Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
LANDASAN TEORI
A. PENGERTIAN
Asma bronchiale adalah suatu keadaan pernafasan yang ditandai oleh gejala
dipsnoe, batuk – batuk dan mengi ( wheezing ) pada waktu ekspirasi sebagai
B. ETIOLOGI
Etiologi pada penyakit asma bronchiale terdiri dari beberapa faktor pencetus
antara lain :
1. Allergen terutama debu rumah, spora, jamur dan serbuk sari rumput.
5. Refluks gastroentroesofagus.
6. Stress emosional
C. PATOFISIOLOGI
menyempit pada fase tersebut. Hal ini mengakibatkan udara distall tempat
peningkatan volume residu, kapasitas residu fungsional ( KRF ) dan pasien akan
1
bernafas pada volume yang tinggi mendekati kapasitas paru total ( KPT ).
Keadaan hiperinflamasi ini bertujuan agar saluran nafas tetap terbuka dan
menghasilkan IgE yang selanjutnya menempel pada reseptor dinding sel Mast.
D. MANIFESTASI KLINIK
Tiga gejala umum asma adalah batuk, dispnoe dan mengi pada beberapa
keadaan batuk mungkin merupakan satu – satunya gejala. Gejala ini biasanya
berhubungan dengan penyempitan jalan nafas yang luas namun bervariasi, yang
pengobatan. Gejala dan serangan asma biasanya timbul bila pasien terpajang
dengan faktor pencetus yang sangat beragam dan bersifat individual. Serangan
asma biasanya bermula mendadak dengan batuk dan rasa sesak dalam dada.
Disertai dengan pernafasan lambat, mengi laborious, eskpirasi aselalu lebih susah
dan panjang dibanding inspirasi yang mendorong pasien untuk duduk tegak dan
2
mengunakan setiap otot – otot aksesori pernafasan.
mempunyai riwayat keluarga yang alergik dan riwayat medis masa lalu
3. Asma gabungan adalah bentuk asma yang paling umum. Asma ini
mempunyai karakteristik dari bentuk alergi maupun bentuk idiopatik atau non
alergi.
E. KOMPLIKASI
1. Bronkhitis kronik
2. Pneumonia
3. Emfisema pulmonum
4. Korpulmonale
5. Pneumothoraks spontan
3
6. Asidosis respirstirik
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Spirometri
4. Pemeriksaan radiologi
6. Pemeriksaan Eusonofil
7. Pemeriksaan sputum
8. Pemeriksaan EKG
4
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Ny “ M “ DENGAN MASALAH
RSU A. MAKKASAU
No. RM : 08.97.18
Ruangan : Interna
A. PENGKAJIAN
1. Biodata
a. Identitas klien
1). Nama : Ny “ M “
b. Identitas penanggung
1). Nama : Tn “ Y “
5
5). Suku / bangsa : Bugis / Indonesia
6). Pendidikan : SI
B. KELUHAN UTAMA
C. RIWAYAT KESEHATAN
Klien mengalami sesak nafas pada hari Selasa 25 Januari 05 keluhan timbul
saat klien mencuci pakaian. Setelah klien istirahat sesak nafas dirasakan
berkurang, namun setelah shalat Subuh klien kembali mengalami sesak nafas
Pada saat dilakukan pengkajian : Klien tampak lemah dan mengeluh sesak
b. Kurang tidur
c. Batuk
Klien mengalami sesak nafas sejak 1 tahun yang lalu. Biasanya keluhan
timbul jika klien beraktivitas yang berlebihan dan apabila klien istirahat
6
sesaknya berkurang / hilang.
Genogram
: Laki – laki
: Perempuan
: Klien
X : Meninggal
Generasi III: Hanya klien yang sakit dan semuanya masih hidup.
7
G. PEMERIKSAAN FISIK
2. Kesadaran : Composmentis
N : 84 x / i. S : 36oC.
4. Kepala
Inspeksi
Palpasi
5. Muka
Inspeksi
Palpasi
6. Mata
Inspeksi
8
Palpasi
7. Hidung
Inspeksi
Palpasi
Tidak ada nyeri tekan pada sinus, tidak ada massa atau benjolan.
8. Telinga
Inspeksi
Palpasi
Tidak ada nyeri tekan pada mastoid, tidak ada massa / benjolan.
9. Mulut.
Inspeksi
9
10. Tenggorokan
Inspeksi
Palpasi
11. Leher
Inspeksi
Tidak ada pembesaran pada vena jugularis, kelenjar limfe dan kelenjar
tyroid.
Palpasi
vena jugularis.
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Resonan meningkat
10
Auskultasi
13. Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Inspeksi
Palpasi
11
H. AKTIVITAS SEHARI – HARI
12
Mengunting 1 x seminggu Tidak pernah
kuku.
Sikat gigi 2 x / hr 2 x / hr
8. Rokok / alcohol / Klien tidak merokok
obat – obatan. dan minum alkohol.
9. Rekreasi Klien jarang rekreasi Tidak pernah
10. Aktivitas mobilitas Bekerja sebagai PNS Istirahat
fisik Mengurus urusan
rumah tangga
I. TES DIAGNOSTIK
Laboratorium
3. L E D : 20 mg/dl
4. G D S : 113 mg/dl
5. H B : 13 mg/dl
4. Inj.Deflamat/IM
13
8. Cifrofloxacin 2x500 mmg
14
DATA FOKUS
( CP. I.A )
Nama Pasien : Ny “ M “
No. RM : 08.97.18
R. Rawat : Zal. Interna
penyakitnya. TTV :
15
bila klien melakukan aktivitas. N : 84 x / mnt
disembuhkan. P : 28 x / mnt
Pemeriksaan Lab.
Ureum : 39 mg / dl
Kreatinin : 0,8 mg / dl
LED : 20 mg / dl
GDS : 113 mg / dl
HB : 13 g / dl
SGOT : 10 IU / dl
SGPT : 15 mg / dl
ANALISA DATA
16
( CP. I.B )
Nama Pasien : Ny “ M “
No. RM : 08.97.18
R. Rawat : Zal. Interna
N
DATA ETIOLOGI MASALAH
o
1. DS Faktor ekstrinsik / alergik Bersihan jalan
Klien mengatakan ↓ nafas tidak
sulit bernafas . Masuk pada saluran nafas efektif
Klien mengatakan ↓
batuk berlendir Defisit Ig E mudah terinfeksi
DO virus dan zat kimia
Terdengar bunyi ↓
wheezing ( mengi ) Respon imunologi
saat ekspirasi. ( Pengeluaran histamin,
Klien nampak sesak Bradikimin, Prostaglandin )
nafas ↓
Klien nampak batuk Edema mukosa
berlendir. ↓
Pernafasan cuping Reaksi inflamasi
hidung ↓
Frekuensi 28 x / mnt Peningkatan produksi mukus
Sputum berwarna ↓
putih. Kemampuan batuk efektif
menurun
↓
Sekret terakumulasi /
menumpuk di jalan nafas
↓
Bersihan jalan nafas tidak
efektif
17
2. DS Kurang suplai O2 dalam Perubahan status
Klien mengatakan sirkulasi termasuk sistem nutrisi kurang
kurang nafsu makan. pencernaan dari kebutuhan
Klien mengatakan ↓
biasa mual dan Merangsang nervus vagus
muntah. ↓
Klien mengatakan Sekresi asam lambung
sakit ulu hati meningkat
DO ↓
Porsi makan tidak Mual anoreksia
dihabiskan ↓
Turgor kurang baik Nafsu makan kurang
Kulit kering ↓
Klien nampak lemah Intake nutrisi kurang
↓
Perubahan status nutrisi
kurang dari kebutuhan
3.
DS Penurunan metabolisme Intoleransi
Klien mengatakan ↓ aktivitas
aktivitas sehari – Suplai nutrisi dan O2
hari dibantu oleh kejaringan menurun
keluarga ↓
Klien mengatakan Produksi energi berkurang
merasa lemah. ↓
Klien mengatakan Kelemahan fisik
sesak bertambah bila ↓
klien melakukan Sekret terakumulasi /
aktivitas. menumpuk dijalan nafas
18
DO ↓
Klien nampak lemah Intoleransi aktivitas
Klien istirahat di
tempat tidur.
19
Klien nampak
cemas.
Ekspresi wajah
tegang dan murung
DIAGNOSA KEPERAWATAN
( CP. II )
20
Nama Pasien : Ny “ M “
No. RM : 08.97.18
R. Rawat : Interna
TGL. TGL.
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
DITEMUKAN TERATASI
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif 27 – 01 – 2005 -
berhubungan dengan peningkatan
produksi sekret yang terakumulasi di
jalan nafas.
RENCANA KEPERAWATAN
( C.P 3 )
Nama klien : Ny “ M “
21
No. RM : 08.97.18
DX & DATA
TGL TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
PENUNJANG
22
Klien refleks batuk dan
nampak dan nafas mengeluarkan
batuk dalam. lendir.
berlendir. f. Jenis
Pernafasan f. Penatalaksanaan ekspektoran
cuping pemberian obat yang berfungsi
hidung bisolvon 3 x 1. untuk
Frekuensi 28 mengencerkan
x / mnt lendir dan
Sputum melonggarkan
berwarna jalan nafas.
putih. g. Memenuhi
g. Kolaborasi kebutuhan O2
dengan dokter dalam tubuh.
untuk
pemberian O2
jika perlu.
a. Membantu
27/01 Gangguan Gangguan a. Kaji pola membandingkan
05 pemenuhan pemenuhan kebiasaan perubahan pola
kebutuhan nutrisi nutrisi akan makan dan kebiasaan makan
berhubungan teratasi minum klien. sebelum dan
dengan dengan selama sakit,
pemasukan kriteria : sehingga dapat
nutrisi peroral Nafsu membantu dalam
yang tidak makan memenuhi
adekuat, ditandai meningkat kebutuhannya
dengan : Porsi b.Memenuhi
DS makan b. Berikan kebutuhan kalori
Klien dihabiskan. makanan lunak protein dalam
mengatakan dalam porsi proses
23
kurang nafsu Klien sedikit tapi penyakitnya dan
makan. nampak sering. mencegah rasa
Klien lebih segar. penuh
mengatakan KU baik. c. Memenuhi
biasa mual c. Anjurkan kebutuhan cairan
dan muntah. minum air putih tubuh.
Klien atau susu dalam
mengatakan keadaan hangat. d.Makanan sedikit
sakit ulu hati d. Sajikan tapi sering,
DO makanan memberi
Porsi makan dengan porsi kesempatan pada
tidak kecil tapi usus untuk lebih
dihabiskan sering. banyak
Turgor mengabsorsi
kurang baik makanan.
Kulit kering e. Menambah
Klien e. Berikan asupan nutrisi
nampak makanan klien
lemah tambahan pada
saat klien
menginginkan. f. Penurun BB
f. Timbang BB menunjukkan
setiap hari. tidak adekuatnya
nutrisi klien.
g.Informasi
g. HE pada klien tersebut akan
dan keluarga meningkatkan
tentang kebutuhan nutrisi
pentingnya klien.
makanan / diet
bagi tubuh.
24
a. Untuk
27/01 Intoleransi a. Kaji mengetahui
05 aktivitas kemampuan sejauh mana
berhubungan Aktivitas fisik klien dalam kemampuan klien
dengan terpenuhi melakukan dalam melakukan
kelemehan fisik, dengan aktivitas. aktivitas.
ditandai dengan : kriteria : b.Untuk
DS Klien dapat b. Dekatkan mempermudah
Klien melakukan kebuthan alat – klien dalam
mengatakan aktivitas alat yang memenuhi
aktivitas sehari – diperlukan. kebutuhannya.
sehari – hari harinya c. Untuk memenuhi
dibantu oleh sendiri. c. Bantu klien kebutuhan klien
keluarga Klien dapat dalam dan penghematan
Klien beraktivitas melakukan energi klien.
mengatakan tanpa rasa aktivitas. d.Dapat membantu
merasa sesak. d. Libatkan setiap saat
lemah. keluarga dalam kebutuhan klien.
Klien pemenuhan
mengatakan ADLnya e. Agar klien
sesak e. Motivasi klien merasa terdorong
bertambah untuk untuk melakukan
bila klien melakukan aktivitas sendiri
melakukan aktivitas sehingga
aktivitas. sendiri. kebutuhannya
DO bisa terpenuhi.
Klien
nampak
lemah
Klien
istirahat di
25
tempat tidur.
a. Mengetahui
27/01 Gangguan pola a. Kaji pola tidur kebiasaan dan
05 tidur klien. perubahan tidur
berhubungan Pemenuhan setelah sakit.
dengan sesak istirahat tidur b.Meningkatkan
dan batuk, akan b. Ciptakan istirahat tidur
ditandai dengan : terpenuhi lingkungan klien sehingga
DS dengan yang nyaman kebutuhan tidur
Klien kriteria : dan tenang. dapat terpenuhi.
mengatakan Tidur cukup c. Agar klien tidak
tidurnya 7 -8 jam. c. Batasi terganggu dan
berkurang. Klien pengunjung kebutuhan tidur
Klien nampak atau pembesuk dapat terpenuhi.
mengatakan segar. yang datang
sering Tidak dan mengatur
terbangun nampak jam besok. d.Menghindari
tengah lagi d. Hindari faktor rangsangan batuk
malam lingkaran yang dapat dan dapat
karena batuk hitam meragsang membantu klien
dan dibawah klien batuk dalam memenuhi
sesaknya. mata. seperti udara / kebutuhan
ruangan yang tidurnya dengan
DO dingin. nyaman dan
Tampak tenang.
lingkarang
gelap
dibawah
mata.
Klien
nampak
26
gelisah
Klien
nampak
lemah
a. Mengetahui
27/01 Anxietas a. Kaji tingkat tingkat
05 berhubungan kecemasan kecemasan klien.
dengan Kecemasan klien. b.Agar klien tidak
perubahan status akan teratasi b. Alihkan memikirkan
kesehatan dengan perhatian klien penyakitnya.
DS kriteria : dengan diajak
Klien merasa Klien tidak berkomunikasi. c. Agar klien puas
penyakitnya lagi c. Berikan dan merasa
sulit menanya- kesempatan diperhatikan
disembuhkan kan tentang pada klien sehingga cemas
Klien penyakitnya untuk berkurang.
menanyakan Klien tidak mengungkap-
tentang gelisah. kan perasaanya. d.Untuk
penyakitnya Ekspresi d. Anjurkan menghindari
DO wajah menghindari timbulnya
Klien rileks. agen pencetus serangan dan
nampak timbulnya hambatan jalan
gelisah serangan nafas.
Klien misalnya
nampak berjalan jauh,
cemas. stress, dll. e. Agar klien dan
Ekspresi e. Beri dorongan keluarga tabah
wajah tegang spritual dan berdoa
dan murung kepada Tuhan
Yang Maha Esa
karena
27
sembuhnya
penyakit bukan
saja ditentukan
oleh obat.
CATATAN TINDAKAN
( CP. IV )
Nama Pasien : Ny “ M “
No. RM : 08.97.18
R. Rawat : Interna
28
05 Hasil : Frekuensi nafas 28 x / mnt.
Jenis pernafasan takhipnoe
Klien batuk berlendir
Klien sesak nafas
Bunyi tambahan wheezing ( mengi )
08.45 b. Mengobservasi TTV
Hasil : T : 120 / 80 mmHG, N : 80 x / mnt,
S : 36,4oC, P : 28 x / mnt
09.00 c. Memberikan posisi nyaman yaitu posisi semi
fowler.
Hasil : Klien dalam posisi semi fowler
Klien mengatakan merasa nyaman dan
sesaknya berkurang.
09.15 d. Memberi minum air hangat satu gelas.
Hasil : Minum dihabiskan dan klien merasa
nyaman.
09.30 e. Melakukan tehnik batuk yang efektif dengan cara
bernafas dalam secara perlahan dan tahan nafas 3
– 5 detik dan kemudian dihembuskan secara
perlahan dan kemudian batuk sekeras mungkin.
Hasil : Klien batuk dan mengeluarkan lendir.
f. Penatalaksanaan pemberian bisolvon tablet 1.
09.45 g. Kolaborasi pemberian O2 sejauh ini tidak
10.00 dilakukan karena kondisi klien atau keadaan
umumnya baik.
29
c. Memberikan minum air putih yang hangat satu
10.30 gelas dan hasilnya dihabiskan.
d. Menyajikan makanan porsi sedikit tapi sering.
10.35 e. Memberikan makanan tambahan seperti biskuit.
10.50 f. Memberikan penjelasan pada klien dan keluarga
11.00 tentang pentingnya diet.
30
tidur.
c. Membatasi jumlah pengunjung atau pembesuk
12.00 yang datang dan mengatur jam besuk.
d. Menghindari faktor yang dapat meragsang klien
12.05 batuk seperti udara / ruangan yang dingin.
31
b. Mengobervasi TTV
08.45 Hasil : T : 130 / 70 mmHG, N : 84 x / mnt,
S : 36,4oC, P : 24 x / mnt
c. Memberika posisi yang nyaman yaitu posisi semi
09.00 powler.
Hasil : Klien dalam posisi semi powler
Klien mengatakan merasa nyaman.
d. Memberi minum air hangat satu gelas.
09.15 Hasil : Klien Minum air yang diberikan dan
merasa nyaman.
e. Melakukan tehnik batuk yang efektif sesuai
09.30 dengan yang telah diajarkan.
Hasil : Klien batuk dan mengeluarkan lendir.
f. Penatalaksanaan pemberian bisolvon tablet 1.
09.45 g. Kolaborasi pemberian O2 sejauh ini tidak
10.00 dilakukan karena kondisi klien atau keadaan.
32
05 Hasil : Klien melakukan aktivitasnya dibantu
oleh keluarga.
b. Mendekatkan kebutuhan atau alat – alat yang
11.15 diperlukan klien.
Hasil : Klien mampu mengambil alat – alat yang
diperlukan dengan mudah.
c. Membantu klien dalam melakukan aktivitasnya.
11.20 Hasil : Klien dapat melakukan aktivitas dengan
bantuan keluarga dan perawat.
d. Melibatkan keluarga dalam pemenuhan
11.35 kebutuhan ADLnya.
Hasil : Keluarga membantu klien dalam
pemenuhan ADL.
e. Memotivasi klien dalam melakukan aktivitasnya
11.45 sendiri.
Hasil : Klien mengatakan sudah berusaha
melakukan aktivitasnya sendiri.
33
05 Hasil : Klien tidak lagi menanyakan tentang
penyakitnya dan yakin serta optimis bisa
sembuh.
d. Menganjurkan klien menghindari agen pencetus
12.20 timbulnya serangan.
CATATAN PERKEMBANGAN
( CP. V )
Nama Pasien : Ny “ M “
No. RM : 08.97.18
R. Rawat : Interna
34
28/01/05 2 07.35 S : Klien mengatakan kurang nafsu makan.
O : Porsi makan tidak dihabiskan.
A : Masalah belum teratasi.
P : Lanjutkan intervensi 2 / 3/ 4 / 5 dan 6
35
- Klien mengatakan batuknya mulai reda
- Klien mengatakan lendirnya mulai encer.
O: - Frekuensi pernafasan 24 x / mnt
- Bunyi tambahan mengi ( Wheezing ) sudah
tidak terdengar.
A : Masalah sebagian teratasi.
P : Lanjutkan Intervensi 1 / 2 / 3 dan 6
36
menanyakan lagi tentang penyakitnya.
O: - Klien nampak tenang..
- Ekspresi wajah rileks.
A : Masalah teratasi.
P : Pertahankan intervensi
DAFTAR PUSTAKA
Perry Potter, Keterampilan dan Prosedur Dasar, Edisi 3, Penerbit Buku Kedokteran
EGC, 1999
37