Sunteți pe pagina 1din 11

Mann-Whitney U-test

Posted by: irun89 on: April 9, 2010

 In: matematika | science


 9 Comments

U-test ini digunakan untuk menguji signifikansi hipotesis komperatif dua sampel
independen bila datanya berbentuk ordinal. Bila dalam suatu pengamatan data
berbentuk interval, maka perlu dirubah dulu kedalam data ordinal. Bila masih
berbentuk interval, sebenarnya dapat menggunakan t-test untuk pengujiannya,
tetapi bila asumsi t-test tidak dipenuhi (misalnya data harus normal), maka t-test
ini tidak dapat digunakan, atau dangan kata lain U-test digunakan sebagai alternatif
lain dari t-test parametrik bila asumsi yang diperlukan bagi t-test tidak dipenuhi.
U-test ini dapat menggunakan pengujian dua arah ataupun satu arah.

Bila besar sampel pertama dan kedua dinyatakan dengan n1 dan n2 (untuk n1 dan n2
yang lebih kecil dari 20), maka langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:

1. Gabungkan kedua sampel independen tersebut dan beri rangking pada


tiap-tiap anggotanya. Dalam pemberian rangking kita asumsikan bahwa
rangking 1 adalah untuk nilai yang paling rendah, rangking ke 2 untuk nilai
yang lebih tinggi dan seterusnya hingga rangking yang paling tinggi.
Apabila terdapat dua atau lebih nilai pengamatan yang sama, digunakan
rangking rata-rata.
2. Hitunglah jumlah rangking yang diperoleh pada masing-masing sampel,
yaitu R1 untuk sampel
pertama dan R2 untuk sampel kedua.
3. Untuk uji statistik U, terdapat dua rumus yang digunakan, yaitu:

dan
dimana :

4. Dari dua nilai U tersebut yang digunakan adalah nilai U yang lebih kecil.

5. Bandingkan nilai U yang lebih kecil tersebut dengan nilai U tabel.

Contoh kasus (untuk n1 dan n1 yang lebih dari 20) :

Dilakukan penelitian untuk mengetahui adakah perbedaan kualitas manajemen antara


Perguruan tinggi yang dianggap favorit oleh masyarakat dan Perguruan Tinggi yang
tidak favorit. Penelitian menggunakan sampel 10 Perguruan Tinggi yang dianggap
tidak favorit (A) dan 12 Perguruan Tinggi yang dianggap favorit (B). selanjutnya ke
dua kelompok perguruan Tinggi tersebut di ukur kualitas manajemennya dengan
menggunakan sebuah instrument, yang terdiri dari beberapa butir pertanyaan. Skor
penilaian tertinggi 40 dan terendah 0. Data hasil penelitian adalah sebagai berikut :

A : 67 87 90 87 54 67 45 67 87 67

B : 78 90 98 79 67 89 90 89 79 98 78 89

Buktikan hipotesis yang menyatakan bahwa :

Perguruan Tinggi yang favorit dikelola dengan manajemen yang baik. (gunakan α =
0,025)

Jawab :

Berdasarkan hal tersebut di atas maka :


1. Judul penelitiannya dapat dirumuskan sebagai berikut :

Perbandingan kualitas manajemen Perguruan Tinggi yang Favorit dan Tidak


Favorit

2. Variable penelitiannya adalah :


o kualitas manajemen vatiabel independen
o favotitas Perguruan Tinggi variabel dependen
3. Rumusan Masalah
adakah perbedaan kualitas manajemen yang signifikan antara Perguruan
Tinggi yang favorit dan tidak favorit.
4. Sampel
terdiri dari dua kelompok Perguruan Tinggi yaitu Perguruan Tinggi tidak
favorit (kelompok A) = 10 Perguruan Tinggi dan Perguruan Tinggi favorit
(kelompok B) = 12 Perguruan Tinggi.
5. Hipotesis :

6. Penyajian data :

Kel. A Nilai kualitas Rangking Kel. B Nilai kualitas Rangking


1 67 5 1 78 8,5
2 87 13 2 90 19
3 90 19 3 98 21,5
4 87 13 4 79 10,5
5 54 2 5 67 5
6 67 5 6 89 16
7 45 1 7 90 19
8 67 5 7 89 16
9 87 13 9 79 10,5
10 67 5 10 98 21,5
11 11 78 8,5
12 12 89 16
R1= 81 R2= 172

1. Perhitungan :
Dari tabel di atas diperoleh R1 = 81 dan R2= 172. Nilai U diperoleh dengan

perhitungan :

Ternyata nilai U2 lebih kecil dari U1 dengan demikian nilai U yang digunakan untuk
membandingkan dengan U tabel adalah U2. Berdasarkan tabel dengan α = 0,025
(satu arah) atau α = 0,05 (dua arah) dengan n1 = 10 dan n2 = 12 diperoleh nilai Uα
(U tabel) = 29. Ternyata nilai U hitung lebih kecil dari pada U tabel (26 < 29),
dengan demikian H0 ditolak.

8. Kesimpulan :
Terdapat perbedaan kualitas manajemen yang signifikan antara perguruan tinggi
yang favorit dan tidak favorit. Berarti Perguruan Tinggi yang favorit dikelola
dengan manajemen yang baik.

9. Saran :
Perguruan tinggi yang tidak favorit perlu meningkatkan kualitas manajemennya bila
ingin menjadi perguruan tinggi yang favorit.

Bila n1 atau n2 atau kedua-duanya sama atau lebih besar dari 20, digunakan
pendekatan kurva normal (mendekati distribusi normal), dengan :
Angka sama (Ties). Mann-whitney U-test menganggap bahwa nilai-nilai itu memiliki
suatu distribusi yang kontinyu. Dengan pengukuran yang sangat tepat pada variable
yang kontinyu, kemungkinan terjadinya angka yang sama adalah nol. Tetapi, dengan
ukuran-ukuran yang relative kasar, yang biasa kita pergunakan dalam penelitian
ilmiah mengenai perilaku, angka sama sangat mungkin terjadi. Kita anggap bahwa dua
observasi yang menghasilkan angka sama sungguh-sungguh berbeda, tetapi bahwa
perbedaan itu terlalu halus atau kecil sehingga tidak terlacak oleh pengukuran kita
yang kasar itu.

Bila angka sama terjadi, kita berikan kapada masing-masing observasi (nilai) itu
rata-rata rangking yang akan mereka miliki seandainya angka sama itu tidak terjadi.

Jika angka sama antara dua observasi atau lebih dalam kelompok yang sama,
harga/nilai U tidak terpengaruh. Tetapi jika angka sama itu muncul antara dua
observasi atau lebih dan menyangkut kedua kelompok, harga/nilai U terpengaruh.
Sungguhpun akibat itu biasanya dapat diabaikan, suatu koreksi untuk angka sama
tersedia untuk dipergunakan dengan pendekatan kurva normal yang kita pergunakan
untuk sampel-sampel besar.

Akibat dari rangking-rangking yang sama adalah mengubah variabilitas himpunan


rangking itu. Dengan demikian, koreksi untuk angka sama harus diterapkan pada
standar deviasi distribusi sampling U. setelah dikoreksi untuk angka sama, standar
deviasi itu menjadi :
∑T diperoleh dengan menjumlahkan harga-harga T semua kelompok yang memiliki
observasi-observasi berangka sama. Dengan koreksi untuk angka sama ini, kita
dapatkan Z dengan :

Contoh kasus (untuk n1 atau n2 atau kedua-duanya sama atau lebih besar dari
20)

Ujian matematika diberikan kepada sebanyak 20 orang mahasiswa Universitas


Terbuka yang dipilih secara random untuk wilayah DKI dan ujian yang sama pula
diberikan kepada 15 orang mahasiswa Universitas Terbuka yang dipilih secara
random di wilayah Ujungpandang (Sulsel). Dari hasil ujian yang diperoleh di dua
tempat (daerah) diatas DKI dan sulsel menunjukkan nilai ujian tiap mahasiswanya
sebagai berikut :

No DKI (grup A) Sulsel (grup B)


1 70 72
2 63 67
3 78 56
4 71 69
5 82 71
6 93 59
7 96 55
8 61 88
9 72 79
10 63 49
11 56 76
12 82 53
13 66 66
14 76 73
15 67 80
16 61
17 74
18 86
19 64
20 93
21 97

Pengujian tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan penampilan


(tingkat kepandaian) mahasiswa Universitas Terbuka pada kedua wilayah diatas.
(tingkat= 5% (pengujian dengan dua arah)).

Jawab :

1. Judul penelitiannya dapat dirumuskan sebagai berikut :

Perbandingan penampilan (tingkat kepandaian) mahasiswa Universitas


Terbuka di wilayah DKI dan ujungpandang (Sulsel).

2. Variabel penelitiannya adalah :


o Hasil ujian variabel independen
o Tingkat kepandaian mahasiswa variabel dependen
3. Rumusan masalah :
Adakah perbedaan tingkat kepandaian yang signifikan antara Universitas
Terbuka di wilayah DKI dan sulsel.
4. Sampel
Terdiri dari 21 orang mahasiswa universitas terbuka untuk wilayah DKI dan
15 orang mahasiswa universitas terbuka untuk wilayah ujungpandang (Sulsel).
5. Hipotesis
H0: Tidak ada perbedaan tingkat kepandaian yang signifikan antara
mahasiswa universitas terbuka di wilayah DKI dan mahasiswa universitas
terbuka di wilayah Sulsel.H1: Ada perbedaan tingkat kepandaian yang
signifikan antara mahasiswa universitas terbuka di wilayah DKI dan
mahasiswa universitas tebuka di wilayah Sulsel.

6. Penyajian data :
Tabel nilai hasil ujian beserta rangkingnya

No Grup A Rangking Grup B Rangking


1 70 17 72 20,5
2 63 9,5 67 14,5
3 78 26 56 4,5
4 71 18,5 69 16
5 82 29,5 71 18,5
6 93 33,5 59 6
7 96 35 55 3
8 61 7,5 88 32
9 72 20,5 79 27
10 63 9,5 49 1
11 56 4,5 76 24,5
12 82 29,5 53 2
13 66 12,5 66 12,5
14 76 24,5 73 22
15 67 14,5 80 28
16 61 7,5
17 74 23
18 86 31
19 64 11
20 93 33,5
21 97 36

R2 = 232
7. Perhitungan :
Dari tabel di atas diperoleh R1 = 434 dan R1 = 232. Nilai U diperoleh dengan
perhitungan:

Dari dua nilai U tersebut, ternyata nilai U1 lebih kecil dari nilai U2, dengan demikian
nilai U yang digunakan dalam perhitungan selanjutnya adalah U1.
8. Kesimpulan
Ada perbedaan tingkat kepandaian yang signifikan antara mahasiswa universitas
terbuka di wilayah DKI dan mahasiswa universitas terbuka di wilayah Sulsel.

9. Saran
Universitas terbuka tersebut perlu meningkatkan kualitas manajemennya.

Karena dalam data di atas terdapat observasi yang berangka sama (nilai yang sama)
, maka kita coba lakukan koreksi untuk angka sama. Untuk data itu, diperoleh :

Kita lihat kelompok-kelompok yang berangka sama sebagai berikut :

2 nilai 56
2 nilai 61

2 nilai 63

2 nilai 66

2 nilai 67

2 nilai 71

2 nilai 72

2 nilai 76

2 nilai 82

2 nilai 93

Jadi kita punya harga t sebesar 2.

Nilai Z dengan koreksi untuk angka sama adalah sedikit lebih besar daripada yang
ditemukan sebelummya jika koreksi tidak dijalankan. Dari contoh kasus tersebut,
akibat angka sama hanya kecil saja.

S-ar putea să vă placă și