Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
U-test ini digunakan untuk menguji signifikansi hipotesis komperatif dua sampel
independen bila datanya berbentuk ordinal. Bila dalam suatu pengamatan data
berbentuk interval, maka perlu dirubah dulu kedalam data ordinal. Bila masih
berbentuk interval, sebenarnya dapat menggunakan t-test untuk pengujiannya,
tetapi bila asumsi t-test tidak dipenuhi (misalnya data harus normal), maka t-test
ini tidak dapat digunakan, atau dangan kata lain U-test digunakan sebagai alternatif
lain dari t-test parametrik bila asumsi yang diperlukan bagi t-test tidak dipenuhi.
U-test ini dapat menggunakan pengujian dua arah ataupun satu arah.
Bila besar sampel pertama dan kedua dinyatakan dengan n1 dan n2 (untuk n1 dan n2
yang lebih kecil dari 20), maka langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:
dan
dimana :
4. Dari dua nilai U tersebut yang digunakan adalah nilai U yang lebih kecil.
A : 67 87 90 87 54 67 45 67 87 67
B : 78 90 98 79 67 89 90 89 79 98 78 89
Perguruan Tinggi yang favorit dikelola dengan manajemen yang baik. (gunakan α =
0,025)
Jawab :
6. Penyajian data :
1. Perhitungan :
Dari tabel di atas diperoleh R1 = 81 dan R2= 172. Nilai U diperoleh dengan
perhitungan :
Ternyata nilai U2 lebih kecil dari U1 dengan demikian nilai U yang digunakan untuk
membandingkan dengan U tabel adalah U2. Berdasarkan tabel dengan α = 0,025
(satu arah) atau α = 0,05 (dua arah) dengan n1 = 10 dan n2 = 12 diperoleh nilai Uα
(U tabel) = 29. Ternyata nilai U hitung lebih kecil dari pada U tabel (26 < 29),
dengan demikian H0 ditolak.
8. Kesimpulan :
Terdapat perbedaan kualitas manajemen yang signifikan antara perguruan tinggi
yang favorit dan tidak favorit. Berarti Perguruan Tinggi yang favorit dikelola
dengan manajemen yang baik.
9. Saran :
Perguruan tinggi yang tidak favorit perlu meningkatkan kualitas manajemennya bila
ingin menjadi perguruan tinggi yang favorit.
Bila n1 atau n2 atau kedua-duanya sama atau lebih besar dari 20, digunakan
pendekatan kurva normal (mendekati distribusi normal), dengan :
Angka sama (Ties). Mann-whitney U-test menganggap bahwa nilai-nilai itu memiliki
suatu distribusi yang kontinyu. Dengan pengukuran yang sangat tepat pada variable
yang kontinyu, kemungkinan terjadinya angka yang sama adalah nol. Tetapi, dengan
ukuran-ukuran yang relative kasar, yang biasa kita pergunakan dalam penelitian
ilmiah mengenai perilaku, angka sama sangat mungkin terjadi. Kita anggap bahwa dua
observasi yang menghasilkan angka sama sungguh-sungguh berbeda, tetapi bahwa
perbedaan itu terlalu halus atau kecil sehingga tidak terlacak oleh pengukuran kita
yang kasar itu.
Bila angka sama terjadi, kita berikan kapada masing-masing observasi (nilai) itu
rata-rata rangking yang akan mereka miliki seandainya angka sama itu tidak terjadi.
Jika angka sama antara dua observasi atau lebih dalam kelompok yang sama,
harga/nilai U tidak terpengaruh. Tetapi jika angka sama itu muncul antara dua
observasi atau lebih dan menyangkut kedua kelompok, harga/nilai U terpengaruh.
Sungguhpun akibat itu biasanya dapat diabaikan, suatu koreksi untuk angka sama
tersedia untuk dipergunakan dengan pendekatan kurva normal yang kita pergunakan
untuk sampel-sampel besar.
Contoh kasus (untuk n1 atau n2 atau kedua-duanya sama atau lebih besar dari
20)
Jawab :
6. Penyajian data :
Tabel nilai hasil ujian beserta rangkingnya
R2 = 232
7. Perhitungan :
Dari tabel di atas diperoleh R1 = 434 dan R1 = 232. Nilai U diperoleh dengan
perhitungan:
Dari dua nilai U tersebut, ternyata nilai U1 lebih kecil dari nilai U2, dengan demikian
nilai U yang digunakan dalam perhitungan selanjutnya adalah U1.
8. Kesimpulan
Ada perbedaan tingkat kepandaian yang signifikan antara mahasiswa universitas
terbuka di wilayah DKI dan mahasiswa universitas terbuka di wilayah Sulsel.
9. Saran
Universitas terbuka tersebut perlu meningkatkan kualitas manajemennya.
Karena dalam data di atas terdapat observasi yang berangka sama (nilai yang sama)
, maka kita coba lakukan koreksi untuk angka sama. Untuk data itu, diperoleh :
2 nilai 56
2 nilai 61
2 nilai 63
2 nilai 66
2 nilai 67
2 nilai 71
2 nilai 72
2 nilai 76
2 nilai 82
2 nilai 93
Nilai Z dengan koreksi untuk angka sama adalah sedikit lebih besar daripada yang
ditemukan sebelummya jika koreksi tidak dijalankan. Dari contoh kasus tersebut,
akibat angka sama hanya kecil saja.