Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang terbuka. Maksudnya ialah bahwa bahasa ini
banyak menyerap kata-kata dari bahasa lain. Adapun beberapa bahasa yang banyak
diserap menjadi bahasa antara lain :
Belanda = 3.280 kata, Inggris = 1610 kata, Arab = 1495 kata, Sansekerta-Jawa kuna = 677
kata, Tionghoa
= 290 kata, Portugis = 131 kata, Tamil = 83 kata, Parsi 63 kata, Hindi = 7 kata, dan lain-lain.
Penyerapan juga dilakukan terhadap bahasa-bahasa daerah seperti jawa, sunda, dll. Angka
tersebut di atas dalam perkembanganya akan selalu mengalami perubahan karena
kebutuhan akan bahasa. Seringkali terjadi penambahan kosa kata yang diambil dari bahasa
lain karena pertukaran budaya bangsa.
Sampai saat ini bahasa nasional Indonesia memang hanya ada satu, tetapi bahasa di
Indonesia banyak sekali hingga ratusan jumlahnya karena setiap suku dari Sabang sampai
Merauke memiliki bahasa yang berbeda. Bahkan setiap bahasa memiliki tingkatan lagi
seperti halus, sedang, dan kasar ( bahasa Jawa dan Sundacontohnya).Tetapi sayang sekali
saat ini Bahasa Indonesia tumbuh tanpa arah yang jelas. Salah satu penyebabnya adalah
penggunaan bahasa Indonesia melalui siaran baik radio maupun televisi. Memang untuk
mewujudkan Bahasa Siaran yang standar atau baku seperti mengharapkan hujan tanpa
awan, karena kemajemukan bangsa Indonesia dan keberagaman dialek Nusantara. Padahal
sudah ada sederet undang-undang dan pasal yang mengatur tentang bahasa penyiaran
seperti Undang-Undang no. 32 tahun 2002, tentang Penyiaran pasal 37 menyatakan bahwa
Bahasa Pengantar Utama dalam penyelenggaraan program siaran harus Bahasa Indonesia
yang baik dan benar. Pasal 38 menyatakan bahwa Bahasa Daerah dapat digunakan sebagai
bahasa pengantar dalam penyelenggaraan program siaran muatan lokal dan apabila
diperlukan untuk mendukung mata acara tertentu. Bahasa asing hanya dapat digunakan
sebagai bahasa pengantar sesuai dengan keperluan suatu mata acara siaran. Pasal 39
menyatakan bahwa mata acara siaran bahasa asing dapat disiarkan dalam bahasa aslinya
dan khusus untuk jasa penyiaran televisi harus diberi teks Bahasa Indonesia atau secara
selektif disulihsuarakan ke dalam Bahasa Indonesia sesuai dengan keperluan mata acara
tertentu. Ada segelintir masyarakat yang beranggapan bahwa Bahasa Indonesia adalah
bahasa yang paling miskin di dunia, hal tersebut dikarenakan banyak kata-kata di dalam
Bahasa Indonesia yang mengadopsi dari bahasa asing, seperti kata ‘mubazir’ yang berasal
dari Bahasa Arab, kata ‘isolasi’ dari Bahasa Inggris, dan masih bayak lagi kata adopsi
lainnya. Tetapi kita sebagai Bangsa Indonesia yang besar dan memiliki bahasa sendiri
harus bangga terhadap Bahasa Indonesia, karena Bahasa Indonesia adalah bahasa milik
Indonesia sendiri, bukan milik negara lain. Jangan sampai Bahasa Indonesia di-claim oleh
negara lain.