupun tetangga menurut klien
baik. Hubungan klien dengan klien dan keluarga klien lain di ruangan baik, klien juga
mengenal nama petugas dan suka berkomunikasi.
7) Data Spiritual
Klien meyakini setiap penyakit dapat disembuhkan jika mau berusaha, klien juga merasa
sakitnya itu merupakan cobaan dari Tuhan, klien di rumah sebelum sakit suka melaksanakan
ritual keagamaan seperti sholat 5 waktu, namun pada saat sakit klien tidak melakukannya
karena kelemahan fisik, klien beranggapan Tuhan pun akan memakluminya, saat ini kegiatan
spiritualnya hanya dengan cara berdoa kepada Allah SWT, sebagai Tuhan yang diyakininya.
8) Data Seksual
Klien mengatakan sejak mulai sakit sudah tidak melakukan hubungan badan dengan
suaminya, suami klien pun menyadari dan menerima keadaan klien saat ini, klien sudah
cukup puas dengan ditunggu, ditemani dan dilayani oleh suaminya.
9) Data Penunjang
a) Laboratorium
Hitung jenis
PMN 42 %
MN 58 %
Warna Bening
Kejernihan Jernih
Hematologi
HB 10 12-16 gr/dL
Basofil 0 0-1 %
Eosinofil 0 1-6 %
No Tanggal Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan
1 2 3 4 5 6
Batang 1 3-5 %
Segmen 81 40-70 %
Lymfosit 7 30-45 %
Monosit 1 2-40 %
4 5 Mikrobiologi
Agustus
2005 Gram Batang Negatif
gram
(+)
b) Radiologi
c) Therapi
Kemungkinan penyrbab
No Data Masalah
dan dampak
1 2 3 4
Proses TB primer di DS : Resiko tinggi
paru-paru penyebaran
DO: infeksi
↓
Hasil rontgen
Penyebaran secara thorax tanggal
limfohematogen 28/7/05 :
↓ TB Milier
§
Pembentukan LED : 35-60
tuberkel-tuberkel mm3
kecil pada selaput Hasil analisa LCS
otak tanggal 28/7/2005 :
↓ Liquor/transudat/eksudat
↓ Nonne è positif
BTALiquor positif
Kemungkinan penyrbab
No Data Masalah
dan dampak
1 2 3 4
Basil pada droplet Tes iritasi
meningen
↓
Laseque positif
Menyebar di udara
saat klien batuk
atau ekspirasi
Terhirup orang
lain
Resiko penyebaran
infeksi pada orang
lain
1
2 DS : Proses peradangan pada otak Gangguan
asupan nutrisi:
Klien mengatakan ↓ kurang dari
porsi makan klien kebutuhan
biasanya habis Menghasilkan eksudat
tidak lebih dari ½
porsi. ↓
Klien mengeluh
mual dan nafsu Menambah volume
makan kurang. intrakranial
Klien mengatakan
penurunan berat ↓
badan ada sejak 2
bulan sebelum Mendesak organ dibawahnya
masuk rumah sakit, termasuk hipotalamus
penurunan berat
badan mencapai 4 ↓
kg disertai nafsu
makan menurun Menstimulasi hipotalamus
dan mual
DO : ↓
Klien tampak mau
muntah saat Menstimulasi N. Vagus
diberikan makan.
Kemungkinan penyrbab
No Data Masalah
dan dampak
1 2 3 4
postur tubuh klien ↓
tinggi kurus
Hb 10 gr/dL Menstimulasi pengeluaran
HCL
↓
Mual
Infeksi TB
Pengobatan
dengan OAT
Efek
samping OAT
Anoreksia
Ditrasfer ke thalamus
melalui traktus
spinotalamikus
Korteks serebri
Nyeri dipersepsikan
Proses peradangan DS : Gangguan
pada tulang (siku pemenuhan
Kemungkinan penyrbab
No Data Masalah
dan dampak
1 2 3 4
lengan kiri) Klien mengatakan ADL : personal
selama dirawat hygiene
belum pernah
mencuci
rambut/keramas.
Klien mengatakan
Nyeri pada selama dirawat
ekstremitas atas belum pernah
menggosok gigi,
hanya dibersihkan
menggunakan
Keterbatasan kapas lidi oleh
aktifitas perawat.
DO :
Pemenuhan
kebutuhan ADL
terganggu
DO :
Mengurangi
kepatuhan klien
dalam minum
obat
Kegagalan
program
pengobatan
Kemungkinan penyrbab
No Data Masalah
dan dampak
1 2 3 4
5
6 DS : Penyakit infeksi TB yang Gangguan
berat konsep diri :
Klien mengatakan peran
merasa kehilangan
perannya selama
sakit, terutama Membutuhkan perawatan di
peran sebagai ibu RS
rumah tangga yaitu
mengurus anak-
anaknya
Klien mengatakan
sering menangis
jika ingat anak- Terpisah dengan anggota
anaknya keluarga yang lain (anak-
Klien mengatakan anaknya)
ingin segera
sembuh dan bisa
berkumpul lagi
dengan anak-
anaknya.
Peran sebagai ibu terganggu
DO :
7 DS : Resiko infeksi
traktus urinarius
Klien mengatakan Pemasangan kateter yang
ada keluhan nyeri lama
dan panas setelah
BAK.
Ditemukan Dipecahkan
No Diagnosa Keperawatan
Tanggal Paraf Tanggal Paraf
Resiko tinggi penyebaran
nfeksi berhubungan dengan
1 masuk dan aktifnya 08-08-2005 12-08-2005
mikroorganisme patogen
dalam tubuh.
Gangguan asupan nutrisi:
kurang dari kebutuhan
2 08-08-2005 11-08-2005
berhubungan dengan mual dan
anoreksia
Gangguan pemenuhan ADL :
personal hygiene berhubungan
3 dengan keterbatasan aktifitas 08-08-2005 09-08-2005
akibat nyeri dan kelemahan
fisik
Gangguan rasa nyaman : nyeri
4 berhubungan dengan adanya 08-08-2005 10-08-2005
proses peradangan pada tulang
Resiko infeksi traktus
urinarius berhubungan dengan
5 terpasangnya dower kateter 09-08-2005 10-08-2005
sebagai portal of entry bagi
mikro organisme
Resiko drop out pengobatan
6 berhubungan dengan 09-08-2005 10-08-2005
kurangnya pengetahuan klien
tentang perawatan dan aturan
pengobatan penyakitnya
Gangguan konsep diri : peran
7 berhubungan dengan 09-08-2005 10-08-2005
hospitalisasi
2. PERENCANAAN
Diagnosa Rencana
No
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1 2 3 4 5
1 Resiko tinggi Tupan :
penyebaran
infeksi Infeksi tuberkulosis 1. Berikan 1. Pada awal fase
berhubungan tidak menyebar tindakan isolasi meningitis,
dengan masuk sebagai isolasi mungkin
dan aktifnya Tupen : tindakan diperlukan untuk
mikroorganisme pencegahan menurunkan
dalam tubuh. Tidak menunjukan resiko
tanda-tanda penyebaran pada
DS : penyebaran infeksi orang lain.
setelah diberikan 2. Mencegah
DO: asuhan keperawatan penularan infeksi
selama 5 hari 1. Anjurkan klien melalui droplet
Hasil dengan kriteria : untuk pada saat klien
rontgen menggunakan batuk atau bicara.
thorax Ø Vital sign masker
tanggal dalam batas
28/7/05 : normal
Ø Kesadaran 1. Memutus rantai
Tb Milier tetap penularan /
alert/kompos menghindari
Hasil mentis 1. Berikan penkes fenomena
analisa Ø Tidak tentang cara pingpong
LCS terdapat pencegahan
tanggal tanda-tanda penularan
28/7/200 peningkatan penyakitnya
5: tekanan intra meliputi :
kranial
Liquor/transudat/ Ø Tanda Anjurkan
eksudat iritasi seluruh
meningen keluarganya
Jumlah sel negatif yang pernah
è 273 /mm3 Ø Nilai kontak dengan
analisa LCS klien untuk
Diagnosa Rencana
No
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1 2 3 4 5
Hitung jenis berangsur melakukan
normal pemeriksaan
PMN è 42 Ø Tidak kesehatan
% menunjukan Anjurkan klien
adanya untuk
MN è 58 proses membatasi
% infeksi kontak dengan
tuberkulosis anggota
Nonne è pada organ keluarganya
positif lain seperti sebelum
usus dan dinyatakan
Pandy è ginjal sehat atau telah
positif mendapatkan
OAT minimal
Glukosa è 7 2 minggu
mg/dL
1. Menurunkan
rotein è resiko klien
600 mg/dL terkena infeksi
Warna è 1. Pertahankan
bening tehnik aseptik
dan cuci tangan
Kejernihan è yang tepat baik
jernih klien,
pengunjung,
Mikrobio maupun staf. 1. Keadaan infeksi
logi Pantau dan sistemik dapat
batasi mempengaruhi
tanggal pengunjung / nilai normal
5/8/2005 staf sesuai tanda-tanda vital
kebutuhan. seperti
Gram è 2. Observasi peningkatan suhu
batang positif tanda-tanda tubuh,
vital klien peningkatan
BTALiquor meliputi : tensi, denyut nadi dan
è positif nadi, suhu dan pertnafasan,
respirasi, setiap peningkatan atau
Tes 8 jam. penurunan
iritasi tekanan darah.
meningen 2. Peradangan pada
susunan syaraf
Laseque positif pusat akan
mempengaruhi
tingkat
kesadaran.
Diagnosa Rencana
No
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1 2 3 4 5
Tingkat
kesadaran yang
1. Observasi baik merupakan
tingkat indikator adanya
kesadaran klien perbaikan.
setiap hari. 3. Tanda-tanda
peradangan
seperti oedema,
adanya eksudat
jika terjadi pada
SSP akan
mendesak
kedalam yang
1. Observasi akan
terhadap meningkatkan
adanya tanda- TIK.
tanda 4. Menghilangnya
peningkatan tanda-tanda
TIK seperti iritasi meningen
nyeri kepala. merupakan
indikator
perbaikan klinis
pada klien
dengan
meningitis.
1. Observasi
tanda-tanda
iritasi
meningen 1. OAT akan
seperti : kaku menghambat
kuduk, laseque, pertumbuhan dan
brudzinski I membunuh
dan II, kernig mikobakterium
sign. tuberkulosis
sebagai agent
penyebab.
1. Lanjutkan
pemberian
OAT sesuai
dengan
program
therapi medik.
Diagnosa Rencana
No
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1 2 3 4 5
1. Lanjutkan
pemberian
terapi
suplemen :
Curcuma dan
Vitamin B6
1. Modifikasi
lingkungan
agar
nyamanuntuk
makan
2. Pemahaman
tentang
penyebab mual
dan nafsu
Diagnosa Rencana
No
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1 2 3 4 5
makan kurang
akan
meningkatkan
pengertian
klien, dan
diharapkan
klien dapat
mengatasi
dengan caranya
sendiri.
Skala
nyeri 3
(0-5)
Terdapat
keterbata
san gerak
pada
tangan
kiri,
terdapat
pembeng 1. Jika perlu
kakan kolaborasikan
dan klien untuk
tampak pemberian
meringis analgetik
pada saat 2. Dengan
dilakukan mengetahui
penekana tingkat nyeri
Diagnosa Rencana
No
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1 2 3 4 5
n pada dapat
sendi menentukan
siku yang tindakan yang
bengkak. tepat.
Artritis 3. Teknik-teknik
a/r elbow ini dapat
joint mengurangi
sinistra nyeri secara
e.c fisiologis baik
suspek dalam
TB. menghambat
impuls nyeri
maupun dalam
mempersepsika
n nyeri.
4. Klien dapat
merasakan
langsung
manfaat dari
teknik-teknik
manajemen
nyeri.
Hasil
radiologi
dan
laboratori
um
menunju
kan klien
terinfeksi
Tb
Klien
mendapat
kan
therapi
OAT
DO :
Klien dirawat
sejak tanggal 27
Juli 2005
1. PELAKSANAAN
TD : 110/70 mmHg
Suhu : 36,7o C
Hasil :
Hasil:
No Tanggal No DP Implementasi Paraf
1 2 3 4 5
Kaku kuduk : negatif
Brudzinski : negatif
Kernig : negatif
Laseque : positif
Hasil :
Hasil :
10.00 2 Hasil :
Hasil:
1
Klien tidak mengeluh pusing setelah penyuntikan.
Hasil :
Hasil :
Hasil :
Brudzinski : negatif
Kernig : negatif
Lasegue : positif
Hasil :
08.00 4
Hasil:
Hasil:
Hasil :
10.00 2 Hasil :
Hasil :
Hasil :
Hasil :
Hasil :
Hasil :
2 Hasil :
Hasil :
§ Pengertian
§ Cara perawatan dan diet
2 § Program pengobatan
§ Efek samping obat
§ Dampak jika pengobatan tidak tuntas
Hasil :
11.45 6
Hasil :
6
Melakukan pengkajian terhadap adanya tanda dan
gejala infeksi traktus urinarius.
Hasil :
Hasil :
6
No Tanggal No DP Implementasi Paraf
1 2 3 4 5
12.10 5
1. EVALUASI
No
NO Tanggal Catatan Perkembangan Paraf
DP
1 2 3 4 5
1 10-8- 1 S :
2005
– Klien mengatakan tidak terdapat nyeri kepala,
sendi pada siku tangan kiri masih bengkak dan
nyeri.
O:
A:
P:
I :
E:
R:
Hasil :
O :
A :
– Masalah teratasi
3 10-8- 2 S :
2005
– Klien mengatakan mual berkurang, nafsu
makan mulai meningkat.
O:
A:
I :
E:
O:
A:
– Masalah teratasi
5 10-8- 4 S :
2005
– Klien mengatakan nyeri masih ada terutama
jika sendi yang bengkak ikut bergerak, klien
mengatakan sekarang mampu menahan nyeri, klien
mengatakan jika nyeri muncul klien menarik nafas
panjang dan ngobrol dengan suaminya nyerinya
berkurang.
O:
A:
– masalah teratasi
6 10-8- 5 S :
2005
– Klien mengatakan nyeri dan panas kencing
masih ada
O:
A:
P:
I :
E:
R:
O:
A:
P:
I :
E:
O:
A:
P:
I :
E:
O:
A:
– Masalah teratasi
10 12-8- 1 S :
2005
– Klien mengatakan saat ini
O:
A: