Sunteți pe pagina 1din 52

BAB III

TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

1. A. TINJAUAN KASUS
1. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data

1) Data Biografi

a) Identitas klien

Nama : Ny. A

Umur : 27 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Karyawan pabrik

Suku/Bangsa : Sunda / Indonesia

Status marital : Menikah

Tanggal masuk RS : 27 Juli 2005

Tanggal pengkajin : 08 Agustus 2005

Diagnosa medik : Meningitis Tuberkulosis Grade II

Nomor medrek : 05 07 0979

Alamat : Bojong loa RT 03 RW 01

Rancaekek Kabupaten Bandung

b) Identitas penanggung jawab

Nama : Tn. D

Umur : 30 tahun
Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Tidak bekerja

Hubungan dengan klien : Suami

Alamat : Bojong loa RT 03 RW 01 Ranca ekek Kabupaten Bandung

2) Riwayat kesehatan

a) Riwayat kesehatan sekarang

(1) Keluhan utama saat masuk RS

Tiga minggu sebelum masuk RS klien mengatakan sering nyeri kepala, nyeri kepala
dirasakan klien semakin bertambah parah disertai muntah 1 kali, keluhan nyeri kepala
berkurang bila minum obat sakit kepala. Satu minggu sebelum masuk RS klien mengeluh
panas tinggi lalu berobat ke klinik pengobatan namun tidak ada perubahan, menurut
suaminya kesadaran klien menurun, gelisah, dan kejang 1 kali. Klien sempat dibawa ke
Puskesmas Ranca ekek, dirawat selama 4 hari dan di diagnosa typhus, tidak ada perubahan
pada tanggal 27 Juli 2005 sekitar pukul 09.00 BBWI klien dirujuk ke RS. Dr. Hasan Sadikin
Bandung.

(2) Keluhan utama saat dikaji

Klien mengatakan nyeri pada tangan sebelah kiri dan lemah tidak dapat diangkat, nyeri
bertambah jika digerakan dan berkurang jika diistirahatkan, nyeri terutama dirasakan pada
daerah siku dengan skala nyeri 3 (0-5), nyeri dirasakan terus menerus.

b) Riwayat kesehatan dahulu

Riwayat batuk lama disangkal oleh klien, berkeringat malam dirasakan sejak 2 tahun yang
lalu, penurunan berat badan ada sejak 2 bulan sebelum masuk rumah sakit, penurunan berat
badan mencapai 4 kg disertai nafsu makan menurun dan mual, riwayat sakit paru-paru diakui
klien sejak 1 ½ bulan sebelum masuk rumah sakit tetapi bukan TBC menurut keterangan dari
dokter klinik, riwayat kontak dengan penderita TBC disangkal oleh klien, riwayat infeksi
telinga, hidung dan mata disangkal oleh klien, riwayat nyeri kepala ada + 1 bulan sebelum
masuk rumah sakit. Klien juga mengatakan 6 bulan sebelum masuk rumah sakit mengeluh
sakit pada sendi siku yang diduga karena asam urat, klien mengobati sendiri dengan cara
dipijat dan minum jamu anti rheumatik.

c) Riwayat kesehatan keluarga

Klien mengatakan dikeluarganya tidak ada yang pernah menderita penyakit yang sama, tidak
ada yang mempunyai penyakit TBC, hanya saja disekitar rumah klien ada yang menderita
penyakit TBC. Riwayat penyakit keturunan seperti diabetes mellitus disangkal oleh klien.
d) Struktur keluarga

Klien tinggal di rumah dengan suami dan anak-anaknya (nuclear family), status sosial
ekonomi kurang, klien bekerja hanya sebagai buruh pabrik dan suami saat ini tidak bekerja,
klien berobat dengan menggunakan kartu sehat, klien tinggal di rumah kontrakan pada
lingkungan yang padat dengan luas rumah 24 m2 (6m x 4m).

3) Pola aktifitas sehari-hari

NO Jenis Aktivitas Sebelum Masuk RS Saat Sakit


1 2 3 4
1 Nutrisi

1. Makan

Klien mengatakan kebiasaan Klien mengatakan saat ini makan


makan di rumah sehari 3 kali sehari tiga kali dengan jenis makanan
dengan jenis makanan nasi, bubur nasi, lauk pauk seperti telur,
lauk pauk, sayur, jarang tahu, tempe, daging, sayur dan buah.
mengkon-sumsi buah-buahan. Porsi makan klien biasanya habis tidak
Jumlah yang dimakan lebih dari ½ porsi. Klien mengeluh
biasanya sedikit. Tidak ada mual dan nafsu makan kurang.
pantangan dalam makan
keluhan tiga bulan terakhir
nafsu makan berkurang.

Klien mengatakan saat ini minum air


putih sehari kira-kira 1 botol Aqua
besar (1500cc) dan 1 gelas susu yang
diberikan dari RS.

Klien mengatakan kebiasaan


minum di rumah air putih
kira-kira 10 gelas/hari
NO Jenis Aktivitas Sebelum Masuk RS Saat Sakit
1 2 3 4
1. Minum

2 Eliminasi

1. BAB Klien mengatakan kebiasaan Klien mengatakan saat ini tidak ada
BAB di rumah sehari 3 kali, keluhan BAB, frekuensi 2 kali sehari
dengan konsistensi lembek. dengan konsistensi lembek. Jumlah,
Jumlah, warna dan bau warna dan bau normal menurut klien.
normal menurut klien. Tidak
ada keluhan saat BAB,
dilakukan secara mandiri
tanpa bantuan orang lain.

Saat ini klien terpasang dower kateter


sejak masuk RS, dengan jumlah urine
Klien mengatakan kebiasaan rata-rata/hari menurut keluarga 2000
BAK di rumah rata-rata 6 cc, saat dimonitor out put urine oleh
kali/hari, warna kuning jernih, perawat dari pukul 07.00 s.d 11.00
tidak ada keluhan saat BAK. WIB jumlah urine 400 cc, warna
Jumlah urine normal menurut kuning kemerahan, jernih. Klien
klien. mengatakan ada keluhan nyeri dan
panas setelah BAK.

1. BAK

3 Personal hygiene

1. Mandi Klien mengatakan kebiasaan Klien mengatakan saat ini mandi hanya
mandi di rumah 3 kali sehari, diseka oleh suaminya, 2 kali sehari.
menggunakan sabun.

Klien mengatakan selama dirawat


belum pernah mencuci rambut /
keramas.
Klien mengatakan kebiasaan
mencuci rambut/ keramas 2
hari sekali menggunakan
shampoo. Klien mengatakan selama dirawat
1. Mencuci rambut belum pernah menggosok gigi, hanya
dibersihkan menggunakan kapas lidi
oleh perawat.
NO Jenis Aktivitas Sebelum Masuk RS Saat Sakit
1 2 3 4
Klien mengatakan kebiasaan
menggosok gigi di rumah
dilakukan setiap kali mandi
dengan menggunakan pasta
gigi.

1. Gosok gigi

4 Istirahat tidur

1. Siang Klien mengatakan di rumah Klien mengatakan di RS kadang-


tidak pernah tidur siang. kadang tidur siang selama 1 jam.

Klien mengatakan di RS biasa tidur


mulai pukul 20.00 s.d 03.00 WIB.
Klien mengatakan di rumah Klien merasa tidak ada gangguan tidur.
biasa tidur mulai pukul 20.00
s.d 05.00 BBWI. Klien
1. Malam merasa tidak ada gangguan
tidur.
5 Kegiatan dan aktifitas Klien mengatakan kegiatan Klien mengatakan selama dirawat
sehari-hari sebelum sakit tidak memiliki kegiatan apa-apa hanya
sebagai karyawan di istirahat di tempat tidur.
perusahaan garmen, dan
sebagai ibu rumah tangga
memasak dan mengasuh anak.

4) Pemeriksaan fisik

a) Sistem Pernafasan

Bentuk hidung simetris, tidak terlihat pernafasan cuping hidung, tidak ada deviasi septum,
tidak terlihat penggunaan otot-otot bantu pernafasan, tulang hidung teraba kokoh, pola nafas
normal dengan frekuensi 24 kali/menit, tes kepatenan jalan nafas kuat pada kedua lubang
hidung, tidak terlihat adanya deviasi trakhea, pergerakan dada simetris antara kiri dan kanan,
vokal fremitus teraba sama antara dada kiri dan kanan pada saat klien mengatakan “tujuh
puluh tujuh”, ekspansi paru kiri dan kanan simetris, perkusi dada terdengar suara resonan
pada daerah paru, pada auskultasi terdengar ronkhi halus pada lapang paru kiri dan kanan.

b) Sistem Kardiovaskular

Konjungtiva merah muda, tidak terdapat sianosis, tidak terdapat peningkatan tekanan vena
jugularis, iktus kordis teraba pada mid line klavikula sinistra ICS ke 5, auskultasi terdengar
bunyi jantung S1 – S2 murni reguler, tidak terdapat clubbing finger, capillary refil time
(CRT) kurang dari 3 detik, akral teraba hangat, tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 96
kali/menit.

c) Sistem Pencernaan

Bibir terlihat lembab, bentuk simetris, lidah kotor, gigi geligi kotor, jumlah 32 buah, fungsi
mengunyah dan menelan baik, bentuk abdomen datar, lembut, tidak terdapat luka, bising usus
12 kali/menit, hepar dan lien tidak teraba, tidak terdapat nyeri tekan, tidak teraba adanya
massa, perkusi abdomen terdengar suara timpani, tidak terdapat haemorroid.

d) Sistem Perkemihan

Tidak terdapat oedema periorbital, tidak terdengar bruit pada aorta dan arteri renalis, tidak
teraba pembesaran pada kedua ginjal, tidak teraba distensi kandung kemih, uretra terpasang d
ower kateter.

e) Sistem Muskuloskeletal

Tingkat aktifitas klien terbatas, aktifitas klien sebagian besar dibantu oleh keluarga, tingkat
ketergantungan klien 3 (0-4), postur tubuh klien tinggi kurus, kepala simetris, bentuk
proporsional tidak terdapat nyeri tekan pada tulang kepala, tidak ada keterbatasan gerak pada
sendi leher, bentuk tulang belakang normal tidak ada kifosis, lordosis, maupun skoliosis,
kekuatan otot ekstremitas

(1) Ekstremitas atas

Tangan kanan terpasang infus NaCl 0,9% 20 tetes/menit, terdapat keterbatasan gerak pada
tangan kiri, terdapat pembengkakan dan klien tampak meringis saat dilakukan penekanan
pada sendi siku yang bengkak.

(2) Ekstremitas bawah

Gaya berjalan klien tidak dapat dikaji, bentuk kaki kiri dan kanan simetris, tidak tampak
adanya atropi otot, tidak terdapat oedema, terdapat tahanan pada pergerakan fleksi sendi
panggul.

f) Sistem Integumen

Distribusi rambut merata, warna hitam, tampak kotor dan teraba lengket, rambut tidak mudah
dicabut, kulit klien bersih tampak kering dan tidak terdapat pruritus, terdapat luka lecet yang
sudah mengering pada bibir atas sampai septum hidung dengan ukuran 2 x 1 x 0,5 cm, turgor
kulit cepat kembali dalam 3 detik, suhu tubuh 36,70C, tidak terdapat pitting oedema.

g) Sistem Endokrin

Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid dan paratiroid, tidak terdapat tanda-tanda gangguan
hipertiroid (moon face / exoptalmus, tremor).

h) Sistem Persarafan
(1) Tes fungsi serebral

(a) Tingkat kesadaran

Saat dilakukan pengkajian, kualitas kesadaran berada pada tahap Alert/kompos mentis yaitu
klien sadar terhadap lingkungan dan siap bereaksi terhadap rangsang dari luar. Sedangkan
kuantitas kesadaran klien menurut perhitungan GCS adalah 15(E4 M6 V5)

(b) Status mental

 Orientasi

Orientasi klien terhadap orang, tempat dan waktu tidak terganggu, dibuktikan dengan klien
mampu mengenal suaminya, menyebutkan saat ini ada di rumah sakit, dan saat dikaji
mengatakan siang hari.

 Daya ingat

– Long term memory

Memori jangka panjang klien baik, klien dapat menyebutkan tempat sekolah saat SD, dan
menyebutkan tahun menikah dengan benar, setelah diklarifikasi kepada suaminya.

– Recent memory

Memori jangka pendek klien baik, klien dapat menyebutkan menu makanan yang baru saja
dimakannya dengan benar setelah diklarifikasi kepada suaminya.

 Perhatian dan perhitungan

Kemampuan perhitungan dan perhatian klien masih baik, klien dapat menjawab dengan benar
hitungan yang di berikan perawat yaitu: 100 – 7, 93 – 7, 86 – 7, 79 – 7, 72 – 7. dan soal
penjumlahan sederhana yaitu: 8 + 3, 6 + 7, 13 + 5.

 Bicara dan Bahasa

Fungsi bicara dan bahasa klien baik, klien mampu berkomunikasi dengan perawat, artikulasi
saat bicara baik, dalam mengekspresikan keinginan dan perasaan klien bicara lancar, spontan
dan jelas. Klien juga dapat memahami perintah dengan baik saat disuruh melakukan
serangkaian tindakan yaitu mengambil senter lalu menyalakannya kemudian memberikan
kembali kepada perawat.

(2) Tes fungsi syaraf kranial

(a) Nervus I (olfaktorius)

Fungsi penciuman klien tidak terganggu, klien dapat membedakan bau kopi dengan minyak
kayu putih.
(b) Nervus II (optikus)

Fungsi visual dan lapang pandang klien tidak terganggu, klien dapat membaca dua baris
kalimat pada buku dengan huruf kecil dari jarak + 30 cm dan lapang pandang klien sama
dengan lapang pandang pemeriksa saat dilakukan tes dengan metoda konfrontasi dari Donder.

(c) Nervus III, IV, VI (okulomotorius, trokhlearis, abdusen)

Fungsi nervus III dan IV tidak terganggu, klien dapat menggerakan bola mata kesegala arah
kecuali kearah sisi luar (lateral) dan refleks pupil positif terhadap rangsang cahaya, bentuk
pupil bulat isokor dengan diameter 3 mm. Fungsi pergerakan bola mata yang dipersyarafi
oleh nervus VI terganggu, terbukti klien tidak dapat menggerakan bola mata kearah sisi luar
(lateral) saat dilakukan tes pergerakan bola mata oleh perawat.

(d) Nervus V (trigeminus)

Fungsi nervus V klien tidak terganggu, klien dapat merasakan adanya sentuhan pada saat
diusapkan pilinan kapas pada maksila dan mandibula dengan mata tertutup, kelopak mata
klien mengedip saat kornea disentuh dengan pilinan kapas serta terabanya kontraksi otot
masetter dan temporalis saat klien melakukan gerakan mengunyah.

(e) Nervus VII (fasialis)

Fungsi nervus VII klien tidak terganggu, klien dapat merasakan sensasi rasa manis, asam,
asin pada 2/3 anterior lidah saat di tes dengan gula, garam. Klien juga dapat mengerutkan
dahi dan tersenyum.

(f) Nervus VIII (akustikus)

Fungsi pendengaran klien tidak terganggu, klien dapat menjawab pertanyaan perawat dengan
benar tanpa diulang dan dapat mendengar saat perawat menggesekan rambut klien.

(g) Nervus IX (glosofaringeus) dan Nervus X (vagus)

Fungsi nervus IX dan X klien tidak terganggu, klien dapat merasakan sensasi rasa pahit saat
di tes dengan menggunakan kopi. Terlihat gerakan uvula klien simetris dan terangkat keatas
saat klien mengatakan “ah”.

(h) Nervus XI (asesorius)

Fungsi nervus XI klien tidak terganggu, klien mampu melawan tahanan saat menoleh
kekanan dan kekiri serta mampu mengangkat bahu dengan tahanan tangan perawat.

(i) Nervus XII (hipoglosus)

Klien dapat menjulurkan lidah serta menggerakannya dengan simetris, yang membuktikan
tidak terganggunya fungsi nervus hipoglosus.
(3) Refleks

Refleks fisiologis

– Refleks bisep ++/ tidak dapat dikaji karena nyeri

– Refleks trisep ++ / tidak dapat dikaji karena nyeri

– Refleks brakhio radialis +/tidak dapat dikaji karena nyeri

– Refleks patella ++ / ++

– Refleks tendon achilles ++ / ++

Refleks patologis

– Refleks babinski – / –

– Refleks chaddock – / –

(4) Tes fungsi sensoris

Pada saat dilakukan pengkajian klien dapat membedakan sensasi halus dengan kasar, tajam
dengan tumpul, panas dengan dingin. Klien juga dapat mengenal posisi dengan tepat sambil
menutup mata saat pemeriksa merubah-rubah posisi jari klien, klien dapat menyebutkan nama
benda yang dipegangnya dengan mata tertutup, klien dapat menyebutkan huruf yang
dituliskan oleh perawat pada telapak tangannya.

(5) Tes fungsi serebelum

Klien dapat melakukan tes tunjuk hidung dengan baik, klien juga dapat melakukan tes tumit
lutut dengan baik.

(6) Tes iritasi meningen

Saat dilakukan pengkajian terhadap tanda-tanda iritasi meningen didapatkan:

– Kaku kuduk (nuchal rigidity)

Tidak terdapat tahanan saat kepala klien difleksikan sehingga penulis menginterpretasikan
kaku kuduk negatif.

– Laseque sign

Saat tungkai bawah sebelah kiri difleksikan pada sendi panggul terdapat tahanan dan klien
mengeluh nyeri pada posisi + 500 sehingga penulis meng interpretasikan Laseque positif.

– Kernig sign
Tidak terdapat tahanan dan rasa nyeri pada saat tungkai bawah difleksikan pada sendi
panggul sampai membuat sudut 900 lalu tungkai bawah diekstensikan pada sendi lutut sampai
dengan 1350 sehingga di interpretasikan oleh penulis negatif.

– Brudzinski I (Brudzinski’s neck sign)

Tidak terjadi fleksi kedua tungkai bawah saat kepala klien di fleksikan sejauh mungkin,
interpretasi penulis brudzinski I negatif.

– Brudzinski II (Brudzinski’s contralateral leg sign)

Saat salah satu tungkai bawah difleksikan pada persendian panggul, tungkai yang satu tetap
dalam posisi ekstensi. Interpretasi penulis untuk brudzinski II negatif.

5) Data Psikologis

a) Status Emosi

Emosi klien stabil, klien tampak tenang saat dilakukan wawancara maupun pemeriksaan fisik
oleh perawat.

b) Kecemasan

Klien tidak tampak tegang dan gelisah

c) Pola Koping

Klien mengatakan jika dirinya mempunyai masalah selalu diceritakan kepada suaminya untuk
mencari pemecahannya.

d) Gaya Komunikasi

Klien bicara selayaknya hubungan pasien dan perawat, tidak mendominasi percakapan,
apabila ditanya klien menjawab dengan spontan, tidak tampak sedang menyembunyikan data.

e) Konsep Diri

(1) Gambaran Diri / Body Image

Klien menyukai seluruh bagian tubuhnya dan yang paling disukai dari tubuhnya adalah betis.

(2) Harga Diri

Klien mengungkapkan secara verbal dengan keadaan tubuh saat ini tidak merasa rendah diri,
dirinya merasa masih berharga didalam keluarganya baik bagi suami maupun bagi anak-
anaknya.

(3) Ideal Diri


Ideal diri klien saat ini adalah ingin segera sembuh dan dapat berkumpul lagi dengan anak-
anaknya.

(4) Peran Diri

Klien merasa kehilangan perannya selama sakit, terutama peran sebagai ibu rumah tangga
yaitu mengurus anak-anaknya, klien juga mengatakan sering menangis jika teringat anak-
anaknya.

(5) Identitas Diri

Klien merasa puas dengan jenis kelaminnya sebagai seorang perempuan, karenanya naluri
keibuannya untuk mengurus anak-anak dan suami tinggi.

6) Data Sosial

Hubungan klien dengan orang lain baik keluarga, kerabat maupun tetangga menurut klien
baik. Hubungan klien dengan klien dan keluarga klien lain di ruangan baik, klien juga
mengenal nama petugas dan suka berkomunikasi.

7) Data Spiritual

Klien meyakini setiap penyakit dapat disembuhkan jika mau berusaha, klien juga merasa
sakitnya itu merupakan cobaan dari Tuhan, klien di rumah sebelum sakit suka melaksanakan
ritual keagamaan seperti sholat 5 waktu, namun pada saat sakit klien tidak melakukannya
karena kelemahan fisik, klien beranggapan Tuhan pun akan memakluminya, saat ini kegiatan
spiritualnya hanya dengan cara berdoa kepada Allah SWT, sebagai Tuhan yang diyakininya.

8) Data Seksual

Klien mengatakan sejak mulai sakit sudah tidak melakukan hubungan badan dengan
suaminya, suami klien pun menyadari dan menerima keadaan klien saat ini, klien sudah
cukup puas dengan ditunggu, ditemani dan dilayani oleh suaminya.
9) Data Penunjang

a) Laboratorium

No Tanggal Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan


1 2 3 4 5 6
1. 28 Juli Glukosa sewaktu 105 < 140 mg/dL
2005
Liquor/transudat/eksudat

Jumlah sel 273 <5 /mm3

Hitung jenis

PMN 42 %

MN 58 %

Nonne Positif Negatif

Pandy Positif Negatif

Gula liquor 7 45-70 mg/dL

Protein liquor 600 15-45 mg/dL

Warna Bening

Kejernihan Jernih

Hematologi

HB 10 12-16 gr/dL

Leukosit 8100 3,8-10,6 /mm3

Trombosit 264.000 150-440rb /mm3

2 29 Juli LED 35 – 60 0-20 /mm3


2005
Hitung jenis leukosit

Basofil 0 0-1 %

Eosinofil 0 1-6 %
No Tanggal Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan
1 2 3 4 5 6
Batang 1 3-5 %

Segmen 81 40-70 %

Lymfosit 7 30-45 %

Monosit 1 2-40 %

3 1 SGOT 163 s.d 31 U/L


Agustus
2005 SGPT 133 s.d 31 U/L

Natrium 138 135-145 mEq/L

Kalium 3,0 3,6-5,5 mEq/L

4 5 Mikrobiologi
Agustus
2005 Gram Batang Negatif
gram
(+)

BTA Liquor BTA Negatif


(+)
5 6 SGOT 96 s.d 31 U/L
Agustus
2005 SGPT 197 s.d 31 U/L

Natrium 131 135-145 mEq/L

Kalium 3,7 3,6-5,5 mEq/L


6 8 Billirubin total 0,59 1,0 mg/dL
Agustus
2005 Billiribin direct 0,11 0,25 mg/dL

Billirubin indirect 0,48 0,75 mg/dL

SGPT 327 s.d 31 U/L

b) Radiologi

Hasil pemeriksaan radiologi tanggal 29 Juli 2005


 Thorax foto menunjukan gambaran TB millier
 Artritis a/r elbow joint sinistra e.c suspek TB

c) Therapi

 Infus NaCl 0,9% 20 tetes / menit


 INH 400 mg 1 x 1 tablet / oral, 1jam sebelum makan
 Rifampicin 450 mg 1x 1 kaplet / oral, 1 jam sebelum makan
 Pyrazinamid 500 mg 1x 2 tablet / oral 1 jam setelah makan
 Ethambutol 500 mg 1 x 2 tablet / oral 1 jam setelah makan
 Pyridoxin (vitamin B6 50 mg) 1 x 1 tablet / oral
 Curcuma 2 x 1 tablet / oral
 Rantin 2 x 1 ampul / iv
 Dexametason 3 x 1 ampul / iv
 KSR 1 x 1 tablet / oral
1. Analisa Data

Kemungkinan penyrbab
No Data Masalah
dan dampak
1 2 3 4
Proses TB primer di DS : Resiko tinggi
paru-paru penyebaran
DO: infeksi

 Hasil rontgen
Penyebaran secara thorax tanggal
limfohematogen 28/7/05 :

↓ TB Milier
§
Pembentukan  LED : 35-60
tuberkel-tuberkel mm3
kecil pada selaput  Hasil analisa LCS
otak tanggal 28/7/2005 :

↓ Liquor/transudat/eksudat

Tuberkel melunak Jumlah sel 273 /mm3


dan pecah
Hitung jenis

PMN è 42 %
Kuman masuk ke
ruang sub arakhnoid MN è 58 %

↓ Nonne è positif

Terjadi peradangan Pandy è positif


difus pada meningen
dan parenkim otak Glukosa è 7 mg/dL

↓ Protein è 600 mg/dL

Penyebaran secara Warna è bening


limfohematogen
Kejernihan è jernih

 Mikrobiologi
Resiko penyebaran
pada organ lain tanggal 5/8/2005

Gram batang positif

BTALiquor positif
Kemungkinan penyrbab
No Data Masalah
dan dampak
1 2 3 4
Basil pada droplet  Tes iritasi
meningen

Laseque positif
Menyebar di udara
saat klien batuk
atau ekspirasi

Terhirup orang
lain

Resiko penyebaran
infeksi pada orang
lain

1
2 DS : Proses peradangan pada otak Gangguan
asupan nutrisi:
 Klien mengatakan ↓ kurang dari
porsi makan klien kebutuhan
biasanya habis Menghasilkan eksudat
tidak lebih dari ½
porsi. ↓
 Klien mengeluh
mual dan nafsu Menambah volume
makan kurang. intrakranial
 Klien mengatakan
penurunan berat ↓
badan ada sejak 2
bulan sebelum Mendesak organ dibawahnya
masuk rumah sakit, termasuk hipotalamus
penurunan berat
badan mencapai 4 ↓
kg disertai nafsu
makan menurun Menstimulasi hipotalamus
dan mual
DO : ↓
 Klien tampak mau
muntah saat Menstimulasi N. Vagus
diberikan makan.
Kemungkinan penyrbab
No Data Masalah
dan dampak
1 2 3 4
 postur tubuh klien ↓
tinggi kurus
 Hb 10 gr/dL Menstimulasi pengeluaran
HCL


Mual
Infeksi TB

Pengobatan
dengan OAT

Efek
samping OAT

Anoreksia

3 DS : Proses infeksi Tb primer Gangguan rasa


nyaman : nyeri
 Klien mengatakan ↓
nyeri tangan
sebelah kiri dan Penyebaran secara
tidak bisa diangkat, limfohematogen
nyeri bertambah
jika digerakan dan ↓
berkurang jika di
istirahatkan, nyeri Pembentukan tuberkel-
terutama pada tuberkel kecil pada jaringan
daerah siku, nyeri tulang
dirasakan terus
menerus. ↓
Kemungkinan penyrbab
No Data Masalah
dan dampak
1 2 3 4
DO : Tuberkel melunak dan pecah

 Skala nyeri 3 (0-5) ↓


 Terdapat
keterbatasan gerak Terjadi peradangan pada
pada tangan kiri, tulang
terdapat
pembengkakan dan ↓
klien tampak
meringis pada saat Menstimulasi pelepasan
dilakukan mediator nyeri (histamin,
penekanan pada prostaglandin, serotonin,
sendi siku yang bradikinin dan substansi P)
bengkak.
 Artritis a/r elbow ↓
joint sinistra e.c
suspek TB Merangsang nosi reseptor

Dihantarkan oleh serabut


syaraf C

Dialirkan dalam bentuk


elektrokimia impuls
ganglion radiks menuju
dorsal horn dimedulaspinalis
bagian posterior

Ditrasfer ke thalamus
melalui traktus
spinotalamikus

Korteks serebri

Nyeri dipersepsikan
Proses peradangan DS : Gangguan
pada tulang (siku pemenuhan
Kemungkinan penyrbab
No Data Masalah
dan dampak
1 2 3 4
lengan kiri)  Klien mengatakan ADL : personal
selama dirawat hygiene
belum pernah
mencuci
rambut/keramas.
 Klien mengatakan
Nyeri pada selama dirawat
ekstremitas atas belum pernah
menggosok gigi,
hanya dibersihkan
menggunakan
Keterbatasan kapas lidi oleh
aktifitas perawat.

DO :

Klien tidak mampu  Rambut tampak


melakukan kotor dan teraba
perawatan diri lengket.
secara mandiri  Lidah kotor, gigi
geligi kotor

Pemenuhan
kebutuhan ADL

terganggu

DS : Resiko drop out


Kurang pengobatan
informasi  Klien mengatakan
Kemungkinan penyrbab
No Data Masalah
dan dampak
1 2 3 4
tentang TB memiliki riwayat
sakit paru-paru
diakui klien sejak 1
½ bulan sebelum
Ketidaktahuan masuk rumah sakit
klien tentang tetapi klien
perawatan dan menyangkal sakit
pengobatan TBC
 Klien juga
mengatakan 6 bulan
sebelum masuk
rumah sakit
mengeluh sakit
pada sendi sikut
yang diduga karena
asam urat.

DO :

Klien menderita  Hasil radiologi dan


infeksi TB laboratorium
menunjukan klien
terinfeksi TB
 Klien mendapatkan
Membutuhkan therapi OAT
pengobatan OAT
dalam waktu
lama dengan efek
samping yang
tidak
menyenangkan

Mengurangi
kepatuhan klien
dalam minum
obat

Kegagalan
program
pengobatan
Kemungkinan penyrbab
No Data Masalah
dan dampak
1 2 3 4

5
6 DS : Penyakit infeksi TB yang Gangguan
berat konsep diri :
 Klien mengatakan peran
merasa kehilangan
perannya selama
sakit, terutama Membutuhkan perawatan di
peran sebagai ibu RS
rumah tangga yaitu
mengurus anak-
anaknya
 Klien mengatakan
sering menangis
jika ingat anak- Terpisah dengan anggota
anaknya keluarga yang lain (anak-
 Klien mengatakan anaknya)
ingin segera
sembuh dan bisa
berkumpul lagi
dengan anak-
anaknya.
Peran sebagai ibu terganggu
DO :

 Klien dirawat sejak


tanggal 27 Juli
2005

7 DS : Resiko infeksi
traktus urinarius
 Klien mengatakan Pemasangan kateter yang
ada keluhan nyeri lama
dan panas setelah
BAK.

portal of entry bagi mikro


organisme
DO :

 Saat ini klien


terpasang Dower
kateter sejak masuk
RS, dengan jumlah
Kemungkinan penyrbab
No Data Masalah
dan dampak
1 2 3 4
urine rata-rata / hari Resiko infeksi
menurut keluarga
2000 cc, saat traktus urinarius
dimonitor out put
urine oleh perawat
dari pukul 07.00 s.d
11.00 WIB jumlah
urine 400 cc,
warna kuning
kemerahan, jernih.

1. Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas

Ditemukan Dipecahkan
No Diagnosa Keperawatan
Tanggal Paraf Tanggal Paraf
Resiko tinggi penyebaran
nfeksi berhubungan dengan
1 masuk dan aktifnya 08-08-2005 12-08-2005
mikroorganisme patogen
dalam tubuh.
Gangguan asupan nutrisi:
kurang dari kebutuhan
2 08-08-2005 11-08-2005
berhubungan dengan mual dan
anoreksia
Gangguan pemenuhan ADL :
personal hygiene berhubungan
3 dengan keterbatasan aktifitas 08-08-2005 09-08-2005
akibat nyeri dan kelemahan
fisik
Gangguan rasa nyaman : nyeri
4 berhubungan dengan adanya 08-08-2005 10-08-2005
proses peradangan pada tulang
Resiko infeksi traktus
urinarius berhubungan dengan
5 terpasangnya dower kateter 09-08-2005 10-08-2005
sebagai portal of entry bagi
mikro organisme
Resiko drop out pengobatan
6 berhubungan dengan 09-08-2005 10-08-2005
kurangnya pengetahuan klien
tentang perawatan dan aturan
pengobatan penyakitnya
Gangguan konsep diri : peran
7 berhubungan dengan 09-08-2005 10-08-2005
hospitalisasi

2. PERENCANAAN

Diagnosa Rencana
No
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1 2 3 4 5
1 Resiko tinggi Tupan :
penyebaran
infeksi Infeksi tuberkulosis 1. Berikan 1. Pada awal fase
berhubungan tidak menyebar tindakan isolasi meningitis,
dengan masuk sebagai isolasi mungkin
dan aktifnya Tupen : tindakan diperlukan untuk
mikroorganisme pencegahan menurunkan
dalam tubuh. Tidak menunjukan resiko
tanda-tanda penyebaran pada
DS : penyebaran infeksi orang lain.
setelah diberikan 2. Mencegah
DO: asuhan keperawatan penularan infeksi
selama 5 hari 1. Anjurkan klien melalui droplet
 Hasil dengan kriteria : untuk pada saat klien
rontgen menggunakan batuk atau bicara.
thorax  Ø Vital sign masker
tanggal dalam batas
28/7/05 : normal
 Ø Kesadaran 1. Memutus rantai
Tb Milier tetap penularan /
alert/kompos menghindari
 Hasil mentis 1. Berikan penkes fenomena
analisa  Ø Tidak tentang cara pingpong
LCS terdapat pencegahan
tanggal tanda-tanda penularan
28/7/200 peningkatan penyakitnya
5: tekanan intra meliputi :
kranial
Liquor/transudat/  Ø Tanda  Anjurkan
eksudat iritasi seluruh
meningen keluarganya
Jumlah sel negatif yang pernah
è 273 /mm3  Ø Nilai kontak dengan
analisa LCS klien untuk
Diagnosa Rencana
No
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1 2 3 4 5
Hitung jenis berangsur melakukan
normal pemeriksaan
PMN è 42  Ø Tidak kesehatan
% menunjukan  Anjurkan klien
adanya untuk
MN è 58 proses membatasi
% infeksi kontak dengan
tuberkulosis anggota
Nonne è pada organ keluarganya
positif lain seperti sebelum
usus dan dinyatakan
Pandy è ginjal sehat atau telah
positif mendapatkan
OAT minimal
Glukosa è 7 2 minggu
mg/dL
1. Menurunkan
rotein è resiko klien
600 mg/dL terkena infeksi

Warna è 1. Pertahankan
bening tehnik aseptik
dan cuci tangan
Kejernihan è yang tepat baik
jernih klien,
pengunjung,
 Mikrobio maupun staf. 1. Keadaan infeksi
logi Pantau dan sistemik dapat
batasi mempengaruhi
tanggal pengunjung / nilai normal
5/8/2005 staf sesuai tanda-tanda vital
kebutuhan. seperti
Gram è 2. Observasi peningkatan suhu
batang positif tanda-tanda tubuh,
vital klien peningkatan
BTALiquor meliputi : tensi, denyut nadi dan
è positif nadi, suhu dan pertnafasan,
respirasi, setiap peningkatan atau
 Tes 8 jam. penurunan
iritasi tekanan darah.
meningen 2. Peradangan pada
susunan syaraf
Laseque positif pusat akan
mempengaruhi
tingkat
kesadaran.
Diagnosa Rencana
No
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1 2 3 4 5
Tingkat
kesadaran yang
1. Observasi baik merupakan
tingkat indikator adanya
kesadaran klien perbaikan.
setiap hari. 3. Tanda-tanda
peradangan
seperti oedema,
adanya eksudat
jika terjadi pada
SSP akan
mendesak
kedalam yang
1. Observasi akan
terhadap meningkatkan
adanya tanda- TIK.
tanda 4. Menghilangnya
peningkatan tanda-tanda
TIK seperti iritasi meningen
nyeri kepala. merupakan
indikator
perbaikan klinis
pada klien
dengan
meningitis.
1. Observasi
tanda-tanda
iritasi
meningen 1. OAT akan
seperti : kaku menghambat
kuduk, laseque, pertumbuhan dan
brudzinski I membunuh
dan II, kernig mikobakterium
sign. tuberkulosis
sebagai agent
penyebab.

1. Lanjutkan
pemberian
OAT sesuai
dengan
program
therapi medik.
Diagnosa Rencana
No
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1 2 3 4 5

2 Gangguan Tupan : 1. Berikan


asupan nutrisi: penjelasan
kurang dari Kebutuhan nutrisi tentang 1. Makanan hangat
kebutuhan klien terpenuhi penyebab mual dengan penyajian
berhubungan dan nafsu yang menarik
dengan mual dan Tupen : makan diharapkan akan
anoreksia berkurang serta meningkatkan
Mual dan anoreksia pentingnya selera makan.
DS : berkurang setelah asupan 2. Menu yang
diberikan asuhan makanan yang sesuai dengan
 Klien keperawatan selama adekuat. selera klien akan
mengatak 4 hari dengan meningkatkan
an porsi kriteria : nafsu makan.
makan 3. Mulut yang
klien  Ø klien bersih dapat
biasanya mengatakan meningkatkan
habis secara verbal nafsu makan.
tidak mual 4. Pemberian air
lebih dari berkurang 1. Sajikan hangat sebelum
½ porsi. dan nafsu makanan dalam makan akan
 Klien makan keadaan hangat merangsang
mengeluh meningkat dan menarik. pengeluaran
mual dan  Ø klien enzim
nafsu dapat pencernaan
makan menghabiska dimulut.
kurang. n porsi 5. Efek samping
 Klien makan yang OAT dapat
mengatak diberikan 1. Libatkan klien menimbulkan
an dari RS dalam rasa mual.
penuruna  Ø klien tidak penyusunan 6. Ranitidin bekerja
n berat menunjukan menu makanan denga melawan
badan keinginan sesuai dengan reseptor H2
ada sejak muntah saat selera. sebagai reseptor
2 bulan makan 2. Lakukan oral HCl sehingga
sebelum hygiene secara tidak
masuk teratur minimal mengaktifkan
rumah 2 kali sehari. pengeluaran
sakit, 3. Berikan minum asam lambung
penuruna air hangat yang berlebihan
n berat sebelum yang dapat
badan makan. menimbulkan
mencapai mual.
4 kg
disertai
nafsu
Diagnosa Rencana
No
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1 2 3 4 5
makan
menurun
dan mual 1. Berikan makan 1. Curcuma dan
DO : minimal 1 jam vitamin B6
 Klien setelah minum disamping dapat
tampak OAT. menetralisis efek
mau 2. Lanjutkan samping OAT
muntah pemberian sebagai hepato
saat terapi anti protektor juga
diberikan emetik : dapat
makan. Ranitidin meningkatkan
 postur nafsu makan dan
tubuh mengurangi
klien mual.
tinggi 2. Lingkungan yang
kurus kurang nyaman
 Hb 10 akan menurunkan
gr/dL selera makan.

1. Lanjutkan
pemberian
terapi
suplemen :
Curcuma dan
Vitamin B6

1. Modifikasi
lingkungan
agar
nyamanuntuk
makan
2. Pemahaman
tentang
penyebab mual
dan nafsu
Diagnosa Rencana
No
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1 2 3 4 5
makan kurang
akan
meningkatkan
pengertian
klien, dan
diharapkan
klien dapat
mengatasi
dengan caranya
sendiri.

3 Gangguan Tupan : 1. Kaji ulang


pemenuhan ADL tingkat
: personal Kebutuhan ADL ketergantungan
hygiene klien terpenuhi klien terhadap
berhubungan orang lain.
dengan Tupen :
keterbatasan
aktifitas akibat Klien dapat
nyeri dan memenuhi
kelemahan fisik kebutuhan ADL:
personal hygiene 1. Fasilitasi klien
DS : sesuai dengan untuk
kemampuannya melakukan oral
 Klien setelah diberikan hygiene secara
mengatak asuhan keperawatan mandiri.
an selama 1 hari
selama dengan kriteria :
dirawat
belum  Ø Klien 1. Bantu klien
pernah dapat dalam
mencuci menggosok memenihi
rambut/k giginya kebutuhan
eramas. sendiri personal
 Klien dengan hygiene yang
mengatak bantuan tidak dapat
an minimal dari dilakukan
selama perawat secara mandiri.
dirawat  Ø Gigi dan 2. Berikan reward
belum lidah klien jika klien
pernah tampak mampu
menggos bersih melakukan
ok gigi,  Ø Rambut ADL sesuai
hanya klien bersih, dengan
dibersihk rapih dan kemampuanny
an tidak lengket a.
Diagnosa Rencana
No
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1 2 3 4 5
menggun  Ø Aktifitas 3. Perawat hanya
akan klien membantu
kapas lidi meningkat pada tingkat
oleh seperti dimana klien
perawat. makan, tidak dapat
minum, melakukannya
DO : menyisir sendiri
rambutnya bertujuan untuk
 Rambut dengan memandirikan
tampak bantuan klien.
kotor minimal 4. Membantu
dan mengembalika
teraba n fungsi klien
lengket. dalam
memenuhi
Lidah kotor, gigi kebutuhannya
geligi kotor secara mandiri.
5. Kelemahan
sebagian
anggota tubuh
membuat klien
tidak dapat
memenuhi
kebutuhannya
secara mandiri
total.
6. Memberikan
motivasi bagi
klien untuk
terus
meningkatkan
kemampuan
dirinya dalam
melakukan
ADL.

4 Gangguan rasa Tupan : 1. Kaji ulang


nyaman : nyeri tingkat nyeri
berhubungan Nyeri hilang sebelum 1. Meningkatkan
dengan adanya melakukan toleransi klien
proses Tupen : tindakan. terhadap nyeri,
peradangan pada sehingga klien
tulang Setelah diberikan dapat beradaptasi
asuhan keperawatan dengan nyeri
DS : selama 5 hari, klien 1. Ajarkan klien secara bertahap,
dapat beradaptasi tentang teknik dan dapat
Diagnosa Rencana
No
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1 2 3 4 5
 Klien dengan nyeri akibat mengurangi mencegah
mengatak proses peradangan nyeri seperti : terjadinya
an nyeri dengan kriteria : kontraktur pada
tangan sendi-sendi yang
sebelah  Ø Klien tidak sakit
kiri dan mengungkap (pergelangan
tidak bisa kan secara tangan dan jari-
diangkat, verbal dapat jari tangan kiri)
nyeri mengendalik 2. Analgetik dapat
bertamba an rasa nyeri menurunkan
h jika nya. ambang nyeri.
digerakan  Ø Klien 1. Anjurkan klien
dan dapat untuk
berkuran memilih dan mendemonstras
g jika di mendemonst ikan teknik-
istirahatk rasikan salah teknik di atas.
an, nyeri satu teknik
terutama manajemen
pada nyeri non
daerah farmakologis 1. Anjurkan klien
sikut,  Ø Skala untuk
nyeri nyeri menggerakan
dirasakan berkurang tangannya yang
terus dari 3 sakit sesuai
menerus. menjadi 2 dengan
(0-5) kemampuan
DO : klien.

 Skala
nyeri 3
(0-5)
 Terdapat
keterbata
san gerak
pada
tangan
kiri,
terdapat
pembeng 1. Jika perlu
kakan kolaborasikan
dan klien untuk
tampak pemberian
meringis analgetik
pada saat 2. Dengan
dilakukan mengetahui
penekana tingkat nyeri
Diagnosa Rencana
No
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1 2 3 4 5
n pada dapat
sendi menentukan
siku yang tindakan yang
bengkak. tepat.
 Artritis 3. Teknik-teknik
a/r elbow ini dapat
joint mengurangi
sinistra nyeri secara
e.c fisiologis baik
suspek dalam
TB. menghambat
impuls nyeri
maupun dalam
mempersepsika
n nyeri.
4. Klien dapat
merasakan
langsung
manfaat dari
teknik-teknik
manajemen
nyeri.

5 Resiko infeksi Tupan : 1. Kaji adanya 1. Mangetahui


traktus urinarius tanda dan adanya infeksi
berhubungan Infeksi traktus gejala infeksi sedini mungkin
dengan urinarius tidak traktus
terpasangnya terjadi urinarius.
dower kateter
sebagai portal of Tupen :
entry bagi mikro
organisme Setelah diberikan
asuhan keperawatan
DS : selama 2 hari tidak
terdapat tanda-tanda
 Klien infeksi traktus 1. Perawatan dauer
mengatak urinarius dengan kateter dengan
an ada kriteria: 1. Lakukan menggunakan
keluhan perawatan antiseptik dapat
nyeri dan  Ø Klien dower kateter mengurangi
panas tidak dengan terjadinya resiko
setelah mengeluh menggunakan infeksi.
BAK. nyeri dan antiseptik 2. Mengadaptasikan
panas pada otot-otot blast
Diagnosa Rencana
No
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1 2 3 4 5
DO : saat BAK untuk mengontrol
 Ø Klien miksi setelah
 Saat ini dapat pemasangan
klien mengontrol kateter.
terpasang keinginan 1. Lakukan blast 3. Untuk
Dauer miksinya trainning. memastikan ada
catether  Ø Klien tidaknya infeksi
sejak dapat BAK traktus urinarius
masuk tanpa kateter dengan melihat
RS, karakteristik
dengan urine secara
jumlah 1. Kolaborasikan makro dan
urine untuk mikroskopik.
rata- pemeriksaan 4. Menghilangkan
rata/hari urine rutin. faktor resiko
menurut terjadinya infeksi
keluarga traktus urinarius.
2000 cc,
saat
dimonitor
out put 1. Kolaborasikan
urine untuk
oleh pelepasan
perawat dower kateter
dari
pukul
07.00 s.d
11.00
WIB
jumlah
urine 400
cc, warna
kuning
kemeraha
n, jernih

6 Resiko drop out Tupan : 1. Kaji ulang 1. Mengkaji


pengobatan pengetahuan kebutuhan klien
berhubungan Program pengobatan klien tentang dan keluarga
dengan berhasil penyakitnya. terhadap
kurangnya 2. Berikan informasi.
pengetahuan Tupen : informasi 2. Peningkatan
klien tentang tentang pengetahuan
penyakit, Setelah diberikan penyakit dan klien dan
perawatan dan asuhan keperawatan program keluarga tentang
aturan selama 1 hari, klien pengobatannya penyakit,
Diagnosa Rencana
No
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1 2 3 4 5
pengobatan bertambah dihubungkan program
penyakitnya pengetahuannya dengan pengobatan dan
tentang penyakit, perawatannya, perawatannya
DS : perawatan dan meliputi : akan
aturan pengobatan meningkatkan
 Klien penyakitnya dengan  § Pengertian motivasi klien
mengatak kriteria :  § Cara untuk berperan
an perawatan dan aktif dalam
memiliki  Ø Klien diet perawatan
riwayat dapat  § Program dirinya.
sakit menyebutka pengobatan
paru-paru n nama  § Efek samping
diakui penyakitnya obat
klien  Ø Klien  § Dampak jika
sejak 1 ½ dapat pengobatan
bulan menyebutka tidak tuntas
sebelum n cara
masuk perawatan 1. Lakukan
rumah penyakitnya evaluasi
sakit serta terhadap klien 1. Mengkaji
tetapi program dan keluarga pengetahuan
klien pengobatann setelah klien dan
menyang ya. diberikan keluarga setelah
kal sakit  Ø Klien pendidikan diberikan penkes.
TBC dapat kesehatan. 2. Dengan adanya
 Klien menyebutka 2. Bentuk PMO diharapkan
juga n efek pendamping akan menjadi
mengatak samping minum obat motivator bagi
an 6 OAT (PMO) klien untuk tetap
bulan  Ø Klien menjalankan
sebelum dapat program
masuk menyebutka pengobatan
rumah n dampak hingga tuntas
sakit negatif jika serta menjami
mengeluh pengobatan klien meminum
sakit tidak tuntas obat secara
pada  Ø teratur.
sendi Terbentukny
sikut a PMO
yang
diduga
karena
asam
urat.
Diagnosa Rencana
No
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1 2 3 4 5
DO :

 Hasil
radiologi
dan
laboratori
um
menunju
kan klien
terinfeksi
Tb
 Klien
mendapat
kan
therapi
OAT

1. Jelaskan pada 1. Dengan


klien tentang memahami
7 Gangguan Tupan : keadaan klien tujuan perawatan
konsep diri : saat ini diharapkan klien
peran Fungsi peran klien mendukung
berhubungan tidak terganggu proses
dengan perawatannya.
hospitalisasi Tupen :

DS : Setelah 2 hari 1. Gali keinginan


diberikan asuhan klien saat ini 1. Untuk
 Klien keperawatan klien mengetahui ideal
mengatak menyadari diri klien saat ini
an kondisinya saat ini dan yang akan
merasa dalam masa datang.
kehilanga perawatan dan
n pengobatan dan 1. Diskusikan
perannya klien dapat dengan klien
selama beradaptasi dengan tentang peran 1. Agar klien
sakit, peran dan yang dapat termotivasi untuk
terutama lingkungan yang dilakukan dapat melakukan
peran baru yaitu sebagai selama klien peran yang lain
sebagai pasien RS, dengan dirawat di RS. selama di RS.
ibu kriteria : 2. Jelaskan pada 2. Agar klien
rumah klien bahwa merasa tenang
tangga  Ø Klien RS adalah dan tidak merasa
yaitu mengungkap tempat tinggal diasingkan oleh
mengurus kan secara klien keluarga.
Diagnosa Rencana
No
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1 2 3 4 5
anak- verbal sementara. 3. Agar keluarga
anaknya perasaannya 3. Libatkan memahami
 Klien saat ini. keluarga dalam perasaan dan
mengatak  Ø Klien masalah yang kesulitan yang
an sering dapat dihadapi klien. dihadapi klien.
menangis menyebutka
jika ingat n alasan
anak- dirawat di
anaknya RS dan tidak
 Klien boleh
mengatak dijenguk
an ingin anak-anak
segera  Ø Keluarga
sembuh dapat
dan bisa meyakinkan
berkump klien bahwa
ul lagi peran klien
dengan seperti ini
anak- hanya
anaknya. sementara.

DO :

Klien dirawat
sejak tanggal 27
Juli 2005
1. PELAKSANAAN

No Tanggal No DP Implementasi Paraf


1 2 3 4 5
1 08-8-2005 1 Melakukan observasi tanda-tanda vital klien
meliputi : tensi, nadi, suhu dan respirasi
Pukul 08.00
Hasil:

TD : 110/70 mmHg

Nadi : 96 kali / menit

Suhu : 36,7o C

Respirasi : 24 kali / menit

Melakukan observasi tingkat kesadaran klien


1
Hasil :

Kesadaran kualitatif klien Alert/kompos mentis

Kesadaran kuantitatif : GCS 15

Melakukan observasi terhadap adanya tanda-


1 tandapeningkatan TIK seperti nyeri
kepala.

Hasil :

Klien mengatakan saat ini tidak terdapat nyeri


kepala

1 Melakukan pemeriksaan tanda-tanda iritasi


meningen seperti : kaku kuduk, lasegue,
brudzinski I dan II, kernig sign.

Hasil:
No Tanggal No DP Implementasi Paraf
1 2 3 4 5
Kaku kuduk : negatif

Brudzinski : negatif

Kernig : negatif

Laseque : positif

Menyajikan makanan dalam keadaan hangat


dengan menggunakan meja makan klien
09.30 2
Hasil :

Porsi makan klien habis 1/4 porsi, klien


mengatakan tidak nafsu makan.

Memberikan minum air hangat sebelum makan.

Hasil :

2 Klien minum air hangat habis 1/4 gelas, klien


mengatakan tidak nafsu makan.

Memberikan makan 1 jam setelah minum


OAT.

Hasil :

2 Klien makan dibantu perawat, hanya habis 1/4


porsi

Memberikan injeksi anti emetik sesuai dengan


terapi : Ranitidin

10.00 2 Hasil :

Klien tidak mengeluh nyeri dan pusing setelah


disuntik
No Tanggal No DP Implementasi Paraf
1 2 3 4 5

Memberikan injeksi anti infalamasi sesuai dengan


program terapi : Dexametason 1 ampul / iv.

Hasil:
1
Klien tidak mengeluh pusing setelah penyuntikan.

2 09-8-2005 1 Memberian OAT sesuai dengan program therapi


medik:
Pukul 07.15
 § INH 400 mg / oral
o § Rifampisin 450 mg / oral
o § Vitamin B6 50 mg / oral
o § Curcuma 1 tablet / oral

Hasil :

Klien mau minum obat, klien masih mengeluhkan


adanya mual setelah minum obat.

Melakukan observasi tanda-tanda vital

Hasil :

TD : 120 / 70 mmHg, N : 88 x / menit, R : 24 x /


07.30 1 Menit, Suhu : 36,9o C

Melakukan observasi tingkat kesadaran

Hasil :

Kompos mentis, GCS 15

Melakukan pemeriksaan tanda-tanda iritasi


meningen seperti : kaku kuduk, lasegue, brudzinski
I dan II, kernig sign.
No Tanggal No DP Implementasi Paraf
1 2 3 4 5
Hasil :

1 Kaku kuduk : negatif

Brudzinski : negatif

Kernig : negatif

Lasegue : positif

Mengkaji ulang tingkat nyeri sebelum melakukan


tindakan.

Hasil :

Klien tampak sudah dapat beradaptasi dengan


nyeri, skala nyeri masih 3 (0-5)

08.00 4

Mengajarkan klien tentang teknik mengurangi nyeri


seperti: Relaksasi, Distraksi, Guide Imagery.

Hasil:

Klien mengatakan akan mencobanya nanti saja


sendiri.

Anjurkan klien untuk menggerakan tangannya


yang sakit sesuai dengan kemampuan klien.

Hasil:

Klien mau mencoba menggerak-gerakan tangannya


dengan dibantu oleh perawat, klien mengatakan
akan mencobanya lagi dibantu dengan tangan
4 kanannya.

Menyajikan makanan dalam keadaan hangat


dengan menggunakan meja makan klien
No Tanggal No DP Implementasi Paraf
1 2 3 4 5
Hasil :

Porsi makan klien habis 1/4 porsi, klien


mengatakan tidak nafsu makan.

Memberikan obat OAT setelah makan :


08.40 2
Ethambutol 1000 mg / oral, Pyrazinamid 1000 mg /
oral

Hasil :

Klien mengatakan tidak ada pusing setelah minum


obat, masih ada mual setelah minum obat.

Memberikan injeksi : Ranitidin 1 ampul / iv


1
Hasil :

Klien tidak mengeluh nyeri dan pusing setelah


disuntik, klien mengatakan mual sudah berkurang

Memberikan injeksi : Dexametason 1 ampul / iv

10.00 2 Hasil :

Klien tidak mengeluh pusing dan nyeri pada daerah


obat injeksi dimasukan

Mengkaji ulang tingkat ketergantungan klien


terhadap orang lain.

Hasil :

10.00 1 Klien mengatakan mau mencoba menggosok gigi


nya sendiri.
No Tanggal No DP Implementasi Paraf
1 2 3 4 5

Melakukan oral hygiene secara mandiri dengan


bantuan minimal dari perawat

Hasil :

Klien mampu melakukan oral hygiene sendiri yang


10.15 3 difasilitasi oleh perawat. klien mengatakan
mulutnya terasa segar, gigi dan mulut klien tampak
bersih.

Memberikan reward saat klien mampu melakukan


ADL sesuai dengan kemampuannya.

Hasil :

Klien terlihat senang dan tersenyum ketika


3 diberikan pujian.

Mencuci rambut klien di atas tempat tidur

Hasil :

Klien mengatakan segar, rambut klien tampak


bersih dan rapi.

Memberikan penjelasan tentang penyebab mual


11.00 3 dan nafsu makan berkurang.

Hasil :

Klien memahami tentang penyebab mual, klien


mengatakan mual terutama dirasakan setelah
minum obat tablet

Menyajikan makan siang untuk klien masih dalam


keadaan hangat
No Tanggal No DP Implementasi Paraf
1 2 3 4 5
11.15 3 Hasil :

Klien menghabiskan makanan 3/4 porsi, klien


mengatakan mual sudah berkurang

Melibatkan klien dalam penyusunan menu


makanan sesuai dengan selera.

2 Hasil :

Klien menanyakan selain makan makanan yang


diberikan dari RS klien mau makanan dari luar
seperti biskuit.

Mengkaji ulang pengetahuan klien


tentangpenyakitnya.

Hasil :

Klien mengatakan penyakitnya saat ini adalah


11.30 2 infeksi syaraf, tapi tidak tau nama penyakitnya dan
tidak tahu cara program perawatan dan
pengobatannya.

Memberikan penkes pada klien tentang penyakit


dan program pengobatannya dihubungkan denganh
perawatannya, meliputi :

 § Pengertian
 § Cara perawatan dan diet
2  § Program pengobatan
 § Efek samping obat
 § Dampak jika pengobatan tidak tuntas

Hasil :

Klien mengatakan sekarang tahu jika penyakitnya


adalah TBC yang dapat menular, dan mengatakan
mau berobat hingga tuntas, klien juga mengatakan
akan memaksakan makan walaupun mual, takut
No Tanggal No DP Implementasi Paraf
1 2 3 4 5
penyakitnya tidak sembuh.

11.45 6

Melibatkan suami klien untuk menjadi support


sistem bagi klien dan menjadi PMO

Hasil :

Suami mengatakan siap untuk mendampingi klien


berobat dan ikut bertanggung jawab selama klien
minum obat.

6
Melakukan pengkajian terhadap adanya tanda dan
gejala infeksi traktus urinarius.

Hasil :

Klien mengatakan tidak terdapat nyeri pinggang,


nyeri dan panas dirasakan setelah perasaan ingin
BAK. Warna urine kuning tua dan jernih, kateter
bersih.

Melakukan kolaborasi untuk pelepasan dower


kateter.

Hasil :

Kepala ruangan mengatakan klien sudah layak


dibuka kateternya tapi sebelumnya harus dilakukan
blast training terlebih dahulu.

6
No Tanggal No DP Implementasi Paraf
1 2 3 4 5

12.10 5

1. EVALUASI

No
NO Tanggal Catatan Perkembangan Paraf
DP
1 2 3 4 5
1 10-8- 1 S :
2005
– Klien mengatakan tidak terdapat nyeri kepala,
sendi pada siku tangan kiri masih bengkak dan
nyeri.

O:

– Kesadaran klien kompos mentis/alert

– Tanda iritasi meningen : lasegue masih +


No
NO Tanggal Catatan Perkembangan Paraf
DP
1 2 3 4 5
– Tensi 110/70, N: 88 x / mnt, S:37oC, R: 24 x /
mnt

– Sendi siku klien tampak bengkak.

A:

– Proses infeksi pada SSP menunjukan perbaikan

P:

– Melanjutkan intervensi meliputi:

– Lanjutkan program terapi dengan OAT

– Kaji efek samping pengobatan

I :

– Memberikan OAT sesuai dengan program


terapi yaitu: INH 400mg/oral, Rifampicin
450mg/oral, dan Vit.B6 diberikan sebelum makan.
Ethambutol 1000mg/oral, Pyrazinamid
1000mg/oral dan Curcuma diberikan 1jam setelah
makan pagi. Memberikan injeksi Dexametason 1
amp/iv. Mengkaji efek samping dari pemberian
obat.

E:

– Klien mau minum obat, efek samping OAT


terhadap fungsi hati, hasil SGPT tanggal 9-8-2005
: 327 U/L

R:

– Kolaborasikan dengan dokter untuk pemberian


obat OAT yang lebih aman.

Hasil :

– Program terapi klien dirubah

– INH, Rifampisin, Pyrazinamid di stopn diganti


dengan Streptomisin 750mg / im, Ciprofloksasin
2x500mg/hari.
No
NO Tanggal Catatan Perkembangan Paraf
DP
1 2 3 4 5
2 10-8- 6 S :
2005
– Klien mengatakan penyakit klien adalah TBC
yang menyerang otak, paru-paru dan tulang dan
bisa menular.

– Klien mengatakan pengobatannya harus rutin


sampai tuntas, karena kumannya akan kebal dan
lebih susah diobatinya lagi.

– Klien mengatakan pengobatan penyakitnya


tidak hanya menggunakan obat tapi harus dengan
daya tahan tubuh yang kuat dengan cara makan
yang banyak mengandung protein dan zat tenaga
seperti telur, ikan, tempe, nasi. Klien juga
mengatakan efek samping dari obatnya bisa
membuat mual, sakit kepala, gangguan hati. Suami
klien mengatakan siap untuk mengantar klien
berobat dan mendampingi minum obat.

O :

– Klien terlihat mau minum obat yang disiapkan


oleh suaminya.

A :

– Masalah teratasi
3 10-8- 2 S :
2005
– Klien mengatakan mual berkurang, nafsu
makan mulai meningkat.

O:

– Klien menghabiskan lebih dari 3/4 porsi


makanan dari RS, klien tidak terlihat akan muntah
saat makan

A:

– Asupan nutrisi klien berangsur-angsur


meningkat
No
NO Tanggal Catatan Perkembangan Paraf
DP
1 2 3 4 5
P:

– Melanjutkan intevensi sesuai dengan yang


direncanakan yaitu:

– Sajikan makanan dalam keadaan hangat dan


menarik.

– Libatkan klien dalam penyusunan menu


makanan sesuai dengan selera.

– Lakukan oral hygiene

– Berikan minum air hangat sebelum makan.

– Berikan makan minimal 1 jam setelah minum


OAT.

– Lanjutkan pemberian terapi anti emetik :


Ranitidin

I :

– Menyajikan makanana klien ketika masih


hangat

– Memberikan minum air hangat sebelum makan

– Memberikan makan siang klien setelah minum


OAT

– Mendamping klien saat makan

– Melanjutkan program terapi anti emetik

E:

– Mual sudah tidak dirasakan lagi oleh klien

– Nafsu makan klien meningkat

– Klien menghabiskan makan 1porsi


4 10-8- 3 S :
2005
– Klien mengatakan lebih segar, rambut tidak
lengket, klien sudah menggosok giginya sendiri tadi
No
NO Tanggal Catatan Perkembangan Paraf
DP
1 2 3 4 5
pagi dibantu suami.

O:

– Rambut klien tampak bersih, rapi, dan tidak


lengket.

– Gigi dan mulut klien terlihat bersih

– Kulit klien terlihat bersih dan tidak lengket

A:

– Masalah teratasi
5 10-8- 4 S :
2005
– Klien mengatakan nyeri masih ada terutama
jika sendi yang bengkak ikut bergerak, klien
mengatakan sekarang mampu menahan nyeri, klien
mengatakan jika nyeri muncul klien menarik nafas
panjang dan ngobrol dengan suaminya nyerinya
berkurang.

O:

– Skala nyeri 2 (0-5)

– Klien mau menggerakan tangan yang sakit


dibantu tangan kanannya, klien tampak
menggerakan sendi pergelangan tangan dan jari-jari
tangan kiri. Klien tampak lebih beradaptasi dengan
nyeri

A:

– masalah teratasi
6 10-8- 5 S :
2005
– Klien mengatakan nyeri dan panas kencing
masih ada

– Klien mengatakan selangnya ingin dicabut

O:

– Dauer kateter masih terpasang, urine warna


No
NO Tanggal Catatan Perkembangan Paraf
DP
1 2 3 4 5
kuning,jernih. Klien tampak meringis jika kateter
digerakan.

A:

– Masalah belum teratasi

P:

– Lanjutkan blast trainning

I :

– Melanjutkan blast trainning sebelum mencabut


kateter

Mencabut dower kateter

E:

– Klien mengatakan setelah dicabut kateter lebih


nyaman, nyeri dan panas setelah BAK tidak ada.

R:

S: klien mengatakan setelah dicabut selang lebih


nyaman, nyeri dan panas setelah BAK tidak ada.

O: kateter sudahdi lepas, tidak terlihat tanda-


tanda iritasi saat mencabut kateter.

A : Masalah klien teratasi setelah dicabut kateter


7 10-8- 7 S :
2005
– Klien mengatakan merasa kehilangan perannya
selama sakit, terutama peran sebagai ibu rumah
tangga yaitu mengurus anak-anaknya

– Klien mengatakan sering menangis jika ingat


anak-anaknya

– Klien mengatakan ingin segera sembuh dan


No
NO Tanggal Catatan Perkembangan Paraf
DP
1 2 3 4 5
bisa berkumpul lagi dengan anak-anaknya.

O:

– Klien dirawat sejak tanggal 27 Juli 2005

A:

– Gangguan konsep diri : peran berhubungan


dengan hospitalisasi

P:

– Jelaskan pada klien tentang keadaan klien saat


ini

– Gali keinginan klien saat ini

– Diskusikan dengan klien tentang peran yang


dapat dilakukan selama klien dirawat di RS.

– Jelaskan pada klien bahwa RS adalah tempat


tinggal klien sementara.

– Libatkan keluarga dalam masalah yang dihadapi


klien.

I :

– Menjelaskan pada klien tentang keadaannya


saat ini

– Menggali keinginan klien saat ini

– mendiskusikan dengan klien tentang peran yang


dapat dilakukan di RS

– Menjelaskan pada klien bahwa di RS klien


hanya sementara

– Melibatkan suaminya dalam menyelesaikan


masalah klien

E:

– Klien mengatakan mengerti tujuan dari


No
NO Tanggal Catatan Perkembangan Paraf
DP
1 2 3 4 5
perawatan di RS untuk mengobati penyakitnya,
klien ingin segera sembuh dari penyakitnya, kliem
mengerti alasan anaknya tidak boleh dibawa ke RS
karena takut tertular.
8 11-8- 1 S :
2005
– Klien mengatakan tidak ada demam, nyeri
kepala

O:

– Kesadaran klien kompos mentis, tanda vital


dalam batas normal TD 110/80mmHg, N: 84 x /
menit, R: 20 kali/menit, tanda iritasi meningen
lasegue +

A:

– Infeksi pada SSP berangsur membaik

P:

– Melanjutkan pemberian obat sesuai program

I :

– Memberikan obat Ethambutol 1000mg,


Curcuma 1tablet/oral, Ciprofloxasin 500 mg / oral
sesudah makan, memberikan injeksi Dexametason
1 ampul / iv, melakukakan skin test obat
Streptomisin, memberikan injeksi streptomisin
750mg / im.

E:

– Klien tidak menunjukan tanda-tanda alergi


seperti gatal-gatal setelah diberikan obat.
9 11-8- 2 S :
2005
– Klien sudah tidak mengeluh mual, nafsu makan
meningkat.

O:

– Porsi makan klien selalu habis, klien terlihat


No
NO Tanggal Catatan Perkembangan Paraf
DP
1 2 3 4 5
suka makan biskuit yang dibawa dari keluarganya.

A:

– Masalah teratasi
10 12-8- 1 S :
2005
– Klien mengatakan saat ini

O:

– Tanda vital dalam batas normal

– TD: 120/80 N: 88 x / menit S: 36,9oC R: 24 x /


menit

– Tidak terdapat tanda-tanda peningkatan TIK

– Tingkat kesadaran klien kompos mentis

– Tanda iritasi meningen: lasegue (-), brudzinski


I,II (-), kernig (-), kaku kuduk (-)

A:

– Masalah teratasi sesuai tupen

S-ar putea să vă placă și