Sunteți pe pagina 1din 5

Uji mann-whitney

1. 1. Uji Mann-Whitney U 12:22 AM ariyoso Labels: prosedur uji mann-whitney, uji mann-
whitney dengan SPSS, uji mann-whitney U, uji wilcoxon Uji Mann-Whitney/Wilcoxon
merupakan alternatif bagi uji-t. Uji Mann Whitney/Wilcoxon merupakan uji non-
parametrik yang digunakan untuk membandingkan dua mean populasi yang berasal dari
populasi yang sama. Uji Mann-Whitney juga digunakan untuk menguji apakah dua mean
populasi sama atau tidak. Uji Mann-Whitney biasanya digunakan dalam berbagai bidang,
terutama lebih sering dalam Psikologi, medik/perawatan dan bisnis. Misalnya, pada
psikologi, uji Mann-Whitney digunakan untuk membandingkan sikap dan perilaku, dan
lain-lain. Dalam bidang pengobatan, uji Mann-Whitney digunakan untuk mengetahui
efek obat apakah sama atau tidak, selain itu juga bisa digunakan untuk menguji apakah
obat tertentu dapat menyembuhkan penyakit atau tidak. Dalam Bisnis, uji Mann-Whitney
dapat digunakan untuk mengetahui preferensi orang-orang yang berbeda. Asumsi yang
berlaku dalam uji Mann-Whitney adalah: 1. Uji Mann-Whitney mengasumsikan bahwa
sampel yang berasal dari populasi adalah acak, 2. Pada uji Mann-Whitney sampel bersifat
independen (berdiri sendiri), 3. Skala pengukuran yang digunakan adalah ordinal.
Hipotesis yang digunakan adalah: H0: tidak ada perbedaan distribusi skor untuk populasi
yang diwakilkan oleh kelompok eksperimen dan control. Ha: Skor untuk kelompok
eksperimen secara statistik lebih besar daripada skor populasi kelompok control. Untuk
menghitung nilai statistik uji Mann-Whitney, rumus yang digunakan adalah sebagai
berikut: Dimana: U = Nilai uji Mann-Whitney N1= sampel 1 N2= sampel 2 Ri = Ranking
ukuran sampel Ilustrasi Kasus: Profesor Kalkulus ingin melihat apakah ujian kalkulus
pada pagi hari maupun siang hari berpengaruh terhadap skor hasil yang didapatkan oleh
para mahasiswanya. Oleh karena itu ia memilih 19 orang mahasiswa terbaiknya untuk
melaksanakan ujian pada pagi hari maupun siang hari. Kelompok pertama terdiri dari 10
orang yang melaksanakan ujian pada pagi hari, dan sisanya 9 orang melaksanakan ujian
pada siang hari. Skor yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
2. 2. 1. Dengan SPSS 17.0, pertama-tama kita input datanya sebagai berikut: *perhatian
SPSS tidak akan bisa membaca variabel kategorik yang dlam kasus ini dibaca string (pagi
dan siang), oleh karena itu pagi dan siang akan diganti dengan skor 0 untuk pagi, dan 1
untuk malam. 2. Kemudian di menubar pilih ANALYZE – NON-PARAMETRIC TEST
– 2 INDEPENDENT SAMPLES seperti berikut ini:
3. 3. 3. Setelah muncul kotak dialog Two Independent Samples Test, masukkan variabel
independen SKOR ke dalam kotak test variable list, dan masukkan variabel dependen
WAKTU UJIAN ke kotak grouping variables, kemudian klik DEFINE RANGE, 4.
Setelah muncul kotak dialog Two Independent Samples: Define.., anda dapat
memasukkan pada group 1 angka 1 dan pada group 2 angka 2, karena sampel terdiri atas
dua kelompok, seperti berikut - CONTINUE: 5. Jangan lupa untuk mencheklist Mann-
Whitney di bagian bawah kiri, kemudian klik OK, maka akan ditampilkan output berikut:
4. 4. 6. Interpretasi: Dari output Rank, dapat kita lihat bahwa nilai mean untuk mahasiswa
yang ujian pada pagi hari (0) lebih besar daripada nilai mean mahasiswa yang ujian pada
siang hari (11,90 > 7,89). Dari Nilai uji Mann-Whitney U, dapat kita lihat pada output
“Test Statisticb ” dimana nilai statistik uji Z yang kecil yaitu -1,553 dan nilai sig.2-tailed
adalah 0,120 > 0,05. Karena itu hasil uji tidak signifikan secara statistik, dengan
demikian kita dapat menerima Hipotesis null dimana tidak ada perbedaan distribusi skor
pada ujian pagi hari maupun siang hari.(yoz)
5. 5. Uji Mann-Whitney nasrul setiawan nonparametrik 4 comments Uji Mann-Whitney
atau lebih dikenal dengan u-test (juga disebut Mann–Whitney– Wilcoxon (MWW),
Wilcoxon rank-sum test, or Wilcoxon–Mann–Whitney test). Uji ini dikembangkan oleh
H.B Mann dan D.R. Whitney dalam tahun 1947. Uji Mann-Whitney ini digunakan
sebagai alternatif lain dari uji T parametrik bila anggapan yang diperlukan bagi uji T
tidak dijumpai. Tehnik ini dipakai untuk mengetest signifikansi perbedaan antara dua
populasi, dengan men ggunakan sampel random yang ditarik dari populasi yang sama.
Test ini berfungsi sebagai alternatif penggunaan uji-t bilamana persyaratan- persyaratan
parametriknya tidk terpenuhi, dan bila datanya berskala ordinal. uji ini berbeda dengan
uji wilocoxon karena uji wilcoxon untuk dua sampel yang berpasangan. sedangkan mann
whitney khusus untuk dua sampel yang independent. Persyaratan  Data berskala ordinal,
interval atau rasio.  Terdiri dari 2 kelompok yang independent atau saling bebas.  Data
kelompok I dan kelompok II tidak harus sama banyaknya harus sama banyaknya.  Data
tidak harus berdistribusi normal. sehingga tidak perlu uji normalitas Prosedur pengujian
dapat dilakukan sebagai berikut : 1. Susun kedua hasil Pengamatan menjadi satu
kelompok sampel 2. Hitung jenjang/ rangking untuk tiap – tiap nilai dalam sampel
gabungan 3. Jenjang atau rangking diberikan mulai dari nilai terkecil sampai terbesar 4.
Nilai beda sama diberi jenjang rata –rata 5. Selanjutnya jumlahkan nilai jenjang untuk
masing-masing sampel. 6. Hitung Nilai statistik uji U. Ada dua macam tehnik U-test ini,
yaitu U-test untuk sampel-sampel kecil dimana n ≤ 20 dan U-test sampel besar bila n >
20. Oleh karena pada sampel besar bila n > 20, maka distribusi sampling U-nya
mendekati distribusi normal, maka test signifikansi untuk uji hipotesis nihilnya
disarankan menggunakan harga kritik Z pada tabel probabilitas normal. Sedangkan test
signifikansi untuk sampel kecil digunakan harga kritik U .
6. 6. Adapun formula rumus Mann-Whitney Test. Berikut statistik uji yang digunakan
dalam uji mann whitney: Untuk sampel kecil (n1 atau n2 ≤ 20) Untuk sampel kecil
dimana n1 atau n2 ≤ 20. maka digunakan rumus umum dari uji mann whitney. berikut
statistik uji yang digunakan untuk sampel kecil. U1 = n1.n2 - U2 U2 = n1.n2 - U1 Bisa
menggunakan salah satu dari rumus di atas. Nah untuk mencari nilai U1 dan U2 seperti
berikut. Keterangan: U1 = Statistik uji U1 U2 = Statistik uji U2 R1 = jumlah rank sampel
1 R2 = jumlah rank sampel 2 n1 = banyaknya anggota sampel 1 n2 = banyaknya anggota
sampel 2 Setelah mendapatkan nilai statistik uji U1 dan U2. kemudian mengambil nilai
terkecil dari kedua nilai tersebut. Nilai terkecil yang diperoleh kemudian dibandingkan
dengan tabel mann whitney. Untuk sampel besar (n1 atau n2 >20) Berbeda dengan kasus
jumlah sampel kecil, jumlah sampel besar menggunakan statistik uji z karena jumlah
sampel yang besar yaitu > 20 setiap sampel. Cara ini tidak membutuhkan tabel mann
whitney tapi menggunakan tabel z yang mungkin lebih populer. Caranya hampir sama
untuk sampel kecil yaitu mencari U1 dan U2. kemudian ada langkah tambahan untuk
menentukan statistik uji z. Nantinya akan digunakan untuk membandingkan dengan tabel
z. Berikut rumus yang digunakan.
7. 7. Rumus diatas digunakan apabila ada rangking yang berbeda. Sedangkan untuk ada
rangking yang sama menggunakan rumus seperti berikut. Contoh Kasus beserta
pembahasan uji mann whitney: Kasus: Misalnya Tim Statistik Ceria penasaran ingin
mengetahui apakah ada perbedaaan Denyut nadi pria dan denyut nadi wanita. kemudian
dilakukan penarikan sampel untuk pria dan wanita dengan melihat denyut nadi masing-
masing: Pembahasan: Dari kasus di atas yang pertama kita liaht yaitu tujuannya. Dari
tujuannya yaitu ada perbedaan antara denyut nadi pria dan wanita. dari tujuan itu ada tiga
hal yang ditangkap yaitu analisis yang digunakan yaitu uji perbandingan dan sampel yang
digunakan ada dua kelompok serta antar kelompok tersebut merupakan kelompk yang
saling bebas atau independent. Bisa disimpulkan menggunakan uji beda dua rata-rata
independent. Dah paham kan sampai disini? Sampai Tahap diatas masih berupa jenis
metode yang digunakan yang tentunya masih umum. Sekarang kita menentukan metode
yang digunakan. langkah selanjutnya melihat skala data yang digunakan. Pada ngerti kan.
skala data ada 4 yaitu nominal, ordinal, interval dan rasio. untuk uji mann whitney
minimal ordinal. artinya ordinal, interval dan rasio bisa digunakan untuk uji mann
whitney. jika menggunakan data ordinal langsung pakai mann whitney. sedangkan apbila
menggukan data interval dan rasio harus diuji dulu apakah normal atau tidak. jika setelah
diuji
8. 8. datanya normal menggunakan metode uji t beda dua rata-rata independent
(parametrik). sedangkan apabila tidak normal menggunakan mann whitney (non
parametrik). Kembali ke contoh kasus. Dari tujuannya kita menggunakan analisis
pebandingan dua rata-rata independent. kemudian dari data yang digunakan yaitu
interval. sehingga perlu uji normalitas terlebih dahulu untuk menentukan apakah
menggunakan mann whitney atau uji t beda dua rata-rata independent. Untuk Materi saat
ini hanya mencakup konsep dari uji mann whitney agar mengeti dulu dasarnya. Untuk
tahap-tahapnya gampanglah yang penting konsep dasarnya dulu. untuk tahap uji mann
whitney secara manual nanti dibuat pada postinga selanjutnya.
9. 9. Contoh Perhitungan Manual Uji U Mann Whitney nasrul setiawan nonparametrik 6
comments Pada postingan sebelumnya sudah dibahas menganai konsep dasar mengenai
uji U Mann Whitney. Postingan ini merupakan kelanjutan dari teori tersebut yaitu
perhitungan secara manual. perhitungan manual ini terdiri dari dua kasus yaitu untuk
sampel kecil dan sampel besar. Contoh yang digunakan sama dengan kasus pada
postingan konsep dasar Uji U Mann Whitney. Diharapkan setelah membuat ini postingan
ini, bisa juga dilakukan dengan sofware agar perhitungan lebih cepat. Contoh Kasus
Untuk Sampel Kecil (U ≤ 20) Misalnya Tim Statistik Ceria penasaran ingin mengetahui
apakah ada perbedaaan Denyut nadi pria dan denyut nadi wanita. kemudian dilakukan
penarikan sampel untuk pria dan wanita dengan melihat denyut nadi masing-masing.
Berikut hasil perhitungan masing-masing denyut nadi. Denyut Nadi Pria Denyut Nadi
Wanita 90 79 89 82 82 85 89 88 91 85 86 80 85 80 86 84 Pembahasan Untuk Sampel
Kecil (U ≤ 20) Pemilihan Metode Dari kasus di atas yang pertama kita lihat yaitu
tujuannya. Dari tujuannya yaitu ada perbedaan antara denyut nadi pria dan wanita. dari
tujuan itu ada tiga hal yang ditangkap yaitu analisis yang digunakan yaitu uji
perbandingan dan sampel yang digunakan ada dua kelompok serta antar kelompok
tersebut merupakan kelompk yang
10. 10. saling bebas atau independent. Bisa disimpulkan menggunakan uji beda dua rata-rata
independent. Dah paham kan sampai disini? Sampai Tahap diatas masih berupa jenis
metode yang digunakan yang tentunya masih umum. Sekarang kita menentukan metode
yang digunakan. langkah selanjutnya melihat skala data yang digunakan. Pada ngerti kan.
skala data ada 4 yaitu nominal, ordinal, interval dan rasio. untuk uji mann whitney
minimal ordinal. artinya ordinal, interval dan rasio bisa digunakan untuk uji mann
whitney. jika menggunakan data ordinal langsung pakai mann whitney. sedangkan apbila
menggukan data interval dan rasio harus diuji dulu apakah normal atau tidak. jika setelah
diuji datanya normal menggunakan metode uji t beda dua rata-rata independent
(parametrik). sedangkan apabila tidak normal menggunakan mann whitney (non
parametrik). Kembali ke contoh kasus. Dari tujuannya kita menggunakan analisis
pebandingan dua rata-rata independent. kemudian dari data yang digunakan yaitu
interval. sehingga perlu uji normalitas terlebih dahulu untuk menentukan apakah
menggunakan mann whitney atau uji t beda dua rata-rata independent. Dalam contoh ini
kita anggap saja datanya tidak berdistribusi normal. Sehingga disini kita menggunakan uji
Mann-Whitney. Hipotesis: H0 : Denyut nadi wanita sama dengan denyut nadi pria H1 :
Denyut nadi wanita berbeda dengan denyut nadi pria Susun kedua hasil Pengamatan
menjadi satu kelompok sampel dan buat peringkat seperti berikut Denyut Nadi Rangking
Jenis Kelamin 79 1 Wanita 80 2,5 Wanita 80 2,5 Wanita 82 4,5 Pria 82 4,5 Wanita 84 6
Pria 85 8 Pria 85 8 Wanita
11. 11. 85 8 Wanita 86 10,5 Pria 86 10,5 Pria 88 12 Wanita 89 13,5 Pria 89 13,5 Pria 90 15
Pria 91 16 Pria Selanjutnya jumlahkan nilai jenjang untuk masing-masing sampel Denyut
Nadi Pria Rangking Denyut Nadi Wanita Rangking 90 15 79 1 89 13,5 82 4,5 82 4,5 85 8
89 13,5 88 12 91 16 85 8 86 10,5 80 2,5 85 8 80 2,5 86 10,5 84 6 Jumlah Rangking 97,5
38,5 Hitung Nilai statistik uji U Setelah melalu langkah-langkah diatas. Sekarang saatnya
untuk menghitung statistik uji U. Pertama yaitu dengan menghitung U1. Berikut
perhitungannya.
12. 12. Sedangkan untuk menghitung U2. Bisa dengan menggunakan rumus. U2 = n1.n2 -
U1 U2 = 9.7 - 52,5 U2 = 10,5 Kemudian dari kedua nilai tersebut diambil nilai terkecil
yaitu 10,5 yang digunakan untuk membandingkan dengan tabel Mann Whitney. Untuk
tabel mann whitney bisa didownload dilink berikut. Tabel Mann Whitney. Cara membaca
tabel mann whitney: Pertama tentukan jumlah setiap sampel. Misalnya dalam contoh
diatas yaitu n1=9 dan n2 =7. Kemudian tentukan nilai titik kritis (α). dalam contoh ini
menggunakan 0,05. Kemudian dihubungkan kolom n1 dan baris n2. dan lihat titik kritis
(α) yang digunakan yaitu 0,05. Hasilny yaitu 12. Kesimpulan Oleh karena nilai U statistik
uji lebih kecil dari nilai U tabel Mann Whitney yaitu 10,5 < 12. Sehingga Keputusan H0
ditolak, H1 diterima. Sehingga bisa disimpulkan ada perbedaan antara denyut nadi pria
dan denyut nadi wanita. Contoh Kasus untuk Sampel Besar (U > 20) Tim Statistik Ceria
sedang mendapatkan kasus dalam penelitian mengenai kepadatan hunian rumah antara di
daerah nelayan dengan daerah pertanian, Tim menggunakan α = 0,05. Tim penasaran
apakah ada perbedaan kepadatan hunian rumah antara daerah nelayan dengan daerah
pertanian. didapatkan data seperti pada tabel di bawah. Disini sudah diranking caranya
sama dengan contoh di atas. Keadatan Rumah Nelayan Rank Keadatan Rumah Pertanian
Rank 4,25 37 1,75 1 3,1 21 2,35 8 3,25 25 3,22 23 3,05 19 3,4 29 2,41 10 2,67 13 2,15 6
4,01 33
13. 13. 2,25 7 1,9 3 3,52 31 2,48 11 2,03 5 3,33 27 1,85 2 3,26 26 4,19 36 2,89 17 2,86 15
3,35 28 4,02 34 2,87 16 3,83 32 2,55 12 1,92 4 3,46 30 3,02 18 3,23 24 4,05 35 3,21 2
3,09 20 2,83 14 2,36 9 Jumlah Rank 284 419 Pembahasan Untuk Sampel Besar (U > 20)
Pemilihan Metode Dari kasus di atas yang pertama kita lihat yaitu tujuannya. Dari
tujuannya yaitu ada perbedaan antara kepadatan rumah nelayan dengan petani. dari tujuan
itu ada tiga hal yang ditangkap yaitu analisis yang digunakan yaitu uji perbandingan dan
sampel yang digunakan ada dua kelompok serta antar kelompok tersebut merupakan
kelompk yang saling bebas atau independent. Bisa disimpulkan menggunakan uji beda
dua rata-rata independent. pemikirannya sama dengan cara di atas. Sampai Tahap diatas
masih berupa jenis metode yang digunakan yang tentunya masih umum. Sekarang kita
menentukan metode yang digunakan. langkah selanjutnya melihat skala data yang
digunakan. Pada ngerti kan. skala data ada 4 yaitu nominal, ordinal, interval dan rasio.
untuk uji mann whitney minimal ordinal. artinya ordinal, interval dan rasio bisa
digunakan untuk uji mann whitney. jika menggunakan data ordinal langsung pakai mann
whitney. sedangkan apbila
14. 14. menggukan data interval dan rasio harus diuji dulu apakah normal atau tidak. jika
setelah diuji datanya normal menggunakan metode uji t beda dua rata-rata independent
(parametrik). sedangkan apabila tidak normal menggunakan mann whitney (non
parametrik). Kembali ke contoh kasus. Dari tujuannya kita menggunakan analisis
pebandingan dua rata-rata independent. kemudian dari data yang digunakan yaitu
interval. sehingga perlu uji normalitas terlebih dahulu untuk menentukan apakah
menggunakan mann whitney atau uji t beda dua rata-rata independent. Dalam contoh ini
kita anggap saja datanya tidak berdistribusi normal. Sehingga disini kita menggunakan uji
Mann-Whitney. Hipotesis: H0 : Kepadatan rumah nelayan dan rumah petani sama H1 :
Terdapat perbedaan kepadatan rumah nelayan dengan rumah petani Hitung Nilai statistik
uji U Sebelum melakukan perhitungan staistik uji. lakukan tahap seperti pada contoh
sebelumnya yaitu mengurutkan data kemduian buat rank lalu dijumlahkan sehingga
hasilnya seperti pada tabel di atas. Kemudian langsung ke perhitungannya saja. Pertama
mencari U1. Kedua untuk menghitung U2. Bisa dengan menggunakan rumus. U2 = n1.n2
- U1 U2 = 15.22 -164 U2 =166 Berbeda dengan sampel kecil. untuk sampel besar
menggunakan tabel Z sehingga perlu mencari nilai z dari nilai U yang telah diperoleh.
15. 15. Sedangkan apabila kita memasukkan nilai U2 maka hasilnya yaitu kebalikan dari
nilai U1 yaitu +0,0309. Jadi tidak perlu dihitunga lagi. Nah, Kemudian yang diambil
yaitu yang positif shingga yang dibandingkan nanti yaitu 0,0309. Setelah memperoleh
nilai Z maka langkah terakhir yaitu mencari nilai tabel Z. Nilai tabel pada tabel Z, Uji dua
arah dengan α = 5%, yaitu 1, 96. Nb: Jika ada yang butuh tabel z. silahkan download di
link berikut. Tabel Z Kesimpulan Oleh karena nilai statistik uji z lebih kecil dari nilai
tabel Z yaitu 0,0309 < 1,96. Sehingga Keputusan H0 diterima, H1 ditolak. Sehingga bisa
disimpulkan tidak ada perbedaan kepadatan rumah nelayan dan petani. Setelah membuat
langkah-langkah penghitungan uji mann-whitney secara manual maka diharapkan penulis
juga nanti bisa membuat dengan menggunakan software. Amiiiin.

S-ar putea să vă placă și