Documente Academic
Documente Profesional
Documente Cultură
*Korespondensi: heppyokmarisa91@gmail.com
Abstract. This Study aims to determine: (1) is there a difference between the increas student learning
outcomes are taught using chemistry teaching materials integrated spiritual with using chemistry
teaching materials SMA/MA with Problem-Based Learning (PBL) model oriented Collaborative. (2)
whether are chemistry teaching materials integrated spiritual can effectively develop student’s spiritual.
(3) whether there is a relationship between spiritual values with improved learning outcomes. Sample
in this study is two classes. Research instruments in the form of a multiple choice test of 25 item that
valid and reliable (0,84), questionnaire and observation sheet are used measure the spiritual attitude.
The data analysis using consist of Independent Sample T-test, Correlation and Regression of SPSS 21 for
windows with 0,05 significance level. The result of research and testing indicate : (1) Improving student
learning outcomes are taught using chemistry teaching materials integrated spiritual higher that the
results of learning by the chemistry teaching materials SMA/MA with Problem-Based Learning (PBL)
model oriented Collaborative (p = 0,000 < 0,05), the average value of the N-Gain experimental class 1 is
80 % and experimental class 2 is 66 %, (2) chemistry teaching materials are developed to grow spiritual
values in students, (3) there is a relationship between the spiritual value to student learning outcomes.
Keyword: learning, spiritual values, teaching materials, problem-based learning-oriented
collaborative
dilakukan dengan uji Independent Saple T- Secara keseluruhan siswa yang belajar
test, Correlation dan Regression Linier pada menggunakan bahan ajar kimia terintegrasi
program SPSS 21 for windows dengan taraf nilai spiritual dengan model pembelajaran
signifikan 0,05. Penggunaan teknik analisis Problem-Based Learning (PBL) berorientasi
ini memerlukan persyaratan yang harus kolaboratif mendapatkan nilai N-gain hasil
dipenuhi yaitu normalitas dan homogenitas. belajar yang lebih tinggi (0,80) dengan persen
Uji normalitas menggunakan SPSS 21.0 for peningkatan hasil belajar 80% dibandingkan
windows dengan pendekatan Kolmogorov- siswa yang diajarkan menggunakan buku ajar
Smirnov dan homogenitas dilakukan dengan kimia SMA/MA pegangan siswa dengan model
pendekatan Levene’s Test. pembelajaran Problem-Based Learning (PBL)
berorientasi kolaboratif dengan hasil belajar
(0,66) dengan persen peningkatan hasil
HASIL DAN PEMBAHASAN
belajar sebesar 66% pada pokok bahasan
Peningkatan hasil Belajar ikatan kimia kelas X semester 1 di MAN 2
Model Medan.
0,9 0,8
0,8
0,66
0,7
0,6
0,5
Nilai
0,4
0,3 Standar Deviasi
0,2 0,13 0,14
Gain
0,1
0
Eksperimen 1 Eksperimen 2
Kelas
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, Pengaruh dari bahan ajar yang telah
melalui pengujian data SPSS 21 for windows dikembangkan disini karena bahan ajar
diketahui bahwa bahan ajar kimia terintegrasi terintegrsai nilai spiritual mendorong siswa
nilai spiritual dengan model pembelajaran membentuk sikap positif terhadap kimia
Problem-Based Learning (PBL) berorientasi dengan menyadari keteraturan dan keindahan
kolaboratif berpengaruh terhadap hasil belajar alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan
siswa. Dimana hasil belajar kimia siswa yang Yang Maha Esa. Hal ini sesuai dengan
diajarkan menggunakan bahan ajar kimia pendapat Saputro (2011) yang menyatakan
terintegrasi nilai spiritual dengan model siswa tertarik untuk mempelajari kimia lebih
pembelajaran Problem-Based Learning (PBL) mendalam karena ilmu kimia bukanlah
berorientasi kolaboratif lebih tinggi dari pada kumpulan rumus-rumus dan persamaan
hasil belajar kimia siswa yang diajarkan reaksi yang harus dihapal untuk kemudian
menggunakan buku ajar kimia SMA/MA dilupakan setelah lulus sekolah, melainkan
pegangan siswa dengan model pembelajaran ilmu yang mempelajari keindahandan
Problem-Based Learning (PBL) berorientasi keteraturan hukum-hukum llahi di alam
kolaboratif dengan harga Sig. (2-tailed) = semesta.
0,000 lebih kecil dari 0,05 (tingkat kesalahan Selain itu proses pembelajaran
5%, tingkat kepercayaan 95%). Maka dipengaruhi oleh adanya model pembelajaran
diperoleh kesimpulan terdapat perbedaan Problem-Based Learning (PBL) berorientasi
peningkatan hasil belajar siswa yang diajar kolaboratif yang menuntut siswa harus aktif
menggunakan bahan ajar kimia terintegrasi dan mempunyai kreatifitas dalam
nilai spiritual dengan buku ajar kimia menyelesaikan setiap masalah, Hal ini sesuai
SMA/MA pegangan siswa melalui model dengan pendapat Warsonowati (2014) yang
pembelajaran Problem-Based Learning (PBL) mengatakan model Problem based Learning
berorientasi kolaboratif. (PBL) dapat meningkatkan aktivitas siswa
H.Okmarisa dkk. 132
JPKim Vol. 8, No. 2, 2016
dalam proses pembelajaran dan memberikan apapun. Hanya saja nilai-nilai spiritual belum
kesempatan siswa untuk menerapkan diintegrasikan dalam setiap pokok bahasan
pengetahuan yang mereka miliki ke dalam dari setiap mata pelajaran.
dunia nyata. Penggabungan kedua hal ini Dalam penelitian ini pengintegrasian
membuat proses pembelajaran semakin nilai-nilai spiritual dilakukan dengan
menarik. menyisipkan nilai-nilai spiritual kedalam
bahan ajar yang disesuaikan dengan materi
Efektivitas bahan ajar terintegrasi nilai ikatan kimia. Dari hasil penelitian menumbuh
spiritual dalam menumbuh kembangkan kembangkan nilai-nilai spiritual menunjukkan
nilai spiritual telah terjadi perkembangan nilai spiritual
Pada dasarnya MAN 2 Model sudah siswa. Hal ini dilihat dari peningkatan sikap
menginternalisasikan nilai spiritual kepada spiritual berdasarkan angket penilaian yang
peserta didiknya. Internalisasi sikap spiritual diperoleh 0,45 dengan kategori sedang.
pada sekolah ini melalui peraturan-peraturan Sehingga dapat disimpulkan bahwa bahan ajar
baik secara tertulis maupun tidak tertulis. terintegrasi nilai spiritual dapat menumbuh
Diantara proses internalisasi sikap spiritual kembangkan sikap spiritual pada siswa.
adalah sebelum pelajaran dimulai berdoa Diagram rata-rata nilai spiritual siswa
terlebih dahulu dilanjutkan pembacaan kelas eksperimen yaitu sebelum perlakuan
asmaul husna. Sehingga peserta didik dan sesudah perlakuan dapat dilihat pada
terbiasa berdoa ketika hendak melakukan Gambar 2.
Gambar 2. Diagram rata-rata nilai spiritual siswa kelas eksperimen sebelum perlakuan dan sesudah
perlakuan.
Selain dengan angket, selama proses Hal ini terjadi karena bahan ajar yang
pembelajaran juga dilakukan observasi sikap telah dikembangkan dilengkapi dengan unsur-
spiritual yang dialkukan oleh observer yaitu unsur religius dan memberikan energi positif
guru kimia MAN 2 Model. Observasi kepada siswa. Uraian dan contoh dalam bahan
dilakukan pada setiap pertemuan. Data hasil ajar mengajak siswa untuk memikirkan
observasi sikap spiritual dapat dilihat pada tentang ciptaan-ciptaan Allah di langit, di
gambar 4.3. bahwa sikap spiritual siswa kelas bumi dan dalam diri manusia sendiri yang
eksperimen 1 yaitu dengan bahan bahan ajar mendorong siswa untuk mengagungkan dan
kimia terintegrasi nilai spiritual menggunakan mengimani sang Pencipta, Allah swt. Dan
model pembelajaran Problem-Based Learning pada akhirnya menjadi pribadi-pribadi yang
(PBL) berorientasi kolaboratif meningkat memahami alam semesta dan mengagungkan
setiap pertemuan. Pada pertemuan pertama Allah dan bertaqwa kepadaNya. Hal ini sesuai
rata-rata sikap spiritual adalah 84,49, pada dengan hasil penelitian Saputro (2011) yang
pertemuan kedua terjadi peningkatan menjadi menyatakan pengintegrasian nilai-nilai
88,66 dan pada pertemuan ketiga meningkat religius yang bersumber dari ayat-ayat Al
lagi menjadi 90,98. Diagram rata-rata Quran dalam buku pelajaran kimia dapat
peningkatan nilai spiritual siswa berdasarkan menanamkan pendidikan islami (karakter
observasi dapat dilihat pada Gambar 3. insan mulia) kepada siswa. Hal ini senada
H.Okmarisa dkk. 133
JPKim Vol. 8, No. 2, 2016
dengan yang diungkapkan Djudin (2011) yang nyata untuk mewujudkan tujuan
menyatakan menyisipkan nilai-nilai agama pembelajaran IPA agar siswa mengagungkan
dalam pelajaran sains merupakan ikhtiar dan mengimani Sang Pencipta.
Hubungan nilai spiritual terhadap hasil dari penilaian observasi yang dilakukan oleh
belajar siswa guru, siswa yang memiliki hasil belajar rendah
Hubungan nilai spiritual dengan hasil memiliki nilai spiritual yang rendah pula.
belajar dilakukan analisis dengan
menggunakan SPSS 21 for windows. Kriteria SIMPULAN
yang berlaku dalam pengujian data Berdasarkan hasil penelitian dapat
menggunakan SPSS 21 for windows adalah disimpulkan: (1) Terdapat perbedaan yang
jika Sig. < α maka Ha diterima, namun jika signifikan hasil belajar siswa yang diajar
Sig. > α maka Ho ditolak. Dari hasil pengujian menggunakan bahan ajar kimia terintegrasi
diperoleh Sig. < α (0,02 <0,05). Besarnya nilai spiritual dengan hasil belajar siswa yang
pengaruh nilai spiritual terhadap hasil belajar diajar menggunakan buku ajar kimia
yang disebut koefisien determinasi yang SMA/MA pegangan siswa melalui model
merupakan hasil pengkuadratan R yaitu 0,508 pembelajaran Problem-Based Learning (PBL)
dengan kriteria Agak rendah. berorientasi kolaboratif karena Sig. (2-tailed)
Dari penjelasan di atas, terlihat bahwa < α (0,000 < 0,05), (2) bahan ajar kimia
adanya hubungan dengan kriteria agak rendah terintegrasi nilai spiritual yang telah
antara siswa yang memiliki kemampuan tinggi dikembangkan dapat menumbuhkembangkan
dalam hasil belajar dengan perolehan nilai nilai spiritual pada siswa, (3) terdapat
spiritual. Jika dilihat dari lembar observasi hubungan antara nilai spiritual terhadap
yang dilakukan oleh guru, siswa dengan hasil peningkatan hasil belajar siswa yang diajarkan
belajar yang baik cendrung memiliki nilai dengan bahan ajar kimia terintegrasi nilai
spiritual yang tinggi, dan siswa dengan hasil spiritual karena harga Sig. < α (0,002 < 0,05)
belajar rendah cendrung memiliki nilai maka Ha diterima dimana R= 0,508 dengan
spiritual yang rendah. kriteria Agak rendah.
Namun demikian besarnya pengaruh nilai
spiritual terhadap hasil belajar diperoleh
dengan kategori rendah, Hal ini dikarenakan DAFTAR PUSTAKA
pada angket penilaian diri siswa yang Darmana, A, (2012), Internalisasi Nilai Tauhid
memilliki hasil belajar tinggi berhati-hati dalam Pembelajaran Sain,. Jurnal
dalam menilai dirinya sendiri dan merasa Pendidikan Islam 27(1): 66-84
rendah diri, sehingga siswa yang memiliki Darmana, A, (2013), Internalisasi Nilai-nilai
hasil belajar tinggi berdasarkan angket Agama Islam dalam Pembelajaran
penilaian diri memiliki nilai spiritual yang Kimia di SMA Plus Al-Azhar Medan
rendah, sedangkan siswa yang memiliki hasil Sumatera Utara, Prosiding Seminar
belajar rendah menilai dirinya sudah memiliki Nasional IPA IV, FMIPA UNNES.
nilai spiritual yang tinggi, padahal jika dilihat Semarang
H.Okmarisa dkk. 134
JPKim Vol. 8, No. 2, 2016