Sunteți pe pagina 1din 37

BAB I

LANDASAN TEORI

A. PENGERTIAN

Asma bronchiale adalah suatu keadaan pernafasan yang ditandai oleh gejala

dipsnoe, batuk – batuk dan mengi ( wheezing ) pada waktu ekspirasi sebagai

akibat dari bronkospasme ( Kamus saku Keperawatan, Christine Brooker ).

B. ETIOLOGI

Etiologi pada penyakit asma bronchiale terdiri dari beberapa faktor pencetus

antara lain :

1. Allergen terutama debu rumah, spora, jamur dan serbuk sari rumput.

2. Iritan seperti asap, bau – bauan dan polusi udara.

3. Infeksi saluran nafas terutama yang disebabkan oleh virus.

4. Perubahan cuaca yang ekstrim (cuaca dingin ).

5. Refluks gastroentroesofagus.

6. Stress emosional

7. Aktivitas fisik yang berlebihan

C. PATOFISIOLOGI

Obstruksi saluran nafas pada asma merupakan kombinasi spasme otot

bronchus, sumbatan, mucus, edema, dan inflamasi di dinding bronchus. Obstruksi

bertambah berat selama inspirasi, karena secara fisiologis saluran nafas

menyempit pada fase tersebut. Hal ini mengakibatkan udara distall tempat

terjadinya obstruksi terjebak tidak bisa dieskpirasi. Selanjutnya terjadi

peningkatan volume residu, kapasitas residu fungsional ( KRF ) dan pasien akan

1
bernafas pada volume yang tinggi mendekati kapasitas paru total ( KPT ).

Keadaan hiperinflamasi ini bertujuan agar saluran nafas tetap terbuka dan

pertukaran gas berjalan lancar. Untuk mempertahankan hiperinflamasi ini

diperlukan otot bantu nafas.

Allergen yang masuk kedalam tubuh merangsang sel plasma

menghasilkan IgE yang selanjutnya menempel pada reseptor dinding sel Mast.

Sel mast ini disebut sel mast tersensitisasi.

Bila allergen serupa masuk kedalam tubuh, allergen tersebut akan

menempel pada sel mast tersensitisasi yang kemudian mengalami degranulasi

dan mengeluarkan sejumlah mediator seperti histamin, leukotrien, faktor

pengaktivasi platelet, baridikinin, dll. Mediator ini menyebabkan peningkatan

permeabilitas kapiler sehingga timbul edema, peningkatan produksi mukus, dan

kontraski otot polos secara langsung atau melalui persarafan simpatis.

D. MANIFESTASI KLINIK

Tiga gejala umum asma adalah batuk, dispnoe dan mengi pada beberapa

keadaan batuk mungkin merupakan satu – satunya gejala. Gejala ini biasanya

berhubungan dengan penyempitan jalan nafas yang luas namun bervariasi, yang

sebagian besar bersifat reversibel baik secara spontan maupun dengan

pengobatan. Gejala dan serangan asma biasanya timbul bila pasien terpajang

dengan faktor pencetus yang sangat beragam dan bersifat individual. Serangan

asma biasanya bermula mendadak dengan batuk dan rasa sesak dalam dada.

Disertai dengan pernafasan lambat, mengi laborious, eskpirasi aselalu lebih susah

dan panjang dibanding inspirasi yang mendorong pasien untuk duduk tegak dan

2
mengunakan setiap otot – otot aksesori pernafasan.

Jenis – jenis asma :

1. Asma alergik ekstrinsik disebabkan oleh allergen yang dikenal ( misal :

serbuk sari, binatang, amarah, makanan,jamur ). Kebanyakan allergen

terdapat di udara dan musiman. Pasien dengan asma allergen biasanya

mempunyai riwayat keluarga yang alergik dan riwayat medis masa lalu

aksema atau rhinitis alergik.

2. Asma idiopatik / instrinsik atau nonalergik tidak berhubungan dengan

alergen spesifik. Faktor-faktor, seperti common cold, infeksi traktus

respiratorius, latihan emosi, dan polutan lingkungan dapat mencetuskan

serangan. Beberapa agens farmakologi, seperti aspirin agens antiinflamasi

nonsteroid lain, pewarna rambut, antagonis beta-adrenergi, dan agens

sulfite(pengawet makanan), juga mungkin menjadi factor.

3. Asma gabungan adalah bentuk asma yang paling umum. Asma ini

mempunyai karakteristik dari bentuk alergi maupun bentuk idiopatik atau non

alergi.

E. KOMPLIKASI

Adapun komplikasi asma bronchiale, yaitu:

1. Bronkhitis kronik

2. Pneumonia

3. Emfisema pulmonum

4. Korpulmonale

5. Pneumothoraks spontan

3
6. Asidosis respirstirik

F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. Spirometri

2. Test provokasi bronchiale

3. Pemeriksaan test kulit

4. Pemeriksaan radiologi

5. Pemeriksaan analisa gas darah arteri

6. Pemeriksaan Eusonofil

7. Pemeriksaan sputum

8. Pemeriksaan EKG

9. Pemeriksaan Hb, Ht, JDM ( Jumlah darah merah ).

4
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Ny “ M “ DENGAN MASALAH

ASMA BRONCHILAE DI RUANG PERAWATAN INTERNA

RSU A. MAKKASAU

Tgl.MRS : 26 Januari 2005

Tgl. Pengk : 27 Januari 2005

No. RM : 08.97.18

Ruangan : Interna

A. PENGKAJIAN

1. Biodata

a. Identitas klien

1). Nama : Ny “ M “

2). Jenis kelamin : Perempuan

3). Umur : 47 tahun

4). Agama : Islam

5). Suku / Bangsa : Bugis / Indonesia

6). Pendidikan : D III

7). Pekerjaan : PNS

8). Alamat : Jl. Abu bakar lambogo Parepare

b. Identitas penanggung

1). Nama : Tn “ Y “

2). Jenis kelamin : Laki – laki

3). Umur : 58 tahun

4). Agama : Islam

5
5). Suku / bangsa : Bugis / Indonesia

6). Pendidikan : SI

7). Pekerjaan : Pensiunan

8). Alamat : Jl. Abu bakar lambogo Parepare

9). Hubungan dengan klien: Suami

B. KELUHAN UTAMA

Klien mengeluh sesak nafas dan batuk

C. RIWAYAT KESEHATAN

1. Riwayat kesehatan sekarang

Klien mengalami sesak nafas pada hari Selasa 25 Januari 05 keluhan timbul

saat klien mencuci pakaian. Setelah klien istirahat sesak nafas dirasakan

berkurang, namun setelah shalat Subuh klien kembali mengalami sesak nafas

dan akhirnya keluarga memutuskan membawa klien ke RS dan atas anjuran

dokter klien harus dirawat.

Pada saat dilakukan pengkajian : Klien tampak lemah dan mengeluh sesak

nafas. Keluhan lain yang menjyertai yaitu :

a. Klien mengatakan banyak lendir ditenggorokan.

b. Kurang tidur

c. Batuk

d. Sifat keluhan hilang timbul

2. Riwayat Kesehatan masa lalu

Klien mengalami sesak nafas sejak 1 tahun yang lalu. Biasanya keluhan

timbul jika klien beraktivitas yang berlebihan dan apabila klien istirahat

6
sesaknya berkurang / hilang.

a. Klien tidak pernah dirawat di RS sebelumnya

b. Klien biasanya berobat jalan di Puskesmas bila sesaknya timbul

c. Klien tidak pernah di operasi

d. Klien ada riwayat alergi debu

3. Riwayat kesehatan keluarga

Genogram

: Laki – laki

: Perempuan

: Klien

...... : Garis serumah

X : Meninggal

 Generasi I : Meninggal karena usila.

 Generasi II : Bapak meninggal karena usila, lbu meinggal karena kecelakaan.

 Generasi III: Hanya klien yang sakit dan semuanya masih hidup.

7
G. PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan umum : Klien tampak lemah

2. Kesadaran : Composmentis

3. TTV T : 130 / 70 mmHg. P : 28 x / mnt.

N : 84 x / i. S : 36oC.

4. Kepala

 Inspeksi

 Warna rambut hitam, penyebaran dan pertumbuhan rambut merata,

tidak ada rambut rontok, tidak ada alopecia.

 Palpasi

 Tidak ada nyeri tekan, tidak teraba massa atau benjolan.

5. Muka

 Inspeksi

 Posisi simetris kiri dan kanan, tidak tampak pucat.

 Palpasi

 Tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa / benjolan.

6. Mata

 Inspeksi

 Palpebra : Tidak ada oedema, tidak ada peradangan.

 Sclera : Tidak icterus.

 Konjungtiva : Tidak Anemia

 Posisi mata : Simetris kiri dan kanan.

 Tidak ada tanda – tanda peradangan

8
 Palpasi

 Tidak ada nyeri tekan pada bola mata

7. Hidung

 Inspeksi

 Posisi hidung : Simetris kiri dan kanan.

 Keadaan septum tidak deviasi.

 Pernafasan cuping hidung.

 Tidak terdapat secret.

 Palpasi

 Tidak ada nyeri tekan pada sinus, tidak ada massa atau benjolan.

8. Telinga

 Inspeksi

 Posisi telinga simetris kiri dan kanan.

 Tidak tampak ada serumen.

 Tidak memakai alat bantu pendengaran.

 Palpasi

 Tidak ada nyeri tekan pada mastoid, tidak ada massa / benjolan.

9. Mulut.

 Inspeksi

 Keadaan gigi ada caries, tidak memakai gigi palsu.

 Gusi tidak ada peradangan.

 Lidah tampak bersih

 Tidak tampak adanya peradangan.

9
10. Tenggorokan

 Inspeksi

 Tidak nyeri pada saat menelan

 Warna mukosa merah mudah

 Palpasi

 Tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa atau benjolan.

11. Leher

 Inspeksi

 Tidak ada pembesaran pada vena jugularis, kelenjar limfe dan kelenjar

tyroid.

 Palpasi

 Tidak teraba adanya pembesaran pada kelenjar tyroid, kelenjar limfe,

vena jugularis.

12. Thorax dan pernafasan

 Inspeksi

 Betuk dada simetris kiri dan kanan

 Jenis pernafasan tachypnoe ( 28 x / menit )

 Palpasi

 Vocal premitus getaran seimbang kiri dan kanan.

 Tidak ada nyeri tekan.

 Tidak teraba adanya massa.

 Perkusi

 Resonan meningkat

10
 Auskultasi

 Suara nafas tambahan mengi ( wheezing ) pada inspirasi.

 Suara nafas vesikuler

13. Abdomen

 Inspeksi

 Simetrsi kiri dan kanan

 Tidak ada pembesaran perut

 Palpasi

 Ada nyeri tekan pada ulu hati.

 Perkusi

 Perkusi terdengar bunyi timpani.

14. Genetalia dan anus.

 Tidak dilakukan pengkajian

15. Ekstremitas atas dan bawah

 Inspeksi

 Pergerakan kiri dan kanan baik

 Kekuatan otot kanan dan kiri baik.

 Koordinasi gerak baik

 Tonus otot kanan dan kiri baik

 Palpasi

 Tidak ada nyeri tekan dan massa.

11
H. AKTIVITAS SEHARI – HARI

JENIS SEBELUM SAKIT SELAMA SAKIT


1. Nutrisi
 Menu makanan Nasi, sayur, lauk Bubur, sayur, lauk, buah
 Selera makan. Baikporsi makan Baik, porsi makan tidak
dihabiskan dihabiskan
 Frekuensi makan. 3 x / hari. 3 x / hari
2. Cairan
 Jenis minuman. Air putih Air putih
 Frekuensi ± 7 – 8 gelas / hari ± 7 – 8 gelas / hari
3. Eliminasi BAB
 Frekuensi. 1- 2 x / hr 1 – 2 x / hr
 Kesulitan BAB. Tidak,ada Tidak ada
 Konsistensi Lunak Lunak
4. Eliminasi BAK.
 Tempat WC WC
pembuangan.
 Frekuensi ± 5 – 6 x / hari ± 5 – 6 x / hari
 Warna Kuning mudah Kuning mudah
 Bau Pesing Pesing
5. Istirahat / tidur
 Tidur siang. ± 13.00 – 15.00 Tidak teratur
 Tidur malam ± 22.00 – 04.00 Tidak teratur
6. Olahraga
 Program olahraga Biasa Jalan – jalan pagi Tidak pernah -
selesai shalat Subuh
7. Personal hygiene
 Mandi 2 x sehari memakai Mandi dengan lap basah
sabun
 Keramas 2 x seminggu Tidak Pernah

12
 Mengunting 1 x seminggu Tidak pernah
kuku.
 Sikat gigi 2 x / hr 2 x / hr
8. Rokok / alcohol / Klien tidak merokok
obat – obatan. dan minum alkohol.
9. Rekreasi Klien jarang rekreasi Tidak pernah
10. Aktivitas mobilitas Bekerja sebagai PNS Istirahat
fisik Mengurus urusan
rumah tangga

I. TES DIAGNOSTIK

Laboratorium

1. Ureum : 39,5 mg/dl

2. Kreatinin : 0,8 mg/dl

3. L E D : 20 mg/dl

4. G D S : 113 mg/dl

5. H B : 13 mg/dl

J. THERAPI ( perawatan dan pengobatan )

1. Istirahat dengan posisi semi fowler

2. Terpasang infus RL + drips Aminophilin 2 amp, 28 tetes/menit

3. Radin 1 amp/8 jam/iv

4. Inj.Deflamat/IM

5. Radin 1 amp/8 jam/iv

6. Dexamethasone 1 amp/8 jam/iv

7. Amoxan 1 gr/12 jam/iv

13
8. Cifrofloxacin 2x500 mmg

9. Bricasma 3x1 sehari

14
DATA FOKUS
( CP. I.A )
Nama Pasien : Ny “ M “
No. RM : 08.97.18
R. Rawat : Zal. Interna

DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF


 Klien mengatakan sulit bernafas .  Klien nampak sesak nafas

 Klien mengatakan batuk berlendir  Klien nampak lemah

 Klien mengatakan tidurnya  Pernafasan cuping hidung.

berkurang.  Turgor kurang baik

 Klien mengatakan sering terbangun  Klien nampak batuk berlendir.

tengah malam karena batuk dan  Sputum berwarna putih

sesaknya.  Ekspresi wajah tegang dan murung

 Klien mengatakan kurang nafsu  Kulit kering

makan.  Tampak lingkarang gelap dibawah

 Klien mengatakan biasa mual dan mata.

muntah.  Terdengar bunyi wheezing ( mengi )

 Klien mengatakan sakit ulu hati saat ekspirasi.

 Klien mengatakan aktivitas sehari –  Klien nampak gelisah

hari dibantu oleh keluarga.  Porsi makan tidak dihabiskan

 Klien mengatakan merasa lemah.  Klien nampak cemas.

 Klien menanyakan tentang  Klien istirahat di tempat tidur.

penyakitnya.  TTV :

 Klien mengatakan sesak bertambah T ; 130 / 80 mmHg

15
bila klien melakukan aktivitas. N : 84 x / mnt

 Klien merasa penyakitnya sulit S : 36 oC

disembuhkan. P : 28 x / mnt

 Pemeriksaan Lab.

Ureum : 39 mg / dl

Kreatinin : 0,8 mg / dl

LED : 20 mg / dl

GDS : 113 mg / dl

HB : 13 g / dl

SGOT : 10 IU / dl

SGPT : 15 mg / dl

ANALISA DATA

16
( CP. I.B )
Nama Pasien : Ny “ M “
No. RM : 08.97.18
R. Rawat : Zal. Interna
N
DATA ETIOLOGI MASALAH
o
1. DS Faktor ekstrinsik / alergik Bersihan jalan
 Klien mengatakan ↓ nafas tidak
sulit bernafas . Masuk pada saluran nafas efektif
 Klien mengatakan ↓
batuk berlendir Defisit Ig E mudah terinfeksi
DO virus dan zat kimia
 Terdengar bunyi ↓
wheezing ( mengi ) Respon imunologi
saat ekspirasi. ( Pengeluaran histamin,
 Klien nampak sesak Bradikimin, Prostaglandin )
nafas ↓
 Klien nampak batuk Edema mukosa
berlendir. ↓
 Pernafasan cuping Reaksi inflamasi
hidung ↓
 Frekuensi 28 x / mnt Peningkatan produksi mukus
 Sputum berwarna ↓
putih. Kemampuan batuk efektif
menurun

Sekret terakumulasi /
menumpuk di jalan nafas

Bersihan jalan nafas tidak
efektif

17
2. DS Kurang suplai O2 dalam Perubahan status
 Klien mengatakan sirkulasi termasuk sistem nutrisi kurang
kurang nafsu makan. pencernaan dari kebutuhan
 Klien mengatakan ↓
biasa mual dan Merangsang nervus vagus
muntah. ↓
 Klien mengatakan Sekresi asam lambung
sakit ulu hati meningkat
DO ↓
 Porsi makan tidak Mual anoreksia
dihabiskan ↓
 Turgor kurang baik Nafsu makan kurang
 Kulit kering ↓
 Klien nampak lemah Intake nutrisi kurang

Perubahan status nutrisi
kurang dari kebutuhan

3.
DS Penurunan metabolisme Intoleransi
 Klien mengatakan ↓ aktivitas
aktivitas sehari – Suplai nutrisi dan O2
hari dibantu oleh kejaringan menurun
keluarga ↓
 Klien mengatakan Produksi energi berkurang
merasa lemah. ↓
 Klien mengatakan Kelemahan fisik
sesak bertambah bila ↓
klien melakukan Sekret terakumulasi /
aktivitas. menumpuk dijalan nafas

18
DO ↓
 Klien nampak lemah Intoleransi aktivitas
 Klien istirahat di
tempat tidur.

DS Peningkatan frekuensi nafas Gangguan pola


4.
 Klien mengetakan dan peningkatan produksi tidur
tidurnya berkurang. mukus
 Klien mengatakan ↓
sering terbangun Sesak dan batuk
tengah malam karena ↓
batuk dan sesaknya. Rangsangan ke pusat jaga
DO RAS
 Tampak lingkarang ↓
gelap dibawah mata. REM menurun
 Klien nampak ↓
gelisah Klien terjaga / sering
 Klien nampak lemah terbangun

Gangguan pola tidur

DS Perubahan status kesehatan Anxietas


5.  Klien merasa ↓
penyakitnya sulit Beban psikologis meningkat
disembuhkan. ↓
 Klien menanyakan Koping tidak efektif
tentang penyakitnya ↓
Anxietas
DO
 Klien nampak
gelisah

19
 Klien nampak
cemas.
 Ekspresi wajah
tegang dan murung

DIAGNOSA KEPERAWATAN
( CP. II )

20
Nama Pasien : Ny “ M “
No. RM : 08.97.18
R. Rawat : Interna

TGL. TGL.
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
DITEMUKAN TERATASI
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif 27 – 01 – 2005 -
berhubungan dengan peningkatan
produksi sekret yang terakumulasi di
jalan nafas.

2. Gangguan pemenuhan kebutuhan 27 – 01 – 2005 -


nutrisi berhubungan dengan
pemasukan nutrisi peroral yang tidak
adekuat.

3. Intoleransi aktivitas berhubungan 27 – 01 – 2005 -


dengan kelemehan fisik

4. Gangguan pola tidur berhubungan 27 – 01 – 2005 -


dengan sesak dan batuk

5. Anxietas berhubungan dengan 27 – 01 – 2005 29 – 01 – 05


perubahan status kesehatan

RENCANA KEPERAWATAN

( C.P 3 )

Nama klien : Ny “ M “

21
No. RM : 08.97.18

Ruang rawat : Zal interna

DX & DATA
TGL TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
PENUNJANG

27/01 Bersihan jalan Bersihan jalan a. Kaji pola nafas a. Merupakan


05 nafas tidak nafas akan indikator untuk
efektif efektif dengan menilai keadaan
berhubungan kriteria : dan
dengan  Klien perkembangan
peningkatan bernafas dan menentukan
produksi sekret, legah intervensi
ditandai dengan  Lendir selanjutnya.
DS berkurang b. Untuk
 Klien  Pernafasan b. Observasi TTV mengetahui
mengatakan normal ( 16 keadaan umum
sulit bernafas – 24 kali / klien.
 Klien mnt. c. Meningkatkan
mengatakan  Bunyi nafas c. Beri posisi yang ekspansi paru,
batuk bersih. nyaman ( Semi sehingga O2
berlendir  Batuk powler ). yang masuk
DO efektif lebih banyak.
 Terdengar d. Penurunan
bunyi d. Beri minum air kekentalan
wheezing hangat. sekret dan
( mengi ) penurunan
saat ekspirasi. spasme
 Klien bronchus.
nampak e. Memudahkan
sesak nafas e. Lakukan tehnik volume sekret

22
 Klien refleks batuk dan
nampak dan nafas mengeluarkan
batuk dalam. lendir.
berlendir. f. Jenis
 Pernafasan f. Penatalaksanaan ekspektoran
cuping pemberian obat yang berfungsi
hidung bisolvon 3 x 1. untuk
 Frekuensi 28 mengencerkan
x / mnt lendir dan
 Sputum melonggarkan
berwarna jalan nafas.
putih. g. Memenuhi
g. Kolaborasi kebutuhan O2
dengan dokter dalam tubuh.
untuk
pemberian O2
jika perlu.
a. Membantu
27/01 Gangguan Gangguan a. Kaji pola membandingkan
05 pemenuhan pemenuhan kebiasaan perubahan pola
kebutuhan nutrisi nutrisi akan makan dan kebiasaan makan
berhubungan teratasi minum klien. sebelum dan
dengan dengan selama sakit,
pemasukan kriteria : sehingga dapat
nutrisi peroral  Nafsu membantu dalam
yang tidak makan memenuhi
adekuat, ditandai meningkat kebutuhannya
dengan :  Porsi b.Memenuhi
DS makan b. Berikan kebutuhan kalori
 Klien dihabiskan. makanan lunak protein dalam
mengatakan dalam porsi proses

23
kurang nafsu  Klien sedikit tapi penyakitnya dan
makan. nampak sering. mencegah rasa
 Klien lebih segar. penuh
mengatakan  KU baik. c. Memenuhi
biasa mual c. Anjurkan kebutuhan cairan
dan muntah. minum air putih tubuh.
 Klien atau susu dalam
mengatakan keadaan hangat. d.Makanan sedikit
sakit ulu hati d. Sajikan tapi sering,
DO makanan memberi
 Porsi makan dengan porsi kesempatan pada
tidak kecil tapi usus untuk lebih
dihabiskan sering. banyak
 Turgor mengabsorsi
kurang baik makanan.
 Kulit kering e. Menambah
 Klien e. Berikan asupan nutrisi
nampak makanan klien
lemah tambahan pada
saat klien
menginginkan. f. Penurun BB
f. Timbang BB menunjukkan
setiap hari. tidak adekuatnya
nutrisi klien.
g.Informasi
g. HE pada klien tersebut akan
dan keluarga meningkatkan
tentang kebutuhan nutrisi
pentingnya klien.
makanan / diet
bagi tubuh.

24
a. Untuk
27/01 Intoleransi a. Kaji mengetahui
05 aktivitas kemampuan sejauh mana
berhubungan Aktivitas fisik klien dalam kemampuan klien
dengan terpenuhi melakukan dalam melakukan
kelemehan fisik, dengan aktivitas. aktivitas.
ditandai dengan : kriteria : b.Untuk
DS  Klien dapat b. Dekatkan mempermudah
 Klien melakukan kebuthan alat – klien dalam
mengatakan aktivitas alat yang memenuhi
aktivitas sehari – diperlukan. kebutuhannya.
sehari – hari harinya c. Untuk memenuhi
dibantu oleh sendiri. c. Bantu klien kebutuhan klien
keluarga  Klien dapat dalam dan penghematan
 Klien beraktivitas melakukan energi klien.
mengatakan tanpa rasa aktivitas. d.Dapat membantu
merasa sesak. d. Libatkan setiap saat
lemah. keluarga dalam kebutuhan klien.
 Klien pemenuhan
mengatakan ADLnya e. Agar klien
sesak e. Motivasi klien merasa terdorong
bertambah untuk untuk melakukan
bila klien melakukan aktivitas sendiri
melakukan aktivitas sehingga
aktivitas. sendiri. kebutuhannya
DO bisa terpenuhi.
 Klien
nampak
lemah
 Klien
istirahat di

25
tempat tidur.
a. Mengetahui
27/01 Gangguan pola a. Kaji pola tidur kebiasaan dan
05 tidur klien. perubahan tidur
berhubungan Pemenuhan setelah sakit.
dengan sesak istirahat tidur b.Meningkatkan
dan batuk, akan b. Ciptakan istirahat tidur
ditandai dengan : terpenuhi lingkungan klien sehingga
DS dengan yang nyaman kebutuhan tidur
 Klien kriteria : dan tenang. dapat terpenuhi.
mengatakan  Tidur cukup c. Agar klien tidak
tidurnya 7 -8 jam. c. Batasi terganggu dan
berkurang.  Klien pengunjung kebutuhan tidur
 Klien nampak atau pembesuk dapat terpenuhi.
mengatakan segar. yang datang
sering  Tidak dan mengatur
terbangun nampak jam besok. d.Menghindari
tengah lagi d. Hindari faktor rangsangan batuk
malam lingkaran yang dapat dan dapat
karena batuk hitam meragsang membantu klien
dan dibawah klien batuk dalam memenuhi
sesaknya. mata. seperti udara / kebutuhan
ruangan yang tidurnya dengan
DO dingin. nyaman dan
 Tampak tenang.
lingkarang
gelap
dibawah
mata.
 Klien
nampak

26
gelisah
 Klien
nampak
lemah
a. Mengetahui
27/01 Anxietas a. Kaji tingkat tingkat
05 berhubungan kecemasan kecemasan klien.
dengan Kecemasan klien. b.Agar klien tidak
perubahan status akan teratasi b. Alihkan memikirkan
kesehatan dengan perhatian klien penyakitnya.
DS kriteria : dengan diajak
 Klien merasa  Klien tidak berkomunikasi. c. Agar klien puas
penyakitnya lagi c. Berikan dan merasa
sulit menanya- kesempatan diperhatikan
disembuhkan kan tentang pada klien sehingga cemas
 Klien penyakitnya untuk berkurang.
menanyakan  Klien tidak mengungkap-
tentang gelisah. kan perasaanya. d.Untuk
penyakitnya  Ekspresi d. Anjurkan menghindari
DO wajah menghindari timbulnya
 Klien rileks. agen pencetus serangan dan
nampak timbulnya hambatan jalan
gelisah serangan nafas.
 Klien misalnya
nampak berjalan jauh,
cemas. stress, dll. e. Agar klien dan
 Ekspresi e. Beri dorongan keluarga tabah
wajah tegang spritual dan berdoa
dan murung kepada Tuhan
Yang Maha Esa
karena

27
sembuhnya
penyakit bukan
saja ditentukan
oleh obat.

CATATAN TINDAKAN
( CP. IV )

Nama Pasien : Ny “ M “
No. RM : 08.97.18
R. Rawat : Interna

TGL K.DX JAM IMPLEMENTASI & HASIL


27 / 01 1 08.30 a. Mengkaji pola nafas klien.

28
05 Hasil : Frekuensi nafas 28 x / mnt.
Jenis pernafasan takhipnoe
Klien batuk berlendir
Klien sesak nafas
Bunyi tambahan wheezing ( mengi )
08.45 b. Mengobservasi TTV
Hasil : T : 120 / 80 mmHG, N : 80 x / mnt,
S : 36,4oC, P : 28 x / mnt
09.00 c. Memberikan posisi nyaman yaitu posisi semi
fowler.
Hasil : Klien dalam posisi semi fowler
Klien mengatakan merasa nyaman dan
sesaknya berkurang.
09.15 d. Memberi minum air hangat satu gelas.
Hasil : Minum dihabiskan dan klien merasa
nyaman.
09.30 e. Melakukan tehnik batuk yang efektif dengan cara
bernafas dalam secara perlahan dan tahan nafas 3
– 5 detik dan kemudian dihembuskan secara
perlahan dan kemudian batuk sekeras mungkin.
Hasil : Klien batuk dan mengeluarkan lendir.
f. Penatalaksanaan pemberian bisolvon tablet 1.
09.45 g. Kolaborasi pemberian O2 sejauh ini tidak
10.00 dilakukan karena kondisi klien atau keadaan
umumnya baik.

a. Mengkaji pola kebiasaan makan klien.


27 / 01 2 10.10 Hasil : Klien masih mengeluh nafsu makan
05 berkurang.
b. Memberikan makanan lunak yaitu bubur, telur
10.20 Hasil : Klien makan 4 sendok.

29
c. Memberikan minum air putih yang hangat satu
10.30 gelas dan hasilnya dihabiskan.
d. Menyajikan makanan porsi sedikit tapi sering.
10.35 e. Memberikan makanan tambahan seperti biskuit.
10.50 f. Memberikan penjelasan pada klien dan keluarga
11.00 tentang pentingnya diet.

a. Mengkaji kemampuan klien dalam melakukan


27 / 01 3 11.10 aktivitas.
05 Hasil : Klien melakukan aktivitasnya dibantu
oleh keluarga.
b. Mendekatkan kebutuhan atau alat – alat yang
11.15 diperlukan klien.
Hasil : Klien mampu mengambil alat – alat yang
diperlukan dengan mudah.
c. Membantu klien dalam melakukan aktivitasnya.
11.20 Hasil : Keluarga membantu klien dalam
pemenuhan ADL.
d. Melibatkan keluarga dalam pemenuhan
11.35 kebutuhan ADLnya.
Hasil : Keluarga membantu klien dalam
pemenuhan ADL.
e. Memotivasi klien dalam melakukan aktivitasnya
11.45 sendiri.
Hasil : Klien bersedia dan mau melakukan
aktivitasnyan sendiri.

a. Mengkaji pola tidur klien.


27 / 01 4 11.50 Hasil : Klien mengatakan susah tidur.
05 b. Menciptakan lingkungan yang nyaman dan
11.55 tenang, dengan menghindari kegiatan jika pasien

30
tidur.
c. Membatasi jumlah pengunjung atau pembesuk
12.00 yang datang dan mengatur jam besuk.
d. Menghindari faktor yang dapat meragsang klien
12.05 batuk seperti udara / ruangan yang dingin.

a. Mengkaji tingkat kecemasan klien.


27 / 01 5 12.15 Hasil : Skala 2 ( cemas sedang ).
05 b. Mengalihkan perhatian klien dengan
12.20 mengajaknya berkomunikasi.
Hasil : Klien mengatakan ia sudah merasa
tenang dan cemasnya berkurang.
c. Memberikan kesempatan pada klien untuk
12.30 mengungkapkan perasaanya.
Hasil : Klien sering menanyakan tentang
penyakitnya dan menganggap bahwa
penyakitnya sulit disembuhkan.
d. Menganjurkan klien menghindari agen pencetus
12.45 timbulnya serangan misalnya berjalan jauh,
stress, dll.
e. Memberi dorongan spritual pada klien agar
12.50 senangtiasa berdoa kepada Tuhan YME demi
kesembuhan penyakitnya.

a. Mengkaji pola nafas klien.


28 / 01 1 08.30 Hasil : Frekuensi nafas 24 x / mnt.
05 Jenis pernafasan takhipnoe
Klien batuk berlendir sudah berkurang
Klien masih sesak nafas
Masih terdengar bunyi tambahan
wheezing ( mengi )

31
b. Mengobervasi TTV
08.45 Hasil : T : 130 / 70 mmHG, N : 84 x / mnt,
S : 36,4oC, P : 24 x / mnt
c. Memberika posisi yang nyaman yaitu posisi semi
09.00 powler.
Hasil : Klien dalam posisi semi powler
Klien mengatakan merasa nyaman.
d. Memberi minum air hangat satu gelas.
09.15 Hasil : Klien Minum air yang diberikan dan
merasa nyaman.
e. Melakukan tehnik batuk yang efektif sesuai
09.30 dengan yang telah diajarkan.
Hasil : Klien batuk dan mengeluarkan lendir.
f. Penatalaksanaan pemberian bisolvon tablet 1.
09.45 g. Kolaborasi pemberian O2 sejauh ini tidak
10.00 dilakukan karena kondisi klien atau keadaan.

b. Memberikan makanan lunak yaitu bubur, telur


28 / 01 2 10.10 Hasil : Klien makan ½ dari porsi yang
05 diberikan.
c. Memberikan minum air putih yang hangat satu
10.20 gelas.
d. Menyajikan makanan porsi sedikit tapi sering.
10.30 e. Memberikan makanan tambahan seperti biskuit.
10.35 f. Memberikan penjelasan pada klien dan keluarga
10.50 tentang pentingnya diet.

a. Mengkaji kemampuan klien dalam melakukan


28 / 01 3 11.10 aktivitas.

32
05 Hasil : Klien melakukan aktivitasnya dibantu
oleh keluarga.
b. Mendekatkan kebutuhan atau alat – alat yang
11.15 diperlukan klien.
Hasil : Klien mampu mengambil alat – alat yang
diperlukan dengan mudah.
c. Membantu klien dalam melakukan aktivitasnya.
11.20 Hasil : Klien dapat melakukan aktivitas dengan
bantuan keluarga dan perawat.
d. Melibatkan keluarga dalam pemenuhan
11.35 kebutuhan ADLnya.
Hasil : Keluarga membantu klien dalam
pemenuhan ADL.
e. Memotivasi klien dalam melakukan aktivitasnya
11.45 sendiri.
Hasil : Klien mengatakan sudah berusaha
melakukan aktivitasnya sendiri.

a. Mengkaji pola tidur klien.


28 / 01 4 11.50 Hasil : Klien mengatakan sudah mulai tidur
05 dengan tenang.
b. Menciptakan lingkungan yang nyaman dan
11.55 tenang, dengan menghindari kegiatan jika pasien
tidur.
c. Membatasi jumlah pengunjung atau pembesuk
12.00 yang datang.
d. Menghindari faktor yang dapat merangsang klien
12.05 batuk seperti debu, udara / ruangan yang dingin.

c. Memberikan kesempatan pada klien untuk


28 / 01 5 12.15 mengungkapkan perasaanya.

33
05 Hasil : Klien tidak lagi menanyakan tentang
penyakitnya dan yakin serta optimis bisa
sembuh.
d. Menganjurkan klien menghindari agen pencetus
12.20 timbulnya serangan.

CATATAN PERKEMBANGAN
( CP. V )
Nama Pasien : Ny “ M “
No. RM : 08.97.18
R. Rawat : Interna

TGL K.DX JAM EVALUASI / SOAP


28/01/05 1 07.30 S : - Klien masih mengeluh sesak.
- Klien mengatakan masih ada lendir di
tenggorokan.
- Batuknya mulai berkurang
O: - Frekuensi pernafasan 24 x / mnt
- Bunyi tambahan mengi ( Wheezing ) mulai
berkurang.
A : Masalah belum teratasi.
P : Lanjutkan Intervensi 1 / 2 / 3 / 4 / 5 dan 6

34
28/01/05 2 07.35 S : Klien mengatakan kurang nafsu makan.
O : Porsi makan tidak dihabiskan.
A : Masalah belum teratasi.
P : Lanjutkan intervensi 2 / 3/ 4 / 5 dan 6

28/01/05 3 07.45 S: - Klien mengatakan aktivitasnya dibantu oleh


keluarga dan perawat.
- Klien mengatakan akan berusaha melakukan
aktivitasnya sendiri.
O : - Klien masih nampak lemah.
- Klien masih nampak membutuhkan bantuan
orang lain
A : Masalah belum teratasi.
P : Lanjutkan intervensi 1 / 2 / 3 / 4 dan 5

28/01/05 4 08.00 S : Klien mengatakan masih sering terbangun tengah


malam
O: - Klien nampak lemah.
- Tampak lingkaran hitam dibawah mata.
A : Masalah belum teratasi.
P : Lanjutkan Intervensi 1 / 2 / 3 / 4

28/01/05 5 08.10 S : Klien masih menanyakan tentang penyakitnya


O: - Klien nampak mulai tenang..
- Ekspresi wajah mulai rileks dan tidak nampak
murung.
A : Masalah sebagian teratasi.
P : Lanjutkan Intervensi 3 / 4

29/01/05 1 07.30 S : - Klien mengatakan sesaknya mulai berkurang.

35
- Klien mengatakan batuknya mulai reda
- Klien mengatakan lendirnya mulai encer.
O: - Frekuensi pernafasan 24 x / mnt
- Bunyi tambahan mengi ( Wheezing ) sudah
tidak terdengar.
A : Masalah sebagian teratasi.
P : Lanjutkan Intervensi 1 / 2 / 3 dan 6

29/01/05 2 07.35 S : Klien mengatakan nafsu makannya masih kurang


O : - Porsi makan tidak dihabiskan.
- Klien nampak lemah.
A : Masalah belum teratasi.
P : Lanjutkan intervensi 2 / 3/ 4 / 5 dan 6

29/01/05 3 07.45 S: - Klien mengatakan aktivitasnya masih dibantu


oleh keluarga dan perawat.
O : - Klien masih nampak lemah.
- Klien masih nampak membutuhkan bantuan
dari keluarga dan perawat.
A : Masalah belum teratasi.
P : Lanjutkan intervensi 1 / 2 / 3 / 4

29/01/05 4 07.50 S : Klien mengatakan sudah mulai tidur dengan


tenang.
O: - Klien nampak segar.
- Tidak tampak lingkaran hitam dibawah mata.
A : Masalah sebagian teratasi.
P : Lanjutkan Intervensi 2 / 3 / 4

29/01/05 5 08.00 S : - Klien mengatakan sudah tidak cemas lagi


- Klien merasa optimis sembuh dan tidak

36
menanyakan lagi tentang penyakitnya.
O: - Klien nampak tenang..
- Ekspresi wajah rileks.
A : Masalah teratasi.
P : Pertahankan intervensi

DAFTAR PUSTAKA

Sylvia A. Price, Lorrcane M. Wilson, Patofisiologi Konsep Klinis Proses Penyakit,

Buku Kedokteran EGC, Tahun 1995.

Purnawan Junadi, Kapita Selekta Kedokteran, Edisi ke Dua, Penerbit Media

Ausculapius Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Tahun 1982

Dr. Med Ahmad Ramali, Kamus Kedokteran, Penerbit Djambatan,Tahun 1997

Marilyn, E. Doenges, Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi Ke tiga, Penerbit Buku

Kedokteran EGC, Tahun 1999

Perry Potter, Keterampilan dan Prosedur Dasar, Edisi 3, Penerbit Buku Kedokteran

EGC, 1999

37

S-ar putea să vă placă și